Tag Archives: hr al bazzar

Umrah di Bulan Muharram, Apakah Pahalanya Lebih Besar?


Jakarta

Umrah merupakan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Berbeda dengan haji yang memiliki waktu tertentu, umrah dapat dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Muharram.

Dalam Islam, bulan Muharram sendiri dikenal sebagai salah satu bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Lantas, apakah umrah yang dikerjakan di bulan Muharram bisa mendatangkan pahala yang lebih besar dibanding bulan lainnya?

Keutamaan Umrah di Bulan Muharram

Mengacu pada buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, bulan Muharram merupakan waktu yang istimewa di mana Allah SWT menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi perbuatan dosa.


Hal ini karena di bulan mulia tersebut, ganjaran untuk setiap amal kebajikan dilipatgandakan, sementara dosa akibat maksiat juga menjadi lebih berat timbangannya.

Penjelasan mengenai hal ini juga dikupas lebih rinci oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.

ثُمَّ اخْتَصَّ مِنْ ذَلِكَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَامًا، وعَظم حُرُماتهن، وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ، وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالْأَجْرَ أَعْظَمَ.

Artinya: “Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.”

Berdasarkan penjelasan tersebut, umrah yang dilaksanakan di bulan Muharram juga termasuk amal baik yang dianjurkan karena keutamaannya. Sebab, bulan Muharram adalah waktu yang dimuliakan di mana pahala setiap kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Karena umrah sendiri merupakan ibadah yang berpahala besar, maka keutamaannya pun diyakini semakin bertambah saat dilakukan di bulan ini. Namun, pada akhirnya hanya Allah lah yang Maha Mengetahui seberapa besar pahala yang diberikan kepada hamba-Nya.

Keistimewaan Ibadah Umrah

Ibadah umrah memiliki banyak keistimewaan. Berdasarkan sejumlah hadits, umrah menjadi sebab dihapuskannya dosa, terkabulnya doa, bahkan dihilangkannya kefakiran. Dalam buku Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam An-Nawawi, dijelaskan beberapa keutamaan umrah.

1. Terhapusnya Dosa

Salah satu keistimewaan umrah sebagai kafarah atau penghapus dosa, yaitu ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda,

العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ

Artinya: “Umrah ke umrah berikutnya adalah kafarah dosa-dosa yang terjadi di antara kedua umrah dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Doa Dikabulkan

Selain menghapus dosa, ibadah umrah juga menjadi salah satu sebab terkabulnya doa, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

عن جابر رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ

Artinya: Dari sahabat Jabir RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jemaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka.” (HR Al-Bazzar)

3. Menghilangkan Kemiskinan

Ibadah umrah juga memiliki keutamaan lain, yakni dapat menjadi sebab dihilangkannya kemiskinan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits.

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya: “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR An-Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad)

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Mau Sehat ala Nabi? Ini 6 Herbal yang Jadi Pilihan Rasulullah SAW


Jakarta

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang memperhatikan kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Beliau mencontohkan gaya hidup sehat yang bersumber dari alam.

Kesehatan adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Sebagai mukmin beriman, seorang yang telah diberi kesehatan hendaknya menjaga dengan baik.

Rasulullah SAW mengingatkan umatnya supaya menyadari nikmat kesehatan, bahkan kaum muslimin diperintahkan untuk memohon kepada Allah SWT supaya senantiasa diberi kesehatan.


Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abbas! Mintalah kepada Allah yang Maha Tinggi kesehatan di dunia dan di akhirat.” (HR Al Bazzar dan Turmudzi)

Dikutip dari buku Panduan Diet Ala Rasulullah karya Indra Kusumah SKL, S.Psi, salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan adalah pola makan. Makanan dan minuman memiliki peran signifikan dalam kesehatan seseorang. Banyak orang yang kesehatannya terganggu disebabkan oleh pola makan yang salah dan minimnya pemahaman tentang kesehatan bahan makanan yang dikonsumsi.

Saat mengalami masalah kesehatan, Rasulullah SAW menegaskan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim,

عن جابر بن عبد االله لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بـَرَأَ بِإِذْنِ االلهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: “Dari Jabir bin Abdullah: Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR Muslim)

Herbal yang Dikonsumsi Rasulullah SAW

Beberapa bahan herbal dan makanan alami menjadi bagian dari pola hidup Rasulullah SAW. Berikut uraian dari masing-masing bahan yang digunakan Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatannya:

1. Habbatussauda (Jintan Hitam)

Jintan hitam atau habbatussauda merupakan biji kecil berwarna hitam yang sangat dihargai dalam pengobatan Nabawi. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa habbatussauda adalah obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya al-Habbah as-Sauda’ ini adalah kesembuhan (obat) dari setiap penyakit, kecuali dari as-Sam (kematian).” (HR Bukhari dan Muslim)

Khasiat jinten hitam tidak hanya dikenal secara tradisional, tetapi juga telah dibuktikan oleh ilmu kedokteran modern. Habbatussauda memiliki kandungan antioksidan, antibakteri, dan antiradang, serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Madu

Madu menjadi salah satu minuman utama dalam kehidupan Rasulullah SAW. Beliau mengonsumsi madu yang dicampur air di pagi hari sebagai minuman pembuka yang menyegarkan.

Di dalam Al-Qur’an, madu disebut sebagai cairan penyembuh bagi manusia. Dengan kandungan alami seperti enzim, vitamin, dan mineral, madu dapat membantu mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan energi, menjaga kesehatan pencernaan, serta memperkuat imunitas.

3. Kurma

Kurma merupakan buah yang sangat dicintai Nabi Muhammad SAW. Beliau kerap mengonsumsi kurma, terutama saat sahur dan berbuka puasa. Dalam hadits, disebutkan bahwa siapa yang makan tujuh butir kurma ajwa di pagi hari, maka dia akan terlindungi dari sihir dan racun.

Kurma mengandung gula alami yang mudah diserap tubuh, serat tinggi, serta kaya akan zat besi, magnesium, dan antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan darah dan otak.

4. Minyak Zaitun

Dikutip dari buku Terapi Herbal dan Pengobatan Cara Nabi SAW susunan Prof Dr Abdul Basith Muhammad Sayyid, minyak zaitun adalah minyak yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dikonsumsi dan dipakai sebagai minyak gosok.

Dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 35, Allah SWT berfirman,

ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dalam hadits, Nabi SAW menyebut bahwa zaitun adalah pohon yang diberkahi. Minyak zaitun memiliki manfaat luar biasa, mulai dari menjaga kesehatan jantung, mengurangi kolesterol jahat, hingga menutrisi kulit dan rambut. Kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, minyak zaitun sangat efektif dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5. Cuka

Cuka, khususnya cuka anggur atau cuka apel, merupakan salah satu lauk yang disukai Rasulullah SAW. Meski sederhana, beliau menyebut cuka sebagai lauk yang terbaik.

Cuka dikenal memiliki sifat antiseptik alami, membantu proses pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan bahkan bermanfaat dalam menjaga keseimbangan berat badan.

6. Jahe

Jahe merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, jahe juga berkhasiat untuk tubuh, seperti melegakan tenggorokan, melancarkan pencernaan, mengobati migrain, hingga menurunkan tekanan darah.

Jahe telah disebut dalam Al-Quran sebagai minuman yang ada di surga. Dalam surah Al Insan ayat 17, Allah SWT berfirman,

وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا

Artinya: “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com