Tag Archives: doa

Mau Didoakan Malaikat? Yuk Kerjakan 5 Amalan Ini!



Jakarta

Malaikat adalah makhluk Allah yang maksum, dalam artian mereka tidak memiliki dosa dan salah. Oleh karena itu, setiap doa mereka akan dengan mudah dikabulkan oleh Allah karena mereka berdoa bukan karena kehendaknya sendiri tetapi karena diperintah oleh Allah.

Alangkah beruntungnya apabila seorang muslim mengerjakan suatu amalan dan ketika ia mengerjakan amalan tersebut terdapat malaikat yang turut mendoakannya. Doa-doa malaikat yang didengar dan dikabulkan oleh Allah pastinya memberikan efek positif baginya. Jadi, ia tidak hanya mendapatkan pahala dari amalan tersebut tetapi juga mendapatkan doa dari malaikat.

Lantas, apa saja amalan yang dapat dilakukan agar didoakan malaikat?


Amalan-Amalan Agar Didoakan Malaikat

1. Berwudhu Sebelum Tidur

Dinukil dari buku Reuni Ahli Surga: Sejumlah Amalan Penting Penghuni Surga Saat di Dunia yang ditulis oleh Ahmad Abi Al-Musabbih, berwudhu sebelum tidur akan didoakan oleh malaikat agar diampuni segala dosanya.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu), maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya malaikat itu akan berucap, ‘Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci.” (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar RA).

Adapun dari sisi kesehatan, dijelaskan bahwa percikkan dari air wudhu dapat membuat otot yang tegang setelah beraktivitas seharian menjadi lebih rileks. Hal ini juga dapat membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh, khususnya wajah. Wudhu yang dilakukan secara rutin sebelum tidur (termasuk untuk sholat Isya) dapat menjadi solusi terbaik untuk menjaga kesehatan.

2. Menjenguk Orang yang Sakit

Dalam buku Amalan Kecil Berpahala Besar yang disusun oleh Ustadz Arif Rahman, menjenguk orang sakit mudah dilakukan seraya mempererat tali silaturahmi. Terlebih, menjenguk orang yang sakit adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya.

Sebagaimana yang terkandung dalam hadits berikut ini:

“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Haq seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam.’ Dikatakan kepada beliau, ‘Apa itu Yaa Rasulullah?’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Engkau hendaknya memberi salam ketika bertemu kepadanya, menghadiri undangannya, memberi nasihat ketika ia meminta, mendoakannya ketika ia bersin jika ia memuji Allah, dan menjenguknya ketika ia sakit, dan engkau selenggarakan (mengurus) jenazahnya jika ia meninggal dunia.” (HR Muslim).

Betapa mulianya seseorang yang menjenguk sesama saudara muslim yang sakit, sehingga Allah pun memerintahkan malaikat untuk mendoakannya. Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut.

“Tiada seorang muslim yang menjenguk seorang muslim pada waktu pagi melainkan dia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Dan ia menjenguk pada sore hari maka ia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi harinya. Dan akan mendapatkan jaminan buah-buahan yang siap dipetik di dalam surga.” (HR Tirmidzi dan dia berkata hasan, dianggap shahih oleh al-Bani).

3. Bersedekah di Jalan Allah

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.’ Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya).” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah mengabarkan bahwa setiap hari turun dua malaikat ke dunia untuk mendoakan manusia yang bersedekah dan tidak bersedekah. Malaikat yang satu mendoakan agar orang yang berinfak atau bersedekah segera diganti oleh Allah, sedangkan malaikat yang satunya lagi mendoakan agar manusia yang kikir, pelit, dan bakhil diberi kehancuran.

Mengutip buku Banjir Harta Dengan Sedekah, Dhuha, Hajat, Baca Al-Qur’an, dan Menyantuni Anak Yatim yang ditulis oleh K. H. Muhammad Habibillah, disebutkan bahwa Allah sangat menghargai amalan sedekah dan sangat tidak menyukai orang-orang yang menimbun hartanya. Sehingga Allah mengutus dua malaikat untuk mendoakan masing-masing orang yang bersedekah dan yang tidak bersedekah.

4. Berdiri di Shaf Pertama Ketika Sholat

Melaksanakan sholat jamaah di masjid merupakan amalan yang berpahala banyak. Setiap langkah menuju masjid untuk melakukan sholat berjamaah akan dihitung pahala dan diampuni dosa-dosanya. Sementara melakukan sholat berjamaah pahalanya 27 kali lipat lebih banyak daripada sholat sendirian.

Terlebih, ketika seseorang berada di shaf pertama ketika sholat berjamaah. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaf pertama.” (HR Ibnu Hibban).

Al-Mulla ‘Ali al-Qari dalam kitab “Mirqatul Mafatih” menjelaskan sabda Rasulullah tersebut bahwa shalawat Allah maksudnya adalah turunnya kasih sayang Allah kepada hamba yang melaksanakan ibadah tersebut. Sementara itu, shalawat malaikat ialah doa agar pertolongan dan ampunan Allah senantiasa menyelimutinya.

A. Noer Che menyebutkan dalam bukunya Didoakan oleh 70 Ribu Malaikat, yang mendapatkan shalawat dari malaikat tidak hanya orang-orang di shaf pertama, tetapi juga shaf kedua. Namun, orang yang berada di shaf pertama tetap lebih utama. Hal tersebut dibuktikan bahwa Rasulullah sampai harus mengulang shalawat Allah SWT dan para malaikat-Nya kepada orang-orang yang berada di shaf pertama sebanyak dua kali.

5. Mendoakan Kebaikan Bagi Orang Lain

Merangkum buku berjudul 200 Amalan Ringan Berpahala Istimewa yang disusun oleh Abdillah F. Hasan, amalan mudah yang dapat dikerjakan dan akan kembali didoakan oleh malaikat adalah mendoakan kebaikan bagi orang lain, khususnya sesama saudara muslim.

Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut,

Dari Ummu Darda RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘Amin’ dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.” (HR Muslim).

Itulah 5 macam-macam amalan yang dapat dikerjakan agar turut didoakan oleh malaikat. Doa malaikat yang mudah dikabulkan oleh Allah pastinya akan datang bagi siapa saja yang mau beribadah, beriman, dan bersungguh-sungguh dan ikhlas beramal di jalan yang telah ditetapkan oleh-Nya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk & Keluar Rumah, Dibaca untuk Mohon Perlindungan Allah



Jakarta

Islam mengajarkan banyak sekali doa yang bisa diamalkan umatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah doa ketika masuk dan keluar rumah.

Mahmud Asy-Syafrowi melalui bukunya Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian menyebutkan rumah punya perang penting dalam kehidupan manusia, lantaran berfungsi sebagai tempat berlindung dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Karenanya setiap orang mendambakan rumah yang nyaman dan layak dihuni.

Hanya nyaman dan layak saja tak lengkap bagi sebuah rumah, melainkan ia juga harus diselimuti keberkahan Allah SWT sehingga mampu terciptanya ketentraman, rasa tenang dan damai apabila berada di dalamnya.


Aura kebaikan yang demikian bisa diciptakan jika penghuni rumahnya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai amal ibadah. Salah satunya dengan membaca doa dan berharap kepada Allah SWT ketika memasuki rumah.

Selain ingin punya rumah yang penuh berkah, muslim tentu juga mau dirinya luput dari rasa cemas, takut maupun gelisah. Baik di dalam rumah maupun di luar rumah, kita tak tahu kapan ancaman dapat menimpa.

Karena terkadang aktivitas seseorang juga dilakukan di luar rumah, maka sepatutnya bagi kita memohon perlindungan Allah SWT dari mara bahaya, bala bencana, hingga kejadian yang mungkin bisa merugikan diri sendiri.

Untuk itu perlu berdoa kepada-Nya sebagai wujud butuhnya manusia kepada sang Maha Pemberi Perlindungan. Tak hanya itu, membaca doa ketika hendak meninggalkan rumah juga sebagai bentuk permohonan supaya Dia melacarkan segala urusan yang akan kita kerjakan.

Adapun Nabi SAW yang merupakan utusan Allah SWT, mengajarkan kaum muslim sejumlah doa yang bisa dilafalkan saat masuk ke dalam rumah dan ketika meninggalkannya.

Doa Masuk Rumah: Arab, Latin dan Arti

Menukil kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan sejumlah hadits yang berisi bacaan doa masuk rumah dari Rasulullah SAW secara langsung. Berikut lafal doa masuk rumah sesuai sunnah:

1. Salam sebelum Masuk Rumah

السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Assalaamu ‘alaynaa wa ‘ala ‘ibaadi Allahi ash-shaalihiin

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang sholeh.”

2. Doa Masuk Rumah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ، بِاسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا، وَبِاسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Latin: Allahumma inni as’aluka khayral-mauliji wa khayral-makhraji bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajna wa ‘alallaahi rabbanaa tawakkalnaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar. Dengan menyebut asma Allah kami masuk, dan dengan menyebut asma Allah pula kami keluar, dan hanya kepada Rabb kami bertawakal.” (HR Abu Dawud)

Doa Keluar Rumah: Arab, Latin dan Arti

Selain doa masuk rumah, kitab Al-Adzkar juga melampirkan doa keluar rumah dari Nabi SAW. Berikut bacaan doa keluar rumah sesuai sunnah:

1. Doa Keluar Rumah Versi Kesatu

بِاسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

Latin: Bismillahi tawakkaltu ‘ala Allahi, Allahumma inni a’udzubika an adhilla aw udhalla, aw azilla aw uzalla, aw adzlima aw udzlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah aku bertawakal kepada Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku jangan sesat atau disesatkan; agar jangan tergelincir atau dijatuhkan, agar jangan berbuat aniaya atau teraniaya, dan agar jangan terjerumus ke dalam kebodohan atau dijerumuskan ke dalam kebodohan.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i & Ibnu Majah)

2. Doa Keluar Rumah Versi Kedua

بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Latin: Bismillahi tawakkaltu ‘ala Allahi wa laa hawla wa laa quwwata illa bi Allahi

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR Tirmidzi & Abu Dawud)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Hajat, Lengkap dengan Keutamaan dan Tata Caranya



Jakarta

Doa sholat hajat bisa dibaca setelah mengerjakan amalan tersebut. Sholat hajat merupakan ibadah sunnah yang dilakukan ketika seorang muslim memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan oleh Allah SWT.

Ustaz Arif Rahman dalam bukunya yang bertajuk Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW, hukum sholat hajat ialah sunnah. Pengerjaannya bisa dilakukan kapan saja asalkan bukan pada momen-momen dilarang untuk mengerjakan sholat.

Jumlah rakaat sholat hajat sendiri ialah paling sedikit dua dan paling banyak 12 rakaat dengan salam setiap dua rakaatnya. Anjuran mengerjakan sholat hajat tercantum dalam sebuah riwayat, Nabi SAW bersabda,


“Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian sholat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan memberikan apa yang ia minta cepat atau lambat,” (HR Ahmad).

Doa Sholat Hajat: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini merupakan doa sholat hajat yang dapat dibaca setelah mengerjakan ibadah sunnah tersebut seperti dikutip dari buku Doa-Doa Mustajabah tulisan Abu Qalbina.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil ‘arsyil karimil ‘azhim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. As’aluka mujibati rahmatik, wa ‘aza’ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada’ li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan penguasa singgasana yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku Mohon kepada-Mu segala hal yang bisa menghadirkan rahmat-Mu dan dorongan kuat untuk mendapatkan ampunan-Mu, luapan segala kebajikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa menghampiriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan biarkan kesedihan menghinggapiku kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan tiada suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Zat yang Maha Kasih di antara para pengasih,”

Tata Cara Sholat Hajat

Mengutip dari buku Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat karya Abu Khansa Al-Harits, meski sholat hajat bisa dilakukan kapan saja, waktu terbaiknya yaitu pada sepertiga malam terakhir. Ini sesuai dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi,

“Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)?, Rasulullah bersabda, “Pada tengah malam,” (HR Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban).

Tata cara mengerjakan sholat hajat sama seperti sholat-sholat sunnah lainnya. Kita harus suci dan bersih dari kotoran, najis maupun hadats. Selain itu, kita juga harus membersihkan hati dari sifat iri, dengki, riya, takabur karena sifat tersebut menjadi penghalang terkabulnya suatu permintaan kepada Allah SWT.

Sholat hajat dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Pembeda antara sholat hajat dan sholat sunnah lainnya adalah niat dan bacaan ayat setelah surat Al Fatihah, berikut tata caranya.

  • Membaca niat sholat hajat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala,”

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Setelah membaca surat Al Fatihah, diriwayatkan dari Wahib bin Al-Ward mengatakan bahwa doa yang dikabulkan adalah doa dari seorang hamba yang sholat 12 rakaat dan membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi serta surat Al Ikhlas
  • Rukuk
  • I’tidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangkit dan lakukan gerakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam

Keutamaan Sholat Hajat

Sholat hajat mengandung keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat susunan Mahmud asy-Syafrowi. Sholat hajat mampu menjadi motivator terkuat untuk mencapai kekusyukan.

Selama ini mungkin kita banyak melakukan sholat, baik fardhu maupun sunnah namun jarang sekali khusyuk dalam sholat tersebut. Bahkan, keinginan malam yang menyimpan kekuatan konsentrasi pun sering membuat kita lengah.

Karenanya, sholat hajat mampu menjadi pendongkrak kemuliaan seorang hamba di sisi Allah. Terlebih, sholat hajat dispesialkan untuk meminta hajat kepada Allah.

Selain itu, sholat hajat juga membuat seorang hamba lebih dekat kepada Tuhannya, yaitu Allah SWT. Seringkali kita mencita-citakan sesuatu dan mengandalkan kemampuan diri kita tanpa sadar bahwa Allah menguasai segalanya. Hanya Allah SWT yang mampu menghendaki sesuatu.

Demikian pembahasan mengenai doa sholat hajat beserta keutamaan dan tata caranya. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Berangkat Kerja Menurut Islam, Yuk Amalkan!



Jakarta

Doa berangkat kerja bisa dibaca sebelum pergi ke kantor. Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita mengamalkan doa ketika hendak bepergian atau melakukan aktivitas harian.

Abu Hafsh Umar melalui Kitab Al Lubab mengemukakan doa sebagai seruan kepada Allah, memohon bantuan hingga pertolongan-Nya. Selain itu, doa juga menjadi perintah dari Allah sekaligus sarana penghubung antara hamba dan Tuhan.

Karenanya, doa penting dilakukan khususnya ketika berangkat kerja. Ini dimaksudkan agar mendapat ketetapan Allah yang selalu baik, sehingga kita perlu mengingat dan mengharap ridha-nya, termasuk dalam urusan kerja.


Menukil dari buku Penakluk Subuh tulisan Muhammad Iqbal, dijelaskan bahwa manusia yang tidak memanfaatkan waktu paginya untuk bekerja termasuk ke dalam golongan merugi. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda,

“Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan,” (HR Thabrani dan Al-Bazzar).

Dalam Al-Qur’an sendiri, ada beberapa dalil yang membahas tentang pekerjaan. Salah satunya pada surat At Taubah ayat 105 Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk selalu bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Arab latin: wa quli’malụ fa sayarallāhu ‘amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā ‘ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn

Artinya: “Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,” (QS At Taubah: 105).

Kumpulan Doa Berangkat Kerja

Berikut ini merupakan doa berangkat kerja berbagai versi yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan susunan Deni Lesmana S Pd, Doa-Doa Melejitkan Karier yang ditulis oleh Komarudin Ibnu Mikam dan buku Pasti Terkabul Koleksi Doa untuk Berbagai Kesulitan karya Thoriq Anwar.

1. Doa Berangkat Kerja Versi Pertama

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab latin: Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaahi

Artinya: “Dengan nama Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah,”

2. Doa Berangkat Kerja Versi Kedua

اَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّباً, وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّيْ وَانْقِطَاعِ عُمْرِيْ. اَللّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ, وَاَغِْننِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِزْقًا وَاسِعًا نَافِعًا. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ نَعِيْمًا مُقِيْمًا, اَلَّذِيْ لاَ يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ.

Arab latin: Allahummarzuqnii rizqan halaalan thayyibaan wasta’milnii thayyibaan. Allahummaj’al ausa’a rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinnii wanqithaa’i ‘umrii. Allahummakfinii bihalaalika ‘an haraamika. wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka. Allahumma in nii as-aluka rizqan waasi’an naafi’an. Allahumma innii as-alukan na’iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu.

Artinya: “Ya Allah, berilah kepadaku rezeki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezeki-Mu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lain. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu nikmat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang,”

3. Doa Berangkat Kerja Versi Ketiga

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمُ

Arab latin: Laa ilaaha illallahul ‘azhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallahu rabbus samaawaatis sab’i wa rabbul ardhi rabbul ‘arsyil kariim

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Agung. Tiada Tuhan selain Allah Penguasa ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan selain Allah Penguasa langit, Bumi, dan ‘Arsy yang agung,”

Adab dalam Bekerja yang Penting Diketahui

Setelah mengetahui tentang doa berangkat kerja, ada sejumlah adab yang harus diperhatikan. Apa saja? Berikut pembahasannya yang dinukil dari buku Akidah Akhlak tulisan H Aminudin dan Harjan Syuhada.

  1. Bekerja dengan niat ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT
  2. Memegang prinsip bahwa bekerja adalah ibadah
  3. Bekerja keras dan sungguh-sungguh
  4. Bekerja dengan cara yang halal
  5. Mengutamakan pekerjaan yang bermanfaat
  6. Menghargai waktu
  7. Bertanggung jawab atas pekerjaannya
  8. Bekerja dengan percaya diri, kreatif, dan optimis
  9. Jujur, sabar, dan amanah
  10. Memperhatikan pergaulan dan batasan antara wanita dan pria
  11. Menjaga silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah
  12. Mengedepankan nilai-nilai yang sesuai dengan syariat Islam

Itulah pembahasan mengenai doa berangkat kerja beserta informasi terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya detikers!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Melepas dan Menggunakan Pakaian, Yuk Amalkan!



Jakarta

Doa melepas pakaian termasuk ke dalam salah satu adab berpakaian dalam Islam. Membaca doa saat hendak mengerjakan aktivitas menjadi hal yang dianjurkan agar kegiatan yang dilakukan diridhai oleh Allah SWT.

Doa melepas pakaian perlu diamalkan oleh umat Islam sebagai bentuk syukur atas nikmat dan rezeki berupa pakaian yang menjadi pelindung tubuh yang diberikan Allah SWT. Dalam surat Al A’raf ayat 26, Allah berfirman:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ


Arab latin: Yā banī ādama qad anzalnā ‘alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la’allahum yażżakkarụn

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat,”

Doa Melepas Pakaian

Terdapat beberapa versi doa melepas pakaian. Apa saja? Berikut pembahasannya sebagaimana dinukil dari buku Tuntunan Doa & Zikir Sehari-hari terbitan Redaksi Qultum Media, Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat oleh Drs Nurdin Hasan M Ag, dan 24 Jam Hidup dengan Doa dan Amal Harian Rasulullah tulisan Abu Bakar bin As-Sina.

1. Doa Melepas Pakaian Versi Pertama

Dari Anas bin Malik, dia berkata Rasulullah bersabda, “Tirai penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam ialah doa yang diucapkan tatkala dia melepas pakaian, doa itu ialah:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ

Arab latin: Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huwa

Artinya: “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia,”

2. Doa Melepas Pakaian Versi Kedua

Doa Melepas PakaianDoa Melepas Pakaian Versi Kedua

Arab latin: Allahummanza’ annii robqotan nifaaqi wa tsabbitnii ‘alal iimaan

Artinya: “Ya Allah, lepaskanlah dariku ikatan sifat munafik dan tetapkanlah aku pada keimanan,”

Artinya:

3. Doa Melepas Pakaian Versi Ketiga

Doa Melepas PakaianDoa Melepas Pakaian Versi Ketiga

Arab latin: Bismil laahil ladzii laa ilaaha illaa anta

Artinya: Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Engkau,” (HR Ibnu Sunni)

Doa Mengenakan Pakaian

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَ خَيْرِ مَا هُوَ لَهُ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَ شَرِّ مَا هُوَ لَهُ

Arab latin: Allahumma innii as’aluka khairii wa khairi ma huwa lahu, wa a’udzu bika min syarrihi wa khairi ma huwa lahu.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan baju ini dan kebaikan apapun untuknya. Dan aku berlindung dari keburukan baju ini serta keburukan apapun untuknya,”

Manfaat Melafalkan Doa Melepas Pakaian

Menurut buku terbitan Haura Utama yang bertajuk Living Hadis, ada sejumlah manfaat yang diperoleh dari melafalkan doa memakai dan melepas pakaian, antara lain ialah sebagai berikut:

  • Melindungi tubuh ketika aurat terbuka
  • Malu dan hormati selalu malaikat yang bersama kita
  • Melindungi tubuh dari pandangan jin

Rasulullah menjelaskan bagaimana bahayanya ‘ain atau pandangan mata yang dapat menyebabkan kerusakan. Tidak hanya manusia, pandangan jin terhadap aurat manusia juga memiliki dampak buruk.

Selain itu, jin dapat masuk ke dalam tubuh manusia hanya karena mereka suka terhadap manusia. Ini terjadi karena jin melihat indahnya bentuk tubuh manusia sehingga mereka tertarik.

Demikian pemaparan tentang doa melepas pakaian. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sujud Sajadah, Lengkap dengan Hukum Pengerjaan dan Tata Caranya



Jakarta

Bacaan sujud sajadah dilakukan ketika mendengar ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an. Sujud sajadah bisa dikerjakan sewaktu salat maupun di luar salat.

Menurut Zakaria R Rachman dalam Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa dan Zikir, sujud sajadah juga disebut sebagai sujud tilawah. Selain dilakukan saat mendengar ayat-ayat sajdah, sujud sajadah juga dikerjakan ketika membaca atau menghafal sendiri.

Ketika seseorang mengerjakan sujud sajadah, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Nabi SAW bersabda,


“Jika anak Adam membaca ayat sajdah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata; ‘Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka,” (HR Muslim).

Bacaan Sujud Sajadah Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip dari buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, berikut ini merupakan bacaan sujud sajadah lengkap dengan latin dan artinya.

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Arab latin: Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin

Artinya: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi & Nasa’i).

Ayat-ayat Sajdah

Terdapat 15 ayat dalam Al-Qur’an yang termasuk ke dalam ayat sajdah. Sujud sajadah atau sujud tilawah bisa dilakukan ketika mendengar atau membaca ayat-ayat di bawah ini.

  1. Al A’raf ayat 206
  2. Ar Ra’d ayat 15
  3. An Nahl ayat 50
  4. Al Isra ayat 109
  5. Maryam ayat 58
  6. Al Hajj ayat 18
  7. Al Hajj ayat 77
  8. Al Furqan ayat 60
  9. An Naml ayat 26
  10. As Sajdah ayat 15
  11. Sad ayat 24
  12. Fussilat ayat 38
  13. An Najm ayat 62
  14. Al Insyiqaq ayat 21
  15. Al Alaq ayat 19

Hukum Pengerjaan Sujud Sajadah

Hukum pengerjaan sujud sajadah atau sujud tilawah yaitu sunnah. Merujuk pada sumber yang sama, yaitu buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, hukum ini didasarkan dari riwayat Ibnu Umar, beliau berkata,

“Rasulullah SAW membacakan kepada kami Al-Qur’an. Apabila beliau melewati ayat sajdah, maka beliau takbir, lalu sujud. Dan kami pun ikut sujud,” (HR Dawud, Baihaqi & Hakim).

Selain itu, diriwayatkan dari Umar bin Khattab bahwa ketika di atas mimbar pada hari Jumat, ia membaca surat An-Nahl sampai tiba di ayat sajdah, maka ia turun dan sujud, kemudian orang-orang pun ikut sujud. Pada Jumat berikutnya, ia membaca lagi dan sampai di ayat sajdah ia menuturkan,

“Wahai manusia sesungguhnya kita tidak diwajibkan sujud tilawah. Siapa yang mau sujud, maka dia benar dan tepat, sedang siapa yang tidak mau sujud, tak ada dosa baginya,” (HR Bukhari).

Tata Cara Sujud Sajadah

Adapun, tata cara mengerjakan sujud sajadah ialah sebagai berikut seperti dikutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah.

1. Sujud Sajadah saat Salat

  • Mengucapkan takbir untuk sujud sajadah
  • Sujud sebanyak satu kali dan membaca bacaan sujud sajadah
  • Mengucapkan takbir saat bangun dari sujud
  • Selesai sujud, berdiri tegak kembali kemudian meneruskan bacaan salat kalau masih ada ayat yang hendak dibaca. Kalau tidak ada, maka bisa melakukan rukuk dan melanjutkan salat

2. Sujud Sajadah di Luar Salat

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin mengerjakan sujud sajadah di luar salat. Salah satunya menghadap kiblat dan takbir dengan niat sujud tilawah, berikut bacaannya:

Bacaan niat sujud tilawahBacaan niat sujud tilawah (Foto: Dok. Buku Pendidikan Agama Islam karya Rosidin)

Arab latin: Nawaitu sajdata tilawati sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat sujud tilawah, (yang hukumnya) sunnah karena Allah Ta’ala,”

Selanjutnya, sujud sebanyak satu kali sebagaimana sujud dalam salat. Kemudian duduk dengan membaca takbir dan diakhiri dengan memberi salam, simak tata cara lengkapnya di bawah ini.

  • Membaca takbir dengan mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan sujud sebagaimana cara mengangkat tangan saat sujud takbiratul ihram (takbir pertama) saat salat
  • Melakukan sujud tanpa mengangkat kedua tangan saat turun hendak sujud
  • Melakukan sujud satu kali dan membaca bacaan sujud sajadah
  • Mengangkat kepala dari sujud dengan membaca takbir
  • Mengambil posisi duduk dan diakhiri dengan mengucapkan salam

Sujud sajadah yang dilakukan di luar salat tidak perlu untuk didahului dengan berwudhu dan menukar pakaian dengan yang bersih, ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Bukhari.

“Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar salat) tidak berwudhu lebih dahulu,” (HR Bukhari)

Itulah pembahasan mengenai bacaan sujud sajadah dan informasi terkaitnya. Semoga membantu.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Meminta Anak Laki-Laki dalam Islam, Bisa Diamalkan Suami-Istri



Jakarta

Memiliki keturunan merupakan hal yang paling dinantikan dan diharapkan dalam keluarga. Terlebih bagi pasangan suami istri baru yang menantikan kehadiran anak di tengah-tengah keluarga kecilnya.

Mendapatkan anak laki-laki maupun perempuan hakikatnya sama saja sebab utamanya kelak ia dapat lahir dengan sehat, sempurna, dimudahkan selama masa kehamilan dan kelahirannya, dan menjadi generasi yang sholeh sholehah.

Meskipun demikian, beberapa orang biasanya memiliki harapan agar memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu. Sebagai seorang muslim, pasangan suami istri dapat berikhtiar dengan memohon doa kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi.


Lantas, bagaimana doa meminta anak laki-laki? Berikut bacaan, arti, dan penjelasannya.

Bacaan Doa Meminta Anak Laki-Laki

Dilansir dari NU Online, Imam Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairami dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib mengemukakan doa untuk mendapatkan seorang anak laki-laki dengan bacaan sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْهُ لِيْ ذَكَرًا فَإِنَّهُ يُولَدُ ذَكَرًا إنْ شَاءَ اللّٰهُ تَعَالَى

Latin: Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma inni usammi ma fi bathniha Muhammadan faj’alhu li dzakaran fainnahu yuladu dzakaran insya Allahu ta’ala.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku akan menamai apa yang ada di dalam kandungannya dengan nama Muhammad, maka jadikanlah ia anak laki-laki bagiku, karena Muhammad dilahirkan sebagai seorang laki-laki, insya Allah.”

Tata cara memanjatkan doa tersebut, yaitu dengan menaruh tangan di atas perut sang ibu yang sedang hamil. Hal ini dijelaskan dalam kitab Tuhfatul Habib bahwa bacaan doa meminta anak laki-laki dapat dipanjatkan pada masa-masa awal kehamilan.

Imam Bujairami menyatakan doa ini telah berkali-kali dipraktikkan oleh banyak orang dan terbukti benar, mereka berhasil melahirkan anak laki-laki sesuai harapan, wallahu a’lam bishawab.

Doa agar Diberi Keturunan yang Sholeh Sholehah

Pasangan suami istri juga dapat memanjatkan doa agar diberi keturunan yang sholeh sholehah, sebagaimana dikutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman Al Mahfani.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Latin: Rabbana hablana min azwajina wa dzurriiyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama.

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Selain itu, bisa juga membaca doa Nabi Zakaria agar diberi anak yang baik sebagai berikut.

رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Latin: Rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā`

Artinya: “Ya Allah, berilah aku seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar semua doa.” (QS Ali Imran: 38).

Bagi pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak, dapat membaca amalan doa berikut untuk memohon keturunan, sebagaimana dikutip dari buku Doa dan Zikir Khusus Wanita karya Muhammad Alcaff.

رَبِّي لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَ أَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا يَبَرُّ فِي حَيَاتِي وَيَسْتَغْفِرُ لِي بَعْدَ وَفَاتِي وَاجْعَلْهُ خَلْقًا سَوِيًّا وَ لَا تَجْعَلُ للشَّيْطَانِ فَيهِ شِرْكًا وَلا نَصِيبًا. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ

Latin: Rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waritsin. Waj’al li min ladunka waliyyan yabarru fi hayati wa yastaghfiru li ba’da wafati waj’alhu khalqan sawiyyan wa la taj’al lisy-syaithai fihi syirkan wala nashiban. Allahumma inni astaghfiruka wa atubu ilaika, innaka antal ghafurur rahim.

Artinya: “Tuhanku, janganlah tinggalkan aku sendirian dan Engkau sebaik-baik yang mewariskan, dan jadikanlah untukku dari sisi-Mu seorang wali yang berbakti kepadaku di masa hidupku dan memintakan ampunan untukku setelah wafatku, dan jadikanlah ia ciptaan yang sempurna serta janganlah Engkau jadikan setan mempunyai andil di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Itulah doa meminta anak laki-laki dan keturunan sholeh sholehah yang bisa diamalkan oleh pasangan suami istri, semoga bermanfaat.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir yang Pahalanya Setara Memerdekakan 10 Budak



Jakarta

Dzikir merupakan amalan yang memiliki sejumlah keutamaan. Dalam salah satu hadits disebutkan, ada bacaan dzikir yang pahalanya setara memerdekakan sepuluh budak.

Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengatakan, kalimat dzikir yang pahalanya sama dengan memerdekakan 10 orang budak ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Abu Hurairah RA.

Selain setara memerdekakan 10 budak, orang yang membaca dzikir ini akan diampuni dari keburukan dan dijadikan sebagai penangkal godaan setan.


Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابِ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ، ومحِيَتْ عَنْهُ مِئَةٌ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْةٌ. قَالَ: وَمَنْ قَالَ الْيَوْمِ مِئَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Artinya: “Barang siapa mengucapkan kalimat, “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” dalam sehari sebanyak seratus kali, maka baginya pahala yang sama dengan memerdekakan sepuluh orang budak. Dan dicatatkan baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, serta kalimat tersebut baginya merupakan penangkal dari godaan setan sepanjang siang hari itu hingga petang harinya. Dan tiada seorang pun melakukan amal yang lebih baik dari apa yang dikerjakannya kecuali hanya seseorang yang melakukan amal lebih banyak darinya. Rasulullah pernah bersabda pula: Barang siapa mengucapkan, “Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya,” dalam sehari sebanyak seratus kali, maka semua dosanya dihapuskan sekalipun banyaknya seperti buih laut.” (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan dalam Kitab Muwatha’)

Bacaan dzikir yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodir.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga terdapat hadits mengenai keutamaan dzikir tersebut apabila dibaca sepuluh kali, yakni pahalanya setara dengan memerdekakan empat orang budak bani Ismail. Hadits ini berasal dari jalur Abu Ayyub Al-Anshari RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسِ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ

Artinya: “Barang siapa yang mengucapkan kalimat, Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodir (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka seakan-akan ia memerdekakan empat orang budak dari keturunan Nabi Ismail AS.” (HR Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi)

Kalimat Laa Ilaha Illallah Adalah Dzikir Paling Utama

Dalam sejumlah riwayat dikatakan bahwa kalimat Laa Ilaha Illallah adalah lafaz dzikir yang paling utama. Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam kitabnya meriwayatkannya melalui Jabir ibnu Abdullah RA yang menceritakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّ

Artinya: “Dzikir yang paling utama adalah kalimat Laa Ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah).” (Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari menyebut bahwa perumpamaan orang yang berdzikir mengingat Allah SWT dan orang yang tidak berzikir mengingat-Nya seperti orang yang hidup dan orang yang mati.

Dzikir dapat dilakukan kapan pun, baik pada waktu pagi dan petang. Adapun, menurut sebuah hadits, Allah SWT begitu dekat dengan hamba-Nya pada sepertiga malam terakhir.

Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Tuhan kami, Maha Berkah dan Maha Tinggilah Dia, yang turun setiap malam ke langit yang terdekat di saat sepertiga malam yang terakhir (dan) berfirman: ‘Adakah seseorang yang menyeru kepada-Ku sehingga Aku dapat mengabulkan doanya, yang memohon kepada-Ku sehingga Aku bisa memberinya, yang mohon ampunan kepada-Ku hingga aku bisa memaafkannya?'” (HR Bukhari dan Muslim)

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Terhindar dari Penyakit Ain dan Upaya Pencegahannya



Jakarta

Tahukah detikers bahwa tatapan mata dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit? Penyakit yang dimaksud di sini adalah ain. Dalam Islam, penyakit ain dikenal berbahaya.

Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam kitab Al-Lu’lu wal Marjan menjelaskan penyakit ain, “Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan mata (ain). Yaitu apabila seseorang melihat orang lain dengan kekaguman, tetapi dibarengi dengan perasaan dengki atau iri. Maka itu akan menimbulkan kemudharatan, berdasarkan kebiasaan yang ditetapkan Allah.”

Diterangkan juga, ain merupakan pandangan hasut jin atau tatapan hasut setan. Imam Al-Khaththabi mengemukakan bahwa penyakit ain ini lebih mudah terkena orang lanjut usia. Meski demikian, bisa pula terjangkit pada anak-anak hingga orang dewasa.


Kebenaran adanya penyakit ain disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Ibnu Abbas:

العَيْنُ حَقٌّ، وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ القَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

Artinya: “Ain adalah hak (benar). Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, niscaya ain-lah yang bisa mendahuluinya.” (HR Muslim [2188] & Tirmidzi [2063])

Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi memaparkan, “Hadits ini mengandung makna pekara ain itu adalah benar adanya, dan penyakit ain mempunyai kekuatan yang membahayakan.”

Lebih lanjut dikemukakan, “Walau begitu, segala sesuatu itu semuanya berdasarkan takdir Allah SWT, sehingga tiada yang terjadi kecuali sesuai takdir-Nya. Karena itu, bahaya ain juga tidak akan terjadi kecuali dengan takdir-Nya.”

Sebagai hamba-Nya, dalam menghadap takdir tentu kita perlu bertawakal kepada Allah SWT. Namun, berserah diri juga mesti dibarengi dengan usaha. Adapun upaya yang dapat muslim lakukan untuk mencegah terkena penyakit ain adalah dengan berdoa kepada-Nya beserta mengamalkan apa yang Nabi SAW ajarkan.

Doa Terhindar dari Penyakit Ain

Masih dari kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi melampirkan hadits riwayat Ibnu Abbas yang berisi doa untuk dipanjatkan kepada Allah SWT supata tercegah dari penyakit ain, di mana dahulu Nabi SAW seringkali men-ta’widz (memohon perlindungan) bagi cucunya, Hasan dan Husain.

Berikut doa terhindar dari penyakit ain yang Rasul SAW baca:

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Artinya: U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin

Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari [3371], dari Ibnu Abbas)

Kata ‘u’iidzuka’ ditunjukkan bagi laki-laki, sementara perempuan menggunakan kata ‘u’iidzuki’.

Upaya Mencegah Penyakit Ain

Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam buku Hishnul Muslim min Adzkaaril Kitab was Sunnah menyebutkan beberapa cara untuk menghindari penyakit ain:

1. Membentengi atau melindungi diri dan orang yang dikhawatirkan terkena ain dengan berbagai bacaan dzikir, doa, surat al-muawwidzatain (Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas), hingga lafal ta’awwudz yang disyariatkan.

2. Mendoakan keberkahan bagi orang yang dikhawatirkan akan terserang ain apabila dipandang, baik menyangkut diri orang tersebut, harta, anak, saudara atau hal apa saja yang bisa menimbulkan kekaguman. Dengan berucap:

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

Latin: Maa syaa-allaahu laa quwwata illa billaahi Allahumma baarik ‘alaih

Artinya: “(Inilah) apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain dengan Allah, ya Allah berkahilah ia.”

3. Tidak memamerkan apa pun yang mungkin dapat memunculkan ketakjuban dan kekaguman bagi orang yang menatapnya, lantaran khawatir terkena ain.

Itulah doa terhindar dari penyakit ain dan sejumlah upaya dalam menghindarinya, semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud Sesuai Sunnah



Jakarta

Sholat tahajud merupakan amalan sunnah yang dianjurkan Allah SWT. Ada baiknya jika sholat tahajud dilanjutkan dengan berdzikir dan berdoa agar mendapatkan rahmat yang berlimpah.

Keutamaan dan anjuran sholat tahajud dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Isra ayat 79, Allah SWT berfirman,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا


Latin: wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka ‘asā ay yab’aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

Setelah mengerjakan sholat tahajud, seorang muslim bisa memohon ampunan lewat doa dan dzikir. Ini menjadi momen sekaligus kesempatan berharga untuk menyampaikan hajat, keinginan maupun harapan. Tentunya semua ditujukan hanya kepada Allah SWT.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud

Mengutip buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud karya Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, ada bacaan dzikir setelah sholat tahajud yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dzikir ini dikerjakan dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan.

Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah membaca dzikir dan doa sesudah sholat tahajud dengan bacaan, sebagai berikut

Arab: اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.

Keutamaan Sholat Tahajud

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan sholat tahajud. Mengutip buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha oleh Adnan Tarsyah dijelaskan bahwa sholat tahajud merupakan waktu yang dapat dimanfaatkan untuk memohon doa.

1. Kebiasaan orang sholeh

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sholat tahajud merupakan kebiasaan yang dikerjakan oleh orang sholeh. Sebagaimana sabdanya,

“Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shaleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit tubuh” (HR. Tirmidzi)

2. Diampuni dosa dan dikabulkan doa

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, sholat tahajud bisa menjadi amalan yang dikerjakan untuk memohon ampunan. Sholat tahajud juga menjadi momen untuk melantunkan doa-doa.

“Pada tiap malam, Tuhan Kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Kuperkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepadaKu, akan Kuperkenankan permintaannya. Dan barangsiapa yang meminta ampunan kepadaKu, Aku ampuni dia”. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mendapat jaminan surga

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Dirikanlah sholat di waktu malam ketika manusia sedang tidur, dan masuklah surga dengan kedamaian” (HR. Ahmad, Ibnu HIbban, dan Hakim).

Demikian bacaan dzikir dan doa setelah sholat tahajud serta beberapa keutamaan mendirikan sholat sunnah malam.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com