Tag Archives: buku doa harian pengetuk pintu langit

6 Contoh Doa Penutupan MPLS 2024 untuk SD, SMP dan SMA


Jakarta

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) segera berakhir. Biasanya, kegiatan ini diakhiri dengan membaca doa penutupan MPLS yang dipimpin kepala sekolah atau guru-guru terkait.

Dalam Islam, muslim dianjurkan untuk berdoa dalam segala aktivitas. Anjuran ini tercantum dalam surah Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Mengutip laman Kemendikbud, MPLS merupakan kegiatan pengenalan sarana, program dan tata tertib sekolah kepada peserta didik baru. Umumnya, MPLS digelar selama 2-3 hari pada minggu pertama.

MPLS diisi dengan berbagai aktivitas seperti materi atau permainan edukatif. Setelahnya, kegiatan tersebut diakhiri dengan membaca doa penutupan MPLS.

6 Doa Penutupan MPLS yang Bisa Diamalkan

Menukil dari buku Doa-doa dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh M Ali Chasan Umar dan Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI, berikut sejumlah contoh doa penutupan MPLS yang dapat diamalkan.

1. Doa Penutupan MPLS Versi Pertama

Muslim dapat mengamalkan bacaan kafaratul majelis untuk doa penutupan MPLS, berikut bacaannya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka waatuubu ilaik

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu.”

2. Doa Penutupan MPLS Versi Kedua

Selain bacaan kafaratul majelis singkat, ada juga doa lainnya dengan versi lebih panjang seperti dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H Hamdan Hamedan yang didasarkan dari hadits riwayat Tirmidzi.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا.

اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Arab latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.” (HR Tirmidzi)

3. Doa Penutupan MPLS Versi Ketiga

Selanjutnya, contoh doa penutupan MPLS juga bisa diamalkan dengan doa penutup acara. Berikut bacaan latin dan artinya,

Bismillahi rahmaanir rahiim, alhamdulillahi rabbil ‘Aalamiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi maziidahu yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik.

Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa jamii’al haajaat, wa tutohiruna bihaa min jamii’is sayyi’aat, wa tarfa’unaa bihaa a’laddarajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayaati min jami’il khoiroti fil hayati wa ba’dal mamaat. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tiba’ah, wa arinal baathila baathila warzuqnajtinabah. Allahummaj’alna min ahlil ilmi wa ahlil khairi wa ahlil amali wa ahlil ikhlaash. Allahumma inna na’udzubika min ilmin laa ynfa’u wa qolbin laa yakhsya u wa ‘amalin laa yurfa’u wa du’aa’in laa yusma’ rabbanaa la tu’aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’anaa. Rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qablina. Rabbana wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa’fu ‘anna waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiiriin. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dengan puji yang menepati dan menambah nikmat-Nya. Ya Tuhan kami bagiMulah segala puji, sebagaimana apa yang layak bagi keagungan dzat dan kerajaan-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad, dengan rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala huru-hara dan bencana, rahmat yang dapat mendatangkan segala kebutuhan kami, dapat membersihkan kami dari kejelekan, dapat mengangkat pangkat kami pada derajat tertinggi dan dapat menyampaikan ke puncak tujuan dari segala kebaikan dalam kehidupan dan sesudah mati. Sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perlihatkanlah pada kami kebenaran itu benar dan kami mengikutinya dan perlihatkanlah pada kami bahwa kebatilan itu batil sehingga kami dapat menjauhinya. Ya Allah, jadikanlah kami golongan orang yang ahli ilmu, ahli kebaikan, ahli beramal, dan ikhlas. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, amal yang tidak diterima, dan doa yang tidak dikabulkan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

4. Doa Penutupan MPLS Versi Keempat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ يَا مُحِيْبَ السَّائِلِينَ وَيَا قَابِلَ التَّائِبِينَ وَيَا رَحِيمَ الضُّعَفَاءِ وَالْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِيْنِ إِسْتَجِبْ لَنَا دُعَاءَنَا يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ.

Arab latin: Bismillahirrahmaniraahim alhamdulillahi rabbil alamin allahumma sholli wa salim ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shohbihi wasalim. allahumma yaa mujibassaailin wa yaa qoobilattaibina wa yaa rahimadhuafaa’i wal fuqara’i walmasaa kini istaakhib lanaa du’a’anaa ya ar hamar rahimin

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Terimalah orang-orang yang bertaubat, ya Allah yang Maha Penyayang terhadap orang-orang lemah, orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Kabulkanlah doa kami wahai Yang Maha Penyayang dari Yang Maha Penyayang.”

5. Doa Penutupan MPLS Versi Kelima

Contoh doa penutupan MPLS versi lainnya bisa membaca surah As Saffat ayat 180-182, berikut bunyinya:

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS As Saffat ayat 180-182).

6. Doa Penutupan MPLS Versi Keenam

Ada juga doa penutupan MPLS yang bisa diamalkan muslim yang berasal dari riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Berikut bacaannya yang dinukil dari kitab Hishnul Muslim oleh Sa’id bin Ali Wafh Al-Qahthani yang diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ.

Arab katin: Rabbigfirlī wa tub ‘alayya innaka antat-tawwābul-gafūr

Artinya: “Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengampun.” (HR Tirmidzi no 3/153 dan Ibnu Majah no 2/321)

Itulah beberapa contoh doa penutupan MPLS yang bisa diamalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Penutup Majelis Lengkap: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam, terutama yang berkaitan dengan ibadah atau ilmu, dianjurkan untuk dimulai dan diakhiri dengan doa. Salah satu doa yang sangat penting adalah Doa Penutup Majelis.

Doa ini diucapkan untuk memohon ampunan atas kesalahan atau kelalaian yang mungkin terjadi selama majelis berlangsung. Selain itu, doa ini juga berfungsi sebagai bentuk penutup yang baik dalam setiap pertemuan.

Hadits Tentang Doa Penutup Majelis

Menukil buku Doa-Doa Rasulullah SAW (2003) karya Ibnu Taimiyah, ada beberapa dalil yang menyebut tentang doa penutup majelis. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Hurairah Radhiallahu anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:


“Barang siapa duduk di dalam suatu majelis, kemudian banyak bergurau yang tidak bermanfaat, lalu sebelum berdiri meninggalkan majelis ia melafalkan doa yang artinya ‘Maha Suci Engkau, ya Allah dan saya mengucapkan puji-pujian pada-Mu. Saya menyaksikan sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Engkau, saya mohon ampun serta bertaubat pada-Mu,’ melainkan ia pasti diampuni dari dosa yang diperolehnya di majelis itu.” (HR. Tirmidzi).

Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW meninggalkan majelis, beliau berdoa dengan doa penutup majelis.

Sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Wahai Rasulullah, engkau telah mengatakan sebuah perkataan atau ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya,” Rasulullah bersabda, “itu merupakan penebus dosa dari apa yang telah kita lakukan dalam majelis.”

Bacaan Doa Penutup Majelis

Menukil buku 52 Kultum Favorit untuk Muslimah oleh Zakiah Nur Jannah dan Noor Hafild, berikut adalah doa penutup majelis yang sering diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW.

Doa Penutup Majelis 1

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilahailla anta, astaghfiruka wa atubu ilaika.

Artinya: “Mahasuci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Doa Penutup Majelis 2

Dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, MA, disebutkan doa penutup majelis lainnya. Ini adalah doa penutup majelis versi panjang sekaligus doa untuk memohon keselamatan. Berikut bacaannya:

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ ٱلْيَقِينِ مَا تُهَوَنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ فَأَرَنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمَنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنًا وَلَا تُسَلَّطَ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمْنَا.

Arab latin: “Allahummaqsim lanaa min khasy-yatika maa tahuulu bihii bainanaa wa baina ma’shiyyatika wamin thaa’atika maa tuballighuna bihii jannataka waminal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashaa-ibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarinaa waquwwatinaa ma ahyaytanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadaanaa walaa taj’al mushiibatanaa fii diininaa walaa taj’alid dunya akbara hamminaa walaa mablagha ‘ilminaa walaa tusallith ‘alainaa manlaa yarhamunaa.”

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.”

“Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau hadirkan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.”

6 Adab Bermajelis

Menurut buku Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam (2021) karya Prof. Dr. Ridhahani, M. Pd., terdapat enam adab dalam bermajelis yang dapat Anda terapkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Duduk sejajar dengan jemaah lain
  2. Tidak duduk di antara dua orang yang sudah duduk terlebih dahulu
  3. Bersalaman dengan jemaah yang ada di majelis
  4. Tidak berbisik-bisik dengan orang ketiga tanpa melibatkan orang kedua
  5. Berhak kembali ke tempat duduk semula setelah meninggalkan majelis, jika ada kesempatan
  6. Membaca doa penutup majelis.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Minta Hujan Sesuai Sunnah kepada Allah SWT untuk Berbagai Situasi


Jakarta

Ada macam alasan mengapa kita bisa melakukan doa minta huna, mulai dari kebutuhan akan air untuk pertanian hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW, untuk menunjukkan bagaimana seharusnya kita berdoa dengan penuh harapan dan iman.

Mengutip buku edisi Indonesia: Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur’an oleh Andi MuhammadSyahril, seorangmuslim diperbolehkan untuk minta hujan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas bin Malik bahwa Umar bin Al-Khatab yang memohon turunnya hujan saat musim kemarau berkepanjangan dengan perantara Al-Abbas bin Abdul Muthalib,


“Ya Allah, dahulu kami memohon turunnya hujan dengan perantara Nabi-Mu saat ia hidup, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka, pada hari ini kami memohon turunnya dengan perantara pamannya Nabi-Mu, maka turunkanlah kepada kami hujan.” Lalu hujan turun untuk mereka.”

Doa minta hujan sesuai sunnah mengajarkan kita cara meminta pertolongan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Simak beberapa doa minta hujan sesuai sunnah Rasulullah SAW di bawah ini.

1. Doa Minta Hujan yang Berkah

Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU), diriwayatkan oleh Abu Dawud, berikut adalah doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW untuk meminta hujan yang menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membahayakan.

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ

Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii-an marii’an naafi’an ghaira dharrin ‘aajilan ghaira aajil.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.”

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh H. Hamdan Hamedan, MA, disebutkan bahwa kala itu ada sekelompok orang datang sambil menangis ke Rasulullah SAW.

Mereka meminta Rasulullah SAW untuk berkenan berdoa agar turun hujan. Kemudian, Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut dan hujan pun turun.

2. Doa Minta Hujan yang dipanjatkan Rasulullah SAW

Dalam riwayat Imam Malik bin Anas, Rasulullah SAW membaca doa turun hujan ini untuk hamba-hamba Allah, dan binatang-binatang ciptaan-Nya, serta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya mati karena kekeringan.

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.”

Setelah diturunkannya hujan, kita juga harus berdoa agar hujan yang diturunkan oleh Allah SWT menjadi sebuah keberkahan.

3. Doa Minta Hujan Lebat

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW juga pernah memanjatkan doa agar turun hujan berikut ini:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

Artinya: “Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan pada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.”

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

Artinya: “Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Doa tersebut dipanjatkan oleh Rasulullah, ketika banyak orang mengeluh karena keterlambatan hujan yang mengakibatkan ketandusan tanah-tanah mereka.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW kemudian meminta mereka untuk menyediakan mimbar dan meletakannya di masjid.

Rasulullah SAW berjanji akan menemui mereka lagi nanti. Sayyidah ‘Aisyah berkata: “Nabi akan menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, sambil mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

“Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Kemudian, Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya lalu membalikkan tubuh ke arah orang-orang itu. Setelah itu, beliau melaksanakan salat 2 rakaat.

Pada setiap rakaat tersebut Rasulullah SAW membaca, “Mâ syâ’allâh” dan “Subhânallâh”. Tak lama, suara guntur terdengar dan hujan pun turun dengan lebat hingga memenuhi masjid.

Melihat hal tersebut, Rasulullah pun tersenyum lebar hingga terlihat gigi gerahamnya saat melihat orang-orang bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.

Rasulullah SAW berkata:

أشهد أن الله علي كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله

Artinya: “Aku bersaksi bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.” (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu).

Doa Ketika Turun Hujan

Dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan, MA, berikut adalah bacaan doa ketika hujan turun yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat.

hujan turun, maka bisa dilanjutkan dengan doa berikut,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Itu tadi doa minta hujan dan doa yang dipanjatkan saat hujan turun. Semoga setiap doa kita diijabah oleh Allah SWT dan membawa keberkahan, baik bagi bumi yang kita tinggali atauput untuk kehidupan makhluk-Nya.

Wallahu a’lam.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Selamat Dunia Akhirat, Amalkan untuk Memperoleh Perlindungan


Jakarta

Doa selamat dunia akhirat merupakan sebuah permohonan untuk mendapatkan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam doa ini, seseorang meminta perlindungan Allah SWT dari segala marabahaya, siksaan, dan bencana dalam dunia dan akhirat.

Doa selamat dunia akhirat ini biasanya diamalkan oleh umat Islam setelah salat atau saat acara keagamaan seperti pengajian. Berikut kumpulan doa selamat dunia akhirat yang dapat diamalkan oleh umat Islam.

Kumpulan Doa Selamat Dunia Akhirat

Berikut adalah kumpulan doa selamat dunia akhirat yang dirangkum dari berbagai sumber.


1. Doa Selamat Dunia Akhirat Pertama

Doa selamat dunia akhirat yang pertama ini merupakan doa singkat yang sudah dikenal secara umum oleh umat Islam. Doa ini dikutip dari buku Al-Ma`Tsurat Terlengkap karya Imam Hassan Al-Banna. Berikut bacaannya:

رَبَّنَا ءَائِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Rabbana aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

2. Doa Selamat Dunia Akhirat Kedua

Mengutip buku The Ultimate Power of Shalat Hajat karya Ibnu Thahir, berikut adalah bacaan doa selamat dunia akhirat kedua yang cukup panjang:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِي الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِي الْجَسَدِ، وَزِيَادَةً فِي العِلْمِ، وَبَرَكَةً فِي الرِّزْقِ، وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ، وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِي سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ، وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ، رَبَّنَا لأَتُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Allahumma innnaa nas’aluka salaamatan fiid diini, wa ‘aafiyatan fil jasadi, wa ziyaadatan fil ‘ilmi, wa barakatan fir rizqi, wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal mauti. Allahumma hawwin ‘alaynaa fii sakaraatil mauti, wa najata minan naari wal ‘afwa ‘indal hisaab. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hablanaa mil ladunka rahmatan innaka antal wahhaab. Rabbanaa aatina fid duniyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan dalam urusan agama, kesehatan badan, tambahan ilmu, berkah dalam rezeki, pertaubatan sebelum mati, rahmat saat mati, dan ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami saat menjalani sakaratul maut, selamatkanlah kami dari siksaan api neraka, dan maafkanlah kami pada waktu dihisab. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau menggeser hati kami setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan berilah rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jagalah kami dari siksa api neraka.”

3. Doa Memohon Keselamatan dan Kemudahan dalam Urusan

Berikut adalah bacaan doa untuk memohon keselamatan dan keringanan kepada Allah SWT saat menghadapi beratnya beban hidup, yang juga dikutip dari buku Al-Ma`Tsurat Terlengkap.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab Latin: Rabbanaa laa tu’aa-khidznnaa in nasiya aw akhthanaa, Rabbanaa wa laa tahmil ‘alaynaa isran kamaa hamaltahu ‘alal ladziina min qablinnaa, Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih. Wa’fu ‘annaa waghfir lanaa warhamnaa, anta maulaanaa faanshur naa ‘alal qawmil kaafiriin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau-lah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

4. Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua

Menukil kembali pada buku The Ultimate Power of Salat Hajat, berikut adalah bacaan doa yang dapat dipanjatkan agar diberikan kebaikan dan ampunan Allah SWT untuk kedua orang tua.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Arab Latin: Rabbighfir lii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiiraa.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku, dan kasihanilah mereka karena telah mendidikku pada waktu masih kecil.”

5. Doa Tolak Bala atau Bencana

Berikut adalah bacaan doa yang dapat diamalkan untuk melindungi diri dari bahaya, bencana, dan segala bala, yang dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya Hamdan Hamedan.

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab Latin: Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

6. Doa Perlindungan dari Akhlak, Amal, Nafsu, dan Penyakit yang Buruk

Berikut bacaan doa yang dapat diamalkan agar dijauhkan dari segala perbuatan dan penyakit buruk, yang dirujuk dari sumber sebelumnya.

اللَّهُمَّ جَنَّبْنِي مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ.

Arab Latin: Allaahumma jannibnii munkaraatil akhlaaqi, wal a’maali, wal ahwaa-i, wal adwaa’.

Artinya: “Ya Allah jauhkanlah diriku dari kejelekan akhlak, amal, hawa nafsu, dan penyakit.”

7. Doa Perlindungan dari Kecelakaan dan Kematian yang Buruk

Masih merujuk pada sumber yang sama, inilah bacaan doa agar dilindungi dari musibah atau kecelakaan yang buruk di dunia.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي
سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيعًا. أَمَوْتَ لَدِيفًا

Arab Latin: Allaahumma innii a-‘uudzu bika minat-taraddii, wal hadmi, wal gharaqi, wal hariiqi, wa a-‘uudzu bika an yatakhabbathonisy-syaithaanu ‘indal mauti, wa a-‘uudzu bika an amuuta fii sabiilika mudbiran, wa a-‘uudzu bika an amuuta ladiighaa.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari disesatkan setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.”

Itulah kumpulan doa-doa selamat dunia akhirat yang dapat diamalkan. Dengan memanjatkan doa-doa ini, semoga kita semua dapat memperoleh perlindungan dan kebaikan dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

10 Bacaan Doa Tolak Bala dari Bencana: Arab, Latin & Artinya


Jakarta

Membaca doa tolak bala adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan umat Islam. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT untuk menghindarkan diri dari musibah atau bencana.

Dikutip dari buku Doa-Doa Pilihan karya Ahmadi Isa, doa tolak bala adalah doa yang bisa diamalkan agar kita dapat terhindar atau dijauhkan dari musibah, bala dan bencana.

Doa ini kerap dibacakan baik secara individu maupun bersama-sama ketika ada tanda-tanda bencana atau dalam momen-momen kritis. Mengingat bencana alam dan kejadian tak terduga bisa datang kapan saja, memanjatkan doa merupakan wujud penghambaan kepada Sang Pencipta agar senantiasa diberikan perlindungan. Disunnahkan sebelum membaca do aini agar membaca surah Al-Fatihah terlebih dahulu agar lebih afdhal.


Kumpulan Doa Tolak Bala

Berikut ini kumpulan bacaan doa tolak bala dirangkum dari sumber sebelumnya, buku Doa-doa Mustajabah tulisan Abu Qalbina, buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit tulisan Hamdan Hamedan, buku Misteri Kedua Belah Tangan Dalam Shalat, Zikir, dan Doa karya Badruddin Hasyim Subky, dan buku Hiasi diri dengan doa karya Wan Shuhairi Wan Mohamad.

1. Doa Tolak Bala Versi Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

Arab latin: Alhamdulillahilladzi aafani mimmabtalaka bihi wafadhdhollani ‘ala katsirin mimman kholaqa tafdhila.

Artinya:”Segala puji-pujian bagimu, ya Allah. Dikau yang menyelamatkan aku daripada segala cubaan dan dugaan yang dikau jadikan, dan dikau memberi keutamaan kepadaku daripada semua hamba- Mu yang lain.”

2. Doa Tolak Bala Versi Kedua

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika min jahdil bala’i wa darakis syaqai wa su’il qadha’i wa syamatahil a’da’i.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari bala di luar batas kemampuan, semisal bertemu dengan kecelakaan, ketentuan yang tidak baik, dan musuh yang senang pada kehancuran.”

3. Doa Tolak Bala Versi Ketiga

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةٌ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab latin: Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

4. Doa Tolak Bala Versi Keempat

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab latin: Mâsya`a-Allâh lâ quwwata illâ billâhi.

Artinya: “Allah telah berkehendak, tiada kekuatan kecuali atas izin-Nya.”

5. Doa Tolak Bala Versi Kelima

اللَّهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، يَا دَافِعَ البلاء يا الله وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمَحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْنَا (۳) وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ الْخَاتِمَةِ.

Arab latin: Allahumma bihaqqil Fatihati wa sirril Fatihati ya farijal hammi wa ya kashifal ghummi, ya man li’ibadihi yaghfiru wayarhamu, ya dafi’al bala’ ya Allah, wa ya dafi’al bala’ ya Rahmanu wa ya dafi’al bala’ ya Rahim, idfa’ ‘anna al-ghala’a wal-waba’a wal-fahsha’a wal-munkara was-suyufa al-mukhtalifah was-shada’ida wal-mihana ma zhahara minha wa ma bathana ‘an baladina hadha khassatan wa ‘an sa’iri buldani al-muslimina ‘ammatan innaka ‘ala kulli shay’in qadir. (Ya arhamar rahimin irhamna (3x), wa ‘afina wa’fu ‘anna, Rabbana taqabbal minna innaka anta as-sami’ul ‘alim, wa tub ‘alayna innaka anta at-tawwabur rahim. Allahumma inna nas’aluka husnal khatimah, wa na’udhu bika min su’il khatimah).

Artinya: “Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah, dan rahasia Al-Fatihah, bukakan/lepaskan kami dari pekerjaan yang menyusahkan, hindarkan dari duka cita. Hai Yang Maha Pengampun dan Pengasih terhadap hamba-Mu. Hai yang menolak bala, ya Allah. Hai yang menolak bala, hai Yang Pengasih. Hai yang menolak bala, hai Yang Penyayang. Tolaklah dari kami kepanasan, penyakit menular, kekejian, kemunkaran, pedang perpecahan, kekerasan, dan cobaan, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, khususnya di negara kami, maupun di negara Muslim umumnya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (Wahai Yang Maha Pengasih, kasihi kami 3 X). Maafkan dan ampuni kami. Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kiranya kami bisa mengakhiri hayat kami dengan baik, dan kami berlindung pada-Mu dari akhir hayat yang jelek.”

6. Doa Tolak Bala Versi Keenam

اللَّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالًا يَصْرِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللَّهُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحِيمُ، ادْفَعْ عَنَّا كُلَّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَبَلاء الآخِرَةِ، وَشَرَّ الدُّنْيَا وَشَرَّ الْآخِرَةِ، وَمِنَ الْعَدُوِّ مِنَ الْإِنْسَانِ وَالْجِنِّ وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَالإِبْلِيسِ، وَمَا يَطِيرُ مِنَ الْهَوَاءِ وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَائَةِ الْأَعْدَاءِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab latin: Allahumma ikshif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yakshifuhu ghairuka. Allahumma isrif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yasrifuhu ghairuka. Allahumma idfa’ ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yadfa’uhu ghairuka, ya dafi’al bala’i ya Allahu ya dafi’al bala’i ya Rahmanu ya dafi’al bala’i ya Rahim, idfa’ ‘anna kulla bala’id dunya wa bala’il akhirah, wa sharra dunya wa sharra al-akhirah, wa min al-‘aduwi min al-insani wal-jinni wa min ash-shaytani wal-iblisi, wa ma yatiru minal hawa’i wa ma yanzilu minas-sama’i wa ma yakhruju minal ard. Allahumma inna na’udhu bika min jahdi al-bala’i wa darki ash-shaqa’i wa su’i al-qadha’i wa shamata al-a’da’i, birahmatika ya arhamar rahimin.

Artinya: “Ya Allah hindarkanlah kami dari bala, penyakit menular, tidak ada yang bisa menghindarkannya, selain hanya Engkau. Ya Allah, hilangkan dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang bisa menghilangkannya selain Engkau. Ya Allah, tolak dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang mampu menolaknya selain Engkau. Wahai Penolak bala, Hai Allah. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Pengasih. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Penyayang. Tolaklah bala dari kami, baik bala dunia maupun bala akhirat, kejahatan dunia maupun kejahatan akhirat. Tolak bala yang datang dari musuh, manusia, jin, setan, iblis, apa yang terbang di angkasa, apa yang turun dari langit, dan apa yang keluar dari bumi. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari bala yang bersangatan, kesedihan yang mendalam, ketentuan yang jelek, dan intimidasi musuh, dengan rahmat-Mu hai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

7. Doa Tolak Bala Versi Ketujuh

اللَّهُمَّ يَا وَالِيَ الْوَلَاءِ وَيَا كَاشِفَ الضَّرَّاءِ وَالْبَلَاءِ، اصْرِفْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالطَّعُوْنَ وَجَمِيعَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الْأَعْدَاءِ بِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَبِحُرْمَةِ خَدِيجَةَ الْكُبْرَى وَبِحُرْمَةِ عَائِشَةَ الْبُشْرَى وَبِحُرْمَةِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَبِحُرْمَةِ عَلِيُّ الْمُرْتَضَى وَبِحُرْمَةِ حُسَيْنُ الشَّهِيدُ بِكَرْبَلاءِ وَبِحُرْمَةِ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَبِحُرْمَةِ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءٌ حَسَنًا وَبِحُرْمَةِ فَاللَّهُ خَيْرُ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ وَبِحُرْمَةِ دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab latin: Allahumma ya waliyyal wala’i wa yakashifad dharra’i wal bala’i, isrif ‘anna al-qahtha wat-ta’un wa jami’a anwa’il bala’. Idfa’ ‘anna syarra al-a’da’i bihurmati sayyidina Muhammadin al-Musthafa wa bihurmati Khadijatil Kubra wa bihurmati ‘Aisyatil Busyra wa bihurmati Fatimataz Zahra’ wa bihurmati ‘Aliyyil Murtadha wa bihurmati Husayn asy-Syahid bi Karbala’ wa bihurmati wa ma ramayta idz ramayta walakinnallaha rama wa bihurmati wa liyubliya al-mu’minina minhu bala’an hasanan wa bihurmati fallahu khayru hafizhan wahuwa arhamur rahimin wa bihurmati da’wahum fiha subhanaka Allahumma wa tahiyyatuhum fiha salamun wa akhiru da’wahum anil hamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, wali dari segala wali, wahai Yang Menghindarkan dari kemudaratan dan bala, hindarkan kami dari kekeringan (tidak turun hujan), penyakit menular (tha’un), dan berbagai macam bala. Tolak dari kami kejahatan musuh dengan kehormatan penghulu kami, yakni Nabi Muhammad Al- Musthafa, dengan kehormatan Khadijah Al-Kubra, dengan kehormatan A’isyah Al-Busyra, dengan kehormatan Fatimah Az-Zahra, dengan kehormatan ‘Ali Al-Murtadha, dengan kehormatan Husain, syahid di Karbala, dengan kehormatan bukan kamu yang melempar di kala kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar, dengan kehormatan untuk mengganti bala yang menimpa orang mukmin dengan kebaikan, dengan kehormatan hanya Allah sebaik-baik penjaga dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kehormatan Doa mereka terhadap semua itu. Mahasuci Engkau ya Allah, tercurah untuk mereka keselamatan, sebagai penutup doa mereka, segala puji dan puja hanya teruntuk Allah, Tuhan Pencipta alam semesta.”

8. Doa Tolak Bala Versi Kedelapan

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Arab latin: Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni’mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah. Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil; izzati ‘an ma yashifun, wa salamun a’alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hal Al Qur’an yang agung dan derajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih. Maha suci Tuhan, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada Rasul. Segala puji bagi Allah, semesta alam.”

9. Doa Tolak Bala Versi Kesembilan

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fissamaa-i, wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Doa Tolak Bala Versi Kesepuluh

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Arab latin: Allaahumma laa sahla illaa maa ja-‘altahu sahlaa, wa anta taj-‘alul hazna idza syi-ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan). Jika Engkau kehendaki, pasti akan menjadi mudah.”

Doa adalah salah satu cara umat Islam berkomunikasi dengan Allah SWT untuk memohon pertolongan, termasuk ketika menghadapi bencana atau bala. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang berdoa dengan sungguh-sungguh, seperti yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 186,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Turun Hujan, Amalkan agar Terhindar dari Bencana Alam


Jakarta

Doa ketika turun hujan diamalkan muslim agar terhindar dari mara bahaya. Selain itu, doa juga dibaca dengan harapan hujan tersebut membawa berkah.

Terkait hujan dijelaskan dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an, salah satunya surah Az-Zukhruf ayat 11:

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ


Artinya: “Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).”

Kumpulan Doa ketika Turun Hujan

Berikut beberapa doa ketika turun hujan yang dapat dibaca muslim seperti dinukil dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh Hamdan Hamedan dan kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha.

1. Doa ketika Turun Hujan Pertama

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

2. Doa ketika Turun Hujan Kedua

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

3. Doa ketika Turun Hujan Ketiga

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.’

Artinya: “Maha Suci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”

4. Doa ketika Turun Hujan Keempat

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

5. Doa ketika Turun Hujan Kelima

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Berdoa saat Hujan Tergolong Mustajab

Menukil dari buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku yang disusun Masriyah Amva, berdoa ketika tergolong mustajab. Hujan merupakan tanda kebesaran dan rahmat Allah SWT untuk seluruh makhluk di bumi.

Ketika hujan turun, maka pikiran dan perasaan seseorang mengalami perubahan. Jiwa lebih cepat tenggelam dalam tafakur ketika menyaksikan air hujan yang berderai.

Dari Sahl bin Sa’ad RA, Rasulullah SAW bersabda, “Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR Hakim)

Keringanan Ibadah bagi Muslim ketika Hujan

Diterangkan dalam buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa oleh Nurhasanah Namin, ada beberapa keringanan bagi muslim dalam hal ibadah ketika turunnya hujan. Salah satunya diperbolehkan meninggalkan salat berjamaah di masjid.

Dari Abdullah bin Abbas RA berkata kepada muadzin saat hujan, “Jika engkau mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaha illallah, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ‘alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah ‘Sholluu fii buyutikum’ (salatlah di rumah kalian)”

Menurut Imam Nawawi, hadits di atas menjadi dalil keringanan untuk tidak salat berjamaah saat hujan. Ini termasuk sebagai uzur atau halangan untuk meninggalkan salat berjamaah.

“Salat jamaah sebagaimana yang dipilih oleh ulama Syafi’iyyah merupakan salat yang muakkad (betul-betul ditekankan) apabila tidak ada uzur. Dan tidak mengikuti salat jamaah dalam kondisi tersebut adalah suatu hal yang disyariatkan (diperbolehkan) bagi orang yang susah dan sulit melakukannya,” tulis Imam Nawawi.

Selain itu, ketika hujan turun dengan deras muslim juga boleh menjamak salat. Abu Az Zubair dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas RA dia berkata,

“Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya secara jamak, bukan dalam keadaan takut maupun safar.” Yang meriwayatkan dari Abu Az Zubair adalah Imam Malik dalam Muwatho’nya, Imam Maik mengatakan, “Aku menyangka bahwa menjamak di sini adalah ketika hujan.”

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com