Tag Archives: doa dan zikir

Amalan Dzikir Pagi dan Petang Lengkap: Bacaan, Arti, dan Keutamaan


Jakarta

Dzikir pagi dan petang adalah amalan yang memiliki keutamaan besar jika dilakukan secara istiqomah.

Keutamaannya antara lain kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, hingga menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Mari simak bacaan dzikir pagi dan petang yang lengkap dengan huruf Arab, latin, dan artinya. Ketahui juga keutamaan dari membaca dzikir pagi dan petang secara rutin dalam artikel ini.


Bacaan Urut Dzikir Pagi dan Petang Lengkap

Sebelum membaca dzikir pagi dan petang, mari kita awali dengan membaca taawudz terlebih dahulu.

Dilansir dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang (2019) oleh Ustadz Abdul Wahhab, berikut ini bacaan urut dzikir pagi dan petang yang lengkap.

1. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

“Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.”

Artinya:

“Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh rasa kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang berada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (Al Baqarah: 255).

2. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

“Qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

“Qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan ( para penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq” 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

“Qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās.” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

3. Membaca Doa Perlindungan

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.”

Artinya:

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah semata yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini serta kejahatan kemudian. Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan juga kejelekan di hari tua. Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

Di waktu petang, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْ

“Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.”

Artinya:

Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur” (Dibaca 1 x)

4. Membaca Doa Pertolongan

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

“Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.”

Artinya: “Ya Rabb, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup serta dengan kehendak-Mu (juga) kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

Di waktu petang, bacaannya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْنَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.

Allaahumma bika amsainaa, wabika ashbahnaa, wabika nahnaa, wabika namuutu wa-ilaikal mashiir.

Artinya:

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan kami mati. Dan, kepada-Mu tempat kembali.”

5. Membaca Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.”

Artinya:

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku juga aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, (tolong) ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

6. Membaca Doa Keselamatan

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allaahumma ‘aafinii fii badani, allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, allaahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.”

Artinya:

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau”

7. Membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

“Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhirah. Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wadun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allaahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii. Allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzu bi’azhamatika an ughtaala min tahtii.”

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”

8. Membaca Doa Berlindung dari Kejahatan

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.”

Artinya:

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud, Shahih At-Tirmidzi).

9. Membaca Dzikir 3 Kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.”

Artinya:

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Membaca Doa Kemudahan Urusan

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.”

Artinya:

“Ya Rabb Yang Maha Hidup, Ya Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak membutuhkan hal lain), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (HR Hakim).

11. Membaca Dzikir

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin.”

Artinya:

“Pada saat waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri pada jalan yang lurus, Muslim dan tidak termasuk kedalam orang-orang musyrik.” (HR Ahmad).

Waktu petang, bacaan dzikirnya sama, hanya saja lafaz “ashbahnaa” diganti dengan “amsainaa”.

12. Membaca Dzikir 100 Kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

“Subhanallahi wabihamdih” 100 kali

Artinya:

“Maha Suci Allah sembari memuji-Nya.”

13. Membaca Dzikir

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir”

Artinya:

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan serta segala pujian. Dialah (satu-satunya) yang berkuasa atas segala sesuatu.”

14. Membaca Dzikir 3 Kali Tiap Pagi

.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

“Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.”

Artinya:

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.”

15. Membaca Doa Minta Ilmu Tiap Pagi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang bersih serta amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah).

16. Membaca Istighfar 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih.”

Artinya:

“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

17. Membaca Dzikir 3 Kali Saat Petang

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.

“A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.”

Artinya:

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan- Nya.”

Keutamaan Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Dikutip dari buku Dzikir Pagi & Petang (2019) karya Ust. Fadli Ramadhan, berikut ini sejumlah keutamaan membaca dzikir pagi dan petang:

1. Allah Menyertai

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: Allah berfirman “Aku beserta hambaku selama ia mengingat-Ku (dzikir) dan menggerakkan dua bibirnya untuk-Ku”. (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Ibnu Hibban, Imam Bukhari menyebutnya Mu’allaq).

2. Selamat dari Siksaan

Dari Muadz bin Jabal RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam beramal suatu amalan yang lebih menyelamatkannya dari siksa Allah daripada ingat Allah (dzikir kepada Allah)”. (HR. Ibnu Syaibah dan At-Thabrani dengan sanad Hasan).

3. Dikelilingi Malaikat Rahmat

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dan rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya”. (HR. Muslim).

4. Menjadi Orang Beruntung

Berdasarkan riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, seperti orang hidup dengan yang mati” (Shahih Muslim, 1:539).

Demikian tadi bacaan dzikir pagi dan petang secara urut dan lengkap dengan huruf Arab, latin, dan artinya. Amalkan dzikir ini untuk mendapatkan keutamaan dunia dan akhirat.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Hasbunallah Wanikmal Wakil ‘Doa Minta Pertolongan Allah’, Ini Manfaat Membacanya


Jakarta

Hasbunallah wanikmal wakil adalah doa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Bacaan dzikir ini merupakan salah satu pegangan umat Islam, bahwa Allah selalu bersama mereka dalam segala situasi.

Lebih lanjut, ketahui bacaan Arab dan arti dari hasbunallah wanikmal wakil, waktu dibacanya kalimat ini, hingga manfaatnya berikut ini.

Tulisan Arab dan Arti Hasbunallah Wanikmal Wakil

Kalimat “hasbunallah wanikmal wakil” dalam bahasa Arab dituliskan sebagai berikut:


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Artinya: Cukuplah Allah sebagai penolong bagiku dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.

Sejatinya, bacaan doa tersebut juga merupakan penggalan ayat Al Qur’an dalam surat Ali ‘Imran Ayat 173, Allah SWT berfirman:

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

Allaziina qoola lahumun naasu innan naasa qad jama’uu lakum fakhshawhuin fazaadahum iimaannanwa wa qooluu hasbunal laahu wa ni’malwakiil

Artinya: “(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”. (QS Ali-Imran:173).

Bacaan tersebut juga menjadi penanda bahwa seorang hamba sejatinya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT, dan menjadikan-Nya sebagai tempat untuk bersandar.

Sebagaimana dalam ebook Mencari Pahala di Saat Haid oleh Ratu Aprilia Senja, bacaan dzikir hasbunallah wanikmal wakil disebut juga sebagai doa tawakal.

Kapan Membaca Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil?

Hasbunallah wanikmal wakil bisa dibaca saat kita tengah menghadapi masalah atau kesulitan dalam hidup, seperti saat tengah terpuruk, menghadapi derita, mengalami kesusahan, ketakutan, serta bisa dipakai untuk menghilangkan kekhawatiran.

Di sisi lain, sejatinya dzikir ini juga bisa dibaca kapan saja selagi memungkinkan. Terutama bila hendak bertawakkal pada Allah dan meminta pertolongan dari-Nya. Insya Allah, dengan membaca doa ini Allah SWT akan memberi pertolongan dan perlindungan-Nya.

Dikutip dari ebook Mencari Pahala Disaat Haid oleh Ratu Aprilia Senja, Hasbunallah wanikmal wakil juga menjadi kalimat yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim as.

Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata, “Kalimat terakhir yang diucapkan Nabi Ibrahim saat dilemparkan ke dalam api yaitu ‘hasbunallah wanikmal wakil’.

Saat itu, Nabi Ibrahim as. telah menyerahkan seluruh jiwa raganya hanya kepada Allah SWT. Maka Allah SWT pun kemudian berfirman kepada api “Hai api, menjadi dinginlah, dan menjadilah keselamatan bagi Ibrahim!”.

Api yang panas pun kemudian menjadi dingin seketika, dan Nabi Ibrahim as. akhirnya tidak terbakar.

Saat menghadapi ancaman dari pasukan kafir, Rasulullah dan para sahabatnya juga membacakan “hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah yang menjadi penolong kami dan allah sebaik-baiknya pelindung).”

Manfaat Membaca Hasbunallah Wanikmal Wakil

Dilansir dari laman Ilmi Book, berikut adalah beberapa manfaat hasbunallah wani’mal wakil:

  • Diberi kemudahan dalam setiap urusan ataupun tugas
  • Diberi kelimpahan rezeki
  • Dipermudahkan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan

Dengan membaca hasbunallah wanikmal wakil, insya Allah segala persoalan yang berkaitan dengan uang, kekayaan, hingga permasalahan dengan pasangan, anggota keluarga, hingga teman akan terselesaikan, dan kita harus yakin Allah akan segera mengganti kesulitan itu semua dengan hal yang lebih baik.

(khq/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Kafaratul Majelis, Dalil, Hikmah, dan Adab-adabnya


Jakarta

Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca untuk menutup majelis. Doa ini memiliki kandungan yang agung sehingga bermanfaat besar jika dibaca setelah selesai bermajelis.

Simak bacaan doa kafaratul majelis berikut ini, dari tulisan Arab, latin, dan artinya, lengkap dengan dalil, hikmah membaca, serta adab-adab dalam bermajelis.

Bacaan Doa Kafaratul Majelis dan Artinya

Dikutip dari buku Doa Sehari-hari untuk Muslim Cilik (2018) yang disusun Wylvera W, berikut ini doa kafaratul majelis, mulai dari tulisan Arab, latin, dan artinya:


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka waatuubu ilaik

Artinya:

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu.”

Dalil Membaca Doa Kafaratul Majelis

Membaca doa kafaratul majelis menjadi sunnah karena selalu dilakukan Rasulullah saat mengakhiri majelis. Hal ini seperti diriwayatkan para sahabat dan sejumlah hadits.

Dikutip dari buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari (2015) oleh Dr. Raghib As-Sirjani, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang duduk pada sebuah tempat lalu dia tidak berzikir kepada Allah di situ maka hal itu akan menjadi tirah (penyesalan) baginya.

Barangsiapa yang berjalan pada sebuah jalan lalu dia tidak berzikir kepada Allah di situ maka hal itu akan menjadi tirah (penyesalan).

Barangsiapa yang beranjak menuju tempat tidurnya lalu dia tidak berdzikir kepada Allah maka hal itu akan menjadi penyesalan baginya.”

Riwayat selanjutnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

“Tidaklah satu kaum berdiri dari satu majlis dan mereka tidak berdzikir di dalamnya melainkan seperti bangkai keledai dan mereka akan menyesalinya.”

Dalam buku Doa-Doa Rasulullah SAW (2003) oleh Ibnu Taimiyah, disebutkan pula beberapa riwayat mengenai membaca doa kafaratul majelis. Dari Abu Hurairah RA, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa duduk di suatu majelis, kemudian di dalamnya banyak kegaduhan, lalu ia membaca doa berikut sebelum meninggalkan majelisnya: ‘Subhaanaka Allahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika’, niscaya akan diampuni apa-apa yang terjadi di majelis tersebut.” (At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan- shahih.”)

Abu Hurairah juga meriwayatkan, apabila Rasulullah meninggalkan majelis, maka beliau berdoa dengan doa kafaratul majelis.

Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah: “wahai Rasulullah, engkau telah mengatakan sebuah perkataan atau ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya,” Rasulullah bersabda, “itu merupakan penebus dosa dari apa yang telah kita lakukan dalam majelis.”

Hikmah Membaca Doa Kafaratul Majelis

Dari sejumlah dalil bermajelis, maka terdapat sejumlah hikmah dan fadhilah yang dapat diperoleh dari membaca doa kafaratul majelis tersebut:

  • Bentuk zikir kepada Allah, sehingga kita selalu mengingat Allah SWT kapan pun.
  • Menambal segala kekurangan yang disampaikan di majelis.
  • Penebus dosa selama berada di majelis.

Adab-adab Bermajelis

Dilansir dari buku Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam (2021) oleh Prof. Dr. Ridhahani, M. Pd., ada enam adab dalam bermajelis yang dapat Anda terapkan, yakni sebagai berikut:

1. Bersalaman dengan orang yang ada di majelis

Sesuai HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya, yang berbunyi: “Tidak ada dua orang muslim yang bertemu kemudian saling berjabat tangan, kecuali Allah mengampuni keduanya sebelum mereka berpisah.”

2. Duduk sejajar dengan jemaah lain, bukan di tengah-tengah

Dengan duduk sejajar dengan jemaah yang lain, maka hal tersebut lebih sopan, karena kita tidak membelakangi mereka. Jika kita duduk di tengah, maka kita akan membelakangi sebagian jemaah.

3. Tidak duduk di antara dua orang yang sudah duduk terlebih dahulu

“Tidak halal bagi seseorang memisahkan dua orang, kecuali atas izin keduanya.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud).

4. Jangan berbisik-bisik dengan orang ketiga tanpa melibatkan orang kedua

“Apabila kalian bertiga, janganlah dua orang di antara kalian berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga. Karena hal itu akan membuatnya terluka” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

5. Berhak kembali ke tempat duduk semula sesaat setelah meninggalkan majelis

“Apabila salah seorang di antara kalian meninggalkan majelis, kemudian kembali lagi, ia berhak atas tempat duduk sebelumnya”.

6. Membaca doa kafaratul majelis

Terakhir adalah membaca doa kafaratul majelis sebagai penebus dosa dari apa yang telah kita lakukan dalam majelis.

Demikian tadi telah kita ketahui bacaan doa kafaratul majelis, lengkap dengan dalil, hikmah, dan adab-adab dalam bermajelis. Semoga bermanfaat.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Allahumma Anta Robbi agar Dosa Diampuni dan 9 Keutamaannya


Jakarta

Allahumma Anta Robbi adalah bacaan dalam doa Sayyidul Istighfar yang baik dibaca sesering mungkin.

Ketahui bacaan doa ini secara lengkap, mulai dari bahasa Arab, latin, dan terjemahannya. Simak juga 9 keutamaan dari membaca doa Sayyidul Istighfar.

Bacaan Doa Allahumma Anta Robbi

Doa Allahumma Anta Robbi termaktub dalam hadits riwayat al-Bukhari dari Syaddad bin Aus RA. Berikut ini bacaan lengkapnya seperti yang dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi:


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta”

Artinya:

“Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)

9 Keutamaan Doa Allahumma Anta Robbi

Inilah 9 keutamaan doa Allahumma Anta Robbi atau doa Sayyidul Istighfar yang dikutip dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-orang Sibuk (2020) oleh Khairi Syekh Maulana Arabi:

  1. Membaca istighfar Allahumma Anta Robbi menjadi bukti bahwa kita selalu patuh pada perintah Allah Swt. dan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk-Nya.
  2. Sebagai jalan datangnya ampunan, karena kita tidak bisa luput dari dosa.
  3. Istighfar ini diharapkan bisa mendatangkan hujan yang bermanfaat, untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan dapat pula memberikan manfaat lainnya.
  4. Ini bisa mendatangkan karunia berupa harta benda dan anak-anak, baik dalam bentuk bertambahnya harta, maupun rasa kecukupan.
  5. Sebagai jalan untuk masuk surga. Sebab membaca istighfar adalah cara memangkas dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
  6. Istighfar dapat menjadi jalan bagi bertambahnya kekuatan lahir dan batin. Misalnya mendapatkan kesehatan badan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Sedangkan terkait kesehatan batin, ini bisa memberikan ketenangan dalam hati.
  7. Dapat menjadi jalan bagi datangnya kesenangan hati yang bersifat positif sesuai dengan ajaran Islam.
  8. Istighfar menjadi penolak bala atau benteng dari hal-hal yang tidak kita harapkan. Kita harapkan Allah selalu melindungi diri kita.
  9. Istighfar menjadi jalan bagi turunnya rahmat Allah. Sebab, hanya dengan rahmat Allah SWT kita diperbolehkan masuk ke surga-Nya.

Itulah tadi bacaan lengkap Allahumma Anta Robbi dalam doa Sayyidul Istighfar, beserta 9 keutamaannya jika dibaca dengan rutin, baik setelah sholat maupun pada pagi dan sore hari.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Arti Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir


Jakarta

Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir adalah salah satu bacaan doa dzikir. Dengan membaca bacaan tersebut, kita meyakini bahwa Allah SWT merupakan sebaik-baiknya pelindung dan penolong umatnya.

Berikut tulisan Arab dan arti dari hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ


Hasbunallah wani mal wakil ni mal maula wani’man nasir artinya “Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung.”

Ada pula versi pendek yang sering disebutkan yakni ḫasbunallahu wa ni’mal-wakîl. Kalimat tersebut juga merupakan penggalan Al Qur’an dalam surat Ali ‘Ilman ayat 173:

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ
وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Latin: Allaziina qoola lahumun naasu innan naasa qad jama’uu lakum fakhshawhuin fazaadahum iimaannanwa wa qooluu hasbunal laahu wa ni’malwakiil.

Artinya:

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang saat ada orang-orang mengatakan kepadanya, ‘Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung’.”

Keutamaan Doa Hasbunallah Wani Mal Wakil

Syekh Abil Hasan asy-Syadzili dalam buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, menyebutkan berikut adalah beberapa manfaat atau keutamaan membaca hasbunallah wanikmal wakil:

  • Mendapatkan pertolongan Allah SWT dan dicintai banyak orang.
  • Senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.
  • Memperoleh kemuliaan yang langgeng, berkecukupan, dan memperoleh pertolongan saat mendesak.
  • Bisa memberi solusi ketika mengalami kebuntuan apa saja.
  • Membantu menarik massa maupun menambah pengikut.
  • Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim.
  • Bisa mendamaikan perselisihan.
  • Memperbanyak pendapatan.
  • Menolong jika diremehkan karena miskin.
  • Dipatuhi oleh semua orang.
  • Meredam demonstrasi.
  • Menjadikan harta benda atau tempat tinggal aman dari hama dan pencuri.
  • Bermanfaat untuk keberhasilan melobi para pejabat.

Itu tadi arti bacaan doa hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir beserta keutamaanya.

(khq/inf)



Sumber : www.detik.com

Arti Ya Jabbar Ya Qahhar, Keutamaan, dan Tata Cara Mengamalkannya


Jakarta

Ya Jabbar Ya Qahhar artinya wahai Tuhan yang Maha Perkasa dan Maha Menaklukkan.

Keduanya merupakan bagian dari 99 Asmaul Husna (nama-nama baik dan indah Allah SWT), yang juga sering dijadikan sebagai bacaan dzikir umat Islam.

Makna Ya Jabbar & Ya Qahhar

Dikutip dari ebook KH. Hasyim Asy’ari – Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri oleh Ahmad Baso, dkk., terbitan Museum Kebangkitan Nasional, arti Ya Jabbar dan Ya Qahhar sejatinya sama.


Ya Jabbar (الْجَبَّارُ)

Al Jabbar atau Ya Jabbar artinya Maha Perkasa/Gagah. Di mana, kehendak-Nya akan pasti terjadi dan tidak bisa dihalangi oleh siapa pun.

Asma Ya Jabbar memiliki makna keagungan sifat yang tidak bisa dijangkau oleh siapa pun. Allah Maha Tinggi, sehingga semua yang rendah harus tunduk dan patuh kepada-Nya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr Ayat 23:

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Artinya:

“Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS Al-Hasyr:23).

Ya Qahhar (القهار)

Al Qahhar atau Ya Qahhar artinya Maha Menaklukkan/Menundukkan segala sesuatu. Sebagai Al Qahhar, Allah SWT senantiasa tidak bisa dikalahkan atau dihalangi oleh siapa pun.

Al Qahhar bermakna menundukkan untuk mencapai tujuan, merendahkannya, dan mencegah lawan dari mencapai tujuan.

Tata Cara Mengamalkan Ya Jabbar Ya Qahhar

Dikutip dari ebook bertajuk Ibadah Para Juara oleh Rizem Aizid, cara untuk mengamalkan Ya Jabbar yaitu dengan berdzikir sebanyak 226 kali setiap pagi hari dan sore hari. Insya Allah hal ini akan membuat kita diselamatkan dari kezaliman penguasa maupun orang-orang yang kejam, dan membuat musuh tunduk.

Dalam e-book Ibadah Para Juara karya Rizem Aizid, disebutkan bahwa barang siapa mengamalkan Ya Qahhar, dengan membacanya sebanyak 306 kali setiap hari, Insya Allah ia akan dibersihkan dari sifat serakah. Sementara yang membaca Ya Qahhar 1000 kali setiap malam dan senantiasa memohon kepada Allah, maka insya Allah ia akan dipenuhi semua kebutuhannya.

Keutamaan Ya Jabbar Ya Qahhar

Dirangkum dari ebook bertajuk Ya Allah… Akalku Terhadap Ilmuku Dangkal oleh Sofiyah Satuyah Rasin, Ya Jabbar Ya Qahhar memiliki keutamaan, diantaranya untuk:

  • Membuat seorang hamba senantiasa untuk diberi kekuatan dan petunjuk dari Allah SWT.
  • Agar takut berbuat dosa dan hanya mengharap ampunan dari segala ketidakmampuan.
  • Agar tidak sombong ketika mampu berbuat kebaikan.
  • Membuat kita selalu dan menghargai kedisiplinan.

Ya Jabbar Ya Qahhar Jadi di Balik Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama (NU)

Dijelaskan dalam buku tersebut, kedua asma Allah SWT ini biasanya dijadikan amalan untuk menjatuhkan kekuatan/wibawa musuh yang melakukan hal yang sewenang-wenang.

Setelah menerima bacaan tasbih dan amalan ini, membuat tekad KH Hasyim Asy’ari (salah satu pendiri NU) dalam mendirikan jam’iyah (organisasi) semakin yakin.

Dilansir dari laman NU Online, dalam proses lahirnya NU, Kiai Hasyim Asy’ari melakukan ketaatasasan dengan Kiai Cholil Bangkalan lewat santri As’ad Syamsul Arifin.

Setelah melalui beberapa kali perjalanan dari Tebuireng ke Bangkalan, Madura, Kiai Hasyim Asy’ari akhirnya petunjuk tongkat dari tasbih yang diberikan Kiai Cholil kepada santri As’ad Syamsul Arifin.

Setelah petunjuk tasbih diberikan As’ad ke Kiai Hasyim Asy’ari, ia bertanya kepada As’ad: “Apakah ada pesan lain lagi dari Bangkalan?”

As’ad kemudian hanya menjawab: “Ya Jabbar, Ya Qahhar”, yang diulang hingga 3 kali oleh As’ad sesuai pesan sang guru.

Kiai Hasyim Asy’ari lalu berkata, “Allah SWT telah memperbolehkan kita untuk mendirikan jam’iyyah”. (Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan NU, 2010)

Pada 16 Rajab 1344 tepatnya tanggal 31 Januari 1926 Masehi lahirlah NU, jamiyah yang didirikan para ulama pesantren Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) di Surabaya, Jawa Timur.

Itu tadi penjelasan seputar Ya Jabbar Ya Qahhar yang artinya Tuhan yang Maha Perkasa dan Maha Menaklukkan. Semoga dengan memahami makna asma Allah SWT tersebut, membuat kita lebih dekat dengan Tuhan Semesta Alam. Amin.

(khq/inf)



Sumber : www.detik.com

Rabbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayani Saghira: Tulisan Arab dan Artinya


Jakarta

Doa untuk kedua orang tua berbunyi rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira. Tulisan Arabnya tidak begitu sulit untuk dicontoh.

Simak artikel ini untuk mengetahui tulisan Arab, terjemahan, hingga keutamaan membaca doa ini.

Tulisan Arab Doa untuk Kedua Orang Tua

Ada dua versi doa untuk kedua orang tua yang biasa diajarkan. Versi pertama menggunakan Rabbighfirli, sedangkan yang kedua menggunakan Allahummaghfirli. Keduanya sama saja. Fungsinya adalah untuk mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.


Dilansir dari buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu (2019) oleh Muh. Abdul Had dan Muhammad Abdul Hadi, berikut ini tulisan Arab dan tulisan latin dari doa untuk kedua orang tua:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira”

Atau kata Rabbighfirli bisa diganti dengan Allahummaghfirli. Tulisan Arabnya menjadi seperti ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.

“Allahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa.”

Arti dari kedua versi doa tersebut sama, yaitu:

“Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.”

Keutamaan Mendoakan Orang Tua

Mendoakan orang tua adalah salah satu cara berbakti kepada mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Berikut ini beberapa keutamaan mendoakan kedua orang tua sesuai dengan hadist Rasulullah SAW:

1. Sebagai Amalan Utama

Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amalan utama yang bisa dipraktikkan oleh setiap muslim. Cara yang paling mudah adalah mendoakan mereka.

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Mendapatkan Ridha Allah SWT

Untuk mendapatkan ridha Allah, kita bisa mencari ridha dari orang tua. Maka berbaktilah kepada orang tuamu dan jangan menyia-nyiakan keduanya.

Hal ini sesuai hadist Nabi yang artinya: “Ridha Allah tergantung ridha kedua orang tuanya dan murka Allah tergantung murka keduanya.” (HR. Thabrani).

Orang tua adalah jalan kita menuju surga, sebab surga berada di telapak kaki ibu. Ini sesuai dengan hadis berikut ini:

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا

Artinya: Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, ‘Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul bertanya, ‘Apakah kamu mempunyai ibu?’ ‘Ya,’ jawabnya. ‘Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,'” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

4. Sebagai Amal Jariyah

Doa anak kepada orang tua juga bisa berfungsi sebagai amal jariyah. Doa anak kepada orang tua selalu diterima meski orang tua sudah meninggal.

Bagi yang sudah berkeluarga, ajarkan doa ini kepada anak agar mendapatkan kebaikan dari doa yang anak panjatkan.

Dalam hadits berikut ini, doa kepada orang tua menghubungkan anak dengan orang tua yang sudah meninggal dunia.

عن أبي بردة قال قَدِمْتُ المَدينَةَ فأَتَانِي عبدُ اللهِ بنُ عمَرَ فقال أَتَدْرِي لِمَ أَتَيْتُكَ قال قُلْتُ لَا قال سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقول مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيْهِ بَعْدَهُ وَإِنَّهُ كَانَ بَيْنَ أَبِي عُمَرَ وَبَيْنَ أَبِيْكَ إِخَاءٌ وَوُدٌّ فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَصِلَ ذَاكَ

Artinya: Dari sahabat Abu Burdah ra, ia bercerita, suatu hari ia mengunjungi Madinah. ‘Abdullah bin Umar menemuiku,’ kata Abu Burdah. ‘Tahukah kamu, mengapa aku menemuimu?’ ‘Tidak,’ jawab Abu Burdah. Abdullah bin Umar mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yang ingin menghubungi ayahnya di alam kuburnya, hendaklah ia menyambung persahabatan dengan teman ayahnya sepeninggalnya.’ Sungguh, antara ayahku Umar dan ayahmu terdapat hubungan persahabatan yang hangat. Kini aku ingin menyambungnya.’ (HR Ibnu Hibban).

Itulah tadi doa untuk kedua orang tua yang berbunyi rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira. Tulisan Arabnya juga telah kita ulas lengkap dengan arti dan keutamaannya. Wallahu a’lam.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa dan Zikir setelah Sholat Hajat


Jakarta

Sholat hajat adalah sholat sunah yang dapat dikerjakan umat Islam yang memiliki hajat atau keinginan. Ibadah ini bisa ditutup dengan membaca doa dan zikir setelah sholat hajat.

Sholat hajat dikerjakan sebanyak dua hingga 12 rakaat, dikerjakan dengan satu kali salam setiap dua rakaat. Dinukil dari buku Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat karya Abu Khansa Al-Harits, sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, tetapi lebih utama dikerjakan pada sepertiga malam terakhir.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita ‘Azza wajalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, pada saat itu Dia berfirman: Barang siapa yang berdoa kepadaku, pasti Aku kabulkan, barang siapa yang memohon kepadaku pasti Aku beri, dan barang siapa yang meminta ampun kepadaku pasti Aku ampuni.” (Diriwayatkan oleh jama’ah)


Gerakan dan bacaan sholat hajat dilakukan seperti sholat fardhu, perbedaan terletak pada niatnya. Adapun setelah melakukan sholat hajat, terdapat doa dan zikir yang bisa diamalkan.

Zikir setelah Sholat Hajat

Dikutip dari Amalan Praktis Shalat Hajat Wanita karya Deden, berikut bacaan zikir sholat hajat yang dilakukan setelah salam.

Pertama, dianjurkan membaca istighfar sebanyak 100 kali.

اسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ

Astaghfirullaahal ‘azhiim.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.”

Bisa juga membaca istighfar yang lebih lengkap berikut.

اسْتَغْفِرُ اللَّهَ رَبِّي مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَاتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaha rabbii min kulli dzanbin waatuubuilaihi.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah, Tuhanku, dari dosa-dosa dan aku bertaubat kepada-Mu.”

Berikutnya, membaca sholawat sebanyak 100 kali dengan bacaan sebagai berikut.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةَ الرِّضَا وَارْضَ عَنْ أَصْحَابِهِ رِضَا الرِّضَا

Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadin shalaat ar ridha wardha ‘an ashaabihir ridha ridha.

Artinya: “Ya Allah, berilah karunia kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, kesejahteraan yang diridhai dan ridhailah para sahabat sekalian.”

Doa setelah Sholat Hajat

Setelah membaca zikir, dilanjutkan membaca doa sholat hajat sebagai berikut seperti dikutip dari 300 Doa dan Zikir Pilihan dari penerbit Gema Insani.

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَكِيمُ الْكَرِيمُ . سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِاالْعَظِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرِّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمِ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَجَتَهُ وَلَا حَاجَةً إِلَّاهِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَالرَّاحِمِينَ .

Laa ilaaha illall aahul hakiimul karii-mu. Subhanallahi rabbil ‘arsyil ‘adhiim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin as-aluka muujibaatii rahmatika wa’azaai-ma maghfiratika wal-ghaniimata min kulli birri wassalaamata min kulli ismin laa tada’ lii dzanban illa gha-fartahu walaa hamman illa farrajtahu walaa haajatan illa hiya laka ridhan illa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah Yang Mahahalim (bijak-sabar) lagi Mahamulia. Mahasuci Allah Tuhan Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu kepastian rahmat-Mu, perolehan dari tiap-tiap kebaikan dan keselamatan dari dosa (Ya Alllah) jangan Engkau biarkan diriku berdosa melainkan Engkau ampuni, tiada ada kesusahan melainkan Engkau bukakan jalan keluar dan tiada sesuatu yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau luluskan ya Allah Yang Maharahim dari semua yang rahim.” (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majad)

Berikutnya, memohon apa yang menjadi hajat sembari bersujud dan memperbanyak bacaan berikut.

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau ya Allah. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Al Jabbar dan Zikirnya yang Dapat Diamalkan Kaum Muslimin


Jakarta

Doa Al Jabbar adalah bacaan yang dapat diamalkan kaum muslimin. Al Jabbar sendiri merupakan salah satu Asmaul Husna yang memiliki arti Maha Perkasa.

Menurut Ustaz Arifin Idham dalam bukunya yang berjudul Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap, Al Jabbar dapat dimaknai bahwa segala sesuatu dapat terjadi atas izin dan kehendak-Nya. Apabila Allah SWT berkehendak, maka terjadilah segala hal yang dikehendaki-Nya.

Mengutip buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna susunan Syaifurrahman El Fati, Al Jabbar sebagai Asmaul Husna dapat diamalkan sebagai doa atau zikir. Saat membacanya, hilangkan kata “Al” dan dibaca seperti Ya Jabbar.


Doa Al Jabbar dan Zikirnya yang Bisa Diamalkan

Merujuk pada sumber yang sama, ada dua doa Al Jabbar yang dapat diamalkan umat Islam. Berikut bacaannya.

1. Doa Al Jabbar Versi Pertama

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Arab latinnya: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

2. Doa Al Jabbar Versi Kedua

تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِى السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ . ( رواه البخاري عن أبي سعيد الخدري )

Arab latin: Takūnu al-arḍu yawma al-qiyāmati khubzah wāḥidah yatakaffauhu al-jabbāru biyadihi kamā yakfa’u aḥadukum khubzatahu fī al-safari nuzulan li’ahli al-jannah.

Artinya: “Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa sesuka-Nya) sebagaimana salah seorang diantara kamu yang memperlakukan rotinya ketika sedang dalam safar (perjalanan), sebagai hidangan bagi Ahli syurga.” (HR Bukhari dari Sa’id Al-Khusriy)

3. Zikir Al Jabbar

Mengutip buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna susunan Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim ada juga bacaan zikir Al Jabbar yang dapat diamalkan, yaitu:

يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ

Arab latin: Ya Jabbar Mutakabbir

Artinya: Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran

Perlu dipahami, makna mutakabbir adalah zat yang memiliki kesombongan dan kebesaran. Keduanya adalah pakaian Allah SWT yang tidak boleh dikenakan hamba-Nya.

Keutamaan Mengamalkan Doa dan Zikir Al Jabbar

Menurut buku Melawan Stroke dan Penyakit Jantung: Keampuhan Dzikir Harian oleh Rizem Aizid, melalui sifat Al Jabbar yang dimiliki Allah SWT, muslim dapat menggantungkan harapan dan cita-cita kepada-Nya semata dengan berikhtiar.

Muslim dapat mengamalkan asma Al Jabbar dengan membaca “Ya Jabbar” sebanyak 237 kali setiap hari pada pagi dan sore. Semakin banyak bacaan Ya Jabbar yang dipanjatkan, niscaya Allah SWT akan melindungi dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Wallahu’alam bishawab.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Minta Hujan Sesuai Sunnah kepada Allah SWT untuk Berbagai Situasi


Jakarta

Ada macam alasan mengapa kita bisa melakukan doa minta huna, mulai dari kebutuhan akan air untuk pertanian hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW, untuk menunjukkan bagaimana seharusnya kita berdoa dengan penuh harapan dan iman.

Mengutip buku edisi Indonesia: Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur’an oleh Andi MuhammadSyahril, seorangmuslim diperbolehkan untuk minta hujan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas bin Malik bahwa Umar bin Al-Khatab yang memohon turunnya hujan saat musim kemarau berkepanjangan dengan perantara Al-Abbas bin Abdul Muthalib,


“Ya Allah, dahulu kami memohon turunnya hujan dengan perantara Nabi-Mu saat ia hidup, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka, pada hari ini kami memohon turunnya dengan perantara pamannya Nabi-Mu, maka turunkanlah kepada kami hujan.” Lalu hujan turun untuk mereka.”

Doa minta hujan sesuai sunnah mengajarkan kita cara meminta pertolongan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Simak beberapa doa minta hujan sesuai sunnah Rasulullah SAW di bawah ini.

1. Doa Minta Hujan yang Berkah

Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU), diriwayatkan oleh Abu Dawud, berikut adalah doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW untuk meminta hujan yang menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membahayakan.

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ

Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii-an marii’an naafi’an ghaira dharrin ‘aajilan ghaira aajil.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.”

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh H. Hamdan Hamedan, MA, disebutkan bahwa kala itu ada sekelompok orang datang sambil menangis ke Rasulullah SAW.

Mereka meminta Rasulullah SAW untuk berkenan berdoa agar turun hujan. Kemudian, Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut dan hujan pun turun.

2. Doa Minta Hujan yang dipanjatkan Rasulullah SAW

Dalam riwayat Imam Malik bin Anas, Rasulullah SAW membaca doa turun hujan ini untuk hamba-hamba Allah, dan binatang-binatang ciptaan-Nya, serta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya mati karena kekeringan.

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.”

Setelah diturunkannya hujan, kita juga harus berdoa agar hujan yang diturunkan oleh Allah SWT menjadi sebuah keberkahan.

3. Doa Minta Hujan Lebat

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW juga pernah memanjatkan doa agar turun hujan berikut ini:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

Artinya: “Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan pada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.”

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

Artinya: “Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Doa tersebut dipanjatkan oleh Rasulullah, ketika banyak orang mengeluh karena keterlambatan hujan yang mengakibatkan ketandusan tanah-tanah mereka.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW kemudian meminta mereka untuk menyediakan mimbar dan meletakannya di masjid.

Rasulullah SAW berjanji akan menemui mereka lagi nanti. Sayyidah ‘Aisyah berkata: “Nabi akan menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, sambil mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

“Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Kemudian, Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya lalu membalikkan tubuh ke arah orang-orang itu. Setelah itu, beliau melaksanakan salat 2 rakaat.

Pada setiap rakaat tersebut Rasulullah SAW membaca, “Mâ syâ’allâh” dan “Subhânallâh”. Tak lama, suara guntur terdengar dan hujan pun turun dengan lebat hingga memenuhi masjid.

Melihat hal tersebut, Rasulullah pun tersenyum lebar hingga terlihat gigi gerahamnya saat melihat orang-orang bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.

Rasulullah SAW berkata:

أشهد أن الله علي كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله

Artinya: “Aku bersaksi bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.” (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu).

Doa Ketika Turun Hujan

Dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan, MA, berikut adalah bacaan doa ketika hujan turun yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat.

hujan turun, maka bisa dilanjutkan dengan doa berikut,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Itu tadi doa minta hujan dan doa yang dipanjatkan saat hujan turun. Semoga setiap doa kita diijabah oleh Allah SWT dan membawa keberkahan, baik bagi bumi yang kita tinggali atauput untuk kehidupan makhluk-Nya.

Wallahu a’lam.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com