Jakarta –
Fetish mengacu pada kelainan kejiwaan yang muncul saat seseorang memiliki ketertarikan pada benda mati atau suatu bagian tubuh, guna memenuhi kebutuhan atau kepuasan seksual. Kelainan ini masuk dalam kategori parafilia, perilaku seksual tidak normal dengan gejala dorongan seksual dan fantasi berkelanjutan.
Seorang ahli Kecanduan Perilaku di Universitas Nottingham Trent mengatakan parafilia adalah jenis ekspresi seksual yang tak umum dan sering digambarkan sebagai penyimpangan seksual atau gangguan preferensi seksual.
Dalam sebuah artikel baru di The Conversation, Profesor Griffiths mengungkap ada lima obsesi seksual paling aneh yang pernah ia temukan dalam penelitiannya.
“[Parafilia] biasanya disertai dengan gairah seksual yang intens terhadap rangsangan yang tidak konvensional atau non-seksual seperti enema (klismaphilia), patung (agalmatophilia), gigi (odontophilia) dan muntah (emetophilia),” tulis Griffiths, dikutip dari NY Post.
“Bagi banyak orang, parafilia mungkin tampak aneh atau tidak dapat diterima secara sosial, mewakili ujung ekstrem dari kontinum seksual – dan dalam beberapa kasus, seperti zoofilia (berhubungan seks dengan hewan) dan nekrofilia (berhubungan seks dengan orang mati), mungkin ilegal,” lanjutnya.
Walaupun parafilia tampak aneh atau tidak dapat diterima secara sosial bagi kebanyakan orang, Profesor Griffiths berpendapat bahwa para ilmuwan harus mempelajarinya. Berikut fetish aneh yang pernah ia temukan.
1. Vorarephilia
Profesor Griffiths mengatakan vorarephilia atau “vore” mengacu pada gairah seksual terhadap gagasan dimakan, memakan orang lain, atau mengamati proses ini untuk kepuasan seksual.
“Sebagian besar fantasi para pengidap nafsu birahi adalah tentang menjadi orang yang dimakan,” katanya.
“Melahap seseorang dapat dilihat sebagai tindakan dominasi tertinggi oleh predator dan tindakan penyerahan tertinggi oleh mangsa,”
Profesor Griffiths menyoroti kasus salah satu kasus Vorarephilia. Hal ini dialami oleh seorang pria bernama Armin Meiwes, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah membunuh dan memakan seorang pria.
Setelah memasang iklan daring, Meiwes mendapat tanggapan dari Bern Jurgen Brandes, yang setuju untuk dimakan.
“Mereka hanya bertemu satu kali. Meiwes menggigit penis Brandes, lalu mereka berdua memasak dan memakannya,” Profesor Griffiths menjelaskan.
“Brandes direkam saat ditikam sampai mati oleh Meiwes di bak mandinya. Mayatnya kemudian disimpan untuk dimakan Meiwes.”
2. Dacryphilia
Dacryphilia adalah perasaan terangsang yang dialami seseorang saat melihat orang lain menangis. Prof Griffiths menyebut pengidap dakrifil akan terangsang secara seksual oleh rasa iba dalam menenangkan orang yang menangis.
“Dakrifil yang dominan atau submisif terangsang secara seksual baik dengan menyebabkan pasangannya yang submisif menangis atau dibuat menangis oleh pasangan dominan yang setuju,” katanya.
“Para dakrifil yang memiliki “bibir melengkung” terangsang secara seksual oleh melengkungnya bibir bawah yang menonjol saat menangis.,” imbuhnya lagi.
3. Eproctophilia
Eproctophilia adalah kelainan seksual yang menyebabkan seseorang terangsang secara seksual oleh kentut.
Profesor Griffiths pertama kali menjumpai eproctophilia pada tahun 2013, ketika ia bertemu dengan seorang pria lajang berusia 22 tahun dari Illinois, bernama Brad (bukan nama sebenarnya).
Di sekolah, Brad jatuh cinta pada seorang gadis yang kentut di kelas, dan ini ‘memicu ketertarikan aneh’ dalam dirinya.
4. Apotemnofilia
Apotemnophilia adalah gairah seksual yang disebabkan oleh fantasi atau kenyataan bersama orang yang diamputasi.
“Beberapa apotemnofil mungkin berpura-pura menjadi orang yang diamputasi,” kata Profesor Griffiths.
Menurutnya, bagi sebagian kecil orang, perilaku tersebut melibatkan rencana licik untuk meyakinkan dokter bedah agar melakukan amputasi yang secara medis tidak diperlukan.
“Bagi kebanyakan orang, ini mungkin tampak seperti jenis masokisme, tetapi studi kasus menunjukkan bahwa tidak ada erotisasi rasa sakit – hanya pada tunggul yang diamputasi yang telah sembuh,” katanya lagi.
5. Salirophilia
Profesor Griffiths juga menyoroti salirophilia, yaitu gairah seksual akibat mengotori atau mengacak-acak seseorang yang menarik.
Hal ini dapat mencakup merobek atau merusak pakaian mereka, menutupinya dengan lumpur, atau mengacak-acak rambut atau riasan mereka.
Pada tahun 2019, Profesor Griffiths bertemu Jeff (bukan nama sebenarnya) – seorang pria berusia 58 tahun dengan salirophilia. Saat masih muda, Jeff bercerita bahwa ia ingin melakukan masturbasi di tempat asing, seperti berbaring di bawah lemari di garasi yang kotor.
“Dia juga penggemar acara televisi Fear Factor di mana para kontestan melakukan tugas-tugas menjijikkan demi hadiah uang, seperti memakan makanan busuk atau tenggelam dalam cairan busuk,” tambah Profesor Griffiths.
“Aku hanya merasa kekotoran tubuh wanita yang menarik itu erotis.”
(suc/suc)