Tag Archives: dzikir

Bacaan Sayyidul Istighfar yang Benar, Dilengkapi Manfaatnya



Jakarta

Bacaan Sayyidul Istighfar adalah salah satu bacaan doa dengan keutamaan besar. Keterangan mengenai kemuliaannya dijelaskan dalam sejumlah riwayat hadits.

Salah satunya diungkap melalui sabda Rasulullah SAW bahwa Sayyidul Istighfar adalah penghulu istighfar. Selain itu disebutkan pula bahwa pembaca lafal ini akan menjadi penghuni surga.

“Penghulu istighfar adalah seseorang mengucapkan, ‘Ya Allah, Engkau Rabbku, tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau. Engkau menciptakanku dan aku hamba-Mu. Aku di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku lakukan, aku mengakui untuk-Mu nikmat-nikmat-Mu atasku, dan aku mengakui untuk-Mu dosa-dosaku, maka ampunilah aku, sungguh tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.’


Barang siapa mengucapkannya di waktu siang dengan meyakininya, lalu mati pada hari itu sebelum sore maka dia termasuk ahli surga, dan siapa mengucapkannya di waktu malam dan dia meyakininya, lalu dia mati sebelum Subuh, maka dia termasuk ahli surga.” (HR Bukhari)

Bacaan Sayyidul Istighfar Arab, Latin, dan Artinya

Dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi yang mengutip hadits riwayat al-Bukhari dari Syaddad bin Aus RA, berikut ini bacaan Sayyidul Istighfar.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 menjelaskan, Sayyidul Istighfar merupakan bacaan istighfar paling agung dan utama. Sayyidul Istighfar mengungguli lafal istighfar lain dari segi keutamaan hingga tingakatannya.

Untuk itu, Sayyidul Istighfar disebut sebagai penghulu istighfar karena di dalamnya merangkum makna taubat dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT. Bacaan Sayyidul Istighfar mengandung pengharusan atas pengampunan dosa-dosa.

Berdasarkan keterangan hadits sebelumnya, muslim yang mengamalkan bacaan Sayyidul Istighfar di waktu pagi, siang, sore atau malam (utamanya pagi dan petang), lalu ia meninggalkan dunia, maka dirinya tercatat sebagai penghuni surga.

Selain itu, orang yang senantiasa membaca lafal istighfar ini maka baginya akan meraih janji mulia, pahala besar, dan balasan berlimpah.

“Sudah sepantasnya pemiliknya atau orang yang kontinu mengerjakannya, untuk mendapat pemberian maaf dan ampunan, pembebasan dari neraka, dan masuk ke dalam surga,” jelas Syaikh Abdurrazaq.

(rah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Istighfar 100 Kali Tiap Hari Sesuai Ajaran Rasulullah



Jakarta

Dzikir yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah istighfar. Menurut sebuah riwayat, beliau mengucapkan bacaan istighfar 100 kali setiap hari.

Mengenai beristighfar ini Allah SWT telah berfirman dalam surah Ghafir ayat 55,

فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ٥٥


Artinya: “Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, mohonlah ampun untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi!”

Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menukil sebuah riwayat dalam Shahih Muslim yang menyebut bahwa Rasulullah SAW beristighfar 100 kali dalam sehari.

Dari al-Gharr al-Muzanny RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,

“Sesungguhnya hatiku telah lalai, aku beristighfar dalam sehari sebanyak seratus kali.”

Diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah RA dia katakan, bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, sungguh aku beristighfar kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya dalam sehari sebanyak lebih dari tujuh puluh kali.”

Bacaan Istighfar 100 Kali

Bacaan istighfar 100 kali yang diucapkan Rasulullah SAW termuat dalam Kitab Sunan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui hadits yang berasal dari Ibnu Umar RA. Ia mengatakan telah menghitung doa Rasulullah SAW dalam suatu majelis, beliau SAW membaca 100 kali bacaan:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Arab latin: Raabbighfir lii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim

Artinya: “Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih.”

Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Muhammad Ainur Rasyid dalam buku Kaya Total dengan Ayat Kursi menukil sebuah hadits mengenai keutamaan membaca istighfar 100 kali dari Hudzaifah RA. Ia berkata,

“Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. kemudian, aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Mana istighfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya, aku selalu beristighfar kepada Allah setiap harinya sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-nya.” (HR Ahmad)

Bacaan Istighfar yang Jadi Rajanya Istighfar

Imam an-Nawawi juga meriwayatkan dalam Shahih Bukhari mengenai bacaan istighfar yang disebut sebagai rajanya istighfar (sayyidul istighfar). Dari Syaddad bin Uwais RA dari Nabi SAW bahwa: “Rajanya istighfar adalah kalimat yang diucapkan hamba Allah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَليَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبي فَاغْفِرْلي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzubika min syarri maa shana’tu, abbu-u laka bi ni’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzambii, fagfirlii fa innahu laa yaghfirudh dhunuuba illaa anta

Artinya: ‘Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku atas janji dan ketentuan-Mu sekadar kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat dan aku mengakui segala kenikmatan yang telah Engkau berikan, aku juga mengakui dosa-dosaku, maka oleh karena itu ampunilah aku, sungguh tidak ada yang mampu memberikan ampunan kecuali Engkau.”

Dikatakan, orang yang membaca sayyidul istighfar pada siang hari dengan segala keyakinan, kemudian mati pada hari itu, maka baginya termasuk penghuni surga, dan bagi yang membacanya pada sebagian malam dengan segala keyakinan kemudian mati sebelum waktu fajar datang, maka dia termasuk penghuni surga.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Zikir Petang yang Bisa Diamalkan Umat Islam


Jakarta

Zikir petang adalah ibadah harian yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Mengamalkan bacaan zikir petang juga dapat menjadi cara umat Islam untuk mendekatkan diri dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Mengutip dari buku Sunnah-Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Abdullah Hamud al Furaih, waktu membaca zikir petang dapat dilakukan mulai dari setelah Ashar hingga terbenamnya matahari. Zikir juga bisa dilakukan pada waktu antara Magrib dan Isya.

Anjuran mengamalkan zikir petang turut diterangkan dalam Al-Qur’an, salah satunya termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 41-42, Allah SWT berfirman,


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS Al-Ahzab: 41-42)

Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk mengamalkan zikir petang. Sebagaimana termaktub dalam hadits, Nabi SAW pernah bersabda,

“Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berzikir kepada Allah Ta’ala setelah sholat Subuh hingga matahari terbit lebih aku sukai daripada memerdekakan empat keturunan Nabi Ismail. Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berzikir kepada Allah Ta’ala setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang.” (HR Abu Dawud)

Adapun bacaan bacaan zikir petang sesuai sunnah Rasulullah SAW yang dapat diamalkan, dilansir dari buku Koleksi Lengkap Zikir Pagi Petang karya Ustadz Abdul Wahhab, yaitu sebagai berikut.

Bacaan Zikir Petang Arab, Latin, dan Artinya

1. Membaca Taawudz

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Latin: Audzubillahiminasyaitonirojim.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

2. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Latin: Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh rasa kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang berada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS Al Baqarah: 255)

3. Membaca Surat Al-Ikhalas, Al-Falaq, dan An-Nas Sebanyak 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

Latin: Qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

Latin: Qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan ( para penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq: 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

Latin: Qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās.

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

4. Zikir Pertama

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ. اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِ مَا بَعْدَهَا. اللهم إنّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ. اللهم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Latin: Amsainaa wa amsal muluk lillaaahi walhamdulillaahi laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah. Lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kuli syai-in qadiir. Allaahumma as-aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba’dahaa wa a’uudzubika min syarri haadzihil lailati wasyarri maa ba’dahaa. Allaahumma innii a’uudzubika minal kasali wasuu-il kibari. Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabin finnaari wa ‘adzaabin fil qabri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan pada hari ini dan kebaikan setelahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan setelahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan pada hari tua. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan kubur.”

5. Zikir Kedua

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْنَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Latin: Allaahumma bika amsainaa, wabika ashbahnaa, wabika nahnaa, wabika namuutu wa-ilaikal mashiir.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan kami mati. Dan, kepada-Mu tempat kembali.”

6. Zikir Ketiga

اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إلهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْهُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ

Latin: Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu, a’uudzubika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya, tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

7. Zikir Keempat (Dibaca 3x)

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِيْ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allaahumma ‘aafinii fii badani, allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, allaahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, selamatkan tubuhku. Ya Allah, selamatkan pendengaranku. Ya Allah, selamatkan penglihatanku. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa’i)

8. Zikir Kelima

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِي. اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِيِّ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Latin: Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhirah. Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wadun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allaahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii. Allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa’an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzu bi’azhamatika an ughtaala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, Peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

9. Zikir Keenam

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبِّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَفْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوْءًا أَوْ أَجْرُهُ إِلَى مُسْلِم

Latin: Allaahumma ‘aalimal ghaibi wasysyahaadati faathiras samaawaati wal ardhi, rabba kulli syai-in wamaliikahuu. Asyhadu allaa ilaaha illaa anta, a’uudzubika min syarri nafsii, wamin syarrisy syaithaani wasyirkihii, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhuu ilaa muslim.

Artinya: “Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan bala tentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)

10. Zikir Ketujuh (Dibaca 3x)

بِسْمِ اللهِ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ

Latin: Bismillaahii laa yadhurru maʼasmihi syai-un fil ardhi wa laa fissamaa-i wahuwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan nama Allah yang jika disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

11. Zikir Kedelapan

يَا حَيُّ يَاقَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

Latin: Yaa hayyu yaa qayyuumu birahmatika astaghiits, ashlih lii sya’nii kullahuu walaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ainin.

Artinya: “Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata.” (HR Hakim)

12. Zikir Kesembilan

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيمَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Latin: Amsainaa ‘alaa fithratil islaami wa ‘alaa kalimatil ikhlaashi, wa ‘alaa diini nabiyyinaa muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama, wa ‘alaa millati abiinaa ibraahiima, haniifam muslimaw wamaa kaana minal musyrikiin.

“Pada waktu petang kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”

13. Zikir Kesepuluh (Dibaca 100x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Latin: Subhaanallaahi wabihamdih.

Artinya: “Maha Suci Allah sambil memuji-Nya.”

14. Zikir Kesebelas

لا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحمدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ.

Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah. lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

15. Zikir Keduabelas (Dibaca 3x)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِ مَا خَلَقَ

Latin: A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.”

16. Membaca Istighfar Sebanyak 100x

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih.

Artinya: “Aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Arab, Makna dan Keutamaan Membacanya


Jakarta

Sholawat merupakan permohonan kepada Allah untuk memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Menurut Al Hafizh As Syarji dalam kitab Irsyadul Ibad, membaca sholawat merupakan amaliyah dzikir yang paling mudah, namun besar pahalanya.

Contoh bacaan sholawat adalah Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad. Bagaimana tulisan arab dan artinya?

Tulisan Arab Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ


Bacaan latin: Allahumma sholli alaa sayyidinaa muhammad

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada nabi kita Muhammad.”

Menurut buku Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi karya Abu Utsman Kharisman, bacaan tersebut merupakan lafadz sholawat paling ringkas. Inti dari sholawat sendiri adalah bentuk pengagungan, kasih sayang serta kecintaan umat Islam kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Makna Sholawat

Menurut buku Karunia Bersholawat oleh Syekh Yusuf ibn Ismail an -Nabhani yang dikutip oleh website Institut Teknologi Indonesia , dalam bahasa Arab, sholah atau dalam jama’ sholawaat bermakna menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa dan curahan rahmat. Menurut Ibnu Abbas, yusholluun (bersholawat) artinya adalah yubarrikun (memberi keberkahan).

Arti tersebut seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 56. Dalam ayat ini, Allah dan para malaikat bersholawat kepada nabi Muhammad.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Bacaan latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Lantas, apa makna dari Allah dan malaikat bersholawat untuk nabi? Apa bedanya dengan orang-orang beriman yang membaca sholawat? Para ahli tafsir menjelaskan makna sholawat dalam surat Al ahzab adalah sebagai berikut:

  • Sholawat Allah SWT kepada nabi berarti limpahan rahmat, keberkahan dan anugerah Allah SWT.
  • Sholawat malaikat bermakna permohonan agar derajat nabi Muhammad SAW ditinggikan serta dilimpahkan ampunan kepadanya.
  • Sholawat bagi orang-orang yang beriman berarti permohonan kepada Allah agar memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada nabi Muhammad SAW dan keluarganya.

Keutamaan Sholawat

Ada banyak keutamaan dari sholawat, salah satunya adalah memperoleh sepuluh kebaikan untuk satu kali sholawat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, mengangkatnya sepuluh derajat, menulis sepuluh kebaikan untuknya dan menghapus sepuluh kejelekan darinya.” (HR An-Nasa’i).

Adapun beberapa keutamaan lainnya menurut Ahmad ibn Ujaibah dalam kitab Haqaaiq al-Anwar adalah:

1. Memudahkan terkabulnya doa
2. Menjadi faktor diampunkannya dosa dan ditutupi aib
3. Menjadi sebab tercukupinya kepentingan hamba
4. Menjadi perekat kedekatan dengan Rasulullah
5. Mengantarkan kepada maqam kejujuran
6. Menyelamatkan dari masa-masa berat di akhirat
7. Pemberi kabar gembira tentang surga sebelum meninggal dunia
8. Menjadi sebab curahan rahmat Allah dan permohonan doa para malaikat
9. Memperkuat ingatan atau menguatkan apa yang dilupakan
10. Menghilangkan kefakiran

Itulah tulisan arab Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad, arti, makna hingga keutamaan membacanya. Yuk rutinkan membaca sholawat agar mendapatkan keutamaannya.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Ziarah kubur merupakan cara untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Doa ziarah kubur berisi permohonan ampunan dan rahmat bagi orang yang meninggal dunia.

Bagaimana doa ziarah kubur? Apa hikmah dari berziarah kubur?

Doa Ziarah Kubur

Ziarah kubur biasanya diawali dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur, dan membaca beberapa ayat dari surat dalam Al Al Qur’an. Mengutip website MUI dan NU Online berikut beberapa bacaan yang dilafazkan saat berziarah kubur.


1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

2. Membaca Surat Al Fatihah

3. Al Baqarah ayat 1-5

الٓمٓ
Arab-latin: alif lām mīm
Artinya: “Alif laam miim.”

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Arab-latin: żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Arab-latin: allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Arab-latin: wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Arab-latin: ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn
Artinya: “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”

4. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Arab-latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung.” (QS. Al-Baqarah: 255)

5. Al Baqarah ayat 284-286

لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yaghfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Arab-Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Arab-Latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

5. Surat Al Ikhlas 3x

6. Surat Al Falaq 3x

7. Surat An Nas 3x

8. Perbanyak dzikir seperti membaca istighfar dan tahlil

9. Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).

Hikmah Ziarah Kubur

Ada banyak hikmah yang dapat diambil dari ziarah kubur. Berikut di antaranya:

1. Mengingatkan Manusia dengan Kematian

Ziarah kubur dapat mengingatkan manusia dengan hari kematian dan kehidupan di akhirat. Hal ini pun bisa mendorong manusia semakin rajin dalam beribadah.

Menurut buku Mari Ziarah Kubur, Nabi Muhammad SAW pernah melakukan ziarah kubur ke makam ibundanya yang ada di Madinah. Beliau pun pernah menyampaikan bahwa berziarah kubur dapat mengingatkan manusia dengan akhirat.

قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ

Artinya: “Aku pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi makam ibunya. Maka berziarahlah karena berziarah kubur itu dapat mengingatkan dengan akhirat” (HR. Tirmidzi).

2. Memohonkan Ampunan bagi Orang yang Sudah Meninggal

Doa-doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang masih hidup dapat dirasakan oleh orang yang sudah meninggal. Rasulillah SAW bersabda:

ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم

Artinya: “Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istigfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka” (HR. Ad-Dailami).

3. Mendapat Ampunan Dosa

Selain mendoakan orang yang sudah meninggal, peziarah kubur juga akan mendapat ampunan dosa. Rasulullah bersabda:

حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا

Artinya: “Rasulullah bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya” (HR Abu Hurairah).

Itulah rangkaian doa ziarah kubur yang bisa kamu bacakan. Semoga artikel ini membantumu ya.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Subuh agar Dosa Diampuni dan Rezeki Lancar


Jakarta

Waktu subuh memiliki banyak keutamaan. Membaca doa setelah sholat Subuh pun memiliki kelebihan dibanding waktu lainnya. Berikut ini sejumlah doa setelah sholat Subuh yang bisa kamu amalkan.

Keutamaan doa berikut ini antara lain agar dosa diampuni dan tidak digoda setan. Doa lainnya yakni agar rezeki dilancarkan. Simak juga ayat-ayat Al-Quran yang dikaitkan dengan waktu subuh.

Doa Setelah Sholat Subuh, Bacaan Latin, dan Artinya

Berikut ini tiga amalan doa setelah sholat Subuh lengkap dengan huruf Arab, beserta bacaan latin dan artinya.


1. Doa agar Dosa-dosa Diampuni

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

“Allahumma inni ashbathu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa malaikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu la ilaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka.”

Artinya:

“Ya Allah, di pagi hari kami bersaksi kepada-Mu, para penghuni Singgasana-Mu, para malaikat-Mu, dan seluruh makhluk-Mu bahwa Engkaulah Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Engkau Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Mu, dan Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu,”

Keutamaan:

Dikutip dari sunnah.com, diriwayatkan dari Anas Ibn Malik, Nabi bersabda: Jika seseorang mengucapkan di pagi hari:

“Ya Allah, di pagi hari kami bersaksi kepada-Mu, para penghuni Singgasana-Mu, para malaikat-Mu, dan seluruh makhluk-Mu bahwa Engkaulah Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Engkau Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Mu, dan Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu,”

Maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ia perbuat pada hari itu, dan jika ia mengulangi perbuatan itu pada sore harinya. Allah akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannya pada malam itu. (HR Abu Dawud dari Kitab Sunan Abi Dawud 5078).

2. Doa agar Tidak Digoda Setan

Selain doa di atas, bisa juga membaca Surat Al-Ikhlas dalam rangkaian doa setelah sholat Subuh agar tidak digoda setan.

Dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah yang dilansir dari nuponorogo.or.id, Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menjelaskan keutamaan dari membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali setelah sholat Subuh.

Diriwayatkan dari Ali bin Abu Tholib, Nabi bersabda:

“Barang siapa membaca Surat Al-Ikhlas setelah sholat Subuh sebanyak 10 kali maka tidak ada suatu dosa yang menimpanya pada hari itu meskipun setan berusaha menggodanya. Surat Al-Ikhlas adalah Surat Makkiyyah (yang diturunkan ketika Rasulullah berada di Mekkah).”

Berikut bacaan Surat Al-Ikhlas beserta artinya

1. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

“qul huwallāhu aḥad”
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

2. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

“allāhuṣ-ṣamad”
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.

3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

“lam yalid wa lam yụlad”
Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

4. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

“wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad”
Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

3. Doa agar Rezeki Dilancarkan

Dalam buku Amalan-amalan untuk Mempercepat Datangnya Rezeki oleh Nasrudin, dijelaskan amalan doa lain yang dapat dilakukan setelah sholat Subuh agar rezeki dilancarkan, yaitu:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ رَزَقَنِيْ هَذَا مِنْ خَيْرٍ حَوْلٍ مِنِّي وَلَاقُوَّةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ

“Alhamdu lillaahil ladzii rozaqonii haadzaa min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin, Alloohumma baarik fiihi.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku. Ya Allah, semoga Engkau berkahi rezeki kepunyaanku.”

Ayat Mengenai Keutamaan Waktu Subuh

Keutamaan waktu subuh disebutkan dalam sejumlah ayat dalam Al-Quran. Berikut beberapa ayat tersebut:

QS Ar-Rum 17

فَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ حِينَ تُمۡسُونَ وَحِينَ تُصۡبِحُونَ

“fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn”

Artinya: “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu petang dan pagi.”

Berdasarkan terjemahan Muhsin Khan yang dikutip dari situs My Islam, yang dimaksud petang adalah waktu magrib dan isya, sedangkan waktu pagi adalah waktu subuh.

QS Qaf 39

فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ ٱلۡغُرُوبِ

“Faṣbir ‘alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ’isy-syamsi wa qablal-gurụb

Artinya: Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya (yaitu salat Subuh, Zuhur, dan Asar).

Nah, demikian tadi doa setelah sholat Subuh yang dapat kamu amalkan setiap hari. Ada doa agar dosa diampuni, agar tidak digoda setan, hingga doa agar rezeki lancar. Wallahu a’lam.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Zikir Penenang Hati dan Pikiran, Yuk Amalkan!


Jakarta

Ada zikir yang bisa diamalkan untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran. Zikir ini bisa dibaca setiap hari setelah sholat fardhu.

Dikutip dari buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H.M. Amrin Ra’uf, dijelaskan bahwa berdoa memiliki efek positif pada kesejahteraan psikologis manusia. Ketika seseorang merasa gelisah, hatinya akan menjadi lebih tenang setelah melakukan ibadah salat dan berdoa kepada Allah SWT.

Berdoa dan berzikir dalam keadaan cemas serta bimbang memiliki keutamaan yang dapat membuat hati menjadi tenang. Untuk memperbaiki kondisi hati dan pikiran, seseorang muslim dapat membaca dan mengamalkan zikir penenang hati dan pikiran.


5 Zikir Penenang Hati dan Pikiran

Mengutip dari Buku Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati oleh Darul Insan, berikut adalah doa dan zikir yang dapat dibaca untuk menenangkan hati dan pikiran. Lafal zikir ini bisa dibaca secara berulang hingga merasa tenang.

1. Zikir Agar Hati Tenang serta Dimudahkan Urusan

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab Latin: “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.”

Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

2. Zikir agar Hati Tenang dari Segala Keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab Latin: “Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.”

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

3. Zikir untuk Kelapangan Hati

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab Latin: “Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii'”

Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

4. Zikir agar Hati Ditetapkan dalam Hidayah

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Arab Latin: “Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka antal wahhab.”

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

5. Zikir untuk Kesedihan yang Mendalam

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Arab Latin: “Laa ilaaha illallahul ‘adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul arsyil kariim”

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.”

Dikutip dari Buku Ikhlas Beramal Hidup Berkualitas tulisan Ibnu Muhajir, dijelaskana bahwa selain berzikir secara langsung, kita bisa menenangkan hati dan pikiran dengan salat. Hal ini lantaran dalam salat, terdapat zikir yang juga seperti dijelaskan di atas yaitu mengingat Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar Rad ayat 23:

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ

Artinya: “(Yaitu) surga-surga ‘Adn. Mereka memasukinya bersama orang saleh dari leluhur, pasangan-pasangan, dan keturunan-keturunan mereka, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu.”

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah (masjid) yang di situ mereka membaca Kitabullah (Al-Qur’an) dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Amalan Dzikir Pagi dan Petang Lengkap: Bacaan, Arti, dan Keutamaan


Jakarta

Dzikir pagi dan petang adalah amalan yang memiliki keutamaan besar jika dilakukan secara istiqomah.

Keutamaannya antara lain kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, hingga menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Mari simak bacaan dzikir pagi dan petang yang lengkap dengan huruf Arab, latin, dan artinya. Ketahui juga keutamaan dari membaca dzikir pagi dan petang secara rutin dalam artikel ini.


Bacaan Urut Dzikir Pagi dan Petang Lengkap

Sebelum membaca dzikir pagi dan petang, mari kita awali dengan membaca taawudz terlebih dahulu.

Dilansir dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang (2019) oleh Ustadz Abdul Wahhab, berikut ini bacaan urut dzikir pagi dan petang yang lengkap.

1. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

“Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.”

Artinya:

“Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh rasa kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang berada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (Al Baqarah: 255).

2. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

“Qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

“Qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan ( para penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq” 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

“Qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās.” (3x)

Artinya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

3. Membaca Doa Perlindungan

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.”

Artinya:

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah semata yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini serta kejahatan kemudian. Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan juga kejelekan di hari tua. Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

Di waktu petang, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْ

“Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.”

Artinya:

Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur” (Dibaca 1 x)

4. Membaca Doa Pertolongan

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

“Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.”

Artinya: “Ya Rabb, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup serta dengan kehendak-Mu (juga) kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

Di waktu petang, bacaannya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْنَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.

Allaahumma bika amsainaa, wabika ashbahnaa, wabika nahnaa, wabika namuutu wa-ilaikal mashiir.

Artinya:

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan kami mati. Dan, kepada-Mu tempat kembali.”

5. Membaca Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.”

Artinya:

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku juga aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, (tolong) ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

6. Membaca Doa Keselamatan

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allaahumma ‘aafinii fii badani, allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, allaahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.”

Artinya:

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau”

7. Membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

“Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhirah. Allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wadun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allaahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii. Allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzu bi’azhamatika an ughtaala min tahtii.”

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”

8. Membaca Doa Berlindung dari Kejahatan

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.”

Artinya:

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud, Shahih At-Tirmidzi).

9. Membaca Dzikir 3 Kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.”

Artinya:

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Membaca Doa Kemudahan Urusan

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.”

Artinya:

“Ya Rabb Yang Maha Hidup, Ya Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak membutuhkan hal lain), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (HR Hakim).

11. Membaca Dzikir

Di waktu pagi, bacaannya adalah sebagai berikut:

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin.”

Artinya:

“Pada saat waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri pada jalan yang lurus, Muslim dan tidak termasuk kedalam orang-orang musyrik.” (HR Ahmad).

Waktu petang, bacaan dzikirnya sama, hanya saja lafaz “ashbahnaa” diganti dengan “amsainaa”.

12. Membaca Dzikir 100 Kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

“Subhanallahi wabihamdih” 100 kali

Artinya:

“Maha Suci Allah sembari memuji-Nya.”

13. Membaca Dzikir

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir”

Artinya:

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan serta segala pujian. Dialah (satu-satunya) yang berkuasa atas segala sesuatu.”

14. Membaca Dzikir 3 Kali Tiap Pagi

.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

“Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.”

Artinya:

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.”

15. Membaca Doa Minta Ilmu Tiap Pagi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang bersih serta amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah).

16. Membaca Istighfar 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih.”

Artinya:

“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

17. Membaca Dzikir 3 Kali Saat Petang

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.

“A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.”

Artinya:

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan- Nya.”

Keutamaan Membaca Dzikir Pagi dan Petang

Dikutip dari buku Dzikir Pagi & Petang (2019) karya Ust. Fadli Ramadhan, berikut ini sejumlah keutamaan membaca dzikir pagi dan petang:

1. Allah Menyertai

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: Allah berfirman “Aku beserta hambaku selama ia mengingat-Ku (dzikir) dan menggerakkan dua bibirnya untuk-Ku”. (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Ibnu Hibban, Imam Bukhari menyebutnya Mu’allaq).

2. Selamat dari Siksaan

Dari Muadz bin Jabal RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam beramal suatu amalan yang lebih menyelamatkannya dari siksa Allah daripada ingat Allah (dzikir kepada Allah)”. (HR. Ibnu Syaibah dan At-Thabrani dengan sanad Hasan).

3. Dikelilingi Malaikat Rahmat

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dan rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya”. (HR. Muslim).

4. Menjadi Orang Beruntung

Berdasarkan riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, seperti orang hidup dengan yang mati” (Shahih Muslim, 1:539).

Demikian tadi bacaan dzikir pagi dan petang secara urut dan lengkap dengan huruf Arab, latin, dan artinya. Amalkan dzikir ini untuk mendapatkan keutamaan dunia dan akhirat.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Hari Asyura, Bisa Dibaca pada 10 Muharram



Jakarta

Membaca doa dan dzikir di hari Asyura bisa menjadi amalan yang diganjar pahala besar. Di bulan Muharram yang mulia ini, setiap muslim bisa mengamalkan bacaan dzikir setelah sholat fardhu ataupun saat bermunajat kepada Allah SWT.

Dzikir sebenarnya bisa dilakukan kapanpun, tidak hanya di bulan Muharram saja. Anjuran dzikir tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا


Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanużkurullāha żikrang kaṡīrā
Wa sabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Anjuran untuk berdzikir juga termaktub dalam penggalan surat Ali Imran ayat 41:

وَاذْكُر رَّبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Arab latin: ważkur rabbaka kaṡīraw wa sabbiḥ bil-‘asyiyyi wal-ibkār

Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.

Dzikir Hari Asyura

Doa dan dzikir yang diamalkan menjelang atau saat hari Asyura hendaknya hanya diniatkan untuk mendapat ridho Allah SWT. Hindari berharap pada hal lain selain Allah SWT di hari Asyura.

Mengutip buku Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan Bid’ah oleh Bakr bin Abdullah Abu Zaidada dijelaskan ada beberapa orang yang mengamalkan beberapa kebiasaan di hari Asyura yang sebenarnya tidak disyariatkan dalam ajaran Islam. Misalnya begadang di malam Asyura, membaca doa khusus yang konon katanya jika membaca doa tersebut maka tidak akan meninggal di tahun tersebut, atau juga membuat asap yang dianggap sebagai mantra untuk melindungi diri dari sihir dan roh jahat. Kebiasaan ini sebaiknya tidak dikerjakan oleh muslim yang bertakwa.

Doa dan Dzikir Hari Asyura

Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka (HR Abu Dawud).

Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar pada hari Asyura.

Dilansir dari laman NU Online, salah satu ulama yang menganjurkan untuk membaca doa dan dzikir adalah Imam Al-Ajhuri yang menganjurkan untuk membaca doa berikut sebanyak 70 kali. Atas izin Allah SWT, niscaya akan dijauhkan dari keburukan di tahun tersebut.

Bacaan Arab:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Bacaan Latin: Hasbunallahu wa ni’mal-wakil, ni’mal-maula wa ni’man-nasir.

Artinya: Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong

Berikut bacaan dzikir yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Asyura:

1. Laa ilaha illallah 100 x

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ….. ×١٠٠

2. Allahumma shalli ala Sayyidinaa Muhammad wa’ala alihi washahbihi wa sallam 100 x

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ….. ×١٠٠

3. Astaghfirullah al-adziim 100 x

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ….. ×١٠٠

4. Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wain lam taghfirlanaa lanakunanna minal khaasiriin 100 x

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ….. ×١٠٠

5. Hasbunaallahu wani’mal wakiil 450 x

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ….. ×٤٥٠

6. Hasbunallahu wani’mal wakiil ni’mal mawlaa wanni’mannasiir 70×

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ….. ×٧٠

7. Robbighfirlii waarhamnii watub ‘alaih 1000×

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ….. ×١٠٠٠

Agar mendapatkan keutamaan dan hidayah Allah SWT, amalkan doa dan dzikir ini di hari Asyura.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir usai Sholat Subuh: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Ada doa dan dzikir yang dapat dilafalkan setelah sholat Subuh. Amalan bernilai pahala ini bisa rutin dikerjakan saat matahari mulai terbit.

Doa dan dzikir subuh bisa menjadi cara untuk mengungkapkan terima kasih atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Selain itu, doa dan dzikir setelah sholat Subuh juga bisa menjadi ikhtiar agar dikabulkannya doa.

Mengutip buku Rahasia Keutamaan Shalat Subuh oleh Syeikh M. Nuruddin Marbu Al Makki dijelaskan bahwa pagi itu merupakan ‘Afdhaliyatul waktu’, waktu afdhaliyah yakni waktu yang utama. Mengapa demikian?


Pertama, karena kemuliaan waktu.
Kedua, karena merupakan permulaan.
Ketiga, karena merupakan peringatan.

Ketika seorang muslim sudah diperingatkan dengan ibadah dari pagi, yakni mulai dari bangun tidur, maka dengan izin Allah SWT, untuk langkah dan waktu berikutnya akan dimudahkan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 78,

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

Dalam ayat tersebut sudah dijelaskan betapa penting dan wajibnya sholat bagi umat muslim. Sholat akan terasa sempurna jika kita melafadzkan doa dan zikir setelah melaksanakan sholat subuh.

Doa dan Dzikir Setelah Sholat Subuh

Mengutip buku Panduan Salat Doa & Zikir oleh Abdurrahaman Adiib, berikut merupakan doa dan dzikir setelah sholat Subuh yang dapat dibaca.

Membaca istighfar

أستغفر الله

Bacaan latin: Astaghfirullah (3x)

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah”

Membaca pujian

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Bacaan latin: Allahumma ‘antas-salaamu waminkas-salaamu tabaarakta ya dzal-jalaali wal-‘ikraami.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah yang sejahtera dan dari-Mu datangnya kesejahteraan. Mahamulia Engkau, wahai Tuhan yang memiliki kemegahan dan kemuliaan.”

Kemudian dilanjutkan dengan membaca,

اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

Arab-Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Membaca tasbih 33x

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣

Bacaan latin: Subhanallah (33x)

Artinya: “Mahasuci Allah”

Membaca tahmid 33x

اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣

Bacaan latin: Alhamdulillah (33x)

Artinya: “Segala puji bagi Allah”

Membaca takbir 33x

اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣

Bacaan latin: Allahuakbar (33x)
Artinya: “Allah Mahabesar”

Membaca surat Al-ikhlas 3x

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Bacaan latin: qul huwallahu ahad. Allahu samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad. (3x)

Artinya: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Membaca surat Al-Falaq (3x)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِن شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Bacaan latin: Qul a’uudzu birob-bil falaq, min syarri ma khalaq, wa min syarri ghasiqin idza waqab, wa min syarri n-naffaasaati fil ‘uqad, wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan penyihir-penyihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”

Membaca surat An-Naas (3x)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَٰهِ النَّاسِ، مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Bacaan latin: Qul a’uudzu birab-bin naas, malikin naas, ilaahin naas, min syarril waswaasil khannaas, alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.

Artinya: “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Ilah manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.”

Berdoa kepada Allah SWT

Berdoa dapat dilakukan usai sholat Subuh, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengabulkan doa. Dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’min (Al-Ghaafir) Ayat 60, Allah berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Bacaan latin: Wa qaala rabbukumud’ụunii astajib lakum, innallażiina yastakbirụuna ‘an ‘ibaadatii sayadkhulụuna jahannama daakhiriin.

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com