Tag Archives: bunuh diri

Bukannya Syahid, Sahabat Nabi yang Ikut Perang Uhud Ini Jadi Ahli Neraka



Jakarta

Perang Uhud adalah salah satu perang besar yang pernah dipimpin oleh Rasulullah SAW. Ada salah satu sahabat nabi yang masuk neraka karena sengaja bunuh diri saat Perang Uhud berkecamuk.

Perang Uhud merupakan perang yang dilatarbelakangi oleh rasa dendam dari kaum kafir Quraisy yang tidak menerima kekalahannya pada saat Perang Badar, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah. Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Syawal dan merupakan perang yang besar.

Kisah Sahabat Nabi yang Masuk Neraka saat Perang Uhud

Ibnu Ishaq berkata bahwa Ashim bin Umar bin Qatadah bercerita kepadanya, “Telah datang kepada kami seorang lelaki yang tak kami ketahui siapa ia, tetapi ada yang mengatakan bahwa namanya Quzman. Jika nama orang ini disebut, Rasulullah SAW bersabda: ‘Dia pasti termasuk penghuni neraka.’


Sewaktu meletusnya Perang Uhud, Quzman terlibat penuh membantu kaum muslimin, ia bahkan berhasil membunuh tujuh atau delapan orang musyrik karena keberaniannya memang tidak dapat diragukan.

Namun, ia terluka parah sehingga berhenti bertempur dan dibawa ke perkampungan Bani Zhafar. Kaum Muslimin berkata kepadanya, ‘Demi Allah, hari ini engkau telah membuktikan keberanianmu. Karena itu, bergembiralah menyambut surga!’

Saat lukanya kian parah, ia mengambil anak panah dari selongsongnya lalu memakainya untuk bunuh diri. (HR at-Thabari)

Kisah Quzman ini turut diceritakan oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1. Quzman yang terluka menjadi tidak sabar untuk segera mati karena tidak tahan dengan rasa sakit yang menimpanya. Dia pun menusukkan pedang ke dadanya hingga menembus punggungnya.

Setelah itu, sahabat kembali kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Rasulullah SAW bersabda, “Apa yang membuatmu berkata seperti itu?” Sahabat tersebut menjawab, “Sungguh, orang yang telah engkau sebutkan itu, dia benar-benar akan menjadi penghuni neraka. Baru saja ia terluka, tetapi ia tidak sabar ingin segera mati, lalu dia bunuh diri.” (Muttafaq Alaih diriwayatkan Bukhari dan Muslim dan hadits Sahl bin Sa’ad)

Umar Sulaiman al-Asyqar dalam Al Jannah wan Naar menjelaskan bahwa pelaku bunuh diri merupakan salah satu golongan yang akan dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda,

“Barang siapa bunuh diri dengan besi, maka besi itu ia pegang dan ia tusukkan pada perutnya di neraka, terus-menerus dan selamanya. Barang siapa bunuh diri dengan racun, maka racun itu ia bawa dan ia minum di neraka Jahannam, terus-menerus dan selamanya. Barang siapa bunuh diri dengan terjun dari atas gunung, maka ia terjun di neraka, terus-menerus dan selamanya.”

Dalam Shahih al-Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda,

الَّذِي يَخْتَقُ نَفْسَهُ يَخْنَقُهَا فِي النَّارِ، وَالَّذِى يَطْعَنُهَا يَطْعَنُهَا فِي النَّارِ

Artinya: “Orang yang mencekik dirinya sendiri akan mencekik dirinya sendiri di neraka. Dan, orang yang menusuk dirinya sendiri akan menusuk dirinya sendiri di neraka.” (Shahih al-Jami)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Prajurit Muslim yang Menjadi Ahli Neraka



Jakarta

Di zaman Rasulullah SAW, hidup seorang pemuda yang berjuang di jalan Allah SWT dengan menjadi prajurit perang. Sayangnya, ia justru menjadi seorang ahli neraka.

Kisah prajurit ini diceritakan dalam buku 115 Kisah Menakjubkan Dalam Hidup Rasulullah yang ditulis Fuad Abdurrahman.

Suatu ketika pasukan muslimin yang dipimpin Rasulullah berhadapan dengan pasukan musyrik dalam sebuah peperangan. Ketika sebagian orang beristirahat, Rasulullah SAW pergi ke markas pasukan muslim.


Di antara banyaknya pasukan muslim saat itu, ada seorang laki-laki yang tampak sangat bersemangat dalam peperangan. Ia tidak membiarkan seorang musuh pun lepas dari sabetan pedangnya.

Melihat kegigihan dan keberaniannya, para sahabat berkomentar tentang orang ini, “Betapa besar pahala si fulan itu pada hari ini dibandingkan kita.”

Mendengar komentar para sahabat, Rasulullah SAW menanggapinya, “Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka.”

Mendengar perkataan Rasulullah SAW, banyak yang kemudian heran karena tidak percaya. Mereka yakin bahwa setiap yang berjuang di jalan Allah SWT untuk membela agama Islam maka akan mendapatkan keutamaan.

Karena heran mendengar ucapan Rasulullah SAW, salah seorang sahabat berkata, “Aku adalah temannya dan aku akan mengikuti gerak-geriknya.”

Kemudian, ia pergi memperhatikan segala gerak-gerik pemuda yang disebut sebagai ahli neraka itu. Jika pemuda itu maju, ia pun maju, dan jika temannya itu berhenti, ia juga berhenti.

Selang beberapa waktu, pemuda yang disebut ahli neraka itu mendapat luka yang sangat parah akibat tebasan senjata musuh. Namun, alih-alih bersabar, ia malah mempercepat kematiannya dengan menancapkan pangkal pedangnya ke tanah dan mengarahkan hulu pedangnya yang runcing ke ulu hatinya, dan ia hempaskan tubuhnya ke pedang itu. Ternyata, ia memilih jalan pintas untuk bunuh diri.

Setelah melihat apa yang dilakukan pemuda itu, sahabat yang tadi mengawasi dan mengikutinya segera menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Aku bersaksi, engkau adalah utusan Allah.”

Rasulullah SAW bertanya, “Ada apa?”

“Tentang laki-laki yang engkau sebutkan sebagai ahli neraka tadi sehingga orang-orang terkejut mendengarnya. Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku akan mengikutinya dan mengabarkan keadaannya. Maka, aku mengawasi gerak-geriknya hingga ia terluka parah. Namun, ia mempercepat kematiannya dengan cara menancapkan pedangnya ke tanah dan mengarahkan hulunya ke ulu hatinya, lalu menghempaskan tubuhnya ke pedang itu hingga ia tewas akibat bunuh diri.”

Mendengar cerita sahabat itu, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli surga, tetapi sebenarnya ia termasuk ahli neraka. Dan sesungguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli neraka, tetapi sebenarnya ia termasuk ahli surga.”

Bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An Nisa ayat 29,

…وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا –

Artinya: “… Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Zaid Tsabit bin Adh-Dhahhak Al-Anshari, Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ، عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka nanti pada hari kiamat ia akan disiksa dengan sesuatu itu.” (Muttafaq Alaih)

Neraka adalah tempat kembali bagi orang-orang yang putus asa dan melakukan bunuh diri.

Rasulullah SAW mengatakan dalam hadits riwayat Abu Hurairah, “Barang siapa membunuh dirinya dengan menggunakan besi, maka besi tersebut akan ditempelkan pada perutnya di neraka jahanam selama-lamanya. Dan barang siapa membunuh dirinya dengan menggunakan racun maka racun yang berada di tangannya akan ia rasakan selama-lamanya di neraka jahanam. Dan barang siapa menjatuhkan diri dari puncak gunung sehingga ia meninggal dunia maka ia akan dijatuhkan di neraka jahanam selama-lamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu ‘alam.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com