Tag Archives: buku sapu jagat keberuntungan

Batas Waktu Sedekah Subuh, Sebaiknya Kapan Diamalkan?


Jakarta

Sedekah subuh merupakan amalan yang dianjurkan pada pagi hari di waktu subuh. Sedekah sendiri diartikan sebagai wujud rasa syukur seorang muslim kepada Allah SWT atas rezeki yang ia terima.

Dengan demikian, sedekah subuh berarti kegiatan mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi mereka yang membutuhkan dan di jalan Allah usai melaksanakan salat Subuh. Dikutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan oleh Ahmad Mudzakir SPd MSi, sedekah subuh tergolong ke dalam amalan yang istimewa sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:

“Setiap awal pagi saat Matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke Bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’, malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil,” (HR Bukhari dan Muslim)


Sedekah subuh bisa dikerjakan dengan memberi makan orang fakir miskin, memasukkan uang melalui kotak amal serta bersedekah kepada keluarga sendiri. Lantas, kapan batas waktu mengamalkan sedekah subuh?

Batas Waktu Mengamalkan Sedekah Subuh

Menurut buku Bahagia Tanpa Jeda oleh Nurhasanah Leubu, batas waktu sedekah subuh sama seperti salat Subuh, yaitu ketika fajar terbit. Sebenarnya, sedekah dapat dilakukan kapan saja, namun paling diutamakan ketika subuh.

Anjuran tersebut sesuai dengan hadits yang telah diterangkan pada bahasan sebelumnya. Hitungan kasar waktu subuh dan awal Matahari terbit sangat dekat, kurang lebih selama 1 jam. Oleh sebab itu, hendaknya sedekah diberikan usai melaksanakan salat Subuh.

Keutamaan Sedekah Subuh

Salwa Shalihah melalui bukunya yang berjudul Saat Jalur Langit Diusahakan Allah Mudahkan Segalanya, keutamaan sedekah subuh ialah didoakan oleh para malaikat. Selain itu, sedekah subuh juga membuat doa yang dipanjatkan lebih cepat terkabul.

Hal itu dikarenakan Subuh termasuk ke dalam waktu terbaik sehingga segala doa yang dipanjatkan kaum muslimin akan Allah SWT kabulkan. Tak sampai disitu, rajin mengamalkan sedekah subuh akan mendapat naungan dari Allah di akhirat kelak.

Lalu, dikatakan juga dalam sebuah hadits bahwa mereka yang rajin bersedekah akan dijauhi dari api neraka.

“Jauhilah api neraka, walau hanya bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimat thayyibah,” (HR Bukhari)

Niat dan Doa Sedekah Subuh

Menukil dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid, berikut bacaan niat dan doa sedekah subuh yang bisa dipanjatkan.

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Arab latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi Saw, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan,”

Adapun, doa yang dibaca setelah sedekah subuh ialah:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Niat Sedekah Subuh agar Mendapatkan Rezeki dan Pahala


Jakarta

Sedekah subuh merupakan salah satu amalan yang di dalamnya terdapat keutamaan besar. Dengan bersedekah, insyaAllah akan menjadi pembuka pintu rezeki sekaligus ladang pahala.

Sebelum bersedekah, ada bacaan niat sedekah subuh yang dianjurkan untuk dibaca. Selain itu, ketahui juga sejumlah adab saat bersedekah untuk orang lain.

Simak bacaan niat sedekah subuh beserta keutamaan bersedekah dalam artikel ini.


Memahami Makna Sedekah Subuh

Dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan oleh Ahmad Mudzakir, sedekah subuh adalah kegiatan berbagi atau mengeluarkan harta untuk kebaikan kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah subuh dapat dilakukan di waktu setelah melaksanakan salat Subuh.

Melaksanakan sedekah di waktu subuh sangat dianjurkan. Dalam sebuah hadits, pada waktu tersebut Allah SWT menurunkan dua malaikat yang akan mendoakan siapa pun yang mau menyisihkan hartanya untuk disedekahkan kepada orang lain.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Bacaan Niat Sedekah Subuh dengan Arab, Latin, dan Artinya

Sebelum bersedekah, sebaiknya kamu membaca niat terlebih dahulu. Dilansir dari arsip detikHikmah, berikut bacaan niat sedekah subuh yang bisa diamalkan:

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”

Setelah berniat dan melakukan sedekah subuh, kemudian dapat dilanjutkan untuk berdoa dengan bacaan berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Latin: Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Cara Mengamalkan Sedekah Subuh

Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengamalkan sedekah subuh. Sebagai informasi, sedekah subuh dapat dilakukan pada waktu setelah salat Subuh hingga sebelum matahari keluar.

Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengamalkan sedekah subuh:

  • Bersedekah di kotak amal masjid/mushola setelah melaksanakan salat Subuh berjamaah. Bagi para istri boleh menitipkan sedekahnya kepada suami atau anak yang beribadah di masjid/mushola.
  • Mengirim uang melalui rekening bank atau dompet digital di waktu subuh kepada orang tua, saudara, lembaga sosial, atau kerabat yang sedang membutuhkan bantuan.
  • Memberi makanan kepada tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau ke tempat-tempat yang memungkinkan disedekahi dalam bentuk makanan. Waktu membagikannya persis setelah subuh atau sebelum matahari muncul.

Selain dengan membagikan rezeki, sedekah subuh juga bisa dilakukan dengan berdzikir atau berbuat baik kepada orang lain. Contohnya seperti memberi salam, menyapa, dan tersenyum kepada tetangga, membantu orang lain, serta mengucapkan hal-hal baik.

Adab saat Bersedekah

Perlu diketahui, ada sejumlah adab ketika seseorang ingin bersedekah, terutama saat sedekah subuh. Mengutip buku 100 Kesalahan dalam Sedekah karya Reza Pahlevi Dalimuthe, berikut adab-adabnya:

  • Diniatkan dengan tulus semata-mata mengharap ridha Allah, bukan karena haus pujian
  • Sedekah menggunakan harta yang halal
  • Berasal dari hasil usaha yang terbaik
  • Merahasiakan saat mengeluarkan sedekah
  • Mewakilkan penyerahan untuk menghindari sifat riya
  • Mendoakan agar sedekah yang diberikan bermanfaat bagi si penerima
  • Mendahulukan orang saleh, orang yang sedang menuntut ilmu, serta fakir miskin yang meminta-minta
  • Tidak menunda-nunda sedekah
  • Tidak dibahasakan secara lugas kepada penerima untuk menjaga perasaannya.

Keutamaan Bersedekah

Dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 245, Allah SWT berfirman mengenai perintah untuk bersedekah bagi seluruh umatnya,

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan,”

Menukil buku Mukjizat Sedekah Lipat Ganda Sampai 700 Kali oleh Aleeya Syaquila Al-Fathunnisa, berikut sejumlah keutamaan dari bersedekah:

  • Memperpanjang umur
  • Melindungi dari bencana
  • Berbagi kebahagiaan ke sesama manusia
  • Melatih diri untuk bersikap empati
  • Didoakan oleh malaikat
  • Mendapatkan pahala berlimpah
  • Membersihkan harta sekaligus terlindungi dari harta haram.

Demikian penjelasan mengenai sedekah subuh beserta adab dan keutamaannya. Mulai sekarang, yuk perbanyak bersedekah!

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Sedekah Subuh Paling Utama Diberikan kepada Siapa? Ini Urutannya


Jakarta

Sedekah adalah amalan ringan yang sangat dianjurkan bagi muslim. Banyak keutamaan dalam sedekah, terutama jika dilakukan ketika subuh.

Menukil dari buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzakir, sedekah subuh adalah kegiatan mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi yang membutuhkan pada waktu subuh. Setelah salat Subuh, muslim bisa langsung mengerjakan amalan yang satu ini.

Ketika subuh, Allah SWT menurunkan dua malaikat untuk mendoakan muslim yang menyisihkan hartanya untuk bersedekah. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,


“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Lalu, kepada siapa sedekah subuh paling utama diberikan?

Golongan yang Paling Utama Menerima Sedekah Subuh

Pada dasarnya, sedekah subuh sama seperti sedekah lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah pelaksanaannya dilakukan pada waktu subuh.

Eko Sudarmanto dalam bukunya yang berjudul Pencegahan Fraud dengan Manajemen Risiko dalam Perspektif Al-Quran menyebutkan bahwa golongan yang paling utama menerima sedekah adalah keluarga. Dalam hal ini, Imam Baghawi menuturkan kalau keluarga menjadi bentuk tanggung jawab untuk dinafkahi, mulai dari istri, anak dan sebagainya.

Turut dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang berasal dari Abu Hurairah tentang golongan yang paling utama menerima sedekah. Beliau bersabda,

“Bersedekahlah!” Seseorang menanggapi, ‘Ya Rasulullah, saya memiliki satu dinar (rezeki).’ Rasul berkata, ‘Bersedekahlah untuk dirimu.’ Ia berkata, ‘Saya masih punya sisanya.’ Kata Rasul, ‘Berikan kepada istrimu.’ Ia berkata, ‘Masih ada yang lain.’ Kata Rasul, ‘Berikan kepada anakmu!’ ‘Masih ada yang lain.’ Rasul berkata, ‘Berikan kepada pelayanmu!’ ‘Masih ada yang lain.’ Rasul berkata, ‘Terserah kamu (kamu lebih tahu)’.” (HR An Nasa’i)

Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 215 menguraikan tentang urutan penerima sedekah, yaitu mulai dari orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi,

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

Artinya: “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

Meski demikian, Imam Nawawi berpendapat skala prioritas penerima sedekah ini hendaknya menyesuaikan kemampuan finansial penerima. Sebagai contoh, keluarga atau sanak saudara yang termasuk golongan fakir menjadi penerima utama.

Nabi Muhammad SAW dalam hadits lainnya pernah ditanya oleh Abu Hurairah RA tentang sedekah yang paling utama.

“Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu’.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Niat Sedekah Subuh

Berikut bacaan niat sedekah subuh yang dinukil dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari oleh Muhammad Ainur Rasyid.

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Arab latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”

Doa Sedekah Subuh

Masih dari sumber yang sama, ada doa yang bisa diamalkan muslim setelah melakukan sedekah subuh. Berikut bunyinya,

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Uang Sedekah Subuh Lebih Baik Diberikan kepada Siapa?


Jakarta

Sedekah subuh adalah salah satu bentuk amal kebaikan yang memiliki banyak keutamaan dan pahala dalam ajaran Islam. Bukan hanya berbagi harta, sedekah subuh juga bisa diberikan dalam berbagai bentuk lainnya, seperti tenaga atau bentuk kebaikan lainnya yang diniatkan untuk membantu sesama.

Yang terpenting, pemberian tersebut dilakukan secara ikhlas tanpa mengharap balasan kecuali ridha dari Allah Swt.

Dalam ajaran Islam, terdapat dalil yang menguatkan keutamaan bersedekah. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 271 yang berbunyi:


اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Namun, muncul pertanyaan, uang sedekah subuh lebih baik diberikan kepada siapa? Simak penjelasan selengkapnya.

Pengertian Sedekah Subuh dan Keistimewaannya

Mengutip buku Sapu Jagat Keberuntungan tulisan Ahmad Mudzakir, sedekah subuh adalah amalah berbagi rezeki mulai dari harta dan lain-lain untuk kebaikan orang-orang yang membutuhkan yang dilakukan setelah seseorang menunaikan salat Subuh hingga sebelum matahari terbit.

Keutamaan dari sedekah subuh ini tidak hanya pada aktivitas berbagi itu sendiri, tetapi juga karena waktu pelaksanaannya yang sangat istimewa. Pada waktu subuh, malaikat turun ke bumi untuk mendoakan kebaikan bagi orang yang bersedekah serta memohonkan keburukan bagi mereka yang enggan berbagi.

Rasulullah saw. dalam sebuah hadits menjelaskan, “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (HR. Bukhari dan Muslin, dari Abu Hurairah)

Hadits ini menunjukkan keistimewaan sedekah Subuh yang didukung oleh doa dari malaikat, di mana mereka memohon agar orang yang bersedekah diberikan balasan berlipat ganda. Sementara yang enggan berbagi akan mengalami keburukan.

Dalam Islam, waktu subuh dikenal sebagai waktu yang sangat istimewa, tidak hanya karena keutamaan salat Subuh, tetapi juga karena adanya peluang untuk mendapatkan doa dari para malaikat bagi yang bersedekah di waktu tersebut.

Hitungan waktu antara selesai salat Subuh hingga matahari terbit memang tidak lama, yaitu kurang dari satu jam. Namun, dalam waktu singkat itu, sedekah yang diberikan bisa mendapatkan doa langsung dari malaikat agar sedekah tersebut digantikan oleh Allah Swt. dengan rezeki yang melimpah.

7 Orang yang Berhak Menerima Sedekah Subuh Sesuai Urutannya

Dalam Islam, penerima sedekah memiliki urutan prioritas tertentu, tak terkecuali penerima sedekah subuh. Tujuannya untuk memastikan sedekah disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Berikut ini adalah golongan-golongan yang berhak menerima sedekah subuh, sesuai dengan urutan yang dianjurkan seperti yang dijelaskan oleh Masykur Arif dalam bukunya Sedekahlah, Allah Menjaminmu Hidup Berkah.

  1. Orang tua dan keluarga
  2. Kerabat dekat
  3. Anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian
  4. Orang-orang yang berada dalam kemiskinan
  5. Musafir yang memerlukan bantuan di perjalanan
  6. Orang-orang yang meminta-minta
  7. Untuk tujuan membebaskan hamba sahaya (budak)

Urutan ini bersumber dari firman Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi:

۞ لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Artinya: “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Berdasarkan panduan tersebut, yang menjadi prioritas utama dalam menerima sedekah adalah keluarga dekat. Orang-orang seperti orang tua, mertua, pasangan, anak, dan saudara kandung ditempatkan di urutan pertama.

Setelah keluarga inti, urutan berlanjut ke anggota keluarga besar lainnya, seperti paman, bibi, dan kemudian anak-anak yatim serta orang-orang yang membutuhkan di masyarakat.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa prioritas tersebut bukanlah aturan yang kaku. Sedekah sebaiknya diberikan kepada mereka yang benar-benar memerlukan, meski tidak selalu berada di urutan teratas dalam daftar keluarga.

Misalnya, jika kita berniat membantu kerabat tetapi mereka sudah dalam kondisi berkecukupan, lebih baik sedekah tersebut dialihkan kepada yang lebih membutuhkan, seperti fakir miskin atau anak yatim.

Hal ini juga diperkuat dari hadits Rasululullah saw. dalam buku Sedekah Pengubah Nasib: Membuka Jalan Rezeki dengan Banyak Memberi karya Aditya Akbar Hakim yang menjelaskan tentang urutan sedekah.

“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun, dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak istri) lebih besar pahalanya.” (HR Muslim)

Cara Melakukan Sedekah Subuh

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjalankan sedekah subuh dengan benar, sesuai dengan waktu yang dianjurkan yaitu setelah salat Subuh hingga sebelum matahari terbit:

1. Mengisi Kotak Amal di Masjid

Setelah menunaikan salat Subuh berjamaah, kaum pria bisa langsung memasukkan sedekahnya ke kotak amal di masjid. Bagi ibu-ibu yang tidak hadir di masjid, bisa menitipkan infaknya melalui suami atau anak yang pergi ke masjid.

2. Transfer Uang Melalui Rekening

Sedekah Subuh juga bisa dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang setelah salat Subuh ke orang tua, kerabat, atau sahabat yang membutuhkan. Bantuan ini juga bisa ditujukan kepada lembaga sosial atau pihak-pihak yang memerlukan.

3. Memberi Makanan

Setelah salat Subuh, kita bisa mengantar makanan ke rumah tetangga, pondok pesantren, panti yatim, atau tempat lain di mana makanan tersebut akan langsung dimakan. Waktu yang dianjurkan adalah setelah subuh, sebelum matahari sepenuhnya muncul.

4. Memberikan Bantuan atau Sumbangan

Mengantarkan sumbangan atau bantuan langsung kepada mereka yang memerlukan juga adalah bentuk sedekah subuh yang bisa dilakukan. Penting untuk melakukannya setelah subuh agar tepat sesuai waktu yang disarankan.

Manfaat Melakukan Sedekah Subuh

Berikut adalah sejumlah manfaat luar biasa yang dapat diperoleh dari melakukan sedekah subuh seperti yang diterangkan oleh Isnura Afgandi dkk. dalam bukunya The Power of Jalur Langit.

  1. Permintaan dikabulkan Allah Swt.
  2. Didoakan oleh dua malaikat
  3. Pahala dan kebaikan berlipat ganda
  4. Rezeki bertambah
  5. Penghapusan dosa
  6. Terhindar dari malapetaka
  7. Kedudukan mulia di hadapan Allah Swt.
  8. Kesembuhan dari penyakit
  9. Didekatkan pada pintu surga
  10. Naungan di padang mahsyar
  11. Pahala yang mengalir terus-menerus
  12. Hati menjadi tenang dan lapang

Demikianlah penjelasan mengenai siapa saja yang lebih baik diberikan sedekah beserta informasi terkait. Memilih penerima sedekah yang benar-benar membutuhkan bisa menjadi cara untuk memaksimalkan nilai kebaikan yang kita lakukan. Semoga bermanfaat.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Cara Sedekah Subuh untuk Wanita Tanpa Harus Keluar Rumah


Jakarta

Sedekah subuh menjadi salah satu amalan yang bisa dilakukan muslimah. Ada banyak cara sedekah subuh untuk wanita tanpa harus keluar rumah.

Mengutip buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzakir, sedekah subuh adalah kegiatan berbagi atau mengeluarkan sebagian harta untuk kebaikan, yang dilakukan setelah melaksanakan salat Subuh.

Amalan ini begitu istimewa karena waktu pelaksanaannya yang khusus, yakni segera setelah subuh. Keistimewaan sedekah subuh tidak hanya terletak pada waktunya, tetapi juga pada doa yang dipanjatkan oleh malaikat kepada mereka yang bersedekah.


Ada riwayat yang menyebut para malaikat mendoakan kebaikan orang yang bersedekah subuh agar diganti oleh Allah SWT.

Bagi wanita yang tidak bisa keluar rumah untuk bersedekah langsung di kotak amal masjid, masih ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap meraih pahala sedekah Subuh ini dari dalam rumah.

Niat Sedekah Subuh: Arab, Latin dan Artinya

Muslimah bisa mengawali sedekah subuh dengan niat. Mengutip buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid, berikut bacaan niat sedekah subuh:

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”

Setelah menetapkan niat dan melaksanakan sedekah subuh, bisa melanjutkannya dengan memanjatkan doa berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Cara Sedekah Subuh untuk Wanita

Bagi wanita yang ingin melaksanakan sedekah subuh, ada beberapa cara praktis yang dapat dilakukan tanpa harus keluar rumah. Cara-cara ini bisa dilakukan tepat setelah salat Subuh, sebelum matahari terbit. Mengacu sumber sebelumnya, berikut di antaranya.

1. Menitipkan Keluarga yang ke Masjid

Wanita bisa menitipkan sedekahnya kepada suami atau anak yang pergi ke masjid untuk salat Subuh.

2. Menabung Uang Terlebih Dahulu

Bagi wanita yang tidak bisa langsung menyalurkan sedekah subuhnya seperti wanita yang masih lajang, dia tidak memiliki siapa pun untuk dititipkan untuk mengisi kotak amal masjid, bisa juga dengan cara menabung terlebih dahulu di celengan khusus. Setelah uangnya terkumpul, sedekah tersebut bisa disalurkan ke pihak yang membutuhkan.

3. Transfer Rekening

Setelah uang yang ditabung sebelumnya terkumpul dalam jumlah yang memadai, wanita bisa langsung menyedekahkannya dengan melakukan transfer kepada orang yang membutuhkan di waktu subuh. Cara ini memungkinkan para wanita melakukan sedekah subuh secara praktis tanpa harus meninggalkan rumah.

4. Mengantarkan Bantuan atau Sumbangan

Jika memungkinkan, wanita bisa mengirimkan bantuan atau sumbangan kepada mereka yang membutuhkan seperti Yayasan atau panti asuhan, tepat setelah waktu subuh. Bantuan ini bisa berupa kebutuhan pokok atau barang lain yang diperlukan.

5. Membuat Sarapan dan Memberikannya

Biasanya para wanita memiliki keahlian dalam memasak, sehingga bagi wanita yang belum bisa menyedekahkan uangnya di masjid, bisa memilih untuk membuat makanan dan memberikannya kepada mereka yang membutuhkan, seperti tetangga, pondok pesantren, atau panti asuhan.

Jika tidak memungkinkan keluar rumah maka bisa meminta bantuan keluarga atau kerabat untuk mengantar.

Hukum Sedekah Subuh untuk Wanita Haid

Wanita haid memang memiliki keterbatasan dalam beberapa ibadah tertentu seperti salat. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk tetap melakukan amalan kebaikan lainnya, salah satunya adalah sedekah.

Sedekah subuh yang merupakan amalan mulia untuk diberikan di waktu subuh, tetap dapat dilakukan oleh wanita meski dalam keadaan haid. Mengutip buku Wirid-Wirid Wanita Haid yang ditulis oleh Ridhoul Wahidi, sedekah memiliki keutamaan besar dan dapat memadamkan murka Allah SWT, sebagaimana air memadamkan api.

Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Salat adalah pendekatan kepada Allah, puasa adalah perisai, dan sedekah akan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR Ahmad)

Lebih lanjut, dalam riwayat lain disebutkan bahwa sedekah yang diberikan oleh wanita dapat menghindarkan mereka dari bencana. Rasulullah SAW juga memberikan pesan khusus kepada para wanita untuk bersedekah, “Wahai para wanita, bersedekahlah. Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak.” (HR Bukhari)

Jadi, meskipun wanita sedang haid dan tidak dapat melaksanakan ibadah salat, mereka tetap dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, termasuk sedekah subuh, sebagai bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Keajaiban Sedekah Subuh 40 Hari untuk Rezeki


Jakarta

Sedekah subuh adalah salah satu amalan yang mendatangkan keajaiban bagi pengamalnya. Amalan ini tidak hanya berbagi harta, tetapi juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mengutip buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzakir, keistimewaan sedekah subuh terletak pada waktu pelaksanaannya. Sedekah ini dilakukan setelah salat Subuh dan pada waktu tersebut malaikat akan langsung mendoakan orang yang bersedekah agar diberkahi rezeki melimpah dan digantikan dengan kebaikan berlipat ganda. Sebaliknya, bagi yang enggan bersedekah, malaikat berdoa agar mereka ditimpa keburukan. Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)


Tidak hanya menginfakkan harta, sedekah subuh dapat dilakukan melalui berbagai cara. Muslim yang menunaikan salat Subuh berjamaah ke masjid bisa langsung mengisi kotak amal setelahnya. Bagi yang tidak ke masjid, sedekah subuh bisa dilakukan dengan mengirim uang kepada orang tua, teman, atau tetangga yang membutuhkan.

Sedekah juga bisa dilakukan dengan memberikan makanan ke panti asuhan atau lembaga sosial. Menyiapkan kaleng khusus untuk menyisihkan uang setiap selesai salat Subuh juga menjadi salah satu cara sedekah yang dianjurkan.

Keajaiban Sedekah Subuh 40 Hari

Sejumlah ulama menganjurkan mengamalkan sedekah subuh 40 hari sebagai bentuk ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, tim detikHikmah belum menemukan hadits yang secara spesifik menyebutkan sedekah subuh dalam waktu 40 hari.

Meskipun belum ada dalil yang menyebutkan terkait hal ini, sedekah subuh tetap membawa keajaiban yang luar biasa. Berikut adalah keajaiban sedekah subuh 40 hari yang dikutip dari buku The Power of Jalur Langit yang disusun oleh Isnura Afgandi dkk.

  1. Permintaan dikabulkan oleh Allah SWT
  2. Mendapatkan doa langsung dari dua malaikat setiap pagi
  3. Pahala dan kebaikan yang diberikan berlipat ganda
  4. Rezeki bertambah dan menjadi lebih berkah
  5. Dosa-dosa diampuni, dibersihkan dirinya dari kesalahan
  6. Terhindar dari berbagai musibah dan bahaya
  7. Diangkat derajatnya di hadapan Allah SWT
  8. Penyakit disembuhkan atas izin Allah SWT
  9. Mendekatkan diri pada surga dan menjauhkan dari api neraka
  10. Naungan diberikan di Padang Mahsyar kelak
  11. Mendapatkan pahala jariyah yang tak terputus
  12. Hati menjadi lebih tenang dan lapang

Melakukan sedekah subuh dengan niat ikhlas semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bukan hanya menjadi bentuk ibadah yang bernilai tinggi, sedekah juga membawa balasan yang luar biasa dari Allah SWT.

Bagi mereka yang bersedekah subuh, Allah SWT akan menerima amalan tersebut dan melipatgandakan balasannya hingga sepuluh kali lipat, bahkan mencapai 700 kali lipat atau lebih. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya saat menguraikan firman Allah SWT dalam surah Al-Hadid ayat 18:

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).”

Bacaan Niat Sedekah Subuh 40 Hari

Penting pula untuk melibatkan niat tulus dan doa bersedekah, sehingga amalan ini semakin bermakna dan membawa keberkahan. Berikut bacaan niat sedekah subuh 40 hari dikutip dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid:

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”

Setelah itu, umat Islam bisa membaca doa berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Apakah Boleh Uang Sedekah Subuh Diberikan kepada Orang Tua?


Jakarta

Sedekah subuh adalah amalan sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Sedekah bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya uang, untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Sedekah subuh adalah bentuk dakwah yang nyata, yaitu menyebarkan kebaikan kepada sesama sebagai bagian dari perintah Allah SWT. Selain itu, sedekah subuh memiliki keistimewaan tersendiri.

Dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan karangan Ahmad Mudzakir terdapat sebuah hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).


Dalam pelaksanaannya, sedekah subuh tidak hanya diberikan kepada orang yang membutuhkan secara finansial, tetapi juga dapat ditujukan kepada siapa saja yang berhak, termasuk keluarga. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah boleh uang sedekah subuh diberikan kepada orang tua? Simak penjelasan hukumnya berikut ini.

Hukum Sedekah Subuh Diberikan kepada Orang Tua

Dalam surah Al-Baqarah ayat 215, Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

Menurut Tafsir Al-Qur’an Kemenag RI, ayat ini menegaskan bahwa kedua orang tua adalah pihak pertama yang harus diprioritaskan dalam pemberian nafkah atau sedekah subuh, termasuk sedekah subuh. Hal ini dikarenakan, orang tua memiliki jasa besar mulai dari melahirkan, mendidik, hingga merawat anak-anaknya. Memberikan sedekah subuh kepada orang tua bukan hanya bentuk kebaikan, tetapi juga wujud bakti seorang anak kepada mereka.

Selain itu, ayat ini juga mengingatkan bahwa apa pun yang disedekahkan untuk kebaikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, seperti yang tercantum dalam tafsir ayat di atas. Artinya, memberikan sedekah subuh kepada orang tua termasuk dalam amal yang tidak hanya bernilai pahala besar, tetapi dicatatkan amal salehnya di sisi Allah SWT.

Penting untuk dipahami, sedekah subuh tidak terbatas hanya kepada orang miskin, tetapi juga dapat diberikan kepada orang tua dan keluarga dekat. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam Islam yang mengutamakan keluarga dalam penerima sedekah.

Urutan Pemberian Sedekah Subuh

Ada beberapa urutan penerima sedekah yang diatur dalam Islam. Berdasarkan tafsir surah Al-Baqarah ayat 215 dan tafsirnya, berikut urutan penerima sedekah subuh yang dianjurkan:

1. Orang Tua

Ibu dan ayah adalah prioritas utama dalam pemberian sedekah subuh karena jasa mereka dalam melahirkan, mendidik, dan merawat anak-anak mereka.

2. Kerabat Dekat

Setelah orang tua, sedekah subuh dapat diberikan kepada keluarga dekat seperti saudara atau anggota keluarga lainnya yang membutuhkan.

3. Anak-anak Yatim

Anak-anak yang kehilangan orang tua dan belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya juga menjadi prioritas dalam penerimaan sedekah subuh.

4. Orang Miskin

Mereka yang kurang mampu secara finansial dan membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

5. Musafir atau Orang dalam Perjalanan

Orang-orang yang terjebak dalam perjalanan jauh dan membutuhkan bantuan, meskipun bukan berasal dari keluarga dekat atau lingkungan sekitar, juga termasuk penerima sedekah. Sebab, Islam telah mengajarkan untuk selalu membantu saudara muslimnya yang sedang merasakan kesulitan

Cara Mengamalkan Sedekah Subuh kepada Orang Tua

Memberikan sedekah subuh kepada orang tua adalah salah satu bentuk bakti yang luar biasa dan bernilai pahala besar di sisi Allah SWT. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk sedekah subuh kepada orang tua seperti yang dijelaskan pada sumber sebelumnya:

  1. Berikan sejumlah uang kepada orang tua setiap melakukan sedekah subuh, baik secara langsung maupun melalui transfer.
  2. Belikan kebutuhan pokok seperti beras, lauk-pauk, buah, atau makanan lainnya.
  3. Sedekah subuh juga bisa dilakukan dengan mengirimkan makanan siap santap untuk orang tua di pagi hari.
  4. Kirimkan barang-barang yang masih memiliki nilai manfaat yang sekiranya dapat membantu aktivitas mereka.
  5. Sedekah subuh tidak selalu berupa materi. Anda juga bisa membantu orang tua dengan membersihkan rumah, menyiapkan makanan, atau menemani mereka dalam kegiatan harian.

Syarat Sedekah subuh

Agar sedekah subuh yang Anda lakukan sah dan diterima, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Berikut adalah syarat-syarat sedekah subuh yang dirangkum dari buku Pedoman Fikih Lengkap untuk Pesoalan Modern yang disusun oleh Thoriq Aziz Jayana:

  1. Harta atau barang yang diberikan harus dimiliki secara penuh
  2. Harta atau barang yang disedekahkan harus memiliki nilai
  3. Adanya proses serah terima atau ijab qobul agar sedekah subuh menjadi sah
  4. Pemberi sedekah subuh harus memiliki barang atau harta yang akan disedekahkan

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com