Tag Archives: doa para nabi

Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar yang buat Api Jadi Dingin



Jakarta

Doa Nabi Ibrahim AS ketika dibakar diucapkan saat ia menghadapi cobaan yang luar biasa. Cobaan itu adalah adanya upaya pembunuhan yang dilakukan oleh prajurit Raja Namrud.

Raja Namrud digambarkan sebagai orang yang diktator dan ororiter dan menganggap dirinya sebagai tuhan, sebagaimana dikatakan dalam Al-Aabaa wal Abnaa fil Qur’anil Karim karya Adil Musthafa Abdul Halim. Menurut Mujahid, Namrud bin Kan’aan adalah satu dari empat raja yang memiliki kekuasaan besar dan ia adalah raja yang kafir.

Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim AS kepada Raja Namrud dan para kaum penyembah berhala. Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Ibrahim AS menghadapi berbagai cobaan, salah satunya dibakar oleh prajurit Raja Namrud.


Dalam kondisi itu, Nabi Ibrahim AS diceritakan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Adapun doa Nabi Ibrahim AS ketika dibakar ini adalah sebagai berikut.

Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar

اللَّهُمَّ إِنَّكَ فِي السَّمَاءِ وَاحِدٌ وَأَنَا فِي الْأَرْضِ وَاحِدٌ أعبدك

Arab Latin: Alloohumma innaka fis samaa’i waahidun wa ana fil ardhi waahidun ‘abuduka

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau di langit sana sendiri dan aku di bumi pun sendiri, akulah hamba-Mu.” (Dinukil dari Kitab Majma’ul Jawaa’id Bab Zikrul Anbiyaa)

Doa tersebut termuat dalam riwayat Al Hafidz Abu Ya’la, dari Abu Hurairah RA, sebagaimana dinukil Syamsuddin Noor dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi.

Ibnu Abbas mengatakan, “Akhir dari doa Nabi Ibrahim AS ketika dilempar ke dalam kobaran api adalah kalimat:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab Latin: Hasbunallooh wa nimal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah bagiku dan Dialah sebaik-baik yang menjaga,” (QS Ali Imran: 173)

Perihal kenapa Nabi Ibrahim AS dibakar oleh kaumnya adalah berawal dari penolakan dan penentangan atas dakwah Nabi Ibrahim AS oleh umatnya bahkan dari ayahandanya sendiri. Kejadian ini memuncak setelah Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala yang disembah oleh kaumnya kemudian diadili di depan para hakim.

Simak kisahnya di halaman selanjutnya>>

Kisah Nabi Ibrahim ketika Dibakar Prajurit Raja Namrud

Diceritakan dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, keputusan Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala karena ingin membuktikan kepada kaumnya dengan mata kepala mereka sendiri bahwa berhala-berhala yang mereka tuhankan itu betul-betul tidak ada gunanya bagi mereka. Bahkan berhala itu tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Pada saat itu, para hakim menanyakan kepada Nabi Ibrahim AS apakah dia yang menghancurkan tuhan-tuhan mereka. Dengan tenang, Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa patung besar yang berkalungkan kapak di leher yang melakukannya. Dia menyarankan agar mereka bertanya pada patung-patung tersebut siapa yang menghancurkannya.

Para hakim terdiam dan orang-orang di pengadilan saling berbisik. Mereka merasa dilecehkan dan diejek oleh jawaban Nabi Ibrahim AS. Sang hakim mencoba membela patung-patung itu dengan mengatakan bahwa patung-patung itu tidak bisa berbicara, melihat, mendengar, membawa manfaat, atau menolong diri mereka.

Nabi Ibrahim AS memberikan pidato lantang bahwa patung-patung itu tak berdaya dan menyimpang. Dia menunjukkan betapa kelirunya perbuatan mereka menyembah patung-patung tersebut. Meskipun pidatonya membuat mereka diam, tetapi karena sifat kekafiran sudah mengakar dalam diri mereka, mereka tetap mempertahankan kesalahan mereka.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim AS sebagai hukuman atas penghinaan terhadap tuhan-tuhan mereka. Dengan penuh kekejamannya, mereka meminta rakyat menyaksikan eksekusi tersebut dan menantang mereka untuk membela tuhan-tuhan mereka.

Nabi Ibrahim AS ditangkap dan dibawa ke lapangan untuk dibakar hidup-hidup. Orang-orang dari berbagai penjuru kota datang membawa kayu bakar sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan mereka. Mereka berharap mendapatkan berkah dan kesembuhan dengan memberikan sumbangan kayu bakar tersebut.

Tumpukan kayu bakar dibangun hingga tinggi seperti gunung berapi. Nabi Ibrahim AS yang terbelenggu bersiap-siap untuk dilemparkan ke dalam tumpukan kayu yang menyala-nyala. Namun, pada saat genting itu, malaikat hendak menolongnya, namun ditolaknya. Nabi Ibrahim AS yakin bahwa Allah SWT akan menolongnya tanpa perantara siapapun.

Setelah itu, Nabi Ibrahim berdoa dengan doa yang dijelaskan di atas. Kemudian Allah SWT berfirman kepada api sebagai berikut,

قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Artinya: “Kami (Allah) berfirman, ‘Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!'” (QS Al-Anbiya’: 69)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Agar Kaya, Berilmu, Meluluhkan Hati, dan Selalu Bersyukur


Jakarta

Nabi Sulaiman menjadi salah satu nabi yang banyak dikisahkan dalam Al-Qur’an.

Putra Nabi Daud ini dikaruniai banyak mukjizat, di antaranya menjadi raja paling kaya sepanjang zaman, bisa berkomunikasi dengan semua makhluk, serta menjadi raja dari semua makhluk, bahkan termasuk bangsa jin.

Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang menjelaskan doa-doa Nabi Sulaiman yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Doa-doa ini antara lain untuk mendapatkan kekayaan, hingga bisa selalu mensyukuri nikmat.


Doa-doa yang Dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman

Doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman antara lain untuk mendapatkan kekayaan, diberi pemahaman, mampu meluluhkan hati orang lain, hingga selalu mensyukuri nikmat dari Allah.

1. Doa Nabi Sulaiman Agar Memperoleh Kekayaan

Sudah bukan rahasia jika Nabi Sulaiman adalah nabi terkaya, bahkan tak tertandingi oleh siapa pun hingga akhir zaman.

Berikut ini doa Nabi Sulaiman saat meminta kerajaan yang tak tertandingi, sesuai Qur’an Surat Shad ayat 35:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak seorang jua pun miliki sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Ada perbedaan pendapat mengenai doa tersebut jika dijadikan amalan oleh manusia.

Sebab dalam doa tersebut, Nabi Sulaiman meminta kerajaan yang tidak akan dimiliki orang lain, sehingga doa tersebut hanya boleh dipanjatkan Nabi Sulaiman.

Dalam buku Tadabbur (2023) oleh Syofyan Hadi, dijelaskan bahwa hal yang dapat kita contoh dalam doa tersebut adalah mendahulukan istighfar daripada meminta kekayaan. Memohon ampun mengisyaratkan ketakutan pada dosa.

Dengan doa ini pun, Nabi Sulaiman bukan ingin menunjukkan ketamakan. Menurut buku Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman (2020) karya Ahmad Zainal Abidin, Nabi Sulaiman meminta kerajaan untuk kepentingan penyebaran dakwah di bumi.

Sementara dalam buku Matsnawi Maknawi Maulana Rumi (Kitab 1, Bait 2012-4003) oleh Maulana Rumi, disebutkan bahwa Nabi Sulaiman melihat bahaya dari nikmat harta bagi manusia setelahnya.

2. Doa Nabi Sulaiman untuk Meluluhkan Hati Ratu Bilqis

Saat Nabi Sulaiman menaklukkan kerajaan Ratu Bilqis, dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman mengirimkan surat yang meminta agar Ratu Bilqis tunduk dan menyembah Allah.

Ucapan Nabi Sulaiman dalam surat itu dapat diamalkan sebagai doa untuk meluluhkan hati dan agar orang yang berhadapan dengan kita tidak sombong.

Berikut ini doa meluluhkan hati dari kisah Nabi Sulaiman dalam surat An-Naml ayat 30-31:

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ۙ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn

Artinya:

“Sesungguhnya surat ini dari seseorang bernama Sulaiman, dan sesungguhnya (isinya) dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah kalian sombong kepadaku, tapi datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”

Dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi (2008) oleh Syamsuddin Noor, ayat tersebut menekankan kekuatan basmalah sebagai doa. Membaca basmalah menjadi salah satu adab agar doa terkabul.

3. Doa Diberi Pemahaman Seperti Nabi Sulaiman

Dilansir dari NU Online, berikut ini doa agar diberi ilmu dan pemahaman seperti Nabi Sulaiman, yang bersumber dari Kitab Perukunan Melayu Besar.

Isi kitab tersebut antara lain diambil dari karya Syekh Muhammad Arsyad Banjar. Berikut bacaannya doa yang bisa kamu amalkan:

فَفَهَّمْنَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُدَ الجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ وَكُنَّا فَاعِلِيْنَ يَا حَيُّ، يَا قَيُّوْمُ، يَا رَبَّ مُوْسَى وَهَارُوْنَ وَرَبَّ إِبْرَاهِيْمَ، وَيَا رَبَّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ اللَّهُمَّ ارْزُقْنِيَ الفَهْمَ وَالعِلْمَ وَالحِكْمَةَ وَالعَقْلَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya:

“Kami memberikan pemahaman kepada Sulaiman. Setiap dari mereka Kami berikan kebijaksanaan dan ilmu. Kami tundukkan gunung dan burung kepada Daud. Mereka bertasbih. Kamilah yang melakukan itu semua. Wahai zat yang hidup, wahai zat yang tegak, wahai Tuhan Musa, Harun, Tuhan Ibrahim, wahai Tuhan Muhammad SAW. Ya Allah, karuniakan aku pemahaman, ilmu, kebijaksanaan, dan akal dengan rahmat-Mu wahai zat yang maha pengasih,”

4. Doa Nabi Sulaiman Agar Tetap Bersyukur

Memiliki kekayaan, kekuasaan, serta banyak mukjizat, tidak membuat Nabi Sulaiman lupa diri. Beliau selalu berzikir dan bersyukur atas segala nikmat dari Allah.

Dikutip dari buku 101 Doa Anak Saleh (2009) oleh Tim Darul Ilmi, berikut ini potongan surat An-Naml Ayat 19 yang dapat diamalkan sebagai doa.

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

…Robbi awzi’nii an asykuro ni’matakal latii anʼamta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibaadikash shoolihiin.

Artinya:

…Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.

Demikian tadi 4 doa Nabi Sulaiman yang dapat kita pelajari, mulai dari doa agar diberi kekayaan hingga mohon rasa syukur, baik dari Al-Qur’an, maupun dari kitab lainnya.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Adam Pembuka Rezeki dan Pintu Tobat kepada Allah SWT


Jakarta

Doa Nabi Adam pembuka rezeki dan tobat selalu ia ucapkan setelah Allah menurunkannya dari surga. Doa ini terbukti dapat meluluhkan hati-Nya sehingga berkenan untuk menerima tobat hamba-Nya tersebut.

Mengenai cerita Nabi Adam ketika diturunkan dari surga, Imam Ibnu Katsir menjelaskannya secara rinci dalam bukunya yang berjudul Kisah Para Nabi. Yakni Nabi Adam pada awalnya hidup dengan damai dan tentram di surganya Allah SWT.

Allah SWT hanya memberi satu aturan jika Nabi Adam dan Hawa tetap ingin tinggal di surga, yaitu tidak mendekati maupun memakan buah yang bernama khuldi.


Setan memang merupakan musuh manusia yang nyata. Setan kemudian menipu Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang itu. Ia berkata bahwa buah inilah yang membuat mereka bisa kekal abadi di dalam surga.

Nabi Adam dan Hawa terperangkap di dalam jebakan setan terkutuk itu, sehingga keduanya memakan buah larangan Allah SWT itu.

Mengetahui hal tersebut, Allah SWT murka dan mengusir kedua ciptaan-Nya itu ke dunia ini.

Ahmad Yasin Ibrahim menjelaskan dalam buku Meraih Rezeki Tak Terduga, Wahab bin Manbah berpendapat bahwa Allah SWT menelantarkan Nabi Adam selama 7 hari di dunia.

Selama itu pula Nabi Adam menangis karena telah membuat Allah SWT murka dan menangisi kesalahan yang telah ia perbuat. Tak henti-hentinya Nabi Adam meminta ampunan dari Allah SWT dan agar diterima tobatnya.

Hingga pada akhirnya Allah SWT menengok Nabi Adam pada hari ketujuh dan menjawab ampunan-ampunannya. Allah SWT berfirman,

“Bukankah Aku telah memilih engkau untuk diri-Ku? Aku telah halalkan rumah-Ku ini untukmu. Aku telah muliakan engkau atas makhluk yang lain. Aku telah utamakan engkau dengan kemuliaan-Ku. Aku menanamkan perasaan cinta-Ku di dalam dirimu. Bukankah Aku telah memperingatkanmu akan murka-Ku? Bukankah Aku telah berhubungan denganmu melalui tangan-Ku? Aku telah tiupkan pada dirimu ruh-Ku. Bukankah Aku telah perintahkan malaikat-Ku untuk bersujud di hadapanmu?”

Allah SWT kembali berkata kepada Nabi Adam, “Bukankah engkau telah hidup enak di dalam surga-Ku? Engkau dapat tinggal di sana, semaumu karena kemuliaan-Ku? Kemudian engkau menentang perintah-Ku, melupakan janji-Ku, menyia-nyiakan wasiat-Ku. Bagaimana bisa engkau menyalahkan kemarahan-Ku? Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku!”

Hingga pada akhirnya Allah SWT memberikan sebuah doa kepada Nabi Adam agar diri-Nya mau mengampuni hamba-Nya yang hendak bertobat tersebut. Berikut adalah bunyi doa Nabi Adam pembuka rezeki dan pintu tobat dari Allah SWT.

Doa Nabi Adam Pembuka Rezeki dan Pintu Tobat

1. Doa Nabi Adam Pembuka Rezeki Pintu Tobat Surah Al-A’raf Ayat 23

Adapun dikutip dari buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ustadz Ahmad Zacky El-Syafa, Nabi Adam juga berdoa sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam surah Al-A’raf ayat 23 yang berbunyi,

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ٢٣

Bacaan latin: Qaalaa rabbanaa zalamnaa anfusanaa wa illam tagfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal-khaasiriin

Artinya: Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

2. Doa Nabi Adam Pembuka Rezeki dan Pintu Tobat Pertama

لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ ، رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي أَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ ، رَبِّ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِي ، فَتُبْ عَلَيَّ ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيم

Bacaan latin: La ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika rabbi ‘amiltu suan wa dzolamtu nafsi faghfirli anta khoirul ghofirin la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika robbi ‘amiltu suan wa dzolamtu nafsi warhamni innaka arhamur rohimin la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika robbi ‘amiltu suan wa dzolamtu nafsi fatub ‘alayya innaka antat tawwabur rohim

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena Engkau sebaik-sebaik pemberi ampunan. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik pengasih. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji untuk-Mu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik penerima taubat dan Maha Penyayang.”

Mengutip dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi yang ditulis oleh Syamsuddin Noor, S.Ag, doa memiliki banyak keutamaan yang istimewa. Berikut penjelasannya.

Keutamaan Doa

1. Doa adalah ibadah karena Allah SWT memerintahkannya. Sesuatu yang diperintahkan oleh Allah bagi siapa yang melaksanakan adalah ibadah.

2. Doa itu sari patinya ibadah. Jadi, apabila ibadah tanpa diiringi doa, sama saja seperti buah tanpa isi. Salat itu tiang agama Islam. Lalu, roh dari salat adalah doa.

3. Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah selain doa. Sebab, di dalam doa terdapat hakikat penghambaan manusia kepada Tuhan yang menciptakannya. Sejahat-jahatnya manusia, pada kondisi terjepit, pasti yang diharapkan adalah pertolongan Tuhan, “Ya Tuhan, tolonglah aku ya Tuhan.” Dan Allah senang bila ada hamba-Nya memanggil-manggil meminta pertolongan.

4. Tidak ada yang dapat menolak takdir buruk selain dengan doa kepada Allah SWT. Sebab, jika kita berdoa dengan sungguh-sungguh, Allah berkenaan menghapus daftar takdir menurut kehendak-Nya. Inilah hikmah mendalam dari dahsyatnya doa. Tidak ada yang dapat mengusik kehendak Allah selain berdoa meminta izin-Nya.

5. Doa itu membawa manfaat bagi yang memohonkannya. Ini harus diyakini oleh setiap orang beriman karena termasuk aqidah sam’iyah (kepercayaan yang pada dasarnya hanya sebuah kemungkinan, boleh percaya boleh tidak. Akan tetapi, ia menjadi sesuatu yang wajib dipercaya lantaran diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya).

6. Allah sendiri banyak mengajarkan doa-doa di dalam Al-Qur’an, begitu pula dengan Rasulullah SAW, beliau juga banyak mengajarkan doa untuk siang dan malam hari agar dapat diamalkan oleh umatnya. Sebab, doa itu memang sudah ada sejak Nabi Adam diciptakan, dan pengabulan doa oleh Allah sudah ada sejak itu.

7. Dari enam keistimewaan tersebut, tidak salah bila doa menjadi senjata ampuh bagi orang beriman. Doa adalah kekuatan batin, pembuka pintu rezeki, jalan menuju keberkahan dan kemenangan dunia-akhirat.

Banyak sudah rahasia dan keajaiban doa dijelaskan dalam nash-nash (dalil) Al-Qur’an dan hadits dalam berbagai kisah dan peristiwa masa lalu, seperti keajaiban dan kedahsyatan doanya para nabi, orang-orang shaleh, doa orang tua untuk anaknya, doa dari orang-orang yang teraniaya, dan lain sebagainya.

Ketujuh macam rahasia doa di ataslah yang memunculkan kedahsyatan doa-doa mereka. Doa-doa mereka itu langsung menembus langit, bahkan mengguncang Arasy.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Merasa Dicurangi dan Dapat Perlakuan Zalim


Jakarta

Ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan ketika merasa dicurangi atau mendapat perlakuan zalim dari orang lain. Doa ini terdapat dalam Al-Qur’an yang dilafazkan para nabi dan kaumnya.

Salah satu nabi yang mengamalkan doa ini adalah Nabi Syu’aib AS. Kala itu, ia memohon keadilan kepada Allah SWT saat mendapat perlakuan curang dari kaumnya. Doa Nabi Syu’aib AS ini terdapat dalam surah Al A’raf ayat 89.

Berikut bacaan doanya.


Doa Nabi Syu’aib ketika Dicurangi

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفٰتِحِيْنَ

Rabbanaftaḥ bainanā wa baina qauminā bil-ḥaqqi wa anta khairul-fātiḥīn(a).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.”

Diceritakan dalam Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, Nabi Syu’aib AS mendapat ancaman dari kaumnya agar menghentikan dakwahnya atau ia akan diusir dari negerinya. Nabi Syu’aib AS menolak keinginan kaumya yang ingkar itu untuk kembali pada agama mereka.

Nabi Syu’aib AS berkata, “Sungguh, kami telah mengada-adakan kebohongan besar kepada Allah jika kami kembali pada agamamu setelah Allah menyelamatkan kami darinya. Tidaklah patut kami kembali padanya, kecuali jika Allah Tuhan kami menghendaki. Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal.” (QS Al A’raf: 89)

Setelah berkata demikian, Nabi Syu’aib AS memohon keadilan kepada Allah SWT dengan doa, “Wahai Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” (QS Al A’raf: 89)

Doa Pasukan Nabi Daud saat Hadapi Lawan Tak Imbang

Selain Nabi Syu’aib, dalam Al-Qur’an juga terdapat doa pasukan Nabi Daud AS–yang saat itu tergabung dalam tentara Thalut–saat melawan pasukan Raja Jalut. Diceritakan dalam Tafsir Ibnu Katsir, kala itu tentara yang beriman berjumlah sedikit, sementara bala tentara Jalut sangat besar.

Mereka lantas memanjatkan doa mohon kesabaran dan keteguhan. Doa ini terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 250. Berikut bacaan doanya.

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa ṡabbit aqdāmanā wanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn(a).

Artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.”

Doa Nabi Muhammad Mohon Kemenangan

Nabi Muhammad SAW juga memanjatkan doa untuk mohon keadilan kepada Allah SWT. Disebutkan dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, Rasulullah SAW memanjatkan doa ini untuk mohon kemenangan dalam setiap peperangan. Berikut bacaan doanya.

رَبِّ احْكُمُ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ

Robbihkum bilhaqq, wa robbunar rohmaanul musta’aanu ‘alaa maa tashifuun.

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kamu katakan.”

Doa kemenangan tersebut terdapat dalam surah Al Anbiya ayat 112.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Memohon Anak Sholeh yang Dicontohkan Para Nabi


Jakarta

Setiap orang yang beriman pasti menginginkan anak yang sholeh dan sholehah, sebab ada banyak keutamaan di dalamnya. Kita bisa mengamalkan berbagai doa agar memiliki anak sholeh.

Di bawah ini ada 7 doa memohon kepada Allah agar kita mendapatkan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Simak juga apa saja keutamaan memiliki anak sholeh.

Doa Agar Anak Sholeh Sesuai Al-Qur’an

Berikut 7 doa agar mendapatkan anak yang sholeh sesuai dengan Al-Qur’an, lengkap dengan bacaan arab latin dan artinya:


1. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 100

Nabi Ibrahim yang sedang dalam perantauan berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh. Doa ini dikabulkan Allah dengan menganugerahkan Ismail dari Siti Hajar dan Ishak dari Siti Sarah.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Arab latin: Rabbi hab lii minash-shaalihiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” (QS Ash-Shaffat: 100)

2. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ibrahim Ayat 35

Dalam doanya mengenai keamanan negeri Mekkah, Nabi Ibrahim juga berdoa agar dia dan keturunannya menjadi orang yang bertakwa pada Allah. Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ

Arab latin: Rabbij’al haadzal-balada aaminaw wajnubnii wa baniyya an na’budal-ashnaam(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)

Doa Nabi Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah karena Mekkah menjadi negeri yang aman bagi orang-orang yang berada di sana, dan di sana tidak boleh menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang, bahkan menebang tumbuh-tumbuhan yang berada di sana.

Doa Nabi Ibrahim agar anak cucunya tidak menyembah berhala juga terkabul, bahkan para nabi banyak yang merupakan keturunannya, sehingga disebut sebagai bapaknya para nabi.

3. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 35

Istri dari Imran berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang bertakwa. Bahkan dia ingin anak yang dilahirkannya hidup hanya untuk mengabdi di jalan Allah. Maka lahirlah Siti Maryam, ibunda dari Nabi Isa AS.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab latin: Rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii, innaka antas-samii’ul ‘aliim(u).

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitul Maqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali-Imran: 35)

4. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 36

Doa ibunda dari Siti Maryam di atas berlanjut pada ayat selanjutnya. Dia berdoa agar anaknya terlindung dari setan. Doanya adalah sebagai berikut:

وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Arab latin: Wa innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy-syaithaanir-rajiim(i).

Artinya: “(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS Ali-Imran: 35)

5. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Ali Imran Ayat 38

Nabi Zakaria adalah orang yang mengasuh Siti Maryam sejak bayi, tidak heran Maryam tumbuh menjadi wanita sholihah dan melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Isa AS.

Nabi Zakaria pun berdoa agar memperoleh anak yang sholeh. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Arab latin: Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyiba(tan) innaka samii’ud-du’aa-(i).

Artinya: “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS Ali-Imran: 38)

6. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Anbiya Ayat 89

Nabi Zakaria yang sudah tua belum juga dikaruniai anak. Namun akhirnya istri Nabi Zakaria melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Yahya AS. Doa yang dibaca Nabi Zakaria adalah sebagai berikut:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ

Arab latin: Rabbi laa tadzarnii fardaw wa anta khairul-waaritsiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.” (QS Al-Anbiya: 89)

7. Doa Sesuai Surat Al-Furqan Ayat 74

Surat Al-Furqan ayat 74 memuat doa orang-orang yang beriman mengenai pasangan dan keturunan yang baik. Doa ini sering dibaca pada berbagai kesempatan.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Arab latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa(n).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Keutamaan Memiliki Anak Sholeh

Memiliki anak sholeh termasuk hal penting, karena hal ini adalah salah satu jalan masuk surga. Berikut ini beberapa keutamaan memiliki anak yang sholeh.

Anak Adalah Rezeki

Allah berfirman dalam surat Al-Israa’ ayat 31 bahwa kita tidak boleh takut miskin karena memiliki anak. Allah telah menjamin rezeki masing-masing anak.

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS Al-Israa’: 31).

Ayat tersebut berkaitan dengan masa jahiliyah. Orang-orang di masa itu memiliki kebiasaan tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuannya, dan bahkan membunuh anak perempuan untuk mengurangi beban.

Terus Mengalirkan Pahala

Anak yang sholeh akan terus memberikan pahala kepada orang tua, bahkan ketika sudah meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya:

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Imam Muslim).

Itulah tadi doa-doa meminta kepada Allah agar diberikan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Tobat Nabi Adam Mustajab


Jakarta

Hal yang harus dilakukan umat Islam ketika melakukan kesalahan adalah bertobat kepada Allah SWT. Nabi Adam AS pernah bertobat dengan membaca doa robbana dholamna anfusana. Mustajab!

Setiap manusia tidak luput dari kesalahan, tidak terkecuali para nabi Allah SWT. Nabi Adam AS sebagai salah satu nabi-Nya dan manusia pertama pernah melakukan kesalahan kepada Allah SWT, yakni melanggar larangan-Nya ketika berada di surga. Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa pun diturunkan ke bumi.

Bacaan Doa Nabi Adam

Menukil buku Ajalmu Tidak Menunggu Tobatmu karya Saiful Hadi El-Sutha, Nabi Adam AS dan Siti Hawa memanjatkan sebuah doa setelah mereka diusir dari surga karena melanggar larangan Allah SWT. Bahkan, mereka melakukan pelanggaran karena terperdaya oleh Iblis. Doa tobat Nabi Adam AS dan Siti Hawa termaktub pada Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 23.


رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Rabbanâ dhalamnâ anfusana wa il lam taghfir lanâ wa tar-ḫamnâ lanakûnanna minal-khâsirîn.

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Pada akhirnya, Allah SWT menerima tobat Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah mereka menyadari kesalahannya dan memanjatkan doa tersebut. Maka dari itu, doa ini dapat diteladani umat Islam sebagai doa untuk bertobat atau melakukan kesalahan.

Doa Tobat Para Nabi Lainnya

Tidak hanya Nabi Adam AS, ternyata beberapa nabi lainnya juga mencontohkan doa tobat.

Bacaan Doa Tobat Nabi Yunus

Nabi Yunus AS memanjatkan sebuah doa saat beliau berada di dalam perut ikan raksasa di laut lepas. Nabi Yunus AS ditelan ikan tersebut sebagai bentuk teguran Allah SWT atas sikap Nabi Yunus AS dalam menghadapi kaumnya yang kafir. Setelah menyadari kesalahannya, Nabi Yunus AS pun memanjatkan doa yang termaktub dalam surah Al-Anbiya ayat 87.

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn.

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Bacaan Doa Tobat Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS membaca doa yang termaktub dalam surah Ibrahim ayat 41 sebagai bentuk kasih sayang kepada kedua orang tuanya dan seluruh orang beriman. Berikut bacaan doanya.

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَاب

Rabbanaghfir lî wa liwâlidayya wa lil-mu’minîna yauma yaqûmul-ḫisâb.

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat).”

Bacaan Doa Tobat Nabi Musa

Doa yang termaktub dalam surah Al-Qasas ayat 16 ini dipanjatkan Nabi Musa AS ketika beliau merasakan penyesalan yang amat mendalam setelah membunuh seseorang karena membela orang yang satu suku dengan dirinya. Berikut bacaan doanya.

رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ

Rabbi innî dhalamtu nafsî faghfir lî fa ghafara lah.

Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com