Tag Archives: doa

4 Doa sebelum Ujian agar Diberi Kemudahan dan Nilai Bagus


Jakarta

Berdoa saat ujian menunjukkan keyakinan bahwa pertolongan Allah dapat membantu mencapai hasil yang baik. Berikut detikHikmah sajikan bacaan doa sebelum ujian agar diberi kemudahan bagi muslim yang mengamalkannya.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, doa didefinisikan sebagai permintaan atau permohonan dari pihak yang lebih rendah kepada pihak yang lebih tinggi. Dalam konteks ini, manusia adalah pihak yang berkedudukan rendah, sementara Allah SWT adalah pihak yang lebih tinggi.

Anjuran berdoa dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al Ghafir ayat 60:


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يستكبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: “Dan Tuhanmu telah berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina’.”

Allah SWT juga berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡنَ‏

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”

Dalil di atas juga dikuatkan dalam riwayat hadits yang menyebutkan sabda Rasulullah SAW. Dikutip dari Riyadush Shalihin 2 karya Imam Nawawi Edisi Indonesia terbitan Solo Cordova Mediatama, beliau menganjurkan muslim untuk memperbanyak doa terutama dalam salat.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Artinya: Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud).” (HR Muslim)

4 Doa agar Dimudahkan dalam Ujian

Berikut beberapa doa yang dapat dibaca agar dimudahkan dalam menghadapi ujian yang dikutip dari buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustaz H Amrin Ali Al-Kasyaf.

1. Doa untuk Menghadapi Ujian

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِي إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنَاهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Allahumma inni astawdi’uka maa ‘allamtanihi fardudhu ilayya ‘inda haajatii ilayhi wa laa tunsinahu yaa Rabbal ‘aalamiin.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu apa yang Engkau telah mengajarkannya kepadaku. Maka kembalikanlah ia kepadaku sewaktu aku menghendakinya. Dan, janganlah Engkau melupakannya dariku, wahai Dzat Yang Menguasai seluruh alam.

2. Doa Agar Lulus Ujian

اللَّهُمَّ. صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ

Arab latin: Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad inil faatihi limaa ughliqa wal khaatimi limaa sabaqa naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shiraathikal mustaqiimi wa ‘alaa aalihee wa shahbihi haqqaqadrihi wamiiqdaarihi al-azhiimi.

Artinya: Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keagungan atas tuan kami, Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pembuka bagi segala yang terkunci yang menjadi penutup bagi segala yang dahulu, yang memperjuangkan kebenaran dengan kebenaran dan yang menunjukkan kepada-Mu yang lurus, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya dengan hak kapasitas dan derajat yang agung.

3. Doa Mohon Terhindar dari Hasil Ujian yang Tidak Baik

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika min jaahil balaai wa darakis syiqaa’i wa su’il qadaa’i wa shamataatil adaa’i.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang sangat buruk, kebinasaan, qadha yang jelek, dan kehinaan dari musuh-musuh.

4. Doa Dilancarkan Ujian Lisan

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَا نِييَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Rabbisyah li sadri wa yassir li amri wahlul ‘uqdatam mil lisani yafqahu qauli

Artinya: Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.

Doa ini tercantum dalam Al-Qur’an surah Taha ayat 25-28.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa agar Disukai Banyak Orang: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Doa agar disukai banyak orang sering kali menjadi permohonan bagi mereka yang ingin memperbaiki hubungan sosialnya. Bagaimana bacaannya?

Seorang hamba dapat memohon kepada Allah SWT melalui doa agar disukai oleh banyak orang, dengan harapan hati dibersihkan dari sifat buruk dan dilimpahi kebaikan.

Selain berdoa, muslim juga harus berusaha memperbaiki adab dan akhlak dalam berhubungan dengan orang lain. Doa tanpa disertai dengan usaha tidak akan maksimal, karena akhlak yang baik adalah cerminan dari iman dan niat kita untuk terus memperbaiki diri.


Doa agar Disukai Banyak Orang

Dirangkum dari buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap: Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya oleh Ustaz H. Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut ini adalah beberapa doa agar kita disukai oleh banyak orang.

1. Doa Disukai Orang

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِ الْمَحْبُوبِ شَافِي الْعِلَلِ وَمُفَرِّجِ الْكُرَبِ

Latin: Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad. habibil mahjuubil syaafil ‘ilali wamufarrijil kurab.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat atas baginda kami Nabi Muhammad yang mencintai dan dicintai Allah, yang menghilangkan segala penyakit dan menghilangkan segala kesempitan (kesusahan).”

2. Doa agar Terpancarnya Kecantikan dari Dalam

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Latin: Allaahumma baa’id baini wabaina khathaayaaya, kamaa baa’adta bainal masyriqi walmaghrib. allaahumma naqqinii minkhathaayaaya, kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi allahummaghsilnii min khathaayaaya bits-tsalji, walmaai walbaradi

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahanku-kesalahanku, sebagaimana telah Engkau jauhkan antara arah timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa-dosa, sebagaimana pakaian putih yang terbebas dari kotoran. Ya Allah, cucilah diriku dari dosa- dosa dengan es, air, dan embun pagi.”

3. Doa agar Memiliki Kepribadian Baik

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النُّورِ الذَّاتِي وَسِرِّ السَّارِى فِي سَائِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Latin: Allaahumma sholliwasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammad nuuridz-dzaatii wasirris saarii fii saa-iril asmmaai washshifati wa ‘alaa aalihi washahbihi ajma’iin.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, yakni semua cahaya zat dan rahasia yang mengalir dalam semua nama dan sifat serta kepada keluarga dan sahabatnya semua.”

Cara agar Disukai Banyak Orang

Untuk disukai oleh banyak orang, menjaga adab, sikap, dan akhlak adalah hal yang sangat penting. Perilaku yang baik dapat membangun hubungan yang harmonis dan diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar.

Memperhatikan adab dalam berteman dan berinteraksi dengan orang lain juga penting untuk kita perhatikan. Dirangkum dari buku Pelajaran Adab Islam tulisan Suhendri dan Ahmad Syukri, berikut ini adalah akhlak dan adab berteman agar disukai oleh banyak orang.

1. Memilih Teman yang Baik

Penting untuk memilih teman yang baik, karena teman yang baik akan membawa pengaruh positif. Sebaliknya, berteman dengan orang yang buruk akan memberi dampak negatif.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

2. Menjaga Kerukunan

Dalam pertemanan, menjaga kerukunan adalah hal yang wajib dilakukan. Ini merupakan salah satu adab penting yang harus selalu dijaga oleh setiap muslim terhadap temannya.

3. Mendahului Mengucapkan Salam

Teman yang baik tidak ragu untuk mendahului salam ketika bertemu. Salam ini bisa menumbuhkan kasih sayang di antara sesama teman, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

“Maukan kalian aku tunjukkan suatu amalan yang bisa membuat kalian saling menyayangi? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)

4. Berteman karena Allah

Menurut Buku Pintar 50 Adab Islam yang ditulis oleh Arfiani, dasar pertemanan seharusnya adalah karena Allah SWT. Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya menjalin hubungan atas dasar iman.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tidak mencintai seseorang karena Allah.” (HR Ahmad)

5. Bersikap Lemah Lembut

Rasulullah SAW dan para sahabat mencontohkan sikap lemah lembut dalam pertemanan. Allah SWT bahkan menggambarkan sifat ini dalam Al-Qur’an, surat Al Fath ayat 29.

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Artinya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar,”

Adab lain yang perlu diperhatikan dalam persahabatan adalah menerima kekurangan dan menjaga aib teman. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk teman kita.

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tidak senang satu akhlaknya, niscaya dia akan senang dengan akhlaknya yang lain.”

7. Tidak Berlebihan dalam Mencintai Teman

Meskipun Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat yang sangat dekat, beliau mengingatkan agar tidak mencintai teman secara berlebihan. Jika terlalu mencintai, itu bisa menjadi subjektif dan cenderung takut kehilangan.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Golongan Orang yang Doanya Mustajab Tanpa Halangan


Jakarta

Beberapa golongan orang disebut memiliki keistimewaan dalam berdoa. Dikatakan dalam sebuah hadits, ada golongan yang doanya mustajab tanpa diragukan lagi bakal terkabul.

Hadits tersebut terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Kitab tersebut berisi kumpulan hadits shahih seputar akhlak dan akidah. Disebutkan, ada tiga golongan yang doanya mustajab yaitu doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua kepada anaknya. Berikut bunyi haditsnya,

عن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال : قال : رسول الله صلى الله عليه وسلم : ثَلاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لا شَكٍّ فِيهِنَّ : دَعْوَةُ المظلوم ، وَدَعْوَةُ المُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ المُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ الوَالِدِ عَلَى وَلدِهِ


Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga macam doa yang mustajab–yakni akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala–yang tiada disangsikan lagi akan terkabulnya, yaitu: doanya orang yang teraniaya, doanya orang yang dalam bepergian dan doanya orang tua terhadap anaknya.”

Menurut keterangan dalam kitab Riyadhus Shalihin, hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. Tetapi dalam riwayat Imam Abu Dawud tidak terdapat kata-kata: ‘ala waladihi yakni atas anaknya.

Adapun menurut riwayat lain, tiga golongan yang doanya mustajab adalah orang yang berpuasa, orang yang terzalimi, dan doa seorang musafir. Berikut bunyi haditsnya,

ثَلاثُ دَعَوَاتِ مُسْتَجَابَات دَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Artinya: “Tiga doa mustajab: Doa orang yang berpuasa, doa orang yang terzalimi, dan doa seorang musafir.”

Hadits tersebut dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash Shaghir.

Syarat Doa Dikabulkan Allah

Dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin yang diterjemahkan oleh Misbah, terdapat hadits yang menyebut Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya selama tidak berdoa untuk perbuatan dosa dan memutus silaturahmi.

Diriwayatkan dari Ubadah ibnu Shamit RA, ia mengatakan Rasulullah SAW bersabda,

مَا عَلَى الْأَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُو اللَّهُ تَعَالَى بِدَعْوَةٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهَا، أَوْ صَرَفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ، أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ» فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: إِذَا نُكْثِرُ. قَالَ: «اللَّهُ أَكْثَرُ. رَوَاهُ التَّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. وَرَوَاهُ الْحَاكِمُ مِنْ رِوَايَةِ أَبِي سَعِيدٍ وَزَادَ فِيهِ: «أَوْ يَدْخِرُ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلِهَا»

Artinya: “Tiada seorang muslim pun di permukaan bumi yang berdoa kepada Allah Ta’ala dengan sesuatu doa, melainkan Allah akan mengabulkannya atau Allah akan menghindarkan bahaya darinya, selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahmi.” Kemudian seorang di antara kaum itu berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Beliau bersabda, “Allah lebih banyak anugerah-Nya.” (HR At-Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini hasan shahih)

Selain berdoa untuk kemaksiatan dan memutus silaturahmi, doa tidak akan dikabulkan jika seseorang tergesa-gesa. Hal ini dijelaskan dalam kitab Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ edisi Indonesia terbitan Pustaka Imam asy-Syafi’i dengan bersandar pada sabda Rasulullah SAW berikut,

لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمِ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ .)) قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَمَا الْإِسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: (( يَقُوْلُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ، فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيْبُ لِي، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ

Artinya: “Doa seorang hamba akan senantiasa terkabul selama ia tidak berdoa untuk kemaksiatan, atau untuk memutuskan silaturrahim, dan tidak tergesa-gesa.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah bentuk ketergesa-gesaan yang dimaksud?” Nabi SAW menjawab, “Hamba tadi berkata, ‘Aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, namun Allah belum juga mengabulkan doaku. Ia merasa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan doa’.”

Kondisi Terdekat Seorang Hamba dengan Allah

Untuk memperbesar kemungkinan terkabulnya doa, seorang hamba bisa berdoa pada waktu-waktu mustajab atau kondisi terdekat Allah SWT dan hamba-Nya. Dikatakan dalam sebuah hadits, kondisi tersebut adalah ketika sujud.

Keterangan ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Berikut bunyinya,

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ : (( أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاء )) رواه مسلم .

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud).” (HR Muslim dan an-Nasa’i)

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk WC Lengkap dengan Cara Membaca dan Adabnya


Jakarta

Doa masuk WC atau kamar mandi bisa diamalkan muslim agar terhindar dari godaan setan. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita selalu berdoa kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Kamar mandi tergolong sebagai tempat kotor. Bahkan, WC digunakan sebagai tempat tinggal jin dan setan sebagaimana disebutkan dalam hadits. Untuk itu, umat Islam dianjurkan membaca doa ketika masuk WC.

Anjuran membaca doa masuk WC termaktub dalam sebuah hadits Nabi SAW, beliau bersabda,

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka masuk ke kamar mandi, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah’,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Berikut doa masuk WC yang bisa dibaca muslim seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Doa Masuk WC: Arab, Latin dan Bacaannya

اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ

Arab latin: Allahumma innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi.

Artinya: “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan para setan.”

Cara Membaca Doa Masuk WC

Mengutip dari Yaum fi Hayaati Muslim karya Muhammad Hasan Yusuf terjemahan Abu Najib Abdillah, doa masuk WC dibaca dengan keras. Maksud keras di sini sampai suaranya terdengar oleh orang lain.

Anjuran membaca doa masuk WC secara keras merujuk pada hadits dari Imam As-Shan’ani yang berkata:

“Lahiriah hadits Anas bahwa nabi mengeraskan zikir ini, maka bagusnya membacanya dengan keras.” (Sulubus Salam, 1/174)

Adab Masuk WC bagi Muslim

Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam susunan Arfiani, berikut sejumlah adab masuk WC yang perlu diperhatikan muslim.

  • Membaca doa masuk WC
  • Masuk kamar mandi didahului kaki kiri
  • Tidak berlama-lama di dalam WC
  • Tidak boros air
  • Tidak bersiul di dalam WC

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Mimpi Buruk Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Doa ketika mimpi buruk dapat dibaca oleh umat Islam saat mengalami mimpi buruk. Doa ketika mimpi buruk bertujuan untuk memohon pertolongan dari Allah SWT.

Mimpi dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia karangan Abdul Muis artinya angan-angan yang terjadi saat tidur. Sedangkan kata mimpi secara istilah dapat diartikan sebagai ungkapan tentang sesuatu yang dilihat oleh seseorang yang tidur di dalam tidurnya.

Menurut sejarah yang tercatat dalam Al-Qur’an, para nabi juga mengalami mimpi. Salah satu mimpi yang diabadikan dalam Al-Qur’an adalah mimpi Nabi Yusuf AS. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 4:


اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Artinya: (Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya’qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku.”

Jenis-jenis Mimpi

Dalam buku Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah oleh Muhammad Ibnu Sirin, ada dua macam mimpi yakni mimpi baik dan mimpi buruk. Kadang, mimpi buruk yang datang mengakibatkan seseorang merasa cemas yang tidak diinginkan.

Hal senada juga dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim yang terjemahkan Muhammad Fuad Abdul Baqi, mimpi terbagi menjadi dua jenis yaitu mimpi buruk dan mimpi baik. Dikatakan bahwa mimpi baik berasal dari Allah SWT, sedangkan mimpi buruk datang dari setan.

Dari Qatadah RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi yang baik, datangnya dari Allah SWT, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari setan. Siapa saja yang bermimpi perkara yang tidak disukainya maka meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan dari setan, maka mereka tidak bisa memberikan mudarat.”

Dalam Shahih Muslim juga terdapat riwayat dari Jabir bin Abdullah RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَنصُقُ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ باللهِ مِنْ الشَّيْطَان ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ.

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak disukai, maka hendaklah dia meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari setan sebanyak tiga kali. Dan hendaklah dia merubah posisi lambungnya sebelumnya.”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mimpi terbagi menjadi dua: mimpi baik yang berasal dari Allah dan mimpi buruk yang datang dari setan. Saat seseorang mengalami mimpi buruk dapat meludah ke kiri sebanyak tiga kali lalu berdoa.

Doa ketika Mimpi Buruk

Menukil buku Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia dan Sejahtera oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, berikut ini doa mimpi buruk:

اللَّهمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَل الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika min ‘amalisy syaithaani wasayyi-aatil ahlaami.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi.”

Adapun doa ketika memperoleh mimpi buruk versi lain mengutip buku Doa-Doa Mustajab karya Abu Qalbani,

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika min ‘amalisy-syaithaani wasayyi-aatil ahlaam fa inna la takunu syay’an.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan dan mimpi buruk. Sesungguhnya hal tersebut tidak akan menjadi kenyataan.”

Doa agar Memperoleh Mimpi Baik

Ada doa yang dapat dipanjatkan seorang muslim sebelum tidur agar memperoleh mimpi baik. Berikut adalah doanya, dikutip dari buku Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia dan Sejahtera:

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Arab-latin: Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tibaa’ahu. Wa arinal baathila baathilan warzuqnajtinabah.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehingga kami bisa mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ijab Qobul Zakat: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Doa ijab qobul zakat dapat dibacakan sebelum penyerahan zakat. Doa ini sangat penting untuk dipahami oleh kaum muslimin.

Mengutip buku Fikih Zakat Indonesia karangan Nur Fatoni, kata zakat adalah bentuk masdar yang berasal dari kata zakka yang memiliki arti tumbuh, bertambah, bersih, suci, menjadikan sesuatu lebih patut. Arti kata zakat menurut istilah adalah nama untuk kadar harta yang khusus diberikan kepada kelompok penerima (asnaf) dengan ketentuan syarat tertentu.

Maksud penggunaan istilah tersebut adalah penegasan bahwa harta bertambah barakah jika mengeluarkan sebagian harta untuk zakat. Perintah menunaikan zakat terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam surah Al-Baqarah ayat 43 yang berbunyi:


وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Artinya: “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Jamhari bin Kasman dalam bukunya Cara Mudah Bertasawuf mengatakan, proses serah terima zakat oleh Amil zakat melibatkan orang yang menyerahkan (ijab) atau ucapan penyerahan serta orang yang menerima (qobul) atau ucapan penerima zakat. Sebab, di dalam berzakat harus ada ijab qobul agar pelaksanaan ibadah zakat sempurna.

Doa Ijab Qobul Zakat

Bersumber dari buku Zakat Fitrah dan Zakat Profesi oleh Hafidz Muftisany, berikut ini doa ijab qobul zakat:

1. Doa Ijab Zakat

Ketika seorang Muslim menunaikan zakatnya, ia dapat mengucapkan ijab dengan lafaz sebagai berikut.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاة الفِطْر فَرْضًا لله تَعَالى

Arab latin: Nawaitu an akhrija zakaatal fithri fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat harta atau zakat fitrah fardhu karena Allah Ta’ala.”

2. Doa Qobul Zakat

Sedangkan orang yang menerima zakat dapat mengucapkan doa qobul dengan lafaz sebagai berikut:

آجَرَكَ اللَّهُ فِيْمَا أعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

Arab latin: Ajarakallahu fima a’thaita waja’alahu laka thahuran wabaraka laka fima abqaita

Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan menjadikannya pembersih bagimu, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan.”

Syarat Harta yang Menjadi Sumber Zakat

Harta yang dikeluarkan tidak boleh sembarangan, ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi. Menukil Zakat dalam Perekonomian Modern oleh Didin Hafidhuddin, adapun persyaratan harta menjadi sumber atau objek zakat sebagai berikut:

1. Harta Diperoleh dengan Cara Halal

Harta tersebut harus diperoleh melalui cara yang baik dan halal. Artinya harta yang haram baik substansi bendanya maupun mendapatkannya jelas tidak dikenakan kewajiban zakat, karena Allah SWT tidak akan menerimanya.

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 188:

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْن

Artinya: Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

2. Harta yang Berkembang

Harta tersebut harus berkembang atau memiliki potensi untuk dikembangkan, seperti melalui usaha, perdagangan, pembelian saham, atau ditabung, baik secara mandiri maupun bersama pihak lain. Syarat ini sebenarnya mendorong setiap Muslim untuk memproduktifkan harta yang dimilikinya.

3. Milik Penuh

Yaitu harta tersebut berada di bawah kontrol atau dalam kekuasaan pemiliknya, di dalamnya tidak tersangkut hak orang lain dan ia dapat menikmatinya. Adapun yang menjadi alasan penetapan syarat ini adalah penetapan pemilik yang jelas dalam berbagai surat di Al-Qur’an. Misalnya, firman Allah dalam surat Al-Ma’arij ayat 24-25:

وَالَّذِيۡنَ فِىۡۤ اَمۡوَالِهِمۡ حَقٌّ مَّعۡلُوۡمٌۙ‏ ٢٤ لِّلسَّآٮِٕلِ وَالۡمَحۡرُوۡمِۙ‏ ٢٥

Artinya: dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta

4. Harta Harus Mencapai Nishab

Yaitu jumlah minimum yang menyebabkan harta terkena kewajiban zakat. Adapun yang menjadi alasan jumhur ulama adalah berbagai hadits yang berkaitan dengan standar minimal kewajiban zakat.

Misalnya hadits riwayat Imam Bukhari dan Abi Said bahwa Rasulullah bersabda:

“Tidak wajib zakat pada tanaman kurma yang kurang dari lima ausaq. Tidak wajib zakat pada perak yang kurang dari lima awaq. Tidak wajib zakat pada unta yang kurang dari lima ekor.”

5. Sumber-sumber Zakat Tertentu

Hal tersebut, seperti perdagangan, peternakan, emas, dan perak, harus sudah dimiliki atau diusahakan oleh muzakki selama jangka waktu setahun. Sedangkan zakat pertanian tidak terkait dengan ketentuan haul, ia harus dikeluarkan pada saat panen.

6. Terpenuhinya Kebutuhan Pokok

Zakat diwajibkan setelah terpenuhinya kebutuhan pokok seseorang. Adapun yang menjadi alasannya adalah firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 219 sebagai berikut:

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ

Artinya: ” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Membaca Surat Al-Waqiah, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Ada doa yang dapat dipanjatkan umat Islam ketika selesai membaca surat Al Waqiah. Doa ini berisi harapan agar Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan.

Al-Waqiah adalah surat ke-56 dalam Al-Qur’an. Surat yang terdiri dari 96 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Merujuk buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al Waqiah yang disusun Ustadz Ramadhan AM, dijelaskan nama Al Waqiah diambil dari lafal Al Waqiah yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kiamat.


Surat ini dikenal sebagai surat penarik rezeki. Hal ini dijelaskan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, maka orang itu akan jauh dari kefakiran selamanya.” (Sa’d al Mufti bahwa hadits ini shahih)

Doa setelah Membaca Surat Al Waqiah

Tercatat dalam kitab Khulashoh Nabawiy, berikut bacaan doa setelah membaca surat Al Waqiah:

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (ثلاثاء) اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Allahumma shun wujuhana bil yasar wala tuhinna bil iqtar fanastarziqa tholibi rizqika wa nasta’thifa syiroro kholqika wa nasytaghila bihamdi man a’tho na wa nubtala bi zammi man mana ana wa anta min wara-i zalika kulihi ahlul ‘atho-i wal man-‘i. Allahumma kama shunta wujuhana ‘anis sujudi illa laka fa shunna ‘anil hajati illa ilaika bijudika wa karomika wa fadhlika ya arhamarrohimin aghninaa bifadhlika amman siwaaka wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi.

Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapapun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan.”

Kemudian dapat dilanjutkan dengan membaca doa berikut:

الّلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَأَسْرَارِهَا أنْ تُيَسِّرَلِيْ رِزْقِي كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِن خَلْقِكَ يَا ألله يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma inni as aluka bihaqqi suuratil waaqi’ah wa asroorihaa antu yassiroli rizki kamaa yassartahu li katsiirin min kholqika yaa Alloh yaa robbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezeki ku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya robbal ‘alamin.”

Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah

Rasulullah SAW beberapa kali menjelaskan keutamaan membaca surat Al-Waqiah. Surat ini dapat diamalkan sebagai kunci lancarnya rezeki.

1. Mendatangkan Rezeki

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah istri-istri kalian surat Al-Waqiah karena ia adalah suratul ghina (surat menjemput kekayaan).”

Dalam hadits lain yang diriwayatkan ad-Dailamiy dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Surat Al Waqiah adalah surat kekayaan maka bacalah dan ajarkanlah ia kepada anak-anakmu.”

2. Terhindar dari Golongan Orang Lalai

Ubay bin Ka’ab RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqiah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”

3. Dijauhkan dari Kefakiran

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqiah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” (HR Imam Baihaqi)

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir setelah Sholat Qobliyah Dzuhur


Jakarta

Ada sejumlah sholat sunnah rawatib atau pengiring sholat wajib yang bisa dikerjakan muslim. Salah satunya sholat qobliyah Dzuhur yang dilanjutkan dengan membaca doa dan dzikir.

Sholat qobliyah Dzuhur adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat Dzuhur. Diterangkan dalam buku Ahkam Ash-Sholah karya Syaikh Ali Raghib yang diterjemahkan Abdillah al-Faqih dan M. al-Mu’tashim Billah, dalil sholat tersebut bersandar pada hadits dari Ibnu Umar RA,

صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَهَا وَسَجْدَتَيْنِ بَعَدَ الْمَغْرِبِ وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَ سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ


Artinya: “Aku pernah sholat bersama Rasulullah SAW sebelum Dzuhur dua kali sujud (dua rakaat) dan dua kali sujud sesudahnya; dua kali sujud sesudah Maghrib; dua kali sujud sesudah Isya; serta dua kali setelah sholat Jumat.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Doa setelah Sholat Qobliyah Dzuhur

Sholat qobliyah Dzuhur bisa dilanjutkan dengan memanjatkan doa dan dzikir sembari menunggu iqamah. Menurut sebuah hadits, waktu antara adzan dan iqamah termasuk mustajab.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah.” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi)

Dikutip dari Buku Kumpulan Do’a Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI, doa setelah sholat qobliyah Dzuhur hampir sama seperti doa setelah sholat wajib yakni:

1. Membaca Istighfar 3 Kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْه

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup, Maha Kuasa, dan kepada-Nya aku bertaubat.”

2. Membaca Tahlil 10 Kali

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِير

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya miliknya kerajaan dan pujian, (Ia) pula yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.”

3. Mohon Perlindungan dari Api Neraka 3 Kali

اللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

Artinya: “Ya allah, jauhkan kami dari api neraka.”

4. Mohon Keselamatan

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ يَعُودُ السَّلامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ.

Artinya: “Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari pada-Mulah datangnya keselamatan dan kepada-Mu kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri keselamatan. Maha banyak anugerahMu dan Maha Tinggi Engkau Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan.”

5. Doa Berserah kepada Allah

اللَّهُمَّ لأَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَ ی الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Artinya: “Ya Allah tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapanmu. Tidak berguna kekayaan dan kemulian itu bagi pemiliknya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemulian.”

6. Mohon Mohon Pertolongan Jadi Hamba yang Syukur

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Artinya: “Ya Allah…Bantulah aku untuk senantiasa berdzikir dan bersyukur kepadaMu, serta selalu beribadah dengan baik kepadamu.”

7. Tasbih, Tahmid, Takbir 33 Kali

سُبْحَانَ اللهِ

Artinya: “Maha Suci Allah.”

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

الله أَكْبَرُ

Artinya: “Allah Maha Besar.”

Bacaan doa dan dzikir setelah qobliyah Dzuhur tersebut dapat dilafalkan dengan tenang dan khusyuk.

Keutamaan Sholat Qobliyah Dzuhur

Dijelaskan dalam kitab Fikih Sunnah Jilid 1 karya Sayyid Sabiq, sholat rawatib memiliki sejumlah keutamaan. Salah satunya, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu langit.

Hal tersebut bersandar pada riwayat dari Abu Ayyub al-Anshary, bahwasanya dia (Rasulullah) mengerjakan sholat empat rakaat sebelum Dzuhur. Saat dia (Rasulullah) ditanya, “Apakah engkau selalu mengerjakan sholat sunnah ini?” Dia menjawab, aku melihat Rasulullah SAW mengerjakannya, dan ketika aku bertanya, beliau bersabda, “Saat itu adalah saat ketika pintu-pintu langit dibuka. Oleh karena itu, aku ingin amal kebaikanku dinaikkan (ke langit) pada saat itu.” (HR Ahmad)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

4 Doa untuk Kedua Orang Tua yang Masih Hidup dan Sudah Meninggal


Jakarta

Memanjatkan doa untuk orang tua merupakan salah satu cara berbakti yang bisa dilakukan anak. Doa ini bisa dipanjatkan untuk orang tua yang masih hidup maupun sudah meninggal.

Allah SWT juga menunjukkan cara berbakti kepada kedua orang tua yang tercantum dalam firman-Nya surah Al-Isra’ ayat 23-24,

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا‏ (٢٣) وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا ؕ‏ (٢٤)


Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

Dikutip dari buku Berbakti kepada Ayah Bunda karya Ahmad Isa Asyurda, seorang laki-laki bertanya kepada Sufyan RA “Berapa kali kah seorang anak mendoakan orang tuanya, apakah sekali dalam sehari, tiap bulan, atau setahun sekali?” Sufyan RA menjawab, “Betapa baiknya jika engkau mendoakan kedua orang tua setiap selesai membaca syahadat di dalam salat.”

Sementara itu para tabi’in berpendapat, “Siapa yang mendoakan orang tuanya lima kali dalam sehari semalam, ia telah menunaikan kewajiban kepada keduanya.”

Sebagaimana firman Allah SWT dalam potongan surah Luqman ayat 14,

… أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَى الْمَصِيرُ

Artinya: “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Dalam riwayat lain, Anas RA berkata bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba enggan mendoakan orang tuanya, rezekinya akan tersendat-sendat.” (HR Hakim dan Ad-Dailami dalam Musnadil Firdaus)

Bacaan Doa untuk Kedua Orang Tua

Merangkum dari buku Sayangi Ibumu karya Ahfa Waid dan buku Cara Nabi Mengatasi Masalah Hidup karya Abdillah F. Hasan, berikut 4 doa yang dapat diamalkan untuk orang tua yang masih hidup dan yang sudah meninggal:

1. Doa Kasih Sayang untuk Orang Tua

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.

Arab latin: Allahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa.

Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (ibu dan bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku pada waktu kecil.”

2. Doa untuk Kesembuhan Orang Tua yang Sedang Sakit

اللَّهُمَّ رَبِّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.

Arab latin: Allahumma rabbinnaasi adzhibilbaasa, isyfi antasy syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqaman.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah As-Syafi (Sang Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua di Hari Akhir

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Arab latin: Rabbannaghfirli wa li wa li dayya wa lil mukminina yauma yaquumul hisaab

Artinya: “Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

4. Doa agar Keluarga Dijauhkan dari Orang Zalim

رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَلِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَتِ وَلَا تَزِدِ الظَّلِمِينَ إِلَّا تَبَارًا

Arab latin: Rabbighfirlii waliwaalidayya waliman dakhala baitiya mu’minan walilmukminiina wal mukminaati walaa tazididzaalimiina illa tabaaraa

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki- laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.”

Demikian doa-doa yang dapat diamalkan untuk kedua orang tua. Doa-doa tersebut bukan hanya membawa orang tua dalam keberkahan di dunia saja, tapi juga pada di akhirat kelak.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Melihat Bulan Purnama, Bisa Diamalkan Malam Hari


Jakarta

Bulan purnama merupakan fenomena alam yang terjadi atas kuasa Allah SWT. Ada doa yang bisa diamalkan setiap muslim ketika melihat bulan purnama bersinar.

Bulan termasuk ciptaan Allah SWT yang sekaligus menjadi bukti kebesaran-Nya. Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya termaktub dalam surah Fushshilat ayat 37. Allah SWT berfirman,

وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ


Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, jika Ialah yang kamu hendak sembah.”

Sinar pada bulan juga menjadi tanda kuasa Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam surah Yunus ayat 5. Allah SWT berfirman,

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلشَّمْسَ ضِيَآءً وَٱلْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Doa ketika Melihat Langit Cerah

Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha menerangkan bahwasannya Rasulullah SAW dalam haditsnya menganjurkan kepada umat Islam untuk membaca doa ketika melihat langit cerah. Berikut bacaan doanya:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Arab-latin: Rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār.

Artinya: “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Bacaan doa ini merupakan kutipan dari Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 191. Dalam versi lengkap, ayat ini berisi perintah bagi manusia untuk senantiasa mengingat kuasa Allah SWT melalui penciptaan langit dan bumi.

Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 190-191:

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ . ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Doa Melihat Bulan Purnama

Mengutip kitab Fiqh as-Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina, dijelaskan bahwa umat Islam dianjurkan memperbanyak membaca tasbih, tahmid dan takbir saat menyaksikan fenomena alam, termasuk bulan purnama.

Selain bacaan tasbih, tahmid dan takbir, bisa juga dilanjutkan membaca doa berikut sebanyak tiga kali,

اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ. هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ

Arab latin: Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil amni wal îmâni was salâmati wal islâmi. Hilâlu khairin wa rusydin.

Artinya, “Wahai Tuhanku, terangkanlah ini bulan di atas kami dengan sentosa, iman, selamat, dan islam. Ini bulan menerangkan kebaikan dan petunjuk.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com