Tag Archives: dakwah islam

Apa Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah?


Jakarta

Rasulullah SAW berdakwah di tengah-tengah masyarakat Makkah yang penuh dengan kemaksiatan dan kesesatan. Tak jarang pula beliau mendapat ancaman pembunuhan. Lalu apa substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW?

Pada dasarnya, substansi atau isi dan strategi dakwah Rasulullah SAW ketika diutus Allah SWT bertujuan untuk menolong umat manusia agar kembali ke jalan yang benar. Untuk itu, diperlukan strategi dakwah yang tepat agar substansi dakwah tersebut tersampaikan.

Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam Kelas X oleh Bachrul Ilmy, Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk meluruskan dan mengajak masyarakat Makkah yang saat itu dipenuhi dengan kemaksiatan dan kejahatan yang keji ke jalan yang benar.


Masyarakat Makkah kala itu gemar untuk melakukan pesta pora sambil menyembah berhala yang berada di dekat Ka’bah. Mereka memuja Hubal si dewa laki-laki yang paling ditakuti, serta Lata, Uzza, dan Manatta sebagai dewa perempuan yang disenangi.

Kekejaman masyarakat Makkah kala itu adalah mereka gemar mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka. Maka peperangan antar suku, perampokan, atau perampasan harta benda bukanlah hal yang tidak asing bagi mereka.

Allah SWT mengutus Rasulullah SAW untuk berdakwah dan membawa kebenaran serta cahaya dari gelapnya Makkah kala itu dengan agama Islam dengan substansi dakwah Rasulullah SAW sebagai berikut:

1. Memurnikan Akidah

Dakwah Nabi SAW kepada masyarakat Arab kala itu bertujuan untuk memurnikan akidah, yaitu ajaran Nabi Ibrahim AS yang telah diselewengkan oleh mereka. Beliau menumpaskan penyembahan berhala serta mengajak kembali kepada ketauhidan.

Akhirnya setelah kurang lebih berdakwah selama 23 tahun, Nabi SAW bisa menaklukkan kembali kota Makkah dan menghancurkan berhala dengan gerakan “Fathu Makkah” atau “Penaklukan Kota Makkah.”

2. Menambah Kemuliaan Akhlak

Substansi dakwah Rasulullah SAW yang kedua adalah untuk menanamkan kemuliaan akhlak. Artinya, beliau datang untuk memperbaiki serta menyempurnakan akhlak masyarakat Arab dan manusia seluruhnya saat itu hingga sekarang.

Beliau memperbaiki moral mereka yang rusak yang bahkan tega mengubur hidup-hidup anak perempuan yang lahir di antara mereka lantaran malu kalau mereka tidak bisa berperang.

3. Membebaskan Kaum yang Tertindas

Penguasa Arab saat itu gemar untuk menindas orang-orang lemah dan yang mereka anggap rendah derajatnya. Bahkan mereka diperjualbelikan layaknya benda. Sehingga Rasulullah SAW datang untuk membebaskan tirani dan penindasan terhadap budak dan orang-orang lemah tersebut.

4. Membangun Kebudayaan yang Beradab

Rasulullah SAW juga diutus untuk membangun budaya yang lebih beradab dan lebih baik, yaitu budaya yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman yang mulia.

Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah

Setelah Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertamanya, Allah SWT memerintahkan beliau untuk berdakwah untuk memperbaiki moral dan akidah masyarakat Arab, khususnya Makkah.

Awalnya Nabi Muhammad SAW hanya berdakwah kepada orang-orang terdekat sehingga kala itu pengikutnya hanya sedikit. Namun, semakin lama semakin bertambah pengikut beliau yang mana hal itu membuat para kafir dan pembesar Arab geram sampai ingin membunuh beliau. Untuk itu, ada dua strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW:

1. Dakwah Sembunyi-sembunyi

Pada awal periode dakwah Rasulullah SAW, beliau belum memiliki banyak pengikut. Setelah menerima wahyu pertama, beliau belum berdakwah kepada banyak orang melainkan hanya keluarga dan kerabat dekat.

Pada wahyu yang kedua, barulah Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk menyampaikan pada umatnya dan masyarakat Arab yang penuh kemusyrikan. Wahyu yang kedua adalah Al-Qur’an surah Al-Muddassir ayat 1-7 yang bunyinya,

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ -١

1. Wahai orang yang berkemul (berselimut)!

قُمْ فَاَنْذِرْۖ – ٢

2. bangunlah, lalu berilah peringatan!

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ – ٣

3. dan agungkanlah Tuhanmu,

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ – ٤

4. dan bersihkanlah pakaianmu,

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ – ٥

5. dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ – ٦

6. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ – ٧

7. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.

Setelah perintah ini turun, barulah Rasulullah SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada umatnya. Dakwah ini dilakukan selama tiga tahun lamanya dan disertai dengan banyak cobaan dan cercaan dari banyak orang.

2. Dakwah Terang-terangan

Dakwah secara terang-terangan dilakukan Rasulullah SAW setelah pengikutnya semakin banyak. Allah SWT memerintahkan beliau untuk berdakwah secara terang-terangan melalui sabdanya Al-Qur’an surah Al-Hijr ayat 94 yang bunyinya,

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ

Artinya: Maka, sampaikanlah (Nabi Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.

Setelah mendapat wahyu tersebut, Rasulullah SAW mulai menerangkan ajaran Islam secara terang-terangan. Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H. Fida’ Abdilah, dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan memperoleh banyak kecaman dan reaksi buruk dari para pembesar Quraisy.

Bahkan paman Nabi SAW sendiri juga menentang ajaran yang dibawa oleh keponakannya itu. Kisahnya tersebut bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Lahab.

Namun, para muslimin saat itu tidak pernah gentar maupun takut dengan segala ancaman dan sikap jahat dari pembesar Quraisy. Keberanian mereka bahkan semakin besar setelah Umar bin Khattab, sang penentang dakwah Nabi SAW, mengakui keislamannya.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

10 Contoh Pembukaan Ceramah Islami Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab


Jakarta

Kita sebagai umat Islam diamanahkan untuk menyebarkan kebaikan dan pengetahuan kepada masyarakat sekitar. Berdakwah kepada sesama merupakan suatu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.

Dalam artikel ini, kita akan memberikan beberapa contoh pembukaan ceramah islami. Untuk penjelasan selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Pentingnya Ceramah Agama

Berdakwah yakni menyampaikan sebuah informasi atau ilmu baru pada orang lain merupakan sebuah kewajiban bagi umat muslim.


Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah setiap orang di antara kalian menyampaikan darinya (ilmu) sekalipun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).

Allah SWT pun menekankan pentingnya pengetahuan dalam Al-Qur’an, sebagaimana tercantum dalam Surah Al-Mujadila (58:11), “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Contoh Pembukaan Ceramah Islami

Berikut ini beberapa contoh pembukaan ceramah Islami yang bisa diterapkan saat membawakan materi dakwah.

Contoh 1

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, was sholatu wassalamu ‘ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a’laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba’du.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Rahmat dan keselamatan semoga terlimpah atas paling mulianya nabi dan rasul, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat. Adapun setelahnya.”

Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Kita bersyukur dapat berkumpul di pagi yang cerah ini, dengan nikmat kesehatan yang masih diberikan-Nya.

Tak lupa pula salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia.

Marilah kita bersama-sama menjelajahi petunjuk hidup yang agung ini, dengan tema yang hendak kita bahas pada kesempatan yang berbahagia ini, yaitu tentang sedekah.

Contoh 2

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

بِسْمِ اللهِ، والْحَمْدُ للهِ، الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ

Bismillah. Walhamdulillah. Assholaatu wassalaamu ‘ala rasuulillah. Wa’ala alihi washahbihi wamawwaalah.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan Salam atas Rasulullah, beserta keluarga dan shahabatnya yang mengikutnya.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah, pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya untuk membawakan sebuah ceramah yang insya Allah akan memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi kehidupan kita.

Contoh 3

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-at rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang dengan limpahan rahmat-Nya, memungkinkan kita berkumpul di pagi yang penuh berkah ini dalam keadaan sehat walafiat untuk menyelenggarakan acara ceramah ini. Semoga Allah senantiasa meridhai setiap langkah yang kita tempuh.

Contoh 4

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

لْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِهِ الْـمُصْطَفَى، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi wakafaa, wassholatu wassalaamu ‘alaa rosulihil musthofaa, wa ‘alaa aalihi wasohbihi wamanih tadaa, amma ba’du.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang dengan limpahan rahmat-Nya memungkinkan kita berkumpul di pagi yang penuh berkah ini dengan kesehatan untuk melaksanakan ceramah hari ini.

Contoh 5

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi washsholatu wassalaamu ‘alaa rasulillah wa’alaa aalihi wa sohbihi wa maw waalaah. Amma ba’du.

Pertama-tama, marilah kita semua bersyukur kepada Allah SWT., yang dengan limpahan rahmat-Nya memungkinkan kita berkumpul di pagi yang penuh berkah ini dalam keadaan sehat walafiat untuk mengikuti ceramah islami kali in

Contoh 6

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa ‘alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. Amma ba’du.

Artinya:

“Segala puji bagi Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Dan semoga rahmat serta kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi paling mulia, serta kepada para keluarga dan semua sahabatnya.”

Hadirin yang mulia, dalam kesempatan yang berharga ini, izinkanlah saya untuk mengawali ceramah dengan membahas sebuah tema yang sangat penting dalam ajaran Islam, yaitu sedekah.

Contoh 7

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

“Alhamdulillaahilladzii an’amanaa bini’matil iimani wal islaam. Wa nusholli wa nusallim ‘alaa khoiril an’ami sayyidina muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.”

Saudara-saudari yang saya muliakan, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan sebuah tema yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu tentang sedekah.

Contoh 8

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ….

Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya:

“Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memujinya, memohon pertolongannya, dan memohon ampunannya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan kejahatan diri kita dan dari kejelekan-kejelekan amal kita.

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak seorangpun dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tak seorangpun dapat menunjukinya.

Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusannya.”

Contoh 9

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wadinil haqq, liyudzhirahu ‘aladdini kullihi, wakafa billahi syahiidaa. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du.

Artinya: Segala puji milik Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan hidayah dan Agama yang benar, untuk memenangkannya atas semua agama lainnya, dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah berikan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad serta kepada keluarga dan sahabatnya, semuanya. Adapun setelahnya.

Hari ini, dalam kesempatan yang mulia ini, kita berkumpul untuk merenungi sebuah tema yang penting dalam ajaran Islam, yaitu tentang sedekah.

Contoh 10

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

“Nahmaduhuu wa nasta’iinuhuu wa nastaghfiruhu wa na’uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi’aati a’maalinaa. Man yahdihillahu falaa mudhillu lahu wa man yudhlilhu falaa hadiyalah. Allahumma sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii ajma’iin. Amma ba’du.”

Artinya:

“Kami panjatkan segala puji pada-Nya dan kami meminta pertolongan-Nya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindungan-Nya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku.

Barang siapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah, limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad Saw. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.”

Ceramah kali ini akan membahas dengan lebih mendalam tentang manfaat sedekah, dan bagaimana amalan ini memberikan dampak baik dalam kehidupan kita, tidak hanya secara materi, tetapi juga secara spiritual.

Demikian beberapa contoh pembukaan ceramah Islami dalam bahasa Indonesia dan Arab yang berhasil kami rangkum. Kalimat rasa syukur di awal ceramah disebut pembukaan ceramah atau mukadimah. Semoga informasi ini membantu!

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Masyarakat Sambut Nabi Muhammad SAW saat Hijrah ke Madinah



Jakarta

Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada 622 M. Kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah disambut hangat sehingga Islam dapat berkembang dengan cepat di kota ini.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW terjadi setelah Abu Thalib, paman Nabi Muhammad SAW, meninggal dunia. Hubungan kaum Quraisy dengan Nabi Muhammad SAW memburuk. Pihak Quraisy bahkan tidak segan membunuh Nabi Muhammad SAW.

Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam karya Akhmad Saufi, Rasulullah SAW kemudian memutuskan untuk hijrah ke Yatsrib. Dakwah Rasulullah SAW sebelumnya sudah sampai dan diterima masyarakat Kota Yatsrib.


Nabi Muhammad SAW Tiba di Madinah

Dalam buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, Yatsrib (Madinah) adalah tempat pertemuan dua kelompok besar Yahudi dan Anshar yang terdiri atas dua kabilah Aus dan Khazraj, ditambah kabilah-kabilah Mujahirin. Dengan demikian, Yatsrib menjadi titik pertemuan antar kabilah.

Hal inilah yang membuat ajaran Nabi Muhammad SAW mudah diterima di Yatsrib. Ditambah lagi, masyarakat Arab dan Yahudi di kota itu sudah sering mendengar hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan, wahyu, hari kiamat, serta surga dan neraka. Istilah-istilah ini disampaikan dalam agama para nabi sebelumnya, jadi ketika Nabi Muhammad SAW mengajarkannya, masyarakat Madinah sudah tidak asing.

Merujuk buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Nabi Muhammad SAW dan kaum muslim lainnya tiba di Quba pada hari Senin tanggal 8 Rabiul Awal tahun ke-13 kenabian, yang dalam penanggalan Masehi bertepatan dengan 20 September 622.

Pada hari Jumat berikutnya, yakni tanggal 12 Rabiul Awal, beliau bertolak meninggalkan Quba dan memasuki Yatsrib. Di sana, beliau tinggal di rumah Abu Ayyub.

Nabi Muhammad SAW tiba di Kota Yastrib pada Jumat siang. Saat itu beliau langsung menggelar salat Jumat untuk pertama kalinya. Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus mengajak masyarakat untuk bertakwa dan berjihad di jalan-Nya.

Sambutan Masyarakat Madinah pada Nabi Muhammad SAW

Selesai melaksanakan salat Jumat, Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Madinah dan masyarakat Madinah menyambut beliau dengan perasaan bahagia. Sejak saat itu, para sahabat Nabi SAW terbagi menjadi dua, yakni kelompok Muhajirin (para sahabat yang berhijrah ke Madinah) dan Anshar (para penduduk asli Kota Yatsrib). Kedua kelompok ini sama-sama para sahabat Rasulullah SAW.

Setelah tiba di Kota Yatsrib, kemudian kota itu disebut Madinah an-Nabi yang maknanya kota Nabi Muhammad SAW. Mulai saat itu, Yatsrib dikenal dengan Kota Madinah hingga saat ini.

Di Kota Madinah, masyarakat setempat berbondong-bondong memeluk agama Islam. Jumlah umat Islam di Madinah bertambah secara signifikan sehingga menjadi peluang bagi Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan pemerintahan Islam pertama.

Awal pemerintahan Islam di Madinah diawali dengan tiga hal yakni pembangunan masjid, persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar, serta perjanjian kerja sama antara muslim dan nonmuslim.

Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW terus berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada semua penduduk di Madinah, termasuk kepada masyarakat Yahudi, Nasrani dan penyembah berhala.

Proses dakwah Nabi Muhammad SAW tidak selalu berjalan mulus karena tetap ada yang menolak secara diam-diam. Di antara yang menolak adalah kaum Yahudi yang sejak awal menolak kedatangan Nabi SAW. Mereka menduga posisi mereka akan bergeser.

Meskipun menolak ajaran Islam, kaum Yahudi melakukan penolakan secara diam-diam karena mereka tidak berani berterus terang untuk menentang Nabi dan umat Islam yang saat itu menjadi mayoritas.

Tujuan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah

Masih merujuk buku karya Riziem Aizid, ada dua tujuan Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah:

1. Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, serta kekerasan kaum kafir Quraisy. Bahkan, pada waktu Nabi Muhammad SAW meninggalkan rumah beliau di Makkah untuk berhijrah ke Yatsrib, rumah beliau sudah dikepung oleh kaum Quraisy yang bermaksud membunuh beliau.

2. Agar memperoleh keamanan serta kebebasan dalam berdakwah dan beribadah, sehingga dapat meningkatkan usaha-usaha Nabi Muhammad SAW dalam berjihad di jalan Allah SWT untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam).

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com