Tag Archives: doa

Doa Nabi Isa Meminta Rezeki yang Tercantum dalam Al-Qur’an


Jakarta

Setiap manusia tentu menginginkan rezeki yang cukup dan berkah dalam hidupnya, begitu pun dengan para nabi. Meskipun mereka telah memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT, para nabi tetap senantiasa berdoa dalam segala hal, terutama untuk meminta dilimpahkan rezeki.

Seperti halnya dengan Nabi Isa AS, beliau memiliki doa meminta rezeki yang ia panjatkan secara khusus. Namun, doa ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk para kaumnya. Berikut ini adalah bacaan doa Nabi Isa meminta rezeki.

Bacaan Doa Nabi Isa Meminta Rezeki

اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ


Arab latin: Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li-awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka, warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin.

Artinya: “Ya Allah, ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu; berilah rezeki kepada kami, dan Engkau-lah pemberi rezeki yang paling utama.”

Doa Nabi Isa AS meminta rezeki tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’idah ayat 114. Disebutkan dalam buku Kaya Melimpah Dengan Doa Para Nabi yang ditulis oleh Ustadz Ali Amrin Al-Qurawy, Nabi Isa AS memanjatkan doa tersebut setelah menunaikan salat dua rakaat.

Kisah Turunnya Doa Nabi Isa Meminta Rezeki

Dikisahkan dalam Qashash Al-Anbiya karangan Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, turunnya doa Nabi Isa meminta rezeki yang tercantum dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 114 bermula saat Nabi Isa AS memerintahkan para pengikut setianya berpuasa selama 30 hari.

Setelah mereka berpuasa selama itu, mereka meminta Nabi Isa AS menurunkan hidangan makanan dari langit untuk mereka makan dan agar mereka tenteram dan percaya bahwa Allah SWT menerima puasa mereka dan memenuhi apa yang mereka minta. Hal itu sekaligus sebagai hari raya bagi mereka, untuk mereka makan pada hari itu, dan cukup untuk mereka semua, baik untuk yang kaya maupun yang miskin.

Mendengar permintaan itu, Nabi Isa AS kemudian menasihati mereka. Nabi Isa AS khawatir jika mereka tidak bisa bersyukur dan tidak bisa menunaikan hak syarat-syaratnya. Namun, mereka tetap bersikeras memintanya agar diturunkan hidangan makanan, kepada Allah SWT.

Karena mereka tidak juga berhenti meminta, akhirnya Nabi Isa AS pergi ke tempat salat, mengenakan pakaian berbahan tenun dari bulu yang kasar, lalu berdiri, menundukkan kepala, dan memohon sepenuh hati kepada Allah SWT dalam doanya di atas agar permintaan kaumnya dikabulkan, hingga bercucuran air mata.

Allah SWT kemudian menurunkan hidangan makanan dari langit, dan orang-orang melihat hidangan itu turun di antara dua awan secara perlahan. Setiap kali mendekat, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar hidangan tersebut dijadikan rahmat, bukan azab, dan dijadikan berkah serta keselamatan.

Hidangan itu terus turun hingga tepat berada di hadapan Nabi Isa AS. Hidangan makanan yang tertutup sapu tangan, kemudian dibuka oleh Nabi Isa AS seraya mengatakan, “Dengan nama Allah, sebaik-baik Pemberi rezeki.”

Ternyata, di sana ada tujuh ekor ikan dan tujuh roti. Pendapat lain menyebut tsarid, ada pula yang menyebutnya delima dan buah-buahan. Aroma jamuan makanan ini pun sangat terasa. Allah SWT berfirman, “Jadilah!” Maka jadilah jamuan makanan itu berkat doa yang dipanjatkan Nabi Isa AS di atas.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Witir: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Membaca doa setelah sholat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, memohon perlindungan dari segala keburukan, dan memohon ampunan atas dosa-dosa.

Sholat Witir adalah sholat sunnah malam yang dianjurkan bagi setiap muslim berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Hurairah.

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ


Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku untuk selalu puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua rakaat Dhuha dan mengerjakan sholat Witir sebelum aku tidur.” (Muttafaq ‘Alaih)

Mengacu pada Buku Panduan Shalat Doa & Dzikir karya Ustaz A. Solihin As Suhaili, sholat witir adalah sholat sunnah malam dengan rakaat ganjil. Hukumnya sangat dianjurkan (sunnah muakkad) oleh sebagian ulama.

Dalam hadits dijelaskan, “Sholat witir adalah amalan yang mesti dilaksanakan, bukan wajib dilaksanakan, maka siapa yang ingin sholat witir lima rakaat, maka hendaklah ia melaksanakan dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir satu rakaat, maka hendaklah ia laksanakan.” (HR Abu Ayyub Al-Anshari)

Sholat Witir dilaksanakan pada malam hari, mulai setelah Isya hingga sebelum Subuh.

Doa Setelah Sholat Witir

Menurut buku 300 Doa dan Zikir Pilihan yang diterbitkan Gema Insani, Rasulullah SAW membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas saat sholat Witir. Setelahnya, beliau berdzikir ‘Subhanallah malikul quddus’ sebanyak tiga kali, dengan pengucapan yang panjang dan keras pada dzikir ketiga. Kemudian, beliau melanjutkan dengan dzikir ‘Rabbul malaa’ikati warruuh’. (HR Nasa’i dan Daru Quthni)

Setelah sholat Witir, kita bisa memulai rangkaian doa dengan mengucapkan syahadat, istighfar, dan memohon ridho Allah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca wirid. Berikut bacaannya:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Arab latin: Asyhadu anlaa ilāha illallāh, Astaghfirullāh,

Allāhumma innī as’aluka ridhākawal jannah, wa a’ūdzu bika minsakhathika wannār (3 kali)

Subhānal malikil quddūs (3 kali) Subbūhun, quddūsun, rabbunā warabbul malā’ikati warrūh

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annī (3 kali)

Yā karīmu, birahmatika yā arhamarrāhimīn

Allāhumma inī a’ūdzu biridhāka min sakhathika, wabi mu’āfātika min ‘uqūbatika. Wa a’ūdzubika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Setelah selesai berwirid, kita bisa melanjutkan dengan doa-doa berikut ini:

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wanas’aluka qalban khaasyi’an wanas’aluka ‘ilman naafi’an. Wanas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas’aluka ‘amalan shaalihan. Wanas’aluka diinan qayyiman. Wanas’aluka khairan katsiiran. Wanas’alukal- ‘afwa wal- ‘aafiyah. Wanas’aluka tamaamal-aafiyah.

Wanas’alukasy-syukra alal-aafiyati wanas’alukal-ghinaa’a aninnaas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhasysyu’anaa watadharuu’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah ya allaah ya allaah ya arhamar-raahimiin.

Wa shallallaahu alaa khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihii washahbihii ajma iina walhamdullillaahi rabbil aalaamiin.

Artinya: “Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.

Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan. Kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: sholat, puasa, ibadah, kekhusyukan, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk dan Keluar Masjid: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Masjid merupakan rumah Allah SWT yang memiliki kedudukan sebagai tempat istimewa dalam Islam. Setiap langkah menuju dan meninggalkan masjid memiliki nilai ibadah yang agung, sehingga terdapat adab khusus yang dianjurkan ketika hendak memasukinya.

Salah satu adab utama yang dianjurkan saat masuk dan keluar masjid adalah berdoa. Doa masuk dan keluar masjid merupakan bentuk penghormatan kepada kesucian masjid sekaligus permohonan keberkahan kepada Allah SWT. Berikut bacaan yang bisa diamalkan.

Doa Masuk Masjid

Mengutip kitab Al-Azhar Imam Nawawi terjemahan Bahrun Abu Bakar, seseorang yang hendak memasuki masjid, hendaknya membaca doa berikut.


أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Setelah itu, hendaknya mengucapkan Bismillah sambil mendahulukan kaki kanan ketika memasuki masjid, dan mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari masjid.

Doa Keluar Masjid

Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa, ketika keluar masjid, cukup mengganti doa masuk masjid pada ayat terakhir, yaitu abwaba rahmatika (semua pintu rahmat-Mu) dengan abwaba fadhlika (semua pintu kemurahan-Mu). Sehingga, bacaan doa keluar masjid seperti berikut ini.

أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba fadhlik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Keutamaan Masuk dan Duduk dalam Masjid

Dalam kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dkk, terdapat hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Bukhari, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

فمن غدا إلى المسجد أو راح أعد الله له في الجنة نزلا كلما غدا أو راح

Artinya: “Barang siapa datang ke masjid dan pulang (dari masjid), maka Allah menyiapkan jamuan surga baginya, (yaitu) setiap kali dia pergi dan pulang.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

إذا رأيتم الرجل يعتاد المسجد فاشهدوا له بالإيمان قال الله تعالى إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر

Artinya: “Apabila kalian melihat seseorang terbiasa ke masjid, maka bersaksilah bahwa dia benar-benar beriman.” Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 18,

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ

Artinya: “Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.”

Imam Muslim juga telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

من تطهر في بيته، ثم مشى إلى بيت من بيوت الله ليقضي فريضة من فرائض الله، كانت خطواته إحداهما تحط خطيئة، والأخرى ترفع درجة

Artinya: “Barang siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan suatu kewajiban kepada Allah, maka langkah kakinya yang satu menghapuskan kesalahannya (dosanya) dan langkah kakinya yang lain mengangkat derajatnya.”

Doa masuk dan keluar masjid juga memiliki keutamaan. Merujuk kembali pada kitab Al-Azhar, Imam Nawawi mengutip sebuah hadits dari Abdullah ibnu Amr ibnul Ash RA, ia menceritakan:

Bahwa Nabi SAW apabila memasuki masjid mengucapkan doa, “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu dari setan yang terkutuk.” Apabila seseorang mengucapkan doa tersebut, maka setan berkata, “Ia terpelihara dari godaanku sepanjang hari.”

Dalam riwayat lain, dari Abu Umamah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

“Sesungguhnya seseorang di antara kalian apabila hendak keluar dari masjid, maka semua bala tentara iblis saling memanggil dan saling mendatangkan teman-temannya serta berkumpul seperti lebah yang mengerumuni ratunya. Untuk itu, bila salah seorang dari kalian berdiri di depan pintu (keluar), hendaklah ia mengucapkan, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari iblis dan bala tentaranya.’ Sesungguhnya jika ia mengucapkannya, iblis tidak dapat menimpakan bahaya terhadapnya.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Allahumma Antassalam Beserta Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Dzikir merupakan salah satu cara umat muslim untuk menenangkan diri dan lebih dekat kepada Allah SWT. Ada banyak bacaan dzikir yang sering diucapkan oleh umat muslim, salah satunya adalah allahumma antassalam.

Dengan sering berdzikir, hal ini dapat membantu menenangkan hati dan pikiran dari segala keburukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah SWT berfirman tentang perintah dzikir kepada seluruh umatnya:

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ ٣


Artinya: “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat).”

Lalu, dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT kembali berfirman mengenai keutamaan berdzikir:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Bacaan allahumma antassalam merupakan salah satu dzikir yang sering dibaca setelah salat. Ingin tahu bacaan allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya? Simak dalam artikel ini.

Bacaan Allahumma Antassalam: Latin dan Artinya

Berikut bacaan dzikir allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya yang termuat dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq:

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan. Dari-Mu keselamatan (bersumber). Engkau Maha Agung, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim dan lainnya)

Waktu Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Bacaan dzikir allahumma antassalam merupakan bacaan yang bersumber dari Rasulullah SAW. Bacaan tersebut disunnahkan untuk dibaca setelah salam.

Dalam suatu hadits dari Tsauban RA berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika selesai salat mengucap ‘Astaghfirullah’ tiga kali, kemudian mengucap ‘Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram’.” (HR Muslim)

Selain itu, dianjurkan juga membaca dzikir allahumma antassalam setelah melaksanakan salat hajat atau salat tahajud minimal 99 kali. Kemudian, diakhiri dengan doa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk, kemudahan, dan hati yang tenang selama menjalani kehidupan.

Dalam surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman tentang anjuran berdzikir setelah melaksanakan salat:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

Keutamaan Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Dalam buku Berdzikirlah! Pasti Hatimu Akan Tenang oleh Nurul Qamariyah, ada sejumlah keutamaan dari membaca dzikir allahumma antassalam, di antaranya:

  • Menuntun seseorang pada ketenangan serta kemantapan hati dalam menjalin hubungan kerja.
  • Dijauhkan dari perbuatan jahat dan maksiat.
  • Meyakini bahwa Allah SWT satu-satunya yang berhak menyandang ‘As-Salam’.

Jika kamu konsisten membaca dzikir allahumma antassalam, insya Allah akan selalu diberikan kemudahan dan kelancaran. Apabila terjadi kesulitan dalam hidup, insya Allah akan diberikan kekuatan dan mendapat jalan keluar yang baik.

Demikian pembahasan mengenai bacaan dzikir allahumma antassalam beserta Latin dan artinya. Semoga bermanfaat.

(ilf/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar Arab, Latin, Terjemah, beserta Keutamaannya


Jakarta

Sayyidul Istighfar adalah salah satu doa yang paling istimewa, karena memiliki keutamaan besar dalam memohon ampunan Allah SWT. Bacaan ini mengandung pengakuan dosa, penyerahan diri, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Istilah Sayyidul Istighfar berarti penghulu istighfar. Rasulullah menganjurkan untuk mengamalkan bacaan ini, khususnya di pagi dan sore hari. Berikut bacaan dan keutamaan membaca Sayyidul Istighfar.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar disebut sebagai penghulu istighfar karena di dalamnya merangkum makna taubat dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT. Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar yang paling agung dan utama.


Bacaan ini mengungguli lafadz istighfar lain dari segi keutamaan hingga tingkatannya. Mengutip kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari).

Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

سيد الاستغفار أن تقول : اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت ” . قال : ” ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ، ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة ” . رواه البخاري .

Artinya: “Sayyidul Istighfar adalah Allahumma Anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. “Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari).

Mengutip buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-Orang Sibuk oleh Khairi Syekh Maulana, adapun keutamaan-keutamaan lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syekh Musthafa Ibrahim Haqqy yaitu:

1. Sayyidul istighfar merupakan sikap patuh kepada Allah SWT

Artinya, membaca istighfar merupakan bukti bahwa seseorang selalu patuh pada perintah Allah SWT. Pembacanya akan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk dariNya.

2. Sayyidul istighfar menjadi jalan bagi datangnya ampunan

Manusia tidak luput dari dosa, sehingga penting untuk membaca istighfar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Bacaan ini bisa menjadi jalan untuk masuk surga

Membaca istighfar adalah upaya manusia untuk meminta ampunan Allah. Sehingga bacaan istighfar bisa memangkas dosa-dosa yang kita perbuat, dengan izin Allah.

4. Bisa menjadi jalan bagi ditambahnya kekuatan lahir maupun batin

Kekuatan lahir adalah kesehatan badan, sementara kesehatan batin yaitu Allah senantiasa memberi ketenangan dalam hati.

5. Menjadi jalan bagi datangnya kesenangan yang bersifat baik

Kesenangan yang sebenanya adalah selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

6. Menjadi penolak bala

Istighfar bisa menjadi benteng dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, jika rajin membacanya, kita akan selalu berada dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT.

7. Menjadi jalan bagi turunnya rahmat

Rahmat Allah SWT akan terus mengalir kepada hamba yang membaca lafadz istighfar secara istiqomah. Itulah bacaan sayyidul istighfar dan keutamaan membacanya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil saat Hadapi Masalah, Allah Akan Beri Jalan


Jakarta

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil diyakini menjadi pembuka pintu pertolongan Allah SWT. Lafaz ini juga menjadi sumber kekuatan iman saat menghadapi berbagai kesulitan hidup.

Mereka yang percaya kepada Allah SWT tidak akan pernah merasa putus asa saat menghadapi ujian yang diberikan-Nya. Keyakinan akan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT selalu hadir bagi mereka yang bersabar.

Sebagai motivasi iman dan penyemangat, kalimat hasbunallah wanikmal wakil menjadi pegangan bagi orang yang beriman. Kalimat kemudian dikenal sebagai doa tawakal.


Tulisan Hasbunallah Wanikmal Wakil Arab, Latin, dan Terjemahan

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Hasbunallah wa ni’mal wakil

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil terdapat dalam Al-Qur’an. Tepatnya dalam surah Ali ‘Imran ayat 173, yang berbunyi:

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ١٧٣

Al-lażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ū lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānā(n), wa qālū ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl(u).

Artinya: (yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Asal Mula Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil memiliki sejarah mendalam terkait dengan peristiwa penting pada era Rasulullah SAW. Disebutkan dalam buku Ampuhnya Kalimat Hasbunallaah Wani’mal Wakil karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, surah Ali ‘Imran ayat 173 yang memuat bacaaan hasbunallah wanikmal wakil turun menjelang perang di Pasar Badar.

Kala itu, terjadi kesepakatan antara Rasulullah SAW dan Abu Sufyan–pemimpin kafir Quraisy–sebelum perang berlangsung. Abu Sufyan mencoba menggunakan strategi politik untuk menggoyahkan semangat kaum Muslimin di Madinah.

Ia mengutus Nu’aim, seorang pedagang, untuk menyebarkan berita bohong di Madinah. Dalam berita itu, disebutkan bahwa pasukan Abu Sufyan berjumlah jauh lebih besar dan lebih kuat dibandingkan pasukan Muslim. Namun, informasi palsu ini hanya mempengaruhi kelompok tertentu, seperti kaum Yahudi dan sebagian orang yang memiliki keimanan lemah. Mereka takut menghadapi jihad di jalan Allah.

Di sisi lain, Rasulullah SAW tetap tegar dan penuh keyakinan menghadapi ancaman tersebut. Beliau, bersama para sahabat, bersiap menghadapi pasukan Abu Sufyan meskipun harus berangkat dengan jumlah pasukan yang sedikit. Keteguhan hati mereka disertai keyakinan kuat pada pertolongan Allah SWT menjadi inspirasi bagi kaum Muslimin.

Semangat jihad Rasulullah SAW dan pasukannya semakin menguat dengan lantunan kalimat hasbunallah wanikmal wakil. Keyakinan mereka kepada Allah SWT menjadi motivasi utama yang membuat mereka pantang menyerah demi menegakkan agama Islam. Hingga akhirnya, tanpa harus melalui peperangan sengit, pasukan Abu Sufyan memilih mundur, dan kemenangan menjadi milik umat Islam tanpa peperangan yang besar.

Keutamaan Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Menurut buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, terdapat 15 manfaat luar biasa dari tulisan Hasbunallah Wanikmal Wakil. Berikut rinciannya:

1. Allah SWT akan menolong hamba-Nya dan menjadikannya dicintai oleh banyak orang.

2. Allah SWT memberikan perlindungan terbaik kepada yang berserah diri kepada-Nya.

3. Siapa pun yang melafalkannya akan memperoleh kemuliaan abadi, rezeki yang cukup, dan pertolongan dalam situasi genting.

4. Menjadikan dirinya memiliki banyak pengikut yang setia.

5. Mendapat bantuan Allah SWT untuk melumpuhkan kekuatan orang-orang zalim.

6. Menemukan solusi untuk setiap masalah, bahkan yang tampak mustahil pun dapat selalu ditemukan.

7. Mampu menyelesaikan dan mendamaikan konflik atau perselisihan.

8. Allah SWT melimpahkan rezeki dan pendapatan yang berlimpah.

9. Mendapatkan dukungan ketika diremehkan karena kemiskinan.

10. Orang-orang di sekitarnya akan tunduk dan menghormatinya.

11. Dapat menghentikan berbagai aksi demonstrasi atau kerusuhan.

12. Mendapat perlindungan atas harta, tempat tinggal, dan barang berharga dari ancaman pencuri dan kerusakan.

13. Memberikan keberhasilan dalam melobi atau bernegosiasi dengan pejabat.

14. Dimudahkan jalan untuk memperoleh kekayaan.

15. Terjaga dari segala bentuk keburukan, baik dari makhluk maupun manusia.

Waktu Membaca Hasbunallah Wanikmal Wakil

Berdasarkan arsip detikHikmah, doa tawakal atau hasbunallah wanikmal wakil dapat dilafalkan kapan saja selama memungkinkan.

Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca ketika seorang Muslim hendak berserah diri kepada Allah SWT, memohon pertolongan, dan perlindungan dari-Nya. Dengan mengucapkan doa ini, diharapkan Allah SWT akan mendengar permohonan hambanya dan memberikan bantuan serta perlindungan yang diharapkan.

Karena itu, doa hasbunallah wanikmal wakil sangat cocok dibaca ketika seorang Muslim sedang menghadapi cobaan hidup, seperti kondisi terpuruk, penderitaan, kesulitan, rasa takut, atau untuk menghilangkan kegelisahan.

Nabi Ibrahim AS pernah membaca hasbunallah wanikmal wakil saat menghadapi situasi sulit. Kala itu, ia dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya’ ayat 68-70.

Bacaan Doa ketika Menghadapi Kesulitan

Selain membaca kalimat hasbunallah wanikmal wakil, umat Islam juga dianjurkan untuk mengamalkan doa-doa lain yang dapat membantu menghadapi berbagai kesulitan hidup. Berikut adalah doa ketika menghadapi kesulitan yang dikutip dari buku Obat Anti Susah: Ibadah-ibadah Terbaik saat Engkau Diuji Kesusahan dan Kesulitan tulisan Maswan Abdullah.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Laa ilaaha illallaahul ‘adziimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘adzimm, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil kariim

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa Arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan Arasy yang mulia.”

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Membaca Al-Waqiah, Amalan Penarik Rezeki


Jakarta

Al-Waqiah adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Memiliki khasiat yang besar.

Mengutip buku Mau Kaya? Yuk, Baca Al-Waqiah karya Sukron Abdilah, surat Al-Waqiah terdiri atas 96 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Al-Waqiah diambil dari perkataan Al-Wa’qiah yang terdapat pada awalan surat, yang berarti “Hari Kiamat”.

Surat Al-Waqiah banyak dibaca dan diamalkan oleh sebagian besar umat Islam, mengingat keutamaan dan fadhillahnya. Ada beberapa hadits Rasulullah mengenai keutamaan surat Al-Waqiah,


“Barangsiapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, dia tidak akan mengalami kefakiran (kemelaratan)”. (HR Al-Baihaqi)

Hal serupa juga dijelaskan Ustadz Ramadhan dalam buku yang ditulisnya Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier, bahwa surat Al-Waqiah memiliki keutamaan sebagai penarik rezeki. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa membaca surah Al Waqiah setiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kemiskinan. Dan surah Al Waqiah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kamu. (HR. Abu Ubaid, Al-Harits, Abu Ya’la, dan Ibnu Murdaweh)

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya, “Ajarkanlah kepada istri-istri kalian surah Al Waqiah, karena ia surat kekayaan.”

Sedangkan dalam kitab Al-Adzkar yang disusun Imam Nawawi dan diterjemahkan oleh Ulin Nuha, diterangkan bahwa waktu yang tepat untuk membaca surat Al-Waqiah adalah setiap malam. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Sunni, Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah pada setiap malam hari, niscaya ia tidak akan tertimpa kemiskinan.”

Adapun yang menganjurkan membaca surat Al-Waqiah setelah sholat Ashar, biasanya dibaca sebanyak 14 kali. Adapun waktu lain yang mustajab untuk membaca surat Al-Waqiah yaitu setelah sholat Subuh dan Isya.

Lantas apa yang harus dilakukan setelah membaca surat Al-Waqiah? Dianjurkan untuk menutup dengan melantunkan doa kepada Allah. Berikut ini bacaan doa setelah membaca surat Al-Waqiah.

Doa Setelah Membaca Al-Waqiah

Membaca doa setelah melantunkan surat Al-Waqiah penting diamalkan umat Islam. Dalam kitab Khulashah Al-Madad An-Nabawi yang disusun oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, berikut bacaannya:

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Allahummashun wujuu hanaa bil yasar, walatuuhinna bil iqtar, fanastarziqa thoo libii rizqika wanasta’thifa syiroro kholqika wanasy-tagila bihamdiman a’tho naa wanubtala bidzammi man mana ana wa anta min wara-i dzalika kullihi ahlul ‘atho-i wal man-‘i. Allahumma kama shunta wujuhana ‘anissujudi illa laka fashunna ‘anil haa jati illa ilaika bijudika wakaromika wafadhlika ya arhamarrohimin aghninaa bifadhlika amman siwaaka washallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi wasallam.

Artinya: “Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi.

Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapapun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan.”

Setelah membaca doa di atas, lanjutkan dengan doa berikut:

الّلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَأَسْرَارِهَا أنْ تُيَسِّرَلِيْ رِزْقِي كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِن خَلْقِكَ يَا ألله يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma inni as aluka bihaqqi suuratil waaqi’ah wa asroorihaa antuyassiroli rizkikamaa yassartahu likatsiirin minkholqika yaa Allah yaa robbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezekiku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya robbal ‘alamin.”

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Agar Rezeki Mengalir Setiap Hari, Yuk Amalkan Doa Ini


Jakarta

Doa adalah sarana untuk menyampaikan keinginan atas permintaan secara langsung dari hamba-Nya kepada Allah SWT. Dalam Islam, doa terbagi menjadi dua yaitu doa yang berisikan pujian kepada Allah SWT dan doa yang berisikan permohonan.

Melansir buku kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki yang ditulis KH. Sulaeman bin Muhammad Bahri mengatakan bahwa doa yang merupakan pujian, lebih kepada mengamalkan sifat-sifat Allah (Asma’ul Husna) yang merupakan nama-nama terbaik Allah SWT, sedangkan doa yang berupa permohonan adalah ungkapan permintaan secara langsung kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 180 yang berbunyi:


وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ ١٨٠

Artinya: “Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

Selain itu, dalam surah Ghafir ayat 60, Allah SWT juga berfirman tentang perintah berdoa kepada Allah SWT.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Salah satu memohon rezeki kepada Allah, selain dengan berusaha kita juga harus berdoa. Mengutip buku Doa dan Zikir Harian Nabi oleh Imam Abu Wafa berdoa memiliki manfaat utama bagi keberlangsungan hidup manusia.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya barang siapa yang tidak memohon sesuatu kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi)

Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki yang ditulis KH. Sulaeman bin Muhammad Bahri, berikut doa-doa pembuka rezeki agar Allah SWT memberikan kelancaran.

5 Doa agar Rezeki Mengalir Lancar

1. Doa agar Terpenuhi Hajat Dunia dan Akhirat

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاغْنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سَوَاكَ

Allaahumma ikfinii bihalaalika ‘an haraamika waghninii bifadhlika amman siwaaka
Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan kehalalan-Mu dari keha- raman-Mu, dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu dari selain-Mu.”

Keterangan: Bacalah surat Al-Ikhlas 100 kali setelah salat Jumat, kemudian bacalah doa tersebut.

2. Doa Memohon Rezeki yang Halal dan Berkah

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي مَا يَكْفِيْنِي وَصْنَعْ عَنِّي مَا يُطْغَيْنِي

Allaahummarzuqnii maa yakfiinii washna’ annii maa yuthghinii

Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki yang cukup dan baik, serta cegahlah diriku dari rezeki yang mencelakakan aku.”

3. Doa Pembuka Rezeki dan Kekayaan

اللَّهُمَّ يَا غَنِيٌّ يَا مُغْنِي أَغْنِنِي عَنِّى أَبَدًا وَيَا عَزِيزُ يَا مُعِزُّ أَعزَّنِي بِإِعْزَازِ عِزَّةٍ قُدْرَتِكَ وَ يَا مُيَسَّرَ الْأُمُورِ يَسْرْ لِي أُمُورَ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ يَا خَيْرَ مَنْ يُرْجِي يَا اللَّهُ

Allaahumma yaa ghaniyyu yaa mughnii aghninii ghinan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzanii bi i’zaazi ‘izzati qudratika wa yaa muyassiral umuuri yassirlii umuuraddunyaa wad diini yaa khaira man yurjaa yaa allaahu

Artinya: “Ya Allah, Dzat yang Maha Kaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan kepadaku yang abadi. Wahai Dzat yang Maha Mulia yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling baik, ya Allah.”

Keterangan: Bacalah doa ini setelah salat fardhu, shalat Hajat, dan salat sunah Tahajjud sebanyak 3 kali.

4. Doa Perlidungan dari Kesempitan Rezeki

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ ضِيقِ الرِّزْقِ الدُّنْيَا وَضِيْقِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Allaahummaghfirlii warhamnii wahdinii wardzuqnii wa’aafinii wa’fu’annii, allaahumma innii a’udzubika min dhiqir rizqiddunyaa wadiiqi yaumil qiyaamati walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, berilah rezeki kepadaku, sejahterakanlah aku, dan maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kesempitan urusan dunia dan kesempitan pada hari kiamat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Keterangan: Bacalah doa ini sebanyak 90 kali setelah salat sunah Tahajjud.

5. Doa agar Dicukupkan Rezeki

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Hasbiyallaahu laailaahailla hua’alaihi tawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil azhiimi

Artinya: “Allah telah mencukupkan padaku, tiada Tuhan melainkan Engkau dan pada-Mu aku aku berserah diri, Engkau Tuhan yang menguasai arasy yang besar.”

Keterangan: Bacalah sebanyak 3 kali setiap pagi setelah salat Subuh.

(lus/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Meluluhkan Hati Seseorang, Ikhtiar Lewat Jalur Langit


Jakarta

Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.

Dalam Islam, doa merupakan salah satu ikhtiar terbaik yang bisa dilakukan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa doa yang dapat diamalkan untuk meluluhkan hati seseorang.

Doa agar Hati Seseorang Luluh

Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.


Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan. Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.

Mengutip buku Doa Rindu Jodoh dan Momongan oleh Mohammad Irsyad dan buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap yang disusun oleh Ustadz H.Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut beberapa doa yang bisa diamalkan.

1. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 1)

اللَّهُمَّ أَلْفَ بَيْنِي وَبَيْنَ ….(sebut nama yang dituju)
بن / بنت ….(sebut nama ayahnya)
اللَّهُمَّ أَلِّفْ قَلْبَ….(sebut nama yang dituju)
بن / بنت ….(sebut nama ayahnya)
كَمَا الَّفْتَ بَيْنَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَحَوَاءَ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلامُ وَسَارَةَ وَهَاجَرَ وَكَمَا أَلَّفْتَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَطُورِ سَيْناءَ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمَّتُهُ رَحِمَكُمُ اللهُ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ يُوْسُفَ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَلٍ مُبِينٍ.

Arab Latin: Allahumma alfabainii wabaina (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Allahumma allif qalba (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Kamallafta baina aadama ‘alaihissalaamu wa haawwaa wa kamaa allafta baina ibrahiima ‘alaihis salaamu wa saaaratan wa haajaran. Wa kamaallaf-ta baina muusaa ‘alaihis salaamu wa thuuri sai-naa-a wa kamaa allaf-ta baina baina muhammadin shalallaa-hu ‘alaihi wa sallama wa ummatuhu rahimakumullaa-hu wa kamaa allaf-ta baina yuusufa qad shaya-ghafahaa huban innaa lanaraahaa fii dhalaalim mubiin.

Artinya: “Ya Allah, satukanlah di antaraku dan di antara (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Ya Allah, satukanlah hati (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Adam AS dan Siti Hawa, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Ibrahim AS dan Siti Sara dan Siti Hajar, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Musa AS dan Thuraisana’, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Muhammad SAW dan umatnya yang disayangi Allah SWT, dan seperti Engkau telah menyatukan Nabi Yusuf. Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya, Kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”

2. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 2)

اَللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Arab Latin: Allahumma laa sahla illaa maa ja’al- tahu sahlan wa anta taj’alu al-haz-na idza shii’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali sesuatu itu telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras menjadi mudah jika Engkau berkehendak.”

3. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 3)

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ
الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ
اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِي …..(sebut nama orang yang dituju)
كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab Latin: Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika.
Allaahumma sakhkhir lii (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa.
Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu. Ya Allah tundukkan (sebut nama) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud. Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.”

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Puasa 87 Hari Lagi, Baca Doa Ini agar Dipanjangkan Umur sampai Bulan Ramadan


Jakarta

Puasa Ramadan 1446 H/2025 M akan tiba sekitar tiga bulan lagi. Menyambut datangnya waktu istimewa tersebut, umat Islam bisa memanjatkan doa agar dipanjangkan umur sampai bulan Ramadan.

Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan di atas bulan-bulan lainnya.

Keistimewaan bulan Ramadan dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits. Dalam surah Al Baqarah ayat 185 dikatakan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an dan bulan wajib berpuasa. Allah SWT berfirman,


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Ramadan juga menjadi bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Qadr ayat 1-3,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Kemudian dalam hadits dikatakan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup pada Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ أُغْلِقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَ سُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

Artinya: “Apabila Ramadan telah masuk, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup serta setan-setan dibelenggu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Menurut kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. Jika dihitung mundur, Ramadan 2025 tinggal 87 hari lagi. Meski demikian, penetapan awal Ramadan masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar pada 29 Sya’ban.

Umat Islam bisa memanjatkan doa agar dipertemukan bulan Ramadan. Mengingat bertemu bulan Ramadan adalah suatu nikmat. Imam an-Nawawi dalam kitab Al Adzkar mengatakan, siapa pun yang mendapatkan nikmat atau dihindarkan dari kemurkaan Allah SWT dianjurkan bersujud syukur kepada Allah SWT atau memuji Allah SWT atas pemberian-Nya.

Doa agar Dipanjangkan Umur sampai Bulan Ramadan

Ada sebuah hadits yang menyebut Rasulullah SAW memanjatkan doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadan. Doa ini beliau baca saat memasuki bulan Rajab. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma barik lanaa fi rojab wa sya’baan wa ballighnaa ramadhaan

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan hadirnya bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami dengan bulan Ramadan.”

Doa tersebut terdapat dalam hadits yang dikeluarkan Imam Ahmad dalam Musnad, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan Imam an-Nawawi dalam Al Adzkar.

Dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad dari jalur Anas RA dan lainnya, Rasulullah SAW juga pernah memanjatkan doa untuk pelayannya, Anas, agar panjang umur dan banyak harta. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ حَيَاتَهُ وَاغْفِرْ لَهُ

Allahumma aktsir malahu wa waladahu wa athil hayaatahu waghfirlahu

Artinya: “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah umurnya dan ampunilah dia.”

Silaturahmi Memperpanjang Umur

Selain berdoa, ada amalan lain yang bisa memperpanjang umur. Masih dalam Al Adab Al Mufrad, Imam Bukhari mengeluarkan hadits bahwa silaturahmi memperpanjang umur. Diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturahmi.” (Shahih dalam kitab Shahih Abu Daud)

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com