Tag Archives: burung ababil

Kisah Burung Ababil dalam Al-Qur’an yang Bawa Kerikil Neraka



Jakarta

Al-Qur’an menceritakan berbagai kisah dan peristiwa yang mengandung pelajaran yang berharga untuk seluruh umat muslim. Salah satu kisah menarik dalam Al-Qur’an adalah kisah burung ababil.

Kisah Burung Ababil dalam Al-Qur’an terdapat dalam surah Al Fiil ayat 3-5. Burung ababil adalah burung yang dikirim Allah SWT untuk menghancurkan pasukan gajah yang akan menghancurkan Ka’bah.

Allah SWT berfirman,


وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ٣ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ ٥

Artinya: “Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS Al Fiil: 3-5)

Diceritakan dalam Tafsir Ibnu Katsir, menurut riwayat dengan sanad shahih, burung ababil yang menjadi pasukan Allah SWT tersebut muncul dari laut dengan gesit seperti burung walet. Paruh dan kedua cakarnya berwarna hitam.

Burung tersebut diutus Allah SWT untuk menghancurkan tentara bergajah. Setiap ekor burung membawa tiga buah batu, satu batu terletak pada paruhnya, dan dua lainnya dalam cengkeraman kakinya.

Burung-burung tersebut datang bersaf-saf. Mereka mengeluarkan suara dan menjatuhkan batu-batu yang ada di paruh dan kaki mereka. Setiap orang yang tertimpa batu itu akan binasa.

“Tiada sebuah batu pun yang menimpa kepala seseorang dari mereka melainkan tembus sampai ke duburnya dan sekali-sekali batu itu mengenai sesuatu dari subuh seseorang dari mereka melainkan tembus ke bagian bawahnya,” jelas Ibnu Katsir dalam kitab tafsir-nya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Allah SWT menggambarkan kekalahan tentara bergajah atas pasukan burung ababil seperti daun-daun yang dimakan ulat. Sebagaimana firman-Nya,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ ٥

Artinya: “sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS Al Fiil: 5)

Ibnu Katsir menjelaskan, maksudnya ayat tersebut adalah Allah SWT membinasakan dan menghancurkan mereka serta menjadikan mereka ‘senjata makan tuan’.

Disebutkan dalam Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, pasukan bergajah tersebut berada di bawah pimpinan Abrahah bin Shabah, seorang Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman. Mereka datang ke Makkah untuk menghancurkan Ka’bah namun Allah SWT menggagalkan rencananya dengan mengutus burung ababil.

Arti Burung Ababil

Mengutip dari sumber buku yang sama, para ulama mengartikan burung ababil sebagai berikut:

  • Ibnu Hisyam mengatakan, “Al-ababil berarti kawanan, dan masyarakat Arab tidak menggunakan kata itu dalam bentuk mufrad (tunggal.”
  • Ibnu ‘Abbas dan adh-Dhahhak mengatakan, “Ababil berarti sebagian mengikuti sebagian lainnya.”
  • Al-Hasan al-Bashri dan Qatadah mengatakan, “Ababil berarti sangat banyak.”
  • Mujahid mengatakan, “Ababil berarti sekumpulan yang saling mengikuti dan berkumpul.”
  • Ibnu Zaid mengatakan, “Al-ababil berarti yang berbeda-beda, yang datang dari semua penjuru.”

Hikmah di Balik Kisah Burung Ababil

Kisah burung ababil mengandung beberapa hikmah. Mengutip buku Cerita Al Quran yang disusun oleh Tim Erlangga for Kids, berikut di antaranya:

  • Sesungguhnya Allah SWT Maha Besar, tidak ada pasukan yang dapat mengalahkan kebesaran-Nya.
  • Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT akan selalu melindungi hamba-Nya yang beriman.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Burung Ababil Habisi Pasukan Abrahah yang Akan Hancurkan Ka’bah



Jakarta

Kisah burung ababil melindungi Ka’bah termaktub dalam Al-Qur’an. Kala itu, seorang Raja Yaman bernama Abrahah bersama pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka’bah.

Menukil dari kitab Ar-Rahiqul Makhtum: Sirah Nabawiyah oleh Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury yang diterjemahkan Faris Khairul Anam, nama lengkap Raja Abrahah adalah Abrahah al-Asyram. Ia memiliki ambisi yang kuat untuk membangun gereja megah di Shan’a kemudian diberi nama al-Qalis. Harapannya, gereja itu menjadi tempat ibadah terbesar menyaingi Ka’bah di Makkah.

Abrahah iri dengan kemajuan masyarakat Makkah karena Ka’bah. Keberadaan Ka’bah membuat kota tersebut ramai dikunjungi dan menyaingi kepopuleran gereja yang ia bangun di Shan’a, Yaman.


Adapun, terkait burung ababil yang diutus Allah SWT untuk menghancurkan pasukan gajah dikisahkan dalam surah Al Fiil ayat 3-5,

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ٣ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ ٥

Artinya: “Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, burung ababil tersebut muncul dengan gesit seperti walet. Paruh dan kedua cakarnya berwarna hitam.

Ababil dikirimkan oleh Sang Khalik untuk menghancurkan tentara bergajah. Setiap seekor ababil membawa tiga buah batu, satu terletak pada paruh dan dua lainnya mereka cengkram pada kakinya.

Diceritakan bahwa para gajah yang ditunggangi pasukan Abrahah sempat berhenti dan enggan melangkahkan kakinya untuk menyerang Ka’bah. Alih-alih menyerbu bangunan suci itu, para gajah berputar-putar di lembah Muhassir.

Merasa geram, Abrahah lantas mencambuk para gajah agar menurut. Sayangnya, pasukan mereka kehabisan akal dan merasa lelah karena gajah tersebut tetap enggan menyerang. Dalam kondisi itulah rombongan burung ababil muncul.

Burung-burung ini mengeluarkan suara dan menjatuhkan batu-batu tersebut. Siapa pun yang terkena batu dari burung ababil akan musnah.

Mengutip dari buku Rangkaian Cerita Al-Qur’an karya Bey Arifin, burung-burung ababil yang Allah SWT utus jumlahnya sangat banyak. Batu yang mereka bawa dinamakan Sijjil.

Pasukan Abrahah yang terkena batu tersebut menjadi hancur. Daging dan tulang mereka berjatuhan ke mana-mana dan tak seorang pun yang selamat dari hujaman batu yang dibawa burung Ababil.

Tentara Abrahah berhamburan mencari tempat berlindung. Sayangnya, azab Allah SWT mutlak dan seluruh pasukan Abrahah binasa.

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com