Tag Archives: detikkultum

Rendah Hati Tak Jatuhkan Reputasi



Jakarta

Rendah hati adalah lawan dari kata sombong. Setiap muslim yang beriman wajib memiliki sifat rendah hati.

Rendah hati tidak membuat seseorang terlihat lemah, bahkan Allah SWT justru melaknat orang-orang yang tinggi hati atau sombong.

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom, Kamis (21/3/2024), menegaskan pentingnya memiliki sifat rendah hati.


“Kita diwajibkan dalam Islam untuk rendah hati. Jangan pernah rendah diri karena kita hamba dari Allah SWT Yang Maha Segalanya,” kata Habib Ja’far.

Dalam Al-Qur’an surah At Tin ayat 4, Allah SWT berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Habib Ja’far menegaskan bahwa ayat ini sebagai bukti bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam keadaan paling baik.

“Jadi jangan percaya kalau ada orang bilang ‘eh kamu itu kurang, kamu itu ini, kamu itu begitu,’ jangan percaya, karena Tuhanmu yang menciptakanmu itu bilang, kamu itu keren,” jelas Habib Ja’far.

Lebih lanjut, Habib Ja’far juga mengingatkan untuk menjadi hamba yang tidak rendah diri.

“Jangan pernah rendah diri, karena rendah diri itu dosa. Karena tandanya kamu tidak menghargai dan mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan kepadamu sebagai ciptaan-Nya yang terbaik,” ujarnya.

Seorang yang memiliki sifat rendah hati bukan berarti dirinya menjatuhkan diri dan menjatuhkan reputasi serta gengsinya. Siapa pun yang rendah hatinya maka akan Allah SWT angkat dirinya dan siapa yang tinggi hatinya maka Allah SWT akan rendahkan dirinya.

Untuk memiliki sifat rendah hati, Muslimin diajarkan untuk konsisten melakukan ibadah yang melatih agar hati senantiasa merendah.

“Ibadah-ibadah yang kita lakukan itu salah satunya untuk membuat kita rendah hati, contohnya salat. Salat itu treatment untuk menjauhkan kita dari kemungkaran termasuk tinggi hati,” jelas Habib Ja’far.

Selain salat, masih banyak ibadah dan amalan lain yang melatih kita untuk menjadi orang yang rendah hati. Apa saja ibadahnya dan apakah puasa termasuk salah satunya?

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Rendah Hati Tak Jatuhkan Reputasi bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Penuhi Masjid di 10 Malam Terakhir Ramadan



Jakarta

10 malam terakhir di bulan Ramadan menjadi hari-hari yang istimewa di antara hari lainnya. Di antaranya ialah terdapat malam Lailatulqadar.

Berkaitan dengan itu, Prof Nasaruddin Umar melalui detikKultum detikcom mengimbau agar kaum muslimin meningkatkan ibadahnya di 10 malam terakhir. Terlebih, banyak keutamaan yang terkandung pada momen itu dibanding dengan malam-malam awal Ramadan.

“Nah kita tahu bahwa semakin tua bulan suci Ramadan itu semakin Allah SWT melimpahkan pahalanya,” katanya dalam detikKultum yang tayang Jumat (22/3/2024).


Prof Nasaruddin Umar menuturkan bahwa momen 10 malam terakhir menjadi waktu yang tepat untuk melakukan berbagai amalan, terutama iktikaf. Walau begitu, pada praktiknya justru 10 malam terakhir masjid yang awalnya penuh semakin sepi mendekati akhir Ramadan.

“10 terakhir Ramadan ini seharusnya masjid itu penuh. Tapi selama ini kita bisa menyaksikan masjid justru 10 hari pertama penuh, tapi 10 keduanya mulai berkurang, 10 terakhir tinggal finalnya,” tambahnya.

Meski demikian, Imam Besar Masjid Istiqlal itu turut menyampaikan fenomena unik mengenai salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. Ia menuturkan, 10 malam terakhir Ramadan banyak muslim dari berbagai daerah berbondong-bondong melakukan iktikaf di Masjid Istiqlal.

“Justru Istiqlal 10 (malam) terakhir itu penuh dengan orang sampai lantai 5. Nah jadi saya berharap InsyaAllah mudah-mudahan kesadaran beragama kita itu makin meningkat,” urainya.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar dapat ditonton DI SINI. Kajian bersama Nasaruddin Umar ini tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Ciri-ciri Perempuan yang Dirindukan Surga



Jakarta

Perempuan menjadi sosok yang mulia dalam pandangan Islam. Perempuan bisa menjadi hebat dengan sifat dan sikapnya.

Berkaitan dengan perempuan, Habib Ja’far menjelaskan tentang pentingnya peran perempuan dalam kehidupan. Semua dibahas dalam detikKultum detikcom, Jum’at (22/3/2024).

Perempuan adalah makhluk Allah SWT yang pada dirinya termanifestasi sifat-sifat yang feminim. Perempuan adalah simbol keindahan sehingga ia menjadi simbol kehormatan bagi siapa saja yang membersamainya.


“Ketika ia belum menikah, ia menjadi simbol kehormatan bagi ayah dan ibunya serta saudara-saudaranya. Ketika ia sudah menikah ia menjadi simbol kehormatan bagi suami dan anak-anaknya,” jelas Habib Ja’far.

Saking pentingnya peran perempuan, Habib Ja’far bahkan mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dibangun oleh perempuan-perempuan terbaik.

“Jika kita mau menghancurkan peradaban maka hancurkan wanitanya karena wanita adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anaknya dan wanita adalah yang melahirkan anak-anaknya. Sehingga kualitas ia menjadi penentu kualitas generasi yang selanjutnya. Jika ia buruk maka akan mengancam generasi selanjutnya, dan jika ia baik maka akan menjadi investasi bagi generasi selanjutnya,” beber Habib Ja’far.

Perempuan Mulia dalam Islam

Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap perempuan. Jauh sebelum datangnya Islam, perempuan tidak pernah dihargai, perempuan dianggap bukan hanya objek tapi dianggap hina dan pembawa sial.

Kemudian Islam datang dan membuat menyetarakan derajat perempuan sebagaimana laki-laki, meskipun keduanya memiliki perbedaan. Laki-laki dan perempuan menjadi sosok yang saling melengkapi.

Habib Ja’far menyebutkan ada empat perempuan mulia yang disebutkan Rasulullah SAW sebagai penghuni surga, “Ia adalah Sayyidah Khadijah, Sayyidah Mariam, Sayyidah Asiyah, dan Sayyidah Fatimah mereka memiliki kemuliaan masing-masing.”

Setiap perempuan yang dijanjikan surga ini memiliki keutamaan masing-masing. Semasa hidupnya mereka menghabiskan waktu dengan menjadi hamba yang sabar dan taat kepada Allah SWT.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Ciri-ciri Perempuan yang Dirindukan Surga bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Dahsyatnya Pahala Salat Subuh Berjemaah



Jakarta

Banyak keutamaan yang terkandung dari salat Subuh berjemaah. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, “Salat berjemaah lebih utama dibanding salatnya salah seorang dari kalian dengan sendirian dengan dua puluh lima bagian. Dan, para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada salat fajar (Subuh).”

Kemudian Abu Hurairah RA menambahkan, “Jika mau, silahkan baca, ‘Sesungguhnya bacaan (salat) fajar disaksikan (oleh para malaikat)’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Prof Nasaruddin Umar melalui detikKultum detikcom turut menyampaikan hal serupa. Ia mengajak umat Islam melakukan salat Subuh berjemaah, terlebih pada bulan suci Ramadan.


“Kita bergegas pergi ke masjid (untuk) salat berjamaah. Pahalanya dapat 27 kali di luar Ramadan, tentu berlipat ganda lagi kalau kita salat Subuh (berjamaah) di bulan Ramadan,” ungkapnya dalam detikKultum yang tayang Sabtu (23/3/2024).

Apabila kaum muslimin ingin lebih meraih berkah waktu Subuh, maka sebelum melangsungkan salat Subuh berjemaah bisa dimulai dengan salat tahiyatul masjid dan dilanjut qobliyah Subuh. Selain itu, ada juga anjuran Nabi SAW agar melewati jalan yang berbeda sewaktu berangkat dan pulang salat Subuh.

Bukan tanpa alasan, terdapat keistimewaan yang luar biasa dari anjuran ini. Disampaikan oleh Prof Nasaruddin Umar, seluruh pohon bersholawat dan mendoakan kita.

“Kenapa kita harus pulang (dengan jalur) berbeda? Supaya banyak yg mendoakan kita, banyak yang jadi saksi untuk kita. Nah, itulah maksud (anjuran) Rasulullah SAW,” terang Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar: Keutamaan Sholat Subuh Berjemaah dapat disaksikan DI SINI. Jangan lewatkan kajian bersama Nasaruddin Umar ini yang tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Ini Kewajiban Suami dalam Rumah Tangga



Jakarta

Terdapat beberapa kewajiban seorang suami terhadap istrinya. Kewajiban ini dijelaskan dalam ajaran Islam dan wajib dilakukan bagi muslim beriman.

Kewajiban-kewajiban seorang suami terhadap istrinya dijelaskan dalam banyak dalil, baik melalui Al-Qur’an ataupun dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom, Sabtu (23/3/2024), menjelaskan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi suami terhadap istrinya.


“Yang paling berhak atas kebaikan kita adalah orang-orang terdekat kita, dan orang terdekat kita adalah keluarga kita. Bagi seorang pria dewasa yang sudah menikah, keluarga terdekat adalah istrinya. Bahkan ketimbang keluarga sebelumnya, yaitu ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya, karena istri adalah tanggung jawab suami,” kata Habib Ja’far.

Habib Ja’far juga menegaskan, suami memiliki kewajiban atas istrinya dan istri memiliki hak atas suaminya.

Kewajiban seorang suami muslim, dijelaskan melalui sabda Rasulullah SAW. Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan Aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi)

“Intinya dari hadits ini adalah Nabi Muhammad adalah yang terbaik bagi keluarganya,” jelas Habib Ja’far.

Hadits ini sekaligus menganjurkan setiap laki-laki untuk menjadi sosok terbaik bagi istrinya dan ayah terbaik bagi anak-anaknya.

Habib Ja’far juga menjelaskan bahwa seorang suami memiliki kewajiban yang tidak bisa diganggu gugat kepada istrinya. Secara umum kewajiban suami kepada istri itu ada dua yang pertama kewajiban lahiriyah dan kedua kewajiban batiniah.

Di antara kewajiban lahiriah yakni membelikan kebutuhan yang sifatnya materil. Termasuk diantaranya yakni mahar pernikahan sebagai simbol nafkah, memberikan tempat berlindung, kebutuhan makan, minum dan sebagainya. Termasuk kebutuhan pakaian, make up dan segala keperluan istri dalam batas wajar.

“Istri juga berhak mendapatkan bantuan dalam mengurus rumah tangga. Urusan rumah tangga itu bukan hanya urusan istri. Menyapu, ngepel, bikin teh, bersih-bersih, bukan kewajiban istri tapi kewajiban bersama, suami dan istri,” tegas Habib Ja’far.

Bahkan Rasulullah SAW mencontohkannya semasa hidup. Beliau sering menjahit sepatunya, menjahit pakaiannya, membuat minuman dan makanan sendiri. Itu semua sebagai contoh kewajiban seorang suami terhadap istrinya.

“Banyak ulama mengatakan, jika seorang suami tidak bisa membantu istrinya di rumah maka ia berkewajiban menyediakan keringanan untuk istrinya di rumah berupa mesin cuci misalnya atau pembantu rumah tangga untuk membantu istrinya,” lanjut Habib Ja’far.”

Selain kewajiban lahiriyah, ada juga kewajiban batiniyah yang harus dipenuhi seorang laki-laki terhadap istrinya. Apa saja yang termasuk dalam kewajiban batiniyah?

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Ini Kewajiban Suami dalam Rumah Tangga bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

detikKultum Nasaruddin Umar: Cegah Musibah dengan Bersedekah



Jakarta

Pada dasarnya, sedekah merupakan amalan yang paling dicintai Allah SWT. Bahkan, sedekah jariyah termasuk ke dalam satu dari tiga amalan yang tidak terputus pahalanya meski seseorang telah wafat.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 245,

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٤٥


Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

Dalam detikKultum detikcom yang tayang pada Minggu (24/3/2024), Prof Nasaruddin Umar mengatakan bahwa sedekah dapat mencegah musibah. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi,

“Bersegeralah kamu bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR Imam Baihaqi)

Karenanya, ia mengimbau agar kaum muslimin bersedekah sedini mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sedekah Subuh.

“Jadi kalau ingin mencegah musibah, lakukanlah sedekah sedini mungkin. Sepagi mungkin. Supaya musibah yang akan tadinya turun ke kita itu tidak jadi turun,” ujar Prof Nasaruddin Umar.

Sedekah tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, melainkan juga diri sendiri. Selain membantu fakir miskin yang membutuhkan, kebaikan sedekah juga berbalik kepada diri kita.

“Selain mendapat pahala, (sedekah) juga berfungsi sebagai proteksi terhadap musibah yang akan menimpa kita,” terang Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Selengkapnya mengenai fadhilah sedekah dapat disaksikan DI SINI. Jangan lewatkan detikKultum Nasaruddin Umar ini yang tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Golongan Orang yang Punya Iman Menakjubkan



Jakarta

Keimanan seseorang memang hanya Allah SWT yang mengetahui. Namun, orang yang beriman bisa menunjukkan perilaku yang baik.

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom, Minggu (24/3/2024), menjelaskan sebuah hadits Rasulullah SAW tentang orang-orang yang memiliki keimanan menakjubkan.

Di suatu subuh zaman Nabi Muhammad SAW, ketika nabi Muhammad SAW bersama para sahabat hendak salat Subuh kemudian ada satu kondisi yang menyebabkan sahabat melihat mukjizat Nabi Muhammad SAW yakni mengeluarkan air dari jari-jemarinya.


Para sahabat melihat itu dengan mata yang penuh ketakjuban, seperti para sahabat Nabi Musa AS ketika melihat Nabi Musa AS membelah lautan sehingga lolos dari kejaran Fir’aun dan pasukannya.

Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang utama adalah literasi dalam bentuk Al-Qur’an bukan sesuatu yang sifatnya supranatural. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk takjub pada sesuatu yang sifatnya ilmu pengetahuan.

Setelah salat Subuh Nabi Muhammad bertanya pada sahabat, “Wahai sahabat, iman siapa yang paling menakjubkan?”

Maka para sahabat berkata, “Tentu adalah imannya para malaikat.”

Nabi Muhammad SAW berkata, “Kenapa? Sedangkan malaikat hidup di langit bersama Allah SWT.”

Para sahabat lantas menjawab lagi, “Iman para nabi dan rasul.”

Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Bukankan para nabi dan rasul mendapatkan wahyu dari Allah SWT? Jadi bagaimana kalian menilai iman mereka?”

Kemudian sahabat berkata, “Mungkinkah iman tersebut iman kami?”

Nabi Muhammad SAW tidak juga membenarkan jawaban para sahabat ini, “Bagaimana kalian menyebut iman kalian paling menakjubkan sementara kalian setiap hari bersamaku.”

Maka kemudian para sahabat bertanya, “Lalu iman siapa yang paling menakjubkan?”

Nabi Muhammad SAW menjawab, “Iman orang-orang setelahku. Mereka tidak pernah bertemu denganku. Mereka hanya membaca Al-Qur’an namun kemudian ia beriman dalam sebaik-baiknya dan semurni-murninya beriman kepada Allah SWT dan kepada rasulnya.”

Habib Ja’far menjelaskan, hadits ini bukan berarti Nabi Muhammad SAW bermaksud membandingkan keimanan seseorang. “Nabi ingin mengajarkan bahwa iman yang paling menakjubkan adalah iman dari seseorang yang tidak pernah melihat langsung orang yang diimaninya yaitu Nabi Muhammad. Tidak melihat dzat yang diimaninya, yaitu Allah SWT,” jelas Habib Ja’far.

Lebih lanjut, Habib Ja’far menjelaskan keimanan yang menakjubkan adalah yang bersandar pada Al-Qur’an. “Takjub kepada ilmu Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an. Iman dengan ilmu. Iman yang berbasis kepada ilmu,” lanjut Habib Ja’far.

Sebagai tanda keimanan seseorang terbilang menakjubkan adalah melalui aksi dan tindakannya. Karena dalam Al-Qur’an dijelaskan iman kerap kali digandengkan dengan amal saleh.

Iman yang menakjubkan itu harus nyata dalam aksi dan tindakan. Dalam Al-Qur’an iman kerap kali digandengkan dengan amal saleh.

Seperti apa iman yang ditunjukkan dengan perbuatan?

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Golongan Orang yang Punya Iman Menakjubkan bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

detikKultum Habib Ja’far: Kewajiban Istri



Jakarta

Dalam Islam, pernikahan adalah sebuah ibadah. Baik suami maupun istri memiliki kewajiban yang diatur dalam syariat.

Seorang suami berperan sebagai kepala rumah tangga yang memiliki kewajiban untuk melindungi keluarga. Seorang istri pun memiliki kewajiban yang sama. Apa saja kewajiban seorang istri?

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom yang ditayangkan Senin (25/3/2024) menjelaskan beberapa kewajiban seorang istri yang diatur dalam syariat Islam.


“Seorang istri dan suami harus mengetahui hak dan kewajibannya agar keluarganya bisa berjalan baik-baik saja. Dan itu semua didasarkan kepada syariat,” kata Habib Ja’far.

Lebih lanjut, Habib Ja’far juga menjelaskan, jika kewajiban suami dan istri tidak berkiblat pada syariat maka semua memiliki keinginan masing-masing. Akan terjadi saling tarik menarik antara ego dan aturan main masing-masing.

“Yang harus terjadi adalah bukan keinginan istri atau keinginan suami tapi keinginan Allah SWT,” tegas Habib Ja’far.

Dalam Islam diatur hak suami yang sekaligus menjadi kewajiban istri.

1. Berbakti pada Suami

Islam mengatur istri berkewajiban untuk berbakti dan taat kepada suami. Taat yang dimaksud adalah dalam konteks ketaatan di bawah Allah SWT dan rasul-Nya.

“Berbakti sepenuh hati, artinya istri wajib taat kepada suami ketika suami memerintahkan sesuatu yang tidak bertentangan dengan hukum Allah SWT dan rasul-Nya. Bila suami memerintahkan sesuatu yang bertentangan maka istri boleh dan bahkan wajib mengingkari perintah suami,” jelas Habib Ja’far.

2. Memberikan Pelayanan yang Baik

Seorang istri wajib memberikan pelayanan terbaik bagi suaminya. Baik itu pelayanan yang sifatnya lahiriyah maupun yang sifatnya batiniah.

“Karena kata Nabi SAW, “Suatu kewajiban bagi istri apabila suaminya meminta pelayanan batin maupun lahir selama sang istri mampu melayani,” jelas Habib Ja’far mengutip hadits Rasulullah SAW.

Kewajiban ini berlaku saat istri mampu, artinya dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kendala apapun.

“Kalau istri sakit atau berada dalam kondisi yang tidak memungkinan maka sampaikan secara baik bahwa ia sedang dalam keadaan tidak memungkinkan. Suami harus mengerti,” lanjut Habib Ja’far.

3. Selalu Izin kepada Suami

Istri wajib meminta izin kepada suami ketika hendak melakukan berbagai hal. Termasuk misalnya izin untuk bekerja, keluar rumah atau bahkan beribadah sekalipun.

Habib Ja’far menjelaskan dengan hadits yang diriwayatkan Aisyah RA,

“Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadhan. Saya tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Syaban. Menurut Yahya, Aisyah mengqadha di bulan Syaban dikarenakan ia sibuk melayani Nabi Muhammad.” (Muttafaq alaih)

“Sayyidah Aisyah mengerjakan puasa ganti di bulan Syaban karena bulan Syaban Rasulullah SAW banyak mengerjakan puasa, jadi Aisyah puasa saat Nabi SAW puasa juga,” terang Habib Ja’far.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Kewajiban Istri bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/rah)



Sumber : www.detik.com

Persiapan Sambut Malam Lailatul Qadar



Jakarta

Lailatul Qadar adalah malam penuh keistimewaan bagi umat Islam. Kedatangannya selalu dinantikan setiap bulan Ramadan.

Tidak ada yang tahu kapan pastinya malam Lailatul Qadar. Namun, Lailatul Qadar diyakini datang pada sepuluh malam terakhir, tepatnya di malam-malam ganjil Ramadan sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Bukhari)


Untuk itu, Prof Nasaruddin Umar melalui detikKultum detikcom yang tayang Selasa (26/3/2024) mengimbau kaum muslimin agar memperbanyak ibadah dan doa sambil menanti malam Lailatul Qadar.

“Malam Lailatul Qadar ini bahkan bukan hanya pahala yang berlipat ganda. Doa apapun yang kita minta insyaallah akan dijabah oleh Allah SWT. Pada saat kita nanti menanti malam Lailatul Qadar banyaklah berdoa,” terang Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Prof Nasaruddin Umar juga mengingatkan agar doa yang dipanjatkan bukan atas dasar hawa nafsu, melainkan berkah. Sebab, berkah menjadi yang paling utama.

“Berkah yang paling penting. Berkah lebih penting daripada yang paling banyak, yang besar atau yang tinggi. Apa artinya banyak, tinggi dan besar kalau nggak berkah,” lanjutnya.

Lebih lanjut Prof Nasaruddin Umar menerangkan, pada malam Lailatul Qadar kualitas ibadah kaum muslimin setara dengan seribu bulan. Oleh karena itu, perbanyaklah zikir, tadarus, dan salat.

Menurutnya, malam Lailatul Qadar harus dijemput dengan persiapan diri dan mental yang matang.

“Saya sungguh sangat yakin, barangsiapa yang mendapatkan Lailatul Qadar itu nanti akan mendapatkan perubahan berarti dalam hidupnya,” terang Prof Nasaruddin Umar.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar bisa saksikan DI SINI. Jangan lewatkan detikKultum Nasaruddin Umar ini yang tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

detikKultum Habib Ja’far: Ibadah Sia-sia Karena Riya



Jakarta

Riya artinya pamer. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) riya berarti menunjukkan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri.

Dalam Islam, riya termasuk perbuatan tercela yang dilarang. Riya bisa meliputi berbagai hal, termasuk dalam ibadah.

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom, Selasa (26/3/2024), menjelaskan bahaya riya jika dilakukan seorang muslim. Apalagi riya yang melibatkan unsur ibadah.


“Dalam salat dan semua ibadah yang kita lakukan itu ditujukan untuk Allah SWT. Sejak di niat kita ucapkan Lillahi taala, untuk Allah SWT semata,” kata Habib Ja’far.

Lebih lanjut Habib Ja’far menegaskan dalam ibadah sebaiknya mempersembahkan semua amalan kita untuk Allah SWT, tidak ada keriyaan di dalamnya.

Setiap amalan yang dikerjakan untuk dan hanya kepada Allah SWT maka balasan kebaikan akan menanti di dunia dan juga di akhirat kelak.

“Ketika kamu telah mempersembahkan kepada Allah SWT maka Allah akan memberikan balasan yang berlipat-lipat dari 10 hingga 700 kali lipat. Ibadah itu bukan hanya dibalas di akhirat tapi juga di dunia,” jelas Habib Ja’far.

Seorang yang menjalani ibadah karena riya, maka ibadahnya akan bernilai sia-sia. Bahkan termasuk dalam kategori syirik yakni mempersekutukan Allah SWT ketika ibadah dikerjakan dengan tidak diperuntukkan kepada Allah SWT.

“Itulah riya, ibadah untuk dilihat makhluk Allah, manusia misalnya.”

Habib Ja’far mencontohkan ibadah yang dilakukan dengan riya seperti api yang membakar kayu. Artinya ibadah akan sia-sia dan hancur tidak bermanfaat.

Terkait ibadah yang dilakukan dengan riya, Habib Ja’far mengutip ayat yang termaktub dalam Al-Qur’an yakni surah Al Maun ayat 4-7:

Artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya. Orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”

“Yang salatnya riya maka ia celaka. Begitu pula zakat, yang zakatnya atau sedekahnya hanya untuk membanggakan diri atau merendahkan orang lain maka Allah katakan tidak ada gunanya semua itu, mereka akan mendapatkan balasan atas semua itu, semua tergantung niatnya,” jelas Habib Ja’far.

Habib Ja’far juga menjelaskan lawan kata dari riya adalah ikhlas, artinya memurnikan ibadah kita hanya untuk Allah SWT.

“Riya adalah simbol kebodohan dalam beribadah dan ikhlas adalah simbol kecerdasan dalam beribadah,” sebut Habib Ja’far.

Apa balasan untuk orang-orang yang beribadah dengan riya dan dengan ikhlas?

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Ibadah Sia-sia Karena Riya bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com