Tag Archives: health

Kasus TBC Resisten Obat Masih Tinggi, Wamenkes Soroti Hal Ini


Jakarta

Indonesia masih menghadapi tantangan besar menanggulangi tuberkulosis (TBC) resisten obat. Per 2024, terdapat sekitar 12.000 kasus TB resisten obat dengan tingkat keberhasilan pengobatan baru di angka 59 persen.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menegaskan kondisi ini harus menjadi perhatian serius.

“Tantangan kita untuk melakukan penatalaksanaan TBC resisten ada di hadapan kita. Keberhasilannya harus terus meningkat ke depan,” ujar Dante di Jakarta, Kamis (2/10/2025).


Menurut Dante, hadirnya regimen pengobatan baru bernama BIPAL-M atau Bipalem membawa angin segar bagi pasien TB resisten obat. Jika sebelumnya terapi bisa berlangsung hingga 18 bulan dengan konsumsi lebih dari 20 tablet per hari, kini pengobatan cukup enam bulan saja, dengan hanya 4 hingga 5 tablet per hari.

“Dengan regimen lama, pengobatan TB resisten bisa menghabiskan hingga Rp 120 juta per pasien. Sementara dengan BIPAL-M, jika patuh berobat, biayanya hanya sekitar Rp 9 juta,” lanjut Dante.

Selain lebih terjangkau, terapi singkat diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan pasien yang selama ini menjadi tantangan utama. Banyak kasus TB resisten obat muncul akibat pasien menghentikan pengobatan di tengah jalan, sehingga obat standar tak lagi efektif.

Target 2025

Kementerian Kesehatan menegaskan komitmennya mempercepat penanganan TB di Indonesia. Mengacu pada estimasi World Health Organization (WHO), jumlah kasus TBC di Tanah Air mencapai 1,09 juta orang setiap tahun.

“Yang paling penting adalah upaya notifikasi. Jadi, 1.090.000 orang itu harus dicek semua sebelum diobati. Target kita, 90 persen di tahun 2025 sudah dicek secara total, dan setelah dicek langsung diobati. Inilah yang disebut enrollment target,” jelas Dante.

Ia menambahkan, capaian pengobatan TBC kini menunjukkan progres positif.

“Enrollment target juga 90 persen, dan untuk saat ini yang sudah ditemukan sudah tercapai enrollment obatnya. Tingkat kesembuhan sudah mencapai 90 persen sesuai target. Kita akan melakukan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, semua harus diberdayakan supaya pengobatan TBC ini berjalan,” katanya.

Sementara Direktur Yayasan Riset dan Pelatihan Respirasi Indonesia Prof Erlina Burhan, menilai regimen baru Bipalem sebagai terobosan besar. Menurutnya, selain lebih singkat, efek samping obat juga lebih dapat dikelola.

“Selama ini, pengobatan TB resisten obat menjadi masalah besar karena pasien harus menjalani terapi hingga 18 bulan dengan jumlah obat yang sangat banyak. Dengan Bipalem, pengobatan cukup enam bulan saja. Obat yang diminum hanya 4 hingga 5 tablet per hari, dan efek sampingnya lebih bisa dimanage,” jelasnya.

Bahkan, kata Dante, ke depan pemerintah bersama lembaga riset internasional akan memulai uji klinis terapi super singkat, hanya satu bulan pengobatan. Uji klinis ini dijadwalkan berlangsung pada 2027 hingga 2029.

Jalan Panjang Menuju Eliminasi TB

Meski berbagai inovasi hadir, Dante mengingatkan bahwa obat tidak cukup. Peran tenaga kesehatan dalam mendampingi pasien sejak awal hingga akhir pengobatan tetap menjadi kunci.

“Dalam upaya menurunkan angka TBC, kita berhadapan dengan berbagai macam hal di masyarakat. Salah satunya adalah TBC resisten obat yang tidak bisa diobati dengan obat standar. Maka, pendampingan pasien sangat penting agar terapi benar-benar tuntas,” tegasnya.

(naf/naf)



Sumber : health.detik.com

Jalan Kaki Pagi Vs Sore, Mana yang Paling Efektif Bakar Kalori-Sehatkan Jantung?

Jakarta

Jalan kaki menjadi aktivitas sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Meski terkesan sepele, kebiasaan ini terbukti membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berjalan kaki secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit kronis, mulai dari penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, hingga gangguan fungsi kognitif. Bahkan, diyakini sebagai resep panjang umur.

Dikutip dari Very Well Mind Health, manfaat jalan kaki tidak selalu sama di setiap waktu. Jalan kaki di pagi, siang, sore, masing-masing memiliki kelebihan tersendiri sesuai dengan tujuan kesehatan yang ingin dicapai.


Mana waktu terbaik untuk bakar lemak dan menyehatkan jantung? Berikut catatannya.

Manfaat Jalan Kaki Pagi Hari

Membakar lemak

Olahraga sebelum sarapan mendorong tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, sehingga pembakaran lemak berlangsung lebih optimal. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang berjuang menurunkan berat badan atau pasien yang tengah berjuang dengan obesitas.

Melancarkan aliran darah ke otak

Bagi lansia dengan berat badan berlebih, berjalan kaki di pagi hari membantu mengurangi dampak buruk kebiasaan duduk terlalu lama, terutama pada fungsi aliran darah ke otak.

Meningkatkan energi

Jalan kaki di pagi hari bisa memicu peningkatan hormon kortisol yang berperan dalam kewaspadaan, membuat tubuh terasa lebih segar dan siap memulai aktivitas.

Tidur lebih nyenyak di malam hari

Paparan cahaya matahari pagi membantu mengatur pelepasan hormon melatonin yang berpengaruh pada siklus tidur. Hasilnya, kualitas tidur di malam hari bisa lebih baik.

Jalan Kaki Siang atau Sore

Jika pagi hari terasa sulit, berjalan kaki setelah makan siang atau menjelang sore juga tidak kalah bermanfaat.

Mengurangi waktu duduk

Jalan kaki di sela aktivitas membantu memecah waktu duduk yang panjang. Hal ini berpengaruh positif bagi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.

Menyeimbangkan gula darah

Beberapa penelitian menunjukkan, berjalan kaki segera setelah makan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi risiko peradangan ringan.

Meningkatkan suasana hati

Jalan kaki di ruang terbuka hijau, seperti taman atau area dengan pepohonan, terbukti mampu menurunkan rasa cemas, lelah, hingga depresi. Sebaliknya, berjalan di area perkotaan pada siang hari tidak memberikan efek mental yang sama besar.

Jalan Kaki Sore

Setelah seharian beraktivitas, sore hari bisa menjadi momen tepat untuk berjalan santai.

Mengurangi stres

Jalan kaki sore hari efektif meredakan ketegangan dan membantu tubuh lebih rileks setelah beraktivitas.

Meningkatkan suasana hati, terutama di perkotaan

Studi menunjukkan, penduduk kota yang meluangkan waktu untuk jalan kaki di sore hari cenderung memiliki suasana hati yang lebih baik.

Jalan kaki sore juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, berkurangnya kecemasan, peningkatan regulasi gula darah bila dilakukan setelah makan malam, serta perbaikan penanda lipid dan peradangan.

Terlepas dari waktu yang dipilih, kunci utama adalah konsistensi. Jalan kaki kapan pun akan meningkatkan aktivitas fisik harian yang membawa sederet manfaat, antara lain:

  • Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
  • Mengurangi risiko penyakit kronis
  • Memperbaiki suasana hati dan kesehatan mental
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Memperkuat sistem imun
  • Memperlambat proses penuaan
  • Meningkatkan fungsi kognitif

Dengan kata lain, tidak ada waktu yang benar-benar salah untuk berjalan kaki. Sesuaikan dengan rutinitas harian dan tujuan kesehatan, lalu jadikan kebiasaan ini bagian dari gaya hidup sehari-hari.

(naf/kna)



Sumber : health.detik.com

Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?


Jakarta

Bau atau aroma pada vagina memang bisa membuat tidak nyaman. Meskipun sebagian aroma sebenarnya normal, namun jika muncul bau yang tidak sedap, hal ini sering kali membuat wanita merasa khawatir.

Dikutip dari laman Prevention, vagina memang tidak seharusnya beraroma seperti bunga mawar. Namun, ada beberapa jenis aroma yang masih tergolong normal dan bisa dikenali.

“Seharusnya tidak berbau menyengat,tapi ada aroma vagina yang normal,” kata direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause Lauren Streicher, MD.


“Seorang perempuan yang diajari bahwa alat kelaminnya tidak sedap sejak usia muda lebih cenderung mencium bau [tidak sedap] ketika tidak ada yang mencurigakan,” katanya.

Ada beberapa aroma vagina lebih umum dibandingkan yang lain. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RS Winnie Palmer, Christine Greves, MD, bau ini cukup sering muncul:

  • Bau asam atau tajam
  • Bau ragi
  • Bau yang sedikit manis
  • Bau metalik
  • Bau seperti amonia
  • Bau seperti bau badan.

Penyebab Aroma Vagina

Salah satu penyebab bau vagina yang normal di antaranya adalah keringat.

Menurut dokter kandungan dan ginekolog Kiarra King, MD, FACOG, bau badan dan vagina yang berkeringat sebenarnya merupakan alasan yang sangat umum untuk bau vagina.

“Di mana pun terdapat banyak folikel rambut dan kelenjar keringat yang kita temukan di ketiak dan juga di daerah kemaluan dengan rambut kemaluan, akan selalu ada kecenderungan lebih tinggi untuk berkeringat,” jelas dr King.

“Dan jadi di mana Anda memiliki keringat dan kelembapan dan terutama di mana ada rambut yang berpotensi memerangkap kelembaban, dan bakteri, itu hanyalah pengaturan yang sempurna untuk bau,” tambahnya.

Selain itu, ketidakseimbangan flora normal di vagina juga bisa menyebabkan bau amis, iritasi, keputihan encer, atau tidak ada sama sekali. Bakteri bisa menyerang kapan saja, tapi paling parah setelah menstruasi atau berhubungan seks, sebab darah dan air mani mengganggu pH alami.

Adapun kemungkinan penyebab bau vagina yang tidak normal yaitu vaginosis bakteria, jenis peradangan vagina yang paling umum yang disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina. Hal ini menyebabkan keputihan, bau tak sedap, dan iritasi.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan encer berwarna abu-abu.

“Mungkin ada iritasi atau gatal di area vagina atau vulva [dan] mungkin ada bau yang menurut orang-orang adalah bau amis atau busuk,” kata dr King.

Sementara, penyebab langka dari bau vagina di antaranya kanker serviks, dan fistula rektovagial, hubungan antara vagina dan rektum atau anus yang seharusnya tidak ada.

Cara Mencegah Bau Vagina yang Tidak Sedap

Berikut beberapa cara mencegah bau vagina:

  1. Gunakan pembersih yang lembut. dr King menyarankan penggunaan sabun lembut tanpa pewangi atau bahkan hanya air. Lakukan pembersihan secara eksternal pada area vulva dan tidak menggunakan apapun ke dalam vagina, serta bersihkan area lipatan labia.
  2. Makan makanan seimbang. Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, produk susu, daging, serta alkohol yang berlebihan bisa mengubah aroma vagina
  3. Tetap terhidrasi. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan urine berbau amonia pekat yang bisa meninggalkan bau aneh di vagina.
  4. Kenakan pakaian ringan dan menyerap keringat. Sebab, semakin ketat pakaian, semakin banyak panas dan kelembaban terperangkap di dalam dan sekitar vulva, sehingga meninggalkan risko bau tak sedap.

Kapan Harus Waspada?

Secara umum, jika bau tidak normal terus berlanjut dan disertai gejala tambahan seperti nyeri, rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Menurut dr King apapun yang tidak biasa atau tidak nyaman dalam hal keluarnya cairan atau bau, tentu harus dievaluasi dan diperiksa.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Jangan Terlalu Pagi, Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi


Jakarta

Kopi merupakan minuman ‘wajib’ bagi sebagian orang sebelum beraktivitas. Minum kopi pada waktu tertentu bisa memberikan dampak besar pada tingkat energi dan kesehatan.

Dikutip dari laman Health, sebetulnya, waktu terbaik minum kopi bergantung pada energi alami, ritme sirkadian dan seberapa sensitif tubuh terhadap kafein. Tapi secara umum, kedua waktu berikut bisa menjadi momen yang tepat untuk minum kopi:

1. Tengah Pagi-Menjelang Siang (Sekitar pukul 9.30-11.30)

Penelitian menunjukkan bahwa kortisol, hormon yang bertanggung jawab atas kewaspadaan mulai meningkat secara alami di pagi hari dan mencapai puncaknya tepat saat seseorang bangun. Akan tetapi, kadar kortisol pada akhirnya menurun seiring berjalannya waktu di pagi hari, sehingga seseorang mungkin merasa kurang waspada. Saat itu diduga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati secangkir minuman berkafein.


“Tidak ada panduan khusus untuk menunggu minum kafein hingga kadar kortisol menurun, karena sensitivitas setiap orang berbeda,” kata ahli diet Kourtney Johnson, RD, LD.

Namun, membiarkan tubuh terbangun secara alami sebelum minum kopi bisa membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang pagi.

“Jika Anda menunggu bahkan 90 menit setelah membuka mata untuk minum secangkir kopi pagi Anda, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih besar,” kata psikologi klinis Michael Breus, PhD.

Menunda minum kopi hingga setelah sarapan juga bisa menjadi langkah yang cerdas. Sebab, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal ketika minum kopi dalam keadaan perut kosong.

Kendati demikian, tidak semua ahli sepakat dengan hal ini. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa menunda minum kopi tidak membantu menghindari penurunan energi di sore hari. Bahkan kebiasaan itu justru bisa membuat seseorang cenderung minum kopi tambahan di waktu yang terlalu malam.

2. Siang Hari-Menjelang Sore Hari (Sekitar pukul 12.00-13.00)

Banyak orang yang mengalami penurunan energi beberapa jam setelah makan di siang hari. Jadi, menurut ahli diet Johnson, secangkir kopi di sore hari mungkin menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kewaspadaan dan fokus mental.

“(Itu karena) kafein menghalangi adenosin, zat kimia yang menumpuk di otak Anda dan membuat Anda merasa mengantuk,” kata spesialis pengobatan tidur, Angela Holliday Bell, MD.

Tapi, secangkir kopi mungkin tidak cocok untuk semua orang. Bagi orang yang memiliki toleransi kafein rendah, efeknya terhadap kualitas tidur bisa lebih besar. Tapi, ada juga orang yang tetap bisa mengonsumsi kafein di waktu lebih sore tanpa masalah. Semua bergantung pada masing-masing individu.

Kapan Harus Menghindari Asupan Kopi?

Berikut waktu-waktu yang sebaiknya dihindari dalam mengonsumsi kopi.

1. Sore atau Malam (Setelah jam 3 Sore)

Kafein bisa bertahan lama di dalam tubuh setelah kopi diminum. Jadi, minum secangkir kopi terlalu malam bisa mengganggu tidur. Khususnya, asupan kafein di sore hari bisa menyebabkan:

  • Tidur yang kurang nyenyak
  • Susah tidur
  • Gejala kurang tidur pada hari berikutnya, ada perubahan suasana hati, kelelahan, serta kesulitan fokus atau menyelesaikan tugas.

Rata-rata orang membutuhkan waktu antara enam hingga delapan jam untuk memetabolisme kafein ,” kata Breus. Jadi, mengurangi asupan kafein sekitar pukul 15.00 akan membuat seseorang siap tidur pukul 23.00.

Kendati demikian, setiap orang memetabolisme kafein secara berbeda. Beberapa orang memiliki variasi genetik, sehingga tubuh memproses stimulan lebih lambat. Artinya, mereka mungkin merasakan efek kopi lebih tajam, atau efeknya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang. Untuk kelompok ini, mungkin sebaiknya berhenti minum kopi setelah tengah hari.

2. Saat Stres

Jika saraf bekerja berlebihan karena stres, efek stimulasi kopi bisa memperburuk keadaan. Kafein secara singkat akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan gejala stres dan kecemasan.

“Mereka yang sensitif terhadap kafein mungkin mengalami gejala-gejala sepert jantung berdebar mual, cemas, dan rasa gelisah,” kata ahli jantung Deepak Viviek, MD. Gejala lainnya mungkin meliputi insomnia, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Japanese Walking Lebih Bermanfaat dari Jogging, Bisa Bakar Lemak Lebih Banyak!


Jakarta

Japanese walking atau jalan kaki ala Jepang bisa membakar lebih banyak lemak dibanding jogging. Tren jalan kaki ini disebut juga sebagai latihan jalan interval atau Interval Walking Training (IWT) yang dikembangkan oleh para profesor di Universitas Shinshu di Jepang.

Jalan kaki ini menggabungkan jalan kaki cepat dan lambat secara bergantian. Tekniknya dilakukan dengan 3 menit jalan cepat, 3 menit jalan lambat, dan mengulang siklusnya selama 30 menit.

Dikutip dari laman Times of India, salah satu profesor yang mengembangkan metode tersebut, Dr Hiroshi Nore mengatakan, teknik ini dirancang untuk membuat jalan kaki lebih bermanfaat dalam pembakaran lemak dan kesehatan kardiovaskular, terutama bagi orang-orang dengan gaya hidup tidak banyak bergerak dan lansia.


Pergantian tempo cepat dan lambat ini membuat japanese walking istimewa. Tekniknya mengaktifkan sistem aerobik dan anaerobik, memicu konsumsi oksigen pasca-olahraga atau exercise oxygen consumption (EPOC) berlebih, dan menstimulasi aktivitas mitokondria.

Interval cepatnya bisa meningkatkan detak jantung dan membakar lemak, semenara jalan lambat memungkinkan pemulihan, tetapi menjaga metabolisme tetap tinggi. Sedangkan, EPOC berarti tubuh terus membakar kalori selama berjam-jam setelah berjalan. Sementara, mitokondria yang diaktifkan meningkatkan produksi energi, daya tahan, dan metabolisme lemak.

Apa yang Membuat Japanese Walking Lebih Baik daripada Jogging?

Menurut studi yang dilakukan di Universitas Shinshu, peserta yang berlatih jalan interval selama lima bulan kehilangan 3-5 kg lemak, sementara, mereka yang berjalan dengan kecepatan tetap mengalami perubahan yang jauh lebih kecil. Dalam studi lainnya, bagi lansia, teknik jalan interval selama 10 tahun terlindungi dari komplikasi kebugaran yang berkaitan dengan usia.

Studi dari Universitas Shinshu juga menemukan adanya laporan peningkatan VO2 maks dan penurunan tekanan darah sistolik selama beberapa bulan. Dikutip dari laman Harvard Health, VO2 maks yang tinggi berkorelasi dengan kebugaran fisik yang lebih baik dan dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Japanese Walking Baik untuk Semua Orang?

Perlu atau tidaknya mencoba metode ini bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang. Japanese walking memiliki dampak yang lebih ringan dibandingkan joging atau lari, sehingga umumnya aman untuk pemula, lansia, dan orang-orang dengan gaya hidup sedentari yang aktivitas fisiknya minim.

Sebaliknya, orang dengan kondisi jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, masalah sendi, atau masalah kesehatan lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sebelum melakukannya.

(elk/kna)



Sumber : health.detik.com

Terobosan Medis! Ilmuwan AS Ciptakan Embrio Bayi dari Sel Kulit Manusia


Jakarta

Para ilmuwan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya berhasil menciptakan embrio manusia tahap awal dengan memanipulasi DNA dari sel kulit manusia dan kemudian membuahinya dengan sperma.

Teknologi ini berpotensi menjadi solusi bagi masalah infertilitas akibat faktor usia atau penyakit, karena memungkinkan hampir setiap jenis sel tubuh digunakan sebagai awal kehidupan.

Namun, para ahli menegaskan teknik ini masih memerlukan penyempurnaan signifikan, yang bisa memakan waktu hingga satu dekade sebelum layak diterapkan di klinik fertilitas.


Meski disebut sebagai terobosan ilmiah yang mengesankan, para pakar mengingatkan perlunya diskusi terbuka dengan masyarakat tentang batas dan arah kemajuan ilmu ini.

Sebelumnya, proses reproduksi manusia sederhana terjadi karena sperma pria bertemu sel telur wanita, lalu terbentuk embrio, dan sembilan bulan kemudian lahirlah bayi.

Namun, para ilmuwan kini mengubah cara pandang tentang awal kehidupan. Dalam eksperimen terbaru ini, prosesnya justru dimulai dari sel kulit manusia.

Tim peneliti dari Oregon Health and Science University (OHSU) mengambil inti sel (nukleus) dari sel kulit, bagian yang menyimpan seluruh kode genetik tubuh manusia, lalu memasukkannya ke dalam sel telur donor yang sudah dihapuskan materi genetiknya.

Tahapan ini mirip dengan teknik yang dulu digunakan untuk menciptakan Dolly the Sheep, mamalia pertama di dunia hasil kloning yang lahir pada tahun 1996.

Namun, sel telur hasil proses ini belum siap dibuahi oleh sperma, karena sudah memiliki satu set lengkap kromosom. Biasanya, setiap manusia mewarisi 23 kromosom dari masing-masing orang tua, sehingga totalnya menjadi 46 kromosom. Sel telur hasil manipulasi ini sudah memiliki semua 46 kromosom, sehingga tidak bisa langsung dibuahi.

Langkah berikutnya adalah membuat sel telur membuang setengah dari kromosomnya, melalui proses yang disebut peneliti sebagai ‘mitomeiosis’, gabungan dari dua istilah, mitosis dan meiosis, yakni dua cara utama sel membelah diri.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini menunjukkan bahwa para ilmuwan berhasil menghasilkan 82 sel telur fungsional dari proses tersebut. Sel-sel telur itu kemudian dibuahi dengan sperma, dan sebagian berhasil berkembang hingga tahap awal pembentukan embrio. Namun, tidak ada yang dikembangkan melebihi tahap enam hari.

“Kami berhasil melakukan sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil,” ujar Prof. Shoukhrat Mitalipov, Direktur Pusat Terapi Sel Embrionik dan Gen Terapan di OHSU, dikutip dari BBC.

Meski begitu, teknik ini masih jauh dari sempurna. Sel telur yang dihasilkan secara acak membuang sebagian kromosom, sehingga tidak selalu menghasilkan 23 pasang kromosom normal seperti yang dibutuhkan untuk mencegah kelainan genetik. Akibatnya, ada sel yang memiliki kromosom ganda atau bahkan kehilangan beberapa kromosom sama sekali.

Selain itu, tingkat keberhasilannya masih rendah, sekitar 9 persen, dan kromosom belum menjalani proses penting yang disebut crossing over, yakni pertukaran materi genetik yang memastikan stabilitas DNA.

“Kami masih harus menyempurnakan teknik ini. Namun pada akhirnya, saya yakin ke sanalah arah masa depan, karena semakin banyak pasien yang tidak bisa memiliki anak secara alami.” Prof Mitalipov, yang dikenal sebagai salah satu pionir dunia dalam bidang penelitian sel embrionik.

Teknologi ini merupakan bagian dari bidang penelitian yang berkembang pesat bernama in vitro gametogenesis, yakni upaya menciptakan sel sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.

Pendekatan ini masih berada pada tahap penemuan ilmiah, belum untuk penggunaan klinis. Namun, tujuannya adalah membantu pasangan yang tidak dapat menjalani program bayi tabung (IVF) karena tidak memiliki sel sperma atau sel telur yang bisa digunakan.

Metode ini berpotensi memberi harapan bagi perempuan lanjut usia yang sudah tidak memiliki sel telur sehat, pria dengan jumlah sperma rendah, atau pasien yang menjadi infertil akibat pengobatan kanker.

Lebih jauh lagi, teknologi ini juga mengubah batasan tradisional tentang asal-usul genetik dan konsep orang tua biologis. Sel kulit yang digunakan dalam teknik ini tidak harus berasal dari perempuan, bisa juga dari laki-laki.

(suc/kna)



Sumber : health.detik.com

BPOM Ungkap Alasan Harga Obat di RI Kerap Disebut Lebih Mahal


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI berbicara soal harga obat-obatan di Indonesia. Fenomena berobat di luar negeri masih menjadi salah satu hal yang disorot oleh pemerintah. Tak sedikit orang yang beranggapan obat di luar negeri memiliki harga yang lebih murah dibanding Indonesia.

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM RI William Adi Teja berpendapat harga obat di Indonesia tak serta merta bisa dianggap mahal. Ia menjelaskan terdapat tiga jenis obat-obatan di Indonesia, meliputi obat bermerek atau paten, obat generik bermerek, dan obat generik.

Menurutnya, obat-obat tipe generik yang banyak digunakan masyarakat sebenarnya memiliki harga yang sangat murah.


“Kalau obat generik bemerek pun juga sudah cukup murah. Yang mahal memang obat paten. Kalau obat paten itu kan otomatis dia hanya sendiri, dia tidak ada saingan. Karena perusahaannya tidak bisa memproduksi obat dengan molekul yang sama,” ujar William ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).

“Di luar negeri, itu kalau obat paten juga mahal. Kalau yang import ya, kecuali di negara (produksi) asalnya sendiri,” sambungnya.

Ia lantas membandingkan dengan India yang seringkali disebut memiliki harga obat lebih murah. Menurutnya, India tidak mengenal obat paten, terutama obat-obatan esensial, sehingga harganya menjadi lebih murah dibandingkan dengan Indonesia.

“Sedangkan Indonesia karena menganut mengakui hak paten sebuah produk, maka otomatis perusahaan-perusahaan lain tidak mungkin memproduksi obat yang mempunyai hak paten. Itu yang terkait dengan harga obat di Indonesia,” katanya.

Meski begitu, ia mengingatkan kembali obat generik yang beredar di Indonesia harganya sudah sangat murah. Bahkan, dengan adanya BPJS Kesehatan, masyarakat bisa mendapatkan obat dengan gratis.

“Masyarakat sebenarnya tidak usah membayar lagi. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk mengatakan obat di Indonesia itu mahal karena sudah ter-cover BPJS,” ujar William.

“BPJS itu yang masuk ke bayar BPJS itu kan kemarin kita rapat ada 98 persen sudah masuk ke dalam BPJS. Walaupun universal health coverage di Indonesia itu masih rendah. Itu tentunya menjadi PR buat Kementerian Kesehatan dan tentunya seluruh stakeholder yang ada,” tandasnya.

(avk/naf)



Sumber : health.detik.com

Jemaah Umrah Wajib Vaksin Meningitis, Ini Edaran Terbarunya


Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menerbitkan Surat Edaran (SE) terbaru yang mewajibkan vaksin meningitis bagi jemaah umrah. Regulasi ini resmi mencabut kebijakan lama sejak 2022 yang menghapus prasyarat vaksin meningitis.

“Vaksinasi Meningitis Meningokokus merupakan kewajiban bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa haji dan umrah,” demikian bunyi surat tertanggal 11 Juli 2024 tersebut, dilihat detikHikmah, Jumat (12/7/2024).

Kebijakan tersebut tertuang dalam SE Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jemaah Haji dan Umrah. Kewajiban ini disebut berlaku atas permintaan negara tujuan yakni, Arab Saudi.


Edaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha ini menyatakan, kebijakan diambil berdasarkan nota diplomatik Kedutaan Kerajaan Arab Saudi tertanggal 20 Mei 2024 melalui Kementerian Luar Negeri nomor 211-4239.

Pihak Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah memperbarui ketentuan kesehatan pada jamaah melalui Umrah Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah – 1445H (2024). Aturan ini dapat diakses melalui https://www.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/Pilgrims_Health/Pages/default.aspx.

Jemaah yang hendak melakukan vaksin meningitis untuk perlindungan kesehatan, diarahkan untuk melakukan vaksinasi di UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan vaksinasi internasional.

Selain itu, disebutkan vaksin meningitis dapat memberi perlindungan jemaah yang memiliki komorbid dari penyakit yang menular. Adapun isi surat edaran selengkapnya sebagai berikut.

Surat Edaran Terbaru Kemenkes: Vaksin Meningitis Diwajibkan Lagi untuk Umrah

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.02/A/3717/2024
TENTANG PELAKSANAAN VAKSINASI MENINGITIS BAGI JAMAAH HAJI DAN UMRAH

Pelaksanaan vaksinasi internasional merupakan salah satu upaya pemerintah memberikan pelindungan kepada masyarakat melalui upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu seperti pada persiapan keberangkatan calon jamaah haji dan umrah, persiapan perjalanan menuju atau dari negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah penyakit tertentu pada suatu negara. Pelaksanaan vaksinasi internasional juga dilakukan berdasarkan permintaan dari negara tujuan pelaku perjalanan dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan nota diplomatik Kedutaan Kerajaan Arab Saudi tanggal 20 Mei 2024 melalui Kementerian Luar Negeri nomor 211-4239 telah disampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui otoritas terkaitnya (Kementerian Kesehatan Arab Saudi) telah memperbarui ketentuan kesehatan pada jamaah melalui Umrah Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah – 1445H (2024) yang dapat diakses melalui tautan https://www.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/Pilgrims_Health/Pages/default.aspx.

Vaksinasi Meningitis Meningokokus merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa haji dan umrah. Bagi jamaah umrah dan jamaah haji yang ingin melaksanakan vaksinasi Meningitis Meningokokus sebagai upaya perlindungan kesehatan, dapat melakukan pelaksanaan vaksinasi di UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan vaksinasi internasional.

Untuk jamaah haji dan umrah yang memiliki komorbid sangat perlu menjadi perhatian, dan vaksinasi dapat memberikan perlindungan bagi jamaah tersebut dari penyakit menular.

Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, dan para pemangku kepentingan dalam hal pelaksanaan vaksinasi bagi jamaah haji dan umrah Indonesia.

Adapun pelaksanaan vaksin tersebut merujuk pada ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6887);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 559); dan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 942) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 426);

Sehubungan dengan resminya surat edaran ini, disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Kepala UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan seluruh Indonesia, Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pelaksana Layanan Vaksinasi Internasional seluruh Indonesia, beberapa ketentuan sebagai berikut:

A. Dinas Kesehatan Provinsi

1. melaksanakan sosialisasi kepada penyelenggara ibadah haji dan umrah serta jemaah mengenai kebijakan vaksinasi Meningitis Meningokokus
2. melaksanakan koordinasi pelaksanaan surveilans pada kejadian penyakit Meningitis Meningokokus dengan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dan UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan.

B. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1. melaksanakan sosialisasi kepada penyelenggara ibadah haji dan umrah serta jemaah mengenai kebijakan vaksinasi Meningitis Meningokokus
2. melaksanakan surveilans pada kejadian penyakit Meningitis Meningokokus dan berkoordinasi dengan UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan.

C. UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan

1. melaksanakan sosialisasi kepada penyelenggara ibadah haji dan umrah serta jamaah mengenai kebijakan vaksinasi Meningitis Meningokokus
2. melaksanakan pembinaan kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi internasional pada wilayah kerjanya
3. melaksanakan pengawasan terhadap jamaah haji dan umrah sebelum keberangkatan dan saat kepulangan dengan berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pengawasan di wilayah.

D. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pelaksana Layanan Vaksinasi Internasional (Rumah Sakit dan Klinik)

1. melaksanakan sosialisasi kepada penyelenggara ibadah haji dan umrah serta jemaah mengenai kebijakan vaksinasi Meningitis Meningokokus
2. melaksanakan layanan vaksinasi internasional dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
3. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dengan tertib sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

E. Ditegaskan pula bahwa dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C.I/9325/2022 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(dvs/rah)



Sumber : www.detik.com

Perlu Tahu! Ini 5 Tanda-tanda Pria Punya Sperma Sehat

Jakarta

Kesehatan sperma menjadi salah satu hal penting untuk laki-laki, khususnya bagi yang sudah berkeluarga dan berkeinginan untuk memiliki anak. Sperma yang sehat tentu akan berdampak baik untuk proses reproduksi.

Jumlah sperma normal dan sehat berkisar 15 juta hingga lebih dari 200 juta sel per mililiter semen. Ahli endokrinologi reproduksi, Kaylen Silverberg, MD mengatakan dokter biasanya akan memeriksa kesehatan sperma seseorang dengan melihat 3 faktor, yakni jumlah sperma, persentase sperma yang hidup dan berenang, serta ukuran dan bentuk sperma.

Selain dari ciri-ciri sperma, berikut tanda-tanda yang bisa menunjukkan seorang pria memiliki sperma yang sehat seperti dikutip dari Men’s Health.


1. Tidak Obesitas

Penelitian menunjukkan pria yang memiliki lingkar pinggang lebih besar atau obesitas dikaitkan dengan jumlah sperma yang sedikit. Hal ini karena beban lemak di perut dapat mengganggu pelepasan hormon seks, produksi, dan perkembangan sperma.

Ahli endokrinologi reproduksi Asima Ahmad, MD mengatakan mereka yang memiliki lingkar pinggang kecil bisa menjadi tanda bahwa ia memiliki sperma yang sehat.

“Jika seseorang memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang mungkin mengalami obesitas atau sindrom metabolik dengan lingkar pinggang yang lebih besar, orang tersebut mungkin memiliki kualitas sperma yang lebih baik, namun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan selain itu,” jelas Ahmad.

2. Memiliki Pola Makan Sehat

Para pria yang hobi mengonsumsi junk food dan daging olahan memiliki jumlah sel sperma yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih menjaga makannya.

Selain itu, pria yang suka mengonsumsi ikan, terutama salmon dan tuna memiliki konsentrasi sperma 65 persen lebih besar. Pola makan sehat secara keseluruhan yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran segar serta biji-bijian juga dapat berdampak positif pada sperma.

3. Memiliki Suara yang Serak

Pria bersuara serak memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah saat ejakulasi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di PLOS One. Kadar testosteron mungkin menjadi salah satu penjelasan atas penelitian ini.

Testosteron dikaitkan dengan fitur wajah yang lebih maskulin dan suara yang lebih rendah, namun terlalu banyak testosteron justru dapat menekan produksi sperma.

4. Terbiasa dengan Aktivitas Fisik

Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan bahwa pria yang melakukan angkat berat di tempat kerja memiliki konsentrasi sperma 46 persen lebih tinggi dan jumlah total sperma 44 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang pekerjaannya lebih banyak duduk.

5. Tidak Suka Rokok dan Alkohol

Kebiasaan tidak baik seperti merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan asupan kafein berlebih dapat memperburuk kualitas sperma laki-laki. Meminimalkan atau menghentikan kebiasaan ini dapat meningkatkan kualitas sperma.

“Mengonsumsi obat-obatan, merokok, minum alkohol berlebihan, dan asupan kafein dalam jumlah besar dapat berdampak negatif pada sperma,” ujar Ahmad.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tips Agar Orgasme Pasutri Tiba Bersamaan, Bikin Sesi Bercinta Makin Nikmat

Jakarta

Mencapai orgasme bersamaan dengan pasangan merupakan salah satu kepuasan tersendiri saat berhubungan seks. Namun, perlu adanya trik-trik khusus agar orgasme ini bisa tiba secara bersamaan.

Dikutip dari Healthshots, setiap orang tentu memiliki waktu yang berbeda untuk mencapai tahap orgasme ketika bercinta. Orgasme seksual yang terjadi bersama-sama akan berefek positif pada hubungan.

“Mencapai klimaks pada saat yang bermanfaat karena dapat membantu memperdalam ikatan yang Anda miliki dengan pasangan,” kata Anu Goel, seorang pakar seks.


Lantas, bagaimana cara mendapatkan orgasme simultan ketika bercinta?

1. Jalin Komunikasi

Setiap orang wajib mengetahui apa yang membuat pasangannya bergairah, sehingga diperlukan komunikasi yang baik untuk bisa mendapatkan orgasme seksual.

Penting untuk memahami yang ingin pasangan dapatkan, mungkin ada beberapa zona sensitif seksual yang terlewatkan. Pembicaraan nakal sebelum bercinta juga bisa membantu.

2. Foreplay

Pemanasan sebelum masuk ke sesi bercinta bisa saja mendatangkan orgasme. Pasalnya, wanita tidak selalu orgasme dengan seks penetrasi, dan foreplay memainkan peran penting dalam membantu mereka mencapai klimaks.

Klitoris harus difokuskan karena sering kali membantu wanita mencapai klimaks dengan cepat. Sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Sexual Medicine , mengklaim bahwa pusat kenikmatan seksual wanita berada di klitoris.

3. Menikmati Waktu Bercinta

Tidak sedikit orang yang kesulitan untuk menikmati momen bercinta. Bahkan, beberapa dari mereka hanya fokus pada hasil dan ingin segera menyelesaikan sesi.

Padahal, menikmati waktu bersama pasangan serta memahami bagaimana tubuh merespons sentuhan dapat menjadi salah satu trik untuk mencapai orgasme simultan.

4. Masturbasi Bersama

Masturbasi bersama juga dapat membantu untuk mencapai klimaks secara bersamaan. Namun, penting untuk mengomunikasikan kecepatan yang sesuai kepada pasangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Sexual Health menyatakan bahwa masturbasi bersama adalah saat orang-orang melakukan rangsangan, baik pada diri mereka sendiri maupun tubuh masing-masing. Ini dapat menjadi alternatif hubungan seksual sambil mencoba mencapai orgasme secara bersamaan.

5. Gunakan Pelumas

Menggunakan pelumas dapat membantu mencapai orgasme dengan cepat. Pelumas juga dapat meningkatkan rangsangan seksual pada wanita. Selain itu, pelumas dapat membantu untuk menyesuaikan waktu orgasme dengan pasangan.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy