Tag Archives: gelar

Kejar Status WLA, BPOM Gelar Workshop Bareng USP Demi Jaminan Mutu Obat Nasional


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaksanakan workshop bertajuk ‘The Values of Pharmacopeial Standards’ untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM dari seluruh Indonesia dan perwakilan industri-industri farmasi.

Workshop ini diselenggarakan atas kerjasama yang sudah dilakukan oleh BPOM dengan United States Pharmacopeia (USP) di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Workshop ini diharapkan bisa menjadi langkah besar untuk meningkatkan standar farmakope di Indonesia.

“Acara ini merupakan kelanjutan dari penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) sebelumnya Badan POM dengan USP di Maryland pada beberapa bulan yang lalu. Karena pharmacopeia Indonesia itu banyak mengadopsi atau mengambil dari USP dan pharmacopeia negara-negara lain. Itu untuk meningkatkan standar pharmacopeia di Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM RI William Adi Teja, Selasa (7/10/2025).


Selain soal kualitas dan keamanan obat, workshop ini juga mempererat kerjasama antara BPOM RI dan USP. Diharapkan, kerjasama ini dapat meningkatkan standar kemampuan BPOM RI sehingga bisa diakui dunia.

“Ini juga kenapa kita lakukan karena Indonesia juga sedang masuk pada penilaian akhir WLA (WHO-Listed Authority) status oleh WHO. Nah, hal-hal seperti inilah yang mendukung Indonesia untuk bisa mendapatkan maturity level 4 di WHO,” sambung William.

“Jadi kolaborasi ini, workshop ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan Indonesia di bidang pengawasan obat dan makanan sehingga dapat menjaga masyarakat Indonesia dari makanan dan obat yang tidak berstandar,” tandasnya.

General Manager and Senior Director USP Asia Pacific, Anthony Tann menyambut baik kerjasama yang dilakukan dengan BPOM. Menurutnya, memastikan obat sampai ke tangan masyarakat dengan aman dan bermanfaat adalah hal yang harus diutamakan.

Ia menambahkan kolaborasi ini adalah salah satu kesempatan penting untuk berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain dalam hal produksi dan pengawasan obat.

“Merupakan kehormatan besar menjadi bagian dari perjalanan ini bersama BPOM, untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia, bahkan di seluruh dunia, dapat memiliki akses terhadap obat-obatan yang aman dan terjamin mutunya,” tandas Tann.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com

BPJPH Gelar Pembinaan LPH untuk Tingkatkan Layanan Sertifikasi Halal



Jakarta

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus mendorong peningkatan layanan sertifikasi halal termasuk yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Hal itu bertujuan agar pelaku usaha bisa makin mudah dalam mendapatkan akses sertifikasi halal.

Kepala BPJPH RI Ahmad Haikal Hasan mengatakan peran LPH sangat signifikan dalam layanan sertifikasi halal. LPH memainkan peranan krusial dalam memastikan kehalalan suatu produk melalui pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk.


Oleh karena itu, dia berpesan agar LPH beserta seluruh SDM khususnya auditor halal di dalamnya untuk terus meningkatkan kompetensinya. Hal itu diungkapkan olehnya saat acara Rapat Koordinasi Pembinaan Lembaga Pemeriksa Halal: Peningkatan Ruang Lingkup dan Kompetensi LPH, Senin (25/8/2025). Adapun rakor berlangsung selama dua hari dari tanggal 25 sampai dengan 26 Agustus 2025

“Pertajam dan perdalam pengetahuan halal. Perbanyak pengalaman halal, niscaya kita semua akan menjadi orang yang mahal di masa depan, menjadi Halal Expert,” kata Haikal dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).

“Menjadi Halal Expert tidak akan terbatas dengan umur. Masa depan kita akan cerah karena bergabung di (menjadi bagian dari layanan sertifikasi) halal. Tampillah sebagai Halal Expert,” sambungnya.

Dia menyebutkan bahwa dalam kinerjanya para LPH mengandalkan auditor halal. Sehingga, ia berharap agar auditor halal bekerja secara profesional, berintegritas, dan berkompetensi teknis.

Melalui pembinaan tersebut, BPJPH juga mendorong LPH untuk terus memperhatikan pengembangan kompetensi auditor halal yang dimiliki untuk terus ditingkatkan sesuai perkembangan teknologi industri, termasuk perkembangan metode pemeriksaan terbaru.

“Pembinaan juga menjadi instrumen agar LPH senantiasa patuh terhadap regulasi, menghindari praktik penyalahgunaan wewenang, dan menjaga independensi,” jelasnya.

Dia meminta semua LPH menyampaikan masukan konstruktif untuk peningkatan kualitas layanan sertifikasi halal. Menurutnya, masukan dan kritik konstruktif harus menjadi bagian dari proses pengambilan kebijakan ke depan. Dia mengatakan terkait layanan yang dilaksanakan BPJPH bersama stakeholder pelaksana layanan terkait lainnya

“Terima kasih atas masukan-masukannya yang luar biasa pada hari ini,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Bina Jaminan Produk Halal pada Kedeputian Bidang Pembinaan dan Pengawasan JPH Mohammad Farid Wadjdi mengatakan bahwa pembinaan terhadap LPH merupakan program yang sangat penting dijalankan.

Pembinaan LPH merupakan kewenangan langsung untuk dijalankan BPJPH sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal sebagai bagian dari upaya berkesinambungan dalam memastikan LPH bekerja sesuai standar yang ditetapkan.

Dia menyebutkan bahwa kegiatan rakor bertujuan selain sebagai Pembinaan LPH, juga dimaksudkan sebagai wadah diskusi strategis bagi peningkatan kinerja LPH Pratama untuk optimalisasi lingkup kegiatan dan lingkup kompetensi serta naik kelas menjadi LPH Utama.

“Kami mengajak Bapak-Ibu sekalian untuk bersama-sama memanfaatkan momen Rapat Koordinasi ini secara optimal. Mari kita berdiskusi, bertukar pikiran, dan merumuskan langkah-langkah strategis demi mewujudkan LPH yang profesional dan berdaya saing global,” ungkap Farid Wadjdi.

Sebagai informasi tambahan, pembinaan LPH dilaksanakan oleh BPJPH secara bertahap. Khusus untuk rapat kali ini, Rakor LPH diikuti oleh 38 LPH Pratama berkinerja baik.

(ega/ega)



Sumber : www.detik.com

BWI dan Baznas Gelar Waqf Fun Run 2024, Kenalkan Wakaf ke Masyarakat Luas



Jakarta

Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan Waqf Fun Run 2024. Tujuannya untuk memperkenalkan konsep wakaf kepada masyarakat luas.

“Waqf Fun Run ini bertujuan untuk memperkenalkan wakaf kepada masyarakat luas. Jadi kita tidak hanya menyampaikannya di mimbar-mimbar khutbah, di majlis talim, tapi juga harus menjangkau seluruh elemen masyarakat,” ujar Ketua BWI, Kamaruddin Amin, saat konferensi pers di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

Ketua Waqf Fun Run 2024, Wahyu Muryadi, menjelaskan bahwa acara ini adalah terobosan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Acara akan dilaksanakan pada 22 Desember 2024 dengan rute sepanjang 5 kilometer yang dimulai dari Kantor Kementerian Agama.


“Jadi berlari, sehat, bergembira sekaligus beramal,” ujar Wahyu Muryadi dalam kesempatan yang sama.

Kegiatan ini direncanakan melibatkan 1.500 peserta. Pendaftaran pun telah dibuka sejak 12 November 2024 melalui platform daring.

Dengan infaq sebesar Rp150.000, peserta akan mendapatkan jersey berkualitas internasional, medali, goodie bag, serta kesempatan memenangkan hadiah utama berupa paket umrah.

Selain itu, hadiah lainnya mencakup satu sepeda listrik, tiga logam mulia, dan beragam hadiah hiburan lainnya. Peserta juga dapat berpartisipasi dalam Wakaf Uang on The Spot melalui Apps Satu Wakaf.

“Kita akan melibatkan toko-toko formal, toko-toko informal, masyarakat luas, agar sama-sama memiliki pengetahuan literasi tentang wakaf itu. Dan insyaAllah kita berolahraga, beribadah, kita beramal, sekaligus mendukung peningkatan kualitas perwakafan Indonesia,” jelas Kamaruddin Amin.

Kegiatan ini juga akan dimeriahkan oleh hiburan dan berbagai permainan seru yang siap menghadirkan suasana ceria dan interaktif untuk seluruh peserta di sepanjang kegiatan.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Berebut Cinta Tuhan Modalnya Ringan Jaga Ujaran!



Jakarta

Purti mahkota ‘kerajaan’ Samsung Lee Boo Jin menikah. Mempelai laki Im Woo Jae dari kalangan bawah jika dibandingkan Lee Boo Jin. Bagaimana tidak. Im Woo Jae bukan keluarga pengusaha. Apalagi termasuk keluarga konglomerat papan atasnya atas. Kuliah saja tidak. Apalagi bisa sampai berpengalaman mencicipi kampus di universitas Paman Sam.

Im Woo Jae hanyalah mantan karyawan perusahaan. Tepatnya mantan pengawal Lee Boo Jin.

Wajah bukan termasuk sangat tampan, sugih tidak, tak ada trah keturunan keluarga terpandang. Bukan anak kuliahan sehingga pasti bukan golongan lulusan universitas kenamaan. Tapi kok bisa dicintai putri konglomerat paling disegani di seluruh negeri Korea, Lee Boo Jin. Apa istimewanya?


Boleh jadi semua orang terheran-heran karena sulit dinalar. Apalagi yang sudah lama mengincar bisa menikahi Lee Boo Jin. Penasaran tak tertahankan. Untung saja tak banyak praktek paranormal yang menyarankan upaya sampingan.

Sebenarnya apa untungnya bersandingkan Lee Boo Jin. Eh tunggu dulu. Itu bisa membuat siapa pun berkesempatan menikmati banyak keistimewaan. Dia bisa mendapatkan ‘sandang-pangan-papan’ gratisan. Tidak butuh sediakan belanja bulanan. Duit tinggal terima seberapa pun dibutuhkan. Kemana saja pergi dikawal bodyguard berpengalaman. Beberapa pelayan siap standby di rumah. Pagi, siang, sore, malam, 24 jam siap mengabulkan keperluan apa pun. Sopir pribadi dan bermacam merk kendaraan mewah, sangat menarik perhatian. Belanja berapa pun, saldo ATM pasti tak pernah kehabisan.

Di mana-mana orang hormat, paling tidak karena Im Woo Jae masuk golongan hartawan jutawan yang berkelimpahan uang. Serasa kebutuhan apa pun bisa dikata tinggal bilang.

Sayangnya Im Woo Jae yang ‘kejatuhan bintang’. Belum mudah mengadaptasikan tindakan sesuai yang diinginkan keluarga Lee Boo Jin. Akhirnya Im Woo Jae mundur. Dari keluarga kerajaan Samsung.
Andai saja setiap orang bisa beruntung. Apalagi bisa lebih beruntung dari Im Woo Jae. Alangkah istimewanya?

Siapakah di antara sidang pembaca yang berminat. Atau mengira kuat tidak mungkin bisa dapat?

Benar, karena pasti sulit kejadian itu berulang. Walau ditunggu bertahun bahkan sampai beberapa abad mendatang.

Tapi siapa bilang. Mari kita coba membuka peluang yang lebih besar. Apa itu?

Berebut cinta Tuhan!

Mengapa demikian? Bukankah dengan dicintai Tuhan, harapan mendapatkan keistimewaan pasti didapat. Bahkan bisa memperoleh keistimewaan yang tidak hanya seperti pada Im Woo Jae. Keistimewaan dicintai Tuhan tidak bisa dibandingkan. Selain itu, keistimewaan dari Tuhan bisa selama-lamanya. Sampai pun dunia ini berganti dengan alam yang berbeda. Ialah kistimewaan masuk surga.

Orang yang dicintai Tuhan dia memperoleh kekayaan sejati. Ialah kekayaan yang membawa kebahagiaan hakiki. Kaya sejati adalah kaya yang tidak memerlukan lagi. Artinya orang kaya sejati tidak butuh diberi. Tetapi ia sangat senang memberi. Memberi uang, harta, pertolongan, memberi maaf, ilmu, nasihat, mendoakan, dan memberi keteladanan baik. Sebagian makna kaya tak berkesudahan ada di artikel, “Ingin Kaya Selamanya, Bagaimana Caranya?”. Artikel itu dipublikasikan detikhikmah ini.

Kesempatan dicintai Tuhan berlaku sepanjang waktu, di mana saja, kapan saja, siapa saja, tak pilih pandang. Tidak perlu memiliki banyak uang, tidak perlu lahir sebagai keturunan bangsawan, atau tidak harus memiliki segudang gelar. Tidak butuh tampan atau cantik. Tidak wajib tua dulu. Masih belia pun memiliki peluang yang seimbang.

Modalnya sangat ringan. Apa itu?

Hanya sekedar menjaga ujaran. Usahakan setiap ujaran tepat sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an. Hanya itu, cukup. Sungguh sangat ringan?

Modal ringan, menyenangkan dan membahagiakan. Betapa tidak. Siapa pun yang memiliki ujaran yang tepat pasti disayang banyak orang. Karena tepat bisa bermakna benar, baik, indah dan sesuai takaran. Hampir pasti orang demikian di mana-mana di seluruh dunia, dia akan disayang. Kecuali sebagian kecil orang. Bisa memusuhi karena hati dan matanya keliru memandang.

Pakar psikologi kenamaan salah satu universitas di negeri Paman Sam, Yale University. Menemukan bukti bahwa orang yang selalu berusaha berkata-kata yang bermakna baik akan mendapati wajah yang gloomy, aura positif, disenangi banyak orang. Secara medis itu sebagian tanda wajah yang segar, wajah simpatik, sehat dan menyenangkan. Berkata-kata yang baik, memelihara ujaran baik itu perintah Tuhan.

Al-Quran menasihatkan agar setiap orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya agar selalu memproduksi kata-kata yang tepat. Benar, baik, indah, maslahat. Tepat; kadar, waktu, dosis, kepada siapa kata-kata itu ditujukan, tentang apa, dst. Tepat di segala unsurnya.

Jaminan Al-Qur’an, jika itu dilakukan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya, maka pastilah perilakunya menjadi baik, dosa-dosanya diampuni Tuhan. Orang-orang yang demikian adalah orang yang dinilai taat kepada RasulNya, taat kepadaNya. Ialah orang yang dicintai Tuhan. Dia pasti memiliki keuntungan yang sangat-sangat besar.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang tepat, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” Al-Quran surat al-Ahzab (33), ayat 70-71.

Bila kita berkenan selalu menjaga ujaran. Memilih diam daripada berkomentar selain tepat. Semoga setiap kitalah yang sangat beruntung menjadi insan pilihan. Insan-insan yang dicintai Tuhan, Aamiin!

Abdurachman

Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati spiritual medis dan penasihat sejumlah masjid di Surabaya

Artikel ini adalah kiriman dari pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com