Tag Archives: doa

Bacaan Doa Nabi Ismail ketika akan Disembelih



Jakarta

Saat Nabi Ismail AS mengetahui mengenai perintah Allah SWT untuk menyembelihnya, ia pasrah seraya berdoa. Inilah bacaan doa Nabi Ismail ketika akan disembelih.

Kisah penyembelihan Nabi Ismail AS yang kemudian menjadi dasar perintah untuk berkurban ini diceritakan dalam Kitab Al-Qashash al-Anbiyaa karya Ibnu Katsir.

Diceritakan, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra pertamanya yaitu Nabi Ismail AS yang lahir ketika usia Nabi Ibrahim AS sudah mencapai 86 tahun.


Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS itu merupakan ujian dari Allah SWT terhadap Nabi Ibrahim AS. Dengan sikap Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang penuh keyakinan kepada Allah SWT dan bertawakal kepada-Nya mereka melaksanakan perintah itu.

Perintah Allah SWT itu lalu dijawab oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam surah Ash-Shaffat ayat 102,

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ

Artinys: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu? …” (QS As-Saffat: 102)

Setelah mendengar apa yang dikatakan ayahnya, Nabi Ismail AS pun menjawab,

قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ …

Artinya: “..Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (QS As-Saffat: 102)

Ibnu Katsir mengatakan, jawaban yang diberikan oleh Nabi Ismail AS merupakan wujud dari ketaatan seorang anak kepada orang tua dan Tuhannya.

Doa Nabi Ismail saat akan Disembelih

Perkataan Nabi Ismail AS dalam surah As-Saffat 102 tersebut juga berisi doa Nabi Ismail AS ketika akan disembelih. Berikut bacaannya,

سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

satajidunii in shaaa’allaahu minas saabiriin

Artinya: “Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

Posisi Nabi Ismail saat akan Disembelih

Diceritakan pula bahwa pada saat itu Nabi Ibrahim AS membaringkan Nabi Ismail AS seperti dibaringkannya seekor hewan sembelihan.

Di mana posisi pipi Nabi Ismail AS menempel ke tanah. Lalu, Nabi Ibrahim AS menyebut asma Allah SWT dengan bertakbir, bersaksi, dan menyerahkan sepenuhnya kematian putranya kepada Allah SWT.

As-Sad dan ulama lainnya berkata, “Ibrahim menggoreskan goloknya pada leher Ismail, tetapi tidak melukai sedikit pun.”

Ada juga yang berpendapat “Antara golok dan leher Ismail terdapat lempengan logam.” Wallahu a’lam.

Karena sikap tawakal dari Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS akhirnya Allah SWT memberikan tebusan bagi Nabi Ismail AS.

Allah SWT mengganti Nabi Ismail AS dengan hewan sembelihan yang besar. Menurut pendapat mayoritas ulama yang masyhur bahwa pengganti Ismail itu adalah seekor kibasy (kambing besar) berwarna putih, bermata hitam, dan bertanduk besar.

Nabi Ibrahim AS melihat kambing itu telah terikat dengan tali berwarna cokelat di Gunung Tsabir.” Ats-Tsauri meriwayatkan dari Abdullah bin Utsman bin Khutsaim, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Yaitu kambing yang digembalakan di surga selama empat puluh musim.” Sa’id bin Jubair berkata, “Kambing itu digembalakan di surga hingga Gunung Tsabir pun terpecah karena kehadirannya.”

Selain itu, Muhammad Yusuf Effendi dalam buku Ayah Juara 7 Hari Menjadi Ayah Qur’ani menjelaskan doa dari Nabi Ibrahim AS yang diajarkan kepada Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim AS mengajarkan doa seusai mengerjakan segala sesuatu kebaikan agar amal saleh mereka diterima oleh Allah SWT.

Doa ini diabadikan dalam surah Al-Baqarah ayat 127,

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ١٢٧

Artinya: “(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Idul Adha: Arab, Latin dan Terjemahnya



Jakarta

Doa buka puasa Idul Adha menjadi salah satu amalan yang dapat dikerjakan menjelang buka puasa Tarwiyah dan Arafah. Panjatkan doa sebelum menyatap hidangan berbuka puasa.

Dua puasa sunnah di bulan Zulhijjah ini dapat mendatangkan banyak keutamaan bagi setiap muslim yang menjalaninya. Puasa tarwiyah dikerjakan pada 8 Zulhijjah. Sementara puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah. Waktu ini bertepatan dengan waktu jamaah haji sedang wukuf di Arafah.

Diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda,


صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).

Doa Buka Puasa Idul Adha

Mengutip buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, dan Thibbun Nabawi oleh Maryam Kinanti N, berikut bacaaan doa berbuka puasa.

Doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah sebenarnya tidak berbeda dengan puasa lainnya.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Bacaan latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah,” (HR Abu Daud).

Dianjurkan juga untuk menyegerakan buka puasa jika waktunya telah tiba. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا ، وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا ، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ ، فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ

Artinya: “Jika malam telah datang dari sini dan siang telah tertutup dari sini, serta matahari terbenam, itulah waktu berbuka bagi yang berpuasa,” (HR Bukhari).

Dilansir dari laman NU Online, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I’anatut-thalibin juz 2 halaman 279 menjelaskan bahwa waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan dibaca sebelum dan bukan pula saat berbuka. Penempatan waktu membaca doa berbuka puasa dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan merujuk makna yang terkandung dalam doa tersebut.

Syekh Said bin Muhammad Ba’ali dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598 menjelaskan, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: ‘Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu’.

(dvs/nwk)



Sumber : www.detik.com

Doa Menyembelih Hewan Kurban Milik Orang Lain Lengkap dengan Artinya


Jakarta

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Selain mendirikan sholat Id di pagi hari, ibadah yang paling dianjurkan saat Idul Adha adalah berkurban.

Dalam Islam, kurban adalah bentuk ibadah yang memiliki banyak keberkahan dan pahala. Hukum kurban termasuk ke dalam sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan atau hampir mendekati wajib bagi orang yang mampu.

Terdapat dalil yang menjelaskan tentang kurban, salah satunya disebutkan dalam surat Al Hajj ayat 34 yakni sebagai berikut:


وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

Latin: Wa likulli ummatin ja’alnā mansakal liyażkurusmallāhi ‘alā mā razaqahum mim bahīmatil-an’ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah SWT).”

Agar proses penyembelihan hewan kurban semakin berkah, dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Lalu, seperti apa bacaan doa menyembelih hewan kurban milik orang lain? Simak di bawah ini.

Doa Menyembelih Hewan Kurban Milik Orang Lain

Mengutip laman NU, terdapat doa yang dibaca ketika hendak menyembelih hewan kurban. Untuk lebih jelasnya, simak urutan doa menyembelih hewan kurban milik orang lain berikut ini.

1. Membaca Bismillah

بِسْمِ اللهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan nama Allah.”

2. Membaca Sholawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Artinya: “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Membaca Takbir 3 Kali dan Tahmid 1 Kali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Membaca Doa Sembelih Hewan Kurban Milik Orang Lain

(….) بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ

Bismillah wallahu akbar. Allahumma minka wa ilaika, fataqabbal min … (ucapkan nama pemilik hewan kurban)

Artinya: “Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, kurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah kurban (nama pemilik hewan kurban).”

Syarat Berkurban

Setelah mengetahui bacaan doa menyembelih hewan kurban milik orang lain, kini detikers perlu memahami apa saja syarat-syarat berkurban yang sah dalam Islam. Simak sejumlah syarat berkurban yang harus dipenuhi di bawah ini:

1. Muslim

Syarat berkurban yang pertama yakni seorang Muslim. Bagi orang kafir tidak diwajibkan untuk kurban.

2. Berkecukupan atau Mampu

Kurban disunnahkan bagi yang mampu, yakni telah memiliki harta untuk berkurban. Seorang muslim dianggap mampu jika sudah bisa memberi nafkah kepada keluarga.

3. Balig dan Berakal

Kurban dilakukan oleh seorang muslim yang sudah balig atau cukup umur dan berakal. Sementara bagi anak-anak tidak dibebankan untuk berkurban.

Nah, itu dia penjelasan mengenai bacaan doa menyembelih hewan kurban milik orang lain. Semoga artikel ini dapat membantu detikers saat proses penyembelihan hewan kurban.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa ketika Menerima Daging Kurban



Jakarta

Penting bagi umat Islam untuk berdoa ketika menerima sesuatu sebagai wujud syukur atas rezeki yang diterima dari Allah SWT. Seperti membaca doa ketika menerima daging kurban.

Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah dalam buku Fikih menjelaskan mengenai pemanfaatan daging kurban. Daging kurban harus habis dibagikan kepada fakir miskin dan sebagian untuk dirinya sendiri (yang berkurban). Hal ini didasarkan dalam surah al-Hajj ayat 28,

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ ٢٨


Artinya: “(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan497) atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.”

Lebih lanjut dijelaskan, penyembelih hewan kurban atau panitia kurban boleh menerima daging kurban, tetapi bukan sebagai upah menyembelih atau mengurus. Dalam salah satu riwayat diceritakan, Ali bin Abi Thalib RA berkata,

“Rasulullah SAW memerintahkan kepada saya agar mengurus unta kurban beliau dan supaya membagikan daging, kulit, dan barang-barang yang merupakan pakaian unta itu kepada orang-orang miskin dan saya tidak menerima upah dari sembelihan daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wahbah az-Zuhaili dalam Kitab Fiqih Islam wa Adilathuhu Juz 4 menjelaskan mengenai pembagian sepertiga bagian bagi setiap pihak. Hal ini bersandar pada hadits Ibnu Abbas ketika menggambarkan sifat berkurban Rasulullah SAW yaitu,

“…beliau (Rasulullah SAW) menjadikan sepertiga bagian untuk dimakan keluarganya, sepertiga untuk diberikan kepada para tetangganya yang miskin, dan sepertiga untuk disedekahkan kepada peminta-minta.” (Diriwayatkan oleh al-Hafizh Abu Musa al-Ashfahni)

Doa Menerima Daging Kurban

Umumnya tidak ada penjelasan khusus mengenai doa menerima kurban yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Namun, para penerima kurban dapat membaca doa sebagai berikut,

اَللّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ

Arab latin: Allaahumma baarik lahum fiima rozaqtahum waaghfirlahum warhamhum

Artinya: “Ya Allah, berilah berkah pada saudara-saudara ini dengan apa yang telah Engkau rezekikan, ampunilah dan kasihanilah mereka.”

Doa tersebut termuat dalam Shahih Muslim dari riwayat Abdullah bin Busr RA. Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr turut menukilnya dalam Kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah. Rasulullah SAW membaca doa tersebut ketika menerima suguhan makanan.

Ada pula riwayat yang menyebut Rasulullah SAW membaca doa berikut,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

Arab latin: Allahumma ath’im man ath’amanii wasqi man saqaa-nii

Artinya: ‘Ya Allah, berilah makan orang yang memberiku makan, dan berilah minum orang yang memberiku minum.'” (Shahih Muslim)

Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa turut menjelaskan mengenai salah satu doa yang memperoleh rezeki yang tidak terduga,

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي رَزَقَنِي هَذَا مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنْ وَلَا قُوَّةٍ، اللهُمَّ بارك فِيهِ

Arab latin: Alhamdulillaahilladzii razaqanii haadzaa min ghairi hauli minnii walaa quw- watin allaahumma baarik lii fiihi

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Zat yang telah memberikan rezeki ini dengan tanpa mengeluarkan daya dan kekuatan. Ya Allah… berikanlah berkah dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku itu.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Menyembelih Hewan Kurban Lengkap dengan Tata Caranya



Jakarta

Doa menyembelih hewan kurban perlu diamalkan sebelum muslim melaksanakan prosesi kurban. Kurban sendiri dapat dilakukan setiap tahunnya dimulai pada tanggal 10 Zulhijah atau bertepatan dengan Hari Idul Adha.

Doa menyembelih hewan kurban Idul Adha adalah bagian dari sunnah sebelum menyembelih, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dinukil dari salah satu hadis dari Aisyah RA,

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ فَأُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا يَا عَائِشَةُ هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ثُمَّ قَالَ اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ


Artinya: “Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah kambing tersebut kepada beliau untuk dijadikan kurban. Beliau lalu berkata kepada Aisyah, ‘Wahai Aisyah, asahlah pisau,’

Nabi Muhammad SAW kemudian mengambil pisau tersebut dan kambing tersebut, beliau membaringkannya dan menyembelihnya sambil berkata, “Bismillah (dengan nama Allah). Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya, dan umatnya,” (HR Muslim).

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Melalui Buku Fikih Kurban tulisan Ustaz Abu Abdil Aʼla Hari Ahadi, disebutkan bahwa sebelum menyembelih hewan kurban dapat didahului dengan membaca bismillah, membaca takbir, dan doa agar hewan kurbannya diterima oleh Allah SWT. Dikutip dari Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, berikut bacaan doa menyembelih hewan kurban.

وجهت وجهي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِن صَلاتِي ونسكي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرَّحِيمِ. اللهم صل على سيدنا محمدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا محمد. الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد. اللهُم هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ اللهم تقبل مني مِنْ فَلَان كَمَا تَقَبلْتَ مِنْ إِبْرَاهِيمَ خَلِيْلكَ.

Artinya: “Aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukanNya, dan aku termasuk golongan orang muslimin.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allah segala puji. Ya Allah, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan melalui hewan ini pula mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dariku/dari fulan (sebut nama orang yang berqurban), sebagaimana Engkau menerima dari Nabi Ibrahim, kekasih-Mu.”

Hukum mengucapkan basmalah sebelum menyembelih hewan kurban adalah wajib. Menurut Ustaz Abu Abdil Aʼla Hari Ahadi, kehalalan daging kurban dipengaruhi oleh bacaan basmalah sebelum daging disembelih sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an surah Al An’am ayat 121,

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

Artinya: “Janganlah kamu memakan sesuatu dari (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah. Perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya agar mereka membantahmu. Jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu benar-benar musyrik.”

Imam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ al Fatawa juga menyebutkan kewajiban membaca basmalah sebelum hewan disembelih. Hal ini pun, menurutnya, telah disetujui oleh mayoritas ulama.

Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban

1. Alat Sembelihan Tajam

Gunakanlah alat penyembelihan yang tajam, seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Syaddad ibn Aus Radhiyallahu anhu Beliau bersabda,

“Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan dalam segala hal. Ketika kamu membunuh, maka lakukanlah dengan cara yang baik, dan ketika kamu menyembelih, maka lakukanlah dengan cara yang baik, serta pastikan pisau yang digunakan tajam, dan tenangkan hewan yang akan disembelih.” (HR Muslim)

Selanjutnya, lakukan penyembelihan dengan memotong tenggorokan dan dua urat nadinya yang ada di leher hewan kurban.

2. Hadap Kiblat

Menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi sebagai berikut, “Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan ketulusan dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah golongan musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku diperintahkan demikian, dan aku termasuk golongan orang Muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) adalah darimu, untuk-Mu, dan atas nama Muhammad dan umatnya.” (HR Abu Dawud)

Pemerintah menyampaikan hasil kesepakatan sidang isbat bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023 dan Hari Idul Adha jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023. Sementara, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Idul Adha 2023 jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023 besok.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Amalan dan Doa Spesial Idul Adha untuk Umat Muslim



Jakarta

Para ulama mengatakan bahwa disunnahkan untuk menghidupkan malam hari raya. Berikut ini bacaan amalan dan doa spesial Idul Adha untuk umat Islam.

Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar menjelaskan mengenai sunnah untuk menghidupkan malam hari raya dengan berdzikir kepada Allah SWT, melakukan salat, dan lain sebagainya, melakukan amalan-amalan, dan taat kepada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana berdasar pada hadits, “Barang siapa yang menghidupkan malam dua hari raya, maka hatinya tidak akan mati pada hari ketika hati-hati yang lain mati.” (HR Ibnu Majah dan Imam Syafi’i)


Imam an-Nawawi mengatakan hadits tersebut dhaif, namun ia menyebut dalam kitab keutamaan amal bahwasanya boleh bagi umat Islam menggunakan hadits tersebut.

Dalam redaksi riwayat lain disebutkan, “Barang siapa yang mendirikan salat pada malam dua hari raya karena mengharap ridha Allah SWT semata, maka hatinya tidak akan mati pada saat hati-hati yang lain mati.”

Selain itu, disunnahkan untuk membaca takbir pada malam dua hari raya. Disunnahkan pada Idul Fitri dimulai dari terbenamnya matahari, hingga imam salat Id bertakbiratul ihram.

Disunnahkan juga setelah salat Maktubah dan dalam segala keadaan. Bukan hanya itu, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan ketika dalam perkumpulan orang-orang.

Dianjurkan untuk mengumandangkan takbir ketika jalan, duduk, atau tiduran, baik dalam perjalanan ke masjid maupun ke tempat tidur.

Ketika Idul Adha tiba, maka dikumandangkan takbir dimulai dari setelah salat Subuh dari hari Arafah hingga masuk akhir hari Tasyrik, setelah salat Ashar bertakbir sejenak kemudian selesai.

Para ulama syafi’iyah mengatakan, berikut ini lafal takbir yang dapat dibaca saat malam Hari Raya Idul Adha,

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Allaahu akbar, allaahu akbar, allaahu akbar.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar”

Lafaz tersebut dibaca tiga kali dan boleh diulang-ulang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Imam syafi’i dan para ulama Syafi’iyah mengatakan, jika menghendaki tambahan maka dengan membaca,

الله أَكْبَرُ كَبيراً، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لَا إِلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiiraa. Wa sub- haar laahi bukkrataw wa ashiilaa. Laa ilaaha illal laahu wa laa na’budu ilaa aahu mukhlishiina lahud diin. Walaw karihal kaafiruun. Laa ilaa- ha illa llahu wahdah shadaqa wa’dah. Wa nashara ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illal laahu wal laahu akbar.

Artinya: “Allah Maha Besar, segala puji dengan pujian sebanyak-banyaknya hanya milik Allah. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan sore hari. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan kami tidak meng- hamba kecuali kepada Allah dengan memurnikan agama kepada-Nya walaupun orang-orang kafir membencinya. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, janjinya pasti benar dan dia menolong hamba-Nya. Dan menghancurkan persekutuan orang-orang kafir sendirian Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar.”

Mayoritas ulama Syafi’iyah menyebut boleh juga mengumandangkan takbir Idul Adha dengan bacaan berikut:

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Selain takbiran, amalan dan doa spesial Idul Adha lainnya adalah menyembelih hewan kurban dan berdoa untuk itu. Merangkum arsip detikHikmah, berikut bacaan doa berkurban sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.

بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ

Arab latin: Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min ummati Muhammad

Artinya: “Dengan nama Allah Ya Allah, terimalah dari Muhammad dan dari keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad.”

Apabila hendak menyembelih hewan kurban, maka dapat membaca doa sebagai berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Arab latin: Rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī’ul-‘alīm

Artinya: “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua, Lengkap dengan Adabnya


Jakarta

Umumnya, tradisi ziarah kubur sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Ziarah kubur dilaksanakan kepada kerabat, teman, keluarga, serta orang tua.

Dalam Islam, ziarah kubur termasuk ke dalam bentuk bakti seseorang kepada orang tua dengan mendoakan keduanya ketika ziarah. Hal ini bahkan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari Buraidah bin Al-Hashib, Rasulullah SAW bersabda:


“Aku (Rasulullah) dahulu pernah melarang kalian berziarah kubur, dan kini berziarahlah.” (HR Muslim, Ahmad, & Nasa’i)

Pada hadits lainnya, berikut bunyi sabda Nabi SAW,

فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ فَلْيَزُرْ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرًا

Artinya: “Barang siapa ingin ziarah maka hendaklah dia ziarah, dan jangan kamu mengucapkan hujran.” (HR Muslim)

Maksud dari hujran ialah ucapan batil, seperti dijelaskan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr melalui Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2. Contohnya seperti memohon kepada ahli kubur, meminta bantuan dari mereka yang telah wafat, tawasul, dan hal semacamnya.

Ketika ziarah kubur ke makam orang tua, ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan. Apa saja? Berikut bacaannya yang dinukil dari Kitab Al-Adzkar susunan Imam Nawawi.

Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua

1. Doa Ziarah Kubur Pertama

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُم العَافِيَةَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat.” (HR Muslim, dari Buraidah)

2. Doa Ziarah Kubur Kedua

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian.” (HR Nasa’i & Ibnu Majah)

3. Doa Ziarah Kubur Ketiga

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim, dari Aisyah)

4. Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua agar Diampuni Dosanya dan Dijauhkan dari Azab Kubur

Umat Islam juga bisa membaca doa ziarah kubur untuk orang tua dengan lafaz sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab-latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

Adab Ziarah Kubur

Mengutip dari Buku Pintar 50 Adab susunan Arfiani, ada sejumlah adab yang perlu diperhatikan ketika melakukan ziarah kubur, yaitu:

1. Mengucap Salam

Mengucap salam kepada penghuni kuburan muslim disunnahkan. Adapun ucapan salam hendaknya menghadap wajah mayat lalu mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lahiquun, asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.” (HR Muslim)

2. Membaca Surat Pendek

Membaca surat pendek menjadi sunnah Rasulullah SAW ketika ziarah kubur. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir akan mendapat pahala. Sementara bagi mayatnya diharapkan akan mendapat rahmat.

3. Mendoakan Mayat

Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika mendoakan mayat dan disarankan untuk menghadap kiblat.

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Namun jangan sampai berlebihan.

4. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan

Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan menjadi salah satu adab yang harus diperhatikan ketika ziarah kubur. Namun, diperbolehkan berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

Artinya: “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa yang Paling Sering Dibaca Rasulullah



Jakarta

Rasulullah SAW banyak mengajarkan doa-doa sebagai amalan yang dapat dilakukan umat Islam. Inilah salah satu doa yang paling sering dibaca Rasulullah SAW.

Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah 2 memaparkan mengenai doa yang paling utama yang sering dibaca Rasulullah SAW. Ulama fikih ini menyandarkan pada sejumlah riwayat. Aisyah berkata, “Nabi Muhammad SAW menyukai doa-doa yang singkat dan padat dan meninggalkan doa-doa lainnya.”

Berikut sejumlah doa yang paling sering dibaca Rasulullah SAW.


Doa yang Paling Sering Dibaca Rasulullah

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النار.

Allahumma rabbanâ âtinâ fid-dunyâ hasanatan wa fil-akhirati hasanatan wa qina ‘adzaban når.

Artinya: “Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”

Selain itu, di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya bahwa suatu ketika Rasulullah SAW mendatangi seorang muslim yang telah lemah dan kurus laksana anak ayam. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apakah kamu pernah berdoa sesuatu kepada-Nya?”

Ia menjawab, “Ya, aku pernah berdoa, ‘Ya Allah, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat, percepatlah siksa untukku itu di dunia.'” Rasulullah SAW bersabda,

سُبْحَانَ الله ! لاَ تُطيقُهُ أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قَلْتَ اللَّهُمَّ آتنا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .

Artinya: “Subhanallah! Kamu tidak akan mampu menahannya). Lebih baik kamu membaca doa: Allahumma åtina fid-dunyà hasanatan wa fil-âkhirati hasanatan wa qinà adzaba an-nari (Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka).”

Disebutkan pula di dalam sebuah riwayat bahwa Sa’ad mendengar anaknya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga, yang kamar-kamarnya begini dan begini. Aku berlindung kepada-Mu dari api neraka, borgol-borgolnya dan rantai-rantainya. “

Sa’ad berkata, “Kamu telah meminta kebaikan yang banyak kepada Allah SWT dan memohon perlindungan kepada-Nya dari keburukan yang banyak. Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ في الدُّعَاء.

Artinya: “Akan datang suatu kaum yang melampaui batas dalam berdoa.” Cukuplah kamu berdoa,

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ منَ الشَّرِّركُلِّه مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعلم.

Allahumma inni as aluka minl-khairi kullihi må ‘alimtu minhu wa mâ lam a’lam, wa a’udzu bi-ka minsy-syarri kullihi mà alimtu minhu wa må lam alam

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu segala kebaikan, baik kebaikan yang aku ketahui maupun kebaikan yang tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan, baik keburukan yang aku ketahui maupun kebaikan yang tidak aku ketahui.” (HR Abu Dawud)

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa di antara doa Nabi SAW,

رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ وَاهْدِنِي وَيَسِّر الهُدَى لي وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ، رَبِّ اجْعَلْنِي لَكَ شَكَارًا لَكَ ذَكَارًا لَكَ رَهَّابًا لَكَ مِطْوَاعًا لَكَ تُحْبَنَا أَوَّاهَا إِلَيْكَ مُسَيَّا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي وَاغْسِلْ حَوْبَتِي وَأَحِبْ دَعْوَتِي وَثَبِّتْ حُجَّنِي وَسَدِّدْ لِسَانِي وَاهْدِ قَلِي وَاسْلُلْ سَحَيْمَةَ صَدْرِي.

Rabbi a inni wa la tu’in ‘alaiyya wanshurni wa lâ tanshur ‘alaiyya, wa- mkur li wa la tamkur alaiyya wa-hdini wa yassir al-huda li wanshurni ala man baga alayya, rabbij’alni la ka syakkaran la-ka dzakkaran, la-ka rahhaban, laka mithwa’an, la-ka mukhbitan awwahan, ilaika muniban, rabbi taqabbal taubati wa-gsil haubati, wa ajib da’wati wa tsabbit hujjati wa saddid lisani wa-hdi qalbi wa-slul skhimata shadri

Artinya: “Ya Tuhan, tolonglah aku dan janganlah Engkau buat diriku terkalahkan, buatlah diriku waspada dan jangan buat diriku terpedaya, berilah aku petunjuk, mudahkanlah petunjuk untukku, tolonglah aku dalam menghadapi orang yang berbuat aniaya terhadapku. Ya Tuhan, jadikanlah aku orang yang banyak bersyukur kepada-Mu, orang yang banyak mengingat-Mu, orang yang banyak takut kepada-Mu, orang yang banyak taat kepada-Mu, orang yang khusyuk dan banyak kembali kepada-Mu. Ya Tuhan, terimalah tobatku, basuhlah dosaku, kabulkanlah doaku, kuatkanlah hujjah-ku, benarkanlah lisanku, tunjukkanlah hatiku, dan hilangkanlah kedengkian di dalam hatiku.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Melancarkan Rezeki, Yuk Baca Setiap Hari!



Jakarta

Rezeki termasuk salah satu ketetapan Allah SWT bagi hamba-Nya. Ada doa yang bisa dibaca agar selalu dilimpahkan nikmat rezeki yang halal, berkah dan berlimpah.

Setiap orang tentu ingin memiliki rezeki yang baik. Rezeki yang berasal dari sumber halal sehingga dapat membawa keberkahan.

Soal rezeki setiap makhluk, sebenarnya Allah SWT telah menjamin rezekinya masing-masing. Allah SWT pula yang berkehendak meluaskan rezeki ataupun membatasi rezeki.


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Saba ayat 36:

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdiru wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn

Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang rezeki yang telah dijamin Allah SWT sebagai Sang Pencipta. Rasulullah SAW bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً

Artinya: “Andai kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Pada pagi hari, ia pergi dengan perut kosong, dan pada sore hari ia pulang dengan perut kenyang.” (HR Tirmidzi dan Hakim).

Mengutip buku Mengetuk Pintu Rezeki oleh Irwan Kurniawan, dijelaskan bahwa rezeki terdiri atas dua macam. Pertama adalah rezeki lahiriah yang berkaitan dengan badan atau berupa materi seperti kesehatan. Kedua adalah rezeki batiniah yang berkaitan dengan hati seperti rasa bahagia dan ilmu pengetahuan.

Doa Agar Rezeki Lancar

Berikut beberapa bacaan doa yang bisa dibaca untuk mengharap rezeki halal dan lancar. Bisa dilafalkan setiap hari.

1. Surat Al Maidah ayat 114

Doa agar rezeki lancar ini sebelumnya pernah dibacakan oleh Nabi Isa AS. Berikut bacaannya:

اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Arab-latin: Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maa’idatam minas samaa’i takunu lana ‘iidal li’awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatam mingka warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baiknya pemberi rezeki.”

3. Surat Al Qasas ayat 24

Doa memohon kemudahan rezeki berikut pernah dipanjatkan oleh Nabi Musa AS ketika dilanda kesulitan.

رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ

Arab-latin: Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir

Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku

3. Doa memohon rezeki oleh Ibnu Umar RA

Mengutip laman NU Online, doa berikut bermakna memohon kemudahan rezeki, terutama saat tengah putus harapan. Doa ini bisa dipanjatkan untuk meminta pada Allah supaya kembali dilancarkan pintu rezekinya.

بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

Arab-latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma radhdhini bi qadha ‘ika, wa barik li fima quddira li hatta la uhibba ta ‘jila ma akhkharta, wa la t khira ma ‘ajjalta.

Artinya: “Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang kau tunda dan enggan menunda apa yang kau segerakan.”

Mengutip buku Dahsyatnya Doa & Berzikir oleh Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI dan Reza Pahlevi Dalimunthe, Lc, MAg, selain memohon rezeki yang banyak, seorang muslim juga wajib berikhtiar. Selain itu dianjurkan juga untuk beristigfar kepada Allah dengan rasa ikhlas sebagai bentuk tawakal.

Menanamkan sikap tawakal dalam mencari rezeki dan memenuhi kebutuhan bagi seorang muslim telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah At Talaq ayat 3,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Demikian bacaan doa yang bisa dilafalkan agar memperoleh kemudahan dan kelapangan rezeki. Allah SWT Maha Kaya dan Maha Mengabulkan Doa.

(dvs/nwk)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Keberuntungan yang Bisa Dipanjatkan, Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Doa keberuntungan bisa diamalkan oleh kaum muslimin. Mengingat, keberuntungan tak sepenuhnya berasal dari diri sendiri, melainkan ada perlindungan dan kuasa Allah SWT yang menyertai, khususnya dalam hal-hal yang menyangkut kebahagiaan.

Keberuntungan juga disebut sebagai hak istimewa yang Allah SWT berikan kepada umatnya. Dian Nafi melalui karyanya yang berjudul Seberapa Beruntung Kamu? menjelaskan bahwa keberuntungan atau nasib baik dan buruk tergolong sebagai bagian dari takdir yang ditetapkan Allah SWT.

Karenanya, keberuntungan bukan hanya sesuatu yang muncul secara kebetulan, melainkan atas izin dan kehendak Allah SWT. Meski demikian, keberuntungan atau nasib baik dan buruk tidak dapat dijadikan sebagai patokan hidup, namun lebih kepada bahan introspeksi dan evaluasi diri.


Apabila seorang muslim mengalami nasib buruk, maka panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan. Sebaliknya, jika tengah mengalami nasib baik maka tetap berdoa dan memperbanyak amal kebajikan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Ada sejumlah doa yang bisa dibaca untuk meraih keberuntungan. Apa saja? Berikut bacaannya.

Kumpulan Doa Keberuntungan: Arab, Latin, dan Artinya

1. Doa Keberuntungan Versi Pertama

Berikut merupakan bacaan doa keberuntungan yang dinukil dari buku Doa dan Zikir Orang Sukses susunan Zaki Zamani,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika, wa ‘aza’ima maghfiratika, was-salamata min kulli ithmin, wal-ghanimata min kulli birrin, wal-fawza bil- jannati, wannajata mina-nar

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyebabkan turunnya rahmat-Mu, segala sesuatu yang memastikan ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, keberuntungan dari setiap perbuatan baik, kemenangan dengan meraih surga dan keselamatan dari neraka,”

2. Doa Keberuntungan Versi Kedua

Selain doa di atas, ada juga bacaan lainnya yang bisa dipanjatkan untuk memohon keberuntungan seperti dikutip dari buku Keajaiban Shalat 5 Waktu Bersama Nabi SAW karya Yanuar Arifin,

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Arab latin: Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa il-lam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin

Artinya: “Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi,”

3. Doa Keberuntungan Versi Ketiga

Mengutip dari Majalah Asy-Syariah Edisi 105 terbitan Oase Media, berikut doa keberuntungan versi lain yang bisa dipanjatkan,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الفلاح والنجاح

Arab latin: Allahumma inni as’alukal falaaha wannajaaha

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, keberuntungan dan keselamatan,”

4. Doa Keberuntungan Versi Keempat

Dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan yang ditulis oleh Ahmad Mudzakir S Pd M Si, berikut doa yang bisa dipanjatkan untuk meraih keberuntungan,

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairita’abin wala masyaqqatin walaa dhoirin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syai in qadiir.”

Artinya: “Ya Allah, aku minta pada Engkau akan pemberian rezeki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan, sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu,”

Itulah kumpulan doa keberuntungan yang bisa dipanjatkan. Jangan lupa diamalkan, ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com