Tag Archives: gejala penyakit

6 Macam Tipe Mr P, Ada yang Lengkung ke Atas hingga Mirip Huruf C


Jakarta

Sebagian orang percaya kenikmatan saat bercinta ditentukan oleh ukuran penis pria. Tak hanya itu, ada juga yang beranggapan bentuk penis tertentu dapat memberikan kenikmatan yang lebih besar ketika berhubungan intim.

Memang, setiap pria memiliki ukuran dan bentuk penis yang berbeda-beda. Ada yang lurus, melengkung, panjang, tebal, dan lain sebagainya.

Namun, tidak ada ukuran atau bentuk penis yang mutlak. Penis yang sehat tetap dapat melakukan fungsinya dengan baik terlepas dari ukuran ataupun bentuknya.

Lantas, seperti apa saja bentuk penis yang bisa dimiliki pria? Dikutip dari Healthline, berikut pembahasannya.

1. Melengkung ke atas

Seperti pisang, penis tipe ini akan sedikit melengkung ke atas saat sedang ereksi. Penis tipe ini sangat cocok untuk berbagai posisi missionary karena memudahkan pria menyentuh G-spot wanita saat bercinta.

2. Melengkung ke bawah

Selain penis yang melengkung ke atas, ada juga penis yang melengkung ke bawah saat sedang ereksi. Lekukan ini juga memberi keunggulan bagi pria untuk merangsang titik sensitif yang ada di sepanjang dinding depan vagina.

Bentuk penis seperti ini dapat lebih mudah merangsang G-spot wanita saat bercinta dengan gaya doggy.

3. ‘Huruf C’

Beberapa orang juga memiliki penis yang melengkung ke samping seperti huruf C. Tenang saja, bentuk penis ini normal dan bukan gejala penyakit.

Bentuk penis ini juga memiliki keunggulan saat melakukan penetrasi menyamping, seperti posisi T-bone. Posisi ini memungkinkan pria memberikan rangsangan pada dinding depan vagina, seperti yang dilakukan penis melengkung ke atas saat missionary.

4. Lurus

Penis yang lurus memiliki bentuk yang hampir sama dari pangkal hingga kepala. Bentuk penis ini bisa melakukan berbagai macam gaya bercinta tanpa perlu melakukan banyak penyesuaian.

5. Pangkal besar dengan kepala lancip

Penis ini memiliki ukuran pangkal yang besar dan kepala penis yang lebih kecil sehingga tampak seperti kerucut.

Penis ini juga punya kelebihan tersendiri. Kepala yang kecil memudahkan saat penetrasi, sementara pangkal yang besar memberikan rangsangan yang lebih besar saat penis bergesekan dengan dinding dalam vagina.

6. Pangkal kecil dengan kepala besar

Pangkal kecil dan kepala besar membuat penis ini sekilas mirip dengan martil. Seperti tipe penis lainnya, penis dengan bentuk seperti ini juga punya keunggulan tersendiri saat bercinta.

Kepala penis yang lebih besar dapat menstimulasi dinding vagina dan menimbulkan gesekan yang menambah kenikmatan. Potensi penis tipe ini bisa dimaksimalkan dengan melakukan gaya bercinta missionary atau cowgirl.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Hal Sepele yang Tak Disadari Bikin Libido Suami Auto ‘Ngedrop’

Jakarta

Libido rendah sering menyebabkan hilangnya rasa percaya diri di ranjang. Terkadang, penyebab libido rendah sulit diidentifikasi sehingga penanganannya kurang tepat.

Dikutip dari Medical News Today, libido atau gairah seks adalah dorongan untuk melakukan aktivitas seksual. Seseorang dikatakan memiliki libido rendah ketika minatnya terhadap hal-hal yang berbau seksual berkurang dari biasanya.

Ada sejumlah hal yang dapat menyebabkan libido menurun. Beberapa di antaranya pun terkesan sepele, sehingga kerap terabaikan.


Dikutip dari Livestrong, berikut sederet faktor yang bisa menyebabkan penurunan libido.

1. Stres

Jika afrodisiak dapat membangkitkan gairah bercinta, stres justru bisa ‘membunuhnya’. Stres dapat membuat pasangan sulit berkonsentrasi saat melakukan aktivitas di ranjang.

Tak hanya itu, stres juga bisa menguras energi tubuh. Stres yang terjadi secara terus menerus dapat memengaruhi kadar hormon, yang kemudian berujung pada penurunan libido.

Jika stres menjadi penyebab libido turun, cobalah mencari hal yang dapat membantu menurunkan stres. Beberapa orang menghilangkan stres dengan berolahraga, meditasi, yoga, terapi, atau melakukan perawatan tubuh.

2. Kurang Tidur

Meski terkesan sepele, kurang tidur bisa berdampak besar terhadap gairah seks.

Pakar obstetri dan ginekologi Allison K Rodgers, MD menjelaskan kurang tidur dapat membuat tubuh kekurangan energi dan memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.

“Tubuh Anda butuh tidur yang cukup untuk bisa berfungsi dengan baik, dan ketika Anda kelelahan, mengerahkan energi dan otak untuk seks bukan menjadi prioritas bagi tubuh Anda,” ujarnya.

Usahakan untuk tidur sedikitnya 7-8 jam setiap malam. Jika sulit tidur, cobalah melakukan langkah-langkah berikut:

  • Kurangi pencahayaan atau matikan lampu di kamar tidur
  • Hindari penggunaan gadget dua jam sebelum tidur
  • Hindari konsumsi kafein menjelang waktu tidur
  • Berolahraga di siang hari

3. Kurang Berolahraga

Tingkat aktivitas fisik yang rendah juga dapat menyebabkan libido menurun. Rodgers mengatakan olahraga dapat meningkatkan endorfin alami di dalam tubuh yang menunjang libido dan kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, olahraga secara teratur meminimalisir risiko kondisi yang bisa memengaruhi tingkat libido, seeprti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

4. Perubahan Hormon

Sejumlah hormon dan neurotransmitter dalam tubuh, seperti testosteron, estrogen, dopamin, dan oksitosin memainkan peran penting dalam menjaga tingkat libido. Jika kadar hormon-hormon tersebut berubah, libido pun akan ikut terganggu.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perubahan hormon antara lain:

  • Kehamilan
  • Postpartum dan menyusui
  • Perimenopause dan menopause

5. Gejala Penyakit Tertentu

Terkadang, libido rendah juga bisa menjadi pertanda penyakit tertentu. Rodgers mengatakan saat sakit, terutama karena penyakit serius, tubuh dan pikiran akan lebih fokus pada penyembuhan ketimbang hal-hal yang berhubungan dengan seks.

Adapun sejumlah penyakit yang dapat memengaruhi tingkat libido di antaranya:

  • Kanker
  • Penyakit ginjal kronis
  • Diabetes
  • Nyeri kronis
  • Penyakit jantung
  • Rheumatoid arthritis
  • Penyakit menular seksual

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy