Tag Archives: doa nabi ibrahim

Doa Nabi Ibrahim untuk Anaknya yang Terabadikan dalam Al-Qur’an



Jakarta

Nabi Ibrahim AS pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT semasa menanti kehadiran anaknya. Doa Nabi Ibrahim kepada anaknya tersebut kemudian terabadikan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an.

Semasa hidupnya, Nabi Ibrahim diberikan ujian oleh Allah SWT dengan kesulitan mendapatkan keturunan. Dikisahkan dalam buku Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Quran karya Akmal Rizki Gunawan Hasibuan, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah, istrinya, sudah lama mendambakan kehadiran seorang buah hati. Namun, tidak kunjung juga datang pada mereka.

Hingga tibalah waktunya saat Sarah sudah merasa tua serta dalam kondisi usia yang tidak mungkin untuk hamil dan beranak. Ia memberi saran pada suaminya untuk menikahi Siti Hajar, seorang wanita yang jujur, setia, dan baik hati.


Hal itu dengan tujuan semata-mata agar Hajar melahirkan seorang keturunan yang akan melanjutkan tugas sang suami sebagai Nabi. Sebaliknya, Nabi Ibrahim justru memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan tujuan agar memiliki keturunan yang tumbuh menjadi seorang yang saleh, taat, sekaligus membantunya dalam menyiarkan dakwah.

2 Doa Nabi Ibrahim untuk Anaknya dalam Al-Qur’an

1. Surah As Saffat Ayat 100

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Bacaan latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh.”

2. Surah Ibrahim Ayat 35 dan 40

(35) رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
(40) رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Bacaan latin: …Rabbij’al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na’budal-aṣnām. Rabbij’alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī rabbanā wa taqabbal du’ā

Artinya: “…Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”

Mengutip buku Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur’an oleh Adil Musthafa Abdul Halim, Allah SWT memenuhi keinginan Nabi Ibrahim AS tersebut. Atas izinNya, Nabi Ibrahim dianugerahi keturunan yang sholeh untuk mewariskan kenabian dan menyebarkan dakwah.

Anak-anak Nabi Ibrahim tersebut yang kini dikenal sebagai Nabi Ismail AS dan Nabi Ishak AS. Nabi Ibrahim pun ucapkan syukur kepada Allah atas terkabulnya doanya.

Nabi Ishak AS lahir dari istri pertama Nabi Ibrahim, Sarah. Sementara Nabi Ismail AS lahir dari istri keduanya yang dari seorang budak yakni Siti Hajar.

Mengutip buku Fikih Pendidikan Anak: Membentuk Kesalehan Anak Sejak Dini karya Musthafa al-‘Adawy dan Faisal Saleh, Rasulullah SAW dalam haditsnya juga melarang orang tua untuk mendoakan keburukan kepada anaknya. Doa buruk tersebut dikhawatirkan terkabul dibandingkan doa tentang kebaikannya.

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

Robbi Habli Minassholihin, Doa Nabi Ibrahim agar Dapat Keturunan


Jakarta

Robbi habli minassholihin adalah satu bacaan doa yang dipanjatkan oleh salah seorang nabi. Doa ini berasal dari Nabi Ibrahim AS ketika ia meminta kepada Allah SWT agar diberikan keturunan yang saleh.

Bacaan doa tersebut dinukil dari salah satu firman-Nya yakni Al-Qur’an surah As-Saffat ayat ke 100,

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ


Arab Latin: “Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn(a).”

Artinya: (Ibrahim berdoa,) “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.”

Dikutip dari Tafsir Quran Kemenag, ayat ini menggambarkan kisah Nabi Ibrahim AS yang memohon dengan tulus kepada Tuhan untuk diberikan seorang anak yang saleh, taat, serta bisa menjadi pendampingnya dalam menyampaikan dakwah dan menghadapi kesulitan perjalanan hidup.

Bagi Nabi Ibrahim AS, kehadiran anak menjadi hal istimewa karena dapat menggantikan keluarga dan kaum yang telah ditinggalkannya.

Setelah doa yang tulus dan penuh harapannya, Allah SWT dengan penuh rahmat mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim AS. Berita gembira datang bahwa Allah SWT akan memberikan anugerah seorang putra yang memiliki sifat kesabaran yang luar biasa.

Ketika putra tersebut tumbuh dewasa, sifat sabar yang sangat diinginkan Nabi Ibrahim AS pun mulai muncul. Memang, pada masa kanak-kanak jarang kita temui sifat-sifat seperti kesabaran, ketabahan, dan ketenangan batin. Namun, saat putranya mencapai masa baligh, kelebihan sifat tersebut semakin tampak nyata.

Anak remaja yang dimaksud adalah Nabi Ismail AS, putra pertama Nabi Ibrahim AS dari Hajar, istri kedua beliau. Nabi Ismail AS tumbuh menjadi sosok pemuda yang sabar dan tegar, siap menjalani kehidupan dengan ketabahan hati yang luar biasa.

Kedewasaannya dan dedikasinya dalam menyebarkan dakwah mengikuti jejak ayahnya, menjadikannya sosok yang penuh inspirasi bagi muslim.

Nabi Ibrahim AS, tak hanya memiliki Nabi Ismail AS, namun juga memiliki putra kedua bernama Nabi Ishak AS. Nabi Ishak AS lahir dari istri pertamanya, Sarah.

Kehadiran kedua putranya ini menjadi berkah bagi Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, serta menjadi bukti nyata atas kemurahan Allah SWT dalam mengabulkan doa hamba-Nya yang tulus.

Selain doa meminta keturunan yang saleh dari contoh doa Nabi Ibrahim AS di atas, terdapat beberapa doa lain yang dapat muslim amalkan. Adapun beberapa doa tersebut adalah sebagai berikut yang dikutip dari buku Berdoa dengan Ayat Al-Qur’an: Indahnya Memanjatkan Permohonan Dengan Bahasa Tuhan oleh M. Mas’udi Fathurrohman.

Doa Memohon Diberikan Keturunan yang Saleh dan Baik

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُن وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Arab Latin: “Robbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrota a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâma”

Artinya: “”… Ya, Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan: 74)

Lalu ada doa lain yaitu,

رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةٌ إنك سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Arab Latin: “Robbi hab li min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka sami’ud du’âi”

Artinya: “… Ya, Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS Ali Imran: 38)

Demikian pembahasan mengenai, “Robbi habli minassholihin,” atau bacaan doa Nabi Ibrahim AS untuk memohon keturunan yang sholeh. Semoga bermanfaat ya detikers!

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar yang buat Api Jadi Dingin



Jakarta

Doa Nabi Ibrahim AS ketika dibakar diucapkan saat ia menghadapi cobaan yang luar biasa. Cobaan itu adalah adanya upaya pembunuhan yang dilakukan oleh prajurit Raja Namrud.

Raja Namrud digambarkan sebagai orang yang diktator dan ororiter dan menganggap dirinya sebagai tuhan, sebagaimana dikatakan dalam Al-Aabaa wal Abnaa fil Qur’anil Karim karya Adil Musthafa Abdul Halim. Menurut Mujahid, Namrud bin Kan’aan adalah satu dari empat raja yang memiliki kekuasaan besar dan ia adalah raja yang kafir.

Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim AS kepada Raja Namrud dan para kaum penyembah berhala. Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Ibrahim AS menghadapi berbagai cobaan, salah satunya dibakar oleh prajurit Raja Namrud.


Dalam kondisi itu, Nabi Ibrahim AS diceritakan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Adapun doa Nabi Ibrahim AS ketika dibakar ini adalah sebagai berikut.

Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar

اللَّهُمَّ إِنَّكَ فِي السَّمَاءِ وَاحِدٌ وَأَنَا فِي الْأَرْضِ وَاحِدٌ أعبدك

Arab Latin: Alloohumma innaka fis samaa’i waahidun wa ana fil ardhi waahidun ‘abuduka

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau di langit sana sendiri dan aku di bumi pun sendiri, akulah hamba-Mu.” (Dinukil dari Kitab Majma’ul Jawaa’id Bab Zikrul Anbiyaa)

Doa tersebut termuat dalam riwayat Al Hafidz Abu Ya’la, dari Abu Hurairah RA, sebagaimana dinukil Syamsuddin Noor dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi.

Ibnu Abbas mengatakan, “Akhir dari doa Nabi Ibrahim AS ketika dilempar ke dalam kobaran api adalah kalimat:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab Latin: Hasbunallooh wa nimal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah bagiku dan Dialah sebaik-baik yang menjaga,” (QS Ali Imran: 173)

Perihal kenapa Nabi Ibrahim AS dibakar oleh kaumnya adalah berawal dari penolakan dan penentangan atas dakwah Nabi Ibrahim AS oleh umatnya bahkan dari ayahandanya sendiri. Kejadian ini memuncak setelah Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala yang disembah oleh kaumnya kemudian diadili di depan para hakim.

Simak kisahnya di halaman selanjutnya>>

Kisah Nabi Ibrahim ketika Dibakar Prajurit Raja Namrud

Diceritakan dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, keputusan Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala karena ingin membuktikan kepada kaumnya dengan mata kepala mereka sendiri bahwa berhala-berhala yang mereka tuhankan itu betul-betul tidak ada gunanya bagi mereka. Bahkan berhala itu tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Pada saat itu, para hakim menanyakan kepada Nabi Ibrahim AS apakah dia yang menghancurkan tuhan-tuhan mereka. Dengan tenang, Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa patung besar yang berkalungkan kapak di leher yang melakukannya. Dia menyarankan agar mereka bertanya pada patung-patung tersebut siapa yang menghancurkannya.

Para hakim terdiam dan orang-orang di pengadilan saling berbisik. Mereka merasa dilecehkan dan diejek oleh jawaban Nabi Ibrahim AS. Sang hakim mencoba membela patung-patung itu dengan mengatakan bahwa patung-patung itu tidak bisa berbicara, melihat, mendengar, membawa manfaat, atau menolong diri mereka.

Nabi Ibrahim AS memberikan pidato lantang bahwa patung-patung itu tak berdaya dan menyimpang. Dia menunjukkan betapa kelirunya perbuatan mereka menyembah patung-patung tersebut. Meskipun pidatonya membuat mereka diam, tetapi karena sifat kekafiran sudah mengakar dalam diri mereka, mereka tetap mempertahankan kesalahan mereka.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim AS sebagai hukuman atas penghinaan terhadap tuhan-tuhan mereka. Dengan penuh kekejamannya, mereka meminta rakyat menyaksikan eksekusi tersebut dan menantang mereka untuk membela tuhan-tuhan mereka.

Nabi Ibrahim AS ditangkap dan dibawa ke lapangan untuk dibakar hidup-hidup. Orang-orang dari berbagai penjuru kota datang membawa kayu bakar sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan mereka. Mereka berharap mendapatkan berkah dan kesembuhan dengan memberikan sumbangan kayu bakar tersebut.

Tumpukan kayu bakar dibangun hingga tinggi seperti gunung berapi. Nabi Ibrahim AS yang terbelenggu bersiap-siap untuk dilemparkan ke dalam tumpukan kayu yang menyala-nyala. Namun, pada saat genting itu, malaikat hendak menolongnya, namun ditolaknya. Nabi Ibrahim AS yakin bahwa Allah SWT akan menolongnya tanpa perantara siapapun.

Setelah itu, Nabi Ibrahim berdoa dengan doa yang dijelaskan di atas. Kemudian Allah SWT berfirman kepada api sebagai berikut,

قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Artinya: “Kami (Allah) berfirman, ‘Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!'” (QS Al-Anbiya’: 69)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Hasbunallah Wanikmal Wakil, Doa Penolong Berbagai Kesulitan


Jakarta

Kalimat hasbunallah wanikmal wakil sering disebut-sebut dalam ceramah, kajian, masjid-masjid, atau bahkan di dalam lagu islami. Bacaan tersebut memiliki berbagai keutamaan.

Dikutip dari buku Mencari Pahala Disaat Haid yang ditulis oleh Ratu Aprilia Senja, kalimat dzikir hasbunallah wanikmal wakil disebut dengan doa tawakal.

Berikut merupakan lafadz doa tawakal,


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Latinnya: Hasbunallah wa ni’mal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

Cerita di Balik Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Hasbunallah wanikmal wakil juga disebut sebagai doa Nabi Ibrahim AS. Doa ini tidak lepas dari cerita menajubkan Nabi Ibrahim AS ketika dirinya hampir dibakar api.

Diceritakan dalam Qashash al-Anbiyaa karya Imam Ibnu Katsir, pada saat itu Nabi Ibrahim AS sedang berdakwah pada umatnya agar kembali kepada ketauhidan dan hanya menyembah Allah SWT.

Kaum Nabi Ibrahim AS yang disebut dengan kaum Babilonia. Mereka merupakan kaum yang sangat jahil di mana gemar menyekutukan Allah SWT menyembah berhala-berhala dan menyajikan sesajen di hadapan mereka. Jadi Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim AS kepada kaum tersebut untuk kembali ke jalan yang benar.

Singkatnya, Nabi Ibrahim AS tidak ikut dalam pesta yang dilaksanakan kaum Babilonia. Diam-diam, ia datang ke tempat sesembahan di mana berhala-berhala itu berada.

Di saat orang-orang sedang melakukan pesta, Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala-berhala yang ada di tempat sesembahan itu. Ia hanya meninggalkan satu patung terbesar dan menaruh kapak yang ia gunakan untuk menghancurkan berhala di tangan berhala terbesar itu.

Mengetahui patung-patung sesembahan mereka hancur, mereka langsung marah dan menanyakan siapa perusaknya. Mereka pun akhirnya tahu bahwa Nabi Ibrahim AS lah yang melakukan semua itu.

Saat mereka menanyakan alasan kenapa patung-patung itu dihancurkan, Nabi Ibrahim AS melemparkan pertanyaan itu kepada berhala yang paling besar. Namun, mereka menyadari bahwa patung itu tidak bisa berbuat apa-apa bahkan hanya untuk berbicara.

Kaum Babilonia pun marah dan hendak membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim AS. Saat api sudah membumbung tinggi dan Nabi Ibrahim AS sudah siap untuk dilemparkan ke dalamnya, Nabi Ibrahim AS tidak gentar maupun goyah. Ia hanya terus percaya dan menyebut nama Allah SWT.

Doa yang Nabi Ibrahim AS ucapkan ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.)

Atas izin Allah SWT, api itu pun padam dan mendingin sehingga tidak bisa membakar Nabi Ibrahim AS.

Doa tawakal ini juga diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW saat orang-orang Quraisy sudah mengumpulkan pasukan untuk menyerangnya. Mereka juga berkata agar Nabi Muhammad SAW agar takut kepada mereka.

Jawaban Nabi Muhammad SAW cukuplah, “Cukuplan Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Keutamaan Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Doa Hasbunallah wanikmal wakil memiliki berbagai keutamaan. Berikut beberapa keutamaannya sebagaimana dikatakan Syekh Abil Hasan asy-Syadzili yang dinukil dalam buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman.

  1. Mendapatkan pertolongan Allah SWT dan dicintai banyak orang
  2. Berada dalam perlindungan Allah SWT
  3. Mendapat kemuliaan yang langgeng, berkecukupan, dan mendapat pertolongan saat mendesak
  4. Bisa menarik massa atau menambah pengikut
  5. Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim
  6. Dapat memberi solusi saat mengalami kebuntuan apa saja
  7. Bisa mendamaikan perselisihan
  8. Memperbanyak pendapatan
  9. Menolong bila diremehkan karena miskin
  10. Dipatuhi oleh semua orang
  11. Meredam demonstrasi
  12. Menjadikan harta benda atau tempat tinggal aman dari hama dan pencuri
  13. Bermanfaat untuk keberhasilan melobi para pejabat

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Berhubungan Suami-Istri agar Jauh dari Setan


Jakarta

Membaca doa sebelum berhubungan intim bagi suami-istri penting untuk dilakukan agar dijauhkan dari godaan setan. Selain itu, doa juga dimaksudkan agar jika hubungan tersebut menghasilkan anak yang sholeh.

Simak artikel ini untuk mengetahui doa berhubungan badan bagi suami-istri dan doa agar memiliki anak sholeh, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, lengkap dengan bacaan Arab, latin, dan artinya.

Doa Berhubungan Intim Suami Istri

Doa berhubungan badan suami-istri disampaikan oleh Rasulullah melalui riwayat Bukhari dan Muslim.


Sebelum berhubungan, mulailah membaca basmalah, kemudian membaca doa berikut ini:

الله أَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنّب الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bismillahi Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami, dan jauhkanlah setan dari anak yang telah Engkau berikan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Membaca Doa Sebelum Berhubungan

Dilansir dari buku Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa oleh DR. KH. Badruddin Hasyim Subky, M. HI, doa tersebut memiliki keutamaan agar anak yang dihasilkan dari hubungan suami-istri tersebut tidak diganggu setan selamanya.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim berikut ini:

“Sesungguhnya jika suami istri itu dikarunia anak dari hasil hubungan yang dibacakan doa di atas, maka si anak itu tidak dapat diganggu oleh setan selamanya” (HR. Bukhari Muslim), (Ibn Hajar al-Haetami, Bulugh al-Maram, Dar al-Ihya Singapura, Indonesia, (tt). hadits no. 1049 hlm. 213).

Doa Meminta Keturunan yang Sholeh

Sebagai Muslim, tentu kita menginginkan keturunan kita tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Berikut ini beberapa doa meminta keturunan yang sholeh:

1. Doa Memohon Keluarga yang Sakinah

Yang pertama adalah doa agar bisa membangun keluarga sakinah. Tidak hanya anak sholeh, tetapi juga suami/istri yang menjadi penyenang hati.

Doa ini tertuang dalam surat Al-Furqan ayat 74:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إماما

Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

2. Doa Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim pernah berdoa kepada Allah SWT agar diberikan anak yang sholeh.

Dijelaskan dalam Kajian Magnet Rezeki (2019) oleh Nasrullah & Ardi Gunawan, doa ini dapat kita lihat dalam surat As-Saffat ayat 100:

رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ

“Rabbi habli minas salihin.”

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”

3. Doa Nabi Zakaria

Nabi Zakaria tidak juga dikaruniai anak hingga usianya yang sudah renta. Namun dengan kesungguhan hatinya dalam berdoa, akhirnya beliau dikaruniai anak laki-laki yang kemudian menjadi nabi, yaitu Nabi Yahya.

Berikut ini doa Nabi Zakaria yang dapat dibaca dalam surat Ali Imran ayat 38, yang bunyinya:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ

Rabbi hablî min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami’uddu’î.

Artinya: ” Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.”

Itulah tadi bacaan doa berhubungan badan suami-istri agar dijauhkan dari godaan setan, hingga diberi anak yang shaleh. Wallahu a’lam.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Memohon Anak Sholeh yang Dicontohkan Para Nabi


Jakarta

Setiap orang yang beriman pasti menginginkan anak yang sholeh dan sholehah, sebab ada banyak keutamaan di dalamnya. Kita bisa mengamalkan berbagai doa agar memiliki anak sholeh.

Di bawah ini ada 7 doa memohon kepada Allah agar kita mendapatkan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Simak juga apa saja keutamaan memiliki anak sholeh.

Doa Agar Anak Sholeh Sesuai Al-Qur’an

Berikut 7 doa agar mendapatkan anak yang sholeh sesuai dengan Al-Qur’an, lengkap dengan bacaan arab latin dan artinya:


1. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 100

Nabi Ibrahim yang sedang dalam perantauan berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh. Doa ini dikabulkan Allah dengan menganugerahkan Ismail dari Siti Hajar dan Ishak dari Siti Sarah.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Arab latin: Rabbi hab lii minash-shaalihiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” (QS Ash-Shaffat: 100)

2. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ibrahim Ayat 35

Dalam doanya mengenai keamanan negeri Mekkah, Nabi Ibrahim juga berdoa agar dia dan keturunannya menjadi orang yang bertakwa pada Allah. Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ

Arab latin: Rabbij’al haadzal-balada aaminaw wajnubnii wa baniyya an na’budal-ashnaam(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)

Doa Nabi Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah karena Mekkah menjadi negeri yang aman bagi orang-orang yang berada di sana, dan di sana tidak boleh menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang, bahkan menebang tumbuh-tumbuhan yang berada di sana.

Doa Nabi Ibrahim agar anak cucunya tidak menyembah berhala juga terkabul, bahkan para nabi banyak yang merupakan keturunannya, sehingga disebut sebagai bapaknya para nabi.

3. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 35

Istri dari Imran berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang bertakwa. Bahkan dia ingin anak yang dilahirkannya hidup hanya untuk mengabdi di jalan Allah. Maka lahirlah Siti Maryam, ibunda dari Nabi Isa AS.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab latin: Rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii, innaka antas-samii’ul ‘aliim(u).

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitul Maqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali-Imran: 35)

4. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 36

Doa ibunda dari Siti Maryam di atas berlanjut pada ayat selanjutnya. Dia berdoa agar anaknya terlindung dari setan. Doanya adalah sebagai berikut:

وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Arab latin: Wa innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy-syaithaanir-rajiim(i).

Artinya: “(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS Ali-Imran: 35)

5. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Ali Imran Ayat 38

Nabi Zakaria adalah orang yang mengasuh Siti Maryam sejak bayi, tidak heran Maryam tumbuh menjadi wanita sholihah dan melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Isa AS.

Nabi Zakaria pun berdoa agar memperoleh anak yang sholeh. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Arab latin: Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyiba(tan) innaka samii’ud-du’aa-(i).

Artinya: “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS Ali-Imran: 38)

6. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Anbiya Ayat 89

Nabi Zakaria yang sudah tua belum juga dikaruniai anak. Namun akhirnya istri Nabi Zakaria melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Yahya AS. Doa yang dibaca Nabi Zakaria adalah sebagai berikut:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ

Arab latin: Rabbi laa tadzarnii fardaw wa anta khairul-waaritsiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.” (QS Al-Anbiya: 89)

7. Doa Sesuai Surat Al-Furqan Ayat 74

Surat Al-Furqan ayat 74 memuat doa orang-orang yang beriman mengenai pasangan dan keturunan yang baik. Doa ini sering dibaca pada berbagai kesempatan.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Arab latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa(n).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Keutamaan Memiliki Anak Sholeh

Memiliki anak sholeh termasuk hal penting, karena hal ini adalah salah satu jalan masuk surga. Berikut ini beberapa keutamaan memiliki anak yang sholeh.

Anak Adalah Rezeki

Allah berfirman dalam surat Al-Israa’ ayat 31 bahwa kita tidak boleh takut miskin karena memiliki anak. Allah telah menjamin rezeki masing-masing anak.

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS Al-Israa’: 31).

Ayat tersebut berkaitan dengan masa jahiliyah. Orang-orang di masa itu memiliki kebiasaan tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuannya, dan bahkan membunuh anak perempuan untuk mengurangi beban.

Terus Mengalirkan Pahala

Anak yang sholeh akan terus memberikan pahala kepada orang tua, bahkan ketika sudah meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya:

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Imam Muslim).

Itulah tadi doa-doa meminta kepada Allah agar diberikan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com