Tag Archives: buang air kecil

Rasulullah Larang Kencing Sambil Berdiri, Benarkah Haditsnya?


Jakarta

Rasulullah SAW telah mencontohkan adab buang air kecil sebagaimana diriwayatkan dalam sejumlah hadits. Di antara hadits tersebut, ada yang berisi larangan kencing sambil berdiri.

Hadits larangan kencing sambil berdiri ini diriwayatkan dari Nafi, dari Ibnu Umar RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau kencing sambil berdiri.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Imam Baihaqi turut meriwayatkannya)

Adapun, Aisyah RA mengatakan, “Barang siapa memberitahu kalian bahwa Nabi SAW dulu pernah kencing sambil berdiri, maka jangan percaya kepadanya. Beliau tidak pernah kencing, kecuali dengan posisi duduk.”


Mengenai dua hadits tersebut, Imam At-Tirmidzi dalam Kitab Sunan-nya menukil Sunan Ibnu Majah mengatakan bahwa hadits riwayat Aisyah RA adalah hadits yang paling baik dan paling kuat dalam tema ini. Sementara itu, hadits Umar RA yang diriwayatkan dari jalur Abdul Karim bin Abu Mukhariq, dari Nafi dimarfu-kan oleh Abdul Karim bin Abu Mukhariq saja, sedangkan ia dinilai lemah oleh para ahli hadits.

Dalam Penjelasan Kitab Mandzhumah al-Baiquniyyah yang disusun oleh Abu Utsman Kharisman diterangkan, hadits Ibnu Umar RA tentang larangan kencing berdiri adalah hadits yang mengandung illat tercela. Perawi yang dimaksud dalam hal ini adalah Abdul Karim bin Abi Umayyah.

Imam Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubro menyatakan, “Abdul Karim ini adalah Ibnu Abil Mukhaariq. Sekelompok perawi meriwayatkan dari Abdurrazzaq dan menisbatkan padanya. Abdul Karim bin Abil Mukhaariq (adalah perawi yang) lemah.”

Kencing Sambil Berdiri Tidak Diharamkan

Dalam Sunan Ibnu Majah dijelaskan, maksud dari larangan kencing sambil berdiri adalah larangan untuk mendidik, bukan pengharaman. Sebagaimana Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Sesungguhnya, termasuk sikap yang buruk kencing sambil berdiri.”

M Quraish Shihab dalam buku M Quraish Shihab Menjawab 1001 soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui menerangkan, ada riwayat lain dari sejumlah perawi hadits–termasuk Bukhari dan Muslim–yang memberitahukan bahwa Nabi SAW pernah kencing sambil berdiri. Menurut M Quraish Shihab, boleh jadi Nabi SAW melakukan itu karena beliau sakit atau untuk menunjukkan bahwa kencing berdiri bukanlah haram.

“Mengenai terperciknya kencing atau najis saat berdiri melakukan kencing di depan uriner, memang merupakan satu kemungkinan. Namun, kemungkinan itu belum sampai mengantar untuk mengharamkan kencing berdiri. Bahkan belum sampai ke tingkat menajiskan pakaian,” jelas pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.

(kri/nwk)



Sumber : www.detik.com

Ternyata Ini Alasan Pasutri Wajib Buang Air Kecil setelah Berhubungan Intim


Jakarta

Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu membersihkan bakteri dari uretra, sehingga risiko infeksi saluran kemih (ISK) dapat dikurangi. Meski tidak sepenuhnya menjadi satu-satunya pencegah ISK, tindakan ini cukup bermanfaat. Dikutip dari healthline, ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan menuju kandung kemih.

Pada perempuan, uretra berada dekat dengan lubang vagina, sehingga lebih rentan terhadap ISK. Pada laki-laki, uretra lebih panjang sehingga bakteri harus menempuh jarak lebih jauh untuk menyebabkan ISK, tetapi buang air kecil setelah seks tetap disarankan karena dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk selama hubungan seksual.

Jika tidak melakukan hubungan seks penetratif, risiko ISK dapat berkurang, kecuali apabila pasangan melakukan seks oral di sekitar klitoris yang dekat dengan uretra. Oleh karena itu, disarankan untuk buang air kecil dalam waktu 30 menit setelah berhubungan seks untuk pencegahan ISK.


Perlu diingat pula bahwa buang air kecil tidak dapat mencegah kehamilan, karena urine dikeluarkan dari uretra sementara ejakulasi terjadi di dalam vagina. Apabila sedang berusaha untuk hamil, menunggu beberapa menit sebelum buang air kecil mungkin sedikit membantu, tetapi tidak akan mengurangi peluang secara signifikan.

Meskipun belum ada banyak studi yang meneliti hubungan antara hubungan seksual, ISK, dan buang air kecil sebagai metode pencegahan, tindakan ini tetap disarankan. Buang air kecil setelah seks juga tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS), karena bakteri IMS dapat masuk melalui luka mikro pada selaput lendir. Satu-satunya cara untuk mengurangi risiko IMS adalah dengan menggunakan kondom dan menjalani skrining secara teratur.

Keinginan buang air kecil setelah seks dapat dimunculkan dengan minum lebih banyak air, mendengarkan suara air mengalir, atau duduk beberapa menit lebih lama di toilet. Namun, tidak buang air kecil setelah seks juga tidak terlalu berbahaya apabila terjaga kebersihannya.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pipis Setelah Seks Wajib! Jangan Tunggu Lewat dari 30 Menit usai Bercinta

Jakarta

Apa saja hal yang biasanya Anda lakukan setelah berhubungan seks? Bercumbu, mengobrol, atau bahkan langsung tertidur merupakan hal-hal yang normalnya dilakukan pasangan setelah berhubungan seks. Namun, apakah Anda tahu ada hal yang tak kalah penting yang harus dilakukan setelah seks?

Buang air kecil atau pipis merupakan hal penting yang harus dilakukan setelah bercinta, khususnya bagi wanita. Hal ini mungkin terdengar sepele, tapi pipis setelah berhubungan seks ternyata memiliki dampak yang besar bagi kesehatan.

Spesialis obstetri dan ginekologi Salena Zanotti, MD, mengungkapkan salah satu manfaat terbesar pipis setelah berhubungan seks adalah mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK).


“Banyak jenis bakteri yang tidak berbahaya jika menempel di kulit atau dalam anus. Tapi saat berhubungan seks, bakteri tersebut bisa menyebar ke saluran kencing dan menyebabkan infeksi saluran kemih,” ujar dr Zanotti, dikutip dari Cleveland Clinic, Sabtu (7/10/2023).

dr Zanotti menjelaskan pipis ibarat shower kuat yang dapat mendorong keluar semua kuman, termasuk bakteri, jamur, hingga virus yang mencoba masuk ke uretra.

“Ketika Anda buang air kecil, segala sesuatu yang mencoba masuk ke saluran kemih akan terdorong keluar bersama urine,” ujar dr Zanotti, dikutip dari Cleveland Clinic, Sabtu (7/10/2023).

Lebih lanjut, dr Zanotti menjelaskan wanita lebih rentan terkena ISK ketimbang pria karena faktor anatomi tubuh. Uretra, atau saluran yang berfungsi mengalirkan urine ke luar tubuh, pada wanita lebih pendek dan lokasinya lebih dekat ke anus. Hal ini membuat kuman lebih mudah mencapai uretra dan masuk ke kandung kemih.

Lantas, kapan waktu terbaik untuk buang air kecil setelah seks? dr Zanotti, dan sejumlah pakar seks lain menyarankan agar wanita pipis setidaknya 30 menit setelah berhubungan seks. Semakin lama menunda, maka semakin besar pula kemungkinan bakteri masuk ke kandung kemih.

Apakah Pria Juga Harus Pipis Setelah Seks?

Tidak ada salahnya bagi pria untuk pipis setelah berhubungan seks. Hanya saja, risiko pria mengalami ISK lebih rendah dibanding wanita. Ini karena pria memiliki uretra yang lebih panjang daripada wanita, sehingga mereka biasanya tidak gampang terkena ISK setelah berhubungan seks.

Di sisi lain, ISK pada pria umumnya lebih sering disebabkan oleh penyakit seperti batu ginjal atau pembengkakan pada prostat.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy