Tag Archives: doa buka puasa

Doa Buka Puasa Ramadan: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa buka puasa Ramadan bisa dipanjatkan saat azan Magrib. Ada beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Menurut Abu Aunillah Al-Baijury dalam Buku Pintar Agama Islam, puasa adalah rukun Islam ketiga. Puasa diartikan sebagai menahan diri dari makan, minum, nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Dalil hukum menjalankan ibadah puasa terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi sebagai berikut,


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Arab-Latin: Ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumus-siyamu kama kutiba ‘alalladzina mingqablikum la’allakum tattaqụn

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Setiap muslim yang berpuasa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pahala, bahkan saat berbuka puasa, sesuai yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Dalam riwayat Tirmidzi, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka, doanya tidak akan ditolak.”

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Waktu buka puasa jatuh saat matahari terbenam. Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ مِنْ هَا هُنَا، وَجَاءَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا، فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ

Artinya: “Jika telah terbenam matahari dari sini dan malam telah tiba, orang yang berpuasa telah berbuka.” (HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya)

Doa Buka Puasa

Mengutip buku Ramadan Bersama Rasul: Panduan Ibadah di Bulan Suci Ramadan oleh Alvian Iqbal Zahasfan, berikut beberapa doa buka puasa Ramadan yang bisa dibaca.

Doa Buka Puasa 1

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Bacaan latin: Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu watsabatal ajru insyaallah.

Artinya: “Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat, dan telah tetap pahala insyaallah.” (HR Abu Dawud)

Doa Buka Puasa 2

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Bacaan latin: Allaahumma lakasumtu wa’alaa rizqika afthortu

Artinya: “Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka (puasa).” (HR Abu Dawud)

Doa Buka Puasa 3

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ

Bacaan latin: Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR Ibnu Sunni)

Doa Buka Puasa 4

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

Bacaan latin: Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Sunni)

Doa Buka Puasa 5

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bacaan latin: Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innak antas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Bacaan doa buka puasa di atas terdapat dalam kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha. Imam an-Nawawi menukilnya dari kitab Ibnu Sunni.

Cara Berbuka Puasa Ala Rasulullah SAW

Dalam bukunya yang berjudul Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah: Rekomendasi Rasulullah, Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari menyebutkan beberapa cara Rasulullah SAW ketika berbuka puasa. Begini urutannya:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad dan Tirmidzi)

2. Berdoa sebelum Berbuka Puasa

Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak; 1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, 2) pemimpin yang adil, 3) dan orang yang terdzalimi.” (HR Ibnu Majah, Ahmad dan Tirmidzi)

3. Buka Puasa dengan Kurma atau Air Putih

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka puasa dengan menyantap kurma. Jika tidak tersedia buah tersebut, beliau akan meneguk air putih.

Hal itu berdasarkan riwayat Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum salat (Magrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air.” (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)

Mengapa Rasulullah SAW memilih kurma sebagai santapan berbuka puasa? Ternyata ada dalil yang menjelaskan hal itu.

Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah dalam kitabnya Bulugh al-Maram, menyebutkan sebuah hadits yang artinya: Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhobbi radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan tamar (kurma kering). Sebab, kurma mendatangkan berkah. Jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu menyucikan.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Syawal yang Disunnahkan Rasulullah SAW


Jakarta

Puasa Syawal adalah amalan sunnah yang dikerjakan pada bulan Syawal selama enam hari. Dalil pelaksanaannya tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Ayyub Al Anshari, Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim)

Mengutip buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, bulan Syawal dimaknai sebagai bulan peningkatan. Ini berarti, setelah melewati bulan suci Ramadan dan kembali ke fitrah pada hari Idul Fitri, umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas ibadah.


Puasa Syawal bisa dikerjakan sejak tanggal 2 Syawal sampai berakhirnya bulan Syawal. Diterangkan dalam buku Jangan Lepaskan Islam Walau Sedetik oleh Masyuril Khamis, Imam Ahmad bin Hambal berpendapat puasa Syawal boleh dikerjakan secara terus menerus ataupun berselang-seling, yang penting masih dalam bulan Syawal.

Adapun menurut Imam Hanafi dan Syafi’i, puasa Syawal lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri atau 1 Syawal secara terus menerus, yaitu pada 2 sampai 7 Syawal.

Sama seperti puasa pada umumnya, saat berbuka ada doa buka puasa Syawal yang bisa dipanjatkan. Doa tersebut menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan Nabi SAW, terlebih momen buka puasa termasuk waktu mustajab untuk berdoa.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: seorang pemimpin yang adil, seorang yang berpuasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan.” (HR. Tirmidzi no. 2449)

Doa Buka Puasa Syawal

Setidaknya ada dua versi doa buka puasa Syawal yang bisa dipanjatkan. Berikut bacaannya yang dikutip dari sumber yang sama.

1. Doa Buka Puasa Syawal Versi Pertama

Bacaan doa buka puasa ini diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika beliau berbuka puasa. Berikut bacaan lengkapnya menurut Imam Bukhari dan Imam Muslim,

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab-latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.”

2. Doa Buka Puasa Syawal Versi Kedua

Menurut Imam Abu Daud, terdapat bacaan doa buka puasa. Berikut bacaan doanya,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Arab latin: Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah.

Artinya: Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah.

Keutamaan Puasa Syawal

1. Pahala Puasa Sepanjang Tahun

Mengutip dari buku Kedahsyatan Puasa oleh M. Syukron Maksum, salah satu keutamaan puasa Syawal seperti berpuasa setahun penuh.

Rasulullah SAW bersabda, “Puasa bulan Ramadan (ganjarannya) sepuluh bulan, dan puasa enam hari (sama dengan) dua bulan. Itulah puasa satu tahun.” (HR Ibnu Khuzaimah)

2. Penyempurna Puasa Ramadan

Disebutkan dalam buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan tulisan Ceceng Salamudin, keutamaan puasa Syawal lainnya adalah menambal kekurangan-kekurangan ketika menunaikan ibadah Ramadan, seperti salat sunah menutupi kekurangan salat fardhu.

3. Mendapat Syafaat Rasulullah SAW

Muslim yang menjalankan puasa Syawal akan mendapatkan pertolongan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Sebab, pelakunya telah menghidupkan sunah yang dianjurkan oleh sang rasul.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Dzulhijjah dalam Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Setelah menahan lapar dan dahaga setelah berpuasa Dzulhijjah, muslim dapat membatalkan puasa dengan berbuka. Berikut bacaan doa buka puasa Dzulhijjah.

Mengutip buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya Amirulloh Syarbini dan Iis Nur’aeni Afgandi, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan banyak amal saleh pada bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa Dzulhijjah selama sembilan hari.

Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan saleh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini.” (HR Bukhari)


Bahkan dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dari Ummul Mukminin Hafsah RA, berikut bunyi haditsnya:

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Ahmad dan An Nasa’i)

2 Bacaan Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Merangkum buku Ta’wiidul Liththolab karya Siti Maslakhah dan 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, berikut dua versi doa buka puasa Dzulhijjah yang dapat diamalkan.

1. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Pertama

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

2. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Kedua

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)

Adab dan Sunnah ketika Buka Puasa

Ketika berbuka puasa, muslim harus memperhatikan adab dan sunnahnya. Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut di antaranya:

1. Menyegerakan Berbuka

Orang yang menyegerakan untuk berbuka puasa itu berada dalam kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan al-fithro (berbuka).” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan hendaklah buka puasa sekadarnya saja dengan kurma dan air, jangan terlalu lama, dan kemudian salat Magrib berjemaah setelah itu bagi laki-laki.

2. Berbuka dengan Kurma Muda

Jika tidak ada, baru tamr (kurma tua atau matang), dan air, sebelum menyelingi buka puasa dengan makanan lainnya. Dari Anas bin Malik RA beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّي، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رطبات فَعَلَى ثَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسًا حَسَواتٍ . مِنْ مَاءٍ

Artinya: “Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum melaksanakan salat (Maghrib), maka jika tidak ada ruthab (beliau berbuka) dengan tamr, jika tidak ada (tamr) maka beliau berbuka dengan meneguk air.” (HR Abu Dawud)

3. Membaca Doa

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RAma beliau berkata: Rasulullah SAW apabila berbuka beliau berdoa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Artinya: “Rasa haus telah pergi dan urat-urat telah terbasahi serta mendapat pahala insya Allah.” (HR Abu Dawud)

4. Menyempatkan Berbuka

Dari Abu Darda’ RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda:

ثلاث مِنْ أَخْلاقِ النُّبُوَّةَ تَعْجِيلُ الإِفْطَارِ وَتَأْخِيرُ السُّحُورِ وَوَضْعُ الْيَمِينِ عَلَى الشِّمَالِ فِي الصلاة

Artinya: “Tiga (perkara) termasuk akhlak kenabian (yaitu): menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam salat.” (HR Ath-Thabrani, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah, lihat Shahihul Jami Ish Shaghir)

5. Mengajak dan Menyediakan Makanan Berbuka

Seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

مَنْ فَطْرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Barang siapa memberi makanan berbuka seorang yang puasa maka baginya (orang yang memberi buka) semisal pahala (orang yang puasa) tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang puasa.” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya)

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah serta Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah dapat dipanjatkan kaum muslimin yang menjalankan ibadah sunnah tersebut. Pada dasarnya, kedua amalan itu dianjurkan bagi umat Islam yang sedang tidak haji.

Mengutip buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian susunan Muh Hambali, puasa Tarwiyah artinya puasa yang dilakukan saat hari Tarwiyah. Tepatnya ketika jemaah haji menyiapkan perbekalan untuk wukuf di Arafah.

Sementara itu, puasa Arafah merupakan amalan sunnah ketika hari Arafah tiba. Ini bertepatan dengan muslim yang sedang berhaji wukuf di Arafah. Dalil terkait puasa Tarwiyah dan Arafah merujuk pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Siapa saja yang berpuasa di hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), maka Allah akan memberikannya pahala seperti pahalanya kesabaran Nabi Ayyub AS atas penyakit yang menimpanya. Siapa yang berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), maka Allah akan memberikannya pahala Nabi Isa bin Maryam (dalam mengerjakan puasa Arafah). Jika seseorang tersebut belum makan apa-apa di hari raya kurban sampai terlaksananya salat ld, maka ia diberikan pahala orang yang mengerjakan salat itu. Apabila ia meninggal di tanggal berapa pun itu hingga sampai tanggal 30 Dzulhijjah, maka ia tergolong orang yang mati syahid.”

Ketika akan berbuka, muslim bisa membaca doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah. Bacaannya sama seperti doa berbuka pada umumnya.

Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah: Arab, Latin dan Artinya

Mengutip buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah yang disusun Wulan Mulya Pratiwi, ada dua versi doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah yang dapat dilafalkan. Doa ini didasarkan dari hadits Nabi Muhammad SAW.

1. Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Versi Pertama

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

2. Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Versi Kedua

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Keutamaan Membaca Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah

Ahmad Sarwat Lc dalam bukunya yang berjudul Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan menjelaskan bahwa terdapat keutamaan dari mengamalkan doa buka puasa. Apa saja? Berikut bahasannya.

1. Doa yang Tidak Tertolak

Waktu berbuka termasuk momen mustajab bagi muslim. Hal ini dijelaskan oleh Abdullah bin Amr bin al-Ash, Nabi SAW bersabda:

“Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR Tirmidzi)

2. Ungkapan Syukur atas Nikmat

Membaca doa termasuk salah satu bentuk syukur muslim terhadap nikmat yang Allah SWT berikan. Terlebih, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa kepada-Nya.

3. Salah Satu Adab Sunnah Puasa

Dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah & Thibbun Nabawi tulisan Maryam Kinanthi N, salah satu adab puasa adalah menyegerakan berbuka dan berdoa. Karenanya, muslim dianjurkan membaca doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah saat berbuka.

Keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Terdapat keutamaan yang terkandung dari puasa Tarwiyah dan Arafah. Diterangkan dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, keutamaannya tercantum dalam sebuah hadits.

“Tidak ada hari di mana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal saleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?”

Rasulullah SAW bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Puasa Tarwiyah termasuk ke dalam puasa 10 hari pertama Dzulhijjah. Sementara itu, mengenai keutamaan puasa Arafah turut disebutkan dalam hadits lainnya, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim)

Itulah doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah beserta pembahasan terkaitnya. Jangan lupa diamalkan, ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Latin Hari ke-1 hingga 3


Jakarta

Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunah yang bisa dilakukan umat Islam. Bagi muslim yang mengerjakannya bisa membaca doa buka puasa Ayyamul Bidh saat tiba waktu berbuka.

Mengutip buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, puasa Ayyamul Bidh atau puasa hari-hari putih adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Kamariah. Puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana nasihat beliau pada Abu Dzar al-Ghifari,

“Hai Abu Dzar, kalau kau hendak berpuasa sunah setiap bulan, lakukanlah puasa pada tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Tirmidzi)


Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh

Salah satu sunah dalam puasa adalah membaca doa ketika berbuka. Dinukil dari buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, riwayat shahih mengenai doa buka puasa diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Ia berkata bahwa doa yang diucapkan Rasulullah SAW ketika berbuka puasa yaitu sebagai berikut,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allahu Ta’alaa.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta’ala.” (HR Abu Dawud, Daruquthni, Hakim, dan Nasa’i)

Doa buka puasa tersebut bersifat universal karena tidak adanya dalil pengecualian dan tidak ada pula riwayat mengenai doa berbuka puasa sunah. Dengan kata lain, doa ini dapat dibaca ketika berbuka puasa wajib ataupun berbuka puasa sunah, seperti puasa Ayyamul Bidh.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024

Ayyamul Bidh Juni ini bertepatan dengan bulan Zulhijah. Perlu dipahami bahwa 13 Zulhijah merupakan hari tasyrik, hari yang dilarang berpuasa.

Maka dari itu, puasa Ayyamul Bidh Juni 2024 bisa dikerjakan mulai 14 Zulhijah. Adapun dinukil dari buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya R. Syamsul dan M. Nielda, sebagian ulama berpendapat puasa Ayyamul Bidh pada bulan Zulhijah dapat dikerjakan hingga 16 Zulhijah sebagai pengganti 13 Zulhijah yang merupakan hari tasyrik.

Dengan demikian, pada bulan Zulhijah umat Islam bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh pada 14, 15, dan 16 Zulhijah.

Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Juni 2024 selengkapnya, sesuai keputusan hasil sidang isbat tentang awal Zulhijah 1445 H/2024 M.

  • 14 Zulhijah 1445 H: Jumat, 21 Juni 2024
  • 15 Zulhijah 1445 H: Sabtu, 22 Juni 2024
  • 16 Zulhijah 1445 H: Minggu, 23 Juni 2024

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Mengutip buku Rahasia Puasa Sunnah karya Ahmad Syahirul Alim, Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umat Islam untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, apalagi jika kondisi fisiknya tidak mampu untuk banyak-banyak berpuasa.

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh dijelaskan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW,

“Barang siapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun).” Lalu, Allah SWT membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat, “Barang siapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya.” Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ketika seorang umat Islam rutin berpuasa Ayyamul Bidh, seakan-akan ia telah berpuasa sepanjang tahun. Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa buka puasa merupakan bacaan yang dianjurkan untuk diamalkan. Terlebih, doa orang yang berpuasa ketika berbuka tergolong mustajab.

Keutamaan tersebut diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga golongan orang yang tidak akan ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi.” (HR Tirmidzi)


Puasa sendiri merupakan amalan menahan diri sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Diterangkan dalam buku Hikmah Puasa yang Terlupa karya Firdaus Aden, makna menahan ini tidak hanya berkaitan dengan makan dan minum melainkan segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Setidaknya ada dua jenis puasa berdasarkan hukumnya, yaitu wajib dan sunnah. Puasa wajib harus dilaksanakan karena hukumnya wajib. Apabila tidak dikerjakan, muslim akan berdosa.

Sementara itu, puasa sunnah dikerjakan dengan tujuan meraih pahala dan jika tidak diamalkan juga tidak masalah, muslim tidak berdosa.

Salah satu puasa sunnah adalah puasa Senin Kamis. Amalan ini dianjurkan oleh Nabi SAW seperti diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA,

“Amal-amal perbuatan itu diajukan ke hadapan Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karenanya, aku ingin agar amal-amal perbuatanku itu diajukan saat aku sedang berpuasa.” (HR At-Tirmidzi)

Dalam menjalankan puasa Senin Kamis, muslim bisa membaca doa ketika buka puasa.

Doa Buka Puasa Senin Kamis

Ada sejumlah versi bacaan doa buka puasa. Berikut dua di antaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang terdapat dalam buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah karya Wulan Mulya Pratiwi.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Kemudian, doa buka puasa versi kedua merujuk pada hadits dari Abu Daud dengan bacaan sebagai berikut,

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Menurut penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in, doa allahumma lakasumtu bisa dibaca bagi orang yang berbuka puasa dengan makanan, sedangkan doa dzahabaz zhama’u dibaca bagi orang yang berbuka dengan air.

Keutamaan Membaca Doa Buka Puasa Senin Kamis

Menukil dari buku Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan yang disusun Ahmad Sarwat, ada beberapa keutamaan dari membaca doa buka puasa. Membaca doa buka puasa sama artinya dengan mengucap syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.

Selain itu, keutamaan lain dari membaca doa buka puasa adalah doanya tidak tertolak. Ini didasarkan dari hadits Abdullah bin Amr bin al-Ash, Rasulullah SAW bersabda,

“Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR Tirmidzi)

Jadwal Puasa Senin Kamis Desember 2024

Merujuk pada Kalender Hijriah 2024 terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), berikut jadwal puasa sunnah Senin Kamis bulan Desember 2024.

  • Senin, 2 Desember 2024: 30 Jumadil Awal 1446 H
  • Kamis, 5 Desember 2024: 3 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 9 Desember 2024: 7 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 12 Desember 2024: 10 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 16 Desember 2024: 14 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 19 Desember 2024: 17 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 23 Desember 2024: 21 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 26 Desember 2024: 24 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 30 Desember 2024: 28 Jumadil Akhir 1446 H

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin 27 Rajab: Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Doa buka puasa Senin 27 Rajab bisa diamalkan muslim. Sebagaimana diketahui, doa buka puasa termasuk salah satu sunnah yang bisa dikerjakan oleh muslim.

Dari Ibnu Umar RA berkata,

“Apabila Rasulullah SAW berbuka, beliau berdoa: Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insyaallah mendapatkan pahala.” (HR Abu Dawud)


Puasa Senin 27 Rajab merupakan amalan sunnah puasa Senin-Kamis yang bisa dikerjakan muslim. Selain itu, 27 Rajab adalah momen Isra Miraj yang termasuk peristiwa agung dalam Islam.

Yusuf Qardhawi dalam Fiqh Al-Shiyam-nya yang diterjemahkan Danis Wijaksana mengatakan bahwa beberapa muslim melakukan puasa pada 27 Rajab. Mereka meyakini bahwa Isra Miraj terjadi pada tanggal tersebut.

Mereka yang berpuasa ketika Isra Miraj berkeyakinan bahwa momen tersebut merupakan hari penting dalam Islam. Sebab, Allah SWT memberikan perintah salat kepada Rasulullah SAW saat Isra Miraj.

Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha memaparkan sejumlah bacaan doa buka puasa mengacu pada hadits-hadits shahih. Berikut di antaranya.

Bacaan Doa Buka Puasa Senin 27 Rajab

ذَهَبَ الظَّمْأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Dzahabadh dham-u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa allaahu ta’aalaa.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki.”

Bacaan doa buka puasa tersebut diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dan an-Nasa’i dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW.

Ada juga bacaan doa puasa dengan lafaz berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Sunnah Buka Puasa Senin 27 Rajab

Selain membaca doa buka puasa, ada beberapa sunnah lainnya yang dianjurkan saat berbuka. Berikut bahasannya seperti disebutkan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR KH M Hamdan Rasyid MA dan Saiful Hadi El-Sutha.

1. Menyegerakan Waktu Berbuka

Sunnah pertama yaitu menyegerakan waktu berbuka. Ini sesuai dengan hadits Nabi SAW, beliau bersabda:

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Muslim)

2. Berbuka dengan Kurma atau Air Putih

Dari Anas bin Malik RA mengatakan bahwa buka puasa dengan kurma atau air putih termasuk sunnah Rasulullah SAW. Ia berkata,

“Rasulullah SAW berbuka puasa dengan makan beberapa biji kurma muda, jika tidak ada maka dengan beberapa butir kurma, jika tidak ada maka beberapa teguk air.” (HR Abu Ya’la, Al Bazzar dan Ath Thabrani)

3. Awali dengan Bismillah

Ketika muslim berbuka, hendaknya ia mengucap basmalah sebelum makan dan minum. Dengan begitu, makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi berkah.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban, Ayyamul Bidh dan Qadha


Jakarta

Puasa Nisfu Syaban bertepatan dengan Ayyamul Bidh hari ketiga. Disunnahkan membaca doa ketika berbuka. Berikut bacaan doa buka puasa sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Sunnah membaca doa buka puasa mengacu pada sejumlah hadits yang menerangkan Nabi Muhammad SAW membaca doa ketika berbuka. Menurut sebuah hadits yang terdapat dalam Ihya 34 Sunnah Nabawiyah karya Raghib As-Sirjani terjemahan Andi Muhammad Syahrir, Abdullah bin Amru bin Al-Ash mendengar Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ لِلصَّابِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ.


Artinya: “Sesungguhnya bagi orang yang berbuka puasa ketika ia berbuka, doa yang tidak akan tertolak.” (HR Ibnu Majah dalam kitab Ash-Shiyam. Al-Bushiri mengatakan sanadnya shahih, Ibnu Asakir menyatakan hasan)

Abdullah bin Amru sendiri ketika akan berbuka puasa memanggil keluarga dan anak-anaknya lalu berdoa. Doa yang dipanjatkan berupa permohonan ampunan Allah SWT, sebagai berikut,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي.

Allahumma inni as’aluka birahmatika allati wasi’at kullah sya’i an taghfira lii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni aku.” (HR Ibnu Majah dalam kitab Ash-Shiyam)

Dalam buku tersebut dijelaskan, para sahabat sangat memperhatikan doa memohon ampunan dan rahmat kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW, dalam banyak hadits, dikatakan senantiasa berdoa ketika berbuka puasa. Dalam kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi terjemahan Ulin Nuha terdapat hadits bahwa Rasulullah SAW mengucapkan, “Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki.”

Bacaan tersebut dinukil Imam an-Nawawi dari kitab Sunan Abu Dawud dan an-Nasa’i dari riwayat Ibnu Umar RA dari Nabi SAW. Berikut bacaan selengkapnya.

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Dzahabadh dham-u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa al-laahu ta’aalaa.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki.”

Dalam riwayat lain dalam kitab Sunan Abu Dawud dari Muadz bin Zuhrah, Nabi Muhammad SAW membaca doa berikut ketika buka puasa:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rezekika afthartu.

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”

Doa buka puasa tersebut bisa dibaca saat buka puasa Nisfu Syaban, Ayyamul Bidh, qadha Ramadan maupun puasa lainnya. Dianjurkan juga menyegerakan berbuka puasa, sebagaimana riwayat Sahl bin Sa’d RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجِلُوا الْفِطْرَ مُتَّفَقٌ عليه.

Artinya: “Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka segera berbuka puasa.” (Muttafaq ‘alaih)

Jadwal Buka Puasa Hari Ini

Agar tidak melewatkan waktu berbuka dan bisa menyegerakannya, umat Islam bisa melihat jadwal buka puasa hari ini, Jumat (14/2/2025). Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya buka puasa pukul 18.19 WIB. Berikut selengkapnya.

  • Imsak: 04.30 WIB
  • Subuh: 04.40 WIB
  • Dzuhur: 12.10 WIB
  • Ashar: 15.23 WIB
  • Maghrib: 18.19 WIB (buka puasa)
  • Isya: 19.30 WIB

Jadwal buka puasa wilayah Indonesia lainnya bisa dilihat di sini.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com