Tag Archives: hubungan

Dear Paksu, Ini 5 Tips Foreplay yang Bikin Sesi Bercinta Menggebu-gebu

Jakarta

Foreplay adalah salah satu elemen yang sebenarnya penting dalam bercinta. Jika seks diibaratkan sebagai makanan, maka foreplay adalah ‘saus’ yang membuatnya semakin sempurna.

Foreplay yang tepat tidak hanya meningkatkan gairah bercinta, tapi juga bisa membuat pasangan lebih mudah mencapai orgasme. Jadi jika ingin sesi bercinta memuaskan dan mindblowing, mempelajari teknik foreplay yang benar adalah salah satu caranya.

Pertanyaannya, foreplay seperti apa yang bisa membawa gairah pasangan meletup-letup? Meski setiap orang memiliki preferensi dan titik sensitif yang berbeda-beda, dikutip dari Everyday Health, berikut beberapa teknik foreplay yang bisa mendongkrak gairah bercinta.


1. Berikan sentuhan lembut

Sentuhan lembut dapat memberikan rangsangan seksual, bahkan sebelum penetrasi dilakukan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari menggenggam tangan, memeluk, hingga membelai anggota tubuh.

Poin plus dari teknik foreplay ini adalah bisa dilakukan kapan saja. Misalnya, saat duduk berdua di sofa, berdansa, atau ketika mandi bersama. Hal ini dapat membuat pasangan tetap bergairah hingga menjelang ‘acara puncak’.

2. ‘Jelajahi’ seluruh bagian tubuh

Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan saat foreplay adalah tidak mengeksplorasi seluruh tubuh pasangan. Setiap orang memiliki titik sensitif yang dapat memberikan rangsangan ketika disentuh. Namun, letak titik sensitif tersebut berbeda-beda pada setiap orang.

Satu-satunya cara untuk menemukan titik sensitif itu adalah dengan ‘menjelajahi’ seluruh bagian tubuh pasangan. Jangan lupa saling berkomunikasi untuk mengetahui hal-hal yang disukai dan tidak disukai saat foreplay.

3. Bisikkan kata-kata mesra

Kontak fisik bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan foreplay. Membisikkan kalimat mesra atau kata-kata ‘kotor’ juga dapat membuat pasangan semakin bergairah saat bercinta.

Selain mengucapkan kalimat mesra, memberikan pujian kepada pasangan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan saat bercinta.

4. Petting

Petting adalah foreplay yang dilakukan dengan cara menstimulasi organ intim pasangan. Biasanya, petting dilakukan dengan sentuhan tangan atau alat kelamin.

Aktivitas foreplay ini dapat memberikan rangsangan luar biasa saat bercinta, apalagi jika berhasil mengenai G-spot. Petting juga dapat menstimulasi vagina pasangan agar siap untuk seks penetrasi.

5. Bangun hubungan emosional

Wanita membutuhkan lebih banyak persiapan untuk bercinta, baik secara fisik maupun emosional. Karenanya, luangkan waktu untuk membangun hubungan emosional itu sebelum sesi bercinta.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan hubungan emosional, dan tidak semua harus dilakukan di ranjang. Misalnya, mengirimkan bunga atau hadiah kepada pasangan, mengajak kencan makan malam, menonton film romantis, dan lain sebagainya.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tips Memulai Komunikasi Intim dengan Pasangan, Tingkatkan Kualitas Seks

Jakarta

Masalah seks dan kepuasan secara seksual dapat menjadi sebuah tekanan dalam hubungan dan pernikahan. Masalah tersebut bisa terjadi karena komunikasi intim yang kurang baik antarpasangan.

Di sisi lain masih banyak dari pasangan yang bingung untuk bagaimana memulai komunikasi tersebut. Sehingga tak sedikit dari mereka yang justru menghindarinya.

Komunikasi soal seksual yang terbuka dengan pasangan ternyata mampu meningkatkan kualitas seks. Jujur kepada pasangan dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tips untuk memulai berbicara tentang seks dengan pasangan.

1. Memulai Secara Perlahan

Seseorang harus memulainya dengan lembut ketika ingin membicarakan soal seks dengan pasangan. Mulailah dengan tujuan untuk merasa lebih dekat dan terhubung.

Hindari menyalahkan, lewati kritik, dan fokuslah pada hal-hal yang dapat dilakukan berdua untuk membuat kehidupan seks lebih memuaskan.

2. Fokus pada Keintiman

Kasih sayang dan keintiman sama pentingnya dengan frekuensi bercinta. Carilah cara untuk membangun keintiman dan merasa lebih terhubung di luar hubungan intim. Serta bicarakan juga kebutuhan akan jenis kasih sayang dan perhatian lainnya.

3. Memilih Waktu yang Tepat

Membicarakan hal yang sensitif seperti ini harus diikuti dengan pemilihan waktu yang tepat pula. Biasanya akan lebih mudah membicarakan soal seks saat tidak ada ketegangan dalam hubungan.

Waktu-waktu yang bisa dipilih di antaranya ketika malam kencan, ketika berada di mobil, atau ketika pasangan terlihat memiliki emosional yang baik.

4. Berani Mengekspresikan Diri

Bicaralah dengan jujur satu sama lain tentang ekspektasi, ketakutan, keinginan, dan kekhawatiran. Bagikan pemikiran dan perasaan terdalam mengenai hubungan seksual dan bantu pasangan merasa cukup aman secara emosional untuk melakukan hal yang sama.

5. Sering Berkomunikasi

Pembicaraan seks, bukanlah percakapan yang bisa dilakukan satu kali saja. Hal ini harus menjadi diskusi yang berkelanjutan dan menjadi sesuatu yang normal di sebuah hubungan. Mengingat kebutuhan dan keinginan bisa berubah seiring waktu.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Kebiasaan yang Tak Boleh Dilakukan Usai Bercinta, Bisa Bikin Gairah ‘Anjlok’

Jakarta

Setelah berhubungan intim, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga keharmonisan pasangan suami istri. Tindakan-tindakan tertentu mungkin nampak sepele, tapi dapat berdampak negatif pada keintiman dan kedekatan emosional.

“Setelah bercinta, jika salah satu pihak mencoba melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan seks, hal itu dapat membuat pasangan merasa tidak diakui,” ucap pakar seks dan hubungan Dr Amitha Mishra dikutip dari India Times, Jumat (30/8/2024).

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya tidak dilakukan setelah berhubungan intim:


1. Tertidur

Banyak pasangan suami istri yang mengalami masalah ini. Hal ini tentu merupakan kesalahan besar yang dapat merusak intimasi dalam berhubungan intim.

Langsung tidur membuat pasangan jadi tidak menikmati secara maksimal kualitas hubungan yang baru dilakukan, khususnya pada faktor suasana hati. Padahal itu merupakan hal paling penting untuk meningkatkan keharmonisan pasutri.

2. Langsung ke Kamar Mandi

Bergegas langsung ke kamar mandi setelah berhubungan intim bukanlah hal yang tepat. Mungkin di satu pihak tidak akan merasa keberatan, namun ha ini seperti melupakan bahwa pasangan mungkin masih ingin menikmati suasana setelah bercinta.

Langsung pergi ke kamar mandi dapat menghilangkan kesenangan dan merusak momen kenikmatan tersebut. Sebaiknya tunggu dulu selama beberapa saat sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi.

3. Urus Pekerjaan

Langsung mengurus pekerjaan merupakan hal yang tidak ‘menghargai’ pasangan setelah melakukan hubungan seks. Kenikmatan setelah seks harus dirasakan bersama-sama tanpa adanya intervensi dari manapun, termasuk urusan pekerjaan.

“Kalau Anda lebih suka bekerja atau membaca buku daripada berpelukan dan bermesraan, Anda benar-benar mengundang masalah ke ‘surga’ seks Anda,” kata Mishra.

4. Tidur Terpisah

Beberapa pasutri mungkin memang memiliki kebiasaan tidur terpisah, tapi pada momen tertentu seperti setelah melakukan hubungan seks, sebaiknya hal ini ditinggalkan terlebih dahulu. Setelah bercinta, meninggalkan pasangan adalah ide yang buruk.

Hal itu tidak hanya mematikan gairah pada malam tersebut, tapi juga dapat merusak intimasi dan gairah bercinta pada malam-malam berikutnya.

5. Makan

Mishra juga tidak menyarankan pasangan untuk mencari makanan ke dapur setelah bercinta. Kunci terpenting dalam bercinta adalah pasangan tetap bisa memaksimalkan waktu untuk bersama, bahkan setelah fase menyenangkan itu selesai.

“Itu merusak seluruh gairah dan akan membuat pasangan merasa bahwa Anda tidak menikmati seks hanya karena lapar dan memikirkan makanan,” ujarnya.

6. Bawa Anak ke Kamar

Membiarkan siapapun masuk ke dalam ‘ruangan’ privasi seksual dapat mengganggu kenikmatan bersama. Banyak ibu mungkin memiliki kecenderungan membawa anak tidur bersama di ranjang yang sama.

Jika itu dilakukan setelah berhubungan seks, menurut Mishra itu dapat memberikan dampak yang buruk pada intimasi pasangan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya pasutri melakukan perencanaan matang terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan intim agar terbebas dari gangguan apapun.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Ungkap Disfungsi Ereksi Bisa Disembuhkan Tanpa Obat, Begini Caranya


Jakarta

Mengalami kondisi disfungsi ereksi tentu menjadi mimpi buruk bagi seorang laki-laki. Pasalnya, kondisi ini akan mengganggu kondisi psikologisnya dan mungkin berefek pada renggangnya hubungan rumah tangga.

Penyebab disfungsi ereksi terbagi menjadi dua yakni psikogenik dan organik, misalnya seperti penyakit tertentu, masalah psikologis, efek samping obat-obatan, dan cedera. Lantas, bagaimana cara mengatasi disfungsi ereksi?

Spesialis urologi Dr dr Ponco Birowo SpU(K), PhD mengatakan disfungsi ereksi bisa diatasi dengan terapi. Menurutnya, pemberian obat hanya sebagai pelengkap dari metode terapi yang dijalani pasien.


“Obat bisa nggak (menyembuhkan)? Obat juga bisa. Tapi itu hanya sebagai pelengkap, bukan yang utama,” ujar dr Ponco kepada detikcom saat The 4th Siloam Urology-Nephrology Summit 2024, di Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024).

dr Ponco menambahkan, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan laki-laki yang ingin mencegah atau sembuh dari disfungsi ereksi.

“Satu, jauhi asap rokok. Kalau pasien yang masih merokok juga ya nggak akan bisa sembuh,” kata dr Ponco.

Setelah itu, dr Ponco menyarankan untuk aktif berolahraga. Menurutnya, hal ini bisa dimulai dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki rutin, minimal 10.000 langkah dalam sehari.

“Olahraganya paling simpel ya jalan kaki, (minimal) 10.000 langkah sehari,” katanya.

“Kalau bilang nggak ada waktu, harus diadain waktunya,” tegasnya.

Langkah berikutnya, lanjut dr Ponco, adalah dengan menjaga pola makan dan berat badan. Menurutnya, menghindari makanan manis dan berminyak merupakan langkah yang tepat untuk bisa sembuh dari kondisi ini.

“Harus menurunkan berat badan (obesitas). Terus makanannya manis, gorengan yang banyak. Nah, itu menyebabkan disfungsi ereksi,” katanya.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy