Tag Archives: hubungan seksual

Para Suami Wajib Tahu, Ini 5 Cara Bikin Mr P Kuat dan Makin Tahan Lama di Ranjang

Jakarta

Stamina menjadi salah satu elemen penting selama bercinta, terutama bagi para suami. Berkat stamina yang baik, hubungan pasangan suami istri akan terasa semakin memuaskan.

Stamina selama berhubungan seks didefinisikan sebagai kemampuan mempertahankan seks sebelum perlu istirahat. Dikutip dari For Hims, beberapa faktor yang bisa mempengaruhi stamina seksual seperti orgasme dan ejakulasi, kelelahan fisik, disfungsi ereksi, hingga faktor psikologis misalnya cemas dan stres.

Untuk meningkatkan stamina para suami, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut cara meningkatkan stamina pria selama bercinta:


1. Latihan kekuatan

Olahraga sangat diperlukan untuk bisa memiliki stamina yang kuat. Itu bisa didapatkan dengan melakukan latihan kekuatan dan pengkondisian (strength and conditioning) sebanyak dua sesi dalam seminggu.

Latihan ini akan membuat otot dan persendian lebih kuat, sehingga memungkinkan pria lebih mudah melakukan berbagai hal di ranjang. Menu latihan sederhana yang bisa dilakukan misalnya, latihan beban di gym, push up, squat, atau latihan beban di rumah.

2. Latihan kardiovaskular

Ternyata seks menjadi salah satu bentuk latihan kardiovaskular ringan hingga sedang. Bisa diartikan bahwa apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung akan bermanfaat bagi stamina dan performa seksual.

Untuk mendapatkan stamina yang baik, cobalah melakukan 150 menit latihan per minggu untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang. Bisa dengan jalan cepat, bersepeda, lari di treadmill, atau sekedar jogging.

3. Cukup tidur

Saat stamina seksual pria memburuk, perlu dilihat lagi waktu tidur yang diterapkan selama ini. Ternyata, kurang tidur bisa mempengaruhi performa seksual.

Jika tidur kurang dari tujuh jam setiap malam, sebaiknya segera ubah kebiasaan agar kualitas dan kuantitas tidur bertambah.

4. Perhatikan pola makan

Salah satu faktor yang bisa memperbaiki stamina seksual terdapat pada makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan yang mampu membantu meningkatkan aliran darah dan stamina, seperti:

  • Karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, umbi-umbian, dan biji-bijian
  • Sayur dan buah
  • Asam lemak omega 3, seperti mengkonsumsi ikan berlemak, salmon, telur omega 3, hingga ikan kembung
  • Vitamin D yang bisa didapat dari tuna, telur, jamur, hingga susu dan sereal

5. Jangan lupa kopi

Disfungsi ereksi merupakan kondisi yang membuat stamina seksual terbatas. Jika itu yang menjadi masalah, mungkin bisa pertimbangkan untuk minum kopi sebanyak 2-3 cangkir.

Berdasarkan riset National Health and Nutrition Examination Survey, pria yang meminum 2-3 cangkir kopi per hari lebih kecil kemungkinannya mengalami disfungsi ereksi dibandingkan yang lain.

Meski begitu, tetap perlu memperhatikan porsi kafein harian. Jangan sampai konsumsi kafeinnya berlebihan dan menimbulkan efek kecemasan, bahkan bikin stamina anjlok.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

9 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Sebelum Bercinta, Bisa Bikin Loyo!

Jakarta

Pasangan suami istri tentu menginginkan hubungan seksual yang optimal. Durasi yang terlalu cepat biasanya terjadi karena stamina kendur atau terlalu loyo.

Salah satu penyebabnya adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum bercinta. Hindari 9 makanan berikut ini sebelum berhubungan seksual agar stamina tetap terjaga.

Makanan yang Bikin Gairah Seksual Turun

Berikut ini 9 makanan dan minuman yang bisa membuat gairah seksual menurun:


1. Kentang Goreng

Dikutip dari Woman’s Day, lemak trans dari kentang goreng bisa berdampak negatif pada kadar testosteron dan sirkulasi darah.

Makanan ini juga mengandung garam yang tinggi sehingga mempersulit pria bertekanan darah tinggi untuk bisa ereksi lebih lama.

2. Oatmeal

Semangkuk oatmeal bermanfaat untuk menghasilkan hormon serotonin. Namun, makan oatmeal berlebihan justru menurunkan gairah seksual. Kandungan serat oatmeal yang tinggi menimbulkan rasa tidak enak dan mengandung gas.

3. Tahu

Kandungan fitoestrogen yang tinggi pada tahu bisa meningkatkan kadar estrogen yang mengurangi dorongan seks pada pria dan wanita. Lebih baik makanlah telur untuk melawan stres dan menyeimbangkan hormon untuk libido.

4. Minuman Energi

Bercinta memang membutuhkan energi, tetapi mengkonsumsi minuman energi sebelum bercinta justru hanya akan memberikan lonjakan sementara dan berdampak negatif di kemudian hari.

5. Alkohol

Dikutip dari situs NDTV, minuman beralkohol meningkatkan risiko penurunan kadar testosteron, hingga berisiko mengalami disfungsi ereksi bagi pria.

6. Daging Merah

Sebelum berhubungan seksual hindari, makan daging merah dan daging olahan dalam jumlah banyak. Ini bisa menurunkan gairah seksual. Peneliti merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan ikan.

7. Gula

Makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi juga tidak disarankan dikonsumsi sebelum berhubungan seksual. Kandungannya dapat menurunkan kadar testosteron pada pria secara signifikan.

Makanan dan minuman manis terlalu banyak bisa menciptakan resistensi pada hormon, sehingga dapat menurunkan gairah seksual.

8. Minuman Berkarbonasi

Dilansir dari Bens Natural Health, minuman berkarbonasi sebaiknya dihindari karena kandungan gasnya menyebabkan sering bersendawa. Jika ini terjadi saat bercinta, mungkin bisa menurunkan gairah seksual.

Selain itu, minuman bersoda juga bisa menurunkan testosteron dan merusak libido dalam jangka panjang.

9. Bawang

Terakhir adalah bawang. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung bawang. Bawang memang memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan. Namun aromanya cukup menyengat sehingga bisa menurunkan gairah seksual karena aromanya mengganggu.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui 9 makanan yang sebaiknya dihindari sebelum berhubungan seksual, karena bisa menurunkan gairah serta membuat loyo.

(bai/inf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Waspadai Anorgasmia, Penyakit Jika Tidak Bisa Orgasme pada Perempuan

Jakarta

Anorgasmia merupakan kelainan, gangguan, atau penyakit jika tidak bisa orgasme pada perempuan. Kondisi ini sering kali membuat pasangan tidak nyaman dalam berhubungan seksual.

Tak hanya itu, jika kondisi ini dibiarkan, mungkin akan berdampak menjadi penyakit lainnya. Kenali apa itu anorgasmia, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

Apa Itu Anorgasmia?

Dilansir dari situs Cleveland Clinic, anorgasmia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak dapat orgasme meskipun menikmati seks atau merasa senang karena seks.


Anorgasmia juga disebut disfungsi orgasme. Meski mengalami anorgasmia, bukan berarti seseorang tak lagi memiliki keinginan berhubungan seks.

Namun, orang dengan anorgasmia mungkin merasa sedih atau tertekan secara emosional karena tidak dapat mengalami orgasme.

Gejala Anorgasmia

Dilansir dari situs Mayo Clinic, gejala anorgasmia mungkin salah satu dari kondisi di bawah ini:

  • Mengalami orgasme yang tertunda.
  • Tidak mengalami orgasme.
  • Orgasme yang lebih sedikit.
  • Orgasme yang kurang intens.

Anorgasmia juga bisa terjadi:

  • Seumur hidup, yaitu tidak pernah mengalami orgasme.
  • Baru saja memiliki masalah dengan orgasme.
  • Situasional, yaitu jika bermasalah dengan orgasme hanya dalam situasi tertentu, dengan jenis rangsangan tertentu atau dengan pasangan tertentu.
  • Secara umum, yaitu jika memiliki masalah dengan orgasme dalam situasi apa pun.

Penyebab Anorgasmia

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tidak bisa orgasme pada perempuan, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Pribadi dan Psikologis

Faktor pribadi dan psikologis ini berkaitan dengan pengalaman, perilaku, latar belakang, termasuk hal-hal berikut ini:

  • Pernah mengalami pelecehan seksual di masa lalu.
  • Kurang pengetahuan tentang rangsangan atau interaksi seksual.
  • Citra tubuh yang buruk.
  • Rasa bersalah atau malu tentang seks.
  • Keyakinan budaya atau agama tertentu tentang seks.
  • Stres karena masalah keuangan atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

2. Faktor Hubungan

Faktor pasangan seks bisa menjadi penyebab masalah orgasme. Ini meliputi:

  • Kurangnya keintiman emosional.
  • Adanya konflik yang belum terselesaikan.
  • Komunikasi yang buruk tentang kebutuhan dan preferensi seksual.
  • Perselingkuhan.
  • Kekerasan pasangan intim.
  • Pasangan mengalami disfungsi seksual.

3. Faktor Fisik

Kondisi fisik bisa mengganggu orgasme, misalnya sebagai berikut:

  • Kondisi kesehatan seperti diabetes, kandung kemih yang terlalu aktif, atau multiple sclerosis yang memperumit gangguan orgasme.
  • Mengalami kerusakan jaringan akibat operasi ginekologi, seperti histerektomi atau operasi kanker, dapat mempengaruhi kemampuan orgasme.
  • Konsumsi obat-obatan yang dapat menghambat orgasme, termasuk obat tekanan darah, obat antipsikotik, antihistamin, dan antidepresan.
  • Konsumsi alkohol dan rokok. Ini dapat menekan sistem saraf dan dapat menghambat kemampuan untuk mengalami orgasme.
  • Perubahan fisik yang berhubungan dengan faktor usia.

4. Gangguan Seksual

Gangguan seksual bisa menyebabkan wanita tidak bisa orgasme. Kondisi-kondisi ini meliputi:

  • Masalah dengan gairah seksual.
  • Memiliki sedikit atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks.
  • Nyeri akibat hubungan seksual atau rangsangan seksual lainnya.
  • Kekeringan pada vagina atau vulva.
  • Pengencangan vagina yang tidak disengaja, atau yang disebut vaginismus.

Dampak Anorgasmia

Anorgasmia tidak bisa dipandang remeh. Dilansir dari GeniusBeauty, para ilmuwan menyimpulkan bahwa wanita sebaiknya mengalami orgasme saat berhubungan seks. Sebab jika tidak, wanita yang tidak bisa orgasme bisa mengembangkan penyakit seperti mastopathy (penyakit di payudara semacam gumpalan darah) atau myoma (miom atau tumor rahim) karena stagnasi darah.

Gairah seksual meningkatkan kadar estrogen dan melonjak ke organ reproduksi. Ketika orgasme, darah yang stagnan atau darah kotor akan dibuang, sehingga tubuh bersih dari bakteri patogen.

Jika tidak mengalami orgasme, tubuh wanita akan mengalami stres, darah akan stagnan dan tertahan. Akibatnya, berbagai penyakit mudah berkembang.

Penanganan Anorgasmia

Dilansir dari Medical News Today, penanganan anorgasmia bisa bervariasi, tergantung penyebabnya. Kebanyakan, dokter akan merekomendasikan seseorang yang mengalami disfungsi orgasme untuk mencoba terapi seks atau konseling pasangan.

Terapis seks bersertifikat akan menawarkan psikoterapi yang berfokus pada masalah yang berkaitan dengan fungsi, perasaan, atau disfungsi seksual. Terapi seks dapat dilakukan secara individual atau dengan pasangan.

Sementara konseling pasangan akan berfokus pada masalah hubungan yang mungkin mempengaruhi fungsi seksual seseorang dan kemampuannya untuk orgasme.

Terapi hormon mungkin diberikan untuk beberapa wanita, terutama jika ketidakmampuan untuk orgasme bertepatan dengan dimulainya menopause.

Demikian tadi telah kita ketahui anorgasmia atau gangguan tidak bisa orgasme pada perempuan, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

(bai/inf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Isyarat Pasangan Ternyata Tak Lagi Nikmati Momen Bercinta


Jakarta

Seiring waktu, sejumlah pasangan bisa jadi tidak lagi menikmati momen bercinta. Meski kebanyakan tidak diungkapkan, sebetulnya ada pertanda di balik kemungkinan pasangan mengalami hal tersebut.

Dikutip dari Entertainment Times, berikut beberapa tanda yang menunjukkan gairah pasangan tidak lagi ‘semembara’ biasanya.

1. Terburu-buru saat Seks


Ketika pasangan menikmati seks, mereka pasti akan memberikan kode untuk meningkatkan tempo seks. Namun, jika pasangan tidak tertarik melakukan hal yang sama, berarti mereka tidak siap bercinta dalam waktu dekat.

2. Tidur Lebih Dulu

Jika pasangan merasa lelah akhir akhir-akhir ini atau tidur lebih dulu, kemungkinan ada masalah. Bisa jadi pasangan berusaha menghindar dari segala bentuk keintiman seksual.

3. Bikin Banyak Alasan

Sesekali menolak untuk bercinta adalah hal yang wajar, tetapi membuat berbagai alasan setiap kali akan berhubungan seks jelas menjadi tanda pasangan sudah tak lagi menikmati seks. Bahkan, jika hal ini sering dilakukan, pasangan pasti bisa melihat perbedaan antara alasan yang nyata dan dibuat-buat.

4. Mendadak Berubah

Jika biasanya pasangan selalu menjadi orang pertama yang ingin memulai hubungan seksual dan kini tidak melakukannya lagi, hal itu juga bisa menjadi pertanda.

5. Mengalihkan Topik Pembicaraan

Ini menjadi salah satu ciri paling umum, tetapi sangat jelas terlihat saat pasangan tidak lagi menikmati seks. Pasangan selalu mengubah topik pembicaraan setiap kali kamu mencoba mengobrol terkait topik seks.

(naf/sao)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bisa Bikin Bad Mood, Ini 3 Posisi Bercinta Paling Tak Nyaman untuk Wanita


Jakarta

Mencoba berbagai posisi saat bercinta menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa bosan pada pasutri. Posisi bercinta juga sangat dibutuhkan untuk membantu istri mencapai titik kepuasan.

Di balik tantangan dan sensasi yang ditawarkan, beberapa posisi bercinta justru membuat istri merasa tidak nyaman. Dikutip dari TheHealthSitecom, berikut beberapa posisi yang membuat istri tidak nyaman bahkan terkadang terasa menyakitkan.

1. Doggy style


Meski posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam saat berhubungan seks, namun kenyataanya, banyak istri yang merasa sakit di bagian bawah perut saat bercinta dengan gaya doggy style.

Gaya bercinta ini juga bisa menyebabkan robekan pada miss V.

2. Spooning

Posisi ini hanya baik dilakukan ketika kedua pasangan merasa lelah dan terangsang secara bersamaan. Posisi spooning tidak memberikan kenikmatan pada istri, kecuali saat pria memberikan sentuhan di area sensitif nya.

3. Reverse cowgirl

Tak hanya suami yang harus hati-hati karena bisa berakhir dengan penis yang patah, istri juga harus berusaha untuk menyeimbangkan diri saat bercinta.

Pasalnya, posisi ini tak menstimulasi klitoris dengan sempurna, sehingga wanita tak dapat merasakan kepuasan setelah bercinta.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Hal yang Bikin Sesi Bercinta Lebih ‘Nikmat’


Jakarta

Tak sedikit pasangan suami istri yang menjadikan kegiatan seksual sebagai rutinitas sehari-hari. Namun, kalau dilakukan terlalu sering bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Mulai dari kelelahan, infeksi saluran kemih, hingga cedera saraf.

Ada banyak cara yang disarankan untuk menjalani kegiatan seksual yang aman dan sehat. Dikutip dari Times of India, ternyata ada 6 hal yang harus dilakukan sebelum berhubungan seksual.

1. Beri Kode


Menciptakan ketegangan seksual sebelum melakukannya dapat membuat pertemuan menjadi lebih menyenangkan. Coba untuk memberikan ciuman pada pasangan di pagi hari, pesan teks yang genit di siang hari, atau kedipan mata yang menggoda saat pasangan pulang ke rumah.

Penantian berjam-jam akan membuahkan hasil. Menurut terapis seks, hal itu dapat memberi waktu untuk berimajinasi dan membuat tubuh menjadi hangat.

2. Atur Mood

Gerakan dan sentuhan penuh cinta dapat membantu mengatur suasana hati untuk malam yang menyenangkan. Coba untuk memutar playlist favorit pasangan, atur pencahayaan redup, siapkan lilin atau aromaterapi. Semua ini dapat membantu meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.

3. Fantasi Seks

Seksual dimulai dari pikiran. Coba bayangkan kegiatan seksual secara visual. Hal ini dapat meningkatkan indra untuk mempersiapkan diri. Lakukan ini sepanjang hari pada jam-jam menjelang berhubungan seksual.

4. Percaya Diri

Hal ini menjadi kunci untuk mencapai kenikmatan seksual. Sebelum berhubungan seksual, lakukan sesuatu yang membuat diri merasa lebih seksi dan percaya diri. Bisa apa saja yang membuat diri merasa lebih menarik agar lebih bersemangat secara seksual.

5. Atur Napas

Hal ini dapat membantu meningkatkan perhatian dan fokus pada sensasi seksual yang menyenangkan. Ini juga menjadi faktor yang dapat menghasilkan hubungan seksual yang lebih baik dan memuaskan. Jadi, sebelum melakukannya coba meluangkan waktu sejenak untuk menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam, santai saja.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ssst… Waktu Terbaik untuk Bercinta Bagi Pasutri Ternyata pada Jam Ini Lho


Jakarta

Bagi pasangan suami istri, , malam hari adalah waktu bercinta yang terbaik. Bagimana tidak? Setelah dipertemukan banyak masalah sepanjang hari, seks bisa jadi cara yang mudah dan nikmat untuk melepas stres.

Namun, nyatanya malam hari bukanlah waktu yang ideal untuk memadu kasih. Dikutip dari Men’s Health, beberapa hasil penelitian justru mengungkap bahwa waktu terbaik berhubungan seks adalah sore hari, tepatnya pukul 3 sore.

Menurut pakar hormon Alisa Vitti, di waktu tersebut hormonal pria dan wanita berada dalam kondisi yang paling sinkron.


Vitti mengatakan, pria berada dalam kondisi fisik paling bugar pada pagi dan siang hari, kemudian mencapai puncak estrogen di sore hari. Sementara, wanita mengalami puncak kadar kortisol juga pada sore hari.

“Kombinasi tersebut membuat pria lebih emosional saat berhubungan seks dan lebih mampu untuk fokus pada kebutuhan dan kepuasan pasangannya,” ungkap Vitti.

Apabila terasa sulit menyesuaikan waktu untuk berhubungan seks di sore hari, periode lain yang juga dianggap ideal yakni pagi hari. Sebuah studi menuturkan bahwa waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah sekitar pukul 7.30 pagi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa morning sex membantu melepaskan endorfin yang menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Minuman Alami Pendongkrak Gairah Seksual Pria, Biar Makin ‘Jos’ di Ranjang


Jakarta

Penurunan gairah seksual atau libido pada pria biasanya diakibatkan oleh sejumlah faktor, seperti usia, kurang tidur, stres atau depresi. Penurunan libido terjadi karena kadar testosteron yang sedikit.

Tentunya, penurunan libido dapat menghambat frekuensi dan momen penuh gairah bersama pasangan. Jika tidak ada masalah kesehatan seksual seperti vagina yang kering, kanker prostat dan lainnya, selalu ada cara untuk mendapatkan kembali gairah seksual.

Para ahli menekankan perlunya pola olahraga dan konsumsi makanan seimbang maupun minuman yang sehat untuk meningkatkan gairah dan stamina seksual. Ada beberapa minuman penambah libido untuk menjaga keharmonisan kehidupan seks bersama pasangan. Dikutip dari Healthshot, inilah 4 minuman alami yang sehat dan nikmat untuk meningkatkan libido.


1. Teh Hijau

Teh hijau atau green tea bukan hanya minuman ajaib untuk menurunkan berat badan, tetapi juga bisa meningkatkan gairah seksual. Teh ini mengandung zat katekin yang dapat meningkatkan aliran darah ke daerah bawah, sehingga membantu meningkatkan gairah seksual.

2. Kopi Hitam

Bagi sebagian orang, kopi memang bisa menjadi mood booster. Kandungan kafein pada kopi dikatakan bermanfaat untuk gairah seksual baik pada pria maupun wanita. Berdasarkan studi The University of Texas Health Science Center, pria yang mengonsumsi kopi setiap hari memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih rendah.

3. Jus Pisang

Pisang memiliki enzim bromelain yang disinyalir dapat mencegah penurunan kadar testosteron. Kombinasi ini tidak sekadar memberikan kekuatan fisik pada tubuh, tetapi juga meningkatkan performa seks pada pria.

4. Jus Delima

Jus buah delima telah lama diteliti manfaatnya dalam meningkatkan hormon seksual pada pria maupun wanita. Faktanya, penelitian menemukan bahwa mengonsumsi jus buah delima dapat meningkatkan aliran darah ke organ seksual. Namun, sebaiknya jangan jus delima dalam kemasan untuk menghindari kandungan gula berlebih.

Itulah sederet minuman berkhasiat untuk meningkatkan libido. Jadi, jangan ragu untuk mencobanya ya!

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Harus Sesering Apa Bercinta Biar Pasangan Makin ‘Bucin’? Kata Ahli Sih Begini


Jakarta

Sudah menjadi rahasia umum, hubungan seks yang berkualitas adalah kunci di balik kerekatan hubungan pasutri. Tetapi, masih banyak yang bingung harus berapa kali sih bercinta supaya pasangan tetap happy?

Seorang terapis seks, Marcus, berusaha menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, frekuensi seks yang ideal bisa berbeda-beda pada setiap pasangan, tidak ada jawaban yang benar atau salah.

“Ada beberapa pasangan yang suka melakukan banyak hubungan seks, dan ada beberapa pasangan yang baik-baik saja dengan jumlah yang sedikit,” katanya kepada Newsweek.


“Tapi, pengalaman saya untuk sebagian besar pasangan jangka panjang adalah sekitar seminggu sekali (berhubungan seks),” sambungnya.

Apakah Berhubungan Seks Seminggu Sekali Itu Masih Normal?

Studi tersebut mungkin menemukan bahwa korelasi seks dan kebahagiaan mencapai puncaknya pada frekuensi sekali seminggu. Namun, tidak ada klaim bahwa ini adalah jumlah seks yang tepat untuk setiap pasangan.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar pasangan, tingkat kebahagiaannya tidak meningkat setelah melakukan hubungan seks seminggu sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dalam hubungan seks lebih penting daripada kuantitasnya.

Marcus percaya bahwa banyak orang yang memiliki ekspektasi yang tidak realistis dalam hubungan seks. Hal itulah yang bisa mempersulit hubungan seks.

“Jika kedua belah pihak merasa puas dengan jumlah hubungan seks yang mereka lakukan dan tidak mengganggu kehidupan mereka, maka tidak ada istilah terlalu banyak berhubungan seks,” pungkasnya.

(sao/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Segini Durasi ‘Normal’ Bercinta demi Mencapai Klimaks


Jakarta

Survei anggota Society for Sex Therapy and Research mengungkap durasi ‘normal’ berhubungan seks biasanya berlangsung selama tiga sampai tujuh menit. Hubungan seks satu hingga dua menit tergolong terlalu singkat sedangkan durasi seks 10 sampai 30 menit dianggap terlalu lama.

Dikutip dari Healthline, durasi tersebut terhitung dari mulainya berhubungan seks, di luar sesi foreplay. Sementara, menurut jajak pendapat X yang dikutip dari GQ, pada 2.380 responden, sebanyak 61 persen melakukan hubungan seks yang berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit, di luar foreplay. Kemudian 26 persen mengatakan sesi bercinta mereka bisa bertahan lebih dari 11 menit.

Sejumlah responden menyebut kunci dari durasi yang diinginkan adalah komunikasi antarpasangan. Hal ini penting demi membuat hubungan seks menyenangkan. Sebagian orang menginginkan hubungan seks dengan durasi lama juga sensual, sementara yang lain ingin bercinta secara cepat dan agresif. Kuncinya adalah memprioritaskan kepuasan pasangan saat berhubungan daripada memperhitungkan durasi bercinta.


Meskipun demikian terdapat beberapa faktor biologis yang mempengaruhi durasi berlangsungnya aktivitas seksual. Mulai dari umur, bentuk penis hingga disfungsi seksual.

Sentuhan di area tertentu dan posisi bercinta yang dapat memicu klimaks bisa membantu lebih cepat mencapai orgasme. Intinya ekspektasi masing-masing pasangan dan keinginan bersama mempengaruhi berapa lama seks dapat bertahan.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy