Tag Archives: hadits

5 Doa Turun Hujan dan Artinya, Waktu Mustajab untuk Berdoa


Jakarta

Doa turun hujan dapat disesuaikan dengan bacaan doa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Bacaan tersebut bersumber dari keterangan sejumlah riwayat hadits.

Waktu turun hujan adalah waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Imam An Nawawi mengatakan, doa saat hujan jarang ditolak oleh Allah SWT karena rahmat-Nya turun bersamaan dengan hujan tersebut, khususnya curahan hujan pertama di awal musim. Rasulullah SAW bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ


Artinya: “Dua doa yang tidak akan tertolak atau paling tidak jarang ditolak oleh Allah SWT yaitu antara adzan dan iqamah serta berdoa ketika turun hujan.” (HR Abu Dawud)

Dikutip dari buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, berikut sejumlah doa turun hujan yang bisa diamalkan. Salah satunya, doa yang bersumber dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, saat mendengar Rasulullah SAW membaca doa hujan dengan harapan hujan yang diturunkan dapat bermanfaat.

5 Doa Turun Hujan dalam Arab, Latin, dan Artinya

1. Doa Turun Hujan Versi Pertama

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Bacaan latin: Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

2. Doa Turun Hujan Versi Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan latin: Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj’alhâ rahmatan wa lâ taj’alhâ ‘adzâban. Allâhummaj’alhâ riyâhan wa lâ taj’alhâ dharûratan.

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya.”

3. Doa Turun Hujan Versi Ketiga

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

Bacaan latin: Allahumma laa taqtulna bighadlabika walaa tuhlikna biadzabika wa ‘afinaa qabla dzaalik.

Artinya: “Ya Allah, janganlah engkau matikan kami dengan sebab amarah-Mu, dan janganlah engkau hancurkan kami dengan azabmu dan selamatkan kami sebelum hal itu terjadi.”

4. Doa Turun Hujan Versi Keempat

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Bacaan latin: Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih

Artinya: “Maha Suci Allah SWT, petir, dan malaikat memuji Allah menyucikan-Nya karena takut kepada-Nya.” (HR Imam Malik)

5. Doa Turun Hujan Versi Kelima

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِه

Bacaan latin: Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’

Artinya: “Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya.” (HR Bukhari)

Dikutip dari buku Kumpulan Doa Sepanjang Hari karya Hj Afin Murtiningsih, S Psi, muslim juga bisa memanjatkan doa dan zikir lain sesuai harapan atau kebutuhannya saat turun hujan.

“Perbanyak dzikir saat ada hujan. Jika memungkinkan, tinggalkan aktivitas untuk berdoa sejenak,” tulis buku terbitan Bhuana Ilmu Populer tersebut.

Peristiwa turunnya hujan pun termasuk dalam ketetapan Allah SWT yang bahkan sudah tertulis dalam Lauh Mahfudz sebagai takdir tahunan. Takdir tahunan ini ditetapkan Allah SWT pada malam lailatul qadar di bulan Ramadan.

Abdullah bin Ibnu Abbas RA menafsirkan surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” Berikut bunyi tafsir dari Ibnu Abbas sebagaimana dikutip dalam tulisan Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi berjudul Akidah Salaf Vs Ilmu Kalam.

“Pada malam lailatul qadar, dituliskan dari Ummul Kitab (buku induk) apa yang akan terjadi selama satu tahun berupa kematian, kehidupan, rezeki, hujan, bahkan siapa saja yang akan berhaji,” Keterangan ini diceritakan oleh ahli hadits At Thabrani dalam Kitab Tafsir Ibnu Jarir.

Berkenaan dengan itu, surah An Nahl ayat 10 juga menyinggung bahwa peristiwa hujan merupakan bagian dari ketetapan-Nya. Allah SWT berfirman,

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Hadits Fitnah Akhir Zaman dan Cara Selamat Darinya


Jakarta

Dajjal disebut-sebut sebagai fitnah terbesar di akhir zaman. Ada banyak hadits fitnah akhir zaman yang menjelaskan tentang hal itu.

Rasulullah SAW sudah memberi kisi-kisi yang terjadi ketika dunia akan berakhir. Termasuk datangnya Dajjal sang pembawa kerusakan dan penyebar fitnah di mana-mana.

Hadits Fitnah Akhir Zaman dan Dajjal Sang Perusak

Fitnah paling besar ketika akhir zaman nanti adalah fitnah dari Dajjal. Hal ini disebutkan sebuah hadits yang termuat dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal wa nuzuuli Isa wa qatlihii iyaahu karya Muhammad Nashiruddin al-Albani.


Diriwayatkan dari Hisyam bin ‘Amir secara marfu’,

مَابَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقَ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya: “Antara penciptaan Adam hingga hari Kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar melebihi Dajjal.”

Dalam hadits lain dikatakan, “Tidak ada fitnah yang lebih besar melebihi fitnah Dajjal.” (HR Muslim, al-Hakim, dan Ahmad)

Rasulullah SAW juga telah menggambarkan dahsyatnya fitnah Dajjal kelak. Sebagaimana dikatakan dalam hadits berikut,

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُوُلُ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: لَأَنَا لِفِتْنَةِ أَحَدِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ . وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إلاَّ نَجَا مِنْهَا، وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتِ الدُّنْيَا صَغَيْرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدّجَالِ.

Artinya: “Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah, kemudian beliau bersabda: ‘Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti daripada fitnah Dajjal. Tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal, melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini-baik kecil ataupun besar-kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad Ibnu Hibban)

Dahsyatnya Fitnah Dajjal

Diambil dari buku Al-Madkhal ila Dirasah Al-Akidah Al-Islamiyyah karya Umar Sulaiman Al-Asyqar, terdapat beberapa hal yang menyebabkan fitnah akhir zaman Dajjal menjadi sangat dahsyat dan tak tertahankan sehingga membuat semua orang jatuh dalam fitnahnya kecuali orang yang beriman.

Kemampuan-kemampuan Dajjal yang menimbulkan fitnah di muka bumi:

1. Dajjal Mampu Berpindah Tempat dengan Cepat di Bumi

Hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa kecepatan Dajjal dalam berpindah tempat bagaikan hujan yang dihempaskan angin. Hal tersebut membuat Dajjal akan dengan mudah mencari pasukan ke seluruh bumi kecuali Makkah dan Madinah.

2. Surga dan Neraka Dajjal

Dajjal membawa sesuatu yang mirip dengan surga dan neraka atau terlihat seperti sungai air dan sungai api di kedua tangannya. Ketika seseorang tertangkap olehnya, maka ia akan disuruh memilih antara air atau api.

Namun, sebenarnya yang terlihat tidak seperti yang sebenarnya. Sungai api adalah sungai dingin, sedangkan sungai air adalah sungai yang amat panas. Maka jika seseorang memilih sungai air, ia akan dimasukkan dalam api yang menyala.

3. Membunuh Pemuda dan Menghidupkannya Lagi

Sebagai salah satu kemampuan Dajjal untuk mengelabui pikiran manusia, ia memiliki sebuah kemampuan untuk menghidupkan orang.

Suatu ketika ada pemuda muslim yang keluar dari Madinah yang menantang Dajjal seraya berkata bahwa ia adalah Dajjal. Lalu pemuda tersebut dibelah menjadi dua oleh Dajjal dan dihidupkannya lagi.

Setelah dihidupkan lagi, Dajjal kembali bertanya kepada pemuda itu sudahkah ia beriman kepada Dajjal. Maka pemuda itu pun dengan tegas mengatakan bahwa hal yang sudah dialaminya tadi semakin meyakinkan bahwa yang berhadapan dengan dia saat ini adalah Dajjal.

4. Cobaan Fitnah Dajjal Berlangsung Sangat Lama

Rasulullah SAW mengatakan bahwa Dajjal akan tinggal di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari setelahnya terasa sebulan, satu hari setelahnya terasa seminggu, dan hari-hari lainnya seperti hari biasa.

Cara Terhindar Dari Fitnah Dajjal

Saking dahsyatnya fitnah Dajjal, Rasulullah SAW memerintahkan seluruh umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT agar dilindungi olehnya. Doa ini dibaca setiap hari sebanyak minimal lima kali sehari.

Doa agar terlindung dari fitnah Dajjal ini dibaca pada akhir salat. Adapun, bacaan doa sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW adalah,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Bacaan latin: Allahumma inni audzubika min ‘adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal

Artinya: “Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, azab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR Muslim)

Dianjurkan pula memohon perlindungan Allah SWT dari fitnah Dajjal dengan membaca sepuluh ayat pertama surah Al Kahfi. Hal ini bersandar pada sebuah hadits shahih yang berasal dari Abu Darda RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah).” (HR Muslim)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Lakukan Hal Ini saat Mimpi Buruk, sesuai Ajaran Rasulullah



Yogyakarta

Mimpi adalah jendela menuju alam bawah sadar kita, tempat di mana pikiran dan perasaan terkadang melahirkan gambaran yang tak terduga.

Dalam kenyataannya, mimpi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, membawa inspirasi, atau bahkan memberikan peringatan. Setiap orang bisa saja mengalami mimpi baik ataupun buruk.

Dikutip dari buku Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah karya Muhammad Ibnu Sirin, bahwa terdapat dua macam mimpi, yaitu mimpi yang berasal dari Allah dan mimpi yang berasal dari setan.


Rasulullah SAW bersabda,

الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَاخْلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ

Artinya: “Ar-ru’ya ‘mimpi kebaikan’ berasal dari Allah sedang al hulmu ‘mimpi buruk’ berasal dari setan.” (HR Muslim)

Namun, terkadang mimpi buruk datang menghampiri, memicu rasa cemas dan kegelisahan yang tak diinginkan.

Dalam Islam, ada petunjuk dan anjuran dari Rasulullah SAW tentang bagaimana menghadapi mimpi buruk dan meredakan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.

Hadits Tentang Mimpi Buruk

Mengutip Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi dijelaskan bahwa terdapat beberapa hadits yang menceritakan mengenai mimpi buruk.

– Kitab Shahih Bukhari Muslim

Rasulullah SAW bersabda,

“Mimpi yang baik, datangnya dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari syaitan. Siapa saja yang bermimpi perkara yang tidak disukainya maka meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan dari syaitan, maka mereka tidak bisa memberikan mudarat.”

– Kitab Shahih Muslim

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang tidak disukai maka hendaknya meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan sebanyak tiga kali, kemudian berpindah posisi.”

– HR Imam Tirmidzi

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan perkara yang tidak disukai, maka jangan diceritakannya kepada siapa pun, dan hendaknya dia bangun kemudian shalat.”

Anjuran Ketika Mimpi Buruk

Dikutip dari buku Untukmu Yang Sedang Sakit: Tata Cara Bersuci, Shalat, Doa & Dzikir Saat Sakit karya Ammi Nur Baits, S.T., B.A. terdapat beberapa hal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika seseorang mendapati mimpi buruk, yaitu:

1. Meludah ke kiri sebanyak tiga kali
2. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan sebanyak tiga kali, dengan membaca ta’awudz
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

3. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan mimpi tersebut.
4. Bangun dan melaksanakan sholat.
5. Mengubah posisi tidurnya
6. Tidak boleh menafsirkan mimpi tersebut

Dikutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Imam an-Nawawi bahwa jika mendapati mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri sebanyak tiga kali dan membaca doa,

اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الأَحْلامِ

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi.” (HR Ibnu Sunni)

Insya Allah dengan melakukan beberapa anjuran tersebut ketika mengalami mimpi buruk, maka segala keburukan dari mimpi tersebut tidak akan menghampiri kita.

Karena sesungguhnya mimpi yang buruk berasal dari setan.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Hadits Rasulullah tentang 7 Lapis Bumi Dibuktikan Melalui Sains



Jakarta

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang menjelaskan bahwa Bumi terdiri dari tujuh lapisan. Ternyata hadits ini dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Apa sebenarnya makna hadits ini?

Bumi merupakan salah satu planet dari bagian dari tata surya yang berada dalam bagian dari galaksi Bima Sakti. Bumi juga merupakan planet terestrial, yaitu planet yang memiliki jarak terdekat dengan matahari, seperti planet Merkurius, Venus, dan Mars.

Jika dilihat dari struktur lapisannya, Bumi termasuk planet karang yang terdiri dari bebatuan. Bumi memiliki struktur berlapis-lapis sampai pada inti bumi (core). Struktur lapisan bumi ini, terdiri atas berbagai bentuk yang secara umum berupa lautan dan daratan.


Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti sekarang ini, Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits tentang lapisan Bumi.

Said bin Zaid bin Amru bin Nufail Ra. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barang siapa mengambil sejengkal tanah dengan zalim, maka Allah akan mengalungkannya pada hari kiamat setebal tujuh lapis bumi.” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain yang senada, Abu Salamah bin Abdurrahman Ra. mengisahkan bahwa ia pernah terlibat sengketa tanah dengan seseorang. Lalu, ia menemui Aisyah Ra., dan menceritakan permasalahan yang terjadi.

Aisyah Ra. pun berkata, “Wahai Abu Salamah, jauhilah permasalahan tanah, karena Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Barang siapa berbuat kezaliman (menyerobot tanah orang lain) meski hanya sebatas satu jengkal, maka akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi.” (HR. Bukhari)

Penegasan terkait tujuh lapisan Bumi juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 12

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا

Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Tafsir Hadits tentang 7 Lapisan Bumi

Mengutip buku Hadits-Hadits Sains oleh Abdul Syukur al-Azizi dijelaskan bahwa ajaran Islam melarang keras umatnya berbuat zalim (aniaya) terhadap dirinya maupun orang lain. Seseorang yang meninggalkan perintah Allah dan rasul-Nya, serta melanggar larangan-larangan agama adalah orang yang berbuat aniaya.

Allah SWT tidak pernah berbuat zalim kepada hamba-Nya, namun hamba itu sendiri yang berbuat zalim terhadap dirinya. Sehingga, kezaliman yang mereka perbuat itu akan menyebabkan kehidupan yang tidak harmonis.

Salah satu bentuk kezaliman seseorang kepada orang lain ialah mencuri atau menyerobot tanah yang menjadi hak orang lain.

Hadits tersebut secara umum melarang segala bentuk kezaliman, dan lebih spesifiknya ialah tindakan menyerobot tanah milik orang lain. Dosa besar akan menjadi ganjaran bagi orang yang zalim.

Tujuh Lapis Bumi dalam Pandangan Sains

Beberapa penelitian terbaru dari para ahli geologi mengungkapkan bahwa Bumi memiliki tujuh lapisan sebagaimana langit. Fakta ini telah diungkap Rasulullah SAW ratusan bahkan ribuan tahun sebelum adanya teknologi canggih.

Para ilmuwan menemukan fakta bahwa bumi berbentuk bulat telur, kemudian mereka menduga bahwa inti bola bumi mempunyai nucleus dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi.

Di antara dua lapisan ini, terdapat lapisan ketiga yang biasa disebut dengan “mantel”. Akan tetapi, teori bahwa bumi terdiri atas tiga lapisan (inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi), tidak bertahan lama karena munculnya temuan-temuan terbaru dalam sistem geologi yang memberi bukti lain.

Pengukuran dan percobaan terbaru yang dilakukan oleh para ahli geologi tersebut menunjukkan bahwa lapisan berisi nucleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, hingga mencapai 3.000.000 kali tekanan terhadap permukaan bumi atau tiga juta kali lebih dari permukaan bumi.

Tekanan tersebut memunculkan satuan (zat) yang berubah menjadi penopang, yang berarti bahwa jantung bumi sangatlah keras. Sementara itu, di sekelilingnya terdapat perairan dengan suhu yang sangat tinggi. Jadi, perut bumi terdiri atas dua tingkatan, bukan satu tingkatan seperti yang diyakini sebelumnya. Penelitian ini pernah dilakukan oleh U. S. Geological Survey.

Dari beberapa fakta yang ditemukan tersebut, para ilmuwan kemudian mengklasifikasikan bumi menjadi tujuh lapisan. Dari tujuh lapis bumi tersebut, terdapat kulit yang tipis, kemudian dikelilingi oleh empat lapisan yang bertingkat seperti jaring. Lalu, terbentuklah semuanya menjadi tujuh lapis bumi. Tujuh lapisan ini, memiliki perbedaan yang sangat jauh antara masing-masing tingkatan, baik dari segi susunan, ketebalan, suhu yang terdapat di sana, maupun satuan (zat) yang ada.

Wallahu a’lam.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Berpikir Sejenak Lebih Baik dari Ibadah 60 Tahun, Ini Haditsnya



Jakarta

Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa berpikir sejenak lebih baik daripada ibadah 60 tahun. Berpikir dalam hal ini mengarah ke tafakur.

Hadits tersebut berbunyi,

فِكْرَةُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً


Artinya: “Berpikir sejenak lebih baik daripada ibadah selama 60 tahun.” Redaksi lain berbunyi, “Tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah selama 60 tahun.”

Menurut Syaikh Al-Hifni sebagaimana dijelaskan Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashaihul ‘Ibad, maksud tafakur dalam hadits tersebut adalah tafakur tentang semua ciptaan Allah SWT, sakaratul maut, tentang siksa kubur, dan tentang kesulitan-kesulitan yang terjadi pada hari kiamat, itu lebih baik daripada ibadah yang banyak.

Tafakur terdiri dari lima macam, menurut jumhur. Di antaranya tafakur tentang ayat-ayat Allah SWT yang buahnya adalah tauhid dan yakin kepada Allah SWT; tafakur tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang buahnya adalah rasa cinta dan syukur kepada Allah SWT; tafakur tentang janji-janji Allah SWT yang buahnya adalah cinta kepada kebahagiaan akhirat.

Selanjutnya tafakur tentang ancaman Allah SWT yang buahnya adalah kewaspadaan dalam menjauhi maksiat dan mengagungkan Allah SWT. Terakhir, tafakur tentang sejauh mana ketaatan kepada Allah SWT dan kebaikan yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Tafakur yang kelima ini buahnya adalah rasa takut kepada Allah SWT.

Ali RA juga pernah mengatakan bahwa tiada ibadah yang nilainya sebanding dengan tafakur. Sebagian ali makrifat menyebut tafakur sebagai pelita hati. Jika tafakur itu hilang, tidak ada pelita lagi di hari seorang hamba.

Dalam Mukhtashar Ihya ‘Ulumuddin karya Imam al-Ghazali diterangkan, keutamaan tafakur disebutkan Allah SWT dalam bentuk pujian, “… dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS Ali Imran: 191)

Imam al-Ghazali juga menyebut suatu riwayat tentang anjuran untuk tafakur. Diceritakan, suatu hari Nabi SAW keluar menuju suatu kaum yang sedang bertafakur. Maka, Nabi SAW bertanya, “Apa yang sedang kamu kerjakan sehingga kamu tidak berbicara?”

Mereka menjawab, “Kami sedang memikirkan ciptaan Allah SWT.” Selanjutnya Nabi SAW bersabda, “Kalau begitu, maka lakukanlah. Berpikirlah tentang ciptaan Allah, tetapi jangan kamu memikirkan tentang-Nya. Sesungguhnya di barat ini ada bumi yang putih cahayanya perjalanan matahari empat puluh hari. Di dalamnya terdapat makhluk dari makhluk-makhluk Allah. Mereka tidak pernah mendurhakai Allah sekejap mata pun.”

Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu di mana setan terhadap mereka?” Beliau bersabda, “Mereka tidak tahu setan diciptakan atau tidak.”

Mereka berkata, “Bagaimana dengan anak Adam?” Beliau bersabda, “Mereka tidak tahu Adam diciptakan atau tidak.”

Namun demikian, hadits yang menyebut berpikir sesaat lebih baik daripada ibadah selama 60 tahun adalah dhaif. Hal ini diterangkan dalam buku 150 Hadits Dha’if yang Sering Dijadikan Dalil karya Abdul Bakir.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Jumat Adalah Sebaik-baiknya Hari, Ini Hadits dan Peristiwa di Baliknya


Jakarta

Jumat merupakan hari yang istimewa dalam Islam bahkan disebut sebagai hari raya pekanan umat Islam. Ada sebuah hadits yang menyebut, sebaik-baiknya hari adalah hari Jumat.

Hadits ini termuat dalam kitab Shahih Muslim. Dikatakan, hari Jumat merupakan hari di mana Nabi Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, dan dikeluarkan dari surga. Dari az-Zuhri, dari al-A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga.” (HR Muslim)


Hari Jumat Disebut sebagai Penghulu Hari

Dalam hadits lain yang bersumber dari Abu Lubanah al-Badri, Rasulullah SAW menyebut hari Jumat sebagai penghulu hari atau sayyidul ayyam. Beliau bersabda,

“Penghulu hari (sayyidul ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha. Dan pada hari Jumat itu terdapat lima kejadian, yaitu: Allah menciptakan Adam, Allah menurunkan Adam ke dunia, Allah mewafatkan Adam, hari Jumat adalah saat yang tidaklah seseorang memohon kepada Allah melainkan pasti dikabulkan selama ia tidak meminta barang yang haram, dan pada hari itu akan terjadi kiamat. Tidak ada malaikat yang dekat kepada Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan melainkan semuanya mencintai hari Jumat.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Jumat sebagai hari raya ini turut dijelaskan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan dalam kitab Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad. Ia mengatakan, hari Jumat adalah hari tambahan bagi orang yang telah masuk surga dan sebagai hari raya bagi orang yang ada di dunia.

Diterimanya Tobat Nabi Adam pada Hari Jumat

Ada banyak peristiwa yang terjadi pada hari Jumat, termasuk saat kiamat nanti. Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Kita adalah umat terakhir namun menjadi umat pertama kali di hari kiamat dan kita adalah umat yang pertama kali masuk ke dalam surga. Ahlu kitab diberi kitab sebelum kita dan diturunkan kepada kita setelah mereka maka mereka pun berselisih dan Allah memberikan kita petunjuk menuju kebenaran dalam perselisihan mereka; ini adalah hari mereka (hari Jumat) yang mereka berselisih di dalamnya dan Allah memberi petunjuk kepada kita kepada hari Jumat hingga dijadikan hari ini untuk kita, besok untuk Yahudi, dan hari setelah besok untuk Nasrani.” (HR Bukhari dan Muslim dalam kitab Al-Jumu’ah)

Peristiwa lain yang terjadi pada hari Jumat adalah diterimanya tobat Nabi Adam AS. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits yang dinukil Asmaji Muchtar dalam buku Fatwa-fatwa Imam Asy-Syafi’i Masalah Ibadah. Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda,

“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Allah SWT menciptakan Adam, pada hari itu Allah SWT menurunkannya ke bumi, pada hari itu diterima tobatnya, pada hari itu ia wafat, dan pada hari itu terjadi hari kiamat. Tidak ada dari hewan melata kecuali bertasbih kepada Allah SWT pada hari Jumat dari pagi hingga terbit matahari karena khawatir akan hari kiamat, kecuali jin dan manusia. Pada hari itu ada suatu waktu apabila seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah SWT, niscaya akan dikabulkan permohonannya.”

Raghib As-Sirjani dalam Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa’il wa Thuruq wa Amaliyah mengatakan, seluruh waktu dalam hari Jumat sejatinya baik. Namun, kata Raghib As-Sirjani, Allah SWT telah mengutamakan sebagian waktunya dari waktu-waktu lainnya. Waktu ini terletak antara Ashar dan Maghrib. Hal ini mengacu pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA,

“Sebaik-baiknya hari di mana matahari terbenam adalah hari Jumat; di dalamnya Adam Alaihissalam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan dari surga. Pada hari tersebut terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim salat dan berdoa melainkan Allah akan mengabulkannya.”

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Apa yang Dilakukan Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam?


Jakarta

Sebagian muslim mungkin pernah mengalami terbangun di tengah malam hari karena sebab tertentu misalnya, mendengar suara, mimpi, atau berpindah posisi. Bagi yang mengalami hal itu, Rasulullah SAW pernah menganjurkan sebuah kesunnahan.

Berdasarkan sejumlah keterangan hadits dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW oleh Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca zikir dan memanjatkan doa. Selain itu, Rasulullah SAW diceritakan mengambil air wudhu dan salat malam saat terbangun tersebut.

Keterangan ini berdasarkan dari Abdullah ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah terbangun tengah malam lalu beliau segera mengambil air wudhu dan melanjutkan tidurnya kembali. Berikut bunyi haditsnya,


“Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali.” (HR Bukhari)

Zikir dan Doa Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam

Dikutip dari Kitab Ad Da’awat dalam hadits Ubadah bin Shamit RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari kemudian ia mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.

Arab latin: Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.

Kemudian dia berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku,’ atau ia memanjatkan doa maka hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jikadia berwudhu lalu mendirikan salat maka salatnya tersebut akan diterima.” (HR Bukhari)

Selain itu, dikutip dari Sunan at-Tirmidzi Jilid 4 oleh Muhammad bin Isa bin Saurah (Imam at-Tirmidzi), Rasulullah SAW juga mengamalkan zikir lain sebagaimana disebut dalam riwayat dari Muhammad bin Nashar yang pernah mengutip dari Ummi Salamah RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah membaca zikir berikut saat terbangun di tengah malam

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَعَارٌ مِنَ البَلِ، قَالَ: رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم

Arab latin: Rabbiġْfir wārْḥamْ, wāhْdi lissabīl al-ʾaqūm

Artinya: Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.

Zikir berikut juga diamalkan Rasulullah SAW saat terbangun dari tidur karena terkejut. Bacaannya bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, dan At Tirmidzi dari kakek Amr bin Syu’aib.

بِسْمِ اللَّهِ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَرَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُون

Arab latin: Bismillahi ‘ā’ūْḏu bikalimātillahi al-ttāmmaẗi minْ ġaḍabihi waʿiqābihi wasyarri ʿibādihi waminْ hamarāti assyayāṭīni waʾānْ yaḥْḍurūn

Artinya: Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami beberapa kalimat yang diucapkan karena terkejut ketika tidur, “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan, dan kejahatan hamba-hamba-Nya, serta dari segala gangguan setan dan dari kedatangan mereka.”

Rasulullah SAW juga menganjurkan muslim yang terbangun pada tengah malam untuk mengangkat kain selimutnya sebelah dalam, kemudian bagian tersebut digunakan untuk membersihkan tempat tidur. Setelahnya, baru bisa dilanjutkan tidur berbaring dengan lambung kanan.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْزِعْ دَاخِلَة إِزَارِهِ ثُمَّ لْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ فَإِنَّهُ لايَدْرِى مَا حَدَثَ عَلَيْهِ بَعْدَهُ ثُمَّ لْيَضْطَجِعْ عَلَى جَنْبِهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ لَيَقُلْ ، بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا حَفِظْتَ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila seseorang dari kamu bangun di waktu malam, lalu kembali ke tempat tidurnya, hendaklah ia mengangkat kain selimutnya yang sebelah dalam. Kemudian hendaklah ia membersihkan tempat tidur itu dengannya. Karena, ia tidak mengetahui apa yang telah ada di tempat tidur itu sesudahnya. Setelah itu, hendaklah ia berbaring di atas lambung kanannya itu lalu mengucapkan, ‘Dengan nama-Mu, ya Allah, aku meletakkan lambungku; dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku, rahmatilah dia. Jika Engkau melepaskannya, peliharalah dia sebagaimana Engkau memelihara jiwa hamba-hamba-Mu yang baik-baik.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Hadits dan Ayat Al-Qur’an tentang Larangan Minum Khamr


Jakarta

Khamr adalah semua jenis minuman yang bersifat memabukkan. Sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits menjelaskan tentang larangan meminum khamr.

Dikutip dari buku Pengantar Studi Quran, Fiqih, Manhaj oleh H. Brilly El-Rasheed, secara bahasa, khamr berarti menutupi. Sedangkan secara istilah, khamr diartikan sebagai sebagai jenis minuman yang memabukkan dan menutupi kesehatan akal. Khamr bisa berasal dari buah-buahan seperti anggur, kurma, madu, gandum, dan biji sya’ir.

Allah SWT mengharamkan khamr bukan tentu karena hal tersebut buruk untuk manusia. Khamr adalah induk dari segala macam dosa yang memiliki mudharat yang besar karena dapat membahayakan jiwa, raga, dan akal, serta harta peminumnya.


Ayat Al-Qur’an dan Hadits Larangan Meminum Khamr

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an berkaitan dengan pelarangan meminum khamr. Berikut beberapa ayat tersebut:

1. Surah Al Baqarah Ayat 219

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamr dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir.

2. Surah Al Maidah Ayat 90

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

Ada sejumlah hadits mengenai larangan untuk meminum khamr. Salah satunya, dikutip dari buku Dosa Dosa Besar oleh Imam Adz-Dzhabi, Rasulullah SAW bersabda,

اخْتَنِبُوا الخَمْرَ فَإِنَّهَا أُمُّ الْخَبَائِثِ

Artinya: “Jauhilah arak, sebab ia merupakan induk segala hal yang kotor (keji).”

Dalam riwayat lain, Ibnu ‘Umar berkata yang mengutip dari sabda Rasulullah SAW.

كُلُّ مُسْكِرٍ حَمْرٌ وَكُلُّ حَمْرٍ حَرَامٌ وَمَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِي الدُّنْيَا وَمَاتَ وَلَمْ يَتُبْ مِنْهَا وَهُوَ مُدْمِنُهَا لَمْ يَشْرَبْهَا فِي الآخِرَةِ

Artinya: Semua yang memabukkan itu disebut khamr (arak). Dan semua khamr itu haram. Barangsiapa meminum khamr di dunia lalu mati dan belum bertaubat darinya juga dia masih terus meminumnya, niscaya ia tidak akan meminumnya di akhirat. (HR Muslim)

Hal serupa dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda,

ثَلاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمُ الجَنَّةَ مُدْمِنُ الخَمْرِ وَالْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالدَّيَوْثُ وَهُوَ الَّذِي يُقِرُّ السُّوْءَ فِي أَهْلِهِ

Artinya: Tiga golongan orang yang diharamkan Allah untuk masuk surga; yaitu orang yang terus-menerus minum khamr, orang yang durhaka kepada ibu- bapaknya, dan orang yang membiarkan istrinya berbuat serong. (HR Ahmad)

Khamr adalah induk dari segala macam dosa yang memiliki mudharat yang besar karena dapat membahayakan jiwa, raga, dan akal, serta harta peminumnya. Untuk itu, khamr diharamkan karena dapat menghilangkan dan merusak akal manusia sehingga peminumnya menjadi seperti orang gila sekaligus merusak kesehatan manusia.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Mendoakan Sesama Muslim dalam Islam, Ini Dalilnya


Jakarta

Berdoa adalah salah satu amalan dengan sejumlah keutamaan yang dapat dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits pun menjelaskan keutamaan mendoakan sesama muslim.

Islam sangat menganjurkan untuk berdoa karena terdapat keutamaan-keutamaan di dalamnya. Allah SWT berfirman dalam surah Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri. Seorang muslim juga dapat berdoa untuk orang lain apalagi bila orang yang didoakan juga tidak mengetahui hal tersebut.

Keutamaan dan Dalil Mendoakan Sesama Muslim

Keutamaan mendoakan sesama muslim disebutkan dalam salah satu hadits riwayat Muslim. Berdasarkan hadits tersebut, malaikat juga turut mendoakan orang yang berdoa tiap kali mereka mendoakan sesama muslim.

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu kecuali malaikat berkata, ‘Dan untuk kamu juga seperti itu.'” (HR Muslim)

Melalui riwayat lainnya disebutkan pula bawah mendoakan sesama muslim termasuk jenis doa yang mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْء الْمُسْلِم لأخيه بظهر الغيب مُسْتَجَابَةٌ، عندَ رأْسه مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلِّمَا دَعَا الأَخِيهِ بِخَيْرِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بمثل رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Artinya: “Doa seorang muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di kepala seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas; bila ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan, ‘Amin, dan untukmu juga seperti itu.'”

Selain itu, dikutip dari Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam an Nawawi, ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya. Salah satunya, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 10,

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ١٠

Artinya: “Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

Surah Muhammad ayat 19 berisikan memohonkan ampunan dosa bagi orang lain. Allah SWT berfirman:

فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ࣖ ١٩

Artinya: “Ketahuilah (Nabi Muhammad) bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kegiatan dan tempat istirahatmu.”

Allah SWT juga berfirman dalam surah Ibrahim ayat 41 tentang bacaan doa yang dapat diamalkan untuk mendoakan sesama muslim. Berikut bacaannya:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ࣖ ٤١

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

5 Hadits Keutamaan Menuntut Ilmu, Salah Satunya Dimudahkan Masuk Surga


Jakarta

Menuntut ilmu termasuk anjuran dalam Islam. Terkait hal ini bahkan dijelaskan dalam sejumlah dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Hukum menuntut ilmu sendiri bagi muslim adalah wajib sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi,

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR Muslim)


Dijelaskan dalam buku Syarah Hadits Keutamaan Menuntut Ilmu karya Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa warisan terbaik bukan harta yang ditinggalkan, melainkan ilmu yang bermanfaat. Begitu mulianya ilmu dalam pandangan Islam.

Merangkum arsip detikHikmah dan buku Inilah! Wasiat Nabi Bagi Para Penuntut Ilmu oleh Drs Wendi Zarman, berikut sejumlah hadits yang menyebut terkait keutamaan menuntut ilmu.

1. Termasuk Sedekah Jariyah

“Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

2. Mendapat Ridho Allah SWT

“Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud).

3. Dimudahkan Masuk Surga

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

4. Warisan Para Nabi

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Disambut Rasulullah SAW

“Selamat datang wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penutup ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaugi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (Shahih: HR Ath-Thabrani no. 7347 dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com