Tag Archives: hudzaifah bin

Doa agar Terhindar Dari Fitnah Dajjal, Yuk Baca Setiap Hari


Jakarta

Doa agar terhindar dari fitnah dajjal dapat diamalkan ketika Allah menghendaki kemunculan dajjal. Karena salah satu tanda-tanda kiamat adalah kemunculan dajjal.

Mengutip buku Fitnah Dajjal dan Ya’juj Ma’juj karya Lilik Agus Saputro, hampir semua orang tidak dapat menghindari dahsyatnya fitnah dajjal. Tetapi ada satu pegangan yang mampu dimiliki seorang muslim yaitu iman.

Disaat tersebut, hanya imanlah satu-satunya jimat untuk menangkal dajjal. Allah pun menjamin bahwa seseorang yang meninggal dengan membawa iman, berarti ia mendapat pahala yang tidak bisa diukur oleh apapun.


Masih mengutip buku yang sama, mengenai wujud dajjal, beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat. Walaupun banyak yang mengatakan dajjal masih keturunan Nabi Adam AS, tapi ada juga yang berpendapat dajjal bentuk simbolis akhir zaman.

Dajjal menjadi salah satu tanda bahwa kiamat akan datang. Rasulullah Saw dalam hadits mengatakan,

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya: “Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (HR Muslim)

Doa Terhindar Dari Fitnah Dajjal

Adapun Doa-doa yang dapat dipanjatkan agar terhindar dari fitnah dajjal. Berikut ini beberapa doanya dikutip dari berbagai sumber:

Doa agar Terhindar Fitnah Dajjal 1

Mengutip buku Fitnah Dajjal dan Ya’juj Ma’juj karya Lilik Agus Saputro kembali, untuk mengantisipasi datangnya fitnah dajjal, Rasulullah mengajarkan agar senantiasa berdoa kepada Allah. Sebagaimana Abu Hurairah telah mengingatkan seluruh umat Islam agar membaca doa dipenghujung sholat, yaitu saat tasyahud akhir sebelum salam:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Arab latin: Allahumma inni audzubika min ‘adzabi jahannama wamin adzabilqabri wamin fitnatil mahya walmamati, wamin syarri fitnatil masihid-dajjal.

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal” (Hadits riwayat Imam Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).

2. Membaca Surat Al-Kahfi

Mengutip Doa Dzikir Mohon Perlindungan dan Ketenangan Hati karya Darul Insan, surat Al-Kahfi atau Ashabul Kahfi adalah adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang ada dalam juz 15 dan awal juz 16. Surat Al-Kahfi termasuk dalam golongan surat Makkiyah, terdiri dari 110 ayat.

Selain doa yang sebelumnya, umat Islam dapat membaca 10 ayat pertama surat Al-Kahfi agar terhindar dari fitnah dajjal. Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa di antara kalian yang mendapati zamannya Dajjal, maka bacalah awal-awal surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim)

Berikut bacaan surat Al-Kahfi ayat 1-10:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا (1) قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (2) مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا (3) وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا (4) مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآَبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا (5) فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آَثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا (6) إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا (7) وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا (8) أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آَيَاتِنَا عَجَبًا (9) إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آَتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (10)

Bacaan latin: al-ḫamdu lillâhilladzî anzala ‘alâ ‘abdihil-kitâba wa lam yaj’al lahû ‘iwajâ. Qayyimal liyundzira ba’san syadîdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu’minînalladzîna ya’malûnash-shâliḫâti anna lahum ajran ḫasanâ. Mâkitsîna fîhi abadâ. Wa yundziralladzîna qâluttakhadzallâhu waladâ. Mâ lahum bihî min ‘ilmiw wa lâ li’âbâ’ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwâhihim, iy yaqûlûna illâ kadzibâ. Fa la’allaka bâkhi’un nafsaka ‘alâ âtsârihim il lam yu’minû bihâdzal-ḫadîtsi asafâ. Innâ ja’alnâ mâ ‘alal-ardli zînatal lahâ linabluwahum ayyuhum aḫsanu ‘amalâ. Wa innâ lajâ’ilûna mâ ‘alaihâ sha’îdan juruzâ. Am ḫasibta anna ash-ḫâbal-kahfi war-raqîmi kânû min âyâtinâ ‘ajabâ. Idz awal-fityatu ilal-kahfi fa qâlû rabbanâ âtinâ mil ladungka raḫmataw wa hayyi’ lanâ min amrinâ rasyadâ.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-nya al kitab (Al-Quran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran). Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang mengherankan? (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Tanda-tanda Kiamat Menurut Hadits, Ada yang Sudah Terjadi


Jakarta

Kiamat merupakan peristiwa besar yang menandai berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta. Meskipun waktunya tetap menjadi rahasia Allah SWT, datangnya kiamat merupakan sebuah kepastian.

Kepastian datangnya hari kiamat disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Taha ayat 15,

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍ ۢ بِمَا تَسْعٰى ۝١٥


Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.”

Sebelum kiamat tiba, ada tanda-tanda yang terjadi di bumi. Tanda-tanda kiamat ini disebutkan dalam hadits. Berikut adalah beberapa hadits tanda kiamat.

Tanda-tanda Kiamat Menurut Hadits

1. Sungai Eufrat Mengering

Dalam kitab Riyadhus Shalihin Imam Nawawi terdapat hadits tanda kiamat pertama, dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda,

“Kiamat tidak akan terjadi sehingga Sungai Eufrat (di Irak) menyingkapkan gunung emas, yang manusia berperang memperebutkannya. Dan setiap seratus orang yang berperang, akan terbunuh sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang di antara mereka berkata, “Semoga akulah yang selamat.”

Dalam sebuah riwayat yang lain dikatakan, “Hampir-hampir Sungai Eufrat menyingkapkan perbendaharaan emas. Barang siapa mendatanginya, janganlah ia mengambil sesuatu pun darinya!” (HR Bukhari)

2. Kaum Muslimin Memerangi Yahudi

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin memerangi Yahudi sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu dan pohon berkata, “Hai orang Islam, inilah seorang Yahudi, bersembunyi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah ia” Hanya pohon gharqad yang tidak berkata begitu, karena ia termasuk pohon kaum Yahudi.” (HR Bukhari)

3. Banyak Peristiwa Pembunuhan

Mengutip buku Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi susunan Darus Sunnah, hadits tanda kiamat juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah haraj itu?” Beliau menjawab, “Pembunuhan, pembunuhan.” (HR Bukhari)

4. Api Keluar dari Tanah Hijaz

Ibnu Al-Musayyab berkata bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Hari kiamat tidak akan terjadi hingga api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bushra.”

5. Sepuluh Tanda Kiamat Kubra

Dalam buku Ensiklopedia Akhir Zaman yang disusun oleh Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh juga disebutkan mengenai hadits tanda kiamat selanjutnya, dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifaria, ia berkata:

“Nabi melihat ke arah kami ketika kami sedang berbincang-bincang. Beliau bersabda, “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab, “Memperbincangkan kiamat.” Kemudian beliau bersabda,

“Sesungguhnya Hari Kiamat itu tidak akan terjadi sampai kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lantas beliau menyebutkannya: asap, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman ke dalam bumi: pembenaman di timur, pembenaman di barat, dan pembenaman di jazirah Arab, dan yang terakhir darinya adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring sekalian manusia menuju tempat berkumpulnya mereka (mahsyar)” (HR Muslim)

6. Api Menghabiskan Manusia dari Timur ke Barat

Sampai kepada Abdullah bin Salam berita kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah, lantas Abdullah mendatangi beliau, lalu dia berkata, “Sesungguhnya aku akan bertanya kepada Anda tentang 3 hal yang tidak mengetahuinya kecuali seorang nabi.”

Dia berkata, “Apakah tanda hari kiamat yang pertama? Apakah makanan pertama yang dimakan oleh penghuni surga? Dari sesuatu apakah seorang anak mengambil kepada bapaknya? Dari sesuatu apakah dia mengambil kepada paman-pamannya dari arah ibu?”

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril memberitahukan kepadaku hal-hal itu baru saja.” Abdullah berkata, “Itulah musuh Yahudi dari kalangan malaikat.” Rasulullah SAW bersabda, “Adapun tanda hari kiamat yang pertama adalah api yang mengumpulkan manusia dari timur menuju barat.” (HR Bukhari)

7. Tanda Kiamat Bagaikan Tali Manik-manik yang Terputus

Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, “Tanda-tanda itu bagaikan manik-manik (merjan) yang tersusun rapi dalam tali, jika tali itu diputus maka sebagiannya akan mengikutinya.” (HR Ahmad)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com