Tag Archives: ejakulasi

3 Tips Atasi Ejakulasi Dini, Bikin Sesi Bercinta Makin Tahan Lama

Jakarta

Ejakulasi dini merupakan kondisi ketika pria tidak bisa menahan ejakulasi lebih dari satu menit setelah penetrasi. Keluhan ini tak jarang dialami pria ketika sedang berhubungan Intim. Kondisi ini sering kali membuat pria merasa tidak percaya diri serta tidak dapat merasa puas saat berhubungan intim.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi saat bercinta dengan pasangan, tanpa bantuan obat-obatan, kondom, ataupun tisu magic.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.


1. Metode ‘Squeeze’

‘Squeeze’ adalah salah satu trik yang kerap dianjurkan untuk mengatasi masalah ejakulasi. Teknik ini bertujuan menunda ejakulasi dengan cara meremas bagian antara kepala dan batang penis untuk menghentikan mencegah pria ejakulasi.

Teknik ‘squeeze’ dapat dilakukan sendiri maupun oleh pasangan. Ketika keinginan untuk ejakulasi berkurang, maka pasutri bisa kembali melanjutkan aktivitas seksual. Ulangi teknik ini sampai mendapat timing ejakulasi yang diinginkan.

2. ‘Start and Stop’

Teknik lain yang bisa dilakukan untuk menunda ejakulasi saat bercinta adalah ‘start and stop’. Teknik ini mengontrol ejakulasi dengan cara menghentikan penetrasi vaginal ketika hendak ejakulasi. Setelah keinginan untuk ejakulasi berkurang, pria bisa kembali melanjutkan penetrasi atau aktivitas seksual lain hingga mencapai timing ejakulasi yang diinginkan.

3. Mengalihkan perhatian

Salah satu cara mengontrol ejakulasi paling simpel yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan pikiran dari hal-hal yang berbau seksual. Dikutip dari Cleveland Clinic, salah satu teknik mengalihkan perhatian yang paling efektif adalah dengan membayangkan nama benda atau tempat yang dilihat. Misalnya, memikirkan nama tempat yang dilewati dalam perjalanan menuju gym, nama pemain di tim olahraga favorit, atau nama produk yang terpajang di etalase supermarket.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami, Nggak Perlu Obat Kuat

Jakarta

Mengatasi ejakulasi dini secara alami sebenarnya bisa-bisa saja dilakukan tanpa pria harus mengkonsumsi obat-obatan. Cara-caranya pun aman dan bisa dicoba sendiri lebih dulu tanpa risiko efek samping. Apa saja?

Beberapa orang meyakini, semakin lama pria bisa menahan ejakulasi, maka semakin besar pula kenikmatan yang didapat saat berhubungan seksual. Maka dari itu, pria yang mengalami ejakulasi dini sering dipandang ‘tidak mahir’ soal urusan seks dan tidak bisa memberikan kepuasan saat bercinta.

Tidak heran jika cara mengatasi ejakulasi dini secara alami terus menjadi topik yang dicari oleh banyak pria, bahkan oleh mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.


Ejakulasi dini memang bisa diatasi dengan berbagai macam obat-obatan yang diresepkan dokter. Hanya saja, masih banyak orang yang ragu, terutama dengan efek samping yang bisa saja muncul. Walhasil, tidak sedikit yang memilih untuk mencari cara mengatasi ejakulasi dini secara alami.

Faktanya, ada sejumlah cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Apa saja? Simak penjelasan berikut.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami

1. Mengonsumsi Jahe dan Madu

Cara mengatasi ejakulasi dini secara alami salah satunya dengan mengonsumsi bahan-bahan herbal. Adapun beberapa bahan alami yang diyakini dapat membantu mengatasi kondisi ini antara lain jahe dan madu.

Jahe mengandung antioksidan yang bisa membantu mengatasi peradangan. Zat antiperadangan ini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah yang bertugas untuk mengalirkan darah ke penis agar bisa ereksi.

Sementara, madu bisa bertindak sebagai ‘perangsang’ yang dapat meningkatkan khasiat dari jahe. Karena itu, campuran kedua bahan tersebut diyakini dapat mengatasi masalah ereksi serta ejakulasi dini pada pria.

2. Melakukan Teknik untuk Mengatasi Ejakulasi

Selain mengonsumsi bahan herbal, mengatasi ejakulasi dini secara alami juga bisa dengan melakukan teknik atau terapi untuk mengontrol ejakulasi.

Misalnya, dengan melakukan teknik ‘start and stop’. Teknik ini dilakukan dengan cara menarik penis dari dalam vagina saat hendak ejakulasi. Setelah keinginan ejakulasi berkurang, pria bisa kembali memasukkan penis dan melanjutkan penetrasi. Ulangi metode tersebut sampai mendapatkan timing yang pas untuk ejakulasi.

Lalu, ada juga teknik ‘squeeze’ atau meremas, yang dilakukan dengan cara meremas bagian kepala penis untuk mencegah ejakulasi. Metode ini bisa dilakukan sendiri atau oleh pasangan. Ketika keinginan untuk ejakulasi berkurang, maka pria dan wanita bisa melanjutkan aktivitas seksual hingga mencapai timing yang diinginkan.

Selain mengontrol timing untuk ejakulasi, metode-metode tersebut juga bertujuan untuk melatih ketahanan pria saat berhubungan intim. Harapannya, penis bisa terbiasa dengan rangsangan saat bercinta, sehingga bisa menahan ejakulasi hingga timing yang ditentukan.

3. Masturbasi Sebelum Berhubungan Intim

Masturbasi sebelum berhubungan intim diyakini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini secara alami. Pasalnya, setelah masturbasi penis menjadi sedikit lebih ‘kebal’ terhadap rangsangan saat berhubungan intim sehingga tidak cepat ejakulasi.

Banyak pakar yang menyarankan kalau masturbasi setidaknya 1 hingga 2 jam sebelum berhubungan intim dapat membantu mengatasi ejakulasi dini. Tapi perlu diingat, masturbasi untuk mengatasi ejakulasi dini harus dilakukan secara terkontrol dan tidak sembarangan. Sebab jika asal-asalan, keseringan masturbasi malah berpotensi memicu terjadinya ejakulasi dini.

4. Menggunakan Kondom

Menggunakan kondom dapat mengurangi rangsangan yang dirasakan saat melakukan penetrasi. Sebagaimana diketahui, rangsangan tersebut memiliki pengaruh signifikan dalam membuat pria ejakulasi.

Karenanya dengan mengurangi rangsangan, pria akan semakin lama merasa ingin ejakulasi. Bahkan, ada beberapa jenis kondom yang bisa memberikan efek kebas pada penis untuk mengurangi rangsangan dan menunda ejakulasi.

5. Menggunakan Tisu Magic

Selain kondom, tisu magic juga bisa digunakan untuk mengurangi rangsangan pada alat vital. Sesuai namanya, tisu magic adalah alat bantu seks berbentuk tisu dengan kandungan bahan yang bisa memberikan efek kebas pada penis.

Namun, penggunaan tisu magic harus berhati-hati. Pasalnya, bahan kimia yang diusapkan ke penis itu bisa berpindah ke dinding vagina pasangan wanita saat melakukan penetrasi. Jika keseringan menggunakan tisu magic, maka berpotensi membuat vagina pasangan menjadi tidak sensitif dan sulit terangsang saat berhubungan intim.

6. Senam Kegel

Senam kegel sering dipandang sebagai latihan untuk mengencangkan otot vagina. Namun, senam ini juga bermanfaat bagi pria dalam mengatasi ejakulasi dini loh.

Senam kegel melatih otot dasar panggul. Pada pria, otot ini berfungsi untuk menopang kandung kemih serta memengaruhi fungsi seksual. Jika otot ini lemah, maka dapat membuat pria kesulitan dalam menahan ejakulasi. Karena itu, melakukan senam kegel dan memperkuat otot dasar panggul dapat membantu pria dalam menahan ejakulasi.

(ath/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Suami Catat! Ini 6 Cara Alami agar Kuat dan Tahan Lama saat Berhubungan Intim

Jakarta

Tak jarang, ‘performa’ seorang pria dinilai dari staminanya di atas ranjang. Dalam hal ini, pasutri seringkali mengartikan performa sebagai ketahanan dan durasi saat berhubungan intim. Banyak yang meyakini kalau semakin lama pria bisa menahan ejakulasi, semakin ‘jago’ pula kemampuannya di urusan seksual.

Faktanya, stereotip tersebut sudah berkali-kali dipatahkan oleh sejumlah penelitian. Namun masih banyak orang, termasuk pria, terus mencari cara agar bisa kuat serta tahan lama saat berhubungan intim.

Bahkan, tak sedikit yang nekat menggunakan obat-obatan yang belum terbukti khasiatnya. Padahal, ada sejumlah cara alami agar bisa kuat dan tahan lama saat berhubungan intim. Apa saja?


Cara agar Kuat Berhubungan Intim Secara Alami

1. Menggunakan Kondom

Rangsangan yang terlalu kuat dapat membuat pria ejakulasi lebih cepat. Salah satu cara untuk mengurangi stimulasi tersebut adalah dengan menggunakan kondom. Pasalnya, kondom dapat mengurangi rangsangan yang ditimbulkan oleh gesekan antara penis dan dinding vagina.

Tak hanya itu, beberapa jenis kondom dapat memberikan efek kebas sehingga mengurangi rangsangan pada penis saat berhubungan intim. Wakhasil, pria dapat lebih mudah menahan dan mengatur timing ejakulasi saat berhubungan seks.

2. Lakukan Trik Squeeze-Stop

Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mencegah ejakulasi. Salah satunya adalah teknik squeeze-stop. Teknik ini bertujuan untuk menahan pria ejakulasi, sehingga bisa bercinta lebih lama.

Caranya, saat merasa akan ejakulasi cabut penis dari vagina dan remas dengan lembut bagian kepala penis untuk menahan ejakulasi. Setelah keinginan untuk ejakulasi berkurang, lanjutkan penetrasi seperti biasa. Lakukan teknik ini beberapa kali untuk mengendalikan timing ejakulasi di saat yang diinginkan.

3. Fokus di Foreplay

Foreplay tidak sekadar jadi ‘pemanasan’ sebelum berhubungan seks. Survei yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa aktivitas seksual yang lebih memperbanyak foreplay dibandingkan penetrasi dapat membuat pria maupun wanita lebih tahan lama saat berhubungan intim.

Foreplay dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari belaian, ciuman, bisikan kata-kara ‘nakal’, hingga seks oral. Jangan malu untuk mengeksplorasi berbagai jenis dan teknik foreplay untuk meningkatkan ketahanan serta variasi saat berhubungan seksual.

4. Coba Metode ‘Edging’

Mirip dengan trik squeeze dan stop, edging adalah metode yang dilakukan dengan cara menghentikan penetrasi ataupun rangsangan seksual lainnya saat hampir mencapai ejakulasi. Bedanya, pada edging ejakulasi tidak harus ditahan dengan meremas penis tapi cukup dengan istirahat sejenak.

Selain untuk menunda ejakulasi, edging juga bisa dilakukan untuk mengatur stamina dan tempo saat berhubungan seks. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang memengaruhi kemampuan seorang pria untuk bisa tahan lebih lama ketika berhubungan intim.

5. Masturbasi sebelum Berhubungan Seks

Masturbasi sebelum berhubungan intim terbukti dapat membantu pria menjadi tahan lebih lama saat berhubungan seks. Pasalnya, setelah ejakulasi dari masturbasi sensitivitas penis terhadap rangsangan seksual menjadi berkurang.

Butuh beberapa kali percobaan sampai mengetahui waktu yang pas untuk melakukan masturbasi. Sebab, jika masturbasi dilakukan tepat sebelum berhubungan intim, maka pria akan kesulitan untuk ereksi saat bercinta dengan pasangan.

Berolahraga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, termasuk pembuluh darah. Untuk bisa ereksi, penis harus mendapat aliran darah dan oksigen. Jika pembuluh darah mengalami gangguan atau penyempitan, maka aliran darah ke penis menjadi terhambat sehingga pria susah ereksi.

Tak hanya itu, olahraga juga bisa membantu menurunkan berat badan. Dikutip dari laman MedicineNet, obesitas atau kelebihan berat badan dapat menurunkan level libido dan membuat seseorang sulit merasakan kenikmatan saat berhubungan intim.

(ath/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bapak-bapak, Sperma Cepat Keluar Melulu Saat Seks? Begini Cara Mengatasinya


Jakarta

Sperma cepat keluar atau ejakulasi dini merupakan suatu kondisi yang sering kali menjadi keluhan pasutri. Pasalnya, kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan seks dengan menjadikannya kurang memuaskan bagi kedua pasangan.

Ejakulasi dini merupakan kondisi saat seorang pria ejakulasi terlalu cepat ketika berhubungan intim, sering kali sebelum atau sesaat setelah penetrasi. Dikutip dari Mayo Clinic, ejakulasi dini adalah keluhan seksual yang umum terjadi. Sebanyak satu dari tiga orang mengatakan mereka pernah mengalaminya.

Ejakulasi dini tidak perlu dikhawatirkan jika tidak sering terjadi. Namun, seseorang mungkin didiagnosis ejakulasi dini jika:


  • Selalu ejakulasi dalam waktu 1 sampai 3 menit setelah penetrasi
  • Tidak dapat menunda ejakulasi saat berhubungan seks
  • Merasa tertekan, frustrasi, dan cenderung menghindari keintiman seksual sebagai akibatnya.

Penyebab Ejakulasi Dini

Dikutip dari Cleveland Clinic, ejakulasi dini dapat disebabkan oleh faktor fisik, kimia, dan psikologis.

Masalah fisik dan kimia meliputi:

  • disfungsi ereksi
  • masalah hormonal dengan level oksitosin
  • rendahnya level serotonin dan dopamin
  • penis yang sangat sensitif terhadap rangsangan
  • Masalah psikologis meliputi:
  • kecemasan
  • stres
  • masalah hubungan
  • depresi

Cara Menangani Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah kondisi yang dapat ditangani. Dikutip dari WebMD, berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dini.

1. Teknik ‘stop and start’

Rangsanglah penis hingga merasa akan mengalami orgasme. Hentikan rangsangan selama sekitar 30 detik atau sampai perasaan itu berlalu. Mulai rangsangan lagi dan ulangi selama tiga atau empat kali sebelum ejakulasi.

2. Teknik ‘the squeeze’

Teknik ini mirip dengan teknik sebelumnya. Namun, ketika merasa akan mencapai orgasme, remaslah kepala penis hingga ereksi hilang. Ulangi hal ini beberapa kali sebelum ejakulasi

3. Pikirkan hal lain

Beberapa pria menemukan bahwa jika mereka memikirkan hal-hal nonseksual saat berhubungan intim, mereka dapat bertahan lebih lama.

3. Perkuat otot

Otot dasar panggul atau ‘pelvic muscle’ yang lebah terkadang berkontribusi pada ejakulasi dini. Latihan kegel dapat membantu memperkuatnya.

4. Gunakan kondom

Menggunakan kondom dapat mengurangi sensitivitas sehingga seks dapat bertahan lebih lama.

5. Berkonsultasi

Seorang psikolog atau psikiater dapat membantu mengatasi masalah seperti depresi, kecemasan, atau stres yang mungkin berkontribusi pada ejakulasi dini.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Pemicu Pria Alami Ejakulasi Tertunda, Sperma Tak Keluar Meski Sudah Klimaks


Jakarta

Ejakulasi adalah salah satu tahap yang ditunggu sebagian besar pasutri ketika bercinta. Ejakulasi menjadi tanda pria mencapai klimaks dari rangsangan seksual sebelumnya. Ejakulasi juga menjadi salah satu upaya pasutri untuk menghasilkan kehamilan.

Namun, beberapa pria mungkin mengalami gangguan seksual yang menyebabkan ejakulasi tertunda (DE). Kondisi ini bisa saja membuat pria tidak nyaman dan malu terhadap pasangan.

Dikutip dari Healthline, ejakulasi tertunda terjadi ketika pria membutuhkan rangsangan seksual dalam waktu lama untuk ejakulasi. Pria butuh waktu lebih dari 30 menit rangsangan seksual untuk mencapai orgasme dan ejakulasi.


Dalam beberapa kasus, ejakulasi tidak dapat dicapai sama sekali. Kebanyakan pria mengalami ejakulasi tertunda dari waktu ke waktu, tetapi bagi pria lain mungkin menjadi masalah seumur hidup.

Meskipun tidak menimbulkan risiko medis yang serius, kondisi ini dapat menjadi sumber stres dan menimbulkan masalah dalam kehidupan seks serta hubungan dengan pasangan.

Ejakulasi tertunda yang menjadi masalah seumur hidup sangat berbeda dengan yang berkembang di kemudian hari. Beberapa pria memiliki masalah umum ketika ejakulasi tertunda terjadi di semua situasi seksual. Sementara bagi pria lain, itu hanya terjadi dengan pasangan tertentu atau dalam keadaan tertentu. Ini dikenal sebagai “ejakulasi tertunda situasional.”

Penyebab Ejakulasi Tertunda

Ada banyak kemungkinan penyebab ejakulasi tertunda, antara lain:

1. Faktor psikologis

Ejakulasi tertunda dapat terjadi karena pengalaman traumatis. Budaya yang tabu atau agama dapat memberi konotasi negatif pada seks. Kecemasan dan depresi dapat menekan hasrat seksual yang juga menyebabkan ejakulasi tertunda

Hubungan yang buruk dengan pasangan, kemarahan, miskomunikasi dapat memperburuk ejakulasi tertunda. Kekecewaan pada realita seksual dengan pasangan dibandingkan dengan fantasi juga bisa mengakibatkan kondisi ini. Akibatnya, pria ejakulasi saat masturbasi tapi tidak bisa ketika dirangsang oleh pasangan.

2. Faktor fisik

Faktor fisik penyebab ejakulasi tertunda meliputi:

  • Kerusakan saraf di tulang belakang atau panggul
  • Operasi prostat tertentu yang menyebabkan kerusakan saraf
  • Penyakit jantung yang mempengaruhi tekanan darah ke daerah panggul
  • Infeksi prostat atau saluran kemih
  • Neuropati atau stroke
  • Hormon tiroid rendah
  • Kadar testosteron rendah
  • Cacat lahir yang mengganggu proses ejakulasi

3. Bahan kimia

Bahan kimia tertentu dapat memengaruhi saraf yang terlibat dalam ejakulasi. Hal ini dapat memengaruhi ejakulasi dengan dan tanpa pasangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy