Tag Archives: hikmah

Surat Al Maidah Ayat 48 Lengkap Tafsir dan Asbabun Nuzulnya


Jakarta

Surat Al Maidah ayat 48 berisi tentang Al-Qur’an. Sebagaimana diketahui, Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi pedoman hidup.

Perintah membaca Al-Qur’an tertuang dalam sejumlah dalil, salah satunya hadits Rasulullah SAW yang berasal dari Nu’man bin Basyir. Beliau bersabda,

“Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR Baihaqi)


Menukil dari buku Pengantar Studi Al-Qur’an oleh Abdul Hamid, Al-Qur’an diturunkan sebagai undang-undang bagi umat Islam. Selain itu, kitab suci ini juga dijadikan petunjuk sekaligus tanda kebesaran rasul dan penjelasan atas kenabian serta kerasulannya.

Selengkapnya mengenai kitab suci Al-Qur’an diterangkan dalam surat Al Maidah ayat 48.

Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ – 48

Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan ‘alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi’ ahwā’ahum ‘ammā jā’aka minal-ḥaqq(i), likullin ja’alnā minkum syir’ataw wa minhājā(n), wa lau syā’allāhu laja’alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt(i), ilallāhi marji’ukum jamī’an fa yunabbi’ukum bimā kuntum fīhi takhtalifūn(a).

Artinya: “Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.”

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48

Menurut Tafsir Kemenag RI terkait surat Al Maidah ayat 48 dijelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjamin syariat murni sebelumnya. Al-Qur’an adalah Kitab Samawi terakhir yang berisi kebenaran. Kitab ini mencakup dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang turun lebih dulu.

Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an memiliki syariat tersendiri yang harus dipatuhi setiap kaumnya. Meski demikian, akidah yang dibawa masing-masing kitab berisi kesamaan yang tak lain menyembah Allah SWT.

Selain itu, diterangkan pula dalam surat Al Maidah ayat 48 bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai syariat terakhir kepada Nabi Muhammad SAW yang memimpin umat terakhir pula. Hendaknya, Al-Qur’an dijadikan sumber sekaligus landasan hukum dalam memutuskan segala perkara yang berkaitan dengan kehidupan umat terakhir atau umat yang hidup di zaman sekarang.

Manusia pada era kini seharusnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan landasan hukum karena isinya sesuai dengan keadaan umat dan zaman saat ini. Allah SWT memberikan syariat atau aturan khusus yang berbeda kepada tiap umatnya, menyesuaikan dengan zaman berlangsungnya hidup mereka.

Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 48

Asbabun nuzul atau sebab diturunkannya surat Al Maidah ayat 48 dikarenakan adanya penyelewengan oleh ajaran-ajaran terdahulu sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Islamic Law and Studies, Vol. 1, No. 1, Juni 2017 yang bertajuk Konsep Taat Kepada Pemimpin (Ulil Amri) di Dalam Surah An-Nisa: 59, Al-Anfal:46 Dan Al-Maidah: 48-49 (Analisis Tafsir Tafsir Al-Qurthubi, Al-Misbah, Dan Ibnu Katsir) susunan Sulaiman Kurdi dkk.

Kala itu, mereka menghilangkan bahkan mengganti ajaran yang benar sesuai dengan kepentingan mereka. Karenanya, Allah SWT menurunkan surat Al Maidah ayat 48.

Sementara itu, diterangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Restu Abdiyantoro dkk bahwa Ibnu Abbas RA menjelaskan turunnya ayat tersebut berkenaan dengan peristiwa ahli kitab yang meminta keputusan kepada Rasulullah SAW atas persoalan yang sedang dihadapi.

Mulanya, Nabi Muhammad SAW diberi dua pilihan yaitu memutuskan persoalan mereka atau mencari solusi di dalam kitab masing-masing. Tetapi, Allah SWT menurunkan surat Al Maidah ayat 48 sebagai petunjuk bagi Rasulullah SAW atas pertanyaan ahli kitab tersebut.

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Hari Kiamat Disebut Berlangsung 50 Ribu Tahun, Ini Penjelasannya


Jakarta

Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan seluruh umat manusia dan alam semesta. Dalam sebuah hadits, dikatakan kiamat akan berlangsung selama 50 ribu tahun.

Dalil terkait kiamat dijelaskan dalam hadits dan Al-Qur’an, salah satunya surah Taha ayat 15. Allah SWT berfirman,

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى ١٥


Artinya: “Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.”

Benarkah Kiamat Berlangsung 50 Ribu Tahun?

Dalam kitab At Tadzkirah Jilid 1 oleh Imam Syamsuddin Al Qurthubi yang diterjemahkan H Anshori Umar Sitanggal, hadits yang menyebut kiamat berlangsung 50 ribu tahun berasal dari Abu Sa’id Al Khudri. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Dalam suatu hari yang kadarnya 50 ribu tahun.”

Abu Sa’id berkata, “Alangkah lamanya ini.”

Maka, Nabi SAW menjawab, “Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya orang mukmin benar-benar akan diringankan, sehingga hari itu akan lebih ringan (pendek) baginya daripada salat wajib yang dia lakukan di dunia.”

Meski demikian, bagi mukmin kiamat tidak berlangsung selama itu. Hal ini dijelaskan dalam Shahih Al-Jami’,

“Hari kiamat bagi orang-orang mukmin hanyalah seukuran antara Dzuhur dan Ashar.”

Selain itu, dalam redaksi lain disebutkan bahwa 50 ribu tahun merupakan ukuran untuk satu hari ketika kiamat. Berikut haditsnya yang dikutip dari buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle tulisan Ustaz Bagenda Ali.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah pemilik emas dan pemilik perak yang tidak menunaikan haknya (perak) darinya (yaitu zakat), kecuali jika telah terjadi hari kiamat (perak) dijadikan lempengan-lempengan di neraka kemudian dipanaskan di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarlah dahinya, lambungnya dan punggungnya. Tiap-tiap lempengan itu dingin, dikembalikan (dipanaskan di dalam Jahannam) untuk (menyiksa)nya. (Itu dilakukan pada hari kiamat), yang satu hari ukurannya 50 ribu tahun, sehingga diputuskan (hukuman) di antara seluruh hamba. Kemudian dia akan melihat (atau: Akan diperlihatkan) jalannya, kemungkinan menuju surga dan kemungkinan menuju neraka.” (HR Muslim)

Turut dijelaskan dalam Al Yaum Al Akhir: Al Qiyamah Ash Shughra wa ‘Alamat Al Qiyamah Al Kubra susunan Umar Sulaiman Al Asyqar yang diterjemahkan Irfan Salim dkk, hadits tersebut menjelaskan tentang hukuman bagi orang yang tidak menunaikan zakat hartanya. Apabila harta itu berupa emas dan perak, maka idjadikan lempengan panas kemudian pemiliknya disiksa dengan itu.

Wallahu a’lam.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Sholawat Munjiyat, Amalan Penyelamat dari Kesulitan


Jakarta

Sholawat munjiyat tak asing di kalangan muslim Indonesia. Bacaan ini cukup populer dan sering dilantunkan dalam acara keagamaan maupun sebagai amalan harian.

Selain itu, sholawat munjiyat juga disebut sebagai sholawat penyelamat. Siapa pun yang membaca sholawat ini akan merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hidupnya.

Dalam Islam, anjuran bersholawat diterangkan dalam surah Al Ahzab ayat 56. Allah SWT berfirman,


إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Habib Abdullah Assegaf dan Hj Indriya R Dani dalam buku Mukjizat Shalawat menerangkan bahwa sholawat munjiyat juga sering diamalkan sebagai doa khusus. Dengan membaca sholawat munjiyat, niscaya muslim dilapangkan dari kesulitan hidup.

Bacaan Sholawat Munjiyat

Menukil dari buku Air Mata Santri di Negeri Pesantren yang disusun Nisa’atun Nafisah, berikut bacaan sholawat munjiyat yang dapat diamalkan muslim.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ

Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjati wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiâti wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajâti wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyati min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamâti

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sholawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”

Kapan Waktu Mengamalkan Sholawat Munjiyat?

Masih dari buku yang sama, sebetulnya tidak ada anjuran khusus terkait waktu mengamalkan sholawat munjiyat. Artinya, muslim bisa membacanya kapan saja dan di mana saja.

Sholawat munjiyat bisa dibaca sesuai kesanggupan masing-masing. Ketika pagi hari misalnya, muslim bisa mengamalkannya sebanyak 40 kali atau semampunya.

Fadhilah Sholawat Munjiyat yang Dapat Diraih

Berikut beberapa keutamaan yang dapat diraih muslim setelah mengamalkan sholawat munjiyat sebagaimana dikutip dari buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh Syukron Maksum.

  1. Mendapat kemudahan saat menyelesaikan permasalahan
  2. Terhindar dari musibah
  3. Dilindungi dari penyakit

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Panduan Lengkap Mandi Wajib Pria setelah Mimpi Basah


Jakarta

Mandi wajib setelah mimpi basah menjadi kewajiban setiap muslim yang sudah baligh. Sebagaimana diketahui, mani yang keluar saat mimpi basah termasuk hadas besar sehingga harus disucikan dengan cara mandi wajib.

Dinukil dari kitab Al Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Khamsah oleh Muhammad Jawad Mughniyah yang diterjemahkan Masykur dkk, mandi wajib disebabkan oleh sejumlah perkara. Misalnya karena junub, haid, nifas, meninggal dunia dan mualaf.


Sementara itu, bagi pria muslim mandi wajib harus dilakukan apabila seseorang dalam keadaan keluar mani disertai syahwat, berhubungan badan, mimpi basah, meninggal dunia dan mualaf. Hal ini dijelaskan pada buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja susunan Ahwam Hawassy.

Dalam Islam, perintah mandi wajib tercantum dalam surah Al Maidah ayat 6:

وَإِنْ كُنتُمْ حُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Artinya: “Jika kamu junub maka mandilah.”

Tata Cara Mandi Wajib Pria setelah Mimpi Basah

Berikut tata cara mandi wajib pria setelah mimpi basah yang dinukil dari buku Fiqih Ibadah susunan Zaenal Abidin.

  1. Membaca niat mandi wajib pria, berikut lafaznya:

    نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillahi ta’ala

    Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”

  2. Membersihkan kedua telapak tangan dengan air hingga tiga kali
  3. Dilanjut dengan membersihkan kotoran yang tersembunyi dengan tangan kiri, mulai dari kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan semacamnya
  4. Setelah itu, cucilah tangan dengan menggosokkannya ke sabun
  5. Berwudhu seperti akan melaksanakan salat
  6. Menyela pangkal rambut menggunakan jari-jari tangan yang sudah dibasuh air hingga menyentuh kulit kepala
  7. Membasuh seluruh tubuh dengan air yang dimulai dari sisi kanan, kemudian ke sisi kiri
  8. Pastikan seluruh lipatan kulit serta bagian yang tersembunyi ikut dibersihkan

Doa setelah Mandi Wajib Pria

Menurut buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab yang ditulis Isnan Ansory, ada bacaan yang bisa diamalkan muslim setelah mandi wajib. Doa ini bisa dibaca wanita maupun pria.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Sertifikat Halal Buka Peluang UMK Tembus Pasar Ekspor



Jakarta

Sertifikasi halal dapat membuka peluang yang lebih besar bagi usaha mikro dan kecil (UMK) untuk tembus ke pasar ekspor. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan.

“Dengan bersertifikat halal, produk akan memiliki nilai tambah secara ekonomi, karena halal itu bersih, sehat dan aman. Banyak sekali contoh produk UMK kita yang setelah bersertifikat halal mampu menembus ekspor,” ujar pria yang akrab disapa Babe Haikal itu saat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, pelaku usaha dan Proses Produk Halal (P3H) di kota Bandar Lampung, dikutip pada Senin (4/8/2025).


Lebih lanjut ia menceritakan bahwa terdapat UMK yang berasal dari Surabaya. Dahulu, produk UMK tersebut tidak bisa masuk koperasi atau toko retail modern, setelah mendapat sertifikat halal produk tersebut diterima di mana-mana hingga mampu ekspor ke Eropa.

“Tapi begitu dapat sertifikat halal, mereka diterima di mana-mana, bahkan rutin ekspor dua kontainer ke Eropa,” terangnya.

Babe Haikal mengimbau agar masyarakat yang belum memiliki sertifikat halal segera mengurusnya. Menurutnya, halal tak hanya simbol agama melainkan juga standar industri dan perdagangan.

“Bapak Ibu pegiat usaha mikro kecil di provinsi Lampung yang belum punya sertifikat halal, segeralah mengurus sertifikat halal. (Karena) halal kini bukan sekadar simbol agama, tapi telah menjadi standar industri dan perdagangan yang menentukan kualitas produk,” sambungnya.

Kepala BPJPH itu menuturkan bahwa halal diperuntukkan bagi semua umat manusia, terlepas dari latar belakang agama, kepercayaan, suku, bangsa dan kebudayaannya.

“Halal telah bertransformasi sebagai jaminan yang mencerminkan kebersihan, keamanan, dan kualitas,” ujarnya.

Melalui acara tersebut, Babe Haikal turut mendorong para pegiat usaha di Lampung untuk mengurus sertifikat halal. Saat ini tersedia sekitar 18.000 kuota sertifikat halal gratis bagi pelaku usaha di provinsi Lampung dari total kuota 44.000 yang disediakan melalui program sertifikat halal gratis (Sehati) BPJPH tahun 2025.

Kemudian, Babe Haikal juga meminta LP3H dan P3H di Lampung untuk terus mengoptimalkan kinerjanya dalam pendampingan UMK bersertifikat halal. Tujuannya, agar para pegiat UMK terbantu dan memperoleh kemudahan melalui pendampingan sertifikasi halal.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyatakan komitmen Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam mendukung program sertifikasi halal sebagaimana diwajibkan oleh regulasi. Sebagaimana diketahui, Lampung kaya akan produk usaha makanan dan kuliner yang dipastikan akan menunjang perekonomian di daerahnya.

“Kami sudah instruksikan seluruh camat dan lurah untuk mendata ulang pelaku UMKM. Senin depan, semua pelaku usaha makanan akan kami kumpulkan dan bantu pengajuan sertifikasi halal. Target kami, seluruh usaha makanan di Bandar Lampung bersertifikat halal,” tegasnya.

Eva menyebut bahwa pihaknya telah mendata berbagai sektor usaha jasa makanan, dari restoran hingga angkringan, dan akan bekerja sama dengan BPJPH dalam memfasilitasi proses sertifikasinya.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham, Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal Abd Syakur, Ketua Satgas Layanan JPH Provinsi Lampung Marwansyah, Kepala Cabang LPH Sucofindo Lampung, dan para ketua dan pengurus LP3H di provinsi Lampung.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Harapan UAH Setelah Resmi Jadi Dosen Tetap Sekolah Pascasarjana UPI



Jakarta

Ustaz Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., M.A., Ph.D. resmi menjadi dosen tetap pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat. Serah terima penetapan status itu dilakukan langsung oleh Rektor UPI, Prof. Didi Sukyadi, M.A.

Ulama yang akrab disapa dengan panggilan UAH itu akan mengajar pada Program Studi (Prodi) Linguistik Pascasarjana (SPs) UPI. Ustaz Adi Hidayat menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasih mendalam kepada rektor dan seluruh sivitas akademika UPI atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.


“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dapat bergabung dengan UPI karena hanya universitas ini yang menyematkan pendidikan dalam namanya. Ada banyak kampus yang meminta saya mengajar namun hati saya ingin di UPI,” ujarnya pada Jumat (1/8/2025) lalu seperti dikutip dari situs resmi Universitas Pendidikan Indonesia.

“Semoga kehadiran saya dapat memberikan manfaat dan menjadi bagian dari upaya kolektif UPI dalam mencetak generasi bangsa yang bertaqwa melalui pendidikan,” sambung UAH.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa besar harapan kehadirannya dapat menguatkan kontribusi UPI dalam menyiapkan generasi emas Indonesia.

“Dalam waktu dekat, harapannya bisa menjadi satu jangkar yang kuat untuk menyiapkan generasi Indonesia yang terbaik. Kita berharap UPI mampu mewujudkan cita-cita menjadi kampus terdepan yang memberikan sinar berkemajuan,” terang UAH.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Didi menyebut kehadiran UAH di kampus sebagai dosen akan memperkuat aspek akademik serta membawa keberkahan.

“Kehadiran beliau (Ustaz Adi Hidayat) diharapkan mampu memperkuat aspek akademik, penguatan penelitian dalam bidang linguistik di universitas, juga diharapkan dengan bergabungnya Ustaz Adi Hidayat mampu membawa keberkahan kepada universitas serta turut berkontribusi dalam rangka mensukseskan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045,″ terangnya dalam sambutan prosesi pengangkatan Ustaz Adi Hidayat.

Rektor UPI itu mengatakan dirinya yakin bahwa universitas bisa maju jika SDM-nya bagus. Dengan adanya Ustaz Adi Hidayat sebagai dosen, lanjutnya, UPI mendapat SDM dengan kualitas yang luar biasa.

“Kita yakin bahwa universitas itu akan maju, akan bagus kalau SDM-nya bagus. Salah satu SDM itu adalah dosen, dan kita mendapatkan orang seperti beliau yang kualitasnya luar biasa,” ungkap Prof. Didi.

“Dengan jaringan yang beliau miliki, berbagai kesempatan bisa muncul dan dimanfaatkan untuk pengembangan dosen dan mahasiswa. Saya pikir ke depan akan ada banyak kegiatan yang diinisiasi oleh beliau,” tandasnya.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Tayamum bagi Muslim, Lengkap dengan Syarat-syaratnya


Jakarta

Tata cara tayamum perlu dipahami oleh muslim. Sebagaimana diketahui, tayamum merupakan salah satu cara bersuci dari hadas kecil yang bisa dilakukan muslim saat tidak menemukan air atau berhalangan yang tidak dapat terkena air.

Terkait tayamum diterangkan dalam surah Al Maidah ayat 6. Allah SWT berfirman,

ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Artinya: “… dan jika kamu sedang sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Lalu, bagaimana cara mengerjakan tayamum?

Tata Cara Tayamum dari Awal sampai Akhir

Mengutip dari buku Aku Bisa Shalat 5 Waktu dengan Benar yang ditulis Albi dan Guritno, berikut tata cara tayamum dari awal sampai akhir.

  1. Letakkan kedua telapak tangan di atas debu atau tanah
  2. Membaca niat dengan lafaz berikut,

    نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

    Nawaitu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta’ala

    Artinya: “Aku niat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah.”

  3. Tiupkanlah debu atau tanah yang ada di telapak tangan
  4. Usapkan debu tersebut pada seluruh wajah
  5. Letakkan tangan kembali pada debu dan usapkan ke tangan
  6. Usapan pada tangan dimulai pada bagian kanan dan berlanjut ke tangan kiri, usapkan hingga siku

Syarat-syarat Tayamum

Berikut beberapa syarat tayamum yang harus dipenuhi muslim sebagaimana dinukil dari buku Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al Juzairi terjemahan Shofa’u Qolbi Djabir.

  • Masuk waktu. Karenanya, ketika seseorang bertayamum sebelum masuk waktu salat, maka tayamumnya tidak sah
  • Membaca niat tayamum
  • Beragama Islam
  • Melakukan pencarian terlebih dahulu ketika tidak mendapatkan air untuk berwudhu
  • Tidak ada penghalang pada anggota tubuh yang akan diusapkan, seperti lilin, mentega, atau benda lain yang membuat kulit tidak dapat tersentuh secara langsung
  • Tidak dalam keadaan haid atau nifas
  • Adanya alasan untuk bertayamum

Itulah tata cara tayamum beserta syarat-syaratnya yang harus dipenuhi. Semoga bermanfaat.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan dan Kelaparan, Kain Kafan Mulai Langka


Jakarta

Sedikitnya 40 warga Palestina dilaporkan tewas pada Senin (4/8/2025), akibat serangan udara dan tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya kehilangan nyawa saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan. Sementara itu, lima orang lainnya meninggal karena kelaparan, menambah daftar panjang korban dalam krisis kemanusiaan yang makin memburuk.

Dilansir dari Reuters pada Senin (05/08/2025), Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan bahwa sepuluh korban tewas saat mengantre bantuan di dua lokasi berbeda yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Lokasi insiden terjadi di wilayah Gaza bagian tengah dan selatan.


Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1.000 warga Palestina telah meninggal dunia sejak Mei 2025 saat mencoba mengakses bantuan dari GHF. Sebagian besar korban diduga tewas akibat tembakan dari pasukan Israel yang berjaga di sekitar area distribusi bantuan.

“Setiap orang yang pergi untuk mengambil bantuan, pulang dengan sekarung tepung atau kembali dalam kondisi menjadi martir, atau terluka. Tidak ada yang pulang dalam keadaan utuh,” kata Bilal Thari (40), warga Gaza, saat berada di Rumah Sakit Al-Shifa.

Thari turut melayat jenazah keluarga dan tetangganya yang menjadi korban penembakan Israel saat mengantre bantuan sehari sebelumnya. Setidaknya 13 warga Palestina dilaporkan tewas pada Minggu (3/8) saat menunggu distribusi bantuan PBB di perbatasan Zikim, utara Jalur Gaza.

Kain Kafan Mulai Langka, Jenazah Dibungkus Selimut

Di tengah meningkatnya jumlah korban, keterbatasan kain kafan menjadi persoalan baru. Banyak jenazah kini hanya bisa dibungkus selimut tebal bermotif karena kain kafan putih, yang memiliki makna religius dalam pemakaman Islam semakin sulit ditemukan. Hal ini disebabkan oleh penutupan perbatasan dan peningkatan jumlah korban harian.

“Kami tidak ingin perang. Kami ingin perdamaian dan hidup normal seperti manusia lainnya. Tapi yang ada hanyalah penderitaan, kelaparan, dan kekosongan,” tambah Thari kepada Reuters.

Hingga kini, tidak ada tanggapan resmi dari militer Israel terkait insiden penembakan pada Minggu dan Senin. Israel justru menyalahkan Hamas atas kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Otoritas Israel mengklaim telah mengambil langkah untuk memperluas akses bantuan, seperti membuka jeda pertempuran terbatas, pengiriman bantuan udara, serta menyediakan rute aman untuk konvoi bantuan.

Korban Kelaparan Terus Bertambah

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lima orang kembali meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi, meningkatkan total korban tewas akibat kelaparan menjadi 180 jiwa sejak perang dimulai, termasuk 93 anak-anak.

PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional menegaskan bahwa bantuan melalui jalur udara tidak cukup, dan mendesak Israel untuk membuka akses darat yang lebih besar demi menanggulangi krisis pangan akut di Gaza.

COGAT (Coordination of Government Activities in the Territories), badan militer Israel yang mengatur bantuan ke wilayah Palestina, menyatakan bahwa sebanyak 1.200 truk yang membawa lebih dari 23.000 ton bantuan telah memasuki Gaza dalam sepekan terakhir. Namun, banyak dari truk tersebut belum berhasil menjangkau pusat distribusi karena berbagai hambatan logistik.

Sementara itu, kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan bahwa lebih dari 600 truk bantuan telah tiba sejak akhir Juli, saat Israel mulai melonggarkan sebagian pembatasan. Namun, beberapa di antaranya dijarah oleh pengungsi yang putus asa dan kelompok bersenjata lokal, menurut saksi dan sumber Hamas.

PBB menekankan bahwa Gaza memerlukan setidaknya 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduknya, angka yang sempat terpenuhi sebelum perang pecah.

Menurut Pejabat Kesehatan Setempat yang detikHikmah kutip dari Arab News pada Selasa (5/8/2025), Perang Gaza terjadi sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan di wilayah selatan Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Sepertiga Malam Itu Jam Berapa? Ini Waktu Terbaik untuk Sholat Tahajud


Jakarta

Sepertiga malam kerap disebut sebagai waktu terbaik untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita selalu memanjatkan doa.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Menukil dari buku Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki oleh Taufiq FR, terdapat hadits yang menjelaskan bahwa waktu sepertiga malam menjadi momen mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda,

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah SWT berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR Muslim)

Sepertiga Malam Jam Berapa?

Menurut buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna tulisan Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim, berdoa bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada sejumlah waktu yang disebut lebih baik untuk memanjatkan doa karena permohonannya akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT, salah satunya pada sepertiga malam terakhir.

Sepertiga malam dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga malam pertama berlangsung pada pukul 6 sore hingga 10 malam.

Sementara itu, sepertiga malam kedua berlangsung pada 12 malam hingga 2 pagi, sedangkan sepertiga malam terakhir adalah pukul 2 pagi hingga fajar terbit.

Adapun, Ustaz Solechul Azis melalui buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Asmaul Husna: Wudhu, Shalat Fardhu, Shalat Sunnah, dan Doa Nurbuat membagi sepertiga malam dengan jam yang berbeda dari penjelasan di atas. Berikut rinciannya,

  • Sepertiga malam pertama sekitar pukul 09.00 hingga 22.00
  • Sepertiga malam kedua sekitar pukul 22.00 hingga 01.00
  • Sepertiga malam ketiga atau terakhir pukul 01.00 hingga waktu Subuh

Sepertiga Malam Terakhir Jadi Waktu Terdekat Allah SWT dengan Hamba-Nya

Menurut buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat susunan Syamsul Rijal Hamid, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebut bahwa Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya pada waktu sepertiga malam terakhir.

“Saat di mana Tuhan paling dekat dengan hamba-Nya adalah pada tengah malam yang terakhir, jika kamu sanggup untuk bangun guna mengingat Allah, hendaklah engkau lakukan.” (HR Tirmidzi)

Bahkan, Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya pada waktu tersebut. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

“Rabb kami yang Maha tinggi dan Maha agung turun ke langit dunia pada setiap malam. Ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kemudian Aku kabulkan doanya? Siapa yang memohon ampun kepada-Ku kemudian Aku ampuni?” (HR Bukhari)

Karena waktu sepertiga malam terakhir ini dianggap mustajab, muslim dianjurkan untuk berdoa dan sholat tahajud pada momen ini.

Amalan Sepertiga Malam Terakhir

Selain berdoa, berikut amalan lain yang bisa dilakukan muslim pada waktu sepertiga malam terakhir.

  1. Salat malam seperti salat tahajud, salat hajat atau salat witir
  2. Berzikir dan beristighfar kepada Allah SWT
  3. Berdoa

Tata Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat

Menukil buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abd Muqit, berikut tata cara sholat tahajud 2 rakaat pada sepertiga malam terakhir.

  • Membaca niat sholat tahajud 2 rakaat,

    اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

    Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla

    Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur’an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud
  • Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
  • Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua
  • Salam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Surat Al-Baqarah Ayat 22, Tegaskan Larangan Membuat Tandingan Allah SWT


Jakarta

Surat Al-Baqarah ayat 22 adalah salah satu ayat yang menegaskan keesaan Allah SWT serta nikmat-nikmat-Nya yang tidak dapat dihitung. Ayat ini menjadi pengingat bahwa semua fasilitas hidup manusia berasal dari Allah SWT semata.

Melalui ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa manusia tidak patut menyekutukan-Nya atau berpaling dari-Nya.


Surat Al-Baqarah Ayat 22

Berikut bacaan lengkap surat Al-Baqarah ayat 22 dalam Arab, latin dan artinya.

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Allażī ja’ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, fa lā taj’alụ lillāhi andādaw wa antum ta’lamụn

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 22

Tafsir Ibnu Katsir

Surat Al-Baqarah ayat 22 berisi penegasan tentang keesaan Allah SWT (tauhid) melalui bukti-bukti penciptaan dan nikmat yang diberikan-Nya. Ayat ini menyeru seluruh manusia untuk hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, karena Dialah satu-satunya Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur alam semesta.

Allah SWT berfirman, “Dialah yang menghamparkan bumi sebagai tempat tinggal dan kehidupan manusia, serta menjadikannya stabil dengan gunung-gunung. Dialah yang menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara. Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, darinya tumbuh berbagai buah-buahan sebagai rezeki yang nyata bagi manusia dan makhluk lainnya.”

Semua ini adalah nikmat nyata dan tersembunyi dari Allah, sebagai bukti kuasa dan rahmat-Nya. Karena itu, Allah SWT memperingatkan,

“Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah SWT, padahal kamu mengetahui.”
Ini berarti, menyekutukan Allah (syirik) sangatlah besar dosanya, karena manusia sejatinya mengetahui bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan dan memberi rezeki.

Tafsir Imam Al-Baidhawi

Dikutip dari Anwarut Tazil wa Asrarut Ta’wil sebagaimana dikutip dari buku Memahami Bahasa Al-Quran Melalui Ilmu Fisika 1: Berfikir tentang Hikmah Kejadian di Alam Semesta karya Aslam Chitami, Imam Al-Baidhawi mengatakan surat Al-Baqarah ayat 22 menegaskan bahwa buah-buahan itu tumbuh karena kuasa dan kehendak Allah SWT.

Dengan air yang bercampur tanah menjadi sebab tumbuhnya buah dan menjadi bahan material baginya seperti sperma. Padahal Ia sanggup menciptakan itu semua tanpa sebab dan bahan material sekalipun karena Dia Maha Kuasa.

Menurut Imam Al Baidhawi, surat Al-Baqarah ayat 22 adalah perintah untuk menyembah Allah SWT, larangan untuk menyekutukan-Nya dan isyarat atas alasannya.

Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI

Allah SWT menegaskan kekuasaan-Nya dengan menyebut nikmat-nikmat besar yang diberikan kepada manusia. Dialah yang menjadikan bumi terbentang luas dan nyaman untuk dihuni, lengkap dengan segala fasilitas penunjangnya. Di atas bumi itu, Allah menciptakan langit sebagai atap yang kokoh dan indah, penuh dengan benda-benda langit seperti bintang, matahari, dan bulan, yang semuanya tunduk pada sistem yang sempurna.

Tak hanya itu, Allah juga menurunkan air hujan dari langit, yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari air hujan itulah tumbuh berbagai macam buah-buahan dan hasil bumi yang menjadi rezeki dan makanan bagi manusia.

Setelah menyebutkan nikmat-nikmat tersebut, Allah memperingatkan agar manusia tidak membuat sekutu atau tandingan bagi-Nya, baik berupa berhala, manusia, makhluk gaib, maupun keyakinan palsu lainnya. Sebab dalam fitrah manusia, sebenarnya sudah tertanam keyakinan bahwa hanya Allah yang menciptakan, memberi rezeki, dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

Selanjutnya, Allah menantang orang-orang yang meragukan kebenaran Al-Qur’an agar mencoba membuat satu surah saja yang serupa dengannya, baik dari sisi gaya bahasa, kandungan hukum, nilai moral, maupun petunjuk-petunjuk kehidupan. Bahkan mereka dipersilakan mengajak siapapun untuk membantu, namun tidak akan mampu menandinginya. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat ilahiyah yang tak tertandingi.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com