Tag Archives: bulan haram

Apa Itu Bulan Haram? Ini Penjelasan dan Hikmahnya


Jakarta

Beberapa bulan dalam kalender hijriah disebut sebagai bulan haram. Dinamakan bulan haram karena peperangan diharamkan pada bulan-bulan tersebut dan hal ini sudah dikenal sejak zaman jahiliyah. Bahkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Dalam buku Tanya Jawab Islam susunan Tim PISS-KTB, Al Qodhi Abu Ya’la RA menyebut dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan, orang-orang jahiliyyah pun memiliki keyakinan serupa.


Kedua, pada bulan haram itu dilarang melakukan perbuatan haram karena saking mulianya bulan tersebut. Sebab, bulan tersebut merupakan waktu yang tepat dan baik untuk melakukan berbagai amalan hingga para salaf sangat suka mengerjakan puasa di bulan haram.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلشَّهْرِ ٱلْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَكُفْرٌۢ بِهِۦ وَٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِۦ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَٱلْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ ٱلْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَٰتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ ٱسْتَطَٰعُوا۟ ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Dalam buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban tulisan Udji Asiyah disebutkan bahwa dinamakan bulan haram dikarenakan besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut.

Abdullah bin Abbas RA, berkata: “Allah mengkhususkan empat bulan yang dijadikannya sebagai bulan-bulan haram, kehormatannya sangat agung, dosa-dosa pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal saleh dan pahalanya (di bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal saleh dan pahalanya (di bulan tersebut) juga lebih besar.

4 Bulan Haram dalam Islam

Terkait bulan haram ini dijelaskan dalam hadits dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Bukhari Muslim)

Hikmah Bulan Haram

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya: “Tidak ada amal yang lebih afdal dibanding amal pada hari-hari ini,” Mereka bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab, “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR Bukhari)

Selain itu, bulan-bulan haram juga menjadi momentum pelipatgandaan amalan yang dikerjakan kaum muslimin sebagaimana termaktub dalam hadits yang berbunyi:

“Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian.” (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Fakhruddin ar-Razi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa bulan-bulan haram ini memiliki kekhususan di mana perbuatan baik mendapat pahala lebih besar, dan perbuatan buruk mendapat siksa lebih berat. Oleh karena itu, dalam tradisi Islam, bulan-bulan haram tetap diistimewakan dengan berbagai amalan dan ibadah yang dianjurkan.

(lus/aeb)



Sumber : www.detik.com

Khutbah Jumat Bulan Rajab: Bulan Haram Penuh Makna


Jakarta

Salat Jumat pekan ini bertepatan dengan 3 Rajab 1446 H. Khatib bisa memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan khutbah Jumat Rajab mengingat banyak keutamaan yang terdapat pada bulan tersebut.

Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Hijriah. Rajab termasuk bulan haram, bersama Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharram.

Berikut naskah khutbah Jumat bulan Rajab yang dinukil dari buku Kumpulan Khutbah Jum’at dan Hari Raya susunan Dr. Khairul Hamim, MA.


Khutbah Jumat Keutamaan Bulan Rajab

الحَمْدُ لِلهِ … الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي خَلَقَ الزَمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضٍ الشُّهُورِ وَالأَيَّامِ وَاللَّيَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيهَا الْأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيَدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ اللهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلادِ.

أَمَّا بَعْدُ فَيَايُّهَا الإِخْوَانِ، أَوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمٌ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمُ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحُ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja serta puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, dan kesehatan kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan kewajiban mingguan kita saat ini yakni salat Jumat berjamaah di masjid yang mulia ini.

Kedua kalinya sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan ke junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman dan nabi yang kita harapkan syafaatnya kelak di hari kiamat.

Hadirin Yang Berbahagia…

Alhamdulillah kita sekarang telah memasuki bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang istimewa. Saking istimewanya, dalam kitab I’anatut Thalibin dijelaskan bahwa Rajab merupakan derivasi dari kata tarjib” )الترجيب( yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan bulan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb” )الأصب( yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab alGhuniyah, kata Rajab yang terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra, Jim, dan Ba. Mengandung arti yang sangat dalam: Ranya adalah Rahmatullah (rahmat Allah), Jim adalah Jiidullah (kemurahan Allah), dan Ba adalah Birrullah (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT.

Bulan Rajab dikenal juga dengan sebutan “Al-Ashamm” (الاصم) atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada zaman dulu. Julukan lain untuk bulan Rajab adalah “Rajam” رال جم) yang berarti “melempar”.

Dinamakan demikian karena musuh dan setan setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi mengganggu dan menyakiti para wali dan orang-orang saleh. Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram yakni bulan yang dimuliakan sebagaimana firman Allah ver dalam surah at-Taubah 36.

إن عدة الشهورِ عِندَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.”

Hadirin Yang Berbahagia

Bulan haram adalah empat bulan mulia di luar Ramadan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempat bulan tersebut disebut “bulan hurum” )الأشهر الحرم karena: Pada bulan-bulan tersebut umat Islam dilarang mengadakan peperangan, terkecuali musuh yang memulai. Selain itu keharaman melakukan perbuatan-perbuatan kemaksiatan di bulan-bulan tersebut lebih besar dosanya dibandingkan bulan-bulan lain.

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan tersebut dengan kalimat berikut:

وَمَعْنَى الْحُرْمِ: أَنَّ الْمَعْصِيَةَ فِيهَا أَشَدُّ عِقَابًا، وَالطَّاعَةَ فِيهَا أَكْثَرُ ثَوَابًا

Artinya: Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan. (Tafsir Ar- Rani)

Di bulan Rajab ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal-amal kebaikan dan ketaatan. Salah satunya adalah memperbanyak puasa. Kita disunnahkan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab seperti halnya kita juga disunnahkan untuk memperbanyak puasa di tiga bulan haram yang lain, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Memang tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Namun di sisi lain juga tidak ada larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab. Para ulama mengatakan bahwa dalil-dalil umum mengenai anjuran berpuasa dapat dijadikan dalil atas kesunnahan puasa Rajab Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahih Muslim yang berbunyi:

عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمِ الْأَنْصَارِي قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولُ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى تَقُولُ لَا يَصُومُ

“Dari Utsman bin Hakim Al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas RA berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa”.

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah

Rasulullah sangat menghormati bulan Rajab bahkan ketika bulan Rajab datang beliau berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلَغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkati kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan semoga kami bisa sampai pada Ramadan.” (Imam Ahmad)

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berdoa dengan doa tersebut supaya kita mendapat berkah bulan Rajab dan Sya’ban kemudian dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Karena rangkaian ibadah bulan Rajab dan Sya’ban adalah upaya mempersiapkan diri dalam beribadah nantinya di bulan Ramadan. Sebagaimana diilustrasikan oleh Dzun Nân Al- Mishriy yang mengatakan:

رَجَبُ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْي، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ

Artinya: Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, sedangkan Ramadan adalah bulan panen pahala.

وَكُلُّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، فَمَنْ ضَيَّعَ الزِرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ

Artinya: Setiap orang akan memanen atas apa yang ia tanam. Barang siapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.

Hadirin yang Dirahmati Allah

Bulan Rajab sebagaimana dikatakan oleh Zunnun Al-Mishri sebagai bulan menanam ini, menekankan kepada kita untuk tidak menanam hal yang buruk yakni menanam keburukan. Minimal, jika kita tidak bisa menanam kebaikan yang besar, paling tidak kita bisa menanam hal yang kecil dan sederhana dengan membantu atau membuat orang lain tersenyum. Jangan sampai kita membuat orang lain terluka hatinya apalagi merugikan dan menyengsarakannya. Mari kita mulai dari bulan Rajab yang mulia ini kita menebar kebaikan dengan membantu sesama, terlebih saat ini di berbagai wilayah di Indonesia sedang dilanda banyak musibah seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, kebakaran, dan lain sebagainya yang membuat masyarakat banyak yang sengsara dan menderita.

Kita jadikan bulan Rajab ini sebagai bulan yang mengingatkan dan mengajari pribadi kita masing-masing untuk senantiasa berbuat baik dan ketaatan serta menjauhi kemaksiatan. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk membersihkan diri dari kotoran noda dan dosa. Berhenti untuk saling caci maki, berhenti menyebar kabar bohong, berhenti menyebarkan hoaks, berhenti memfitnah, menggunjing, sarkasme, ujaran kebencian sesama warga negara dan segala bentuk perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Karena dosa yang dilakukan pada bulan ini sangat besar dan akan dilipatgandakan. Na’uzubillah summa na uzubillah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Mudah-mudahan di bulan Rajab ini kita senantiasa diberi kekuatan, kemudahan dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ من الآيات والذكر الحكيم، وتَقَبَلَ اللَّهُ مِنْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ أَقُولُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا، تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلا الله وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

أَمَّا بَعْدُ فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَلَنَى بِمَلَا نِكَتِهِ بِقُدُسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَاتِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِينَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِي التَّابِعِينَ

لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الراحمين

اللهمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزِ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشرك والمشركين وانصر وانصر منْ نَصَرَ الَّذِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَ دَمَرْ أَعْدَائِكَ أَعْدَاءَ الدَيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا البَلاء وَالْوَبَاءَ وَالزَّلازِلَ وَالْمِحْنَ وَسُوْء الفتن والمحن، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطْنَ، عَنْ بَلَدِنَا انْدُونِيْسِيًّا خَاصَّةً وَسَائِرِ البُلْدَانِ المُسْلِمِينَ عَامَّةً يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الخَاسِرِينَ.

ربنا آتنا في الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِبْنَاءِ ذِي الْقُرْبِي وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sholawat Rajab beserta Dzikirnya Lengkap Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Sholawat Rajab dan dzikir bulan Rajab merupakan amalan yang dapat ditunaikan di bulan Rajab, selain berpuasa dan sholat sunnah.

Menurut kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1446 Hijriah dimulai pada hari Rabu, 1 Januari 2025, dan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.

Di bulan yang mulia ini, muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya adalah dengan membaca sholawat Rajab dan berdzikir.


Bacaan sholawat Rajab: Arab, Latin, dan Terjemahan

Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun susunan Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut adalah bacaan sholawat Rajab yang bisa diamalkan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana

Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikan kami di bulan Ramadan.”

Selain itu, ada juga sholawat yang bisa dibaca setelah salam terakhir pada sholat sunnah malam Jumat pertama bulan Rajab. Sholawat ini dibaca sebanyak 70 kali.

Berikut bacaan sholawatnya:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ الْأُتِيَ وَعَلَى أَلِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Allaahumma shalli ‘alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihiwasallam.

Artinya: “Ya Allah, semoga rahmat atas nabi Muhammad, nabi yang ummi, serta atas semua keluarga.”

Dzikir Bulan Rajab

Selain sholawat Rajab, ada juga dzikir khusus yang dapat diamalkan selama bulan Rajab, yang dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan 10 hari pertama, kedua, dan ketiga. Berikut bacaannya yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Dzikir 10 Hari Pertama Bulan Rajab

سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Arab Latin: Subhaanallaahil hayyul Qayyum.

Artinya: Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya.

Dzikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali.

2. Dzikir 10 Hari Kedua Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدْ

Arab Latin: Subhaanallaahil ahadush shamad.

Artinya: “Maha Suci Allah yang Maha Esa, dan semua tergantung kepada-Nya.”

Dzikir ini juga dibaca sebanyak 100 kali.

3. Dzikir 10 Hari Ketiga Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللهُ الرَّؤُوْفُ

Arab Latin: Subhaanallaahir-ro’ufir-rahiimm.

Artinya: “Maha suci Allah Yang Maha Belas Kasihan.”

Setelah membacanya 100 kali, lanjutkan dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 11 kali.

Demikian bacaan sholawat Rajab dan dzikirnya yang dapat diamalkan.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com