Tag Archives: dokter

Pengakuan Dokter yang Amputasi Korban Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny


Jakarta

Haikal (13) merupakan salah satu santri yang selamat dari maut di balik reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny. Santri tersebut harus kehilangan kaki kirinya yang diamputasi dokter demi keselamatan hidupnya.

Amputasi dilakukan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo hingga Sabtu (4/10) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Tindakan ini diambil setelah tim dokter menilai kondisi Haikal sudah masuk fase darurat medis.


Spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD R.T Notopuro Sidoarjo, dr Larona Hydravianto menjelaskan alasan medis mengapa amputasi harus dilakukan. Menurutnya, hal ini berdasarkan indikasi medis lantaran Haikal mengalami dead limb.

“Kali kita sudah menyebutnya kaki kirinya atau tungkai bawah kirinya ini sudah sampai pada fase dead limb,” ujar Larona, Sabtu (4/10/2025), dikutip dari detik Jatim.

Dead limb berarti, kaki Haikal dianggap mati. Sebab, tak ada aliran darah ke tungkai bawah. Selain itu, kondisi jari-jari Haikal sudah membiru, keriput, dan tidak bisa digerakkan. Pemeriksaan USG Doppler juga memperkuat hasil tersebut.

“Artinya, dalam tanah kutip, kakinya ini sudah mati. Ya, itu ditandai juga sudah tidak adanya flow atau aliran darah ke tungkai bawah. Terus kemudian sudah teraba dingin, kemudian kulitnya juga sudah muncul bola-bola atau gelembung-gelembung air di permukaan kulit,” jelasnya.

Larona menegaskan, kondisi ini saja sudah merupakan indikasi amputasi. Namun ada hal lain yang lebih mengharuskan, yakni adanya sepsis atau infeksi sistemik.

Lanjutkan membaca di sini

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Banyak Warga +62 Keluhkan Batpil-Tenggorokan Sakit, Dokter Paru Ungkap Cara Mengatasinya


Jakarta

Media sosial belakangan dipenuhi curhatan warganet yang mengalami batuk dan pilek. Ada yang menyebut tenggorokannya terasa gatal terus-menerus, ada juga yang mengaku suaranya hilang, dan pilek tak sembuh-sembuh.

Adapun salah satu penyebab diduga berkaitan dengan perubahan musim atau cuaca yang membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga virus lebih mudah untuk menyebar. Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP(K) mengatakan, tak sedikit warga yang berkunjung ke rumah sakit imbas virus influenza.

“Ya kalau virus influenza byk kasus saat ini,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).


“Angka pastinya saya nggak punya. Tapi di lapangan yang berkunjung ke poli-poli cukup meningkat,” lanjutnya.

Untuk mencegah penularan dan mempercepat pemulihan, ia mengimbau untuk menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat. dr Agus menyarankan agar mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya vitamin dan mineral untuk mendukung sistem imun.

Selain itu, pastikan tidur cukup dan rutin berolahraga, karena keduanya berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

“Cuci tangan teratur dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer. Gunakan masker bagi yg sakit gejala flu supaya tidak menularkan ke yang lain,” sambungnya lagi.

Sementara itu, ia juga menyarankan kelompok berisiko tinggi seperti lansia, anak-anak, dan pengidap penyakit kronis dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi influenza sebagai langkah pencegahan tambahan.

Di sisi lain, Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan memang belakangan terjadi peningkatan kasus influenza dan COVID mengacu pada data terbatas.

Karenanya ia juga menyarankan agar protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan, kembali diterapkan.

“Dari data yg terbatas memang terjadi peningkatan keduanya (flu-COVID),” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/10).

“jaga imunitas dengan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” lanjutnya.

(suc/up)



Sumber : health.detik.com

Banyak yang Tumbang gegara Bapil-Sakit Tenggorokan, Kapan Harus Cek ke Dokter?


Jakarta

Ramai warganet mengeluhkan batuk dan pilek di media sosial. Banyak mengalami tenggorokan gatal, pusing, hidung tersumbat, hingga demam yang tak kunjung sembuh selama beberapa hari.

Melihat fenomena itu, praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir mengingatkan masyarakat bahwa kita semua baru saja keluar dari pandemi. Ia mengharapkan orang-orang yang mengalami batuk dan pilek untuk menggunakan masker, memperbaiki asupan nutrisi, dan istirahat yang cukup agar tidak menularkan orang lain.

“Kalau sudah istirahat, makannya bagus, tetapi masih lemas sebaiknya segera ke dokter,” kata pria yang akrab disapa dr Koko pada detikcom, Rabu (8/10/2025).


dr Koko juga memberikan tips bagi orang-orang yang sehat agar tidak ikut tumbang, salah satunya mengonsumsi vitamin. Ia menyarankan untuk mengonsumsi vitamin seperti zinc dan vitamin D yang membantu imun tubuh berfungsi dengan baik.

Selain itu, dr Koko juga menyarankan beberapa herbal yang bisa dikonsumsi. Misalnya, orang Indonesia minum perasan jeruk nipis dengan madu atau wedang jahe demi mencegah batuk berlanjut.

“Soal herbal sebenarnya saya kurang jago. Tapi, yang biasa saya konsumsi adalah jahe dan madu,” pungkasnya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Masturbasi Jadi Terapi untuk Atasi Ejakulasi Dini?


Jakarta

Masturbasi atau onani pada laki-laki banyak dianggap sebagai salah satu ‘biang kerok’ terjadinya banyak masalah kesehatan seksual, salah satunya ejakulasi dini. Lantas, apakah ini fakta atau hanya sekadar mitos?

Menjawab hal ini, spesialis andrologi Eka Hospital BSD dr Christian Christopher Sunnu, SpAnd mengatakan bahwa sering masturbasi tidak ada kaitannya dengan ejakulasi dini.

“Orang sering mikir kalau kebanyakan masturbasi, kebanyakan nonton porno nanti ejakulasi dini. Itu salah, mitos,” kata dr Sunnu saat berbincang dengan detikcom di Tangerang Selatan, Kamis (19/12/2024).


Sebaliknya, dr Sunnu menambahkan bahwa masturbasi atau onani dengan teknik tertentu bisa menjadi salah satu terapi untuk mereka yang memiliki masalah kesehatan seksual premature ejaculation atau ejakulasi dini.

“Justru ada beberapa pasien saya yang saya sarankan untuk masturbasi. Tapi masturbasi dengan teknik start and stop teknik. Itu salah satu obatnya untuk premature ejaculation,” kata dr Sunnu.

Selain dengan masturbasi, dr Sunnu mengatakan teknik start and stop ini juga bisa dilakukan pasangan yang sedang berhubungan seksual. Saat pria sudah merasakan akan mengalami ejakulasi, maka penis bisa dikeluarkan dari vagina.

Setelah itu, kepala penis ditekan dengan dua jari. Hal ini dilakukan agar sensasi ingin ejakulasi tersebut menjadi hilang.

“Nanti mulai lagi (penetrasi) 2-3 kali baru dikeluarin (ejakulasi),” tutupnya.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Urologi Ungkap Ciri-ciri Sperma Sehat, Bisa Dilihat dari Warnanya


Jakarta

Kesuburan pria terletak pada sperma sebagai elemen penting dalam reproduksi. Sperma yang sehat dan subur akan memperlancar proses pembuahan. Sebaliknya, sperma yang tidak subur cenderung kesulitan membuahi sel telur yang berada di rahim wanita.

Mengenali ciri sperma yang sehat dan subur bermanfaat khususnya bagi pasangan suami-istri yang ingin segera memiliki momongan.

Spesialis urologi Dr dr Ponco Birowo, SpU(K), PhD mengatakan salah satu ciri yang bisa dilihat adalah warna air maninya. Apabila air mani seorang pria berwarna seperti putih mutiara, hal ini bisa menandakan seseorang memiliki sperma yang sehat.


Kendati begitu, dr Ponco menyebut warna air mani seperti itu tak menjamin juga bahwa seorang pria memiliki sperma yang sehat. Karenanya membutuhkan alat bantu seperti mikroskop untuk mengetahui lebih lanjut terkait kualitas dari sperma.

“Pas kita cek di mikroskop ternyata nggak ada spermanya atau spermatozoanya itu jelek kualitasnya. Jadi ibaratnya kalau kita, semangka nih, buat semangka itu kan ada merah-merahnya atau yang kuning ya, ada bijinya, bijinya itu nggak kelihatan. Yang bisa kita lihat cuman semangka dagingnya warnanya merah atau kuning gitu ya,” katanya kepada detikcom, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

“Sama juga tadi dengan ciri-cirinya gimana? Sebenarnya kalau dengan mata awam atau dengan penglihatan kita itu sulit. Harus dengan alat bantu yaitu dengan mikroskop,” imbuhnya lagi.

dr Ponco juga mewanti-wanti jika warna sperma berubah menjadi kemerahan. Hal ini bisa mengindikasikan ada darah di dalam sperma. Begitu juga jika sperma berwarna kuning atau kecokelatan, kemungkinan ada infeksi.

“Jadi yang paling bisa membedakan bahwa ini sperma sehat dan ini sperma tidak sehat jadi warna itu tadi,” katanya lagi.

(suc/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ingin Miss V Kembali Kencang dan ‘Menggigit’? Begini Saran dari Dokter


Jakarta

Hubungan intim menjadi salah satu hal yang penting bagi pasangan suami istri. Selain bermanfaat untuk kesehatan, aktivitas ini mampu meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

Untuk mendapatkan hubungan seks yang berkualitas, organ intim terutama pada wanita harus selalu dalam keadaan baik. Namun, seiring bertambahnya usia, Miss V alias vagina semakin kehilangan elastisitasnya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk membuat vagina kembali kencang dan ‘menggigit’?


Spesialis obstetri dan ginekologi, Dr dr Fransiska Mochtar, SpOG, Subsp Obginsos, M Biomed, menyebut prosedur perawatan yang dapat merawat vagina, yakni teknik laser vaginal tightening atau intimalase (LVT).

“Ini dilakukan menggunakan laser erbium yang menghantarkan panas. Fungsinya untuk merangsang pertumbuhan kolagen pada mukosa vagina, sehingga mengencangkan otot vagina dan memperbaiki strukturnya,” terang dr Fransiska pada detikcom, Minggu (28/7/2024).

Selain itu, prosedur LVT juga bisa untuk:

  • Mengecilkan saluran vagina
  • Mengembalikan kekencangan dan kekenyalan otot vagina
  • Mengatasi keluhan sering beser
  • Mengatasi peranakan turun

“Itu semua dilakukan nyaris tanpa rasa sakit. Karena LVT bekerja secara non-ablative, tanpa sayatan, tanpa anestesi, sehingga pasien setelah tindakan dapat bebas beraktivitas,” pungkasnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Sebut Masih Banyak Pasutri Tak Tahu Cara Bercinta yang Benar


Jakarta

Memiliki buah hati merupakan impian dari banyak pasangan suami istri. Namun, dalam banyak kasus, tak jarang pasangan kesulitan untuk memiliki buah hati.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Upik Anggraheni, SpOG, SubspFER menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya masih ada banyaknya pasutri yang belum tahu bagaimana cara berhubungan intim dengan baik dan benar.

dr Upik mengatakan ada sekitar 10 persen pasangan suami istri di Indonesia rupanya belum tahu bagaimana cara berhubungan intim dengan benar. Kondisi ini membuat mereka kesulitan mendapatkan momongan meskipun sudah beberapa tahun menikah.


“Kegagalan pasangan dalam mendapatkan anak bisa terjadi apabila tidak berhubungan dengan benar dan teratur. Kenapa dikatakan ‘benar’? Ternyata tidak semua pasangan itu paham bagaimana berhubungan yang benar,” kata dr Upik ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).

“Cara berhubungan yang benar itu adalah terjadinya ejakulasi di dalam vagina, dia tidak di atas perut atau di luar ya, bahkan misal di kolam renang itu tidak ya,” sambungnya.

Selain masalah masih kurangnya melakukan hubungan dengan benar, dr Upik menyebut masih banyak pria yang enggan memeriksakan kesehatan reproduksinya ke dokter. Tak sedikit dari mereka yang masih menganggap hal ini merupakan aib dan takut mendapat ‘judge’ buruk dari dokter.

dr Upik mengingatkan pemeriksaan kesuburan perlu dilakukan untuk oleh pasangan yang sedang menjalani program hamil (promil). Terlebih apabila pasangan tidak kunjung hamil setelah sekian lama menjalani promil.

“Karena misalnya kita temukan ada kekurangan pada spermanya, sangat mungkin untuk diperbaiki,” ujar dr Upik.

“Kalau sperma 90 hari sekali diproduksi yang baru. Kalau perempuan tidak pernah memproduksi sel telur. Kami hanya punya cadangan sel telur saja,” sambungnya.

Beberapa kesalahan lainnya menurut dr Upik adalah bercinta terpaku pada satu posisi hingga penetrasi yang dilakukan tidak tepat.

Sebenarnya tidak ada satupun posisi seks yang menjamin wanita bisa cepat hamil, namun melakukan eksplorasi posisi sangat disarankan bagi pasangan. Hal ini penting untuk meningkatkan kenikmatan bercinta, meredakan stres hingga membantu proses pembuahan yang lebih baik.

“Banyak pasangan yang justru tidak penetrasi di lokasi yang tepat atau posisinya tepat tapi kurang dalam, memang tidak semua tapi ini bisa menghambat kehamilan,” tandasnya.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Mr P Ogah Berdiri, Impotensi atau Cuma Lagi Banyak Pikiran? Begini Dokter Memeriksanya


Jakarta

Disfungsi ereksi atau impotensi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bisa bersifat psikogenik seperti stres karena banyak pikiran atau organik yang disebabkan faktor fisik.

Mr P yang enggan untuk ‘berdiri’ ini ternyata bisa didiagnosis penyebabnya dengan salah satu metode bernama RigiScan. Melalui pemeriksaan ini, penis akan dipasangkan alat yang terdiri dari ‘cincin’ untuk menilai kemampuan ereksi pria pada saat tidur.

Perwakilan Asri Urology-Nephrology Center (AUC) dr Holy Sarah Gita dari Rumah Sakit Siloam Asri mengatakan RigiScan dapat membantu pria untuk menemukan penyebab pasti mengapa Mr P miliknya tidak mau berdiri.


“Ketika seorang pria mengalami kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi, tetapi penyebabnya tidak jelas, RigiScan dapat membantu menentukan apakah disfungsi tersebut disebabkan oleh faktor psikologis atau fisik,” ujar dr Holy kepada detikcom, Selasa (27/8/2024).

Selain itu, RigiScan juga bisa membantu untuk mengukur ereksi nokturnal atau ereksi alami pria selama tidur. Hal ini merupakan indikator penting dari fungsi ereksi yang sehat.

Dibandingkan dengan metode lain, RigiScan menurut dr Holy memiliki beberapa keunggulan. Seperti dapat menyediakan data lebih objektif dan akurat.

“RigiScan menyediakan data objektif tentang kekakuan dan durasi ereksi, terutama selama tidur yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara atau pemeriksaan fisik saja,” kata dr Holy.

“Selain itu pemeriksaan ini bersifat non-invasif dan dapat digunakan dalam pengaturan alami, seperti di rumah pasien saat mereka tidur. Ini memberikan informasi tentang ereksi nokturnal,” sambungnya.

Keakuratan RigiScan ini, lanjut dr Holy karena adanya sensor yang diletakkan di pangkal dan bagian tengah penis. Selain itu, RigiScan juga mencatat berapa lama kekakuan atau ereksi berlangsung.

Tidak ada persiapan khusus pada pasien jika ingin melakukan RigiScan. Menurut dr Holy, pasien hanya membutuhkan tidur yang cukup dan berkualitas.

“Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani pemeriksaan RigiScan. Pasien hanya perlu tidur yang cukup dan berkualitas,” kata dr Holy.

“Memakai pakaian yang nyaman dan tidak ketat, menghindari konsumsi alkohol dan stimulan lainnya, serta menghindari konsumsi obat-obatan yang mempengaruhi fungsi ereksi atau kualitas tidur,” tutupnya.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Gigi Bisa Tahu Orang yang Sering Seks Oral, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Pernah mendengar bahwa dokter gigi bisa ‘menebak’ jika seseorang sering melakukan seks oral? Ternyata hal itu bukan mitos belaka lho. Seorang dokter gigi menjelaskan bentuk cedera di dalam area mulut, yang seringkali dialami para wanita saat melakukan seks oral.

Hal itu disampaikan oleh dokter gigi di California, dr Mike Jin. Menurutnya, ada ‘bercak’ memar bekas cedera yang seringkali ditemukan di dalam mulut orang dewasa kala aktif secara seksual.

“Saat orang-orang berbaring di kursi (di klinik dokter gigi), ada satu petunjuk penting bahwa mereka baru saja melakukan seks oral. Anda bisa melihat memar pada jaringan lunak di bagian belakang langit-langit lunak. Dan ada pola memar tertentu,” ujarnya dikutip dari The Star, Selasa (19/12/2023).


Hal senada disampaikan dokter gigi, dr Huzefa Kapadia. Menurutnya, kondisi cedera bekas seks oral ini dikenal dengan istilah ‘palatal petechiae’. Pada dasarnya, kondisi ini adalah memar yang timbul di langit-langit mulut.

Memang pada banyak kasus, memar di area mulut tersebut tidak menimbulkan masalah dan keluhan apa pun, khususnya jika disebabkan oleh aktivitas seks oral. Namun perlu diketahui, memar di langit-langit mulut ini juga bisa mengindikasikan penyakit radang tenggorokan.

Dikutip dari laman Health, kesehatan area mulut mencakup gigi, gusi, dan bagian tubuh lain yang terlibat dalam sistem mulut-wajah. Beberapa masalah kesehatan mulut yang umum ditemukan di antaranya yakni sariawan, mulut kering, atau gigi berlubang.

Petechiae palatal adalah kondisi yang lebih jarang terjadi, umumnya bisa berupa lesi atau memar pada langit-langit lunak mulut.

(vyp/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy