Tag Archives: hikmah

Profil Calon Walkot Muslim Pertama New York yang Pro Palestina


Jakarta

Zohran Mamdani merupakan kandidat Wali Kota muslim yang pertama di New York dari Partai Demokrat. Pria berusia 33 tahun itu merupakan sosok yang sangat menentang agresi Israel terhadap Gaza, Palestina.

Mamdani merupakan seorang legislator di negara bagian New York mewakili Queens. Ia mengungguli kandidat berpengaruh yang tak lain adalah mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York yang digelar Selasa (24/6/2025) lalu.

Hasil perolehan suara Mamdani jauh di atas Cuomo hingga sulit mengejarnya. Cuomo sendiri telah mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Mamdani.


Setelah memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, kemenangan Mamdani ini disebut sebagai momen penting politik pro-Palestina di Amerika Serikat. Meski belum sah, Mamdani telah mendeklarasikan kemenangan dalam pidato di depan para pendukungnya.

“Malam ini, kita mencetak sejarah. Mengingat kata-kata Nelson Mandela, ini semua terlihat tidak mungkin sampai benar-benar terjadi.Teman-teman, kita telah berhasil. Saya akan menjadi kandidat Demokrat untuk Wali Kota New York,” katanya dikutip dari New York Times.

Profil Zohran Mamdani

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari situs New York State Assembly, nama lengkap calon Wali Kota Muslim di New York itu adalah Zohran Kwame Mamdani. Ia lahir dan dibesarkan di Kampala, Uganda.

Mamdani pindah ke New York bersama keluarganya saat berusia 7 tahun. Ia menempuh pendidikan di Bronx High School of Science sebelum meraih gelar di bidang Kajian Afrika dari Bowdoin College.

Sebelum terjun ke politik, ia bekerja sebagai penasihat perumahan untuk membantu warga berpenghasilan rendah mencegah penggusuran. Mamdani terpilih sebagai anggota dewan Negara Bagian New York pada 2020 dari Distrik 36 yang mencakup Astoria, Queens.

Awal tahun ini, Mamdani menikah dengan seorang seniman wanita bernama Rama Duwaij. Wanita itu merupakan keturunan Suriah yang tinggal di Brooklyn.

Lantang Kritik Agresi Israel Terhadap Gaza

Masih dari sumber yang sama, Mamdani sangat vokal dalam mengkritik agresi Israel di Gaza. Bahkan, ketika menjadi mahasiswa di kampusnya ia mendirikan cabang Students for Justice in Palestine (Solidaritas Mahasiswa untuk Palestina).

Dalam unggahannya di X pada 31 Oktober 2024 lalu, Mamdani mengkritik pendudukan Israel di Gaza. Ia menyebut yang dilakukan Israel sebagai bentuk genosida.

“Saya akan selalu jelas dalam bahasa saya dan berdasarkan fakta: Israel sedang melakukan genosida.” tulisnya.

Secara terbuka, Mamdani juga mendukung gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS) terhadap entitas yang berafiliasi dengan Israel.

Melalui sesi wawancara pada Desember 2024 lalu bersama seorang jurnalis bernama Mehdi Hasan, Zohran Mamdani secara publik menyatakan akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika berkunjung ke New York.

“Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika datang ke New York. Ini adalah kota yang nilainya sejalan dengan hukum internasional,” ujarnya seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.

Donald Trump Cemooh Zohran Mamdani

Kemenangan sensasional Zohran Mamdani memicu reaksi keras dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Melalui media sosialnya, ia melontarkan cemoohan terhadap calon Wali Kota Muslim New York pertama itu.

“Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen,” tulis Trump dalam unggahannya di akun Truth Social pribadinya pada Kamis (25/6/2025) lalu.

“Baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota.” tambah Trump.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

7 Perbuatan yang Diam-diam Menghapus Pahala, Banyak yang Tak Sadar


Jakarta

Terdapat beberapa perbuatan yang bisa menghapus pahala muslim tanpa disadari. Perkara-perkara ini termasuk perbuatan buruk yang harus dihindari.

Sebagai umat Islam, sudah sepantasnya kita mengerjakan amal ibadah dan kebaikan. Setelah mengerjakannya, amal kebaikan itu harus dijaga agar tidak terhapus dengan sia-sia.

Lantas, apa saja perbuatan yang diam-diam menghapus pahala seseorang?


7 Perbuatan yang Bisa Menghapus Pahala Muslim

1. Ujub

Imam Al Ghazali dalam Minhaj al-‘Abidin ila Jannah-nya yang diterjemahkan M Rofiq mendefinisikan ujub sebagai sifat merasa besar terhadap amal saleh yang dilakukan. Orang yang ujub merasa dirinya lebih mulia dan layak masuk surga dibanding manusia lainnya.

Ujub dapat membuat pahala muslim terhapus. Menurut buku Dahsyatnya Ikhlas oleh Mahmud Ahmad Mustafa, Rasulullah SAW pernah menceritakan kepada para sahabat bahwasanya ada seseorang yang berkata,

“Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.” Allah SWT berfirman, “Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.” (HR Muslim)

Turut dijelaskan dalam buku Wonderful Honour oleh Brilly El Rasheed, Imam Al Munawi menyebut bahwa Rasulullah SAW mengatakan ujub dapat menghapus amal shalih 70 tahun. Sesungguhnya 70 tahun bukanlah angka pasti melainkan kisaran untuk waktu yang panjang dan lama sebagaimana disebutkan dalam kitab Faidh Al Qadir.

Imam Al Munawi mengutip Syarah Imam Al Haramain yang diriwayatkan Imam Al Ghazali bahwa yang dihapus bukan pokok pahala amal selama 70 tahun, tapi hanya menghapus pelipatan pahala dari amal.

2. Syirik

Syirik adalah menyekutukan Allah SWT. Perbuatan ini tergolong dosa besar dalam Islam dan harus dihindari.

Perbuatan syirik bisa menghapus amalan seseorang. Allah SWT berfirman dalam surah Al An’am ayat 88,

ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

3. Zalim

Zalim adalah dosa yang merusak kehidupan atau sekelompok orang. Perbuatan ini juga membuat sengsara bagi orang yang terzalimi.

Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa pelaku zalim akan terhapus pahala kebaikannya. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabat,

“Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”

Rasulullah SAW bersabda,

“Orang yang bangkrut dari umatku ialah, orang yang datang pada hari kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia suka mencaci maki dan (salah) menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang terzalimi itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan pelaku zalim. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)

4. Mengungkit Sedekah yang Diberikan

Mengungkit sedekah yang sudah diberikan bisa menyakiti hati penerima sedekah. Mengutip buku 100 Kesalahan dalam Sedekah tulisan Reza Pahlevi Dalimuthe, orang yang berbuat demikian tidak akan mendapatkan ganjaran dari sedekahnya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 264,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

5. Maksiat ketika Sendiri

Bermaksiat saat sendirian bahkan bisa menghapus pahala kebaikan sebesar gunung. Hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.

Dari Tsauban RA, Nabi SAW bersabda,

“Niscaya aku mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya (hancur lebur) seperti debu berterbangan.”

Tsauban bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah sifat-sifat mereka kepada kami agar kami tidak menyadarinya.”

Beliau menjawab, “Mereka masih termasuk saudara kalian sendiri. Mereka melakukan ibadah malam sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi, jika sedang sendirian mereka berani melanggar larangan-larangan Allah.” (HR Ibnu Majah)

6. Ghibah

Ghibah sama artinya dengan bergunjing. Orang yang ghibah membicarakan keburukan bahkan aib orang lain saat orang yang dighibahkan tidak ada.

Dosa ghibah dapat menghapuskan pahala atau amal kebaikan seseorang. Menurut kitab Nashaihul ‘Ibad oleh Syekh Nawawi Al Bantani yang diterjemahkan Ach Fairuzzabadi, Nabi Muhammad SAW menyebut terkait empat perangai yang melekat pada manusia dan bisa hilang karena empat perkara lainnya.

“Ada empat permata (perangai yang melekat) pada diri anak Adam yang dapat dihihilangkan dengan empat perkara lainnya (dari sifat tercela), yakni: akal, agama, haya’ (rasa malu), amal saleh. Kemarahan dapat menghilangkan akal (sehat). Hasud (dengki) dapat menghilangkan agama. Tamak dapat menghilangkan haya’ (rasa malu). Ghibah dapat menghilangkan amal saleh.”

Dijelaskan dalam buku Ramadhan Bersama Nabi Tafsir dan Hadis Tematik di Bulan Suci oleh Rosidin, ghibah menjadi satu hal yang menyebabkan amal kebaikan manusia tak diterima oleh malaikat penyeleksi pada setiap pintu langit. Dengan demikian, muslim harus menghindari ghibah agar amal kebaikan yang dilakukannya tidak sia-sia.

7. Hasad

Menurut buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak yang ditulis Masan AF, hasad sama artinya dengan dengki. Orang yang memiliki sifat ini tidak senang terhadap orang lain yang mendapat nikmat dari Allah SWT.

Biasanya, mereka yang dengki akan selalu iri hati melihat orang lain hidup senang. Hasad termasuk akhlak tercela yang dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Janganlah kamu dengki mendengki, jangan putus memutus hubungan persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula belakang membelakangi dan jadilah kamu semua hamba Allah seperti saudara, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hasad dapat menghapus amal kebaikan atau pahala seseorang. Terkait hal ini dijelaskan juga dalam hadits Rasulullah SAW,

“Jauhkanlah dirimu dari sifat dengki, karena dengki itu memakan semua kebaikan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” (HR Abu Dawud)

Sifat hasad menjadikan hati seseorang kotor dengan perasaan seburuk-buruknya. Karena hatinya kotor, maka amal ibadah yang mereka perbuat jadi sia-sia. Sebab, semua itu terhapus oleh sifat-sifat dengkinya

Naudzubillah min dzaalik. Semoga kita dijauhi dari sifat-sifat buruk yang dapat menghapus amal kebaikan kita. Aamiin.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Muharram & Keutamaannya


Jakarta

Umat Islam memasuki Muharram 1447 Hijriah. Ini adalah bulan yang disucikan Allah SWT dan Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa sunnah.

Di Indonesia, 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Tahun Baru Islam ini mungkin berbeda dengan wilayah lainnya, seperti Arab Saudi yang mengumumkan lebih dulu bahwa 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.

Terlepas dari perbedaan itu, ada satu amalan yang bisa dikerjakan pada bulan ini. Bahkan sayang jika dilewatkan begitu saya mengingat ada keutamaan besar di dalamnya. Amalan tersebut adalah puasa sunnah.


Puasa Sunnah Bulan Muharram

1. Puasa 9 Muharram (Tasua)

Puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan pada 9 Muharram. Menurut penjelasan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada tanggal tersebut untuk membedakan dengan puasa orang Yahudi. Nabi SAW bersabda,

ولَئِن بَقيتُ إِلَى قَابِل لَأَصُومَنُ التَّاسِعَ

Artinya: “Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram.” (HR Muslim dari Ibnu Abbas RA)

  • Jadwal puasa Tasua 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025

2. Puasa 10 Muharram (Asyura)

Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada 10 Muharram. Puasa ini juga dikerjakan oleh umat nabi terdahulu dan Rasulullah SAW menganjurkannya bagi umatnya.

  • Jadwal puasa Asyura 10 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025

3. Puasa 11 Muharram

Dijelaskan dalam buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya Muharram Habibillah, sebagian ulama berpendapat umat Islam juga disunnahkan berpuasa pada 11 Muharram. Puasa ini dianjurkan untuk mengiringi puasa Asyura, seperti halnya puasa 9 Muharram.

Dalil anjuran ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

صُوْمُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَخَالِفُوْا فِيْهِ الْيَهُودَ صُوْمُوْا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا.

Artinya: “Puasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan selisilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.” (HR Bukhari)

  • Jadwal puasa 11 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025

4. Puasa Ayyamul Bidh Muharram

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada 13, 14, dan 15 Muharram. Anjuran puasa ini bersandar pada riwayat berikut,

وَعَنْ أَبِي ذَرٍ الله قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَنْ نَصُومَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ: ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ. رَوَاهُ النَّسَابِيُّ وَالتَّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ )

Artinya: Abu Dzar radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan agar kami berpuasa sunnah tiga hari dalam satu bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15.” (HR an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

  • Jadwal puasa Ayyamul Bidh Muharram 1447 H: Rabu-Jumat, 9-11 Juli 2025

5. Puasa Senin-Kamis Muharram

Umat Islam juga bisa mengerjakan puasa Senin dan Kamis sepanjang bulan Muharram. Berikut jadwalnya:

  • Senin, 30 Juni 2025
  • Kamis, 3 Juli 2025
  • Senin, 7 Juli 2025
  • Kamis, 10 Juli 2025
  • Senin, 14 Juli 2025
  • Kamis, 17 Juli 2025
  • Senin, 21 Juli 2025
  • Kamis, 24 Juli 2025

Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Muharram

Puasa bulan Muharram memiliki keutamaan yang tak terdapat pada bulan lainnya. Menurut sebuah hadits yang terdapat dalam Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, puasa bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa setelah Ramadan.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah yaitu Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat fardhu adalah salat malam’.” (HR Muslim)

Hadits serupa terdapat dalam Sunan Ibnu Majah, dengan redaksi puasa Muharram adalah puasa paling utama setelah puasa Ramadan. Berikut bunyi haditsnya,

٧٤٠- (صَحِيحٌ) حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو
عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِي، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : ((أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ)). حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. .]إِبْنُ مَاجَهِ)) (١٧٤٢) م

Artinya: Dari Qutaibah, dari Abu Awanah, dari Abu Bisyr, dari Humaid bin Abdurrahman al-Himyari, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram.”

Selain keutamaan puasa Muharram secara umum, Rasulullah SAW juga menyebutkan keutamaan puasa hari Asyura. Dikatakan, puasa pada hari tersebut bisa menghapus dosa setahun yang lalu.

وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Artinya: Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, “Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Crazy Rich Arab yang Meninggalkan Dunia Demi Ibadah



Jakarta

Kisah inspiratif datang dari Sulaiman Al Rajhi, crazy rich asal Arab yang enggan menghabiskan uangnya untuk bermewah-mewahan. Seluruh hartanya justru ia sumbangkan untuk kegiatan amal.

Menurut catatan Forbes Middle East, pada 2011 kekayaan Al Rajhi mencapai USD 7,7 miliar. Dengan harta sebanyak itu, ia termasuk dalam jajaran 100 orang terkaya di seluruh dunia.

Meski memiliki harta yang berlimpah, gaya hidup Al Rajhi sangat berbeda dari miliarder pada umumnya. Harta yang dimilikinya tidak ia gunakan untuk berfoya-foya.


Sejak lahir, Al Rajhi terpaksa menelan pahitnya kehidupan. Al Rajhi kecil menghadapi kemiskinan yang mengharuskannya bekerja sebagai porter saat usianya 9 tahun.

Selain itu ia juga sempat menjadi pengepul kurma dan penjaga toko. Titik baliknya bermula saat Al Rajhi bekerja di money changer dan membuatnya naik kelas menjadi orang kaya.

Pada 1970, dia membangun bisnis money changer sendiri yang dalam waktu singkat berkembang jadi 30 gerai di seluruh Arab Saudi. Bahkan, sudah berhasil melakukan ekspansi ke Mesir dan Lebanon.

Besarnya jaringan bisnis membuat Sulaiman bersama saudara-saudaranya membentuk perusahaan induk money changer. Belakangan, perusahaan induk ini berubah arah dan memilih terjun di dunia perbankan, khususnya bank syariah lewat Al Rajhi Bank.

Dari situlah, Sulaiman Al Rajhi menjadi orang kaya. Al Rajhi Bank menjadi bank syariah terbesar di dunia dan membuat kekayaan Al Rajhi meroket dengan fantastis.

Meski menjadi miliarder, Al Rajhi tidak memiliki mobil mewah atau pesawat pribadi. Untuk bepergian, ia menggunakan pesawat kelas ekonomi.

Hal ini ia lakukan karena takut akan dosa. Al Rajhi enggan jika kekayaannya tak bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Karenanya, Al Rajhi selalu menggunakan harta untuk kegiatan bermanfaat, termasuk kegiatan amal. Dirinya selalu totalitas dalam beramal.

Sebagai sosok yang pernah terjerat kemiskinan, Al Rajhi tahu bahwa hidup miskin tidak enak. Ia enggan orang lain merasakan yang ia rasa, karenanya Al Rajhi terus membagikan uang kepada yang membutuhkan.

Puncaknya pada 2015 lalu, Al Rajhi membagikan seluruh harta kepada masyarakat yang tidak mampu di Arab Saudi. Dia bahkan mengalihkan kepemilikan sahamnya di Al Rajhi Bank ke beberapa lembaga amal.

Tindakan Al Rajhi ini menyebabkan hartanya lenyap dan hanya menyisakan sedikit untuk dana abadi serta warisan anak. Atas dasar inilah, Forbes tak lagi memasukkan nama Al Rajhi ke jajaran orang terkaya di dunia.

“Segala harta milik Allah, dan kita hanyalah orang-orang yang diberi amanah (oleh Allah) untuk menjaganya,” kata Al Rajhi dalam wawancara bersama Arab News.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya sangat waspada terhadap pemborosan. Menurutnya, Allah SWT tidak menganugerahkan kekayaan kepada manusia untuk disombongkan.

“Saya bukan orang kikir. Saya orang yang waspada dengan pemborosan dengan keyakinan bahwa Allah menganugerahkan kekayaan kepada kita bukan untuk menunjukkan kesombongan atau pemborosan tetapi untuk menangani kekayaan sebagai harta yang dipercaya,” lanjutnya.

Al Rajhi juga menceritakan dirinya pernah diundang dalam konferensi investasi dari pemerintah Saudi. Pada sela-sela konferensi, ia diundang untuk jamuan makan malam.

Tetapi, saat dirinya datang di acara makan malam ternyata ada hiburan yang bertentangan dengan agamanya. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut hiburan apa yang dimaksud.

“Saya segera keluar dari tempat itu dan Abdul Aziz Al-Ghorair dari UEA juga bergabung dengan saya. Segera menteri yang berkuasa penuh mendatangi kami bertanya. Kami menjelaskan kepadanya bahwa hiburan yang ditampilkan bertentangan dengan tradisi Islam kami. Jadi dia memberi tahu kami bahwa pesta rekreasi akan dibatalkan. Ketika mereka membatalkan pesta itu, kami ikut serta dalam makan malam,” ujarnya bercerita.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Apakah Boleh Berdoa dengan Bahasa Indonesia? Ini Jawaban Ustaz


Jakarta

Berdoa adalah cara seorang muslim berbicara kepada Allah dan menyampaikan harapan, kebutuhan, maupun kesulitannya. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan manusia untuk berdoa kepada-Nya dalam surah Ghafir ayat 60.

Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ


Arab latin: Wa qāla rabbukumud’ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna ‘an ‘ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat dekat dengan hamba-Nya yang berdoa. Namun, muncul pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh umat Islam di Indonesia: apakah boleh berdoa menggunakan bahasa Indonesia, terutama saat sedang menjalankan salat?

Penjelasan mengenai hal ini pernah disampaikan oleh Buya Yahya, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, dalam kajiannya di kanal YouTube Al Bahjah TV.

Buya Yahya menjelaskan ada waktu-waktu istimewa dalam ibadah, salah satunya adalah ketika sedang sujud dalam salat. Menurutnya, sujud adalah momen paling dekat antara seorang hamba dengan Allah.

“Saat itulah kita sangat dekat kepada Allah, maka di saat seperti itulah perbanyak untuk memohon. Hal ini Nabi yang mengajarkan,” ujar Buya Yahya. detikHikmah telah mendapatkan izin oleh tim Al Bahjah TV untuk mengutip ceramah Buya Yahya.

Dengan demikian, saat sujud menjadi waktu terbaik untuk menyampaikan doa. Banyak orang terkadang melewatkan momen ini dengan terburu-buru, padahal justru saat itulah dianjurkan untuk memohon sebanyak-banyaknya.

Bolehkah Berdoa dalam Bahasa Indonesia saat Salat?

Mengenai penggunaan bahasa Indonesia saat berdoa dalam salat, Buya Yahya menyampaikan pandangan mayoritas ulama.

“Apakah boleh membaca doa menggunakan bahasa Indonesia? Sebagian besar para ulama mengatakan tidak diperkenankan. Karena selain dari bahasa Arab, dianggap ajnabi dan dapat membatalkan salat,” jelas Buya Yahya.

Dalam hal ini, mayoritas ulama berpendapat bahwa doa dalam salat harus tetap menggunakan bahasa Arab. Penggunaan bahasa lain dianggap tidak sesuai dan bisa membatalkan keabsahan salat itu sendiri. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mempelajari dan menghafalkan doa-doa yang sah dibaca dalam salat.

Berdoa di Luar Salat Bisa Pakai Bahasa Apa Saja

Bagi yang belum bisa berdoa dalam bahasa Arab, Buya Yahya menganjurkan untuk mempelajarinya secara perlahan. Doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sangat banyak dan bisa dijadikan rujukan utama. Untuk keinginan pribadi yang belum bisa diungkapkan dalam bahasa Arab, sebaiknya disampaikan di luar salat.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa di luar salat, umat Islam boleh berdoa menggunakan bahasa apa saja, termasuk bahasa Indonesia.

“Bacalah doa-doa di dalam salat dengan bahasa Arab, adapun di luar salat, bebas, tapi ingat kaidahnya, sebaik-baik doa adalah doa yang pernah dibaca oleh Nabi,” lanjut ulama kelahiran Blitar itu.

Dengan demikian, tidak ada larangan menggunakan bahasa Indonesia untuk berdoa selama tidak sedang dalam keadaan salat. Namun, sebaiknya tetap mengutamakan doa-doa yang bersumber dari Nabi karena lebih terjamin makna dan keberkahannya.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Checklist Ibadah Keluarga Selama Bulan Muharram


Jakarta

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan ini, kaum muslim dianjurkan memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ


Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

Karena kemuliaannya, bulan Muharram menjadi momentum istimewa untuk menghidupkan berbagai ibadah.

Selain beribadah secara pribadi, menjalankan ibadah bersama keluarga memiliki keutamaan tersendiri. Kebersamaan dalam beribadah mempererat hubungan antaranggota keluarga, menciptakan suasana rumah yang lebih harmonis, serta menumbuhkan semangat beribadah, khususnya pada anak-anak. Rasulullah SAW pun mencontohkan banyak ibadah yang dilakukan bersama keluarga sebagai sarana pendidikan dan penanaman nilai-nilai kebaikan.

Mengacu pada buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut adalah checklist ibadah yang dapat dijalankan bersama keluarga selama bulan Muharram:

Checklist Ibadah Bersama Keluarga pada Bulan Muharram

1. Puasa di Penghujung Dzulhijjah dan Awal Muharram

Puasa pada hari terakhir Dzulhijjah dan hari pertama Muharram dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang berpuasa pada kedua hari ini akan diampuni dosanya, meskipun dosanya sebanyak dosa lima puluh tahun. Namun, hadits ini dinilai lemah.

Melaksanakan puasa bersama keluarga tidak hanya menambah semangat, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran dan kebersamaan.

2. Membaca Doa Akhir Tahun

Pada sore hari terakhir bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan membaca doa akhir tahun. Doa ini memohon ampunan atas kesalahan dan dosa yang dilakukan selama setahun penuh. Membaca doa secara bersama-sama dengan keluarga menjadi momen refleksi bersama dan memperkuat ikatan spiritual dalam rumah tangga.

3. Membaca Doa Awal Tahun

Saat memasuki malam 1 Muharram, umat Islam dianjurkan membaca doa awal tahun sebanyak tiga kali. Terdapat riwayat bahwa Allah akan mengutus malaikat untuk menjaga orang yang membaca doa ini dari gangguan setan sepanjang tahun. Membaca doa bersama keluarga menumbuhkan semangat mengawali tahun baru Hijriah dengan penuh harapan dan tekad menjadi pribadi yang lebih baik.

4. Menghidupkan Malam Pertama Muharram

Malam pertama bulan Muharram termasuk malam yang mulia. Beberapa amalan yang bisa dilakukan bersama keluarga antara lain:

  • Membaca Al-Qur’an
  • Berdzikir bersama
  • Mengerjakan salat sunnah seperti Tahajud, Hajat, dan Taubat
  • Salat sunnah seratus rakaat, meskipun tidak wajib dilakukan bagi yang merasa berat
  • Salat sunnah dua rakaat dengan bacaan khusus seperti surat Al-An’am atau Yasin

Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana mendidik anak-anak untuk mencintai ibadah malam sejak usia dini.

5. Dzikir setelah Salat Subuh

Sebagian ulama menganjurkan membaca basmalah dan Ayat Kursi masing-masing 360 kali setelah Subuh di bulan Muharram. Jika dilakukan bersama keluarga, bacaan bisa dibagi, sehingga terasa lebih ringan. Amalan ini diyakini membuka pintu rezeki dan melindungi dari berbagai mara bahaya.

6. Puasa Hari Pertama Muharram

Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram.” Melaksanakan puasa di awal Muharram dapat menjadi awal yang baik dalam memulai tahun baru hijriah bersama keluarga.

7. Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Tanggal 9 Muharram dikenal dengan puasa Tasu’a. Rasulullah SAW ingin berpuasa pada hari tersebut agar berbeda dari kebiasaan kaum Yahudi. Puasa ini bisa dijadikan kebiasaan baik bersama keluarga untuk meneladani sunnah Nabi.

8. Puasa Asyura (10 Muharram)

Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang berpuasa di hari Asyura akan mendapatkan pahala yang sangat besar, bahkan setara dengan pahala para malaikat, haji, umrah, dan para syuhada.

9. Mengerjakan Amalan di Hari Asyura

Selain berpuasa, amalan lainnya yang dianjurkan di hari Asyura antara lain:

  • Mengusap kepala anak yatim
  • Bersedekah
  • Memberi makan orang yang berbuka
  • Menjalin silaturahmi
  • Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak seribu kali
  • Mengajak keluarga melakukan amalan-amalan ini menjadi sarana menanamkan nilai kepedulian dan solidaritas sosial.

10. Membaca Doa Asyura

Doa Asyura dianjurkan dibaca setelah Maghrib pada tanggal 10 Muharram. Doa ini bisa dibaca minimal tujuh kali, atau lebih utama dibaca hingga tujuh puluh kali. Membaca doa bersama keluarga menumbuhkan kekhusyukan dan rasa kebersamaan dalam berdoa kepada Allah SWT.

11. Puasa Tanggal 11 Muharram

Beberapa ulama, termasuk Ibnu Qayyim, menganjurkan puasa pada tanggal 11 Muharram agar berbeda dengan kebiasaan kaum Yahudi. Puasa ini dapat menjadi amalan bersama keluarga yang memperkuat tekad menjalankan sunnah Rasulullah SAW.

12. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)

Selain Asyura, umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram. Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar. Melakukannya bersama keluarga bisa menjadi latihan disiplin spiritual sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan Beribadah Bersama Keluarga

Menjalankan ibadah bersama keluarga bukan sekadar melaksanakan ritual agama, tetapi juga memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Memperkuat ikatan emosional dan spiritual dalam rumah tangga
  • Menjadi sarana saling mengingatkan dalam kebaikan
  • Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak-anak
  • Menciptakan suasana rumah yang penuh berkah dan ketenangan
  • Membiasakan kebersamaan dalam melakukan kebaikan

Rumah yang di dalamnya dipenuhi lantunan doa, bacaan Al-Qur’an, dan aktivitas ibadah akan menjadi rumah yang tenteram dan dirindukan para penghuninya. Bulan Muharram menjadi momen yang tepat untuk memulai kebiasaan baik ini.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan 10 Muharram 1447 H dan Jadwal Puasa Sunnah Asyura


Jakarta

Keutamaan 10 Muharram 1447 H perlu dipahami muslim. Pada momen tersebut, muslim dianjurkan mengerjakan puasa sunnah Asyura karena mengandung keutamaan yang luar biasa.

10 Muharram disebut juga dengan hari Asyura. Waktu tersebut tergolong sebagai hari yang baik sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut,

“Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura’. Lalu, Rasul bertanya, ‘Ada kegiatan apa ini?’


Para sahabat menjawab ‘Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.’

Rasul lalu mengatakan ‘Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian’. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura’ tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya.” (HR Bukhari)

Menurut buku Membangun Muslim Moderat oleh Asep Maulana Rohimat, hari Asyura juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Hari Asyura bertepatan dengan peristiwa tenggelamnya Firaun di laut saat mengejar Nabi Musa AS.

Usai peristiwa itu, Nabi Musa AS bersama kaumnya mengerjakan puasa pada hari Asyura sebagaiamana dijelaskan dalam hadits di atas.

Sebagai hari Asyura, banyak keutamaan yang dapat diraih muslim jika mengerjakan amalan puasa yang dianjurkan pada 10 Muharram. Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El Sutha, Muharram adalah sebaik-baiknya bulan untuk mengerjakan puasa setelah Ramadan.

Dari Aisyah RA berkata,

“Orang-orang melaksanakan shaum hari kesepuluh bulan Muharram (‘Asyura’) sebelum diwajibkan shaum Ramadhan. Hari itu adalah ketika Ka’bah ditutup dengan kain (kiswah). Ketika Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan shaum Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mau shaum hari ‘Asyura’ laksanakanlah dan siapa yang tidak mau tinggalkanlah!” (HR Bukhari)

Keutamaan 10 Muharram 1447 H bagi Muslim

Berikut sejumlah keutamaan 10 Muharram 1447 H yang dinukil dari sumber yang sama.

1. Hari Disunnahkan Berpuasa

Salah satu keutamaan 10 Muharram adalah merupakan hari yang dianjurkan untuk berpuasa. Apabila mengerjakannya, muslim akan mendapat ganjaran pahala yang luar biasa.

Dari Ibnu Abbas RA berkata,

“Bahwasanya Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh sahabatnya berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Dosanya yang Setahun Lalu Dihapuskan

Mengerjakan puasa Asyura pada 10 Muharram akan diberi ganjaran penghapusan dosa setahun yang lalu. Ini sesuai dengan hadits berikut,

“Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

3. Puasa Paling Mulia Kedua

Berpuasa di bulan Muharram termasuk yang terbaik kedua setelah Ramadan. Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi SAW pernah ditanya,

“Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?”, kemudian Rasulullah menjawab, “Yaitu salat di tengah malam.” Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”, dan Rasulullah bersabda, “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

4. Diganjar Pahala 10 Ribu Orang Berhaji

Keutamaan luar biasa lainnya dari 10 Muharram adalah diganjar pahala setara 10 ribu orang berhaji jika mengerjakan puasa Asyura. Terkait hal ini disebutkan oleh Imam Baihaqi dalam kitabnya Fadha ‘Ilul Quqat (Edisi Indonesia) terjemahan Muflih Kamil.

Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun termasuk di dalamnya ibadah puasa dan salatnya; barangsiapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu mati syahid; barangsiapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dari umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barangsiapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga.”

5. Pahala Puasanya Setara 30 Hari

Berpuasa satu hari pada bulan Muharram setara dengan 30 hari berpuasa. Dari Ibnu Abbas RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda,

“Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Muharram, maka seolah-olah ia berpuasa selama 30 hari.” (HR At Thabrani)

6. Menghidupkan Sunnah Rasul

Mengacu pada hadits-hadits sebelumnya, Rasulullah SAW selalu mengerjakan puasa pada 10 Muharram. Dengan melaksanakan amalan itu, maka muslim menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.

Jadwal Puasa Sunnah Asyura 10 Muharram

Mengacu pada Kalender Hijriah Tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI), puasa sunnah Asyura tahun ini bertepatan dengan hari Minggu, 6 Juli 2025 / 10 Muharram 1447 H.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Surat Al Waqiah Pembuka Rezeki, Kapan Sebaiknya Dibaca?


Jakarta

Surat Al Waqiah adalah bacaan yang jika diamalkan secara rutin dapat membuka pintu rezeki muslim. Bahkan, Al Waqiah disebut sebagai surat kekayaan.

Menurut buku Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka Pintu Rezeki oleh Muhammad Hanafiyah, khasiat dan keajaiban mengamalkan surat Al Waqiah secara rutin adalah baik untuk kebutuhan duniawi maupun ukhrawi. Surat ini dibaca dengan tujuan meraih rezeki sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

“Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya.” (HR Imam Baihaqi)


Kemudian, Ibnu Katsir dalam mengawali penafsirannya tentang surat Al Waqiah mengatakan bahwa Abu Bakar RA berkata,

“Wahai Rasulullah SAW tampak dirimu telah berubah.” Beliau bersabda, “Yang (membuatku) berubah adalah surat Huud, Al Waqiah, Al Mursalat, An Naba dan Asy Syams.” (HR Tirmidzi)

Oleh karenanya, muslim sangat dianjurkan membaca ayat-ayat surat Al Waqiah agar dilancarkan rezekinya. Hal tersebut bahkan juga disebutkan Rasulullah SAW dalam haditsnya.

Waktu Terbaik Membaca Surat Al Waqiah untuk Membuka Rezeki

Dinukil dari kitab Al Adzkar Imam Nawawi yang disusun dan diterjemahkan Ulin Nuha serta buku Intisari Kitab Mujarobat karya Muhammad Ulin Nuha, berikut waktu terbaik membaca surat Al Waqiah bagi muslim.

1. Setiap Malam

Berdasarkan hadits yang disebutkan sebelumnya, membaca surat Al Waqiah setiap malam membuat muslim tidak akan tertimpa kefakiran. Dengan demikian, hendaknya surat Al Waqiah dibaca setiap malam.

Terkait hadits tersebut, Imam Nawawi juga mengatakan bahwa Ibnu Mas’ud menyuruh anak-anaknya membaca surat Al Waqiah setiap malam.

2. Setelah Salat Ashar

Selain itu, ada beberapa pendapat yang menganjurkan untuk membaca surat Al Waqiah 14 kali setelah salat Ashar. Semakin sering muslim membacanya, maka semakin terasa pula khasiat dari surat Al Waqiah.

3. Usai Salat Fardhu

Merujuk pada buku Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka Pintu Rezeki, surat Al Waqiah bisa diamalkan setelah mengerjakan salat fardhu dan dijadikan doa usai salat fardhu. Pembacaannya harus disertai kekhusyukan dan kesucian hati serta bersungguh-sungguh menghadap Allah SWT.

Doa setelah Membaca Surat Al Waqiah

Setelah membaca surat Al Waqiah, ada doa yang dapat diamalkan muslim. Berikut bacaannya,

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (ثلاثا) اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahumma shun wujuhana bil yasar wala tuhinna bil iqtar fanastarziqa tholibi rizqika wa nasta’thifa syiroro kholqika wa nasytaghila bihamdi man a’thona wa nubtala bi zammi man mana’ana wa anta min wara-i zalika ahlul ‘atho-i wal man-‘i.

Allahumma kama shunta wujuhana ‘anis sujudi illa laka fa shunna ‘anil hajati illa ilaika bijudika wa karomika wa fadhlika ya arhamar rohimin wa shollallohu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi.

Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapa pun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan.”

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Menyamar Jadi Muslim, Snouck Hurgronje Nekat Masuk Makkah demi Belajar Islam


Jakarta

Sejak berabad-abad silam, Makkah dikenal sebagai kota suci yang hanya boleh dimasuki oleh umat Islam. Larangan ini membuatnya nyaris mustahil dijelajahi oleh orang non-Muslim. Namun, di penghujung abad ke-19, seorang orientalis Belanda, Christiaan Snouck Hurgronje, berhasil melanggar batas itu. Ia masuk ke Makkah dengan cara menyamar sebagai seorang Muslim.

Harda Armayanto, dkk dari Centre for Islamic and Occidental Studies (CIOS) Universitas Darussalam Gontor dalam artikel ilmiahnya berjudul Snouck Hurgronje dan Tradisi Orientalisme di Indonesia mengungkap bahwa tidak seperti kebanyakan orientalis yang hanya mempelajari Islam dari literatur, Snouck Hurgronje terjun langsung ke tengah komunitas Muslim. Bahkan, ia berpura-pura memeluk Islam demi bisa menyelami kehidupan umat Islam lebih dalam, termasuk berbaur dengan para ulama dan cendekiawan di Makkah.

Pada tahun 1884, Snouck tiba di Jeddah. Untuk bisa masuk Makkah, ia pun mengucapkan syahadat di hadapan Qadhi Jeddah pada 16 Januari 1885 dan mengambil nama Abdul Ghaffar. Dengan identitas barunya sebagai Muslim asal Surabaya, ia berhasil memperoleh kepercayaan masyarakat sekitar. Ia pun tinggal di Makkah selama beberapa bulan, mempelajari kehidupan sosial, budaya, hingga politik umat Islam di sana.


Menguasai Ilmu Islam dan Dihormati Ulama

Penyamaran Snouck Hurgronje tidak sekadar basa-basi. Ia benar-benar menguasai ilmu-ilmu Islam, menghadiri majelis-majelis ilmu, dan belajar langsung kepada para ulama terkemuka di Makkah. Karena kemampuan dan pengetahuannya, banyak ulama Arab menganggapnya sungguh-sungguh seorang Muslim. Bahkan ada yang mengira ia seorang ulama Jawi, yaitu sebutan bagi kaum Muslimin asal Asia Tenggara.

Selama di Makkah, Snouck Hurgronje mengumpulkan berbagai data penting yang kemudian ia tuangkan ke dalam karya-karya ilmiah, termasuk bukunya yang terkenal berjudul Mekka (1888-1889). Ia juga menulis ratusan artikel ilmiah tentang hukum Islam, masyarakat Muslim, dan politik.

Ilmu Snouck Hurgronje Jadi Senjata Kolonial

Masih mengutip sumber sebelumnya, pengetahuan Snouck Hurgronje soal Islam tidak hanya berhenti sebagai studi ilmiah. Ketika pulang ke Hindia Belanda, Snouck justru menjadi penasihat penting Pemerintah Kolonial Belanda, khususnya dalam merumuskan strategi menghadapi perlawanan rakyat Aceh.

Ia menganjurkan pemutusan hubungan agama dan politik (sekularisasi) demi melemahkan semangat perlawanan rakyat, karena baginya Islam yang bersatu dengan politik akan meningkatkan perlawanan rakyat terhadap Belanda

Agama yang Dianut Snouck Hurgronje

Mengutip sumber sebelumnya, Christiaan Snouck Hurgronje lahir pada 1857 di Oosterhout, Belanda. Ia merupakan anak seorang pendeta Protestan. Sejak muda, ia tumbuh dalam tradisi Gereja Hervormde Belanda.

Berbagai rumor menyebut Snouck Hurgronje pernah masuk Islam sebab ia pernah bersyahadat di Makkah. Namun hal itu ia lakukan demi menjaga penyamarannya. Oleh sebab itu, para peneliti modern secara umum berpendapat bahwa ia tidak pernah benar-benar memeluk agama Islam, ia tetap tercatat sebagai Protestan hingga akhir hidupnya.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Niat Puasa Tasua dan Asyura 2025 Lengkap dengan Hukum dan Jadwalnya


Jakarta

Niat puasa Tasua dan Asyura 2025 dibaca pada malam hari sebelum puasa berlangsung atau bisa di pagi harinya. Kedua amalan ini dianjurkan pada 9-10 Muharram setiap tahunnya.

Mengutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunnah oleh Amirulloh Syarbini dan Iis Nur’aeni Afgandi, terdapat hadits yang menyebut bahwa puasa pada bulan Muharram menjadi yang terbaik kedua setelah Ramadan.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,


“Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Dalam pelaksanaannya, umat Islam bisa mengawali puasa Muharram baik Tasua maupun Asyura dengan berniat.

Niat Puasa Tasua dan Asyura 2025

Berikut bacaan niat puasa Tasua dan Asyura 2025 yang dinukil dari buku Meraih Surga dengan Puasa oleh H Herdiansyah Achmad.

1. Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَاسُعَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma tasu’ata sunnata-lillâhi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa Tasua sunnah karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَأَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma ‘asyûra-a sunnata-lillâhi ta’âla.

Artinya: “Saya berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta’ala.”

Apa Hukum Puasa Tasua dan Asyura?

Mengacu pada sumber yang sama, puasa Tasua hukumnya sunnah sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram.” (HR Muslim)

Selain itu dijelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi yang disyarah Musthafa Dib al Bugha terjemahan Misbah, hikmah melaksanakan mpuasa pada 9 Muharram untuk membedakan dengan orang-orang Yahudi yang hanya mengkhususkan puasa di tanggal 10 Muharram atau hari Asyura.

Nabi Muhammad SAW dalam riwayat lain menyebut terkait hukum puasa Asyura. Dari Ibnu Abbas RA berkata,

“Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Perintah puasa Asyura merujuk pada hadits itu adalah sunnah muakkad yang berarti sangat dianjurkan.

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025

Mengacu pada Kalender Hijriah 2025 Indonesia yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI), maka jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025 adalah sebagai berikut:

Puasa Tasua 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
Puasa Asyura 10 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com