Tag Archives: hormon cinta

Kelamaan Tak Bercinta Bisa Picu 6 Dampak Buruk, Ini Temuan Riset

Jakarta

Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri. Selain memberikan dampak yang baik untuk kesehatan mental dan fisik, nyatanya bercinta dapat menjadi faktor besar keharmonisan rumah tangga.

Namun, apa jadinya bila pasangan suami istri terlalu lama tidak bercinta? Dikutip dari WebMD, berikut ini beberapa dampak dari terlalu lama tidak berhubungan intim:

1. Kecemasan

Bercinta bersama pasangan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kecemasan. Seks dapat mengurangi hormon yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres.


Kehidupan seks yang aktif dapat membuat seseorang lebih bahagia dan sehat. Ini penting untuk meredakan kecemasan.

2. Risiko Gangguan Jantung

Penelitian mengatakan orang yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang melakukannya dua kali seminggu atau lebih. Peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat stres yang lebih rendah hingga aktivitas fisik lebih baik.

Bercinta dengan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Salah satu alasannya adalah karena seks dapat meningkatkan kadar zat pembasmi kuman yang disebut imunoglobulin A atau IgA.

Orang yang berhubungan seks lebih dari dua kali seminggu memiliki kadar IgA yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks.

4. Keharmonisan Memburuk

Bercinta dapat ‘membasahi’ otak dengan zat sisa kimiawi yang dapat membantu diri lebih terikat dengan pasangan sekitar dua hari. Apabila dilakukan secara rutin, ini tentu saja baik untuk hubungan yang lebih baik jangka panjang.

Hubungan seksual yang sehat dan sama-sama bahagia, dapat membangun kepercayaan dan pengertian antara diri dan pasangan. Jadi pasangan suami istri sebaiknya jangan sampai kelamaan skip bercinta.

5. Jam Tidur Berkurang

Tanpa seks, tubuh dapat kehilangan hormon yang dapat membantu tidur dengan nyenyak. Beberapa di antaranya seperti prolaktin dan oksitosin.

Misalnya seperti oksitosin merupakan ‘hormon cinta’ yang ketika dilepaskan dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi stres. Hal tersebut yang akhirnya membuat tubuh menjadi lebih mudah tidur.

6. Tekanan Darah Naik

Bercinta secara rutin juga baik untuk membantu mengontrol tekanan darah. Seks yang sehat dapat melibatkan sedikit latihan aerobik hingga pembentukan otot, serta baik untuk meredakan tingkat stres.

Hal-hal tersebut yang akhirnya dapat membantu mengontrol tekanan darah yang lebih baik.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apakah Bercinta Bikin Tidur Nyenyak? Ini Penjelasannya


Jakarta

Bagi sebagian orang, setelah bercinta atau berhubungan seksual biasanya jadi mudah tidur atau membuat tidur lebih nyenyak.

Ada alasan ilmiah di balik jadi gampang tertidur dan tidur nyenyak setelah berhubungan seksual.

Dikutip Healthline, banyak ahli mengatakan, meskipun belum ada bukti klinis yang kuat untuk menunjukkan bahwa bercinta dapat membuat tubuh mengantuk, namun mekanisme dasar dari zat kimia yang dilepaskan saat bercinta dapat membantu seseorang untuk tidur dengan lebih baik.


Salah satu penyebabnya adalah hormon oksitosin yang dikenal sebagai ‘hormon cinta’.

dr Amer Khan, seorang ahli saraf Sutter Health, spesialis tidur, mengatakan bahwa pelepasan oksitosin terjadi secara bersamaan dengan perasaan kasih sayang dan sentuhan kasih sayang atau sensual, yang dapat mengarah pada perasaan sejahtera yang menyenangkan dan terbebas dari stres.

“Hormon-hormon lain, seperti dopamin, prolaktin, dan prongesteron, sudah terbukti dapat memengaruhi pikiran dengan rasa lega, rileks, dan mengantuk setelah melakukan hubungan seks yang memuaskan,” Kata Kahn.

Tinjauan penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan di Universitas Ottawa juga menunjukkan bahwa bercinta sebelum tidur dapat mengurangi tingkat stres dan juga dapat membantu bagi seseorang yang mengidap insomnia untuk memulai dan mempertahankan tidurnya.

Meskipun begitu, Khan mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar untuk mengeksplorasi hal ini dengan lebih spesifik.

Ada banyak cara selain bercinta untuk terhubung dengan pasangan dan tentunya dapat menenangkan pikiran sebelum waktu tidur.

“Sebagai dokter spesialis tidur, saya akan menyarankan orang-orang untuk menikmati waktu bersama,” ucap Khan.

“Kebersamaan fisik, emosional, dan mental lebih penting daripada berfokus pada kebutuhan untuk mencapai orgasme sebelum tidur,” tutup Khan.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy