Tag Archives: doa turun hujan

Doa saat Turun Hujan yang Dipanjatkan Rasulullah SAW



Jakarta

Doa saat turun hujan dapat diamalkan seperti yang telah dilakukan Rasulullah SAW menurut sejumlah riwayat hadits. Ketika hujan turun hendaknya umat muslim senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.

Hujan adalah salah satu nikmat, rahmat, dan keberkahan yang Allah SWT turunkan ke bumi. Bahkan, Rasulullah SAW pun sangat bergembira dengan datangnya hujan hingga beliau bertabarruk atau mengambil berkah dari hujan tersebut.

Dikisahkan dalam sebuah riwayat yang dinukil dari buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy Syafrowi, suatu ketika Rasulullah SAW pernah kehujanan kemudian beliau menyingkapkan bajunya sampai terguyur hujan.


Para sahabat lalu bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda, “Sebab, ia baru saja diciptakan Allah SWT.” (HR Muslim).

Imam Nawawi menjelaskan hadits tersebut mengandung makna bahwa hujan itu rahmat yang diciptakan oleh Allah SWT sehingga umat muslim dapat turut memanjatkan doa saat turun hujan. Lantas, seperti apa bacaannya?

Doa saat Turun Hujan

Dilansir dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, Rasulullah SAW pernah memanjatkan doa untuk meminta hujan, saat turun hujan, setelah hujan turun, dan doa agar hujan berhenti. Berikut ini bacaannya:

1. Doa Meminta Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْنًا مُغِيْئًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ عَاجِلًا غَيْرَ أَجِلٍ

Arab-latin: Allaahummasqinaa ghaytsan mughiitsan marii-an marii’an naafi’an ghayra dharrin ‘aajilan ghayra aajil.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.”

Dalam suatu riwayat disebutkan, “Sekelompok orang datang sambil menangis kepada Rasulullah SAW. Mereka meminta beliau berkenan berdoa agar turun hujan. Lalu, Rasulullah SAW memanjatkan doa ini dan hujan pun turun.” (HR Abu Dawud no. 1169).

2. Doa saat Turun Hujan

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab-latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

Bacaan doa saat turun hujan dipanjatkan oleh Rasulullah SAW ketika beliau menyingkap bajunya saat hujan hingga rintik-rintiknya membasahi sebagian tubuhnya. Hal itu dilakukan karena Nabi SAW hendak menunjukkan bahwa hujan termasuk rahmat yang diciptakan Allah SWT.

3. Doa Setelah Hujan Turun

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab-latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Berdasarkan riwayat hadits, Rasulullah SAW pernah berkata, “Barangsiapa yang mengatakan, ‘Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah’, maka orang itu beriman kepada Allah dan tidak beriman terhadap bintang-bintang.

Sebaliknya orang yang berkata, ‘Kita diberi hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku (Allah) dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR Muslim no. 71).

4. Doa agar Hujan Berhenti

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الأَكَامِ وَالظِرَابِ وَبُطُوْنِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab-latin: Allaahumma hawaa laynaa wa laa ‘alaynaa. Allaahumma ‘alal-aakaami wazh-zhiraabi, wa buthuunil-awdiyati wa manaabitisy-syajar.

Artinya: “Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit dasar lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

Doa tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, ia menceritakan, “Ada sekelompok orang datang kepada Rasulullah SAW dan meminta agar beliau berdoa supaya hujan berhenti.

Rupanya hujan tersebut telah berlangsung selama satu minggu sehingga hewan ternak mereka terancam mati dan jalanan pun terputus. Rasulullah SAW lalu berdoa dengan doa ini dan hujan pun berhenti.” (HR Bukhari no. 1014).

Itulah doa saat turun hujan yang dipanjatkan Rasulullah SAW menurut sejumlah riwayat hadits. Umat muslim juga dapat mengamalkan bacaan doa tersebut saat turun hujan untuk mensyukuri nikmat dan rahmat Allah SWT.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Arti Doa Allahumma Shoyyiban Nafi’an, serta Teks Arab dan Latin


Jakarta

Hujan merupakan salah satu bentuk keberkahan yang diturunkan oleh Allah SWT. Dengan adanya hujan, salah satu manfaat yang didapat makhluk hidup yakni udara jadi lebih sejuk dan segar.

Dalam Islam, kita dianjurkan untuk mengucapkan rasa syukur saat hujan turun. Terlebih jika suatu daerah telah melewati musim kemarau yang sangat panjang, ketika turun hujan tentu menjadi berkah tersendiri.

Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda jika ada tiga kondisi untuk berdoa yang paling mustajab, yakni ketika bertemu dengan dua pasukan, menjelang sholat, dan saat turun hujan.


اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

Artinya: “Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: bertemunya dua pasukan, menjelang sholat dilaksanakan, dan saat hujan turun.” (H.R. Baihaqi)

Lalu, bagaimana bacaan doa allahumma shoyyiban nafi’an dalam tulisan Arab? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Doa Ketika Turun Hujan

Allahumma shoyyiban nafi’an merupakan doa yang diucapkan ketika sedang turun hujan. Sebab, hujan merupakan suatu keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya di muka bumi, agar air tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

Dalam riwayat hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Latin: “Allahumma shoyyiban nafi’an.”

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Doa Ketika Hujan Lebat

Terkadang, hujan yang turun ke muka bumi intensitasnya cukup lebat, sehingga dapat menimbulkan bencana banjir.

Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari, terdapat doa saat turun hujan lebat yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

Doa Meminta Hujan Berhenti

Dalam suatu waktu, hujan pernah turun tak berhenti selama beberapa hari. Hal ini juga pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW, yang berakibat sejumlah akses jalan terputus, stok makanan membusuk, hingga aktivitas sehari-hari jadi terhambat.

Lalu, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa kepada Allah SWT agar hujan segera berhenti.

اللَّهُمّحَوَالَيْنَاوَلَاعَلَيْنَا,اللَّهُمَّعَلَىالْآكَامِوَالْجِبَالِوَالظِّرَابِوَبُطُونِالْأَوْدِيَةِوَمَنَابِتِالشَّجَر

Latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari).

Doa Setelah Hujan Reda

Ketika hujan sudah mulai reda, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa. Mengutip buku Tuntunan Doa dan Dzikir untuk Segala Situasi dan Kebutuhan oleh Ali Akbar bin Aqil, berikut bacaan doanya.

مُطِرْناَ بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

Latin: Muthirnaa bifadhlillaahi wa rahmatihi.

Artinya: “Diturunkan kepada kamu hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya.” (HR Bukhari).

Itu dia penjelasan mengenai arti doa allahumma shoyyiban nafi’an yang dibaca ketika turun hujan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat sekaligus menambah ilmu detikers.

(ilf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Meminta Hujan Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Doa meminta hujan dapat diamalkan oleh kaum muslimin jika hujan tak kunjung turun. Sebagaimana yang kita ketahui, hujan merupakan anugerah sekaligus rahmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada makhluk hidup.

Bahkan, hujan disebut sebagai salah satu tanda atas kebesaran dan rahmat Allah SWT. Turunnya hujan bahkan membuat pikiran dan perasaan seseorang berubah dan lebih mengingat Tuhan serta bersyukur, seperti dijelaskan dalam buku Indahnya Doa Rasulullah oleh Masriyah Amva.

Belakangan ini, panas matahari cukup terik dan menyengat kulit. Kondisi tanah juga kering dan hujan jarang turun.


Berkaitan dengan itu, ada sebuah doa yang dapat dipanjatkan untuk meminta hujan. Seperti apa bacaannya?

Doa Meminta Hujan: Arab, Latin, dan Arti

Mengutip buku 5 Shalat Pembangun Jiwa susunan Nasrudin Abd Rohim, berikut doa meminta hujan yang dapat diamalkan oleh kaum muslimin.

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا سرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

Arab latin: Allahummasqinaa ghoitsan mughiitsan mariyyan sarii’an naafi’an ghoiro dhoorrin, ‘aajilan ghoiro aajilin.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan deras yang penuh ketentraman, menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membahayakan, yang segera datang dan tidak terlambat.”

Selain doa di atas, ada juga versi lainnya yang mengacu pada hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Arab latin: Allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa

Artinya: “Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan.”

Kapan Sebaiknya Doa Turun Hujan Dibaca?

Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf melalui karyanya yang berjudul Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat mengatakan hendaknya doa meminta hujan dibaca sebanyak-banyaknya usai melakukan salat istisqa. Salat tersebut merupakan ibadah memohon turunnya hujan.

Lalu, doa meminta hujan dapat dibaca pada waktu-waktu mustajab doa. Ketika hujan sudah turun, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam membaca doa lainnya sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT yang berbunyi,

قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ ‏.‏ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا ‏.‏ فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

Artinya: “Barangsiapa yang mengatakan, ‘Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah’, maka orang itu beriman kepada-Ku (Allah SWT) dan tidak beriman kepada bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata, ‘Kita diberi hujan oleh binatang ini atau bintang itu’, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku (Allah SWT) dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR Muslim).

Demikian bacaan doa meminta hujan dan informasi terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa saat Turun Hujan, Tergolong sebagai Waktu Mustajab


Jakarta

Doa saat turun hujan bisa diamalkan oleh kaum muslimin. Hujan tergolong sebagai rahmat yang Allah SWT berikan kepada makhluknya di muka bumi.

Diterangkan dalam buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku oleh Masriyah Amva, hujan menjadi satu dari sekian banyak tanda kebesaran Allah SWT. Ketika hujan turun, maka pikiran dan perasaan seseorang akan merasa jauh lebih tenang, seperti lebih mengingat Tuhan dan jadi lebih bersyukur.

Meski demikian, hujan secara terus menerus dapat menimbulkan bencana. Ketika hal itu terjadi, maka umat Islam bisa mengamalkan doa saat turun hujan. Berikut kumpulan doanya.


Kumpulan Doa saat Hujan

1. Doa Saat Turun Hujan

Mengutip buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H Hamdan Hamedan, berikut doa saat turun hujan yang bisa diamalkan.

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

Atau bisa juga membaca doa berikut ketika hujan turun lebat.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

2. Doa ketika Hujan Deras Disertai Petir

Petir merupakan kilatan yang muncul dengan suara gemuruh saat hujan. Mengenai petir disebutkan oleh Allah SWT dalam surah Ar Ra’d ayat 13,

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ١٣

Artinya: “Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Maha Keras hukuman-Nya.” (QS Ar Ra’d: 13)

Ketika hujan disertai petir, kaum muslimin bisa membaca doa berikut sebanyak tiga kali,

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.’

Artinya: “Mahasuci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”

Mengutip buku Terjemah Kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawai yang diterjemahkan Ulin Nuha, dikatakan umat Islam yang membaca doa di atas akan terlindung dari petir dan suara gemuruhnya. Anjuran doa saat melihat petir berasal dari Abdullah bin Zubair RA, Nabi SAW bersabda:

“Mahasuci Zat, yang petir selalu membaca tasbih dengan memuji-Nya dan juga para malaikat pun bertasbih memuji-Nya karena takut kepada-Nya”. Kemudian ia berkata, ‘Sesungguhnya ini adalah peringatan yang sangat keras dari Allah kepada para penghuni bumi, yaitu ancaman turunnya petir, banjir, dan sebagainya. Doa ini dikutip dari surah Ar-Ra’d ayat 13″. (HR Malik)

3. Doa setelah Turun Hujan

Merujuk pada sumber yang sama, berikut bacaan doa setelah turun hujan.

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

4. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

Benarkah Hujan Tergolong Waktu Mustajab?

Diterangkan dalam buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian susunan Mahmud Asy-Syafrowi, Imam Syafi’i dalam al-Umm meriwayatkan hadits dengan sanad mursal, Rasulullah SAW bersabda:

“Carilah oleh kalian doa yang dikabulkan: di saat kedua pasukan bertemu (di jalan Allah), ketika salat diiqamahkan, dan ketika hujan turun.”

Dalam hadits lainnya turut dikatakan mengenai mustajabnya doa ketika hujan turun. Dari Sahl bin Sa’ad RA, Nabi SAW bersabda,

“Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR Hakim)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Turun Hujan dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa turun hujan jadi salah satu bacaan yang bisa diamalkan muslim ketika hujan lebat. Pada dasarnya, hujan merupakan nikmat yang Allah SWT berikan kepada makhluk hidup.

Selain itu, hujan juga tergolong sebagai rahmat dan kebesaran Allah SWT. Menurut buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku karya Masriyah Amva, turunnya hujan menjadikan pikiran dan perasaan seseorang tenang.

Dalam Al-Qur’an, kata hujan disebut sebanyak 55 kali. Ini diterangkan dalam buku Hadits-Hadits Sains oleh Abdul Syukur Al-Azizi.


Salah satunya dalam surah Az Zukhruf ayat 11, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ

Artinya: “Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).”

Namun, hujan dapat berubah menjadi bencana jika dalam intensitas yang banyak. Karenanya, ada beberapa doa yang bisa diamalkan muslim ketika hujan turun yang dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit tulisan H Hamdan Hamedan dan Terjemah Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha,

5 Doa Turun Hujan Arab, Latin dan Artinya

1. Doa Turun Hujan Versi Pertama

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

2. Doa Turun Hujan Versi Kedua

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

3. Doa Turun Hujan Versi Ketiga

Doa turun hujan yang ketiga ini dapat dibaca ketika hujan lebat disertai petir. Doa dibaca sebanyak tiga kali,

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.’

Artinya: “Maha Suci Allah, yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”

4. Doa Turun Hujan Versi Keempat

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

5. Doa Turun Hujan Kelima

Setelah doa-doa di atas, bacaan berikut ini dapat diamalkan ketika hujan reda. Berikut lafaznya,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Turunnya Hujan Tergolong Waktu Mustajab

Masih dari sumber yang sama, turunnya hujan tergolong sebagai waktu mustajab. Dari Sahl bin Sa’ad RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR Hakim)

Selain itu, dalam buku Amalan Pembuka Rezeki susunan Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, terdapat hadits Imam Syafi’i yang menyebut hujan sebagai waktu mustajab. Berikut bunyinya,

“Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan salat dan ketika turun hujan.” (HR Syafi’i)

Wallahu a’lam.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Turun Hujan: Allahumma Shoyyiban Nafi’an


Jakarta

Doa Allahumma shoyyiban nafi’an bisa diamalkan setiap kali melihat dan mengalami hujan. Doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Hujan adalah salah satu nikmat Allah SWT yang diturunkan dari langit untuk penduduk bumi. Hujan yang turun merupakan bentuk keberkahan.


Dalam Al-Qur’an surah Qaf ayat 9, Allah SWT berfirman,

وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً مُّبَٰرَكًا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّٰتٍ وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ

Artinya: “Kami turunkan dari langit air yang diberkahi, lalu Kami tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.”

Dijelaskan dalam buku Amalan Pembuka Rezeki oleh Karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, hujan menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Beberapa hadits Rasulullah SAW juga menegaskan keistimewaan hujan.

Rasulullah SAW bersabda, “Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika turun hujan.” (HR Al Hakim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat dan ketika turun hujan.” (HR Asy Syafi’i)

Doa Turun Hujan Allahumma Shoyyiban Nafi’an

Doa Allahumma Shoyyiban Nafi’an adalah doa yang dibaca Rasulullah SAW saat hujan. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً

Arab latin: Allahumma Shoyyiban Nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa berikut,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”

Setelah hujan reda, umat Islam bisa membaca doa berikut,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatihi

Artinya: “Kita mendapat hujan hanya karena karunia dan rahmat Allah.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa ketika Mendengar Petir


Jakarta

Petir merupakan salah satu fenomena alam yang terdengar dengan suara keras, dan sering kali menyertai hujan deras. Dalam Islam, petir tidak hanya dianggap sebagai fenomena alam, tetapi juga sebagai tanda kekuasaan Allah SWT yang Maha Agung.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d ayat 13, petir bertasbih dengan memuji Allah SWT.

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِۚ وَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ۝١٣


Artinya: “Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya.”

Suara petir juga sering kali menimbulkan rasa takut atau terkejut. Untuk itu, ketika mendengar suara petir, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan doa mendengar petir sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Berikut adalah 3 doa mendengar petir.

3 Bacaan Doa saat Mendengar Petir

Dalam kitab Al-Adzkar Imam Nawawi, Ibnu Umar RA telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut apabila mendengar suara petir,

اللَّهُمَّ لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ ، وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قبل ذلك.

Arab Latin: Allahumma laa taqtulnaa bighadabika, wa la tuhliknaa bi’adzaabika, wa ‘aafinaa qabla dzaalik.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemur- kaan-Mu dan jangan pula membinasakan kami dengan azab- Mu, serta maafkanlah kami sebelum itu.”

Dalam riwayat lain, Abdullah ibnu az-Zubair RA apabila mendengar suara petir, ia berhenti dari berbicara, lalu mengucapkan doa mendengar petir berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ.

Arab Latin: Subhanaalladzii yusabbihurra’du bihamdihi wal-malaa’ikatu min khiifatih.

Artinya: “Mahasuci Allah yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya, juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”

Adapun dari Thawus, seorang imam tabiin yang agung, bila mendengar suara petir, ia mengucapkan doa mendengar petir berikut:

سُبْحَانَ مَنْ سَبِّحْتَ لَهُ .

Arab Latin: Subhaana man sabbahtalah.

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang engkau (guruh) bertasbih menyucikan-Nya.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com