Tag Archives: hr muttafaq alaih

Amalan Ringan yang Membawa ke Surga



Jakarta

Ada banyak amalan yang menjadi sarana seseorang masuk surga. Amalan tersebut bisa berupa amal jariyah, amal ibadah, dan amal saleh baik yang berat maupun amalan ringan sekalipun.

Anjuran untuk mengerjakan amal kebaikan telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩٧


Artinya: “Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS An Nahl: 97)

Ibnu Majah mengeluarkan sebuah hadits dalam Kitab Sunan-nya tentang amalan ringan yang membawa ke surga. Dari Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ali bin Muhammad, dari Waki, dari Aban bin Sham’ah, dari Abul Wazi’ ar-Rasibiy, dari Abu Barzah al-Aslami ia berkata, “Aku pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amal perbuatan yang bermanfaat bagiku.’ Beliau menjawab, ‘Singkirkanlah rintangan yang menghalangi jalan kaum muslimin.'”

Hadits tersebut dinilai shahih dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah dan dalam Shahih Muslim.

Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa menghilangkan rintangan dari jalan termasuk amalan ringan yang membawa seseorang masuk surga. Dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, dari Abdullah bin Numair, dari A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah ia meriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda,

“Pernah ada dahan pohon di jalan yang merintangi orang-orang. Lalu ada seorang laki-laki yang menyingkirkan dahan itu dan kemudian ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR Muttafaq ‘Alaih dengan redaksi sama dan dinilai shahih)

Kemudian, dalam Kitab Shahih Muslim juga terdapat hadits serupa. Dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, dari Yazid bin Harun, dari Hisyam bin Hassan, dari Washil maula Abu Uyainah, dari Yahya bin Uqail, dari Yahya bin Ya’mur, dari Abu Dzarr, ia meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda,

“Amal perbuatan umatku ditunjukkan kepadaku, baik yang baik maupun yang buruk. Aku melihat dalam amal baik mereka adalah menyingkirkan rintangan dari jalan. Dan aku melihat dalam amal buruk mereka adalah berdahak di masjid dan tidak dipendam.”

Meski demikian, hal yang menentukan seseorang masuk surga bukanlah amal melainkan rahmat Allah SWT. Hal ini dikatakan dalam sebuah hadits yang termuat dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda,

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya.” Sahabat bertanya, “Engkau pun juga, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ya, aku pun juga.”

Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilali mengatakan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, hadits tersebut bisa bermaksud bahwa amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Ia menjelaskan lebih lanjut, seseorang akan masuk surga karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuknya surga.

Wallahu a’lam.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Sapu Jagat dan Manfaatnya, Bacaan yang Disukai Rasulullah



Jakarta

Doa sapu jagat adalah doa untuk memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Kebaikan yang dimaksud dapat bersifat umum dan universal seperti kesehatan, rezeki, keridaan, keamanan, keberuntungan, keberhasilan, dan semua hal yang bersifat kebaikan.

Doa sapu jagat ini dibaca setelah kita memanjatkan doa dan permohonan kita atau sebagai penutup. Doa ini disebutkan termasuk dalam daftar doa kerap diamalkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan melalui Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, menyampaikan:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Artinya: “Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, adalah ‘Allaahumma aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar’.” (HR Muttafaq Alaih)

Bacaan Doa Sapu Jagat dalam Arab, Latin, dan Artinya

رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

Bacaan latin: Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga menggunakan bentuk doa yang mirip, bunyinya:

“Allahummaaatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar,”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dikutip melalui buku Pendar-pendar Kebijaksanaan karya Husein Muhammad dijelaskan melalui ahli bahasa dan tafsir besar Al-Alusi yang menyimpulkan pandangan para ulama, “Kebaikan di dunia ini mencakup segala perihal yang diidamkan atau diimpikan oleh setiap orang:

اِمْرَأَةٌ صَالِحَةٌ وَعَافِيَةٌ وَكَفَافُ وَعِلْمُ وَعِبَادَةً وَمَالُ صَالِحُ وَأَوْلَادُ أَبْرَارُ وَثَنَاءُ الْخَلْقِ وَصُحْبَةُ الصَّالِحِيْنَ.

Artinya: “Istri (atau suami) yang shalih, sehat, sederhana, berpengetahuan luas, rajin ibadah, harta yang halal, anak-anak yang baik, dihormati masyarakatnya, dan dekat dengan orang-orang shalih.”

Selain itu secara lebih spesifik, diutarakan melalui hadits lain:

أَرْبَعُ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةِ وَالْمَسْكَنِ الْوَاسِعِ وَالْجَارِ الصَّالِحِ وَالْمَرْكَبِ الْهَنِيْء.

Artinya: “Ada empat hal yang (biasanya) diinginkan banyak orang untuk menjadi bahagia: istri (atau suami) yang shalih (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman.”

Setelah mengetahui doa sapu jagat yang mampu memberikan kita kebaikan atas kuasa Allah SWT, tentunya kita harus mengetahui bahwa semua itu adalah milik dan kekuasaan-Nya semata. Kepada mereka yang melupakan hal penting ini, Allah SWT memberikan peringatan melalui firman-Nya, Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 179, bunyinya:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ

Artinya: “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (memenuhi neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (petunjuk Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat (buruk) lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”

Senada dengan Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7, yaitu:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.””

Melalui tafsir Quran Kemenag, pada ayat ini dijelaskan, dalam mensyukuri rahmat Allah SWT kita bisa melakukannya dengan berbagai cara. Pertama, dengan ucapan yang setulus hati; kedua, diiringi dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut untuk tujuan yang diridai-Nya.

Itulah pembahasan mengenai doa sapu jagat yang mampu memberikan manfaat luar biasa terhadap segala hal urusan manusia di dunia hingga akhirat. Semoga dengan mengetahui manfaat dan kekuasaan-Nya kita menjadi lebih beriman kepada Allah SWT.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya dan Dicintai Allah


Jakarta

Ada sebuah dzikir yang ringan di lisan tapi berat timbangannya di akhirat kelak. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, dzikir ini terdiri dari dua kalimat.

Dzikir ini tidak memerlukan waktu lama, namun keutamaannya mampu memberatkan timbangan amal kebaikan kita di akhirat. Tidak hanya itu, dzikir ini juga memberikan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Bacaan dzikir yang ringan tapi berat timbangannya terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang disusun Muhammad Fuad Abdul Baqi dan diterjemahkan Muhammad Ahsan bin Usman. Berikut haditsnya,


حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أخرجه البخاري في: ۸۰ كتاب الدعوات: ٦٥ باب فضل التسبيح

Artinya: “Abu Hurairah berkata: “Nabi bersabda: ‘Dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lidah, tetapi sangat berat di timbangan amal, bahkan sangat disuka oleh Allah (Ar-Rahman), yaitu: ‘Subhanallahil azhim, subhanallahi wa bihamdihi.” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-80, Kitab Do’a bab ke-65, bab keutamaan tasbih)

Dalam kitab Riyadhus Shalihin dan kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi juga terdapat hadits serupa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Artinya: “Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, ‘Subhanallah wa bi hamdih (Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya)’, dan ‘Subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah yang Maha Agung).” (HR Muttafaq ‘Alaih)

Bacaan dzikir yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah sebagai berikut,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Arab-latin: Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil azhim

Artinya: “Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Penjelasan Hadits tentang Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Dalam kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il kitab wa as-Sunnah karangan Syaikh Abdurrazaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr (edisi Indonesia terbitan Griya Ilmu), dijelaskan bahwa hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ini mengandung pesan yang mendalam mengenai keutamaan dzikir, yang meskipun mudah dilakukan oleh lisan, namun memiliki nilai yang sangat besar di akhirat.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dua kalimat dzikir yang sangat dicintai oleh Allah SWT Ar-Rahman adalah “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim”. Kalimat ini ringan diucapkan, namun berat di timbangan amal pada hari kiamat.

Menurut para ulama, dalam hadits ini terdapat hikmah kenapa Rasulullah SAW mendahulukan penyebutan dua kalimat tersebut. Salah satu alasannya adalah untuk membangkitkan rasa rindu di hati para pendengar terhadap kalimat-kalimat yang akan disebutkan. Setiap kata dalam dua kalimat ini diharapkan mampu menambah kecintaan seseorang kepada Allah SWT.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam hadits ini adalah penyebutan sifat Ar-Rahman ketika Rasulullah SAW menyebut bahwa kalimat tersebut sangat disukai oleh Ar-Rahman. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Dengan hanya sedikit amalan, Allah SWT memberikan pahala yang sangat besar sebagai bentuk rahmat-Nya. Hal ini diperjelas oleh sabda Rasulullah SAW bahwa dua kalimat ini, meskipun ringan di lisan, namun akan sangat berat di timbangan amal.

Secara keseluruhan, hadits ini mengajarkan betapa Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan karunia yang luar biasa kepada hamba-Nya hanya dengan amalan yang sangat mudah dilakukan. Dua kalimat dzikir ini adalah contoh amalan yang kecil namun memberikan pahala yang sangat besar.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kasih sayang Allah SWT jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, dalam hal ibadah yang sederhana sekalipun, Allah SWT memberikan ganjaran yang luar biasa. Alangkah luasnya rahmat Allah SWT dan alangkah besar karunia-Nya.

Keutamaan Membaca Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Berikut keutamaan lain dari membaca dzikir yang ringan tapi berat timbangannya yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Dzikir Paling Dicintai oleh Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya perkataan paling dicintai Allah adalah subhanallah wa bihamdihi” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa agungnya kalimat Subhanallah wa bihamdihi di sisi Allah SWT.

2. Menghapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi pada satu hari sebanyak seratus kali, maka digugurkan darinya dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa dengan membaca Subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali sehari, Allah SWT akan menghapus dosa-dosa hamba-Nya, meskipun dosa-dosa itu sebanyak buih di lautan. Hal ini memberikan harapan besar bagi siapa saja yang rajin berdzikir, karena ampunan Allah SWT sangat luas.

3. Pahala yang Tak Tertandingi di Hari Kiamat

Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan di pagi hari dan sore hari, subhanallah wa bihamdihi, sebanyak seratus kali, maka tidak ada seorang pun datang pada Hari Kiamat membawa yang lebih utama dari apa yang dia bawa. Kecuali seseorang mengucapkan seperti yang dia ucapkan lalu menambahkan atasnya.” (HR Muslim)

Keutamaan lain dari dzikir ini adalah bahwa di hari kiamat nanti, seseorang yang rutin membaca Subhanallah wa bihamdihi setiap pagi dan sore hari 100 kali masing-masing, tidak akan ada yang dapat membawa amalan yang lebih berat timbangannya, kecuali mereka yang melakukan hal yang sama dan menambah dzikirnya.

4. Mendapatkan Seribu Kebaikan Setiap Hari

Rasulullah SAW bersabda, “Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu mengusahakan seribu kebaikan?” Lalu beliau melanjutkan, “Bertasbih seratus kali, niscaya dituliskan untuknya seratus kebaikan, dan dihapuskan darinya seratus kesalahan.” (HR Muslim)

Dzikir ini juga memberikan keutamaan berupa seribu kebaikan yang dituliskan bagi siapa saja yang mengucapkannya seratus kali dalam sehari. Selain itu, seratus kesalahan juga akan dihapuskan darinya. Dzikir ini adalah amalan yang sangat ringan tetapi memiliki ganjaran yang luar biasa.

5. Penghapus Dosa dan Penambah Pahala

Setiap kali seseorang mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi, pahala besar akan ditulis dan dosa-dosa kecil akan diampuni. Allah SWT memberikan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya untuk meraih pahala yang melimpah hanya dengan dzikir ringan ini.

Wallahu ‘alam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com