Tag Archives: doa

Doa Terbebas dari Api Neraka, Bisa Dibaca Pagi dan Sore



Jakarta

Panasnya api neraka digambarkan sangat dahsyat karena bisa menghancurkan tubuh manusia seketika. Rasulullah SAW dalam sejumlah hadits telah mengajarkan doa agar terbebas dari api neraka.

Api neraka panasnya 69 kali lipat dengan panasnya di dunia, sebagaimana dikatakan Abdul Muhsin al-Muthairi dalam Kitab Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur’an al-‘Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharah.

Bahkan saking panasnya, neraka mengeluh kepada Tuhannya. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,


“Neraka mengeluh kepada Tuhannya dan berkata, ‘Wahai Tuhanku, sebagian diriku telah memakan sebagian yang lain. Ringankanlah aku dengan bernapas.’ Allah mengizinkannya bernapas sebanyak dua kali, pada musim panas dan pada musim dingin. Apa yang kalian dapatkan pada musim panas adalah sebagian dari hawa panasnya, dan apa yang kalian dapatkan pada musim dingin adalah sebagian dari napasnya (zamharir)” (HR Bukhari dan Muslim masing-masing dalam Shahih-nya)

Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menukil sebuah hadits yang termuat dalam Kitab Sunan Abu Dawud dengan riwayat yang baik dan dia tidak mengatakan ke-dhaif-annya yang berasal dari Anas bin Malik RA mengenai anjuran membaca doa agar terbebas dari neraka.

Dikatakan, Allah SWT akan membebaskan seperempat kemungkinan masuk neraka bagi orang yang membaca doa agar terbebas dari neraka setiap pagi dan sore. Adapun, bagi yang membacanya dua kali, maka Allah SWT akan membebaskan separuhnya lagi kemungkinan masuk neraka.

Sementara itu, orang yang membaca tiga kali akan dibebaskan dari tiga perempat kemungkinan masuk neraka dan bagi yang membacanya empat kali, maka Allah SWT benar-benar akan membebaskannya dari neraka. Berikut bacaan doa yang dimaksud dalam hadits tersebut.

Bacaan Doa Terbebas dari Api Neraka

اللهم إني أصبحت أشهدك وأشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلائِكتك وجميع خَلْفِك انك أنت لا إله إلا انت وأن محمدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُك

Allaahumma innii ashbahtu wa usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa malaaikatak, wa jamii’a khalqika annaka anta laa ilaaha illaa anta, wa inna muhammadan ‘abduka wa rasuuluk

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menjumpai pagi ini, dan aku bersaksi kepada-Mu, dan aku bersaksi pada malaikat yang membawa ‘Arsy-Mu, kepada para malaikat-malaikat-Mu, dan kepada semua makhluk-makhluk-Mu, sungguh Engkau, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, dan Nabi Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu.”

Selain membaca doa terbebas dari api neraka, Rasulullah SAW juga membaca doa lain setiap pagi. Doa ini akan menghapuskan sepuluh keburukan dan menjaga seseorang dari godaan setan dari pagi hingga petang.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَانَ لَهُ عِدْلَ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَكُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسنَاتٍ وَحُطَّ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ وَكَانَ فِي حِرْزِ مِنْ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنْ قَالَهَا إِذَا أَمْسَى كَانَ لَهُ مِثْلُ ذَلِكَ حَتَّى يُصْبِحَ

Artinya: “Barang siapa ketika pagi hari mengucapkan, ‘Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nya kekuasaan dan hanya bagi-Nya segala puji. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,’ maka dia berhak mendapatkan pahala sebesar memerdekaan hamba sahaya dari keturunan Ismail, dituliskan sepuluh kebaikan baginya, dihapuskan sepuluh keburukan darinya, diangkat sepuluh derajat baginya, dan dia senantiasa terjaga dari setan hingga petang. Apabila dia mengucapkannya menjelang petang, maka dia berhak mendapatkan pahala yang sama hingga menjelang pagi” (Hadits ini dianggap shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud)

Bacaan doa yang dimaksud adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nya kekuasaan dan hanya bagi-Nya segala puji. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Doa ketika Merasa Takut dan Gelisah, Baca Ini supaya Hati Tenang



Jakarta

Rasa takut dan cemas sering kali melanda diri. Namun di saat perasaan itu datang, sebagai muslim hendaknya memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan memanjatkan doa. Berikut doa yang bisa dibaca saat merasa takut dan gelisah berlebih.

dr. Mohammad Ali Toha Assegaf dalam buku Sehat Ala Nabi: 365 Tips Sehat Sesuai Ajaran Rasulullah mengemukakan bahwa rasa takut muncul disebabkan kurangnya rasa percaya diri dalam menghadapi suatu masalah.

Menurutnya, obat penghilang takut itu sendiri adalah dengan berserah diri kepada Allah SWT melalui doa dan bersikap tegas. Kemudian setelahnya, kita bisa bertawakal atau menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya.


Dengan cara-cara tersebut khususnya dengan berdoa, insya Allah Dia akan memberikan rasa percaya diri dan aman di hati, sehingga kita tak lagi merasakan ketakutan dan cemas berlebih.

Lantas, doa apa yang bisa dibaca saat diri merasa takut dan khawatir? Simak berikut ini.

5 Doa Menghilangkan Rasa Takut dan Cemas Berlebih

Imam Nawawi melalu kitabnya Al-Adzkar menyebutkan sejumlah doa yang dapat dilafalkan muslim ketika dilanda ketakutan dan gelisah.

1. Doa saat Merasa Takut dan Gelisah Versi Satu

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

Latin: A’udzu bikalimaatil laahit taammati min ghadlabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazzatisy syayathiini wa an yahdluruun

Artinya: “Aku berlindung dengan firman Allah yang sempurna, dari kemurkaan-Nya, dari godaan setan dan ketika mereka akan datang kepadaku.” (HR Abu Dawud & Tirmidzi, dari Amru bin Syu’aib)

2. Doa saat Merasa Takut dan Gelisah Versi Dua

اللَّهُ اللَّه رَبِّي لَا شَرِيكَ لَه

Latin: Allaahu allaahu rabbi laa syariika lah

Artinya: “Ya Allah, ya Allah, ya tuhanku, tak ada sesuatu yang disekutukan bagi-Nya.” (HR Nasa’i & Ibnu Sunni)

3. Doa saat Merasa Takut dan Gelisah Versi Tiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Latin : Allahumma inni a’udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a’udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”

4. Doa saat Merasa Takut dan Gelisah Versi Empat

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيْمُ الْحَكِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ

Latin: Laa ilaaha illaal laahul haliimul hakim subhaanal laahi rabbis sa- maawaatis sab’i wa rabbil ‘arsyil ‘adhiimi laa ilaaha illaa anta ‘azza jaa- ruka wa jalla tsanaa-uka

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Lembut lagi Maha Agung. Maha Suci Allah Yang memiliki langit tujuh dan Arsy yang agung, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Kuat pertolongan-Mu dan Maha Mulia pujian-Mu.” (HR Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar)

5. Doa saat Merasa Takut dan Gelisah Versi Lima

يَا مَالِكَ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيَّاكَ أَعْبُدُ وَإِيَّاكَ أَسْتَعِيْنُ

Latin: Yaa maalika yaumid diini iyyaaka a’budu wa iyyaaka asta’iin

Artinya: “Wahai Raja di hari pembalasan, hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan.” (HR Ibnu Sunni, dari Anas bin Malik)

Itulah sejumlah doa untuk menghilangkan rasa takut dan cemas berlebih, semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

4 Sebab Terkabulnya Doa Menurut Hadits Nabi SAW



Jakarta

Muslim tentu ingin segala permohonan dan doanya terkabul. Namun, sudahkan memperhatikan sejumlah sebab dikabulkannya doa?

Allah SWT nyatakan dalam surah Ghafir ayat 60, bahwa Dia akan mengijabah doa para hamba. Berikut bunyi kalam-Nya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ – 60


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, ayat tersebut berisi anjuran Allah SWT kepada hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka.

Walau melalui firman tersebut Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa hamba, tetapi ada saja perkara yang membuat doa menjadi tertunda atau bahkan tertolak. Bakr bin Abdullah Abu Zaid dalam bukunya Tashhih Ad-Du’a menyebutkan beberapa hal yang menghambat diijabahnya doa, di antaranya:

  • Doa yang dipanjatkan lemah dalam dirinya karena mengandung unsur pelanggaran atau melampaui batas.
  • Hatinya lemah dalam menghadap Allah SWT.
  • Terdapat sesuatu yang menahan doa terkabul, seperti melanggar hal yang diharamkan oleh-Nya.
  • Tergesa-gesa dalam berdoa, serta merasa lelah sehingga tidak lagi doa.

Sebab Dikabulkannya Doa

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr lewat Kitab Fiqih Doa & Dzikir Jilid 1 melampirkan hadits yang menerangkan adab berdoa, termasuk sebab penghalangnya doa hingga sebab dikabulkannya doa. Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah.

Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ تَعَالَى : يَأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَلِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ، وَ قَالَ تَعَالَى: يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَتِ ما رَزَقْنٰكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik, sungguh Allah memerintahkan orang-orang beriman seperti apa yang Dia perintahkan kepada para utusan.” Allah SWT berfirman, ‘Wahai sekalian Rasul, makanlah yang baik-baik dan kerjakanlah amal-amal sholeh, sungguh Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mu’minun: 51)’, dan firman-Nya, ‘Wahai orang-orang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang dianugerahkan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu benar- benar hanya kepada-Nya menyembah. (QS Al-Baqarah: 172)’.

Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang laki-laki yang lama melakukan safar (perjalanan jauh), rambutnya kusut, dan badannya berdebu, dia menjulurkan kedua tangannya ke langit, “wahai Rabb… wahai Rabb ….” sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dibesarkan dengan haram, maka bagaimana dikabulkan karena hal itu.” (HR Muslim dalam Shahih-nya)

Berdasarkan hadits di atas, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr mengatakan bahwa Nabi SAW mengungkap empat sebab dikabulkannya doa, di antaranya:

1. Perjalanan Jauh (Safar)

Dijelaskan, semakin lama safar maka semakin dekat kepada terkabulnya doa. Mengapa begitu? Saat bepergian jauh, hati dan jiwa orang yang safar menjadi luluh karena mengalami banyak kesulitan dan merasa terasing dari kampung sendiri. Demikian orang yang hatinya telah luluh, menjadi faktor utama doa yang diijabah.

Dalam salah satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tiga doa yang akan dikabulkan dengan tidak ada keraguan lagi: Doa orang yang terzalimi, doa orang yang bepergian, dan doa orang tua untuk anaknya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA)

2. Bersikap Tawadhu

Dengan menunjukkan sikap rendah hati (tawadhu), tidak sombong, menghinakan diri dan berserah di hadapan Allah SWT, itulah sebab pengabulan doa. Sebagaimana Ibnu Abbas mengatakan Rasul SAW mengenakan pakaian lusuh, merendah ketika melaksanakan salat Istisqa (memohon hujan). (HR Abu Dawud)

3. Mengangkat Kedua Tangan

Menjulurkan kedua tangan ke langit termasuk adab dalam berdoa yang dengannya diharapkan doa akan terkabul. Dari Salman Al-Farisi, Nabi SAW bersabda, “Sungguh Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah, Dia malu terhadap hamba-Nya yang apabila mengangkat kedua tangan, lalu mengembalikan keduanya dalam keadaan hampa dan kekecewaan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

4. Memelas kepada Allah SWT

Memelas di sini dengan mengulang penyebutan rububiyah-Nya, seperti ‘Ya Rabb’. Diriwayatkan Atha bahwa ia berkata, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘Ya Rabb… Ya Rabb… Ya Rabb…’ sebanyak tiga kali, melainkan Allah SWT melihat kepada-Nya.” Lalu hal itu disebutkan kepada Al-Hasan, meka beliau berkata, “Tidakkah kalian membaca Al-Qur’an?” Kemudian beliau membaca firman surah Ali Imran ayat 191-195.

Inilah mengapa banyak doa dalam Al-Qur’an yang diawali dengan nama ‘Rabb’, lantaran menjadi sebab terbesar yang diharapkan pengabulan doa dengannya.

Keempat sebab dikabulkannya doa dalam hadits nabi tersebut turut dijelaskan dalam Kitab Al-Wafi karya Musthafa Al-Bugha dan Muhyiddin Mistu.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Orang Dzalim



Jakarta

Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang muslim tidak dapat terhindarkan dari perlakuan buruk orang-orang yang dzalim. Berdoa untuk memohon perlindungan kepada Allah adalah salah satu cara agar terhindar dari orang dzalim.

Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 42, bahwa setiap perbuatan dzalim akan mengundang azab yang pedih.

إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ


Artinya: Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

Bacaan Doa Terhindar dari Orang Dzalim

Doa ketika agar terhindar dari orang dzalim berikut ini dapat dibaca apabila bertemu musuh atau orang jahat. Adapun doa berikut yang dapat diamalkan oleh umat muslim didasarkan pada HR. Al-Bukhari no. 4563 5/172.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma,

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab-latin: Hasbunallah wa ni’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Doa tersebut juga pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS ketika dilemparkan ke api dan pernah juga dibaca oleh Nabi Muhammad SAW. Doa ini juga merupakan bagian dari surat Ali Imran ayat 173.

Dilansir dari laman resmi NU Online (16/5/2023), doa di atas dianjurkan untuk dibaca sejumlah 119 kali dalam sehari untuk menghadapi orang-orang yang tidak suka, orang yang memusuhi, dan sebagainya. Kemudian, apabila musuhnya genting, maka dapat dibaca 450 kali.

Surat Al Mu’minun Ayat 94

Selain bacaan doa di atas, kita juga dapat membaca surat Al Mu’minun ayat 94 dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari orang yang dzalim.

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِى فِى ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-latin: Rabbi fa lā taj’alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: “Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang dzalim.”

H. Hamdan Hamedan, MA. menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Doa dan Zikir Sepanjang Tahun, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berdoa supaya dijauhkan dari orang-orang dzalim ketika Dia hendak mengazab mereka.

Perintah berdoa seperti ini diajarkan Allah karena musibah yang ditimpakan kepada orang-orang durhaka, kadang juga menimpa orang-orang yang tidak bersalah karena mereka hidup bersama dalam masyarakat atau suatu negeri.

Surat Al Ankabut Ayat 30

Dalam buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, disebutkan bahwa doa Nabi Luth dalam Al Qur’an surat Al Ankabut ayat 30, dapat dipraktikkan umat muslim untuk memohon pertolongan Allah.

رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ

Arab-latin: Rabbinṣurnī ‘alal-qaumil-mufsidīn

Artinya: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.”

Nabi Luth meminta pertolongan kepada Allah dari kedzaliman kaum sodom. Meskipun Nabi Luth telah memberi tahu bahwa perilaku mereka sesat dan tercela, kaum sodom malah menolak keras, mengancam, bahkan mengusir Nabi Luth.

Atas segala perbuatan dzalim mereka kepada Nabi Luth, Allah kemudian mengabulkan doanya dengan dengan mengirimkan azab berupa gempa bumi yang dahsyat disertai hujan batu.

Surat Al Qasas Ayat 21

Adapun untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah, umat muslim juga dapat mengamalkan doa Nabi Musa yang tercantum dalam Al Qur’an surat Al Qasas ayat 21.

رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Arab-latin: Fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.”

Pada masa itu, Nabi Musa AS keluar dari kota Fir’aun dengan diliputi rasa takut dikarenakan pengejaran oleh pasukan Fir’aun. Maka, Nabi Musa pun berdoa kepada Allah supaya berkenan menyelamatkannya dari orang-orang yang dzalim dan hendak mencelakainya, yakni Fir’aun dan para tukang sihir suruhannya.

Surat Al Ikhlas, An Nas, dan Al Falaq

Selain doa-doa di atas, membaca surat pendek Al Ikhlas, An Nas, dan Al Falaq juga dapat menjadi bacaan untuk memohon pertolongan dari Allah SWT dari orang-orang yang jahat dan dzalim.

Julukan lain untuk surat Al Falaq dan An Nas adalah surat mu’awwidzat atau surat yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah. Ketiga surat ini biasa dibaca sebagai bagian dalam rangkaian dzikir selepas sholat fardhu, sebagaimana hadits berikut ini.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku untuk membaca mu’awwidzat di akhir shalat (sesudah salam).” (HR. An-Nasa’i no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Demikian bacaan doa agar terhindar dari orang yang dzalim. Semoga dapat menjadi pengetahuan dan kita semua bisa terhindar dari sifat orang-orang yang dzalim.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

7 Doa untuk Orang Meninggal: Arab, Latin dan Artinya



Jakarta

Al-Qur’an menjelaskan bahwa tiap yang bernyawa pasti mengalami kematian. Salah satu peran orang yang masih hidup adalah memanjatkan doa untuk orang meninggal tersebut sebagai bentuk menghormati, mengenang, dan mendoakan kebaikannya.

Salah satunya, diriwayatkan dari Abu Musa RA dalam hadits At-Tirmidzi, dianjurkan untuk mengucapkan Istirja ketika mendengar seorang anak adam yang meninggal. Berikut bacaannya,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ


Arab latin: Innalillahi wa innaa ilaihi raajiuun

Artinya: “Sesungguhnya kami berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.”

Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Rasulullah SAW pernah mengunjungi makam para sahabatnya dengan mendoakan mereka. Dalam hadits tersebut, Rasulullah menganjurkan umat muslim untuk mendoakan sesamanya yang sudah wafat.

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى الْمَقَابِرِ أَنْ يَقُولَ قَائِلُهُم: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Artinya: “Nabi SAW mengajarkan kepada mereka berziarah ke kubur supaya mengucapkan, ‘Semoga keselamatan senantiasa tercurah pada kalian, hai para penghuni perkampungan kaum mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon afiyah kepada Allah SWT untuk kami dan untuk kalian.”

Doa untuk Orang Meninggal dalam Arab, Latin, dan Artinya

Melalui sejumlah hadits, Rasulullah mengajarkan doa yang bisa dipanjatkan untuk orang yang telah meninggal dunia. Mengutip buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 dan Kitab Al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi, berikut beberapa doanya.

1. Doa untuk Orang Meninggal Versi Pertama

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim, dari Aisyah)

2. Doa untuk Orang Meninggal Versi Kedua

السَّلَامُ عَلَيْكُم دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum daara qaumin mu’miniin wa innaa in syaa’allaahu bikum laahiquun

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni kuburan dari kaum mukmin, dan insya Allah kami akan menyusul kalian.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)

3. Doa untuk Orang Meninggal Versi Ketiga

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum yaa ahlal qubuur yaghfirullaahu lanaa wa lakum antum salafnaa wa nahnu bil atsar

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian, wahai ahli kubur. Semoga Allah SWT mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.” (HR Tirmidzi, dari Ibnu Abbas)

4. Doa untuk Orang Meninggal Versi Keempat

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، وَ أسألُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُم العَافِيَةَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaykum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat.” (HR Muslim, dari Buraidah)

5. Doa untuk Orang Meninggal Versi Kelima

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ

Arabl latin: Assalaamu ‘alaykum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian.” (HR Nasa’i dan Ibnu Majah)

6. Doa untuk Orang Meninggal Versi Keenam

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً

Arab latin: Allahummaghfirli wa lahu wa’qibni minhu ‘uqba hasanah

Artinya: Ya Allah, ampuni diriku dan dia dan berikan kepadaku darinya pengganti yang baik.

7. Doa untuk Orang Meninggal Versi Ketujuh

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-hu, wa wassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-hi, wa ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji-hi, wa ad-khilkul jannata, wa a’idz-hu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.” (HR Muslim)

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membacakan doa untuk orang yang meninggal ketika datang takziah atau melayat ke rumah duka. Berikut bacaan doanya,

أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ

Arab latin: A’dlamallahu ajraka wa ahsana aza’aka wa ghafaraka li mayyitika

Artinya: “Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu.

Itulah deretan doa yang bisa dibaca untuk orang meninggal.

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

7 Doa ketika Wukuf di Arafah, Baca Ini di Waktu Mustajabnya



Jakarta

Melalui sabdanya, Nabi SAW menuturkan bahwa utamanya berdoa adalah pada hari Arafah, tepatnya ketika berwukuf. Serta beliau mengajarkan doa-doa yang bisa dibaca saat waktu mulia tersebut. Bagaimana bacaan doa saat wukuf di padang Arafah?

Menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, para ulama sepakat bahwa wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah di padang Arafah merupakan rukun haji yang paling agung. Hal ini lantaran Rasul SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abdurrahman bin Ya’mur:

الْحَجُّ عَرْفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ


Artinya: “Haji adalah (wukuf di) Arafah. Barang siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf.” (HR Abu Dawud [486], Tirmidzi [228], Nasa’i [256], & Ahmad [309-310])

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengemukakan, “Dalam hari Arafah, dikerjakan sebagian besar pekerjaan haji, dan hari Arafah merupakan tujuan utama bagi haji serta menjadi rukunnya.”

Maksud Arafah merupakan sebagian besar dari ibadah haji, karena pada hari itu dilaksanakannya wukuf yang mana termasuk rukun. Muslim yang berhaji dikatakan memeroleh hajinya jika mendapat hari Arafah. Begitu pun sebaliknya, jemaah terlewatkan hajinya apabila wukuf di Arafah terlewat.

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji saat Wukuf di Padang Arafah?

Masih dari Fiqih Sunnah, wukuf adalah hadir dan berada di bagian mana pun selama masih di padang Arafah, meski dalam kondisi tidur, terjaga, duduk, berbaring, berjalan, di atas kendaraan, keadaan suci atau tidak.

Ahmad Sarwat dalam Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah mengatakan padang Arafah diperkirakan luasnya adalah 10,4 km persegi. Meski demikian, wukuf di bagian Shakhrat atau lokasi sekitarnya menjadi tempat utama berwukuf. Sesuai ucapan Nabi SAW, “Aku wukuf di sini, dan seluruh Arafah adalah tepat wukuf.” (HR Ahmad, Muslim & Abu Dawud)

Adapun yang dilakukan jemaah haji ketika wukuf di Arafah, seperti yang dikemukakan Imam Nawawi, “Maka seseorang dianjurkan menghabiskan waktunya untuk berzikir dan berdoa, membaca Al-Qur’an, membaca berbagai macam doa, membaca berbagai macam zikir. Berdoa untuk sahabat, orang-orang yang sendiri, melakukan zikir di semua tempat, berdoa sendirian bersama jamaah, berdoa untuk sendiri, kedua orang tua, kaum guru-guru, teman-teman, para semua orang yang pernah berbuat baik kepadanya dan semua muslim. Jangan sekali-kali ia berlaku sembarangan dalam hal tersebut, karena hari Arafah merupakan hari yang tidak dapat ditangguhkan, lain halnya dengan hari-hari yang lain.”

Sebagaimana yang diriwayatkan Thalhah bin Ubaidillah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ …

Artinya: “Sebaik-baiknya doa adalah doa pada hari Arafah,” (HR Baihaqi [1720] & Malik [1/214, no. 500])

Dalam riwayat lain dari Aisyah, Nabi SAW menuturkan: “Tidak ada hari yang pada hari itu Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka dengan jumlah yang lebih banyak daripada hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Dia turun dan membangga-banggakan mereka kepada para Malaikat. Dia lalu berkata, ‘Apa yang mereka inginkan?'” (HR Muslim, Ibnu Majah, Baihaqi & Hakim)

Mengutip kitab Al-Adzkar, ketika berdoa di Arafah, jemaah haji hendaknya memelankan suara, sambil banyak mengucapkan kalimat tobat dari semua pelanggaran dengan bersungguh-sungguh. Selain itu, sepatutnya ia mengulang-ulang doanya dengan rasa yakin dalam diri bahwa Allah SWT pasti akan mengabulkan doa itu.

Sebaiknya pula membuka doa dengan membaca Hamdalah, sanjungan kepada Allah SWT, dan membaca shalawat dan salam untuk Nabi SAW. Begitu juga saat mengakhiri doanya. Ia juga hendaknya berdoa dengan menghadap ke arah kiblat dan dalam keadaan suci.

Dalam Fiqih Sunnah disebutkan jumhur ulama berpendapat waktu wukuf dimulai hari ke-9 bulan Dzulhijjah setelah matahari tergelincir, hingga terbitnya fajar di hari ke-10. Inilah waktu terbaik untuk berdoa di hari Arafah.

Doa saat Wukuf di Arafah sesuai Sunnah Nabi

Rasul SAW mengajarkan doa wukuf di padang Arafah kepada umat Islam melalui sabdanya. Berikut sejumlah bacaan doanya yang dinukil dari kitab Al-Adzkar & buku Fiqih Sunnah:

1. Doa Wukuf Arafah Versi Satu

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Latin: Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Dzat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nyalah segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad & Tirmidzi, dari Kakek Amir bin Syu’aib)

2. Doa Wukuf Arafah Versi Dua

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِى نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ اللَّهُمْ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَا بِى وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِى اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الأَمْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيْحُ

Latin: Allahumma lakal hamdu kalladzii naquulu wa khairan mimmaa naquulu, Allahumma laka shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati wa ilaika maabii wa laka rabbi turaatsi, Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa waswasatish shadri wa syataatil amri, Allahumma inni a’uudzu bika min syarri maa taji-u bihir riihu

Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji seperti pujian yang kami ucapkan kepada-Mu dan lebih baik daripada pujian yang kami ucapkan untuk-Mu. Ya Allah, untuk-Mu shalat, ibadah, hidup, dan matiku. Hanya kepada-Mu tempat kembaliku dan hanya untuk-Mu, wahai Tuhanku, segala warisanku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan nafsu, dan tercerai-berainya perkara. Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan tiupan angin.” (HR Tirmidzi, dari Ali bin Abi Thalib)

3. Doa Wukuf Arafah Versi Tiga

اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Allahumma aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari azab neraka.”

4. Doa Wukuf Arafah Versi Empat

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيرًا، وَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُالرَّحِيمُ

Latin: Allahumma innii dzhalamtu nafsii dzhulman katsiiran, wa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika war hamnii innaka antal ghafuurur rahiima

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berbuat aniaya terhadap diriku dengan perbuatan aniaya yang banyak, dan sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan belas kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”

5. Doa Wukuf Arafah Versi Lima

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً تُصْلِحْ بِهَا شَأْنِي فِي الدَّارَيْنِ، وَارْحَمْنِي رَحْمَةً أَسْعَدُ بِهَا فِي الدَّارَينِ، وَتُبْ عَلَيَّ تَوْبَةً نَصُوحًا لَا أَنكُثُهَا أَبَدًا، وَأَلْزِمْنِي الِاسْتِقَامَةَ لَا أَزِيْغُ عَنْهَا أَبَدًا

Latin: Allahummaghfir lii maghfiratan tushlih bihaa sya’nii fiddaaraini warhamnii rahmatan as’adu bihaa fiddaaraini wa tub ‘alayya waubatan nashuuhan laa ankutsuhaa abadan, wa-alzimnii listiqaamata laa aziighu ‘anhaa abadan

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dengan ampunan yang dapat memperbaiki diriku di dunia dan akhirat. Belas kasihanilah aku dengan rahmat yang membuat aku bahagia di dunia dan akhirat. Terimalah tobatku dengan tobat yang murni yang tidak aku kotori lagi selama-lamanya. Tetapkanlah diriku pada jalan istiqamah (jalan yang lurus) yang tidak aku selewengkan lagi untuk selama-lamanya.”

6. Doa Wukuf Arafah Versi Enam

اَللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ المَعْصِيَةِ إِلَى عِزِّ الطَّاعَةِ، وَأَغْنِنِي بحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Latin: Allahummanqulnii min dzullil ma’shiyati ilaa ‘izzith thaa’ati wa aghninii bihalaalika ‘an haraamika, wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaak

Artinya: “Ya Allah, pindahkanlah diriku dari hinanya kemaksiatan kepada mulianya ketaatan, cukupkanlah diriku dengan rezeki halal-Mu agar terhindar dari rezeki haram-Mu, dan dengan taat kepada-Mu agar terhindar dari maksiat terhadap-Mu, dengan karunia-Mu agar terhindar dari selain-Mu.”

7. Doa Wukuf Arafah Versi Tujuh

وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ كُلَّهُ

Latin: Wa nawwir qalbii wa qabrii wa=a’idznii minasy syarri kullihi wajma’liil khaira kullahu

Artinya: “Sinarilah kalbu dan kuburanku, lindungilah aku dari semua kejahatan, dan himpunkanlah untukku semua kebaikan.”

Itulah tujuh doa yang bisa dibaca saat wukuf di Arafah. Selain itu, detikers bisa lafalkan permohonan dan doa lainnya ya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Witir, Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya



Jakarta

Doa setelah witir dibaca usai mengerjakan ibadah sunnah tersebut. Salat witir menjadi amalan penutup salat malam atau biasa disebut qiyamul lail.

Namun, saat bulan Ramadan maka salat witir dikerjakan setelah salat tarawih usai. Pengerjaan witir disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Abu Huraira ia berkata:

“Kekasihku Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur,” (HR Bukhari dan Muslim).


Mengutip dari Buku Pintar Shalat susunan M Khalilurrahman Al-Mahfani, sholat witir dikerjakan dengan bilangan rakaat berjumlah ganjil. Minimal satu rakaat atau boleh tiga rakaat.

Waktu pelaksanaannya sendiri yaitu usai salat Isya hingga sebelum Subuh. Salat witir bisa dikerjakan sebelum tidur maupun setelah ibadah tahajud di tengah malam.

Bacaan Doa Setelah Salat Witir

Berikut merupakan doa setelah salat witir yang bisa dibaca sebagaimana dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas.

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Arab latin: Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus.

Artinya: “Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Mahasuci,” (Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga)” (HR Abu Daud dan Ahmad).

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

اللَّهُم إِنِّي أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوْذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِينًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيرَنَا يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul malaaikatu war ruuh

Allahumma innii a’uudzu bi ridhaaka min sakhathika wa a’uudzu bi mu’aafaatika wa a’uudzu bika laa uhshii tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘ala nafsika

Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi’an. Wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka ‘amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah. Wanas-aluka tamaamal ‘aafiyah. Wanas-alukasy syukra ‘alal ‘aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu’anaa watadharru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu ‘alaa khairi khalqihii muhammadin wa ‘alaa aalihii wasahbihii ajma’iina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina

Artinya: “Maha Suci Tuhan kami, Tuhan segala malaikat dan roh,”

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung kepada ampunan-Mu dari siksaan-Mu, serta aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak dapat menghitung pujian kepada-Mu, Engkau adalah seperti pujian yang Engkau tujukan untuk diri-Mu,”

“Ya Allah Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu iman yang kekal, dan kami memohon kepada-Mu agar hati kami khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu berikan ilmu yang bermanfaat, tetapkan keyakinan kami, amal yang sholeh, tetapkan agama Islam di hati kami, limpahkan kebaikan, ampunilah kami, berilah kesehatan, dan rasa cukup kepada kami. Ya Allah Tuhan kami, terimalah sholat kami, puasa kami, ruku’ kami, khusyuk kami, dan pengabdian kami. Sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama sholat, ya Allah, ya Allah, ya Allah, Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang! Limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan kepada semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”

(HR Abu Dawud & Nasa’i dari Ubay bin Ka’ab, dan HR Abu Dawud, Nasa’i & Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib).

Tata Cara Salat Witir

Tata cara salat witir sama seperti salat-salat pada umumnya. Dijelaskan melalui buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karangan Ustaz Arif Rahman, salat witir dapat dilakukan dengan satu salam atau dua salam, baik dipisah maupun digabungkan antar rakaatnya.

Adapun, surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah, yaitu surat Al-A’la. Sementara di rakaat yang kedua dianjurkan untuk membaca surat Al-kafirun, lalu rakaat yang ketiga surat Al-Ikhlas.

Anjuran tersebut mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah melakukan salat witir tiga rakaat setelah Isya. Pada rakaat pertama membaca surat Al-A’la, rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas,” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Niat Salat Witir

Niat salat witir terbagi ke dalam tiga macam. Pembeda antara satu niat dengan yang lainnya ialah jumlah bilangan rakaat yang akan dikerjakan.

1. Bacaan Niat Salat Witir Satu Rakaat

أَصَلَّى سُنَّةَ مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

2. Bacaan Niat Salat Witir Dua Rakaat

أَصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُومًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

3. Bacaan Niat Sholat Witir Tiga Rakaat Sekaligus

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Usholli sunnatal witri tsalatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

Itulah bacaan doa setelah witir dan informasi terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

15 Doa Sehari-Hari untuk Anak, Bisa Diajarkan pada Buah Hati di Rumah



Jakarta

Mengajarkan anak untuk berdoa merupakan salah satu pendidikan dasar yang menjadi tanggung jawab orang tua. Ada sejumlah doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan.

Disebutkan dalam buku Mendidik Anak karya Ahmad Syarifuddin, mendidik anak saleh akan menjadi amal jariyah bagi orang tuanya yang tidak akan putus amalnya hingga meninggal dunia. Hal ini bersandar pada hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


Artinya: “Jika manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya (kedua orang tua).” (HR Muslim)

Dilansir dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari untuk Anak karya Murodh Nurikhsan, berikut bacaan doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan pada buah hati di rumah.

Bacaan Doa Sehari-Hari untuk Anak

1. Doa untuk Kedua Orang Tua

رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tua ku. Kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu masih kecil.”

2. Doa sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati.”

3. Doa ketika Bangun Tidur

الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba’da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat.”

4. Doa Masuk Kamar Mandi

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”

5. Doa Keluar Kamar Mandi

الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ

Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil-adza wa ‘aafaani

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku.”

6. Doa sebelum Makan

للَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Alaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untukku dalam sesuatu yang Engkau rezekikan kepadaku, dan peliharalah aku dari siksa neraka.”

7. Doa sesudah Makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang Muslim.”

8. Doa Keluar dari Rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Bismillahi, tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

9. Doa Masuk Rumah

اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ خَيْرَالْمَوْلِجِ وَخَيْرَالْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Allahumma innii as-aluka khoirol mauliji wa khoirol makhroji bismillaahi wa lajnaa wa bismillaahi khorojnaa wa’alallohi robbina tawakkalnaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu baiknya tempat masuk dan baiknya tempat keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakal.”

10. Doa Masuk Masjid

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatika

Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

11. Doa Keluar Masjid

اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii as-aluka min fadhlika

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.

12. Doa sebelum Belajar

اَللّٰهُمَّ اخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَاَكْرِمْنَا بِنُوْرِالْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَتِكَوَسَهِّلْ لَنَآ اَبْوَابَ فَضْلِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Alloohumma Akhrijnaa Min Dzulumaatilwahmi Wa Akrimnaa binuuril Fahmi Waftah’alainaa Bima’rifatika Wasahhil Lanaa Abwaaba Fadl-lika Ya Arhamar Roohimiin.

Artinya: “Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dengan cahaya kepahaman, bukakanlah pengertian ilmu pada kami dan bukakanlah untuk kami pintu-pintu anugerah-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

13. Doa setelah Belajar

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ، فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma inni astaudi’uka ma ‘allamtanihi fardudhu ilayya ‘inda hajati ilaihi wa laa tansanihi ya rabbal ‘alamin

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan pada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah padaku saat aku membutuhkannya dan janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya, wahai Tuhan semesta alam.”

14. Doa ketika Bercermin

اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

Allâhumma kamâ hassanta khalqî fahassin khuluqî

Artinya: “Hai Tuhanku, sebagaimana telah Kau Baguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku.”

15. Doa ketika Turun Hujan

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِع

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Itulah 15 doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan pada buah hati di rumah, semoga bermanfaat!

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Berangkat Kerja, Bisa Dibaca Saat Menjemput Rezeki



Jakarta

Ada doa yang bisa dibaca saat berangkat kerja. Doa ini semata-mata dilafalkan untuk mendapat pertolongan dan perlindungan Allah SWT dalam mencari rezeki.

Bekerja untuk memperoleh rezeki yang halal merupakan satu kewajiban bagi umat muslim. Agar mendapat ridho dan rezeki yang berkah, usahakan untuk selalu membaca doa sebelum berangkat kerja, saat hendak mulai bekerja dan juga ketika selesai bekerja.

Doa Berangkat Kerja

Dilansir dari laman NU Online, Senin (22/3/2023), berikut doa berangkat kerja yang bisa dibaca.


بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ

Arab Latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma Raddhini bi qada’ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang rida (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan, sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

Kemudian sebelum memulai aktivitas, sempatkan untuk membaca doa sebelum bekerja. Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, berikut beberapa doa yang bisa dibaca saat mencari rezeki.

Doa sebelum bekerja

Imam al-Thabrani dalam kitab ad-Du’a menuliskan doa sebelum bekerja berikut ini:

َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا

Arab latin: Allahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da iz a’thaitanaa.

Artinya :”Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa ini :

اَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّباً, وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّيْ وَانْقِطَاعِ عُمْرِيْ. اَللّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ, وَاَغِْننِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِزْقًا وَاسِعًا نَافِعًا. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ نَعِيْمًا مُقِيْمًا, اَلَّذِيْ لاَ يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ.

Arab latin: Alloohummarzuqnii rizqon halaalan thoyyibaa, wasta’milnii thayyibaa. Alloohummaj’al ausa’a rizqika’alayya’inda kibari sinnii wanqithoo’i’umrii. Alloohummakfinii bihalaalika’an haraamika. wa aghninii bifadhlika’amman siwaaka. Alloohumma in nii as-aluka rizqon waasi’an naafi’an. Alloohumma innii as-alukan na’iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu.”

Artinya:”Ya Allah, berilah padaku rezeki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezekiMu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu ni’mat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang.”

Doa setelah selesai bekerja

Ketika pekerjaan sudah selesai sebaiknya dilanjutkan dengan membaca doa sebagai ungkapan syukur. Berikut bacaan doanya:

اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلّ اَوْ أُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ أَظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.

Arab latin: Allahuma innii a’uudzubika an adhilla, au udhalla, au azilla, au adzlama, au ajhala, au yujhala ‘alayya. (dibaca 3x)

Artinya: Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadaMu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi (HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah)

Demikian bacaan doa berangkat kerja yang bisa dibaca ketika menjemput rezeki. Allah SWT Maha Kaya lagi Maha Pemurah, hanya kepada-Nya setiap umat muslim wajib memohon.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Saat Masuk Kota Makkah dan Melihat Kakbah



Jakarta

Ada doa yang bisa dipanjatkan ketika memasuki kota suci Makkah dan melihat Kakbah. Doa ini bisa dibaca agar mendapat keberkahan dan ridha dari Allah SWT.

Selain menjadi tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW, Kota Makkah sangat istimewa karena menjadi destinasi seluruh umat muslim di penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Di sana, semua orang berkumpul untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.

Oleh karenanya, ketika jemaah haji memasuki area Kota Makkah, dianjurkan untuk memanjatkan doa. Begitu pula ketika telah melihat Kakbah, kiblat umat muslim sekaligus Baitullah, rumah suci. Hal tersebut dikarenakan doa yang dibaca oleh seorang muslim yang tengah dalam ibadah sangatlah mustajab.


Bacaan Doa Memasuki Kota Makkah

Mengutip buku Kamus Arab-Indonesia Indonesia-Arab: Panduan Praktis Haji & Umroh yang disusun oleh Toni Pransiska, S.Pd.I, dkk., berikut ini adalah doa yang dapat dibaca tepat ketika baru saja memasuki Kota Makkah. Meskipun tengah dalam perjalanan, hendaknya doa ini tetap dibaca supaya ibadah haji atau umrah semakin afdal.

اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَاٰمِنِّيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَآئِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ

Arab-latin: Allahumma hadza haramuka wa amnuka, fa-harrimni ‘alan-nari, wa amminni min ‘adzábika yawma tab’atsu ibáduka, waj’alni min awliya’ika wa ahli thalatika

Artinya: “Ya Allah, kota ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat yang aman. Maka, hindarkanlah daging, darah, rambut, dan kulitku dari neraka. Anugerahkanlah kepadaku keamanan dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hamba-Mu. Jadikanlah aku termasuk orang-orang yang dekat dan taat kepada-Mu.”

Bacaan Doa Ketika Melihat Kakbah

Kakbah memiliki keistimewaan yakni orang-orang yang tawaf ketika haji dan umrah tidak pernah terputus, dari siang sampai malam. Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda: “Wahai Bani Abdu Manaf, janganlah kalian melarang siapa pun yang hendak tawaf atau sholat di Bait ini, kapan pun, baik siang maupun malam”. (HR Muslim)

Ketika seorang muslim melihat Kakbah dari dekat maupun kejauhan, disunnahkan baginya untuk mengangkat kedua tangan seraya berdoa. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa doa seorang muslim dikatakan mustajab ketika ia tengah melihat Kakbah.

Dikutip dari Buku Induk Doa dan Zikir oleh Imam An-Nawawi, doa yang diucapkan ketika melihat Kakbah sebagai berikut

ْاللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً ، وَزِدْ مَن شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Arab-latin: Allahumma zid hadzal bayta tasyriifan wa ta’dziiman wa takriiman wa mahaabatan wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu awi’tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta’dziiman wa birran

Artinya: “Ya Allah, berilah tambahan kepada rumah ini kemuliaan dan kebesaran, kehormatan dan wibawa, dan berilah (pula) tambahan kepada orang yang memuliakannya dan yang menghormatinya dari kalangan orang yang berhaji dan berumrah kepadanya, tambahan kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan ketakwaan.”

Adapun selanjutnya, hendaknya dilanjutkan dengan membaca doa berikut.

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ حَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ

Arab-latin: Allahumma antassalaam wa minkassalam hayyinaa rabbanaa bissalaami

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Yang Maha Sejahtera, dari Engkaulah sumber semua kesejahteraan, hidupkanlah kami dengan sejahtera.”

Selain bacaan di atas, bacaan doa atau dzikir lainnya ketika melihat kakbah menurut buku Kamus Doa yang disusun oleh Luqman Junaedi adalah sebagaimana tercantum dalam hadits berikut.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ

Arab-latin: Allahumma antassalam, wa minkassalam, wa ilaika ya’uudussalam, fahayyina robbana bissalam

Artinya: “Ya Allah, Ya Allah, Zat pemilik kedamaian, dari-Mu lah sumber kedamaian dan kepada-Mu kedamaian itu akan kembali. Hidupkanlah kami dengan damai.” (HR Baihaqi).

Itulah beberapa doa yang dapat dibaca ketika masuk ke Kota Makkah dan ketika melihat Kakbah. Siapa saja yang memenuhi panggilan-Nya harus mengabadikan peristiwa tersebut dengan cara berdoa kepada Allah. MasyaAllah!

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com