Tag Archives: gancet

‘Quickie Sex’ Berujung Gancet, Mungkin Nggak Sih? Begini Penjelasan Medisnya


Jakarta

Padatnya aktivitas saat Ramadan menjadikan quickie sex sebagai satu pilihan bagi pasutri untuk menyalurkan hasrat bercinta. Tapi bener nggak sih, ada risiko ‘gancet’ jika tidak rileks?

Praktisi kesehatan dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan, quickie sex memang bisa jadi salah satu pilihan untuk menyiasati keterbatasan waktu. Di samping itu, variasi bercinta yang satu ini juga memberikan experience dan sensasi yang unik.

“Lebih ke curi-curi waktu gitu ya, ada sensasi tegangnya. Terus ada sneaky-sneaky, ada adrenalin rush biasanya tuh, di situ positifnya,” kata dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.


Meski begitu, ia mengakui salah satu tantangan quickie sex adalah mencari momen yang pas sehingga masing-masing pihak sama-sama dalam kondisi mood yang ideal untuk berhubungan seks. Jika ada salah satu saja yang tidak mood, maka akan berbahaya jika dipaksakan.

Risiko paling logis di antaranya perlukaan dinding vagina karena lubrikasi yang tidak optimal. Nah kalau yang lebih ekstrem, seperti gancet alias tidak bisa lepas, mungkinkan terjadi?

“Ada, tapi jarang banget kejadian itu. Biasanya vaginismus, perempuannya ngejepit keras banget,” jawab dr Akbari.

“Obgyn biasanya yang ngerti, suatu kondisi di mana wanita saking tegangnya sampai nahan begini. Tapi itu jarang banget, satu di antara sejuta,” lanjutnya.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Vaginismus Bikin Wanita Sakit saat Bercinta, Bisakah Picu Gancet?


Jakarta

Vaginismus adalah salah satu bentuk kondisi disfungsi seksual. Ketika pasangan melakukan penetrasi saat berhubungan, otot vagina secara tidak sadar mengencang dan ‘menjepit penis’. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit ketika melakukan hubungan intim.

Selain menimbulkan rasa nyeri, vaginismus juga dapat menyebabkan fenomena ‘gancet’. Gancet merupakan sebuah fenomena yang langka yang terjadi ketika berhubungan seksual.

Kondisi ini membuat organ intim pasangan saling menyangkut satu sama lain. Secara medis, pasangan yang gancet disebut dengan penis captivus.


Dokter spesialis obstetri ginekologi dan praktisi medis vaginismus, dr Robbi Asri Wicaksono, SpOG menjelaskan bahwa kasus gancet ini sangat jarang terjadi.

“Fenomena gancet sebetulnya kejadiannya sangat jarang. Sangat jarang, angka persisnya saya sendiri belum menemukan secara ilmiah,” terang spesialis obstetri ginekologi dan praktisi medis vaginismus, dr Robbi dalam program e-Life.

dr Robbi menjelaskan bahwa vaginismus merupakan salah satu penyebab gancet yang paling umum. Namun, ia menambahkan bahwa kasus gancet sangat sedikit dan kebanyakan kasus vaginismus penetrasi bahkan sama sekali tidak bisa dilakukan.

Alih-alih mengejek atau menggerebek, dr Robbi mengatakan orang yang mengalami gancet harus segera dibawa ke rumah sakit. Terlambatnya pertolongan dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian karena pasien bisa kehabisan napas saat tubuh saling bertumpuk.

Ia menuturkan bahwa menarik penis secara paksa dari vagina juga tidak akan membantu mengatasi gancet.

“Bila anda menemukan kasus seperti itu segera bawa mereka ke UGD rumah sakit dengan fasilitas kamar operasi. Kamar operasi ini bukan untuk pasien dilakukan operasi, sama sekali bukan. Tapi dua pasien itu harus dilakukan pembiusan total,” bebernya.

“Bahkan di berita tahun 70-an, dua orang (gancet) ini sampai meninggal dunia. Karena apa? Secara medis dua orang bertumpuk seperti itu akan terjadi gangguan pada rongga dada, pada pernapasan. Pada akhirnya orang-orang ini meninggal karena tidak bisa bernapas satu sama lain,” sambungnya.

Tanda-tanda Vaginismus

dr Robbi mengatakan bahwa tanda-tanda yang ditimbulkan dari vaginismus umumnya diketahui ketika berhubungan intim. Salah satu contohnya adalah pasangan sulit melakukan penetrasi.

“Tanda terbanyak memang diketahui saat aktivitas seks. Jadi kalau perempuan sudah mengalami masalah dengan penetrasi seksual, misalnya kendala seperti bisa masuk tapi sulit, bisa masuk tapi tidak konsisten, bisa masuk tapi hanya setengah, bisa masuk tapi selalu sakit walau lubrikasinya sudah ditambahkan,” jelas dr Robbi.

Tanda lain yang dapat ditimbulkan adalah rasa nyeri yang tidak tertahankan saat menggunakan menstrual cup atau tampon.

“Orang-orang dengan vaginismus ini diketahuinya dari situ dan memang secara medis mengkonfirmasi vaginismus dari yang sudah dialami sendiri oleh penderita,” pungkas dr Robbi.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy