Tag Archives: dhuha

Ini Sedekah Paling Mudah Tapi Bernilai Pahala Besar


Jakarta

Sedekah merupakan salah satu amalan ringan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan bisa dikerjakan oleh setiap muslim. Keutamaan bersedekah telah disebutkan dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an serta hadits Rasulullah SAW.

Lantas, apa saja bentuk sedekah yang bisa mendatangkan pahala melimpah?


Makna Sedekah dalam Islam

Bersedekah pada dasarnya adalah upaya seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengeluarkan sebagian hartanya, sebagaimana dijelaskan dalam buku 100 Kesalahan dalam Sedekah karya Reza Pahlevi Dalimuthe.

Namun, penting untuk dipahami bahwa sedekah tidak selalu terbatas pada harta benda. Ada banyak bentuk sedekah lain yang juga sangat bernilai di sisi Allah SWT.

Anjuran bersedekah pun secara tegas disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Al-Baqarah ayat 254:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ٢٥٤

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.”

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya sedekah dalam berbagai hadits. Salah satu sabda beliau yang diriwayatkan oleh Hudzaifah menyebutkan:

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah. Hadits shahih, Al Albani men-shahihkan hadits ini dalam Al Misykat, Shahih at-Targhib, dan Silsilah Ahadits Ash-Shahihah)

Dua Bentuk Sedekah dengan Pahala Berlimpah

Di antara beragam bentuk sedekah, ada dua amalan yang digolongkan sebagai sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, karena pahalanya yang berlimpah: wakaf dan salat Dhuha.

1. Wakaf: Sedekah Jariyah yang Tak Terputus Pahalanya

Wakaf dikenal sebagai sedekah jariyah. Artinya, pahala dari amalan ini akan terus mengalir meskipun seorang muslim telah wafat.

Konsep ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam Nawawi, diterjemahkan oleh Misbah:

“Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Menurut kitab Hadyul Islami Fatawi Mu’ashirah oleh Yusuf Al-Qardhawi (terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani), wakaf tergolong sedekah jariyah karena harta yang diwakafkan tetap digunakan untuk kebaikan umum meskipun pewakafnya telah tiada.

Pengertian wakaf sendiri adalah memberikan sesuatu dengan cara menahannya dan menjadikannya bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Maksud “menahan” di sini adalah memastikan barang tersebut tidak diperjualbelikan, dihibahkan, digadaikan, diwariskan, disewakan, atau sejenisnya, seperti yang dijelaskan dalam buku Hukum Perwakafan di Indonesia oleh Hujriman.

Contoh wakaf sangat beragam, seperti tanah untuk pembangunan masjid, musala, pesantren, atau sekolah. Wakaf juga bisa berupa perkebunan, pertokoan, atau aset lain yang hasilnya didedikasikan untuk membiayai dakwah, pendidikan, atau sarana ibadah.

2. Salat Dhuha: Pahala Setara Ibadah Umrah

Selain wakaf, salat Dhuha juga termasuk amalan sunnah muakkad yang menjanjikan pahala melimpah. Salat sunnah ini memiliki keutamaan luar biasa, bahkan mampu mencukupi kewajiban sedekah setiap hari. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dari Abu Dzar RA:

“Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu Dhuha.” (HR Muslim)

Lebih jauh lagi, salat Dhuha juga disebutkan dapat menggantikan pahala umrah. Dalam buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, dijelaskan sebuah hadits Rasulullah SAW:

“Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan salat wajib, pahalanya adalah seperti pahala haji, dan barang siapa melakukan salat Dhuha, pahalanya adalah seperti pahala umrah, dan melaksanakan salat setelah salat tanpa ada kesia-siaan antara keduanya, ia akan mendapat tempat yang tinggi.” (HR Abu Dawud)

Adab dalam Bersedekah

Agar sedekah kita diterima dan berbuah pahala maksimal, penting untuk memperhatikan adab-adab bersedekah. Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Mausuatul Adab al-Islamiyyah (diterjemahkan Abu Ihsan Al-Atsari) menjelaskan beberapa adab penting ini:

  • Ikhlas bersedekah semata-mata untuk mencari rida Allah SWT.
  • Mendahulukan sedekah wajib (zakat) sebelum sedekah sunnah.
  • Tidak menunda sedekah wajib tanpa alasan syar’i.
  • Bersedekah kepada orang yang paling membutuhkan.
  • Mendahulukan sedekah kepada orang terdekat, seperti keluarga atau tetangga.
  • Memastikan sedekah berasal dari hasil yang baik dan halal.
  • Merahasiakan sedekah untuk menghindari riya’ (pamer).
  • Tidak mengungkit sedekah yang telah dikeluarkan.

Dengan memahami dan mengamalkan bentuk-bentuk sedekah serta adabnya, kita dapat meraih pahala besar yang terus mengalir, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita dalam berbuat kebaikan.

Wallahu a’lam.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Tidak Membaca Surah Ad-Dhuha saat Sholat Dhuha, Sah atau Tidak?


Jakarta

Sholat dhuha dikenal sebagai salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu dzuhur. Banyak yang menyangka bahwa membaca Surah Ad-dhuha merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan sholat ini. Namun, benarkah jika tidak membaca surah tersebut sholat dhuha menjadi tidak sah?

Sholat dhuha sendiri memiliki keutamaan yang luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam Buku Referensi Kesejahteraan Psikologis dengan Sholat Dhuha karya Faqih Purnomosidi, S.Psi. dkk. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu cukup digantikan dengan dua rakaat sholat dhuha.” (HR Bukhari Muslim)


Bahkan, dalam hadits qudsi dikatakan,

“Wahai anak Adam, janganlah engkau malas mengerjakan sholat empat rakaat di waktu pagi, niscaya Aku akan cukupkan kebutuhanmu hingga sore hari.” (HR Al-Hakim dan At-Thabrani)

Bacaan Surah Ad-Dhuha: Arab, Latin dan Terjemahan

وَالضُّحٰىۙ١

Arab latin: waḍ-ḍuḥā

Artinya: “Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah)”,

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢

Arab latin: wal-laili iżā sajā

Artinya: “Demi malam apabila telah sunyi”,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣

Arab latin: mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā

Artinya: Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤

Arab latin: wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā

Artinya: Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥

Arab latin: wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā

Artinya: Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦

Arab latin: a lam yajidka yatīman fa āwā

Artinya: Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧

Arab latin: wa wajadaka ḍāllan fa hadā

Artinya: Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨

Arab latin: wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā

Artinya: Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩

Arab latin: fa ammal-yatīma fa lā taq-har

Artinya: Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠

Arab latin: wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

Artinya: Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ ١١

Arab latin: wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ

Artinya: Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Hukum Membaca Surah Ad-Dhuha dalam Sholat Dhuha

Dalam buku Sholat Dhuha Dulu, Yuk karya Imron Mustofa, dijelaskan bahwa sholat dhuha secara umum sama dengan sholat sunnah lainnya. Tidak ada bacaan khusus yang wajib dibaca, tetapi memang ada beberapa surah yang dianjurkan.

Biasanya, Surah Asy-Syams dibaca setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama, dan Surah Ad-Dhuha dibaca pada rakaat kedua. Bisa juga sebaliknya, atau diganti dengan Surah Al-Insyirah. Meski begitu, membaca surah lain tetap diperbolehkan sesuai dengan kemampuan masing-masing orang yang sholat.

Jadi, tidak membaca Surah Ad-Dhuha saat sholat dhuha tidak membuat sholat menjadi tidak sah. Yang penting adalah tetap membaca surah apa pun dari Al-Qur’an setelah Al-Fatihah.

Tata Cara Sholat Dhuha

Mengutip buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari oleh Ustadz Arif Rahman, berikut ini urutan pelaksanaan sholat dhuha dua rakaat:

1. Niat dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Bacaan niat sholat dhuha:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Arab-latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.”

2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca surah Al-Fatihah.
4. Membaca surah dari Al-Qur’an. Disarankan membaca Asy-Syams pada rakaat pertama dan Ad-Dhuha pada rakaat kedua, tapi boleh diganti dengan surah lainnya.
5. Ruku’ dan membaca tasbih.
6. I’tidal.
7. Sujud pertama dan membaca tasbih.
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
9. Sujud kedua dan membaca tasbih.
10. Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulang langkah-langkah sebelumnya.
11. Setelah sujud terakhir, duduk tasyahud dan diakhiri dengan salam.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Wirid Setelah Sholat Dhuha, Amalkan untuk Raih Rezeki Berlimpah



Jakarta

Sholat dhuha adalah ibadah sunah yang sangat dianjurkan sebab Rasulullah SAW pun senantiasa mengerjakannya. Salah satu keutamaan dari mengerjakan ibadah sholat dhuha, yaitu untuk meraih kemudahan rezeki dari Allah SWT.

Mengutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, kesunahan mengerjakan sholat dhuha didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. sebagai berikut:

أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَ رَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنام


“Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).

Setelah melaksanakan sholat dhuha, umat muslim dapat melanjutkannya dengan membaca wirid. Wirid setelah sholat dhuha dilakukan dengan membaca bacaan tertentu secara terus menerus sebagai amalan rutin.

Umat muslim dapat melakukannya dengan berdzikir untuk memohon rezeki yang berlimpah kepada Allah SWT. Berikut akan dipaparkan beberapa bacaan wirid setelah sholat dhuha yang bisa diamalkan.

Bacaan Wirid Setelah Sholat Dhuha

Mengutip dari arsip detik Hikmah, setelah mengerjakan sholat dhuha dapat dilanjutkan dengan membaca dzikir untuk memuji kebesaran Allah SWT dengan bacaan sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Latin: Allahummaghfirli wa tub ‘alayya innaka anta tawwabur rohim.

Artinya: “Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima taubat dan Maha Pengampun.”

Berdasarkan hadits yang diceritakan Aisyah r.a., Rasulullah SAW membaca dzikir tersebut setelah sholat dhuha sebanyak 100 kali. Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh beberapa perawi, salah satunya Imam Bukhari, dengan kredibilitas sangat baik.

Selanjutnya, wirid setelah sholat dhuha dapat dilanjutkan dengan membaca bacaan sayyidul istighfar sebagai bagian dari dzikir pagi yang dapat diamalkan umat muslim.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Latin: Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bini’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Menambahkan dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi petang oleh Ustadz Abdul Wahhab, setelah melaksanakan sholat dhuha, muslim juga dapat membaca wirid asmaul husna sebagai berikut:

يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ

Latin: Ya Fattahu Ya Rozzaqu.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Pembuka dan Maha Memberi Rezeki.”

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ

Latin: Ya Hayyu Ya Qayyum.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri”

يَا غَنِيُّ يَا مُغْنِي

Latin: Ya Ghoniyyu Ya Mughni.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Kaya Raya dan Maha Memberi Kekayaan.”

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah membaca wirid kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa setelah sholat dhuha yang di dalamnya terkandung makna untuk mengharapkan rezeki yang berkah dan halal, berikut bacaannya.

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّة قوتكَ وَالقُدْرَة قُدْرَتك وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلَهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسِرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ قَلِيْلاً فَكَثَرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ أَتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Allahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka wal bahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allaahumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu wa inkaana fil ardhi fa akhrijhu wa inkaana mu’assiran fayassirhu wa inkaana qolilan fakatsirhu wa inkaana haraaman fathahhirhu wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatini maa ataita ‘ibaadakash shaalihiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit maka turunkanlah. Jika masih di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika masih sukar maka mudahkanlah. Jika (ternyata) haram maka sucikanlah. Jika masih jauh maka dekatkanlah. Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”

Itulah bacaan wirid setelah sholat dhuha yang bisa diamalkan untuk meraih rezeki yang berlimpah, berkah, dan halal. Semoga bermanfaat ya, detikers!

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Dhuha: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sholat ini memiliki keutamaan yang luar biasa soal rezeki.

Hal itu tertuang dalam sebuah hadits dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang,” (HR Ahmad)


Dikutip dari buku Sholat Dhuha Dulu, Yuk karya Imron Mustofa, Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Hurairah RA untuk menjaga sholat dhuha. Ia berkata,

“Kekasihku, Rasulullah SAW telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, serta dua rakaat dhuha dan witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Artinya, sholat dhuha bisa dikerjakan minimal dua rakaat. Sedangkan tidak ada jumlah maksimal dalam mengerjakannya, bisa dilakukan sesuai kemampuan.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Menukil buku Bertambah Kaya & Berkah Dengan Shalat Dhuha karya Ustaz Khalillurahman El-Mahfani, berikut doa setelah sholat dhuha:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dluha itu waktu dluhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu”.

“Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah .dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dluha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh

Keutamaan Sholat Dhuha

Dalam buku Keberkahan Sholat Dhuha: Raih Rezeki Sepanjang Hari Plus Ayat & Doa-Doa Pembuka Rezeki karya Ustadz Arif Rahman, ada beberapa hadits yang menyebutkan keutamaan dalam mengerjakan sholat dhuha.

Berikut bunyi haditsnya:

“Siapapun yang melaksanakan Sholat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi).

“Barang siapa Sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

“Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah sholat subuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat sholat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)

“Dari Zaid bin Argam RA. Berkata Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang sholat dhuha. Beliau bersabda, sholat awwabin (duha’) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR. Ahmad Muslim dan Tirmidzi).

“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW Sholat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat” (HR Abu Daud).

(hnh/nwk)



Sumber : www.detik.com

Doa & Zikir setelah Sholat Dhuha: Arab, Arti dan Keutamaan



Jakarta

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat sunnah yang dikerjakan pagi hari ini juga membawa banyak keutamaan.

“Abu Hurairah berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari pada setiap bulan (ayyamul bidh), dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.'” (HR Bukhari)

Darul Insan dalam Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah menyatakan bahwa seseorang dapat mengerjakan sholat dhuha dari terbitnya matahari hingga tergelincir matahari (zawal), dan waktu terbaiknya yaitu ketika matahari mulai terasa hangat.


Selain mendapatkan pahala yang besar dari melaksanakan sholat Dhuha, umat Muslim juga dianjurkan untuk berdoa dan berzikir setelah sholat dhuha.

Doa setelah Sholat Dhuha

Berikut merupakan doa yang dapat dibaca setelah mengerjakan sholat dhuha, seperti yang terdapat dalam buku Doa & Zikir Muslimah yang disusun oleh Tim Redaksi Qultummedia,

اللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاتُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رزقي في السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِراً فَيَسِّرَهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Bacaan latin: Alloohumma innadh dhuhaa’a dhuhaa uka wal bahaa`a bahaa`uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma in kaana rizqii fis samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu’siron fa yassirhu wa in kaana harooman fa thohhirhu wa in kaana ba’iidan fa qorribhu bi haqqi dhuhaa ika wa bahaa ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.

Artinya: “Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Zikir setelah Sholat Dhuha

Berikut merupakan zikir yang dapat dibaca setelah sholat dhuha seperti yang dikutip dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha karya Huriyah Huwaida. Zikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ

Bacaan latin: Robbighfirlii watub ‘alayya `innaka antat tawwaabul ghofuur. (dibaca 100 kali)

Artinya: “Ya Rabbi, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan ampunan.”

Keutamaan Doa dan Zikir setelah Sholat Dhuha

Dikutip dari buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H. M Amrin Ra’uf, beberapa keutamaan ketika seseorang membaca doa dan zikir setelah sholat dhuha yaitu,

1. Memperlancar segala urusan

Tentunya setiap manusia memiliki urusannya masing-masing. Dengan mengerjakan sholat dhuha serta membaca dan berzikir setelah sholat dhuha, maka Allah SWT akan memperlancar segala urusannya.

2. Badan menjadi sehat

Dengan mengerjakan sholat dhuha, maka badan seseorang akan terasa lebih sehat. Rasulullah SAW bersabda,

“Sholat dhuha itu sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim)

3. Urusan ekonominya akan dimudahkan

Allah SWT akan memudahkan urusan ekonomi hamba-Nya jika mereka melaksanakan sholat dhuha serta membaca doa dan zikir setelahnya.

Namun, jika seseorang lupa diri atas kekuatan ekonomi yang diberikan oleh Allah SWT, maka Allah SWT akan memusnahkannya.

4. Membuka pintu rezeki

Mengerjakan sholat dhuha serta berdoa dan berzikir setelahnya akan membukakan pintu rezeki seseorang yang mengerjakannya. Allah SWT akan menambahkan rezeki kepada seseorang jika dia dapat memanfaatkan rezeki itu dengan baik.

5. Dijauhkan dari tipu daya

Terdapat banyak bentuk tipu daya yang ada di dunia ini dan dapat menghampiri siapa saja. Namun, dengan mengerjakan sholat dhuha serta berdoa dan berzikir setelahnya, Allah SWT akan menjauhkan hamba-Nya dari segala bentuk tipu daya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Dhuha Lengkap: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Doa Dhuha bisa dibaca setelah mengerjakan salat sunnah Dhuha. Doa ini mudah dihapal bagi siapa saja yang ingin mengamalkan.

Mengutip buku Lautan Mukjizat Shalat Dhuha karya Yazid Abu Fida, salat dhuha merupakan salat sunnah yang dilaksanakan setelah naiknya matahari, yaitu setelah dilarangnya salat pada waktu sekitar setinggi satu tombak hingga sebelum matahari tergelincir.

Terdapat pandangan lain yang menyatakan bahwa salat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan di waktu pagi. Hal ini dijelaskan oleh M. Khalalurrahman Al Mahfani di buku Berkah Shalat Dhuha.


Artinya, salat dhuha adalah salat sunnah yang dilakukan ketika matahari sedang naik dan berakhir sebelum matahari tergelincir pada waktu dhuhur. Hukum mengerjakannya adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Doa Setelah Salat Dhuha

Salat dhuha dikerjakan minimal dua rakaat. Cara pengerjaannya sama sebagaimana salat-salat sunnah yang lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya saja.

Setelah menyelesaikan shalat dhuha dengan sempurna, langkah selanjutnya adalah duduk dengan khushu’ untuk membaca doa. Berikut adalah doa yang dibaca setelah menunaikan shalat dhuha, dinukil dari buku he Miracle of Shalat Tahajjud, Subuh & Dhuha karya Nazam Dewangga dan Aji ‘el-Azmi’ Payuni.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

bacaan latin: Allahumma innad-duha’a duha’uka wal baha’a baha’uka wal jamala jamaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka. Allahumma ing kana rizqi fis-sama’i fa anzilhu, wa ing kana fil ardi fa akhrijhu, wa ing kana mu’asiran fa yassirhu, wa ing kana haraman fa tahhirhu wa ing kana ba’idan fa qarribhu bi haqqi duha’ika wa baha’ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika, atini ma ataita ‘ibadakash-shalihiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Allah, bila rezekiku masih berada di langit maka turunkanlah, bila di dalam bumi maka keluarkanlah, bila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah, bila jauh maka dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh.”

Hadits yang Menjelaskan Salat Dhuha

Berikut adalah beberapa dalil yang menunjukkan perintah atau anjuran untuk melaksanakan salat dhuha:

Hadis 1

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a:

أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ بثَلَاثٍ: صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِن كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيِ الضُّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَ نامَ

Artinya: “Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadis 2

Hadits yang diriwayatkan oleh istri nabi, Aisyah ra:

عن عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كان رسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ الله

Artinya: “Dari Aisyah ia berkata, Rasulullah shalat dhuha empat rakaat dan menambahnya menurut kehendak Allah.” (HR. Muslim).

Hadis 3

Abu Dzar Al-Ghifari ra berkata bahwa Nabi saw bersabda:

Artinya: “Setiap pagi terdapat sedekah bagi setiap persendian kalian, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan laa ilaha illaallah) adalah sedekah, setiapa takbir adalah sedekah, menyuru kepada kebaikan adalah sedekah, dan mencegah dari kemungkaran adalah sedekah, semua itu bisa dicukupi dengan dua rakaat dhuha.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan Ahmad).41

Dalil dan hadis-hadis shahih di atas memberikan landasan yang kuat untuk menunjukkan keutamaan pelaksanaan shalat dhuha yang sangat dianjurkan. Meskipun Rasulullah memberikan wasiat kepada para sahabat, namun wasiat tersebut berlaku untuk seluruh umatnya dan tidak terbatas pada satu individu saja.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Sholat Dhuha dan Keutamaannya


Jakarta

Dhuha adalah waktu yang tepat untuk meminta rejeki. Umat Islam dianjurkan untuk berdoa ketika memasuki waktu tersebut.

Dalam buku Fasholatan Lengkap: Tuntunan Sholat Lengkap karya Cepi Burhanudin, umat Islam bisa mengerjakan sholat dhuha saat matahari mulai terbit dari jam 7 pagi hingga masuk waktu Dzuhur. Hukum mengerjakannya adalah sunnah dengan jumlah rakaat paling sedikit adalah dua, namun yang lebih utama adalah empat.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Dari Nu’aim bin Hammad Al Ghothofaniy, beliau pernah mendengar Nabi Muhammad shalallahu Alaihu Wasallam bersabda,


“Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at sholat di awal siang. Maka itu akan membuatmu cukup di akhir siang.” (HR. Ahmad)

Selain itu sholat dhuha juga bisa menghapus dosa-dosa kita. Dalam riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Siapa saja yang melaksanakan sholat Dhuha secara istiqamah, dosanya akan diampuni oleh Allah meskipun sebanyak buih di lautan.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)

Kemudian masih banyak lagi hadis-hadis lainnya yang menjelaskan soal sholat dhuha.

Bacaan Doa Sholat Dhuha dan Artinya

Setelah mengerjakan sholat dhuha, hendaklah memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Menukil buku Doa & Dzikir Lengkap Sunnah: Prayer & Zikir Complete Sunnah karya Kustiana Mara, berikut bacaan doa sholat dhuha.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma innadduha’a duha’uka wal baha’a baha’uka wal jamala jamaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka. Allaahumma ingkana rizqiy fissama’i, fa anzilhu wa ingkana fil ardi, fa akhrijhu wa ingkana mu’assaran, fa yassirhu wa ingkana haraman, fa thohhirhu wa ingkana ba’idan, fa qarribhu bihaqqi duha’ika wabaha’ika wajamalika waquwwatika waqudratika, atini ma ataita ‘ibadakash-sholihin.

Artinya: “Ya Allah, pada saat Dhuha ini, waktu adalah milik-Mu, kecantikan adalah kecantikan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezeki berada di atas langit turunkanlah dan jika berada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sulit permudahkanlah, jika haram sucikanlah. Jika masih jauh, dekatkanlah. Dengan berkah waktu Dhuha ini, dengan keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala berkah yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh.”

Zikir Sholat Dhuha

Selain memanjatkan doa, umat Islam juga dianjurkan untuk berzikir setelah melaksanakan sholat dhuha. Berikut zikir yang bisa dibaca sebagaimana dinukil dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha karya Huriyah Huwaida.

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa zikir ini bisa dibaca sebanyak 100 kali. Berikut bacaannya:

Bacaan latin: Robbighfirli watub ‘alayya innaka antat-tawwabul ghofur.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah saya dan terimalah taubat saya. Karena sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat dan ampunan.”

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha memiliki berbagai keutamaan jika seseorang rajin melaksanakannya. Berikut adalah keutamaan Sholat Dhuha yang diambil dari buku “Berkah Shalat Dhuha” karya M. Khalilurrahman Al Mahfani.

  1. Bisa memiliki istana di surga
  2. Diampuni semua dosanya
  3. Dicukupi segala kebutuhannya
  4. Investasi amal
  5. Seperti orang bersedekah

Sedangkan menurut buku “Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah” karya H. M. Amrin Ra’uf, beberapa keutamaan saat seseorang mengucapkan doa dan dzikir setelah sholat Dhuha adalah:

  1. Dilancarkan segala urusan
  2. Disehatkan badannya
  3. Perekonomian akan baik
  4. Dijauhkan dari segala tipu daya
  5. Rezeki datang dari arah yang tak disangka-sangka

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa setelah Sholat Dhuha dan Artinya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa setelah sholat Dhuha dan artinya dibaca untuk meraih keutamaan dari ibadah sunnah tersebut. Anjuran sholat Dhuha sendiri tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR Muslim)

Sholat Dhuha dikerjakan dua rakaat dengan maksimal tak terhingga sesuai kemampuan. Adapun, waktu pengerjaannya ialah sejak terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari (zawal), sementara waktu terbaiknya ketika matahari mulai terasa hangat seperti dikutip dari Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah oleh Darul Insan.


Sesudah melaksanakan amalan sunnah tersebut, kaum muslimin dianjurkan membaca doa setelah sholat Dhuha. Menukil dari buku Doa & Zikir Muslimah tulisan Tim Redaksi Qultummedia, berikut bacaannya.

Doa setelah Sholat Dhuha dan Artinya

اللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاتُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رزقي في السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِراً فَيَسِّرَهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Arab latin: Alloohumma innadh dhuhaa’a dhuhaa uka wal bahaa`a bahaa`uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma in kaana rizqii fis samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu’siron fa yassirhu wa in kaana harooman fa thohhirhu wa in kaana ba’iidan fa qorribhu bi haqqi dhuhaa ika wa bahaa ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.

Artinya: “Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Selain berdoa, kaum muslimin juga dapat berzikir dengan lafaz sebagai berikut yang dikutip dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha karya Huriyah Huwaida. Zikir tersebut dibaca sebanyak 100 kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ

Arab latin: Robbighfirlii watub ‘alayya `innaka antat tawwaabul ghofuur. (dibaca 100 kali)

Artinya: “Ya Rabbi, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan ampunan.”

Keutamaan Membaca Doa setelah Sholat Dhuha

Disebutkan dalam buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H M Amrin Ra’uf, doa setelah sholat Dhuha mengandung sejumlah keutamaan, antara lain ialah:

1. Menyehatkan Badan

Dengan mengerjakan sholat Dhuha, maka badan seseorang akan terasa lebih sehat. Rasulullah SAW bersabda,

“Sholat Dhuha itu sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim)

2. Dibukakan Pintu Rezeki oleh Allah SWT

Mengerjakan sholat Dhuha dan membaca doa setelahnya akan membuka pintu rezeki. Rezeki akan terus bertambah jika digunakan dengan baik dan diperoleh secara halal.

3. Dijauhkan dari Tipu Daya

Ada banyak bentuk tipu daya di dunia yang dapat menghampiri manusia. Mengerjakan sholat Dhuha serta membaca doa setelahnya niscaya akan dijauhkan dari segala bentuk tipu daya oleh Allah SWT.

Itulah doa setelah sholat Dhuha dan artinya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Dhuha untuk Kelancaran Rezeki dan Penghapus Dosa


Jakarta

Doa sholat Dhuha bisa dibaca usai mengerjakan sholat sunnah di pagi hari. Umat Islam bisa memanjatkan doa sholat Dhuha untuk meminta kelancaran rezeki dari Allah SWT.

Berdoa merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dia senang kepada hamba-Nya yang suka memohon dan meminta, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al A’raf ayat 56,

“Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”


Allah SWT juga berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 186,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Berdoa bisa dilakukan kapan saja, termasuk setelah sholat Dhuha. Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang biasa dikerjakan pagi hari. Sholat ini ditunaikan minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Beberapa hadis Rasulullah SAW tentang keutamaan sholat Dhuha disebutkan dalam buku Keberkahan Sholat Dhuha: Raih Rezeki Sepanjang Hari Plus Ayat & Doa-Doa Pembuka Rezeki oleh Ustadz Arif Rahman. Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat sholatnya setelah sholat Subuh karena melakukan itikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat sholat Dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)

“Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Siapa pun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)

Perlu diingat, sholat Dhuha hanya bisa dikerjakan saat matahari sedang naik hingga masuk waktu zhuhur. Sholat Dhuha termasuk ibadah yang dianjurkan.

Doa Sholat Dhuha

Setelah mengerjakan sholat Dhuha, umat Islam bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagaimana yang Rasulullah SAW contohkan. Menukil buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap karya Moh Rifai, berikut bacaan sholat Dhuha yang bisa dipanjatkan.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innadduha’a duha’uka wal baha’a baha’uka wal jamala jamaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka. Allaahumma ingkaana rizqii fissamaa’i fa anzilhu, wa ingkana fil ardi fa akhrijhu,wa ingkana mu’assiran fayassirhu, wa ingkana haraman fatahhirhu wa ingkana ba’idan faqaribhu bi haqqi duha’ika wa baha’ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika, atini maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Keutamaan Sholat Dhuha

Setiap amal ibadah yang diwajibkan oleh Islam pasti memiliki keutamaan dan hikmahnya, termasuk sholat Dhuha. Beberapa keutamaan sholat Dhuha disebutkan dalam buku Berkah Shalat Dhuha oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, sebagai berikut.

1. Sebagai Amalan Sunah Cadangan di Hari Hisab

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

إنَّ أوَّلَ ما يُحاسَبُ به العَبْدُ يَوْمَ القِيامةِ مِن عَمَلِه صَلاتُه، فإن صلَحَتْ فقدْ أَفلَحَ وأَنجَحَ، وإن فَسَدَتْ فقدْ خابَ وخَسِرَ، فإن انْتَقَصَ مِن فَريضتِه شيءٌ قالَ الرَّبُّ تَعالى: انْظُروا هلْ لعَبْدي مِن تَطَوُّعٍ، فُيُكَمَّلُ بها ما انْتَقَصَ مِن الفَريضةِ، ثُمَّ يكونُ سائِرُ عَمَلِه على ذلك

Artinya: “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai sholat sunnah maka sempurnakanlah dengan sholat sunnahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya’.” (HR An-Nasa’i, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

2. Seperti Sedekah

Abu Dzar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى

Artinya: “Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim)

3. Dibangunkan Istana di Surga

Keutamaan sholat Dhuha lainnya disampaikan melalui hadis dari Anas bin Malik RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَن صلَّى الضّحى ثِنْتَيْ عشرة ركعة بَنى الله له قَصرا من ذَهب في الجنَّة

Artinya: “Barang siapa sholat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Dosa-dosa Diampuni

مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ

Artinya: “Barang siapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

5. Kebutuhan Hidupnya Tercukupi

Abu Darda RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman,

يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه

Artinya: “Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR Tirmidzi)

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Setelah Shalat Dhuha, Bisa jadi Amalan Rutin


Jakarta

Doa dan dzikir setelah salat dhuha bisa menjadi amalan yang rutin dikerjakan tiap hari. Doa dan dzikir ini sunnah diamalkan pagi hari.

Salat dhuha dilakukan pagi hari dan bisa dikerjakan mulai dari 2 rakaat. Usai salat dhuha, jangan langsung beranjak karena bisa dilanjutkan dengan membaca doa dan dzikir.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:


“Salat dhuha itu mendatangkan rezeki serta menolak kemiskinan. Dan, tidak ada yang memelihara salat, kecuali orang-orang yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi).

Doa Setelah Salat Dhuha

Mengutip buku Amalan Sesudah Shalat ditulis oleh Ibnu Muhammad Salim inilah bacaan doa setelah salat Dhuha.

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَ الُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُك َ.

Arab-Latin: Allâhumma innad-dhuhâ dhuhâʼuka, wal-bahâʼa bahâ’uka, wal-jamâla jamâluka, wal-qudrata qudratuka, wal-quwwata quwwatuka, wal-ʻishmata ʻishmatuka,

Artinya: Ya Allah, waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan adalah kecantikan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuasan adalah kekuasaan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu dan perlindungan adalah perlindungan-Mu

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَ رْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ قَلِيْل ًا فَكَثَرْهُ،

وَإِنْ كَانَ كَثِيرًا فَبَارِكْ لِي فِيْهِ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدً ا فَقَرِّبْهُ.

Arab-Latin: Allâhumma in kâna rizqî fis samâ’i fa-anzilhu, wain kâna fil ar- dhi fa-akhrijhu, wain kâna muʻassaran fayassirhu, wain kâna qalîlan fakatstsirhu, wain kâna katsîran fabârik lî fîhi, wain kâna baʻîdan faqarribhu

Artinya: Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah; jika masih di dalam bumi, keluarkanlah; jika sukar, mudahkanlah; jika sedikit, banyakkanlah; jika sudah banyak, berilah keberkahan untukku; jika jauh, dekatkanlah.

بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُدْرَتِكَ وَقُوَّتِكَ وَعِصْم َتِكَ أَتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Arab-Latin: Bihaqqi dhuhâʼika, wabahâʼika, wajamâlika, waqudratika, wa- ‘ishmatika, âtinî mâ âtaita ‘ibâdakas shâlihîn

Artinya: Berkat kebenaran waktu dhuha-Mu, keindahan-Mu, kekuasaan-Mu, kekuatan-Mu, perlindungan-Mu, limpahkanlah kepadaku segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab-Latin: Washallallahu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa-‘alâ âlihi wa- shahbihi wasallam.

Artinya: Semoga rahmat dan keselamatan dicurahkan kepada penglulu kami Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

Dilansir dari buku Dzikir, Wirid, Doa, dan Shalawat Sehari-hari Sepanjang Tahun karya Sayyid M. Dzikri H, terdapat doa yang juga dapat dibaca usai salat dhuha.

Al-Isyraq (Wirid Dhuha)

اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَص َحْبِهِ وَسَلَّمْ، تَبَرَّأْتُ مِنْ حَوْلِي وَقُوَّتِي وَاسْتَعَنْتُ بِحَوْلِ اللهِ وَقُوَّتِهِ.

Arab-Latin: Allaahumma willi wa sallim wa baarik ʻalaa sayyidinaa muhammadiw wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallim, tabarra-tu min haulii wa quwwatii wastaʼantu bi haulillaahi wa quwwatih.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat, berilah keselamatan, dan berkahilah Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabat beliau. Aku berlepas diri dari kekuasaanku dan kekuatanku, serta meminta tolong dengan kekuasaan-Nya dan kekuatan-Nya.”

اَللَّهُمَّ اسْتُرْنِي وَاحْفَظْنِي فِي دِينِي وَأَهْلِي، وَمَالِي وَوَلَدِي، وَأ َصْحَابِي وَأَحْبَابِي بِسِتْرِكَ الَّذِي سَتَرْتَ بِهِ ذَاتِكَ، فَلَا عَيْنُ تَرَاكَ وَلَا يَدُ تَصِلُ إِلَيْكَ.

Arab-Latin: Allaahummasturnii wahfazhnii fii diinii wa ahli, wa maalii wa waladii, wa ashhaabii wa ahbaabii bi sitrikal ladzii satarta bihii dzatik, falaa ainun taraaka wa laa yadun tashilu ilaik.

Artinya: “Ya Allah, lindungilah diriku dan jagalah agamaku, keluargaku, hartaku, anakku, para sahabatku, dan kekasihku dengan perlindungan yang Engkau gunakan untuk melindungi Dzat-Mu. Tidak ada mata yang bisa melihat-Mu dan tangan yang bisa sampai kepada-Mu”.

يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، إِحْجَبْنِي عَنِ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ، بِقُدْرَتِكَ ي َا قَوِيٌّ يَا مَتِينُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، بِكَ أَسْتَعِينُ.

Arab-Latin: Yaa arhamar raahimiin, ihjabnii ‘anil qaumizh zhaalimiin, bi qudratika yaa qawiyyu yaa matiin, yaa arhamar raahmiin, bika astaʼiin.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, lindungilah diriku dari kaum yang zhalim dengan kemampuan-Mu, wahai Dzat Yang Maha Kuat, Maha Kokoh, lagi Maha Pengasih, aku memohon pertolongan kepada-Mu”.

Dzikir Setelah Salat Dhuha

Dijelaskan dalam buku 5 Shalat Pembangun Jiwa karya Nasrudin Abd. Rohim. Berikut bacaan dzikir salat dhuha,

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ

Arab-latin: Robbighfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaabul ghofuur.

Artinya: “Ya tuhan kami, ampunilah kami dan terimalah tobat kami, sesungguhnya engkau adalah Dzat yang menerima tobat lagi maha pengampun.”

Di samping itu, menurut buku Sifat dan Mukjizat Shalat-Shalat Sunnah Rasulullah karya Almas Abyan Al-Fatih, ada beberapa kalimat dzikir lainnya yang bisa diamalkan muslim.

Membaca Ya Razzaq dan Ya Fatah 113x
يا فَتَّاحُ.

Arab-latin: Yaa fattaаh.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Membuka.”

Dan, membaca kalimat berikut 113 kali:

يا رَزَّاقُ.

Arab-latin: Yaa razzaaq.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Memberi rezeki.”

Membaca Ya Hayyu dan Ya Qayyum 111x
يا حَيُّ.

Arab-latin: yaa hayyu.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Hidup.”

Kemudian dilanjutkan dengan bacaan berikut:

يَا قَيُّوْمُ

Arab-latin: Yaa qayyum.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Berdiri sendiri

Membaca Ya Ghaniyyu dan Ya Mughniy 100x
يَا غَنِيٌّ

Arab-latin: Yaa ghaniyyu.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Kaya Raya.”

Kemudian dilanjutkan dengan bacaan berikut:

يَا مُغْنِي.

Arab-latin: Yaa mughniy.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Memberi Kekayaan.”

Dzikir bisa diakhiri dengan membaca surah Al Waqiah.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com