Tag Archives: doa sebelum makan

Bacaan Doa Sebelum dan Setelah Makan, Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya



Jakarta

Makanan adalah rezeki dari Allah yang perlu disyukuri. Oleh karenanya, sebelum menyantap makanan, seorang muslim wajib membaca doa sebagai bentuk rasa syukur sekaligus memohon perlindungan dari Allah agar terhindar dari godaan setan.

Berikut ini adalah bacaan doa sebelum dan sesudah makan sebagaimana yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Makbul: Berdoa Sesuai dengan Al-qur’an & Assunnah yang ditulis Dra. Neni Nuraeni M. Ag.

Doa Sebelum Makan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Bacaan latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (HR Ibnu Sunni)

Doa saat Sebelumnya Lupa Membaca Doa sebelum Makan

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk Allah yang lemah dan memiliki banyak kekurangan. Salah satu kekurangan manusia adalah pelupa. Oleh karena itu, dalam beberapa kondisi seorang muslim dapat terlewatkan membaca doa terlebih dahulu dan baru teringat ketika sudah mulai makan.

Maka, berikut adalah bacaan doa yang perlu dilafalkan:

بِسْمِ اللهِ آوَلُهُ وَآخِرُهُ

Bacaan latin: Bismillahi awwaluhu wa akhiruhu.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, untuk awal dan akhir (makan).”

Bacaan di atas disandarkan dari hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang kalian hendak makan, sebutlah nama Allah Ta’ala, jika terlupa katakanlah (doa di atas).”

Adapun terdapat kisah lainnya dari balik bacaan tersebut. Dikutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni dan an-Nasa’i, dari Umayyah bin Makhsyi, seorang sahabat Nabi dia berkata:

“Rasulullah SAW sedang duduk, kemudian ada seseorang yang makan dengan tanpa menyebut nama Allah, hingga ada seseorang yang makan dengan tanpa menyebut nama Allah, hingga makanannya tersisa sesuap saja, ketika dia mengangkat tangannya pada suapan terakhir itu, dia membaca doa tersebut.”

Nabi Muhammad SAW tertawa, dan beliau bersabda: “Syaitan sedang makan bersamanya, akan tetapi ketika dia menyebut nama Allah, syaitan memuntahkan apa yang ada di perutnya.”

Hadits tersebut dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui bahwa orang tersebut tidak membaca basmalah, kecuali ketika makanannya hampir habis, sebab jika beliau telah mengetahui sebelumnya, maka beliau tidak akan diam, untuk mengucapkan basmalah.

Doa Sesudah Makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Bacaan latin: Alhamdulillahi ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.

Dalam hadits lainnya juga disebutkan dari Mu’adz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang makan suatu makanan kemudian berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقْنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلً مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

(Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dengan makanan ini dan menjadikannya rezeki untukku, tanpa daya dan kekuatan dariku)

Maka akan diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi).

Berdoa Termasuk Adab Makan

Betapa pentingnya berdoa dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sehingga Rasulullah selalu mengingatkan umatnya agar selalu mengucap basmalah ketika hendak melaksanakan sesuatu. Termasuk, ketika makan.

Merangkum buku Kitab Minuman dan Kitab Adab Makan: Seri Mukhtashar Shahih Muslim yang ditulis oleh Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al Qusyairi An-Naisaburi, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan seorang muslim ketika makan.

Seperti membaca basmalah sebelum makan, makan menggunakan tangan kanan, makan hidangan yang terdekat dengannya, makan dengan tiga jari sebagaimana cara Rasulullah, dan juga membersihkan suapan apabila terjatuh dan memakannya asalkan makanan tersebut masih bersih.

Adapun selain merupakan bagian dari adab makan, berdoa juga dapat melindungi seorang muslim dari ikutnya setan makan bersamanya. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits berikut ini:

Dari Jabir bin Abdullah RA bahwasanya dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, lalu ia menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika menghadapi makanannya, maka setan akan berkata kepada teman-temannya, ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada pula makan malam untuk kalian.’

Tetapi, sebaliknya, apabila ia masuk ke dalam rumah tanpa menyebut nama Allah pada waktu masuknya, maka setan pun akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam.’ Dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada saat menghadapi makanannya, maka setan pun akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan sekaligus makan malam.” (Muslim 6/108)

Itulah bacaan doa sebelum dan sesudah makan, dilengkapi Arab Latin dan terjemahannya. Rasulullah mengajarkan umatnya bahwa berdoa sebelum dan sesudah makan sangat penting dan dianjurkan. Maka, jangan lupa untuk dibaca sehari-hari, ya!

(dvs/dvs)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Masjid Pogung Dalangan

Doa sesudah Makan dan Artinya, Lengkap dengan Adabnya


Jakarta

Berdoa atas sesuatu, khususnya, kenikmatan menyantap makanan adalah bentuk syukur kita atas karunia Allah SWT. Bacaan lengkap doa sesudah makan dan artinya dapat disimak pada ulasan berikut.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yakni surah Al Baqarah ayat 172,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.”

Dalam hadits dari Mu’adz bin Anas RA juga disebutkan keutamaan membaca doa sesudah makan. Rasulullah SAW bersabda, mereka yang mengamalkan doa tersebut akan diampuni dosanya yang lalu.

“Siapa yang makan suatu makanan kemudian berdoa: اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقْنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلً مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dengan makanan ini dan menjadikannya rezeki untukku, tanpa daya dan kekuatan dariku). Maka akan diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)

Selain doa tersebut, ada doa lainnya yang dapat diamalkan muslim bersumber dari Kitab Super Lengkap Panduan Belajar Shalat Doa & Zikir tulisan Ustaz A Shilihin As Suhaili. Berikut bacaannya.

Doa sesudah Makan dan Artinya

الْحَمْدُ للهِ الَّذِئ أَطْعَمَنَا وَسَقَنَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

Arab Latin: “Alhamdulillaahil ladzi ath’amanaa wa saqoona wa ja’alanaa muslimiina,”

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan makan dan minum kepada kami, serta menjadikan kami dari golongan orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”

Doa di atas diabadikan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya yang diriwayatkan dari Abu Sa’id. Dengan doa tersebut, diharapkan rezeki senantiasa ditambah dan dibukakan kembali celah-celah sumber rezekinya.

Setelah membaca doa tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan untuk bersyukur atas nikmat makanan yang dia peroleh. Rasa syukur ini membuat seseorang tidak menganggap bahwa apa yang ia makan adalah atas usaha dirinya sendiri, melainkan pemberian Allah SWT.

Selain doa sesudah makan, muslim sebaiknya juga jangan melupakan untuk membaca doa sebelum makan. Masih dikutip dari buku yang sama, berikut ini adalah doa sebelum makan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَافِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: “Allahumma baarik lanaa fii maa rozaqta- naa wa qinaa ‘adzaabannaari,”

Artinya: “Wahai Tuhanku berkahilah rizqi yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Adab sesudah Makan

Sesudah makan dan mengucapkan doa penutup makanan, kita diajarkan untuk tidak segera meninggalkan tempat begitu saja setelah hidangan habis. Dalam riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menyampaikan,

“Jika seseorang tidur dengan masih terdapat sisa makanan di tangannya dan ia terganggu oleh suatu hal, maka ia sebaiknya tidak menyalahkan orang lain. Lebih baik ia menyalahkan dirinya sendiri.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Selaras dengan apa yang dijelaskan dalam buku 100 Doa Harian untuk Anak tulisan Nurul Ihsan, selain nasihat dari Rasulullah di atas, terdapat beberapa adab setelah makan yang perlu diingat.

  • Mengucapkan hamdalah (pujian kepada Allah) sebagai ungkapan rasa syukur
  • Mengucapkan rasa syukur dan berdoa kepada Allah atas nikmat makanan yang telah diberikan
  • Mencuci tangan setelah makan
  • Merapikan dan membersihkan peralatan serta sisa makanan yang tersisa
  • Tidak segera melakukan aktivitas seperti tidur, mandi, atau bekerja setelah makan

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Setan Ikut Santap Makanan yang Tak Dibacakan Basmalah, Ini Haditsnya



Jakarta

Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca basmalah dalam memulai setiap aktivitas, termasuk saat hendak makan. Ada sebuah hadits yang menyebut, setan akan ikut menyantap makanan yang tidak dibacakan basmalah.

Hadits yang menyebut bahwa setan akan ikut makan makanan yang tidak dibacakan basmalah ini termuat dalam Shahih Muslim. Imam Muslim meriwayatkannya dari Hudzaifah, ia berkata,

“Jika kami menghadiri jamuan makan bersama Nabi SAW maka kami tidak menjamah makanan sebelum Rasulullah mengawali dan menjamah makanan. Suatu kali, kami menghadiri jamuan makan bersama beliau lalu datanglah seorang budak perempuan yang seolah-olah didorong. Ia hendak menjamah makanan maka Rasulullah menahan tangan budak tersebut. Selanjutnya, datang seorang laki-laki badui yang seolah-olah didorong maka beliau menahan tangan badui ini. Lantas beliau bersabda,


‘Sesungguhnya, setan itu menghalalkan makanan yang tidak disebut asma Allah atasnya dan ia mendatangkan budak perempuan ini untuk menghalalkan makanan maka aku menahan tangannya. Selanjutnya, ia datangkan laki-laki badui ini untuk menghalalkan makanan maka aku pun menahan tangannya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan bersentuhan dengan tanganku bersama tangan di budak perempuan.'” (HR Muslim)

Dalam Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi dijelaskan, hadits tersebut mengandung dalil tentang amar ma’ruf dan nahi munkar. Beberapa anjuran yang terdapat dalam hadits tersebut di antaranya agar menjaga adab terhadap orang yang lebih tua, dianjurkan bersumpah untuk meneguhkan suatu urusan, dan dianjurkan mengajarkan adab makan dan minum dalam Islam kepada orang-orang.

Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar menjelaskan dalam ‘Alam al-Mala’ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, setan tidak menghalalkan makanan, kecuali yang dimakan oleh seseorang tanpa membaca asma Allah (basmalah). Jika ia menyebut nama Allah SWT, kata Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar, makanan tersebut menjadi haram bagi setan.

Setan juga akan ikut makan dan minum bersama manusia yang makan atau minum menggunakan tangan kiri. Hal ini bersandar pada pada hadits yang termuat dalam Musnad Ahmad, Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang makan dengan tangan kiri maka ia makan bersama setan. Siapa yang minum dengan tangan kiri maka setan minum bersamanya.” (HR Ahmad)

Masih dalam Musnad Ahmad, terdapat riwayat yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW melihat seorang laki-laki minum sambil berdiri.

Beliau menegurnya, “Jangan!” Laki-laki itu bertanya, “Mengapa?” Beliau menjawab, “Apakah engkau senang jika kucing ikut minum bersamamu?” Ia menjawab, “Tidak.”

Rasulullah bersabda, “Nah, sekarang telah minum bersamamu makhluk yang lebih buruk daripada kucing, yaitu setan.” (HR Ahmad)

Kisah-kisah tentang setan ikut makan bersama manusia turut diceritakan dalam sejumlah hadits. Umayyah bin Makhsyi an-Shahabi RA berkata,

وَكَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ جَالِسًا وَرَجُلٌ يَأْكُلُ فَلَمْ يُسم اللهَ حَتَّى لَمْ يَبْقَ مِنْ طَعَامِهِ لُقْمَةٌ. فَلَمَّا رَفَعَهَا إلى فيه، قَالَ: بسم الله أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، فَضَحك النَّبِيُّ ﷺ ثُمَّ قَالَ: «مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ اسْتَقَاءَ مَا فِي بَطْنِهِ

Artinya: “Rasulullah SAW duduk, ada pada saat itu seorang laki-laki tanpa mengucapkan basmalah, sehingga makanannya tidak tertinggal kecuali sesuap saja. Setelah orang itu hendak menyuap makanan ke mulutnya, maka tiba-tiba ia mengucapkan. ‘Bimillaahi awwalahu wa aakhirahu (Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhirnya).’ Kemudian Nabi SAW tertawa dan bersabda, ‘Tidak henti-hentinya setan makan bersama orang itu. Tetapi setelah ia ingat untuk menyebut nama Allah, maka setan tersebut memuntahkan seluruh makanan yang ada dalam perutnya.'” (HR Abu Dawud dan an-Nasa’i dalam kitab as-Sunanul Kubraa)

Dalam riwayat lain, Aisyah RA mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَأْكُلُ طَعَامًا فِي سِتَّةِ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَجَاءَ أَعْرَابِيِّ، فَأَكَلَهُ بِلُقْمَتَيْنِ فَقَالَ رسُولُ ﷺ أَمَّا إِنَّهُ لَوْ سَمَّى لَكَفَاكُمْ

Artinya: “Rasulullah SAW makan suatu makanan bersama enam sahabatnya. Lalu datang seorang badui, dan makan makanan itu dalam dua kali suap saja. Rasulullah SAW bersabda, ‘Seandainya orang ini membaca basmalah, maka makanan ini pasti cukup untuk kalian.'” (HR at-Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini hasan shahih)

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Mau Makan dan Adabnya yang Perlu Diperhatikan


Jakarta

Sebelum makan, kaum muslimin dianjurkan untuk memanjatkan doa. Berdoa juga termasuk ke dalam salah satu adab yang dilakukan sebelum dan sesudah makan.

Sebelum makan dan minum hendaknya disertai niat agar dapat menjadi kekuatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Menukil dari Mutiara Ihya’ Ulumuddin susunan Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Iwan Kurniawan, Allah SWT berfirman dalam surah Al Mu’minun ayat 51:

يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ


Artinya: “Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Terkait makanan yang dikonsumsi, Islam mengajarkan umatnya untuk makan makanan yang halal dan baik. Dijelaskan dalam buku Makanan dan Minuman dalam Al-Quran karya Mifta Novikasari, makanan yang halal belum tentu baik bagi tubuh, karenanya Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk memilih makanan yang baik sebagai ikhtiar untuk senantiasa menjaga tubuh dan kesehatan.

Doa Mau Makan: Arab, Latin dan Artinya

Menukil buku Zikir dan Doa Penting Sehari-hari karya Al-Habib Al-Alamah Umar bin Hafizh, berikut doa mau makan yang dapat dipanjatkan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Sebelum Makan

بِسْمِ اللهِ آوَلُهُ وَآخِرُهُ

Arab latin: Bismillahi awwaluhu wa akhiruhu.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, untuk awal dan akhir (makan).”

Bacaan di atas disandarkan dari hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang kalian hendak makan, sebutlah nama Allah Ta’ala, jika terlupa katakanlah (doa di atas).”

Adab ketika Makan dan Minum

Berikut sejumlah adab makan dan minum yang dirangkum dari arsip detikHikmah.

1. Membaca Basmalah

Melafalkan basmalah sebelum makan dan minum termasuk ke dalam adab yang utama ketika makan. Hal ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena merupakan satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

Mengutip buku Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah SAW tulisan Mochammad Syahrowi Yazid, dalam sebuah riwayat, Abu Hafs Umar Bin Abu Salamah berkata:

“Ketika aku berada dalam bimbingan Rasulullah SAW, pernah suatu kali tanganku bergerak di atas piring ke segala arah, hingga Rasulullah pun berkata kepadaku, ‘Wahai anak laki-laki, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah dari makanan yang dekat denganmu,’ Maka, demikianlah cara makanku sejak saat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Menggunakan Tangan Kanan

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Beliau dikenal suka melakukan segala kegiatan dengan tangan kanan.

Dari Abdullah Bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

3. Tidak Sambil Berdiri

Makan dan minum sambil berdiri tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Anas Bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut perbuatan makan sambil berdiri sebagai perbuatan yang buruk. Rasulullah SAW bersabda,

“Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji,” (HR Muslim).

Larangan makan dan minum sambil berdiri bukan tanpa alasan. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya selain etika sopan santun. Makan dan minum sambil berdiri akan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga akan mengakibatkan sel-sel kerongkongan mengalami iritasi.

4. Tidak Meniup Makanan dan Minuman yang Panas

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan,” (HR. Bukhari).

Alasan dilarangnya meniup makanan dan minuman yang panas karena dapat membahayakan kesehatan. Setelah dilakukan beberapa penelitian ilmiah, udara yang keluar melalui tiupan atau hembusan nafas merupakan udara rusak serta penuh dengan zat karbon dioksida.

Akibatnya, makanan bisa terpapar bakteri helicobacter pylori yang menyebar melalui pernafasan. Bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan lapisan lambung yang berakhir menjadi tukak lambung.

5. Tidak Berlebihan

Sesuatu yang berlebihan dilarang dalam ajaran Islam. Sifat berlebihan berdampak negatif dan merugikan, termasuk dalam kegiatan makan dan minum.

Islam mengatur tata cara makan dan minum, termasuk anjuran agar tidak makan dan minum secara berlebihan. Bahkan, dalam Al-Qur’an surah Al A’raaf ayat 31, Allah SWT berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan,”

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com