Tag Archives: hasan ayyub

Hari yang Dianjurkan untuk Potong Kuku Menurut Islam


Jakarta

Potong kuku termasuk salah satu fitrah manusia sebagaimana dikatakan Rasulullah SAW. Selain itu, memotong kuku juga menjadi salah satu cara menjaga kebersihan.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya,

“Lima perkara yang termasuk fitrah; mencukur rambut kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR Bukhari dan Muslim)


Hasan Ayyub dalam Fiqhul ‘Ibadat yang diterjemahkan Abdurrahim menyebut bahwa apabila perkara-perkara dalam hadits tersebut dilakukan maka muslim dianggap menepati fitrahnya sebagai manusia yang sifatnya baik sekaligus berpenampilan rapi.

Lalu, kapan saja hari yang dianjurkan untuk potong kuku menurut Islam?

Hari yang Dianjurkan untuk Potong Kuku

Menukil dari kitab Al Fiqh ‘Ala Al Madzhahib Al Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al Juzairi terjemahan Shofa’u Qolbi Djabir disebutkan bahwa hari Senin, Kamis dan Jumat menjadi hari yang dianjurkan atau paling baik untuk memotong kuku.

Syeikh Zainuddin Al Malibari melalui kitab Fathul Mu’in yang diterjemahkan Bahrudin Fuad menyebut sunnah potong kuku hendaknya dilakukan pada Kamis atau Jumat pagi. Meski demikian, sebagian imam salaf lebih menyukai memotong kuku pada hari Jumat, Imam Nawawi mengatakan hal tersebut dalam Al Majmu Syarh Al Muhadzdzab-nya.

Hadits Rasulullah SAW Memotong Kuku Hari Jumat

Menurut buku Fikih Mazhab Syafi’i yang disusun Abu Ahmad Najieh, terdapat hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW memotong kukunya pada Jumat. Dari Al Bazzar berkata,

“Sesungguhnya Nabi SAW memotong kukunya dan memendekkan kumisnya pada hari Jumat.” (HR Al Bazzar)

Berikut tata cara memotong kuku sebagaimana diterangkan oleh Imam Nawawi yang dikutip dari buku Perempuan Bertanya, Fikih Menjawab oleh Nurul Asmayani.

1. Tata Cara Potong Kuku Tangan

  • Potong kuku tangan dimulai dari bagian kanan, tepatnya telunjuk tangan kanan.
  • Setelah telunjuk tangan kanan, beralih ke jari tengah kanan, jari manis hingga kelingking kanan. Terakhir, potong kuku ibu jari tangan kanan.
  • Jika sudah, beralih ke jari kiri. Dimulai dari jari kelingking kiri, jari manis kiri, jari tengah kiri, jari telunjuk dan diakhiri dengan memotong ibu jari kiri.

2. Tata Cara Potong Kuku Kaki

  • Dimulai dari jari kelingking kaki kanan.
  • Setelah itu, potong jari manis kaki kanan dan seterusnya hingga mencapai ibu jari kaki kanan.
  • Jika sudah selesai bagian kanan, beralih ke kuku kaki jari kiri dimulai dari ibu jari sampai kelingking.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Muharram Arab-Latin Sesuai Sunnah Nabi


Jakarta

Umat Islam sedang memasuki Muharram, bulan terbaik untuk puasa setelah Ramadan. Muslim yang menjalankan ibadah ini bisa membaca doa buka puasa Muharram ketika tiba waktu berbuka.

Membaca doa buka puasa Muharram–termasuk puasa lainnya–merupakan sunnah dalam berpuasa. Menurut sebuah hadits, doanya orang yang berbuka puasa tidak akan tertolak. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al Ashr RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ لِلصَّابِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ


Artinya: “Sesungguhnya bagi orang yang berbuka puasa ketika ia berbuka: doa yang tidak akan ditolak.” (HR Ibnu Majah dalam kitab Ash-Shiyam. Al-Bushiri mengatakan sanadnya shahih dan Ibnu Asakir menyatakan hadits ini hasan)

Imam Ahmad, Ibnu Khuzaimah, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al Baihaqi turut mengeluarkan hadits serupa dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani. Imam Ahmad mengeluarkan dengan redaksi lebih panjang sebagai berikut,

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزْنِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Artinya: “Ada tiga orang yang tidak ditolak doanya: imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa orang dizalimi, Allah akan mengangkatnya di atas awan, dan membukakan untuknya pintu-pintu langit dan berkata, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun setelah saat ini’.”

Doa Buka Puasa Muharram

Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha memaparkan sejumlah dosa buka puasa yang dibaca Rasulullah SAW. Berikut di antaranya.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud)

Dalam riwayat lain dalam Sunan Abu Dawud dari Muadz bin Zuhrah, Rasulullah SAW membaca doa buka puasa berikut ketika telah berbuka,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu a ‘alaa rezekika afthartu

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”

Rasulullah SAW juga pernah membaca doa buka puasa berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innak antas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Doa buka puasa Rasulullah SAW tersebut terdapat dalam kitab Ibnu Sunni dari riwayat Ibnu Abbas RA.

Sunnah Buka Puasa

Ada sejumlah sunnah dalam buka puasa yang bisa dikerjakan umat Islam. Berikut di antaranya.

1. Menyegerakan Berbuka

Sunnah berpuasa yang pertama adalah menyegerakan berbuka. Dalilnya mengacu pada hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

Dijelaskan dalam kitab Taisirul-Alam Syarh Umdatul-Ahkam (Kitab Syarah Hadits Bukhari dan Muslim) karya Abdullah bin Abdurrahman Alu Basam yang diterjemahkan Kathur Suhardi, sunnah menyegerakan berbuka dalam hadits tersebut dilakukan ketika matahari sudah terbenam.

2. Membaca Doa Buka Puasa

Sunnah berpuasa lainnya adalah membaca doa buka puasa. Kesunnahan ini mengacu pada sejumlah hadits yang berisi doa-doa yang dibaca Rasulullah SAW begitu masuk waktu berbuka. Di antaranya hadits dalam kitab Sunan Abu Dawud dan Ibnu Sunni.

3. Berbuka dengan Kurma dan Air Putih

Berbuka dengan kurma juga termasuk sunnah nabi. Apabila tidak ada kurma maka bisa berbuka dengan sedikit air putih. Kesunnahan ini bersandar pada riwayat Anas bin Malik RA, ia berkata, “Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum salat, bila tidak ada (beliau berbuka) dengan kurma kering dan bila tidak ada beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR Abu Dawud, Hakim, dan Daruquthni. Daruquthni menyatakan hadits ini sanadnya shahih dan At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan gharib.)

Menurut penjelasan dalam kitab Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub dan diterjemahkan Abdurrahim, sunnahnya berbuka dengan kurma basa, kurma kering atau air dengan bilangan ganjil: satu, tiga, lima dan seterusnya.

Jadwal Buka Puasa Muharram

Berikut jadwal buka puasa Muharram hari ke-1 sampai 10 untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

  • 1 Muharram/Minggu 7 Juli 2024: 17.54 WIB
  • 2 Muharram/Senin, 8 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 3 Muharram/Selasa, 9 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 4 Muharram/Rabu, 10 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 5 Muharram/Kamis, 11 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 6 Muharram/Jumat, 12 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 7 Muharram/Sabtu, 13 Juli 2024: 17.55 WIB
  • 8 Muharram/Minggu, 14 Juli 2024: 17.56 WIB
  • 9 Muharram/Senin, 15 Juli 2024: 17.56 WIB
  • 10 Muharram/Selasa, 16 Juli 2024: 17.45 WIB

detikers juga bisa melihat jadwal buka puasa Muharram di wilayah Indonesia lainnya di sini.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Orang Meninggal Perempuan, Diawali Allahummaghfirlaha


Jakarta

Doa untuk orang meninggal dibedakan untuk laki-laki dan perempuan. Bacaan doa tersebut sebetulnya sama, namun hanya diubah kata gantinya menjadi dhomir perempuan. Misalnya jika untuk jenazah laki-laki allahummaghfirlahu, maka untuk perempuan allahummaghfirlaha.

Doa ini bisa dibaca kapan saja, namun biasanya dibaca dalam prosesi sholat jenazah. Simak bacaan doa untuk orang meninggal perempuan berikut ini, lengkap dengan tata cara membacanya dalam sholat jenazah.

Doa untuk Orang Meninggal Perempuan

Doa untuk orang meninggal perempuan bisa dipilih versi singkat maupun versi lengkapnya.


Versi Singkat

Bacaan doa untuk orang meninggal perempuan yang mudah dihafalkan adalah versi singkatnya. Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Kitab Terlengkap Bersuci, Shalat, Puasa, Shalawat, Surat-Surat Pendek, Hadits Qudsi dan Hadits Arba’in Pilihan, serta Dzikir & Doa oleh Ustadz Rusdianto

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Arab latin: Allahummaghfir lahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakan ia, dan ampunilah dosa dan kesalahannya.”

Versi Lengkap

Berdasarkan buku Majmu’ Syarif (Perempuan) yang disusun Ibnu Wathiniyah, bacaan doa untuk orang meninggal perempuan versi lengkap masih ditambah dengan beberapa doa. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِعْ مَدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfir lahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi madkhalahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal baradi wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadha minad danas wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa wa ahlan khairan min ahlihaa wa zaujan khairan min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabin nar

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan gantilah pasangan hidupnya yang lebih baik daripada pasangan hidupnya yang dahulu, masukkanlah ia ke dalam surga, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”

Bacaan Sholat Jenazah Perempuan

Pelaksanaan sholat jenazah hanya dilakukan dengan berdiri dan empat kali takbir. Bacaan sholatnya terdapat perbedaan untuk perempuan dan laki-laki. Perbedaannya terletak pada takbir ketiga dan keempat. Berikut tata caranya:

1. Membaca Niat

Untuk memulai sholat jenazah, maka harus membaca niat, bisa di dalam hati atau dilafalkan. Dikutip dari NU Online, berikut bacaan niat ketika menjadi makmum sholat jenazah untuk jenazah laki-laki maupun perempuan:

أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَةٍ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.”

2. Takbir Pertama: Al-Fatihah

Pada takbir pertama, jemaah membaca surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Arab latin: (1) bismillâhir-raḫmânir-raḫîm. (2) al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn. (3) ar-raḫmânir-raḫîm. (4) mâliki yaumid-dîn. (5) iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în. (6) ihdinash-shirâthal-mustaqîm. (7) shirâthalladzîna an’amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn.

Artinya: “(1) Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, (3) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (4) Pemilik hari Pembalasan. (5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (6) Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.” (QS Al Fatihah: 1-7).

3. Takbir Kedua: Sholawat Nabi

Pada takbir kedua membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW seperti yang dibaca seperti saat tasyahud akhir pada sholat. Bacaannya adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Arab latin: Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

4. Takbir Ketiga: Doa Jenazah Perempuan

Pada takbir ketiga membaca doa untuk orang meninggal perempuan (allahummaghfirlaha) seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Doa ini bisa dibaca versi singkat maupun lengkapnya.

5. Takbir Keempat: Doa Jenazah Perempuan dan Umat Muslim

Pada takbir keempat atau yang terakhir adalah membaca doa untuk jenazah perempuan dan umat muslim pada umumnya. Bacaanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرُهَا وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Arab latin: Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa, wa laa taftinnaa ba’dahaa, waghfir lanaa walahaa

Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), janganlah Engkau memberi fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia.”

6. Salam

Kemudian diakhiri dengan salam. Bacaan salam sama seperti shalat biasanya, namun dilakukan tetap dalam posisi berdiri dan menghadap ke kanan lalu kiri. Bacaanya sebagai berikut:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Arab latin: Assalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakatuh

Artinya: “Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian.”

Bisa Dibaca di Luar Sholat Jenazah

Doa untuk orang meninggal perempuan, bisa dibaca setiap saat selain saat sholat jenazah.
Berdasarkan buku Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah sesuai Sunnah Rasul oleh Hasan Ayyub, tidak ada batasan waktu untuk membaca doa tersebut.

“Boleh mengulang-ulang doa untuk mayit meski dilakukan di atas kubur,” tulis Hasan Ayyub dalam buku tersebut.

Demikian penjelasan mengenai bacaan doa orang meninggal perempuan (allahummaghfirlaha). Umat muslim sebaiknya menghafalkan doa ini agar bisa turut melaksanakan shalat jenazah dengan benar.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com