Tag Archives: departemen wakaf islam

Israel Larang Mufti Yerusalem Masuk Masjid Al Aqsa usai Kecam Kelaparan Gaza



Jakarta

Israel mengeluarkan larangan bagi Mufti Agung Yerusalem dan Palestina, Syeikh Muhammad Hussein, memasuki Masjid Al Aqsa selama seminggu. Larangan bisa diperpanjang.

Laporan kantor berita WAFA, perintah larangan tersebut dikeluarkan pada Minggu (27/7/2025) waktu setempat menyusul panggilan interogasi Israel terhadap Syekh Hussein. Syekh Hussein juga mengaku telah menerima surat perintah tersebut tapi enggan menandatanganinya.


Syekh Hussein mengatakan ia dipanggil otoritas Israel buntut khutbah Jumatnya di Masjid Al Aqsa pada Jumat (25/7/2025). Dalam khutbah itu, ia mengecam kebijakan Israel yang menyebabkan krisis kelaparan di Gaza.

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, mengonfirmasi Syekh Hussein ditangkap di halaman masjid tak lama setelah menyampaikan khutbah Jumat yang mengecam kejahatan Israel terhadap warga Palestina.

Krisis Kelaparan di Gaza

Diketahui, Gaza tengah dilanda krisis kelaparan akibat blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel, meski Tel Aviv menepis tuduhan itu.

Menurut sejumlah laporan, kelaparan yang terus berlanjut telah menyebabkan kematian, banyak yang datang ke rumah sakit dalam kondisi lemas akibat kurang makanan, dan banyak lainnya yang pingsan di jalan.

Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan dalam pertanyaan bersama pada Rabu (23/7/2025) menyatakan “kelaparan massal” sedang menyebar di Gaza. Mereka mendesak pembukaan semua perlintasan di Gaza sesegera mungkin, mengakhiri pengepungan Israel, untuk memulihkan akses makanan, air bersih, bantuan medis, material tempat tinggal, bahan bakar, dan mendukung mekanisme kemanusiaan yang dipimpin PBB.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataannya pada Minggu (27/7/2025) mengatakan malnutrisi di Gaza telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Kondisi tersebut, kata WHO, terbukti dengan peningkatan tajam kematian bulan ini.

WHO mengonfirmasi banyaknya kematian disebabkan blokade yang disengaja dan keterlambatan bantuan. Pihaknya juga mencatat hampir satu dari lima anak berusia di bawah lima tahun di Gaza menderita kekurangan gizi parah.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza



Jakarta

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan ambil alih Jalur Gaza. Ia “mendorong emigrasi sukarela” warga Palestina dari wilayah tersebut.

Dilansir Times of Israel, Minggu (3/8/2025), seruan itu disampaikan Ben-Gvir dalam pernyataan video saat berkunjung ke Temple Mount–sebutan untuk Masjid Al Aqsa–di Yerusalem hari ini.

“Dari (Temple Mount) kita harus mengirim pesan: taklukkan seluruh Gaza, nyatakan kedaulatan atas seluruh Jalur Gaza, singkirkan semua anggota Hamas, dan dorong emigrasi sukarela. Inilah satu-satunya cara kita akan memulangkan para sandera dan memenangkan perang,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun X pribadinya.


Menteri garis keras Israel itu juga menyebut “video-video mengerikan Hamas” bertujuan untuk menekan Israel, merujuk pada video yang dirilis Hamas baru-baru ini yang memperlihatkan kondisi sandera Rom Braslavski dan Evyatar David sangat kurus.

Sebelumnya diberitakan, Ben-Gvir memasuki halaman Masjid Al Aqsa hari ini, Minggu (3/8/2025) pagi. Ia terlihat berdoa dan memimpin doa di tempat suci tersebut, sebuah tindakan yang dinilai melanggar status quo Masjid Al Aqsa.

Seperti diketahui, aturan yang berlaku hanya umat Islam yang diizinkan beribadah di kompleks tersebut, sedangkan umat Yahudi dilarang untuk itu.

Serbuan ke halaman Masjid Al Aqsa hari ini diikuti ribuan pemukim Israel. Menurut Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang bertanggung jawab atas situs tersebut, seperti dilansir Jordan News dan WAFA, ada sekitar 1.251 pemukim yang menerobos halaman Masjid Al Aqsa. Mereka melakukan ritual Talmud, menari, dan berteriak hingga mengganggu kesucian masjid.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa



Jakarta

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pagi tadi. Dia melakukan ritual yang dinilai melanggar status quo di tempat suci tersebut.

Dilansir Reuters, Minggu (3/8/2025), dalam sebuah video yang dirilis oleh organisasi Yahudi bernama Temple Mount Administration, terlihat Ben-Gvir memimpin sekelompok orang berjalan di kompleks tersebut. Video lain yang beredar memperlihatkan Ben-Gvir sedang berdoa.


Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang bertanggung jawab atas situs suci tersebut mengatakan ada sekitar 1.251 pemukim menyerbu halaman Masjid Al Aqsa hari ini. Selama penyerbuan berlangsung, mereka melakukan ritual Talmud, menari, dan berteriak hingga mengganggu kesucian masjid.

Laporan Jordan News, Minggu (3/8/2025), Ben-Gvir memimpin para pemukim untuk melakukan ritual Talmud di halaman Masjid Al Aqsa. Malam sebelumnya, ia juga memimpin pawai provokatif.

“Ben-Gvir juga memimpin pawai provokatif para pemukim tadi malam melalui Kota Tua Yerusalem yang diduduki, menandai apa yang dalam tradisi Yahudi disebut sebagai ‘Penghancuran Bait Suci’,” sebut laporan itu.

Serbuan menteri sayap kanan Israel dan para pemukim Yahudi itu bertepatan dengan peringatan yang mereka sebut “Penghancuran Bait Suci”. Sejumlah organisasi pemukim ekstremis sebelumnya menyerukan penyerbuan ke Masjid Al Aqsa pada Minggu. Kelompok tersebut ingin menjadikan 3 Agustus sebagai “Hari Penyerbuan Terbesar”.

Eskalasi ini, kata kantor berita WAFA, menyusul gelombang hasutan dan perubahan kebijakan baru-baru ini, termasuk perintah kontroversial Ben-Gvir kepada polisi pendudukan untuk mengizinkan penduduk koloni bernyanyi dan menari di kompleks masjid.

Aksi provokatif Ben-Gvir telah terjadi berulang kali. Dalam pernyataannya pada Mei lalu, ia terang-terangan menyatakan “doa dan sujud orang Yahudi kini dapat dilakukan di Temple Mount”. Temple Mount adalah sebutan Masjid Al Aqsa di kalangan Yahudi.

Tindakan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dinilai melanggar status quo yang berlaku di Masjid Al Aqsa. Aturan yang disepakati selama puluhan tahun hanya mengizinkan umat Islam beribadah di sana, sementara orang Yahudi hanya boleh berkunjung tetapi dilarang berdoa di sana.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com