Tag Archives: berbuka puasa

Hukum Menyegerakan Berbuka Puasa Dijelaskan melalui Hadits Rasulullah SAW



Jakarta

Menyegerakan berbuka puasa menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan. Setiap muslim yang berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah, diperintahkan untuk segera berbuka saat matahari telah terbenam.

Hukum menyegerakan berbuka puasa merupakan sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW semasa hidup. Beliau juga menjelaskannya melalui beberapa hadits.

Dalam Syarah Hadits Pilihan Bukhari-Muslim, Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam menjelaskan hadits yang berisi anjuran menyegerakan berbuka puasa.


Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Manusia senantiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka.”

Dalam riwayat Ahmad, “Dan mengakhirkan sahur.”

Hadits ini menegaskan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan terbenamnya matahari sebagai waktu berbuka bagi orang yang berpuasa. Beliau memerintahkan untuk segera berbuka pada awal waktu dan mengabarkan, “Manusia senantiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka.” Dengan begitu, mereka tetap memelihara as sunnah.

Dalam hadits lain dari Umar bin Khattab RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika waktu malam tiba dari arah sana dan waktu siang berlalu dari arah sana, berarti orang yang berpuasa telah berbuka.”

Mengutip buku Ramadhankan Dirimu oleh Ishaq Subu, Rasulullah SAW tidak sekedar menganjurkan kepada umatnya, tetapi beliau juga memberi contohnya.

Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Sungguh Rasulullah SAW tidak menunaikan salat maghrib sampai beliau berbuka walau hanya dengan seteguk air.” (HR Tirmidzi)

Makna Hadits Menyegerakan Berbuka Puasa

Hadits yang menerangkan anjuran untuk menyegerakan berbuka puasa ini berlaku bagi setiap muslim yang berpuasa.

Menyegerakan berbuka puasa berlaku ketika matahari telah terbenam. Sebelum berbuka puasa, harus dipastikan dahulu wujud datangnya malam.

Hadits ini menjelaskan bahwa waktu puasa menurut ketetapan syariat ialah semenjak terbit fajar hingga matahari terbenam. Karena itulah Rasulullah SAW memberikan pengertian kepada umatnya bahwa jika waktu malam mulai terlihat di arah timur dan siang hari berlalu di arah barat, artinya terbenamnya matahari, berarti orang yang berpuasa telah memasuki waktu berbuka, yang tidak seharusnya ditunda-tunda.

Bahkan orang yang menunda berbuka puasa layak dicela, karena mengikuti perintah syariat dan mewujudkan ketaatan serta membedakan antara waktu ibadah dan selain ibadah, serta memberikan hak kepada jiwa untuk menikmati kehidupan yang mubah.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Posisi Seks yang Disarankan dr Boyke saat Mager Bercinta gegara Begah Buka Puasa


Jakarta

Rasa begah setelah berbuka puasa mungkin mengurungkan niat banyak pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim. Terkadang, bagi pengidap GERD, rasa tidak nyaman pada perut bertahan lama bahkan setelah melaksanakan ibadah salat tarawih.

Menurut pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, hal ini juga tidak lepas dari kesalahan memilih makanan berbuka. Sebaiknya, jika berencana bercinta tak lama setelah waktu berbuka puasa, lebih baik mengonsumsi kurma dan menghindari terlebih dulu asupan karbohidrat, gula, maupun lemak berlebih.

“Biasakan berbuka puasa itu pertama dengan kurma, minum air hangat, kemudian dia kan beribadah, sudah turun dulu semua yang dimakan waktu berbuka, terus kemudian sedikit demi sedikit makan, kemudian tarawih, pulang tarawih mau melakukan nggak apa-apa,” beber dr Boyke kepada detikcom Selasa (26/4/2023)


“Posisi-posisi yang berkaitan dengan seks misal posisi wanita di bawah, kemudian pria di bawah, itu sebenarnya nggak terlalu banyak berpengaruh, orang-orang yang biasanya begah seperti itu, itu biasanya adalah mereka-mereka yang di awalnya juga sudah ada gangguan-gangguan daripada penyakit maag itu sendiri, lambungnya itu sendiri, misalnya gerd, pasti, mereka penyakit gastritis tentu harus lebih bersabar lagi,” sambungnya.

Posisi Seks yang Disarankan

Saat mengeluhkan hal demikian, dr Boyke menyarankan pasutri untuk melakukan variasi seks yang menghindari tekanan di perut. Hal ini perlu diperhatikan demi momen bercinta di bulan Ramadan tetap berjalan lancar.

Salah satunya yang disarankan adalah women on top atau posisi wanita di atas. Saat istri mengalami keluhan begah dan mendadak tidak ingin bercinta, rasa mual dan nyeri di perut kecil kemungkinan muncul jika memilih variasi seks satu ini.

“Sebenarnya pada umumnya posisi-posisi seks itu tidak terlampau mengganggu, tapi yang paling enak mungkin untuk wanita yang menderita sakit maag itu posisi wanita yang di atas, itu lebih enak kemudian si prianya di bawah,” tutur dia.

“Jadi pada mereka yang memang menderita sakit yang berhubungan dengan lambung, daerah-daerah perut di situ jangan sampai tertekan, pada posisi wanita yang di atas itu tentu yang ditekan adalah bagian perut si laki-laki,” beber dr Boyke.

Lain halnya jika si pria yang mengalami keluhan sensasi tidak nyaman di perut, variasi seks seperti dalam posisi miring hingga posisi duduk menurut dr Boyke paling ideal untuk dilakukan.

“Demikian juga bagi si laki-laki, mungkin posisi miring atau posisi duduk atau posisi dari belakang kalau ada sakit maag itu bisa membantu, yang nggak boleh tentu missionary position, tapi pada dasarnya variasi seks tersebut asal tidak ada sakit dan mengikuti aturan puasa itu entah itu konsumsi makannya sedikit-sedikit, itu nggak jadi masalah,” pungkasnya.

(naf/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy