Tag Archives: frekuensi bercinta

Berapa Kali Sebaiknya Pasutri Bercinta dalam Seminggu? Ini Temuan Studi

Jakarta

Tidak sedikit pasangan yang masih merasa bingung menentukan frekuensi yang ideal untuk berhubungan seks setiap minggunya. Lalu, sebenarnya berapa kali sebaiknya pasangan bercinta dalam seminggu?

Dikutip dari NBC News dan Times of India, sebenarnya tidak ada angka ‘normal’ terkait berhubungan seks. Selama pasangan merasa puas terkait frekuensi seks mereka, maka hal itu bisa dikatakan sebagai hubungan yang baik-baik saja.

Sebuah studi tahun 2017 yang dimuat dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa rata-rata orang dewasa saat ini menikmati seks sebanyak 54 kali setahun, yang setara dengan sekitar seminggu sekali.


Studi lain yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science yang mensurvei lebih dari 30.000 orang Amerika selama 40 tahun untuk tiga proyek berbeda, menemukan bahwa frekuensi seminggu sekali adalah standar Goldilocks untuk kebahagiaan.

Manfaat Kesehatan Rutin Berhubungan Seks

1. Menghilangkan Stres

Dikutip dari WebMD, saat seseorang stres tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Meskipun hormon ini dapat memberikan efek positif, namun terlalu banyak kortisol dapat membuat seseorang menjadi mudah tegang dan lelah.

Dari sinilah, seks atau bercinta bisa dilakukan untuk memicu pelepasan endorfin, yakni hormon cinta yang dapat membuat seseorang merasa senang dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.

2. Tidur Nyenyak

Saat berhubungan seksual, tubuh akan melepaskan salah satu hormon bernama prolaktin. Hormon ini berperan dalam mengatur tidur seseorang.

Setelah berhubungan seks, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang seringkali terjadi. Hal ini tidak hanya membantu untuk tertidur lebih mudah tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Imun Tubuh Meningkat

Seks ternyata juga dapat membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi antibodi yang melindungi terhadap infeksi, termasuk human papillomavirus (HPV).

Satu studi kecil oleh para peneliti di Wilkes University di Pennsylvania menemukan bahwa seseorang yang berhubungan seks tiga kali atau lebih setiap minggu memiliki lebih banyak antibodi imunoglobulin A dalam air liur mereka, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan beberapa virus dan bakteri.

4. Meredakan Sakit

Hormon endorfin yang dapat membantu tubuh mengelola stres ternyata dapat juga menjadi penghilang rasa sakit alami. Selama berhubungan seks, tubuh akan dibanjiri endorfin yang berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit.

Sebuah survei tahun 2013 oleh Universitas Munster menemukan bahwa orang-orang yang mengalami serangan migrain atau sakit kepala cluster, seks dapat membantu meringankan gejala-gejalanya.

5. Jantung Lebih Sehat

Bercinta juga dapat meningkatkan detak jantung seseorang, hal ini terbilang cukup baik untuk sirkulasi dan menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang lebih muda dan sehat, berhubungan seks secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena masalah jantung di kemudian hari. Bagi wanita, satu penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengalaman seksual mereka, bukan seberapa sering mereka berhubungan seks, dikaitkan dengan penurunan risiko masalah jantung.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berhubungan Intim Setiap Hari, Normal Nggak Sih? Begini Penjelasannya

Jakarta

Berhubungan seksual dikenal sebagai salah satu ‘obat’ pelepas stres. Pasalnya, seks diketahui dapat meningkatkan suasana hati seseorang secara instan. Namun, apakah seks setiap hari itu normal?

Dikutip dari Everyday Health dan Healthline, bercinta setiap hari merupakan hal yang wajar, tapi bukan sesuatu yang umum. Menurut survei tahun 2017, hanya sekitar 4 persen orang dewasa yang mengatakan mereka berhubungan seks setiap hari.

Pada fase-fase awal pernikahan atau ‘fase bulan madu’, biasanya pasangan akan lebih sering bercinta. Hal ini juga terjadi ketika pasangan berencana untuk memiliki bayi dan ingin meningkatkan peluang mereka untuk hamil.


Apa Saja Manfaat Kesehatan dari Seks?

1. Mengurangi Stres

Seks dan orgasme terbukti dapat mengurangi stres dan kecemasan pada manusia. Hal ini karena seks dapat mengurangi hormon stres kortisol dan adrenalin. Seks juga dapat melepaskan endorfin dan oksitosin, yang memiliki efek menenangkan dan menghilangkan stres.

2. Tidur Lebih Nyenyak

Sebuah penelitian tahun 2019 menemukan bahwa melakukan hubungan seks dengan pasangan sebelum tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

3. Meredakan Rasa Sakit

Endorfin dan zat kimia lain yang dilepaskan selama gairah dan orgasme adalah pereda nyeri alami yang bekerja seperti opioid. Hal ini dapat menjelaskan mengapa seks dan orgasme memberikan kelegaan cepat dari kram menstruasi, migrain , dan sakit kepala bagi sebagian orang.

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

5. Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Frekuensi Bercinta Ideal untuk Pasutri, Sekali Seminggu Cukup Nggak Ya?


Jakarta

Frekuensi pasangan suami istri dalam berhubungan intim bisa sangat bervariasi. Hal ini memunculkan pertanyaan, sebenarnya seberapa sering frekuensi bercinta yang ‘sehat’ untuk pasangan suami istri?

Dikutip dari Very Well Health, ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi frekuensi bercinta pasutri. Beberapa di antaranya seperti usia, durasi hubungan, stres, kondisi hubungan emosional, hingga libido masing-masing individu.

Sebuah survei yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa rata-rata frekuensi seksual menurut kelompok umur adalah sebagai berikut:


  • Usia 18-24: Sekitar 37 persen pria dan 52 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.
  • Usia 25-34: Sekitar 50 persen pria dan 50 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.
  • Usia 35-44: Sekitar 50 persen pria dan 53 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.

Hal tersebut menunjukkan frekuensi rata-rata kebanyakan berada di angka satu kali seminggu.

Sebuah survei lain yang dilakukan pada tahun 1989 hingga 2014 menemukan adanya penurunan terbesar dalam frekuensi seksual dapat dilihat pada orang berusia 50-an. Satu studi lain di Dublin menemukan bahwa 75 persen orang berusia 50-64 tahun masih aktif secara seksual, dibandingkan dengan 23 persen orang berusia 75 tahun ke atas.

Meskipun rata-rata melakukan hubungan intim sebanyak satu kali seminggu, tetap hal yang normal apabila pasangan berhubungan intim di bawah angka tersebut. Studi di Dublin juga mengungkapkan bahwa sebanyak 36 persen orang dewasa yang aktif secara seksual melakukan seks 1-2 kali dalam sebulan dan ‘hanya’ sebanyak 33 persen orang dewasa yang aktif secara seksual melakukan hubungan seksual sekali atau dua kali setiap minggu.

Perlu diingat oleh setiap pasangan suami istri, bahwa kehidupan seks yang baik tidak ditentukan oleh seberapa sering mereka bercinta. Melainkan ditentukan oleh kepuasan bersama, keterbukaan komunikasi, keintiman emosional, dan keseimbangan dalam memuaskan satu sama lain dengan preferensi yang berbeda.

Pada akhirnya, kehidupan seks yang sehat adalah tentang kepuasan dan kedekatan, bukan untuk mencapai target angka tertentu.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tak Perlu Setiap Hari, Segini Frekuensi Bercinta Ideal buat Pasutri


Jakarta

Dalam menjalani hubungan jangka panjang, setiap pasangan tentu menginginkan hubungan yang harmonis. Namun, di tengah rutinitas dan kesibukan sehari-hari, menjaga keintiman bisa menjadi tantangan tersendiri.

Sering muncul pertanyaan, “Berapa kali idealnya pasangan berhubungan seks untuk tetap mempertahankan keharmonisan?” Meskipun setiap pasangan memiliki dinamika yang berbeda, para terapis seks memberikan pandangan beragam mengenai frekuensi ideal hubungan seksual.

Dikutip dari Healthline, rata-rata, jumlah hubungan seksual bisa bervariasi dari satu kali seminggu hingga satu kali sebulan. Ian Kerner, PhD, berpendapat bahwa tidak ada jawaban pasti karena setiap pasangan memiliki dinamika yang berbeda.


Jika pasangan berhenti berhubungan seks, hubungan mereka dapat menjadi rentan terhadap masalah seperti kemarahan, jarak emosional, perselingkuhan, bahkan perceraian. Banyak faktor yang memengaruhi frekuensi hubungan seks, termasuk usia, gaya hidup, kesehatan, libido, dan kualitas hubungan itu sendiri.

Meskipun tidak ada patokan pasti, beberapa terapis menyarankan pasangan untuk mencoba berhubungan seks setidaknya sekali seminggu. David Schnarch, PhD, melalui penelitian terhadap lebih dari 20.000 pasangan, menemukan bahwa hanya 26 persen pasangan yang berhubungan seks seminggu sekali, sementara sebagian besar melakukannya satu hingga dua kali sebulan, atau bahkan lebih jarang.

Penelitian lain yang dipublikasikan oleh The University of Chicago Press menunjukkan bahwa pasangan menikah rata-rata melakukan hubungan seks tujuh kali sebulan, atau kurang dari dua kali per minggu.

Sementara itu, studi lain melaporkan bahwa orang dewasa yang lebih tua berhubungan seks sekitar dua hingga tiga kali sebulan, sedangkan orang yang lebih muda melakukannya sekitar sekali seminggu.

Sebagian besar terapis sepakat bahwa jika frekuensi hubungan seks kurang dari 10 kali setahun, hal ini bisa menjadi tanda bahwa pernikahan tidak aktif secara seksual. Namun, hal tersebut tidak selalu menunjukkan adanya masalah besar dalam hubungan, seperti yang dijelaskan oleh David.

Meskipun seks merupakan cara mengekspresikan cinta dan hasrat, tidak adanya hubungan seksual tidak selalu berarti hubungan akan berakhir, walaupun ini tetap harus diatasi.

Perbedaan dorongan seksual antara pasangan juga bisa menjadi masalah. Al Cooper dari Pusat Perkawinan dan Seksualitas San Jose menyatakan bahwa masalah lebih sering berkaitan dengan komunikasi dan keinginan untuk berhubungan seks dibandingkan seks itu sendiri.

Dr. Gail Saltz menekankan pentingnya mencari kompromi jika dorongan seksual tidak seimbang, di mana salah satu pihak mungkin perlu menyesuaikan frekuensi.

Ian menambahkan bahwa ketika pasangan berhenti berhubungan seks, mereka bisa terjebak dalam rutinitas. Namun, begitu kembali fokus pada kehidupan seksual, keinginan untuk keintiman akan kembali dirasakan.

Langkah awal untuk meningkatkan keintiman bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti berpelukan setiap hari, berolahraga untuk meningkatkan kadar testosteron, dan mengurangi gangguan seperti TV atau gadget.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Segini Frekuensi Ideal Bercinta yang Diidam-idamkan Pasutri


Jakarta

Seks sering dipandang sebagai indikator yang menentukan kebahagian pasangan. Konon, semakin sering pasangan bercinta, semakin harmonis hubungan di antara keduanya.

Lantas, apakah ada angka ideal bercinta yang menjadi acuan dalam menentukan kebahagiaan pasangan? Sebuah survei yang baru-baru ini dilakukan dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Dikutip dari Daily Star, tim peneliti dari Inggris melakukan survei terhadap pasutri untuk mencari tahu frekuensi bercinta ideal yang bisa membuat pasangan bahagia. Berdasarkan data dari 2.000 pasutri yang sudah menikah selama lebih dari 10 tahun, idealnya minimal tujuh kali bercinta dalam sebulan.


Lebih lanjut, studi tersebut juga mencari tahu rahasia pasutri bisa terus langgeng dan harmonis. ‘Bersenang-senang bersama’ keluar sebagai jawaban nomor satu, diikuti oleh ‘mengakui ketika berbuat salah’ dan ‘saling mendukung satu sama lain’ masing-masing di posisi kedua dan ketiga.

Berikut 10 jawaban teratas kunci untuk memiliki hubungan yang bahagia, harmonis, dan langgeng:

  1. Bersenang-senang atau berbagi kesenangan bersama – 64 persen
  2. Mengakui kesalahan – 51 persen
  3. Saling mendukung satu sama lain – 50 persen
  4. Kompromi – 50 persen
  5. Tidak menyimpan rahasia satu sama lain – 43 persen
  6. Bisa saling menertawakan satu sama lain – 42 persen
  7. Selalu mengucapkan ‘I love you’ – 42 persen
  8. Memiliki selera humor yang sama – 41 persen
  9. Tidak mencoba merubah pasangan – 36 persen
  10. Berhubungan seks secara rutin – 32 persen

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy