Tag Archives: berkah

Doa Berangkat Kerja, Amalkan Setiap Pagi saat Menjemput Rezeki



Jakarta

Ada doa yang bisa diamalkan setiap muslim ketika hendak berangkat kerja. Doa ini bisa dibaca pagi hari untuk mengharapkan kemudahan dalam menjemput rezeki.

Mengutip buku Ya Allah, Terimakasih Doaku Dikabulkan karya Ibn Qayyim al-Jauziy, disebutkan satu hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Doa merupakan senjata mukmin, tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.” (HR Al-Hakim)

Setiap muslim diperintahkan untuk bekerja, sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 105,


وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Wa quli’malụ fa sayarallāhu ‘amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā ‘ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn

Artinya: Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk mengerjakan pekerjaan yang baik dan mencari rezeki yang halal. Sebagaimana termaktub dalam surat Al-Mukminum ayat 51 dan surat Al-Baqarah ayat 172.

Surat Al-Mu’minun ayat 51

يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhar-rusulu kulụ minaṭ-ṭayyibāti wa’malụ ṣāliḥā, innī bimā ta’malụna ‘alīm

Artinya: Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat Al-Baqarah ayat 172

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta’budụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, Allah Maha Baik; Dia tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukmin apa yang diperintahkan-Nya kepada para rasul. Dia berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh! Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan” dan berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki baik-baik yang Kami berikan kepada kalian.” (HR Muslim)

Doa Berangkat Kerja

Mengutip buku Cara Nyata Mempercepat Pertolongan Allah karya M. Syafe’ie el-Bantanie, disebutkan bahwa esensi dari doa adalah mengharap pertolongan Allah SWT. Jika Allah telah memberikan pertolongan-Nya, niscaya kita akan mampu keluar dari situasi yang paling sulit sekalipun dan berhasil meraih kesuksesan.

Berikut beberapa doa yang bisa dipanjatkan ketika berangkat kerja:

1. Doa Keluar Rumah

Setiap keluar rumah dengan tujuan mencari rezeki, maka usahakan membaca doa berikut. Doa ini sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW,

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ الا بالله

Arab Latin: “Bismillaahi tawakkaltu ‘alal laahi laa haula walaa quwwata illaa billaah(i)”

Artinya: “Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada pula kuasa untuk menolak mudarat melainkan dengan pertolongan Allah”. (HR Abu Daud dan Tirmizi)

2. Doa Berangkat Bekerja

بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ

Arab Latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma Radhdhini bi qadha’ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

3. Doa Memulai Aktivitas

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali juga menganjurkan umat muslim membaca doa ketika ingin melaksanakan aktivitas. Doa ini sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surah Al-Kahfi dan Surah Thaha.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

Arab Latin: Rabbanā ātinā min ladunka rahmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadan (Surat Al-Kahfi ayat 10), rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī. (Surat Thahā ayat 25-26).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.”

4. Doa Sebelum Bekerja

Imam al-Thabrani dalam kitab ad-Du’a menuliskan doa sebelum bekerja. Berikut bacaannya:

َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا

Arab latin: Allahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da idz a’thaitanaa.

Artinya :”Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan

5. Doa Mengharap Rezeki Halal

بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ

Arab Latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma radhdhini bi qada’ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang rida (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan, sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Nabi Muhammad Ketika Mengalami Kesulitan


Jakarta

Nabi Muhammad SAW adalah teladan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi kesulitan dan ujian. Ketika Rasulullah SAW mengalami tantangan berat, beliau senantiasa bersandar kepada Allah SWT melalui doa.

Doa menjadi salah satu cara untuk memohon pertolongan, kekuatan, dan ketenangan hati. Berikut beberapa doa yang dilafalkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi kesulitan.

Doa Rasulullah SAW Ketika Mengalami Kesulitan

Doa ini diajarkan Rasulullah SAW untuk menguatkan hati dan memohon pertolongan Allah SWT dalam situasi yang sulit. Doa ini disebut sebagai doa qurb.


Menukil buku Syamsuddin Noor yang berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi, berikut bacaan doa qurb lengkap dengan arab, latin dan terjemahannya.

**لَا إِلَهَ إِلََا اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاْ إِلَهَ إِلََا اللهُ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاْ إِلَهَ إِلََا اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الْكَرِيْمِ**

Bacaan latin: Laa ilaaha illallahul ‘adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil ‘arsyil ‘adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil kariim.

Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan Arsy yang mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Nabi Muhammad SAW saat Menghadapi Masalah Hidup

Selain doa qurb, ada banyak lagi doa-doa indah yang bisa kita panjatkan saat menghadapi kesulitan. Salah satunya adalah doa sapu jagat yang sangat populer.

Dalam buku Al-Adzkar karya Imam Nawawi, kita juga menemukan doa-doa lainnya yang bisa menenangkan hati dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Tak hanya doa qurb, masih ada sejumlah doa yang bisa dilafalkan ketika seseorang mengalami masalah hidup dan kesulitan. Berikut bacaannya yang dikutip dari Al-Adzkar: Buku Induk Doa dan Zikir karya Imam Nawawi.

1. Doa Sapu Jagat

رَبّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah. Wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (Riwayat dari Anas bin Malik, HR Bukhari & Muslim).

2. Doa Menghadapi Kesulitan

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الكَرِيمُ العَظِيمُ، سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Laa ilaaha illallaahul kariimul ‘adzhiim, subhaanahu tabaarakallaahu rabbul ‘arsyil ‘adzhiim, Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, Maha Suci Dia, maha Berkah Allah, Rabb Arasy yang Agung, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam,” (Riwayat dari Ali bin Abi Thalib, HR Nasa’i & Ibnu Sinni).

3. Doa ketika Diterpa Permasalahan

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Arab latin: Yaa hayu yaa qayyuumu birahmatika astaghiits

Artinya: “Wahai Yang Hidup Abadi, wahai yang mengurus makhluk-Nya secara terus menerus, aku memohon pertolongan dengan rahmat-Mu,” (Riwayat dari Anas bin Malik, HR Tirmidzi).

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa agar Tidak Banjir untuk Memohon Perlindungan dari Bencana


Jakarta

Doa agar tidak banjir adalah amalan yang dapat dilakukan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari bencana yang merugikan. Selain berusaha secara fisik, seperti menjaga lingkungan dan sistem drainase, doa juga dapat menjadi ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan Allah SWT dari musibah ini.

Simak berikut ini kumpulan doa yang dapat dipanjatkan agar hujan yang turun ke bumi tidak memberikan dampak negatif, seperti banjir.

Turunnya Hujan Adalah Berkah dari Allah

Sejatinya, hujan dapat membawa berkah karena menyuburkan tanaman, menyediakan air bersih, dan mendukung kehidupan. Hujan juga merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.


Dalam buku, Indahnya Doa Rasulullah Bagiku, tulisan Masriyah Amva, dijelaskan bahwa keutamaan waktu hujan untuk berdoa didasarkan pada hadits:

اطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعاَءِ عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوْشِ وَإِقَامَةِ الصَّلاَةِ ونُزُوْلِ الْغَيْث.

Artinya: “Raihlah kemustajaban doa di kala pasukan sedang bertempur, saat ikamah salat, dan di saat turun hujan.” (HR Imam Syafi’i)

Lebih lanjut, juga dijelaskan bahwa hujan adalah tanda kebesaran dan rahmat Allah SWT bagi seluruh makhluk. Saat hujan turun, hati dan pikiran cenderung lebih dekat kepada-Nya, tenggelam dalam tafakur dan syukur. Karena itu, hujan menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa, di mana keikhlasan dan rasa syukur lebih mendalam.

Namun, ketika intensitas hujan tinggi dan drainase kurang memadai, potensi banjir dapat meningkat. Kondisi ini bisa berdampak pada kerugian materiil, kesehatan, dan keselamatan.

Kumpulan Bacaan Doa agar Tidak Banjir

Merangkum dari arsip detikHikmah dan laman resmi Kemenag RI, berikut beberapa doa saat hujan agar tidak mendatangkan musibah banjir.

1. Doa agar Tidak Banjir dan Menjadi Aliran yang Bermanfaat

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi’â.

Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.”

2. Doa agar Tidak Banjir dan Menjadi Berkah

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”

3. Doa agar Tidak Banjir dan Angin Kencang

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”

4. Doa Hujan Disertai Petir

Berikut adalah doa yang merujuk pada hadits dari Imam Malik ketika hujan disertai petir.

سُبْحاَنَ الَّذِي يُسْبِحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ والْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Arab latin: Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi

Artinya: “Maha Suci Allah, petir dan para malaikat memuji Allah dan menyucikan-Nya karena takut kepada-Nya.” (HR Imam Malik)

Itulah beberapa doa agar tidak banjir yang dapat dipanjatkan saat hujan turun. Dengan membaca doa-doa tersebut, kita berharap hujan yang turun membawa rahmat, bukan musibah, serta menjadi pengingat untuk menjaga lingkungan agar bebas dari banjir. Semoga Allah selalu melindungi kita semua. Aamiin.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa agar Rezeki Tidak Terputus, Yuk Amalkan Tiap Hari!



Jakarta

Ada doa yang dapat dibaca untuk mengharapkan agar rezeki tidak terputus. Doa ini tentu saja dipanjatkan dan ditujukan kepada Allah SWT semata.

Setiap makhluk memiliki rezekinya masing-masing yang telah ditetapkan Allah SWT. Namun, rezeki itu harus dijemput melalui usaha dan juga doa.

Mengutip buku Seni Menikmati Hidup : Perspektif Al-Quran, Hadis, dan Ulama’ karya Abdul Aziz, rezeki dianggap sebagai bagian dari ketentuan ilahi yang telah ditetapkan sejak awal penciptaan. Setiap makhluk memiliki takdir rezekinya masing-masing yang telah diputuskan oleh Allah SWT. Takdir ini mencakup segala aspek kehidupan, termasuk harta, kesehatan dan kesuksesan.


Rezeki setiap orang telah ditentukan oleh Allah SWT dengan porsi takarannya masing-masing. Meskipun seseorang berusaha dengan sekuat tenaga, jika itu bukan bagian dari rezekinya, maka hasilnya tidak akan diperoleh.

Imam Syafi’i mengatakan, “Aku mengetahui bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka menjadi tenanglah hatiku.”

Selain berusaha, umat Islam juga diperintahkan untuk berdoa. Doa menjadi tanda keimanan seorang muslim karena menjadi perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’min ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Kumpulan Doa agar Rezeki Tak Terputus dan Mendapat Berkah

Berdoa menjadi bentuk ikhtiar dalam menjemput rezeki. Berikut beberapa doa yang dapat dibaca agar rezeki tidak terputus dan mendapat keberkahan. Dirangkum dari buku 5 Shalat Pembangun Jiwa karya Abdul Rohim, berikut doa yang dapat dibaca:

1. Doa agar Rezeki Tak Terputus Versi Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَزَقَنِي هَذَا مِنْ خَيْرٍ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، اللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ.

Arab latin: Alhamdu lillaahil ladzii rozaqonii haadzaa min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin. Alloohumma baarik fiihi.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberi rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku. Ya Allah, semoga Engkau berkahi rezekiku.”

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَعِيمًا مُقِيمًا الَّذِي لَا يَحُولُ وَلَا يَزُولُ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْخَوْفِ.

Arab latin: Alloohuma innii as-alukan naʼiimal muqiimal ladzii laa yahuulu wa laa yazuulu. Alloohumma innii as- alukal amna yaumal khouf.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu nikmat yang kekal, yang tidak berpindah dan hilang. Ya Allah, aku memohon kepada- Mu keamanan pada hari ketakutan.”

2. Doa agar Rezeki Tak Terputus Versi Kedua

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي مَا يَكْفِينِي وَامْنَعْنِي مَا يُطْعِيْنِي.

Arab latin: Alloohummarzuqnii maa yakfiinii wamna’ ‘annii maa yuthghiinii.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku rezeki yang cukup dan baik, cegahlah diriku dari rezeki yang mencelakakan aku.”

3. Doa agar Rezeki Tak Terputus Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَأَضَيْرٍ وَلَا نَصَبِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab latin: Alloohumma innii as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wa laa masyaqqotin wa laa dhoirin wa laa nashobin innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.

Artinya: “Ya Allah, aku minta pada Engkau rezeki yang halal, luas, baik, tanpa kerepotan, kemelaratan, dan tanpa keberatan. Sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu.”

4. Doa agar Rezeki Tak Terputus Versi Keempat

رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ

Arab latin: Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir

Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku

5. Doa agar Rezeki Tak Terputus Versi Kelima

اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Arab latin: Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maa’idatam minas samaa’i takunu lana ‘iidal li’awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatam mingka warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baiknya pemberi rezeki.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan Menurut Hadits Nabi SAW


Jakarta

Doa bulan Syaban menjelang Ramadhan adalah bacaan yang bisa diamalkan muslim. Syaban merupakan bulan kedelapan yang terletak antara Rajab dan Ramadhan.

Meski Syaban bukan termasuk bulan haram, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa Syaban tetap istimewa. Mengutip dari buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban tulisan Udji Asiyah, Syaban adalah momen dilaporkannya segala amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.

Dengan demikian, sudah seharusnya umat Islam berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan sebelum diserahkan kepada Allah SWT. Dari Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,


“Wahai Rasulullah SAW, saya lihat engkau lebih bersemangat (lebih rajin) berpuasa di bulan Syaban ini dibanding bulan-bulan lainnya, mengapa?” Rasul SAW menjawab, “Karena Syaban ini bulan agung, yang banyak dilupakan orang, padahal di bulan inilah amal perbuatan manusia akan dinaikkan (dilaporkan) ke hadirat Allah SWT. Karena itu, aku ingin (lebih senang) bila di saat amalan-amalan itu diangkat (dihadirkan kepada Allah), maka aku dalam keadaan puasa.” (HR Nasa’i)

Selain itu, ada doa yang bisa dibaca muslim ketika bulan Syaban. Doa tersebut tercantum dalam hadits Rasulullah SAW.

Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan: Arab, Latin dan Arti

Doa bulan Syaban menjelang Ramadhan termaktub dalam hadits Rasulullah SAW dari Anas bin Malik RA. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa karya Nurhasanah Naminoleh.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab latin: Allahumma barik lana fi rajaba wasya’bana waballighna ramadhana.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad dan At-Thabrani)

Doa Bulan Syaban Lainnya yang Bisa Diamalkan

Selain doa di atas, ada juga bacaan lain yang bisa diamalkan muslim. Doa ini berasal dari Thalhah bin Ubaidillah yang juga termasuk ke dalam salah satu hadits Nabi SAW.

حَدَّثَنِي بِلَالُ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Artinya: “Dari Thalhal bin ‘Ubaidullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan: Allahumma ahlilhu ‘alaina bilyumi wal aimaani wassalaamati wal islaam, rabbii wa rabbukallah (Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah).” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Bulan Syaban

Bulan Syaban memiliki sejumlah keutamaan. Berikut beberapa keutamaan bulan Syaban yang dikutip dari buku Dalam Naungan Bulan Penuh Kemuliaan karya Gus Arifin.

1. Bulan yang Dicintai Nabi Muhammad SAW

Syaban adalah salah satu bulan yang dicintai Nabi Muhammad SAW. Dari Aisyah RA berkata,

“Di antara bulan-bulan yang sangat dicintai Rasulullah SAW dalam melakukan puasa adalah bulan Syaban, lalu menyambungkannya dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad)

2. Rasulullah Gemar Berpuasa pada Syaban

Rasulullah SAW gemar mengerjakan puasa pada bulan Syaban. Ini disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA,

“Rasulullah SAW berpuasa hingga beliau mengatakan jangan berbuka dan berbuka hingga mengatakan jangan berpuasa (maksudnya selang-seling). Saya tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa lengkap sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat yang banyak dipuasai Rasulullah SAW kecuali di bulan Syaban.” (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)

3. Bulan Penuh Ampunan

Syaban termasuk bulan yang penuh ampunan. Dari Mu’adz bin Jabal meriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Pada malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban), Allah akan mengumumkan kepada manusia, bahwa Dia akan mengampuni orang-orang yang mau beristighfar, kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap saudara muslim.” (HR Thabrani dan Ibnu Hibban)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Menyambut Ramadhan Sesuai Sunnah


Jakarta

Bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan yang mulia. Ramadhan menjadi momen untuk mendulang keberkahan. Untuk itu, umat Islam dianjurkan membaca doa menyambut Ramadhan.

Ramadhan menjadi bulan yang istimewa karena di bulan ini Allah SWT melipatgandakan pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Bulan Ramadhan adalah pemimpin dari bulan-bulan.”

Mengutip buku Fikih Puasa yang ditulis oleh Ali Musthafa Siregar, Ramadhan menjadi bulan yang diberkahi. Allah SWT mengkhususkan Ramadhan kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan amalan yang dapat menambah pahala.


Di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk berpuasa sebulan penuh. Selain puasa, ada banyak amalan yang dapat dikerjakan seperti berdoa menyambut Ramadhan, salat tarawih, membayar zakat dan amalan lainnya.

Amalan yang pertama dapat dikerjakan untuk menyambut Ramadhan adalah berdoa. Berikut ini beberapa doa menyambut Ramadhan yang dapat diamalkan muslim.

Doa Menyambut Ramadhan

Rasulullah SAW mencontohkan beberapa doa yang dapat dibaca untuk menyambut Ramadhan. Doa ini sebagai tanda suka cita sekaligus berisi harapan agar diberikan nikmat untuk menjalani Ramadhan.

1. Doa Melihat Hilal Ramadhan

Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut doa yang dibaca Nabi Muhammad SAW ketika melihat hilal Ramadhan.

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allahu akbar, Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni wal imaani, wassalaamati wal islaami, wattaufiii limaa tuhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallahu.

Artinya: “Allah Mahabesar, Ya Allah tampakkan hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR ad-Darimi no 1729, hadits serupa dengan sedikit perbedaan redaksi juga diriwayatkan Ahmad dan at-Tirmidzi)

2. Doa saat Bulan Ramadhan Tiba

Dalam hadits dari ‘Ubadah bin ash-Shamith RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajari para sahabat doa berikut saat Ramadhan tiba:

أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا

Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.”

3. Doa Memohon Ampunan saat Ramadhan Tiba

Dilansir dari laman MUI, dari Abu ‘Utsman an-Nahdi ia menceritakan bahwa ketika Ramadhan datang, Aisyah bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, Ramadhan telah tiba, maka apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah menjawab, “ucapkanlah”:

اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku.” (Sulaiman bin Ahmad Ath-Thabarani, Kitab ad-Du’aa, hal 1226-1227)

4. Doa di Malam Pertama Ramadhan

Imam Ja’Far Shadiq menyebutkan bahwa ketika memasuki malam pertama Ramadhan, Rasulullah SAW membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ إِنَّهُ قَدْ دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَان اللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِي أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ جَعَلْتَهُ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ اللَّهُمَّ فَبَارِكْ لَنَا شَهْرٍ رَمَضَانَ وَ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ ه وَ صَلَوَاتِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا

Allâhumma shalli alâ Muhammadin wa âli Muhammad. Allâhumma innahu qad dakhala syahru ramadhân(a) Allâhumma rabba syahri ramadhânal-ladzi anzalta fibil-qur’ân(a) Allâhumma rabba syahri ramadhanal-ladzi anzalta fihil-qur’ân(a) Wa ja’altahu bayyinâtin minal-huda wal-furqan(i). Allâhumma fabárik laná fi syahri ramadhana wa a’inna ‘ala shiyamihi wa shalawatihi wa taqabbalhu minna.

Artinya: Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, sungguh bulan Ramadhan telah tiba. Ya Allah, Tuhan Pemilik bulan Ramadhan, yang di dalamnya Engkau turunkan Alquran. Dan menjadikannya sebagai penjelas antara petunjuk dan pembeda. Ya Allah, berkatilah kami di bulan Ramadhan, bantulah kami dalam menunaikan puasanya dan salat serta terimalah amalan-amalan kami di dalamnya.

5. Doa Mengharap Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan oleh Abdul Aziz bin Abi Rawad. Ia menyampaikan bahwa umat Islam dapat memanjatkan doa ketika bulan Ramadhan tiba dengan doa berikut:

اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Allahumma adhalla syahru ramadhana wa hadhara, fa sallimhu li wa sallimni fihi wa tasallamhu minni. Allahummarzuqnii shiyamahu wa qiyamahu shabran wahtisaban, warzuqni fihil jadda wal ijtihada wal quwwata wan nasyatha, wa a’idzni fihi minassaamati wal fatrati wal kasali wan nu’asi, wawaffiqnii fihi li lailatil qadri waj’alha khairan min alfi syahrin.

Artinya: “Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadan. Ya Allah, anugerahilah aku kesabaran dan niat ikhlas mengharap pahala dan ridha-Mu atas puasaku dan shalat malamku. (Ya Allah), anugerahilah aku di bulan Ramadhan ini kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan semangat. (Ya Allah), lindungilah aku di bulan Ramadhan ini dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan banyaknya kantuk. (Ya Allah), berikanlah aku taufiq agar aku mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, dan jadikanlah (pahala di malam itu) lebih baik dari seribu bulan.”

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Hari Jumat Mustajab dan Tidak Ditolak, Cari Waktunya setelah Ashar


Jakarta

Doa di hari Jumat disebut sebagai waktu yang mustajab. Ada beberapa dalil yang menyebutkan bahwa memanjatkan doa di hari Jumat memiliki keutamaan dibandingkan hari lainnya.

Hari Jumat menjadi hari yang istimewa bagi umat Islam. Rasulullah SAW menyebut dalam hadits bahwa Jumat menjadi rajanya hari.

Dalam buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) karya Wira Kautsari Wijaya, disebutkan hari Jumat menjadi waktu yang sangat tepat untuk berdoa. Sebuah hadits dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW menyebut Allah SWT mengabulkan doa-doa hamba-Nya pada hari Jumat.


Rasulullah SAW menyebutkan tentang hari Jumat, kemudian beliau bersabda, “Pada hari itu terdapat suatu saat yang apabila tepat pada waktu itu seorang muslim berdiri salat dan memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya.” Beliau mengisyaratkan dengan tangan menunjukkan sedikitnya kesempatan itu. (HR Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan berdoa di hari Jumat.

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

Artinya: Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.’ (HR Abu Dawud)

Mengutip buku Rahasia Doa Mustajab karya Ibnu Qayyim, pada hari Jumat terdapat satu waktu yang apabila seorang hamba membaca istighfar tepat di waktu itu, pasti ia akan mendapat ampunan.

Setiap kali Rasulullah SAW akan masuk ke masjid pada hari Jumat, beliau memegang tiang pintu masjid kemudian berdoa, “Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang yang paling menghadap di antara mereka yang menghadap kepada-Mu, orang yang paling dekat di antara mereka yang beribadah kepada-Mu, dan orang yang paling mulia di antara mereka yang meminta dan mencintai-Mu.”

Doa Hari Jumat

Mengutip buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, berikut doa yang dapat dibaca di hari Jumat,

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة

Arab latin: Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah

Artinya : “Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.”

Umat Islam juga dapat mengamalkan doa Jumat lain sebagaimana tercatat dalam Kitab Syuabul Iman dan Kitab Nurul Lum’ah. Berikut bacaan doa yang bisa dipanjatkan di hari Jumat:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي ، وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ، وَفِي قَبْضَتِكَ ، وَناصِيَتِي بِيَدِكَ ، أَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبُ إِلا أَنْتَ

Arab latin: Allahumma Anta Rabbi laa ilaaha illa Anta khalaqtani, wa ana abduka wabnu amatika wafi qabdhotika wa nasiyati bi yadika. Amsaitu ala ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’udzu bika min syarri ma shona’tu. Abu’u bi ni’matika wa abu’u bidzanbi faghfirly dzunubi. Innahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan yang aku sembah kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Menciptakanku sebagai hamba-Mu dan anak dari hamba sahaya-Mu. Hidupku ada dalam genggaman-Mu. Aku hidup atas janji dan ancaman-Mu. Selama aku bisa, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat,. Aku telah menyia-nyiakan nikmat-Mu. Dan aku berbuat dosa. Maka ampunilah dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Hari Jumat juga menjadi momen yang bisa dimanfaatkan untuk memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Berikut doa yang dapat dibaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Arab latin: Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

Wallahu a’lam.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Selesai Makan Beserta Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa selesai makan bisa diamalkan muslim agar makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkah dan bermanfaat. Sebagaimana diketahui, Islam menganjurkan umatnya untuk berdoa sebelum memulai dan menyelesaikan kegiatan, termasuk makan.

Membaca doa selesai makan sama artinya dengan bersyukur atas nikmat yang Allah SWT limpahkan. Dia berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 172,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.”

Menurut Jami’us Sirah tulisan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq dan Muhammad Muchson Anasy, Rasulullah SAW selalu mengucap basmalah sebelum makan dan alhamdulilah selesai makan.

Bacaan Doa Selesai Makan

Berikut beberapa doa selesai makan yang dinunkil dari buku Tadabbur Doa Sehari-hari yang ditulis Jumal Ahmad.

1. Doa Selesai Makan Versi Pertama

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنَا إِيَّاهُ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ

Alhamdulillâhilladzî ath’amanâ hadzat tha’âma wa razaqanâ iyyâhu min ghairi haulin minnî wa lâ quwwatin.

Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dengan makanan ini dan telah mengaruniakan kami akan itu makanan dengan tiada daya dan upaya dari kami,”

2. Doa Selesai Makan Versi Kedua

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ

Alhamdulillâhilladzî ath’amanâ wa saqânâ wa ja’alanâ minal muslimîn.

Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.”

3. Doa Selesai Makan Versi Ketiga

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang memberikan makan dan minum kepada kami. Dan menjadikan kami orang Islam.”

4. Doa Selesai Makan Versi Keempat

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَ وَسَقَى وَسَوَّغَهُ وَجَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا

Alhamdulillahilladzi ath-ama wa saqoo wa sawwagohu wa ja’alaa lahu makhrojaan

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan, memberi minum, memudahkan untuk menelan, dan menjadikan baginya jalan keluar.”

5. Doa Selesai Makan Versi Kelima

اللهمَّ أَطْعَمْتَ وَسَقَيْتَ وَاغْنَيْتَ وَاقْنَيْتَ وَهَدَيْتَ وَأَحْيَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَعْطَيْتَ

Allahumma ath-amta wa saqoyta wa aghnayta wa aqnayta wa hadayta wa ah yayta falakalhamdu alaa maa a’thoyta

Artinya: “Duhai Allah, Engkau telah memberi makan, minum, memperkaya, menyangkutkan, menunjukkan, dan menghidupkan. Maka bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau karuniakan.”

Keutamaan Membaca Doa Selesai Makan

Merujuk pada sumber yang sama, sering membaca doa selesai makan membuat muslim menyadari arti dan maksud dari bacaan tersebut. Saat seseorang mengerjakan sesuatu secara berulang kali, maka ini membuatnya lancar dalam membaca doa.

Mengucap hamdalah atau doa selesai makan sama seperti menyandarkan rezeki yang diterima oleh Allah SWT. Dengan membacanya, niscaya ucapan tersebut bernilai zikir dan pahala.

Itulah bacaan doa selesai makan dan keutamaan mengamalkannya. Jangan lupa dibaca ya!

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Kehancuran Kaum Saba’, Hidup Makmur Tanpa Rasa Syukur


Jakarta

Kaum Saba’ merupakan salah satu dari empat peradaban besar yang terdapat di Arab. Menurut buku Kisah Kota-kota Dalam Al Quran karya Rani Yulianty, diperkirakan kaum Saba’ hidup pada tahun 1000-750 SM. Kisah kaum ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Saba’ ayat 15-19.

Disebutkan dalam buku 40 Kisah Akhir Hidup Kezaliman Makhluk-makhluk Allah yang disadur oleh Kaserun AS Rahman, mereka disebut dengan Saba’ karena mereka adalah orang Arab pertama yang pernah menjadi tawanan. Mereka memiliki mahkota yang dikenakan bagi para penguasa.

Banyak rasul yang diutus kepada mereka untuk mengajak mereka kepada agama tauhid dan menyembah Allah SWT. Akan tetapi, mereka tetap hidup semau mereka dan tidak mau menyambut ajakan para rasul tersebut. Akhirnya, kaum Saba’ mendapat azab berupa banjir besar yang menghancurkan hidup mereka. Berikut kisah kehancuran kaum Saba’.


Kisah Kehancuran Kaum Saba’

Diceritakan dalam buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Quran yang ditulis oleh Ridwan Abqary, kaum Saba’ adalah kaum yang hidup makmur dan serba berkecukupan di wilayah Arab Selatan. Allah SWT sudah menurunkan rahmat-Nya kepada seluruh kaum Saba’ dengan hasil pertanian yang subur dan tempat yang sangat cocok untuk berdagang.

Kebun anggur tumbuh subur di mana-mana dengan hasil yang sangat melimpah. Mereka menjual anggur-anggur hasil panen dan mencukupi kebutuhan hidup mereka setiap hari. Sebuah bendungan yang cukup kuat dan kokoh tampak berdiri tegak di wilayah Ma’rib, yang disebut sebagai Bendungan Ma’rib.

Bendungan Ma’rib ini menampung air yang mengalir dari Sungai Adhanah dan digunakan untuk mengairi kebun-kebun anggur milik kaum Saba’. Dengan pengairan yang baik dan tanah yang subur, mereka bisa menikmati hasil panen yang baik setiap tahunnya. Oleh karena itu, seluruh penduduk Saba’ tidak ada yang hidup kekurangan.

Kaum Saba’ adalah kaum yang lengkap, mereka hidup makmur dan bergelimang kemewahan. Selain kenikmatan hidup dari berbagai usaha yang mereka jalankan, mereka pun memiliki pasukan tentara yang sangat kuat.

Dengan keamanan yang kuat, mereka bisa menjaga kehidupan kaum mereka dengan aman. Mereka hidup dengan nikmat dan berkah dunia yang sangat tinggi.

Kaum Saba’ pun terkenal sebagai salah satu kaum yang hebat pada saat itu dan disegani oleh kaum-kaum yang lain. Namun ternyata, keberhasilan dan kehidupan mewah mereka tidak diikuti oleh iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Mahakuasa.

Kemakmuran yang merupakan limpahan nikmat dari Allah SWT tidak diiringi dengan rasa syukur. Mereka tenggelam dalam harta duniawi dan mulai melupakan Sang Pemberi Rezeki. Air mengalir terus ke kebun-kebun mereka, namun tidak ada ucapan pujian sedikit pun kepada Allah SWT.

Merujuk kembali pada buku 40 Kisah Akhir Hidup Kezaliman Makhluk-Makhluk Allah, kisah kehancuran kaum Saba’ ini terjadi ketika mereka tidak menjalankan perintah Allah SWT, maka Allah SWT mengirimkan pasukan tikus yang melubangi bendungan mereka yang begitu kokoh itu.

Bendungan yang kokoh itu pun runtuh hingga terjadi banjir yang sangat besar dan menghantam seluruh penduduk beserta taman-taman mereka yang bagaikan surga. Bumi yang subur dan indah itu pun rusak dan hancur. Batu-batu yang berasal dari bendungan membanjiri seluruh tanah mereka hingga tidak lagi subur dan tidak bisa ditanami.

Beberapa waktu kemudian, taman bunga dan buah-buahan mereka berganti dengan kebun yang ditumbuhi pohon-pohon berduri. Anggur, kurma, dan buah-buah segar lainnya telah musnah, berganti dengan pohon yang buruk dan berduri.

Mengutip kembali buku Kisah Kota-kota Dalam Al-Quran, hukuman yang dikirimkan kepada Kaum Saba’ dinamakan ‘Sail Al-Arim’ atau banjir Arim. Penamaan ini merupakan ungkapan yang menggambarkan datangnya banjir yang menimpa kaum Saba’ bersamaan dengan runtuhnya monumen penting Negeri Saba’, yaitu bendungan Arim.

Akibatnya, Negeri Saba’ hancur, baik dari segi perekonomian maupun bidang lainnya.

Disebutkan pula dalam buku 40 Kisah Akhir Hidup Kezaliman Makhluk-Makhluk Allah, bahwa hingga saat ini, penduduk Saba’ masih tinggal di desa dan rumah-rumah mereka. Namun, Allah SWT mempersulit dan mempersempit rezeki mereka. Kemakmuran dan nikmat yang mereka rasakan dahulu telah berganti dengan kemiskinan dan kekurangan.

Meski demikian, Allah SWT tidak sepenuhnya menghancurkan mereka dan tidak memecahbelahkan mereka. Wilayah mereka masih tetap terhubung dengan wilayah yang penuh berkah, Makkah Al-Mukarramah di Jazirah Arabia dan Baitul Maqdis di Syam.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com