Tag Archives: doa nabi

Bacaan Doa Nabi saat Sujud Terakhir yang Bisa Diamalkan


Jakarta

Sujud adalah sebuah gerakan dalam salat yang memiliki makna sangat dalam. Nabi Muhammad SAW selalu memanjangkan sujudnya dengan membaca sejumlah doa.

Menurut sebuah hadits yang termuat dalam buku Sifat Salat Rasulullah SAW yang Terabaikan karya Iwan Muliawan, saat sujud adalah waktu terdekat antara hamba dengan Rabbnya.

Dari Abu Hurairah RA ia mengatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,


أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثَرِ الدُّعَاءَ

Artinya: “Yang paling dekat keadaan seorang hamba kepada Tuhannya adalah dalam keadaan sujud. Oleh karena itu perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR Muslim)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Allah SWT akan berada sangat dekat dengan hamba-Nya saat mereka sedang bersujud di salatnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyak doa pada sujud terakhirnya. Rasulullah SAW bersabda,

اَكْثَرُوا فِي السُّجُودِ مِنَ الدُّعَاءِ فَإِنَّهُ فَمِنْ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ.

Artinya: “Perbanyaklah olehmu berdoa di dalam sujud, karena doa di dalam sujud itu sangat layak diperkenankan.” (HR Ahmad dan Muslim)

Doa Nabi saat Sujud Terakhir

Ada beberapa doa yang biasa Nabi Muhammad SAW panjatkan dalam sujud terakhir atau sujud-sujudnya, di antaranya:

Masih mengambil dari sumber yang sama, doa tersebut berbunyi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجَلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ.

Arab-latin: Allâhummaghfirlî dzambî kullahu diqqahu wa jallahu wa awwalahu wa âkhirahu wa alâ niyatahu wa sirrahu

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, dosaku seluruhnya, yang kecil dan yang besar, yang awal dan yang akhir, yang tersembunyi dan terang-terangan.” (HR Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah RA)

Diambil dari buku Syarah Hisnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Ahmad, berikut adalah doa nabi saat sujud terakhir yang kedua.

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.

Arab-latin: Allahumma a’uudhubi ridhaaka min sakhatika wa bi mu’aafatika min ‘uquubatika wa a’uudhubika minka laa ihsii tsanaa an ‘alaika anta atsnayta ‘ala nafsika

Artinya: “Ya Allah, dengan ridha-Mu sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu aku berlindung dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak kuasa menghitung pujian terhadap-Mu, seperti Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR Muslim)

Dalam kitab Sunan an-Nasa’i juga terdapat bacaan doa nabi saat sujud terakhir dengan bacaan yang lebih pendek. Berikut bacaannya.

أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka- Mu. Aku berlindung dengan Zat-Mu dari sifat-Mu.” (HR Muslim)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus Mustajab, Baca 40 Kali agar Hajat Terkabul


Jakarta

Ada satu doa yang dalam hadits disebut-sebut sebagai doa mustajab. Doa tersebut adalah doa Nabi Yunus.

Mustajabnya doa Nabi Yunus ini dipaparkan dalam sejumlah hadits. Dalam Jaamii’ut Tirmidzi dan Shahih al-Hakim terdapat riwayat dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa Rasulullah SAW bersabda,

دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ، إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوْتِ: أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ إِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ


Artinya: “Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat ia berada dalam perut ikan adalah ‘Bahwa tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang zalim’ (QS Al Anbiya: 87). Sungguh, tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam urusan apa pun, melainkan Allah akan mengabulkan doanya tersebut.” (Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi)

Dalam al-Mustadrak karya al-Hakim juga terdapat hadits tentang betapa mustajabnya doa Nabi Yunus untuk hajat. Diriwayatkan dari Sa’ad, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا نَزَلَ بِرَجُلٍ أَمْرٌ مُهِمْ، فَدَعَا بِهِ يُفَرِّجِ اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Maukah kalian kuberitahukan tentang sesuatu yang jika seseorang ditimpa suatu urusan yang menggelisahkan lalu ia berdoa dengannya, maka Allah akan memberinya jalan keluar?” Yang beliau maksud adalah doa Dzun Nun.

Doa Nabi Yunus terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Anbiyaa ayat 87. Berikut bacaan Arab, latin, dan terjemahannya.

Bacaan Doa Nabi Yunus

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Baca Doa Nabi Yunus 40 Kali

Ada hadits lain yang berisi anjuran membaca doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali. Apabila seseorang membacanya dalam kondisi sakit, jika ia meninggal maka ia akan tercatat syahid dan jika sembuh gugurlah dosa-dosanya. Hadits ini terdapat dalam Shahiih al-Hakim, masih dari riwayat Sa’ad, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى اسْمِ اللَّهِ الْأَعْظَمِ؟ دُعَاءُ يُوْنُسَ، قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! هَلْ كَانَتْ لِيُوْنُسَ خَاصَّةً؟ قَالَ: أَلَا تَسْمَعُ قَوْلَهُ تَعَالَى: فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ تُجِي الْمُؤْمِنِينَ ) فَأَيُّمَا مُسْلِمٍ دَعَا بِهَا فِي مَرَضِهِ أَرْبَعِيْنَ مَرَّةً فَمَاتَ فِي مَرَضِهِ ذَلِكَ أُعْطِيَ أَجْرَ شَهِيْدٍ، وَإِنْ بَرَأَ بَرَأَ مَغْفُورًا لَهُ.

Artinya: “Maukah kalian kutunjukkan tentang nama Allah yang paling agung? Itulah doa Yunus.” Salah seorang bertanya, “Apakah doa ini khusus untuk Yunus?” Nabi SAW menjawab, “Tidakkah engkau mendengar firman Allah: ‘Maka Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.’ (QS Al Anbiyaa: 88) Setiap muslim yang berdoa dengan doa tersebut ketika sedang sakit sebanyak 40 kali lalu ternyata dia meninggal dunia, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang mati syahid. Adapun jika dia sembuh, maka dia sembuh dalam keadaan dosanya terampuni.”

Hadits-hadits tentang doa Nabi Yunus dan keutamaan di atas dipaparkan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa’ wad Dawaa’. Kitab ini ditahqiq Syaikh ‘Ali Hasan bin ‘Ali al-Halabi al-Atsari yang dalam edisi Indonesia terbitan Pustaka Imam asy-Syafii.

Wallahu a’lam.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus hingga Ayat 1000 Dinar untuk Rezeki



Jakarta

Doa Nabi Yunus AS hingga ayat 1000 dinar menarik perhatian pembaca detikHikmah sepekan ini. Bacaan doa tersebut terdapat dalam Al-Qur’an.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits mengatakan doa Nabi Yunus mustajab. Orang yang memohon dengan bacaan tersebut besar kemungkinan terkabul. Rasulullah SAW bersabda,

دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ، إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوْتِ: أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ إِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ


Artinya: “Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat ia berada dalam perut ikan adalah ‘Bahwa tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang zalim’ (QS Al Anbiya: 87). Sungguh, tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam urusan apa pun, melainkan Allah akan mengabulkan doanya tersebut.”

Hadits tersebut terdapat dalam kitab Jaamii’ut Tirmidzi dan Shahih al-Hakim dari riwayat Sa’ad bin Abi Waqqash. Imam at-Tirmidzi menyatakan hadits ini shahih.

Doa Nabi Yunus AS terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya’ ayat 87. Berikut bacaan doanya:

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Selain doa Nabi Yunus, bacaan Ayat Kursi juga menarik banyak pembaca detikHikmah sepekan ini. Ayat Kursi diambil dari salah satu ayat dalam surah Al Baqarah, tepatnya ayat 255.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkah M. Abdul Ghoffar dkk, ayat 255 surah Al Baqarah tersebut dinamakan Ayat Kursi karena kedudukannya yang besar. Disebutkan dalam hadits shahih, Ayat Kursi adalah ayat utama dalam Al-Qur’an.

Ayat spesial dalam Al-Qur’an lain yang menarik perhatian pembaca detikHikmah adalah ayat 1000 dinar. Ayat ini diyakini sebagai pelancar rezeki.

Ayat 1000 dinar terdapat pada surah At Talaq ayat 2 dan 3. Berikut bacaannya:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

wa may yattaqillāha yaj’al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal ‘alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrā

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Penamaan ayat 1000 dinar bermula dari kisah seorang pedagang yang mimpi bertemu Nabi Khidir AS. Dalam mimpi itu, Nabi Khidir AS meminta pedagang itu untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan mengamalkannya agar terhindar dari mara bahaya.

Pedagang tersebut lantas mengamalkan apa yang diminta Nabi Khidir AS dan mustajab! Ia menjadi satu-satunya orang yang selamat saat kapal yang ditumpanginya hancur. Tak hanya badan, hartanya juga selamat.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus Lebih Baik Dibaca Kapan? Ini Waktunya


Jakarta

Doa Nabi Yunus dapat diamalkan umat Islam. Bacaan ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika ditelan ikan paus.

Doa tersebut tercantum dalam surah Al Anbiya’ ayat 87. Bacaan di dalamnya ditujukan untuk memohon ampun dan petunjuk Allah SWT atas penyesalan dari kesalahan yang pernah diperbuat.

Syamsuddin Noor dalam bukunya yang berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi mengutip kitab Fathul Mu’in susunan Imam Zainuddin bin Abdul ‘Aziz Al Malebari bahwa doa Nabi Yunus bisa diamalkan untuk memohon petunjuk saat berada dalam kesulitan. Selain itu, doa juga dibaca ketika memiliki hajat tertentu.


Lantas, kapan waktu terbaik mengamalkan doa Nabi Yunus?

Doa Nabi Yunus Lebih Baik Dibaca sebelum Subuh

Menukil dari buku Menyelami Seluk-Beluk Makrifat tulisan K H Nasaruddin Umar, doa Nabi Yunus sebaiknya dibaca setiap hari. Waktu terbaik membacanya adalah sebelum salat Subuh sebanyak 100 kali dan setelah salat Isya sebanyak 100 kali.

Muslim dapat mengamalkan doa Nabi Yunus berulang kali sebagai bentuk pantang menyerah dalam berdoa. Dari Imam Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya ada seorang hamba yang berdoa kepada Allah, tapi Allah sedang murka kepadanya, maka Allah tidak mengindahkan doanya. Kemudian ia berdoa kepada Allah (lagi), Allah tidak mengindahkan doanya (kembali). Kemudian ia berdoa kepada Allah (lagi), lalu Allah berkata kepada para malaikat-Nya: ‘Hamba-Ku ini tidak mau berdoa kepada selain-Ku, maka Aku sungguh mengabulkan doanya.'” (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu terjemahan Muhammad Zaenal Arifin)

Ada juga pendapat lebih umum yang menganjurkan memanjatkan doa pada waktu-waktu mustajab. Salah satunya pada sepertiga malam terakhir.

Doa Nabi Yunus: Arab, Latin dan Artinya

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Keutamaan Membaca Doa Nabi Yunus

Masih dari sumber yang sama, keutamaan membaca doa Nabi Yunus tercantum dalam hadits Rasulullah SAW,

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: ‘Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin’ Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR At Tirmidzi)

Selain itu, dijelaskan dalam buku Zikir-zikir Pembersih dan Penentram Hati oleh M Rojaya, keutamaan doa Nabi Yunus lainnya adalah dimudahkan menghadapi kesulitan. Ketika seseorang sedang dihadapkan dengan masalah insyaallah saat mereka membaca doa Nabi Yunus akan diberi jalan keluar oleh Allah SWT.

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Sulaiman untuk Mendapatkan Uang dan Kekayaan


Jakarta

Ada doa Nabi Sulaiman AS yang diamalkan untuk memohon kekayaan seperti uang kepada Allah SWT. Muslim bisa turut mengamalkannya setiap hari seusai salat fardhu.

Nabi Sulaiman AS adalah salah satu nabi yang dianugerahi kekuasaan dan kekayaan. Ditambah lagi sejumlah mukjizat yang tidak banyak dimiliki oleh nabi lainnya seperti, berbicara dengan hewan hingga memimpin pasukan jin dan burung hud-hud yang diceritakan dalam surah An-Naml ayat 17,

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ


Artinya: “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).”

Dilansir dari buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah karangan Quraish Shihab, doa yang dipanjatkan Nabi Sulaiman AS berkenaan dengan kekayaan dan kekuasaan bukanlah doa yang terlarang dipanjatkan. Doa ini dibolehkan selama dengan tujuan mengabdi kepada Allah SWT dan masyarakat.

Doa Nabi Sulaiman untuk Kekayaan Arab-Latin

Nabi Sulaiman AS pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk diturunkan mukjizat dan harta kekayaan yang melimpah tersebut. Doa tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an yakni surah Sad ayat 35.

Menurut Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa, doa ini dapat diamalkan tiap hari setelah salat fardhu. Berikut bacaannya.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ …

.. rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li’aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb(u).

Artinya: “… Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Dikutip dari buku Ensiklopedi Doa oleh Hamid Ahmad Ath-Thahir, muslim bisa mencontoh doa yang diamalkan Nabi Sulaiman AS dalam doa sehari-hari. Pada doanya, Nabi Sulaiman AS bertawasul kepada Allah SWT dengan menggunakan nama-nama-Nya yang indah.

Tidak lupa, Nabi Sulaiman AS turut mengamalkan doa agar selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT berupa ilmu, kekayaan, dan kekuasaan. Doa ini termaktub dalam surah An Naml ayat 19 berikut bacaan doanya:

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ …

… rabbi auzi’nī an asykura ni’matakal-latī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn(a).

Artinya: … “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Kisah di Balik Doa Nabi Sulaiman untuk Kekayaan

Dikisahkan, kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki sempat membuat Nabi Sulaiman AS lalai. Kisah tersebut kemudian terabadikan dalam surah Sad ayat 31-35.

Ditafsirkan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 3, Nabi Sulaiman AS terpesona kuda-kuda yang dimilikinya hingga lalai untuk berzikir di waktu Ashar. Nabi Sulaiman AS lalu diberikan ujian oleh Allah SWT berupa sakit keras yang menghilangkan kekuatannya.

Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 34 yang berbunyi,

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya) di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.”

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yusuf Mohon Selamat dari Rayuan Wanita


Jakarta

Nabi Yusuf AS dikenal sebagai sosok yang taat dan memiliki paras tampan. Ketampanannya membuat banyak wanita mendatanginya. Sampai-sampai Nabi Yusuf AS pernah memanjatkan doa memohon selamat dari rayuan wanita.

Paras tampan Nabi Yusuf AS pernah dijelaskan dalam sebuah hadits. Ketika Rasulullah SAW Isra Miraj beliau bertemu dengan Nabi Yusuf AS seraya berkata, “Ketika aku bertemu Yusuf, ternyata ia memiliki separuh kerupawanan (ketampanan).” (HR Muslim)

Dalam buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid juga terdapat riwayat yang menggambarkan ketampanan Nabi Yusuf AS. Riwayat ini berasal dari Ibnu Mas’ud, ia berkata:


“Wajah Yusuf itu seperti kilauan sesuatu yang berkilat. Jika ada seorang wanita yang datang kepadanya untuk suatu keperluan, ia segera menutupi wajahnya agar wanita itu tidak terpana.”

Kisah tersebut juga diceritakan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Yusuf ayat 31,

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ ٣١

Artinya: “Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan). Dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan ketampanannya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya berkata, “Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang mulia.”

Doa Nabi Yusuf Selamat dari Rayuan Wanita

Nabi Yusuf AS lalu memanjatkan doa untuk menghindari rayuan wanita. Bacaan doa Nabi Yusuf ini termaktub dalam surah Yusuf ayat 23.

مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Arab latin: Ma’āżallāhi innahụ rabbī aḥsana maṡwāy, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.”

Doa Nabi Yusuf Terhindar dari Tipu Daya Wanita

Doa Nabi Yusuf AS memohon selamat dari rayuan wanita juga terdapat dalam surah Yusuf ayat 33. Berikut bacaannya:

رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ

Arab latin: Rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad’ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn

Artinya: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Ayub ketika Sakit, Baca untuk Minta Kesembuhan


Jakarta

Doa Nabi Ayub AS ketika sakit dapat diamalkan muslim untuk memohon kesembuhan. Sebagaimana diketahui, Ayub AS diuji dengan penyakit yang menggerogoti tubuhnya dalam waktu cukup lama.

Menurut Qashash Al-Anbiyaa’ oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefulloh MS, Nabi Ayub AS dikenal dengan sifatnya yang sangat dermawan. Sebelum sakit, ia dianugerahi harta yang melimpah.

Harta kekayaannya Ayub AS mencakup hewan ternak seperti kambing, sapi, unta, serta keledai. Sebagai utusan Allah SWT, Nabi Ayub AS menggunakan hartanya untuk kebaikan seperti disumbang kepada fakir miskin, membantu anak yatim, memuliakan tamu, dan lain sebagainya.


Namun, semua nikmat itu dicabut oleh Allah SWT ketika Ayub AS sakit. Saking parahnya penyakit yang diderita Nabi Ayub AS, ia hanya dapat menggunakan lidah dan hatinya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Sehari-hari, sang istri terpaksa mencari nafkah sejak Ayub AS jatuh sakit. Sebagai sosok yang setia, istri Nabi Ayub AS merawat sang nabi dengan tulus.

Doa Nabi Ayub AS ketika Sakit

Doa ketika Nabi Ayub AS sakit tercantum dalam surah Al Anbiya ayat 83, berikut bunyinya:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Arab latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Kisah Sembuhnya Ayub AS dari Penyakit yang Diderita

Diceritakan dalam buku Mukjizat Doa-doa yang Terbukti Dikabulkan Allah karya Yoli Hemdi, alih-alih memohon kesembuhan kepada Allah SWT secara langsung, Ayub AS justru meminta Allah SWT menunjukkan bentuk Maha Penyayang-Nya. Ini menunjukkan pribadi sang nabi yang taat dan santun.

Allah SWT lantas memberi Nabi Ayub AS kesembuhan. Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 84,

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.”

Itulah doa Nabi Ayub AS ketika sakit yang bisa diamalkan muslim. Semoga kita senantiasa selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT, Aamiin.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ketika Bangun Tengah Malam Sesuai Anjuran Rasulullah SAW


Jakarta

Sebagian dari kita mungkin pernah terbangun di tengah malam karena berbagai alasan, seperti mendengar suara, mimpi, atau berubah posisi tidur.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk membaca doa ketika terbangun di malam hari, guna menghindari bahaya dan godaan setan.

Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa dalam berbagai situasi. Rasulullah SAW membaca dzikir ketika terbangun dari tidur dan memuji Allah SWT yang telah menjaga kesehatan dan mengembalikan roh saat terbangun.


Doa Bangun Tengah Malam

Doa ketika bangun di tengah malam adalah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menghadapi berbagai situasi saat terjaga di malam hari. Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ini sebagai cara untuk memohon perlindungan dari bahaya dan godaan setan yang mungkin muncul saat malam.

Dengan membaca doa ini, umat Islam diharapkan dapat merasa tenang dan terjaga dari gangguan, serta memuji Allah SWT yang telah menjaga kesehatan dan mengembalikan roh mereka setelah tidur.

1. Doa Nabi Muhammad Ketika Terbangun di Tengah Malam

Berdasarkan Kitab Ad Da’awat yang dinyatakan dalam hadis Ubadah bin Shamit r.a., Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk dibaca saat terbangun di malam hari. Berikut adalah doa tersebut beserta bacaan latinnya dan terjemahannya:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.

Laa ilaahaillallahu wahdahulaa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, walaa ilaaha illallah, wallahu akbar, walaa haula walaa quwwata illa billaah.

Artinya: “Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.”

Setelah mengucapkan doa tersebut, Rasulullah SAW melanjutkan dengan doa: “Ya Allah, ampunilah aku.” Selanjutnya, beliau bangun, berwudhu, dan melaksanakan salat malam.

Berdasarkan keterangan hadits dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW karya Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berdzikir dan berdoa ketika terbangun di malam hari.

Selain itu, beliau juga sering mengambil air wudhu dan melaksanakan salat malam. Abdullah ibnu Abbas RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah terbangun di tengah malam, lalu beliau segera mengambil air wudhu sebelum kembali melanjutkan tidurnya.

“Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali.” (HR Bukhari)

2. Zikir Ketika Terbangun Malam Hari

Selain membaca doa seperti yang telah disebutkan, Rasulullah SAW juga membaca dzikir, sebagaimana diriwayatkan oleh Ummi Salamah r.a. Berikut adalah bacaan dzikir tersebut:

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم

Rabbigfir waar ham, wahdi lissabiil al-‘aquum.

Artinya: “Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus Selama 40 Malam untuk Hajat Mustajab


Jakarta

Doa Nabi Yunus selama 40 malam dipercaya sebagai salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon agar hajat atau keinginan terkabul. Doa tersebut kerap diamalkan oleh banyak umat Islam dengan harapan mendapatkan jalan keluar dari masalah atau keinginan yang mendesak.

Doa Nabi Yunus ini tercantum dalam Al-Qur’an. Diceritakan dalam Qashash al-Anbiyaa karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefullah MS, Nabi Yunus AS memanjatkan doa tersebut saat berada dalam kesulitan. Saat pergi meninggalkan kaum yang mengingkarinya, Nabi Yunus AS menumpangi kapal yang kelebihan muatan dan setelah diundi ternyata dialah yang harus diturunkan dari kapal. Lalu, muncullah ikan besar menelannya, sebagaimana Allah SWT berfirman,

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ٨٧ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ ٨٨


Artinya: “(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin. (QS Al Anbiya: 87-88)

Nabi Yunus AS senantiasa berdoa selama berada di perut ikan. Ibnu Katsir menjelaskan, para ulama berbeda pendapat terkait berapa lama Nabi Yunus AS berada di perut ikan. Ada yang mengatakan tiga hari, ada yang bilang seminggu, ada juga yang mengatakan 40 hari.

Bacaan Doa Nabi Yunus 40 Malam Arab, Latin dan Arti

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Latin: laa ilaha illa anta subhānaka inni kuntu minaz-zālimin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Waktu Membaca Doa Nabi Yunus

Meskipun doa Nabi Yunus bisa dibaca kapan saja, ada beberapa waktu istimewa yang diyakini lebih mustajab untuk memanjatkan doa. Dikutip dari buku Agar Doa Dikabulkan Allah karangan Nor Kholish Reefani, berikut adalah penjelasan mengenai waktu terbaik yang mustajab untuk membaca doa Nabi Yunus selama 40 malam.

1. Sepertiga akhir malam

2. Setelah berbuka puasa

3. Setelah salat wajib

4. Pada hari Jumat

5. Ketika sedang perang

6. Bangun tidur saat tengah malam

7. Antara azan dan iqamah

8. Saat sujud dalam salat

9. Saat hujan turun

10. Saat ajal tiba

11. Pada malam Lailatulqadar

12. Saat wukuf di Arafah

Keutamaan Membaca Doa Nabi Yunus Selama 40 Malam

Jika seseorang memiliki hajat atau permohonan yang besar, doa menjadi salah satu sarana penting untuk memohon pertolongan Allah SWT.

Salah satu doa yang banyak dianjurkan adalah doa Nabi Yunus. Membaca doa Nabi Yunus selama 40 malam secara rutin diyakini memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah keutamaannya yang dirangkum dari buku Ketika Allah Mengabulkan Doa Mereka tulisan Shalih bin Rasyid al-Huaimil:

1. Permintaan Dikabulkan

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, siapa pun yang membaca doa Nabi Yunus akan dikabulkan permintaannya oleh Allah SWT.

2. Dikeluarkan dari Kondisi Sulit

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa doa Nabi Yunus AS dapat menjadi pembuka jalan keluar dari segala kesulitan yang dihadapi seseorang.

3. Diberikan Pahala seperti Orang Mati Syahid

Umat Islam yang membaca doa Nabi Yunus ketika sedang sakit dan kemudian meninggal dunia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid.

4. Diampuni Segala Dosanya

Bagi mereka yang sedang sakit dan membaca doa ini, jika mereka sembuh, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Rasulullah SAW yang Dibaca saat Sujud Terakhir


Jakarta

Rasulullah SAW selalu memanjangkan sujud dengan membaca beberapa doa. Seperti diketahui, sujud adalah gerakan dalam salat yang memiliki makna mendalam.

Menukil dari buku Sifat Salat Rasulullah SAW yang Terabaikan oleh Iwan Muliawan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak doa pada sujud terakhir. Beliau bersabda,

“Perbanyaklah olehmu berdoa di dalam sujud, karena doa di dalam sujud itu sangat layak diperkenankan.” (HR Ahmad dan Muslim)


Terlebih, dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa sujud menjadi waktu terdekat antara hamba dengan Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Yang paling dekat keadaan seorang hamba kepada Tuhannya adalah dalam keadaan sujud. Oleh karena itu perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR Muslim)

Lantas, doa seperti apa yang diamalkan muslim saat sujud terakhir?

3 Doa Nabi SAW saat Sujud Terakhir

1. Doa Rasulullah SAW ketika Sujud Terakhir Versi Pertama

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجَلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ.

Arab latin: Allâhummaghfirlî dzambî kullahu diqqahu wa jallahu wa awwalahu wa âkhirahu wa alâ niyatahu wa sirrahu

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, dosaku seluruhnya, yang kecil dan yang besar, yang awal dan yang akhir, yang tersembunyi dan terang-terangan.” (HR Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah RA)

2. Doa Rasulullah SAW ketika Sujud Terakhir Versi Kedua

Menukil dari Syarah Hisnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Ahmad terjemahan Abdul Rosyad Shiddiq, terdapat doa versi lainnya yang dibaca Nabi SAW ketika sujud terakhir.

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.

Arab latin: Allahumma a’uudhubi ridhaaka min sakhatika wa bi mu’aafatika min ‘uquubatika wa a’uudhubika minka laa ihsii tsanaa an ‘alaika anta atsnayta ‘ala nafsika

Artinya: “Ya Allah, dengan ridha-Mu sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu aku berlindung dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak kuasa menghitung pujian terhadap-Mu, seperti Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR Muslim)

3. Doa Rasulullah SAW ketika Sujud Terakhir Versi Ketiga

Terdapat doa Rasulullah SAW lainnya yang dibaca ketika sujud terakhir seperti dinukil kitab Sunan an-Nasa’i. Bacaan ini lebih pendek ketimbang kedua doa sebelumnya.

أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka- Mu. Aku berlindung dengan Zat-Mu dari sifat-Mu.” (HR Muslim)

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com