Tag Archives: fake orgasm

Bukan Desahan, Seksolog Ungkap Pertanda Wanita Benar-benar Capai Klimaks


Jakarta

Orgasme merupakan fase puncak yang ingin dicapai saat pasangan suami istri berhubungan seks. Saat keduanya mencapai titik orgasme, tingkat keintiman dalam hubungan seks dapat meningkat.

Namun, ada kalanya wanita dapat berpura-pura orgasme atau sering disebut fake orgasm. Lantas, apa alasan yang membuat wanita pura-pura orgasme ketika bercinta dengan pasangan?

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan ada beberapa alasan yang membuat seorang wanita pura-pura orgasme saat bercinta. Salah satunya adalah untuk memuaskan pasangan.


“Penyebabnya adalah perempuan takut dianggap kalau dia tidak puas, atau mungkin dia merasa sudah capek. Tapi, kondisinya si laki-lakinya kok belum juga orgasme, jadi dia pura-pura teriak-teriak saja seolah sudah mencapai orgasme,” jelas dr Haekal saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Menurutnya, kemampuan seorang pria dalam memuaskan pasangan akan berdampak pada rasa bangganya. Hal itu yang membuat wanita akan merasa aneh dan takut jika merasa tidak puas akan hubungan seks tersebut.

Namun, dr Haekal menekankan bahwa pria sebenarnya bisa merasakan apakah pasangannya sudah orgasme atau belum. Hal ini ditandai dengan gerakan orgasmic platform.

“Saat perempuan orgasme, itu ditandai dengan kontraksi ritmik pada sepertiga depan otot rongga vagina. Itu namanya gerakan orgasmic platform,” terang dia.

Ketika gerakan itu terjadi, kontraksi pada rongga vagina akan terasa seperti meremas-remas penis. Kondisi itulah yang menandakan seorang wanita telah orgasme saat berhubungan seksual.

“Itulah kondisi yang terjadi pada perempuan yang sedang mengalami orgasme,” pungkasnya.

(sao/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ketahuan Pura-pura Orgasme, Harus Gimana?


Jakarta

Ada banyak alasan bagi seseorang untuk pura-pura orgasme saat bercinta. Jika suatu ketika ketahuan oleh pasangan, apa yang sebaiknya dilakukan?

Sebuah riset di Tempel University mengungkap 60 persen wanita berpura-pura orgasme saat berhubungan seks. Begitupun di kalangan pria, sekitar 25 persen juga melakukannya.

Dikutip dari CBS News, salah satunya perasaan insecure terhadap keintiman dan fungsi seksual saat berhubungan. Sebagian lainnya lagi melakukan hal itu agar cepat selesai.


Apapun alasannya, kepalsuan dalam sebuah hubungan bukan tanpa risiko. Termasuk dalam urusan orgasme. Dikutip dari Healthline, pura-pura orgasme dalam jangka panjang bisa memicu:

  • perasaan tidak senang pada pasangan karena tidak membantu untuk orgasme beneran
  • bikin hubungan dengan pasangan makin berjarak
  • makin enggan mengeksplorasi hal-hal yang sebenarnya bisa membantu untuk orgasme beneran.

Meski ada banyak artikel menjelaskan cara-cara mengidentifikasi orgasme palsu, sesungguhnya tidak selalu mudah untuk memastikan bahwa pasangan cuma pura-pura. Tidak ada indikasi yang spesifik untuk memastikannya.

“Orgasme pada tiap orang bisa kelihatan, kedengaran, dan dirasakan secara berbeda,” kata Gigi Engle, seorang sex coach dan penulis buku tentang kesehatan seksual.

Lalu harus gimana jika curiga pasangan pura-pura orgasme? Yang pasti ajak bicara, tapi sebaiknya jangan to the point menanyakan apakah beneran berpura-pura.

“Memulainya dengan tuduhan akan membuat pasangan bersikat defensif,” kata Engle.

“Bukan soal apakah mereka pura-pura atau tidak di masa lalu, tapi tentang bagaimana kalian berdua bisa melakukan sesuatu untuk masa yang akan datang,” lanjutnya.

Bagaimana jika sebaliknya, kita yang pura-pura? Setidaknya ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Pertama, dan disebut sebagai pilihan terbaik, adalah jujur apa adanya, tapi tentunya butuh komunikasi yang baik dan saling percaya.

Hal yang wajib dikomunikasikan tentu alasannya, dan jika ada alternatif solusinya. Pastikan juga bahwa sebenarnya memang menikmati aktivitas seksual, hanya saja tidak sampai orgasme.

Pilihan kedua, ya sudah bimbing pasangan untuk bisa sama-sama orgasme. Masing-masing perlu saling terbuka mengungkapkan ekspektasinya dalam berhubungan.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Lebih Penasaran Mana, Alasan Pria Pura-pura Orgasme atau Cara Melakukannya?


Jakarta

Pura-pura orgasme konon lebih banyak dilakukan wanita, salah satu alasannya karena bagi kelompok ini terkadang tak selalu mudah mencapai klimaks. Pada pria, tantangan utamanya adalah bagaimana cara melakukannya.

Bicara soal alasan, sebuah penelitian di University of Kansas mengungkap takut mengecewakan pasangan sebagai alasan paling utama para pria pura-pura orgasme. Mereka merasa nggak enak kalau pasangannya merasa gagal memberikan kepuasan.

Faktanya, anorgasmia atau gagal orgasme pada pria adalah hal yang wajar. Berbagai kondisi seperti disfungsi ereksi bisa menjadi salah satu pemicunya.


“Ada beberapa hal yang membuat pria sulit ejakulasi, atau butuh waktu lebih lama untuk orgasme seperti stres, kelelahan, kegelisahan, alkohol, obat-obatan tertentu,” kata pakar seks Alix Fox, dikutip dari Metro.co.uk.

Selain alasan, cara pria pura-pura orgasme juga tidak kalah misterius. Bagi wanita, pura-pura orgasme mungkin lebih mudah karena tidak ada tanda yang spesifik kapan momen tersebut terjadi.

Pada pria, orgasme hampir selalu ditandai dengan ejakulasi atau keluarnya sperma. Seheboh apapun akting seorang pria saat pura-pura orgasme, rasanya sulit untuk pura-pura mengeluarkan sperma, sehingga mudah sekali untuk ketahuan.

NEXT: Bagaimana cara pria pura-pura orgasme?

Meski demikian, selalu ada cara untuk mengakali hal tersebut. Alix mengatakan, keberhasilan aksi pura-pura orgasme pada pria salah satunya ditentukan oleh seberapa cekatan tangan dan otak pria bekerja.

“Jika pakai kondom, cukup mudah untuk melepas lalu membuangnya setelah bercinta, tanpa memberi kesempatan bagi pasangan untuk menyadari kondomnya kosong,” jelasnya.

Beberapa pria, disebutnya memanfaatkan cairan tubuh yang lain untuk menciptakan percikan dan area basah di ranjang. Mereka berharap pasangannya mengira hal itu terjadi karena ejakulasi.

Alix menyebut, posisi seks juga berpengaruh pada keberhasilan pura-pura orgasme. Umumnya pria lebih mudah melakukannya dengan posisi yang membuat pasangan tidak mudah mengetahui apa yang terjadi.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Riset Ini Ungkap Alasan Pria Pura-pura Orgasme


Jakarta

Bercinta seharusnya memberikan kenikmatan pada kedua belah pihak. Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya sebagian perempuan tidak dapat mencapai klimaks ketika berhubungan. Alhasil, mereka pun terpaksa pura-pura orgasme.

Selain wanita, faktanya pria juga bisa pura-pura orgasme. Meskipun jarang terjadi, sebuah penelitian oleh psikolog Charlene L Muehlenhard dan Sheena K Shippee menunjukkan hampir 30 persen dari 180 laki-laki berpura-pura orgasme. Sementara itu, dari 101 perempuan yang ikut serta dalam penelitian, 67 persen mengaku berpura-pura mencapai klimaks.


Sementara sebagian besar dilaporkan pura-pura orgasme saat penetrasi, beberapa melaporkan melakukannya selama seks oral atau phone-sex.

Terdapat beberapa alasan mengapa pria berpura-pura ejakulasi. Salah satunya adalah bisa jadi mereka ingin menyembunyikan disfungsi seksual, seperti ejakulasi dini. Alasan lainnya termasuk hilangnya minat melakukan hubungan seksual, ketidakpuasan, atau seks yang berlangsung terlalu lama.

Selain itu, pura-pura klimaks juga dilakukan untuk menggairahkan pasangannya hingga orgasme. Kadang kala, ketika pria merasakan pasangan mereka hampir mencapai klimaks, terutama jika pasangan mereka mengalami kesulitan untuk mencapai orgasme, pura-pura orgasme mungkin cukup untuk membantu pasangan mereka mencapai klimaks.

Lantas, dengan tanda-tanda ejakulasi yang jelas ketika akan mengalami orgasme, bagaimana bisa pria berpura-pura?

Sama halnya dengan wanita, pura-pura orgasme oleh pria dilakukan dengan meningkatkan pernapasan, perubahan dalam vokal, dan menggeliat serta menegangkan tubuhnya. Pura-pura ejakulasi juga lebih mudah ketika sedang menggunakan kondom.

Meski begitu, pura-pura orgasme bukanlah solusi dari masalah. Menyelidiki akar masalah seksual, bersikap jujur, dan mengomunikasikan ekspektasi lah yang dapat membuat kehidupan seks lebih memuaskan.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy