Tag Archives: detikkultum

Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Fitri



Jakarta

Ramadan sudah memasuki hari ke-27, itu artinya Idul Fitri akan tiba dalam beberapa hari lagi. Menjelang datangnya hari raya, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan.

Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom yang tayang Minggu (6/4/2024) menerangkan sejumlah amalan yang bisa dikerjakan menjelang hari raya. Salah satunya memperbanyak salat sunnah dan menambah jumlah rakaatnya.

“Semakin akhir Ramadan itu kita perpanjang waktu salat kita seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Perbanyak rakaat salat kita, jangan pernah meninggalkan salat-salat sunah,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.


Salat-salat sunah ini di luar salat fardhu, seperti Tarawih, tahajud, qabliyah, badiyah dan semacamnya. Selain itu, umat Islam juga bisa lebih rajin membaca Al-Qur’an.

Sebagaimana diketahui, setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca pada bulan suci akan mendapat 10 pahala kebaikan. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الٓمٓ (Alif Lam Mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)

Kemudian, amalan lain yang bisa dikerjakan jelang Idul Fitri adalah memperbanyak sedekah. Sedekah ini tidak hanya sebatas zakat fitrah, melainkan sedekah jariyah, infak, hibah, dan lain sebagainya.

“Jadi bersedekah seperti ini banyak manfaatnya, terutama di akhir bulan Ramadan,” terang Prof Nasaruddin Umar.

Lebih lanjut ia menuturkan, hendaknya seorang muslim pada akhir Ramadan semakin banyak berdoa. Doa tidak hanya ditujukan pada diri sendiri, melainkan juga orang-orang sekitar seperti orang tua yang telah wafat, anggota keluarga lain, dan orang-orang terdekat.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar: Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Fitri dapat ditonton DI SINI. Kultum Prof Nasaruddin Umar ini tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Mengapa Maksiat Terasa Lebih Mudah Dibanding Ibadah?



Jakarta

Maksiat merupakan perbuatan tercela, namun kadang kala maksiat terasa lebih mudah dibandingkan ibadah. Kenapa ya?

Maksiat merupakan salah satu bentuk tipu daya setan, hal ini sebagaimana dijelaskan Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom yang tayang pada Minggu, (7/4/2024).

Beberapa orang terkadang lebih mudah untuk melakukan maksiat, padahal perbuatan ini keji dan diganjar dosa. Sementara untuk ibadah terasa sulit, padahal ibadah seperti salat, puasa dan zakat menjadi kewajiban setiap muslim.


“Kadang kita berpikir kenapa maksiat terasa lebih mudah dan ibadah terasa lebih sulit. Kadang berpikir yang enak-enak dilarang, yang berat justru diwajibkan,” kata Habib Ja’far.

Pemilik nama lengkap Husein Ja’far Al Hadar ini mengatakan bahwa maksiat termasuk dalam tipu daya setan.

“Sebenarnya itulah yang disebut tipub/ daya. Sehingga kita terjebak dalam tipu daya yang muncul dari luar atau dari dalam diri kita,” jelas Habib Ja’far.

Terkait tipu daya setan ini, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah An-Nisa’ ayat 76,

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱلطَّٰغُوتِ فَقَٰتِلُوٓا۟ أَوْلِيَآءَ ٱلشَّيْطَٰنِ ۖ إِنَّ كَيْدَ ٱلشَّيْطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا

Artinya: “Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.”

Menurut Habib Ja’far, ayat ini menjelaskan tentang tipu daya setan yang sebenarnya lemah.

Habib Ja’far juga menegaskan dengan menyebut sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya agama itu mudah. Dan selamanya agama tidak akan memberatkan seseorang melainkan memudahkannya. Karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira.”

“Kalau kita merasa agama sulit, itu tandanya kita sudah terjebak dalam tipu daya setan,” jelas Habib Ja’far.

Habib Ja’far juga mengingatkan bahwa segala amal kebaikan seperti salat, puasa, zakat itu semua balasannya akan kembali ke diri kita. “Semua amalan balasannya surga, kenikmatan,” tegasnya.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Mengapa Maksiat Terasa Lebih Mudah Dibanding Ibadah? bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 17.45 WIB. Jangan terlewat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Tips agar Salat Khusyuk



Jakarta

Salat menjadi ibadah wajib yang utama bagi seorang muslim. Setiap salat hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan menghadirkan diri serta hati secara penuh.

Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom yang tayang Senin (8/4/2024) menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, terutama salat.

Perintah salat termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Salah satunya dalam surat Az-Zariyat ayat 56 yang menegaskan firman Allah SWT tentang penciptaan manusia dan jin untuk beribadah.


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Habib Ja’far menjelaskan bahwa salat adalah ibadah yang kelak akan dihisab pertama kali di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda, “Amal ibadah yang pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat adalah salatnya, jika salatnya baik maka baiklah seluruh amalannya yang lain dan jika salatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain.” (HR Thabrani)

“Salat menjadi pondasi dari ibadah yang lain karena salat itu disebut sebagai tiang agama,” jelas Habib Ja’far.

Lebih lanjut, Habib Ja’far juga mengatakan bahwa salat merupakan ibadah yang agung. Jadi ketika mengerjakan harus penuh dengan perasaan khusyuk.

“Salat adalah pelipur lara, salat adalah problem solving pemecah masalah ketika sedih dan punya masalah,” kata Habib Ja’far.

Salat yang khusyuk adalah salat yang menghadirkan diri kita. Bukan salat yang hanya menjalani sesuai rukunnya saja.

“Bukan salat gerakan dan badannya doang tapi pikiran healing kemana-mana. Bukan salat yang baca ayatnya doang tapi nggak paham apa yang diucapkan. Kita perlu tahu bagaimana cara mendapatkan salat yang khusyuk itu,” lanjut Habib Ja’far.

Habib Ja’far juga memberikan tips agar setiap muslim bisa menjalani salat yang khusyuk. Berikut beberapa tipsnya:

1. Memberi waktu kepada salat. Artinya khususkan waktu untuk salat, bukan salat di sela-sela waktu.

2. Memahami bacaan yang kita baca saat salat. Tujuannya agar pikiran dan hati fokus pada apa yang dibaca.

3. Menyadari bahwa ketika salat kita berhadapan dengan sang maha kuasa. Salat dengan ihsan, artinya salat seolah kita melihat Allah SWT dan kita harus menyadari bahwa Allah SWT juga melihat kita.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: 3 Tips agar Salat Khusyuk bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 17.45 WIB. Jangan terlewat!

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Lebaran Segera Tiba, Manfaatkan Momen Akhir Ramadan dengan Bertakbir



Jakarta

Kini, umat Islam telah memasuki penghujung Ramadan. Dalam hitungan hari, lebaran segera tiba.

Sudah sepantasnya para mukminin menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan suka cita. Meski demikian, berakhirnya Ramadan juga menjadi kesedihan tersendiri.

Pada malam Idul Fitri, umat Islam menggaungkan takbir hari raya secara beramai-ramai. Takbir tak hanya sekadar ucapan, melainkan juga penyempurna pahala puasa seseorang.


“Sempurnakanlah pahala puasanya dengan melakukan takbir pada malam takbiran, sempurnakan pahala puasanya dengan menunaikan salat Idul Fitri, ajak keluarganya, pakai pakaian baru,” terang Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Selasa (9/4/2024).

Menurutnya, momen jelang Idul Fitri itu hendaknya dimanfaatkan oleh seorang muslim untuk tetap beribadah kepada Allah SWT. Sebab, Ramadan akan berakhir dan belum tentu di tahun selanjutnya kita dipertemukan kembali dengan bulan mulia tersebut.

“Sujud terakhir kita pada Idul Fitri itu nanti jadi agak panjang sedikit. Ya Allah, saya berikrar seandainya aku bisa dapat Idul Fitri tahun depan, mohon di situ (kepada Allah),” lanjut Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Selain itu, Nasaruddin Umar juga mengingatkan agar umat Islam senantiasa membayar zakat fitrah pada malam Idul Fitri. Amalan ini wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang masih hidup.

Tak lupa, ia mengimbau kaum muslimin melantunkan takbir sampai malam. Ini dimaksudkan agar malaikat melaporkan amalan kita di penghujung Ramadan saat sedang bertakbir.

“Jangan laporkan kemalasan kami kepada Allah, wahai Ramadan kembalilah menjumpai kami pada tahun depan. Selamat jalan Ramadan,” pungkasnya.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar dapat ditonton DI SINI. Kultum Prof Nasaruddin Umar ini tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(rah/dvs)



Sumber : www.detik.com

Ini Cara Merayakan Lebaran sesuai Syariat Islam



Jakarta

Perayaan Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Setelah berpuasa sebulan penuh, kaum muslimin melangsungkan lebaran yang juga jadi ajang silaturahmi terhadap sesamanya.

Meski berakhirnya Ramadan menyimpan kesedihan tersendiri, hendaknya muslim merayakan Idul Fitri dengan sukacita. Mengenai hal itu, Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom menyampaikan sejumlah hal yang dapat dikerjakan muslim untuk merayakan Idul Fitri.

“Poin yang perlu untuk kita ingat bersama bagaimana caranya merayakan Idul Fitri, bagaimana menjemput Idul Fitri ini sangat penting,” katanya dalam detikKultum yang tayang Selasa (9/4/2024).


Pertama, lanjut Nasaruddin Umar, umat Islam hendaknya mengeluarkan zakat fitrah di malam Idul Fitri. Amalan ini menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang masih hidup.

Kedua, pada malam terakhir Ramadan usahakan untuk berdoa di sujud terakhir salat Witir. Permohonan yang bisa dipanjatkan ialah agar dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan.

“Kita berdoa, ya Allah panjangkanlah umurku supaya bisa aku salat Witir lagi di akhir Ramadan tahun depan,” lanjut Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, seorang muslim hendaknya mandi sunnah sebelum atau sesudah salat Subuh. Lalu, kenakan pakaian terbaik serba putih yang bersih.

“Kemudian pada saat itu kita disunnahkan untuk makan dulu, baru pergi (silaturahmi),” lanjut Nasaruddin Umar.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar dapat ditonton DI SINI. Kultum Prof Nasaruddin Umar ini tayang setiap hari selama Ramadan pukul 04.20 WIB.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com