Tag Archives: hormon

Perlu Tahu! Ini 5 Tanda-tanda Pria Punya Sperma Sehat

Jakarta

Kesehatan sperma menjadi salah satu hal penting untuk laki-laki, khususnya bagi yang sudah berkeluarga dan berkeinginan untuk memiliki anak. Sperma yang sehat tentu akan berdampak baik untuk proses reproduksi.

Jumlah sperma normal dan sehat berkisar 15 juta hingga lebih dari 200 juta sel per mililiter semen. Ahli endokrinologi reproduksi, Kaylen Silverberg, MD mengatakan dokter biasanya akan memeriksa kesehatan sperma seseorang dengan melihat 3 faktor, yakni jumlah sperma, persentase sperma yang hidup dan berenang, serta ukuran dan bentuk sperma.

Selain dari ciri-ciri sperma, berikut tanda-tanda yang bisa menunjukkan seorang pria memiliki sperma yang sehat seperti dikutip dari Men’s Health.


1. Tidak Obesitas

Penelitian menunjukkan pria yang memiliki lingkar pinggang lebih besar atau obesitas dikaitkan dengan jumlah sperma yang sedikit. Hal ini karena beban lemak di perut dapat mengganggu pelepasan hormon seks, produksi, dan perkembangan sperma.

Ahli endokrinologi reproduksi Asima Ahmad, MD mengatakan mereka yang memiliki lingkar pinggang kecil bisa menjadi tanda bahwa ia memiliki sperma yang sehat.

“Jika seseorang memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang mungkin mengalami obesitas atau sindrom metabolik dengan lingkar pinggang yang lebih besar, orang tersebut mungkin memiliki kualitas sperma yang lebih baik, namun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan selain itu,” jelas Ahmad.

2. Memiliki Pola Makan Sehat

Para pria yang hobi mengonsumsi junk food dan daging olahan memiliki jumlah sel sperma yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih menjaga makannya.

Selain itu, pria yang suka mengonsumsi ikan, terutama salmon dan tuna memiliki konsentrasi sperma 65 persen lebih besar. Pola makan sehat secara keseluruhan yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran segar serta biji-bijian juga dapat berdampak positif pada sperma.

3. Memiliki Suara yang Serak

Pria bersuara serak memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah saat ejakulasi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di PLOS One. Kadar testosteron mungkin menjadi salah satu penjelasan atas penelitian ini.

Testosteron dikaitkan dengan fitur wajah yang lebih maskulin dan suara yang lebih rendah, namun terlalu banyak testosteron justru dapat menekan produksi sperma.

4. Terbiasa dengan Aktivitas Fisik

Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan bahwa pria yang melakukan angkat berat di tempat kerja memiliki konsentrasi sperma 46 persen lebih tinggi dan jumlah total sperma 44 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang pekerjaannya lebih banyak duduk.

5. Tidak Suka Rokok dan Alkohol

Kebiasaan tidak baik seperti merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan asupan kafein berlebih dapat memperburuk kualitas sperma laki-laki. Meminimalkan atau menghentikan kebiasaan ini dapat meningkatkan kualitas sperma.

“Mengonsumsi obat-obatan, merokok, minum alkohol berlebihan, dan asupan kafein dalam jumlah besar dapat berdampak negatif pada sperma,” ujar Ahmad.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berhubungan Intim Setiap Hari, Normal Nggak Sih? Begini Penjelasannya

Jakarta

Berhubungan seksual dikenal sebagai salah satu ‘obat’ pelepas stres. Pasalnya, seks diketahui dapat meningkatkan suasana hati seseorang secara instan. Namun, apakah seks setiap hari itu normal?

Dikutip dari Everyday Health dan Healthline, bercinta setiap hari merupakan hal yang wajar, tapi bukan sesuatu yang umum. Menurut survei tahun 2017, hanya sekitar 4 persen orang dewasa yang mengatakan mereka berhubungan seks setiap hari.

Pada fase-fase awal pernikahan atau ‘fase bulan madu’, biasanya pasangan akan lebih sering bercinta. Hal ini juga terjadi ketika pasangan berencana untuk memiliki bayi dan ingin meningkatkan peluang mereka untuk hamil.


Apa Saja Manfaat Kesehatan dari Seks?

1. Mengurangi Stres

Seks dan orgasme terbukti dapat mengurangi stres dan kecemasan pada manusia. Hal ini karena seks dapat mengurangi hormon stres kortisol dan adrenalin. Seks juga dapat melepaskan endorfin dan oksitosin, yang memiliki efek menenangkan dan menghilangkan stres.

2. Tidur Lebih Nyenyak

Sebuah penelitian tahun 2019 menemukan bahwa melakukan hubungan seks dengan pasangan sebelum tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

3. Meredakan Rasa Sakit

Endorfin dan zat kimia lain yang dilepaskan selama gairah dan orgasme adalah pereda nyeri alami yang bekerja seperti opioid. Hal ini dapat menjelaskan mengapa seks dan orgasme memberikan kelegaan cepat dari kram menstruasi, migrain , dan sakit kepala bagi sebagian orang.

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

5. Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasutri Catat! Makanan Ini Sebaiknya Dibatasi Biar Libido Nggak Drop

Jakarta

Berhubungan intim merupakan momen yang penting untuk pasangan suami istri. Oleh karena itu, sudah seharusnya pasangan bisa menjaga libido atau dorongan seks untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Tidak hanya soal komunikasi dan bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan pasangan, diet atau pola makan juga sangat memengaruhi libido. Dikutip dari India Times, berikut ini sederet makanan yang sebaiknya dibatasi untuk menjaga dorongan seksual .

1. Minuman Beralkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebih dapat memengaruhi organ hati. Organ tersebut memiliki peran besar dalam memetabolisme hormon yang berkaitan dengan gairah seks. Organ hati yang kurang efisien mengubah androgen menjadi estrogen dapat mengakibatkan gairah seksual yang memburuk.


Menurut para peneliti, alkohol bersifat melemahkan dan dapat memengaruhi kemampuan pria dalam mempertahankan ereksi. Perlu diingat bahwa ini juga bisa berdampak pada wanita.

2. Makanan Proses

Makanan dari tepung proses yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mendorong penurunan libido bercinta. Ketika tepung gandum utuh diolah menjadi tepung putih, maka ia akan kehilangan tiga perempat kandungan zinc di dalamnya. Zinc merupakan mineral yang sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi, khususnya pada pria.

Jenis makanan proses lain yang juga harus diperhatikan adalah makanan dari daging olahan. Daging olahan yang dimaksud dapat berupa sosis, nugget, ham, kornet, dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah studi kohort tahun 2020 di antara 21.469 pria dalam Studi Lanjutan Profesional Kesehatan, menghindari daging merah dan olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terkena disfungsi ereksi.

3. Gula

Mengonsumsi gula, khususnya gula tambahan secara berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron pada pria. Dalam sebuah studi tahun 2013, yang diterbitkan dalam Clinical Endocrinology, 74 pria berusia 19-74 menjalani tes toleransi glukosa oral.

Peneliti menemukan bahwa glukosa atau gula menyebabkan penurunan yang signifikan pada kadar testosteron total. Kadar testosteron yang tidak seimbang juga memengaruhi kesehatan wanita.

Kadar testosteron yang tidak seimbang pada wanita dapat mengurangi hasrat, meningkatkan lemak tubuh, menurunkan massa otot, dan menciptakan ingatan yang kabur.

4. Lemak Jenuh

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes hingga tekanan darah tinggi. Apabila tidak segera diatasi, kondisi tersebut dapat berdampak negatif pada libido untuk melakukan hubungan seks.

Sebagian besar makanan goreng yang mengandung lemak trans dapat menurunkan libido pria dan wanita.

Jika ingin meningkatkan libido dan kualitas seks bersama pasangan, sebaiknya perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, biji-bijian utuh, dan daging ikan.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Makanan yang Bikin Gairah Seks Pasutri Makin ‘On Fire’

Jakarta

Kenikmatan saat bercinta adalah hal yang sangat dinantikan oleh banyak pasangan suami istri. Salah satu yang dapat mempengaruhi kenikmatan bercinta adalah gairah seksual.

Semakin bertambahnya usia, gairah seks pria maupun wanita rentan semakin menurun. Hal ini sebetulnya menjadi perubahan normal dalam hidup.

Untuk mengatasinya, banyak orang menggunakan afrodisiak yang dapat meningkatkan gairah seks. Afrodisiak merupakan makanan, minuman, dan herbal yang meningkatkan hasrat untuk berhubungan seks.


Dikutip dari Medicinenet, tidak semua zat afrodisiak bekerja dengan cara yang sama. Zat-zat ini dapat menurunkan kortisol (hormon stres), meningkatkan kadar testosteron (hormon yang meningkatkan gairah seks), atau sekadar membuat seseorang merasa senang dan rileks.

Berikut beberapa afrodisiak atau asupan yang dapat membantu meningkatkan hasrat seseorang untuk berhubungan seks:

1. Ginkgo biloba

Pengobatan tradisional China yang menggunakan ginkgo biloba sebagai sediaan ‘tonik’ untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Zat ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual.

Selain itu, zat ini juga digunakan untuk meningkatkan energi seksual.

2. L-arginin

Asam amino ini berfungsi sebagai antioksidan, dan merupakan suplemen yang bagus untuk kesehatan seksual. Zat ini meningkatkan aliran darah, membantu mencegah penyakit jantung, dan mungkin juga dapat membantu mengobati infertilitas pria.

Zat ini juga umum digunakan oleh pria yang ingin mengobati masalah tekanan darah tinggi. Jika seseorang mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter sebelum menggabungkan obat tekanan darah dengan suplemen ini.

Untuk meningkatkan asupan asam amino ini, dapat dengan mengkonsumsi beberapa makanan. Misalnya makanan kaya protein seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan susu.

3. Cokelat

Cokelat terkenal dapat membuat orang bersemangat untuk berhubungan seks. Makanan ini mengandung senyawa yang disebut fenilalanin, yang meningkatkan zat kimia otak tertentu yang membuat orang lebih bahagia.

4. Tiram

Tiram dapat meningkatkan libido atau bertindak sebagai afrodisiak dalam arti dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik. Tiram mentah dapat membantu meningkatkan jumlah sperma.

Kandungan seng yang ada di dalam tiram dapat membantu meningkatkan testosteron, yang membantu menjaga suasana hati dan libido yang sehat pada pria maupun wanita. Tiram juga mengandung taurin, asam amino yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung dan saraf.

5. Stroberi

Stroberi mengandung vitamin C, senyawa yang dapat meningkatkan gairah seks seseorang. Selain itu, buah ini juga dapat membantu pria mengurangi risiko kanker prostat.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Normalkah Jika Berhubungan Intim Setiap Hari? Ini Penjelasannya

Jakarta

Hubungan seksual bagi pasangan suami istri diyakini sebagai salah satu ‘obat’ mujarab untuk melepaskan stres. Hal ini karena salah satu manfaat dari bercinta adalah membuat tubuh lebih rileks dan meredakan stres.

Disebut-sebut frekuensi normal dari berhubungan seks yakni sekitar dua hingga tiga kali dalam seminggu. Lantas bagaimana jika berhubungan intim setiap hari?

Dikutip MedicineNet dan Everyday Health, berhubungan seksual setiap hari merupakan hal yang wajar. Hal ini karena seks sendiri merupakan aktivitas menyehatkan. Namun, bercinta setiap hari bukanlah sesuatu yang umum dalam pasangan.


Menurut survei tahun 2017, hanya sekitar 4 persen orang dewasa yang mengatakan mereka berhubungan seks setiap hari. Biasanya, frekuensi seks akan lebih sering pada saat pasangan masih merasakan fase bulan madu.

Hal ini juga terjadi ketika pasangan berencana untuk memiliki bayi dan ingin meningkatkan peluang mereka untuk hamil. Lalu apa saja manfaat dari rutin berhubungan seksual?

1. Mengurangi Stres

Seks dan orgasme terbukti dapat mengurangi stres dan kecemasan pada manusia. Hal ini karena seks dapat mengurangi hormon stres kortisol dan adrenalin. Seks juga dapat melepaskan endorfin dan oksitosin, yang memiliki efek menenangkan dan menghilangkan stres.

2. Tidur Lebih Nyenyak

Sebuah penelitian tahun 2019 menemukan bahwa melakukan hubungan seks dengan pasangan sebelum tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

3. Meredakan Nyeri

Endorfin dan zat kimia lain yang dilepaskan selama gairah dan orgasme adalah pereda nyeri alami yang bekerja seperti opioid. Hal ini dapat menjelaskan mengapa seks dan orgasme memberikan kelegaan cepat dari kram menstruasi, migrain , dan sakit kepala bagi sebagian orang.

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

5. Mengurangi Risiko Kanker Prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Alasan Ilmiah di Balik Hubungan Seks Terasa Nikmat

Jakarta

Setiap orang merasakan kenikmatan yang berbeda saat berhubungan seks. Bagi sebagian orang, seks dan kenikmatan bersifat sangat fisik, dan orgasme adalah kenikmatan tertinggi.

Orgasme juga dapat berbeda setiap kali berhubungan seks. Sebagian orang dapat meningkat perlahan dan menjadi lebih intens, sementara yang lain lebih singkat, cepat, dan tetap penuh kenikmatan.

Lantas, apa yang membuat hubungan seksual terasa nikmat?


Baik pria maupun wanita dapat merasakan kenikmatan yang luar biasa saat berhubungan seks. Penis dan vagina masing-masing memiliki jaringan yang kaya dengan ujung saraf, yang menjadi bengkak karena darah dan sangat sensitif selama gairah dan orgasme.

Namun, wanita lebih mungkin mengalami masalah mencapai orgasme karena berbagai alasan.

Meskipun seks melibatkan organ vital, kenikmatan yang sebenarnya berasal dari zat kimia otak dan indra yang meningkat. Berbagai tahap seks menyebabkan perubahan fisik yang mengaktifkan zat kimia otak dan menyebabkan sensasi yang intens.

Dikutip dari Medicinenet, baik pria maupun wanita mengalami beberapa fase. Tetapi, memang tidak selalu dengan urutan yang sama.

1. Fase desire atau hasrat

Tahap pertama seks dan kenikmatan adalah hasrat, yang juga dikenal sebagai libido. Ini adalah dorongan dan naluri alami untuk berhubungan seks, yang dapat dipengaruhi oleh suasana hati, pikiran, dan hormon.

Tubuh Anda berubah secara fisik, yang meliputi:

  • Puting payudara mengeras
  • Aliran darah ke vagina meningkat
  • Ereksi
  • Detak jantung lebih cepat
  • Pernapasan lebih cepat

2. Fase Arousal atau gairah

Selama fase ini, perubahan fisik menjadi lebih intens saat merasa bergairah. Sensitivitas indra yang ada di tubuh meningkat, dan otot-otot menegang seirama saat berusaha mencapai orgasme.

Seseorang mungkin mengalami hal berikut:

  • Detak jantung semakin cepat.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Pernapasan menjadi lebih intens.
  • Aliran darah ke vagina semakin meningkat.
  • Klitoris menjadi sangat sensitif.
  • Testis tertarik ke dalam skrotum.
  • Kejang otot mulai terjadi di wajah, kaki, dan tangan.
  • Kelenjar mengeluarkan cairan untuk mempermudah seks.

3. Fase orgasme

Orgasme adalah puncak dari siklus seks. Itu terjadi saat otot-otot rileks setelah serangkaian kontraksi.

Biasanya hanya berlangsung beberapa detik, tetapi bisa lebih lama bagi sebagian orang dan merupakan periode kenikmatan yang paling intens. Pada fase ini, seseorang akan merasakan:

  • Kontraksi otot di vagina.
  • Kontraksi otot di pangkal penis.
  • Detak jantung dan pernapasan cepat.
  • Pelepasan ketegangan seksual yang tiba-tiba dan intens.
  • Rasa bergairah atau ruam di kulit.
  • Perasaan euforia.

4. Fase Resolusi

Selama fase ini, tubuh mulai kembali normal. Endorfin membanjiri darah, dan orang tersebut mulai merasa senang, hangat, dan terkadang mengantuk.

Beberapa wanita masih sensitif dalam fase ini dan dapat dirangsang untuk mencapai lebih banyak orgasme dan kenikmatan. Tetapi, para pria biasanya membutuhkan waktu.

Tidak semua orang mencapai orgasme setiap saat, dan orgasme bukan hanya sekedar rasa kenikmatan fisik. Saat otak melepaskan endorfin, seseorang mendapatkan sensasi alami yang memicu kondisi mental yang membahagiakan.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Hindari 4 Hal Ini Usai Bercinta, Bisa Rusak Keharmonisan-Ganggu Organ Intim

Jakarta

Bercinta merupakan momen yang penting untuk pasangan suami istri. Melakukannya secara rutin, bisa menjadi salah satu langkah yang baik untuk meningkatkan keharmonisan, kesehatan fisik, serta jiwa.

Dikutip dari Business Insider, berikut adalah sederet hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah bercinta. Bisa rusak keharmonisan hingga berdampak pada kesehatan organ reproduksi.

1. Langsung Ambil Ponsel

Setelah bercinta sebaiknya hindari untuk langsung mengambil ponsel atau menonton televisi. Momen-momen setelah bercinta menjadi waktu krusial untuk menjalin ikatan yang lebih erat dengan pasangan.


“Kehadiran bersama pasangan meningkatkan hubungan intim Anda. Salah satu hormon yang dilepaskan setelah berhubungan seks, yang disebut oksitosin, adalah hormon pengikat,” kata obgyn Dr Carolyn DeLucia.

Setelah bercinta, tubuh akan melepaskan dopamin dan oksitosin. Kedua jenis hormon tersebut menciptakan hubungan antara sistem saraf yang memproses isyarat wajah, suara, dan sistem penghargaan.

Membuka media sosial atau menonton televisi membatasi peluang untuk menikmati perasaan bahagia setelah bercinta. Jadi nikmatilah momen tersebut selagi bisa.

2. Lupa Buang Air Kecil

Buang air kecil setelah bercinta menjadi hal yang penting untuk organ reproduksi, khususnya vagina. Aktivitas seksual dapat mendorong bakteri ke uretra yang dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih atau saluran kemih.

“Mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan seks merupakan ide yang baik, karena aktivitas tersebut diketahui dapat membantu bakteri berpindah dari belakang ke depan, dari area anus ke vagina atau uretra. Buang air kecil akan membersihkan area tersebut, sehingga menurunkan risiko infeksi,” ucap DeLucia.

3. Kenakan Pakaian Ketat

DeLucia menuturkan mengenakan pakaian ketat bukanlah ide baik yang bisa dilakukan setelah berhubungan intim. Menurutnya, lebih baik pasangan tidak mengenakan apapun atau hanya mengenakan pakaian longgar setelah bercinta, sehingga tubuh dapat membersihkan dirinya sendiri secara alami.

“Karena biasanya ada kelebihan cairan tubuh dan gesekan menyebarkan bakteri, sebaiknya biarkan cairan mengalir dan udara mengalir dengan lancar,” katanya.

4. Douching

Meskipun douching atau membersihkan vagina dengan alat khusus setelah berhubungan sering dianggap aman dan sehat untuk mencegah kehamilan atau infeksi menular seksual, ahli justru kurang menyarankannya. Doching dapat mengubah flora normal vagina dan justru meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Selain itu, ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur serta vaginosis bakterial, kondisi yang disebabkan oleh peradangan vagina saat terjadi pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

“Douching membasmi flora bakteri alami sehingga area tersebut menjadi rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur,” ucap DeLucia.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Minuman yang Bikin Libido Pasutri saat Bercinta Makin ‘On Fire’

Jakarta

Bercinta merupakan salah satu cara untuk menjaga keharmonisan pasangan suami istri. Namun, terkadang pria dan wanita dapat mengalami kondisi libido atau gairah bercinta sedang anjlok.

Hal ini merupakan kondisi yang normal dan bisa terjadi oleh siapa saja. Libido atau dorongan seks merupakan hasrat seseorang untuk melakukan aktivitas seksual.

Kondisi libido yang menurun bisa disebabkan berbagai hal, misalnya gaya hidup, pertambahan usia, hingga kondisi medis tertentu seperti disfungsi ereksi.


Jika ini terjadi, sebaiknya harus segera diatasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mengkonsumsi minuman tertentu yang bisa meningkatkan libido dan fungsi seksual.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar minuman yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan libido:

1. Air Putih

Dikutip dari laman Hims, salah satu kunci kesehatan yang baik dan dorongan seks yang sehat adalah tetap terhidrasi dengan baik. Air menjadi pilihan yang sehat, dan juga dapat meningkatkan libido.

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, ngantuk, dan mudah tersinggung sekaligus berdampak negatif pada daya tahan dan kekuatan otot. Menurut sebuah studi skala kecil tahun 2011, dehidrasi ringan pun dapat memiliki efek suasana hati yang akut.

Beberapa studi menunjukkan orang mungkin mengalami penurunan dorongan seks saat mengalami efek suasana hati akut, seperti merasa sedih atau tertekan.

Menurut American Psychological Association, stres kronis atau jangka panjang dapat memengaruhi produksi testosteron tubuh Anda dan membuat kurang tertarik pada seks. Hidrasi yang lebih baik juga dapat manajemen tekanan darah yang lebih baik dan aliran darah yang lebih baik, yang menjadi bagian penting dari fungsi ereksi.

Meskipun belum ada studi langsung tentang dampak air terhadap libido, minuman ini wajib dipenuhi kebutuhannya. Minuman ini tidak hanya membuat tubuh sehat, tetapi juga membantu memiliki dorongan seks yang sehat.

2. Teh Hijau

Dikutip dari Healthshot, teh hijau menjadi minuman yang dapat meningkatkan hasrat seksual dan membangkitkan gairah seks wanita. Teh hijau mengandung senyawa kaya yang disebut katekin yang memperlancar aliran darah ke daerah kewanitaan. Hal itu yang membantu meningkatkan gairah seks.

3. Kopi Hitam

Kopi dapat meningkatkan suasana hati dan gairah seks. Diperkaya dengan kafein, kopi dapat bermanfaat untuk gairah seks baik pada pria maupun wanita.

Menurut sebuah studi tahun 2015 oleh Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston (UTHealth), pria yang mengonsumsi kopi setiap hari memiliki risiko lebih rendah mengalami disfungsi ereksi.

4. Banana Shake

Selain lezat, banana shake dapat meningkatkan gairah seks. Menurut para ahli, pisang memiliki enzim bromelain yang meningkatkan libido dan testosteron pada pria.

5. Jus Buah Delima

Jus buah delima sudah lama diteliti manfaatnya dalam meningkatkan hormon seksual, baik pada pria dan wanita. Faktanya, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research, yang dilakukan di Beverly Hills Clinic di AS, mengamati bahwa mengonsumsi jus buah delima dapat meningkatkan aliran darah ke organ seksual, dan meningkatkan gairah seks.

Meskipun demikian, mungkin sebaiknya hindari jus buah delima kemasan.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dear Pasutri, Ini Masalah Kesehatan yang Bisa Sembuh saat Rutin Bercinta

Jakarta

Bukan rahasia lagi jika berhubungan seksual dapat memberikan banyak manfaat bagi para pasangan. Selain membuat hubungan lebih ‘hangat’, bercinta juga bisa berdampak positif bagi kesehatan, termasuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Dikutip dari Everyday Health dan WebMD, hormon-hormon yang dilepaskan oleh tubuh saat seseorang berhubungan seksual dapat membantu mengobati beberapa masalah kesehatan yang terjadi.

Lalu apa saja penyakit yang bisa diobati dengan rutin berhubungan seksual?


1. Insomnia

Saat berhubungan seksual, khususnya saat orgasme tubuh akan melepaskan hormon prolaktin. Hormon ini akan membantu seseorang untuk tidur.

Setelah berhubungan seks, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang sering terjadi. Hal ini tidak hanya membantu tertidur lebih mudah tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak dan lebih nyenyak.

2. Nyeri di Tubuh

Selain dapat menghilangkan stres, endorfin yang dilepaskan tubuh saat berhubungan seksual juga dapat menjadi pereda sakit alami. Selama berhubungan seks, tubuh akan dibanjiri endorfin, yang berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit.

3. Inkontinensia

Inkontinensia urine adalah kondisi ketika hilangnya kontrol kandung kemih yang menyebabkan penderitanya sulit menahan buang air kecil. Seks sendiri dapat menguatkan otot panggul yang bisa berdampak pada kesehatan otot-otot kandung kemih, usus, dan rahim (pada wanita) atau prostat (pada pria).

4. Penyakit Jantung

Seks dapat meningkatkan detak jantung, yang sangat baik untuk sirkulasi dan membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bagi pria yang lebih muda dan sehat, berhubungan seks secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena masalah jantung di kemudian hari.

Penelitian lain pada tahun 2020 menemukan bahwa pasien serangan jantung yang berhubungan seks setidaknya seminggu sekali memiliki peluang 10 persen lebih rendah untuk meninggal karena penyakit jantung.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kelamaan Tak Bercinta Bisa Picu 6 Dampak Buruk, Ini Temuan Riset

Jakarta

Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri. Selain memberikan dampak yang baik untuk kesehatan mental dan fisik, nyatanya bercinta dapat menjadi faktor besar keharmonisan rumah tangga.

Namun, apa jadinya bila pasangan suami istri terlalu lama tidak bercinta? Dikutip dari WebMD, berikut ini beberapa dampak dari terlalu lama tidak berhubungan intim:

1. Kecemasan

Bercinta bersama pasangan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kecemasan. Seks dapat mengurangi hormon yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres.


Kehidupan seks yang aktif dapat membuat seseorang lebih bahagia dan sehat. Ini penting untuk meredakan kecemasan.

2. Risiko Gangguan Jantung

Penelitian mengatakan orang yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang melakukannya dua kali seminggu atau lebih. Peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat stres yang lebih rendah hingga aktivitas fisik lebih baik.

Bercinta dengan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Salah satu alasannya adalah karena seks dapat meningkatkan kadar zat pembasmi kuman yang disebut imunoglobulin A atau IgA.

Orang yang berhubungan seks lebih dari dua kali seminggu memiliki kadar IgA yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks.

4. Keharmonisan Memburuk

Bercinta dapat ‘membasahi’ otak dengan zat sisa kimiawi yang dapat membantu diri lebih terikat dengan pasangan sekitar dua hari. Apabila dilakukan secara rutin, ini tentu saja baik untuk hubungan yang lebih baik jangka panjang.

Hubungan seksual yang sehat dan sama-sama bahagia, dapat membangun kepercayaan dan pengertian antara diri dan pasangan. Jadi pasangan suami istri sebaiknya jangan sampai kelamaan skip bercinta.

5. Jam Tidur Berkurang

Tanpa seks, tubuh dapat kehilangan hormon yang dapat membantu tidur dengan nyenyak. Beberapa di antaranya seperti prolaktin dan oksitosin.

Misalnya seperti oksitosin merupakan ‘hormon cinta’ yang ketika dilepaskan dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi stres. Hal tersebut yang akhirnya membuat tubuh menjadi lebih mudah tidur.

6. Tekanan Darah Naik

Bercinta secara rutin juga baik untuk membantu mengontrol tekanan darah. Seks yang sehat dapat melibatkan sedikit latihan aerobik hingga pembentukan otot, serta baik untuk meredakan tingkat stres.

Hal-hal tersebut yang akhirnya dapat membantu mengontrol tekanan darah yang lebih baik.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy