Tag Archives: husnul khatimah

50 Ucapan Belasungkawa Islami Sesuai Sunnah dan Penuh Doa


Jakarta

Ada ucapan yang bisa disampaikan sebagai doa bagi sesama muslim ketika saudaranya mengalami musibah atau duka cita. Ucapan belasungkawa ini merupakan anjuran dari Rasulullah SAW.

Dalam Islam, kematian bukan sekadar akhir dari kehidupan dunia, tetapi bagian dari takdir Allah SWT yang pasti dan mengandung banyak pelajaran. Takdir kematian adalah ketetapan yang tidak dapat ditolak oleh siapa pun, tidak dapat dimajukan atau ditunda, dan menjadi bagian dari rukun iman, yaitu percaya kepada takdir Allah, baik yang baik maupun buruk.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-‘Ankabut ayat 57,


كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun makhluk hidup yang bisa lari dari kematian. Tak peduli usia, jabatan, kekayaan, atau kekuatan, semua akan sampai pada titik yang sama: kematian.

Kapan dan di mana seseorang meninggal adalah rahasia Allah SWT yang tidak dapat diketahui manusia.

Dalam hadits dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda tentang anjuran untuk senantiasa mengingat kematian.

“Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus segala nikmat, yaitu kematian.” (HR. At- Tirmidzy dan an-Nasa’i).

Ketika kematian dialami oleh keluarga atau kerabat maka sebagai sesama muslim dianjurkan untuk saling mendoakan.

Dalam Bulughul Maram yang ditulis Ibn Hajar Al-Asqalani, apabila seorang muslim mendengar kabar duka maupun musibah, maka hal pertama yang diungkapkan adalah “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.”

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Latin: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.

Ucapan ini adalah bagian dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156,

Surat Al-Baqarah Ayat 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Arab-Latin: Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ’i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn

Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Surat Al-Baqarah Ayat 156

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Arab-Latin: Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Ucapan Belasungkawa Islami Penuh Doa

  1. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum/almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
  2. Semoga amal ibadahnya diterima, segala dosa diampuni, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
  3. Ya Allah, lapangkanlah kuburnya, terangi dengan cahaya-Mu, dan jadikanlah istirahatnya penuh kedamaian
  4. Kita semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Semoga husnul khatimah dan syurga terbaik menjadi balasannya
  5. Semoga Allah menjadikannya ahli surga dan memaafkan segala khilaf semasa hidup
  6. Semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Innalilahi wa innailaihi raji’un
  7. Ya Rabb, jadikan kuburnya taman dari taman-taman surga, bukan lubang dari lubang neraka
  8. Semoga Allah SWT menerima semua amal baiknya dan mengganti sakitnya menjadi penghapus dosa
  9. Doaku menyertaimu, semoga tenang di sisi-Nya dan diliputi rahmat tanpa batas.
  10. Semoga Allah menganugerahkan pahala kesabaran bagi yang ditinggalkan dan membalasnya dengan surga.

Kalimat Belasungkawa Sederhana

  1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah memberikan kedamaian abadi untuknya.
  2. Kita hanya singgah di dunia. Semoga perpisahan ini jadi awal keabadian yang lebih indah.
  3. Sungguh kematian adalah nasihat terbaik. Mari doakan semoga almarhum/almarhumah mendapat ampunan-Nya.
  4. Ya Allah, berikanlah tempat terbaik di sisi-Mu untuk saudaraku yang telah berpulang.
  5. Allah lebih sayang padanya. Semoga kepergiannya membawa kebaikan dan ampunan.
  6. Doa terbaik untukmu yang telah mendahului. Semoga surga menyambut dengan ramah.
  7. Kematian bukan akhir, tapi awal kehidupan sejati. Semoga husnul khatimah.
  8. Ya Allah, jadikan kepergiannya sebagai penebus dosa dan penyebab rahmat.
  9. Turut berbelasungkawa. Semoga keluarga diberi kekuatan yang luar biasa.
  10. Innalillahi… kepergianmu mengajarkan kami arti kehilangan dan ikhlas.

Ucapan Belasungkawa untuk Keluarga yang Ditinggalkan

  1. Semoga keluarga diberi kesabaran dan tetap kuat menghadapi ujian ini.
  2. Allah menguji hamba-Nya yang dicintai. Semoga tetap tawakal dan ikhlas.
  3. Kesabaran dalam musibah adalah bentuk keimanan. Doa kami menyertai.
  4. Semoga Allah mengganti rasa kehilangan ini dengan rahmat yang luas.
  5. Setiap air mata akan diganti dengan pahala. Bersabarlah, Allah Maha Mengerti.
  6. Ketahuilah, di balik duka ada hikmah besar dari Allah yang belum kita pahami.
  7. Bersabarlah. Allah tidak akan menguji di luar batas kemampuan.
  8. Semoga doa dan amal kebaikan kita menjadi jembatan bagi almarhum ke surga.
  9. Allah bersama orang-orang yang sabar. Jangan berhenti berharap kepada-Nya.
  10. Yakinlah, di balik musibah ini ada rahasia kebaikan yang Allah siapkan.

Ucapan Belasungkawa Penuh Makna dan Hikmah

  1. Kematian adalah panggilan pulang ke rumah yang sebenarnya.
  2. Semoga kita semua dipertemukan kembali di surga, dalam keadaan terbaik.
  3. Doa terbaik selalu menyertai orang yang telah mendahului.
  4. Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan akan kembali hanya dengan amal.
  5. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Maka perbanyaklah bekal hari ini.
  6. Semoga wafatnya menjadi pengingat bahwa dunia hanyalah tempat singgah.
  7. Kematian bukan perpisahan, tapi bentuk cinta Allah untuk menyambut hamba-Nya.
  8. Semoga amal baiknya jadi cahaya dalam kuburnya, dan dzikirnya jadi pelindung.
  9. Ketika dunia ditinggal, semoga surga yang abadi jadi tempat kembali.
  10. Hidup adalah perjalanan pulang ke Allah. Doakan agar sampai dengan husnul khatimah.

Ucapan Belasungkawa Islami untuk Berbagai Situasi

  1. Semoga segala lelah dan sakitnya menjadi penghapus dosa dan penambah pahala.
  2. Doa kami menyertai, semoga ia bahagia di sisi Allah yang Maha Penyayang.
  3. Selamat jalan sahabat, insyaAllah kita akan berjumpa kembali di akhirat.
  4. Semoga kuburnya lapang dan Allah mengangkat derajatnya di sisi-Nya.
  5. Jadikan setiap kepergian sebagai momen muhasabah untuk memperbaiki diri.
  6. Kami kehilangan sosok yang baik, semoga Allah tempatkan di tempat terbaik.
  7. Ia telah selesai dengan dunia, kini saatnya kita memperbanyak doa untuknya.
  8. Semoga anak keturunan dan keluarga tetap dijaga Allah dan diberi keteguhan hati.
  9. Setiap doa dari hati adalah hadiah terbaik bagi yang telah pergi. Semoga kita semua berkumpul kembali di surga. Aamiin Allahumma Aamiin.
  10. Semoga dilapangkan kuburnya dan Allah mengangkat derajatnya di sisi-Nya. Aamiin

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

3 Tanda Allah Mencintaimu Berdasarkan Hadis Nabi


Jakarta

Setiap amal ibadah yang kita lakukan selama ini sejatinya adalah bentuk pengabdian untuk meraih rida Allah SWT. Semua doa, zikir, salat, dan kebaikan yang kita upayakan adalah wujud cinta kita kepada Sang Pencipta.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada tanda-tanda khusus jika seseorang benar-benar dicintai Allah SWT? Betapa beruntungnya mereka yang mendapat kasih sayang dan perhatian-Nya. Lantas, apa saja tiga ciri orang yang dicintai Allah menurut hadis Nabi?

3 Ciri Dicintai Allah

Berdasarkan ringkasan dari buku Ibadah Hati karya Lalu Heri Afrizal, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mendapat cinta dari Allah SWT. Berikut tiga di antaranya.


1. Disenangi Manusia dan Makhluk Lain

Salah satu tanda seseorang dicintai Allah SWT adalah ia akan diterima di hati manusia dan makhluk lainnya. Kehadirannya membawa kebaikan sehingga ia sering mendapatkan pujian yang tulus.

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan, ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Malaikat Jibril dan memerintahkannya untuk mencintai hamba tersebut. Kemudian, Jibril menyerukan kepada seluruh penghuni langit untuk turut mencintai orang yang dicintai Allah SWT itu.

2. Mendapat Ujian dari Allah

Ciri lain orang yang dicintai Allah SWT adalah ia akan diuji dengan berbagai cobaan. Seorang mukmin tidak boleh berprasangka buruk terhadap ujian yang datang selama ia tidak melakukan dosa.

Apabila seseorang taat, rajin beribadah, dan tekun dalam amal saleh lalu Allah memberinya ujian, maka itu adalah tanda kasih sayang-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha maka baginya keridhaan, dan siapa yang membenci maka baginya kemurkaan.” Ujian ini sesuai dengan kadar keimanan dan kecintaan hamba kepada Allah SWT.

3. Meninggal dalam Husnul Khatimah

Orang yang dicintai Allah SWT akan meninggal dalam keadaan baik atau husnul khatimah. Mereka bisa wafat saat sujud, membaca Al-Qur’an, atau ketika melakukan amal saleh lainnya. Ini merupakan bukti keistimewaan cinta Allah kepada hambanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan meng-‘assal’-kannya.” Para sahabat bertanya, “Apa maksud meng-‘assal’-kannya?”

Nabi SAW menjawab, “Allah memberi taufik kepadanya untuk berbuat amal saleh menjelang ajalnya sehingga orang-orang di sekitarnya pun ridha kepadanya.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim)

Doa Agar Dicintai Allah

Dicintai oleh Sang Pencipta tentu merupakan sebuah hal yang istimewa. Untuk bisa mendapatkan cinta-Nya, tentu kita harus beribadah. Bisa juga dengan berdoa bermunajat kepada-Nya.

Menurut buku Kamus Doa karya Luqman Junaedi, berikut ini adalah doa yang diajarkan Rasulullah SAW agar seorang hamba dicintai oleh Allah SWT.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Latin: Allahumma inni as’aluka hubbaka wahubba man yuhibbuka wal ‘amalal ladzii yuballigunii hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba ilaiyya min nafsii wa ahlii.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon cinta Engkau, dan kecintaan orang yang mencintai Engkau, serta amalan yang membuatku bisa meraih kecintaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaanku kepada-Mu lebih tertanam dalam jiwaku melebihi kecintaanku kepada diriku sendiri dan keluargaku.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Hadits Keutamaan Meninggal pada Hari Jumat, Benarkah Istimewa?


Jakarta

Dalam ajaran Islam, ada waktu-waktu yang memiliki kemuliaan dan keberkahan tersendiri. Hari Jumat termasuk di antaranya. Selain menjadi hari istimewa bagi umat Islam, Jumat juga memiliki berbagai keutamaan.

Ada beberapa hadits yang menjelaskan bahwa orang yang meninggal pada hari Jumat akan mendapatkan keistimewaan, di antaranya terhindar dari fitnah kubur.


Keutamaan Meninggal pada Hari Jumat

Dikutip dari buku Aktivasi Mukjizat Hari Jum’at karya Rizem Aizid, disebutkan dalam hadits dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Baihaqi)

Pandangan Ulama tentang Hadits Keutamaan Meninggal Hari Jumat

Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai status hadits tentang meninggal pada hari Jumat. Mayoritas menyatakan hadits tersebut hasan dan dapat diamalkan.

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini termasuk kabar gembira (busyra) bagi hamba yang beriman.

Namun, para ulama juga menegaskan bahwa kemuliaan meninggal di hari Jumat bukan berarti jaminan masuk surga, tetapi salah satu tanda baik (husnul khatimah) jika diiringi dengan iman, amal saleh, dan ketaatan.

Meskipun meninggal di hari Jumat memiliki keutamaan, hal yang paling penting adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu wafat dalam keadaan beriman dan menjalankan ketaatan.

Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada penutupnya (akhir hayatnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, seseorang yang wafat pada hari Jumat namun tidak membawa iman dan amal saleh tidak akan mendapatkan kemuliaan ini.

Dilansir dari laman Muhammadiyah, Jumat (15/8/2025) para ulama hadis berbeda pendapat tentang status hadis ini. Imam at-Tirmidzi (w. 360 H) sendiri yang meriwayatkan hadis ini dalam kitab Sunan at-Tirmidzi menilainya sebagai hadis gharib (karena diriwayatkan oleh satu orang saja) dan munqathi’ karena sanadnya tidak bersambung (laisa bi muttashil).

Menurutnya, tokoh yang bernama Rabiah bin Saif (w. 120 H) dari generasi tabiut tabiin yang meriwayatkan hadis ini tidak pernah bertemu dengan sahabat Nabi Abdullah bin Amr bin Ash (w. 63 H), sehingga ada satu perawi dari tingkatan tabiin yang hilang. Status gharib yang diberikan oleh at-Tirmidzi ini kemudian diteruskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H) seorang ulama hadis yang wafat di Mesir dengan label dhaif dalam kitabnya Fathul-Bari (vol. IV/hal. 467).

Mengenai status munqathi (terputus perawi dari kalangan tabiin) pada hadis ini, berdasarkan penelitian kami ditemukan bahwa sesungguhnya Imam at-Tirmidzi dalam kitabnya yang lain, Nawadir al-Ushul (sebuah kitab hadis yang mengkompilasi hadis-hadis dhaif), meriwayatkan hadis ini secara muttashil (bersambung). Nama tokoh dari generasi tabiin yang bertemu dengan Rabiah bin Saif dan meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash yang sebelumnya hilang dalam Sunan at-Timidzi adalah Iyadh bin Aqabah al-Fihri dan Ali bin Ma’badh (at-Tirmidzi, Nawadir al-Ushul, vol. IV, hal. 161). Imam al-Qurtubhi (w. 671 H) dalam at-Tadzkirah (hal. 167) dan Ibnu Qayyim (w. 751 H) dalam ar-Ruh (hal. 161) demikian juga membantah status munqathi untuk hadits ini.

Meninggal pada hari Jumat adalah salah satu tanda kemuliaan dan kabar gembira bagi seorang muslim, sebagaimana disebut dalam hadits Nabi SAW. Keistimewaan ini berupa perlindungan dari fitnah kubur dan menjadi isyarat husnul khatimah.

Namun, kemuliaan ini tidak otomatis diraih tanpa iman dan amal saleh. Oleh karena itu, setiap muslim perlu mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah, menjaga tauhid, dan menjauhi maksiat, sehingga kapan pun Allah memanggil, kita dalam keadaan terbaik.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Seorang Muslim Meninggal di Hari Jumat, Benarkah Husnul Khatimah?



Jakarta

Meninggal di hari Jumat jadi salah satu tanda-tanda husnul khatimah sebagaimana yang disebutkan para ulama. Bahkan ada yang menyebut bahwa, orang yang meninggal pada hari Jumat akan terbebas dari fitnah kubur. Begini penjelasannya.

Ust. Ahmad Zacky ElSyafa dalam buku Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun menyebutkan wafat pada hari Jumat merupakan tanda meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ


Artinya: “Setiap muslim yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat pastilah dilindungi oleh Allah dari cobaan pertanyaan di alam kubur.” (HR Ahmad). Dalam redaksi lain dikatakan, “Allah akan melindunginya dari fitnah kubur”.

Dalam buku Taudhihul Adillah 5 tulisan M. Syafi’i Hadzami dijelaskan sebuah keterangan yang ada dalam kitab Tanqihu al-Qauli Hadits Fi Syarhi Lubabi al-Hadits karangan al-‘Allamah Muhammad bin ‘Umar Nawawî al-Bantanî sebagai berikut,

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : مَنْ مَاتَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَتِهَا رَفَعَ عَنْهُ عَذَابُ الْقَبْرِ. وَفِي الْإِحْيَاءِ لِلْغَزَلِيِّ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : مَنْ مَاتَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَجْزَءَ شَهِيْدٍ وَوُقِيَ فِتْنَةَ الْقَبْرِ أَيْ وَذَلِكَ بِشَرْطِ الْإِيْمَانِ

Artinya: Dan telah bersabda Rasulullah, “Barang siapa yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya. Diangkatlah padanya dari adzab kubur.” Dan tersebut di dalam kitab Ihya’ ‘Ulûmu ad-Din, karya Imam Ghazali, telah bersabda Rasûlullah, “Barang siapa yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat, niscaya Allah menulis baginya pahala Syahid, dan dia dipelihara dari adzab kubur. Dan yang demikian itu dengan Syarat Iman.”

Mengutip dalam Al-Maut wa ‘Alam Al-Barzakh tulisan Mahir Ahmad Ash-Shufiy yang diterjemahkan oleh Badruddin dkk, syarat orang yang meninggal dunia pada hari Jumat akan husnul khatimah adalah apabila ia beriman dan beramal saleh. Ini merupakan jawaban atas pertanyaan mengenai orang kafir yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat.

“Meskipun meninggal dunia pada malam atau hari Jumat, tanpa keimanan dan amal saleh, ia tetap mendapat siksa kubur,” jelas Mahir Ahmad Ash-Shufiy dalam bukunya.

Keutamaan Hari Jumat

Jumat adalah hari spesial dan ada banyak keutamaan yang dapat diraih di hari Jumat. Hari Jumat adalah hari yang paling utama dari hari-hari lainnya, dan hari ini disebut sebagai sayyid al-ayyam (penghulu hari). Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang dikutip dari buku Aktivasi Mukjizat Hari Jum’at karya Rizem Aizid,

“Hari Jumat adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, laksana bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jumat seperti waktu mustajab pada malam lailatul qadar di bulan Ramadan.”

Imam Nawawi mengungkapkan dalam kitabnya bahwa seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah SWT pada hari Jumat, maka Allah SWT akan memberinya.

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW menyebutkan hari Jum’at, lalu beliau bersabda,

“Pada hari Jumat ada waktu yang mana tidak ada seorang muslim pun yang berdiri melaksanakan salat pada saat itu, memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah pasti memberinya. Beliau mengisyaratkan dengan tangannya dan menunjukkan sedikitnya saat itu. (HR Muttafaq ‘Alaih)

Dalam buku Fiqih Sunah 2 disebutkan pula bahwa hari Jumat memiliki waktu khusus dikabulkannya doa seorang muslim, yaitu saat akhir setelah asar. Rasulullah SAW bersabda,

“Hari Jumat terdiri dari dua belas saat, di antaranya terdapat satu saat di mana tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah SWT melainkan Allah memberikan sesuatu yang dimohonnya itu kepadanya. Berusahalah untuk menggapai saat itu di saat akhir setelah asar.” (HR an-Nasa’i, Abu Daud, dan Hakim)

Wallahu a’lam.

(lus/kri)



Sumber : www.detik.com

Bahagia saat Buka Puasa Insyaallah Husnul Khatimah



Jakarta

Waktu berbuka yang ditandai dengan kumandang azan magrib menjadi saat yang dinantikan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa. Terlebih, berbuka puasa menyimpan sejumlah keutamaan.

Habib Ja’far mengatakan, di balik penantian datangnya waktu magrib ini ada hikmah yang bisa dipetik oleh umat Islam. Salah satunya untuk menjadikannya sebagai waktu paling ditunggu dalam beribadah di awal waktu.

“Hikmahnya adalah coba deh kalau bisa pertahanin excited-nya kita nunggu azan magrib itu bukan hanya saat berpuasa di bulan Ramadan, tapi di bulan-bulan lainnya setiap saat jadikanlah azan magrib dan azan lainnya sebagai waktu yang paling ditunggu untuk kita beribadah, baik salat maupun ibadah-ibadah lainnya di awal waktu,” ucap Habib Ja’far dalam detikKultum detikcom, Selasa (28/3/2023).


Menurut Habib Ja’far, mempertahankan antusiasme dalam menunggu waktu magrib maupun azan lainnya menunjukkan bahwa kita benar-benar hamba yang taat.

Kemudian, Habib Ja’far menjelaskan bahwa orang yang berpuasa akan meraih dua kebahagiaan. Yakni bahagia karena berbuka dan bahagia ketika bertemu Tuhannya. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Artinya: “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim)

“Karena itu ketika kita berbuka puasa berbahagialah dengan buka puasa kita. Jangan kemudian ketika berbuka puasa kita menjadikan momen itu sebagai momen yang tidak bahagia,” ujar Habib Ja’far.

Habib Ja’far mengatakan, orang yang berbahagia ketika buka puasa Insyaallah akan berbahagia pula ketika bertemu dengan Allah SWT atau meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Mengapa demikian? Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Bahagia saat Buka Puasa Insyaallah Husnul Khatimah tonton DI SINI.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Post Power Syndrome



Jakarta

Post power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti dengan menurunnya harga diri. Post power syndrome adalah kondisi ketika seseorang masih membayangkan pencapaiannya pada masa lalu dan membandingkannya dengan masa kini. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan depresi. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang baru pensiun dari pekerjaannya maupun orang yang berakhir masa jabatannya. Sebagian orang menilai pekerjaan sebagai bentuk kepuasan atau pencapaian diri. Tidak sedikit pula orang yang menganggap pekerjaan sebagai identitasnya, atau kesempatan untuk bersosialisasi dan mengasah kemampuan berpikir. Jangan lupa jabatan atau kedudukan itu memuaskan hatinya karena bisa menikmati pelayanan atas kedudukan tersebut.

Kebanyakan dari kita tentu mengharapkan kesuksesan dan kebahagiaan di usia muda. Kemudian, kita tentu juga menginginkan hal tersebut dapat bertahan menggenapi kehidupan kita hingga tua dan berpulang ke Dzat Yang Maha Agung, Allah SWT. Pertanyaannya, sebenarnya apa itu yang disebut bahagia? Bagaimana ukuran bahagia pada diri manusia, khususnya pada mereka yang sudah genap berusia lanjut (usia dewasa akhir > 60 tahun)? Bahagia menurut hemat penulis dapat diartikan sebagai bentuk reaksi pada perasaan manusia yang positif terhadap apa yang dialami dalam diri dan kehidupannya. Nah, bahagia sejatinya adalah hak siapa saja dan menurut hemat penulis, bahagia adalah suatu yang hendaknya diraih, di manapun dan dalam kondisi apapun. Bagi orang beriman bahagia itu tidaklah sulit karena ia akan bersyukur saat memperoleh anugerah dan bersabar saat memperoleh ujian.

Orang-orang yang sabar lagi bersyukur kepada Allah SWT. Maka Dia akan memberinya petunjuk di dunia dan di akhirat.
Menurut para Ulama, “Iman itu ada dua bagian, sebagian adalah sabar dan sebagian lagi adalah syukur.” Para Ulama salaf berkata, “Sabar adalah sebagian dari iman.” Allah SWT. mengumpulkan sabar dan syukur sebagaimana firman-Nya dalam surah asy-Syura ayat 33 yang terjemahannya, “Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda ( kekuasaan-Nya )bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur.”


Adapun makna ayat di atas adalah : Orang-orang yang dapat mengerti dan menyadari hal ini ialah orang-orang yang mempunyai pandangan luas, sabar dan patuh kepada perintah-Nya senantiasa mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah SWT. kepadanya. Adanya bencana yang terjadi pada suatu tempat berupa gempa bumi, tanah longsor, ombak yang menghanyutkan dan membinasakan, dan lain-lain dianggap oleh sebagian orang hanya kejadian alam yang tidak ada hubungan sedikit pun dengan kekuasaan Allah SWT. Ingatlah Firman-Nya, Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya. (Yusuf ayat 105) Ayat ini merupakan kelanjutan ayat sebelumnya (asy-Syura 32), bahwa setelah berhasil mengapung di atas air, kapal tradisional memerlukan energi angin sebagai penggerak. Dengan adanya angin kapal layar dapat terdorong dan dengannya dapat pula dikendalikan melalui penggunaan layar dan kemudi. Apabila hembusan angin terhenti maka praktis kapal tidak dapat bergerak. Dengan tidak adanya angin gelombang laut pun akan terhenti pula.

Kembali kepada tujuan hidup bahagia dan sukses. Bagi orang beriman, sukses dalam kehidupan itu berakhir dengan husnul khatimah, bukan berharta banyak, hidup megah dan bukan berkedudukan tinggi. Untuk itu penulis bersenandung tentang bahagia :

Sesuatu yang abstrak.
Tiada bisa dihitung dan dilihat.
Tidak bisa disimpan dalam kotak, dan tidak bisa dibeli.
Berapapun banyak hartamu, kau takkan mampu membeli.
Betapapun senangnya dengan anak-anakmu, kau tiada bisa menggantinya.
Kau kuasai ilmu dan teknologi, belum tentu dapat kau gapai bahagia.
Seorang suami marah pada istri, ” akan aku cabut kebahagianmu,”
” Kau takkan mampu mencabut” tantang istri.
Kebahagianku bukan pada nafkah, busana dan perhiasan.
Kebahagianku bukan yang kau miliki, tak bisa kau kuasai.
Karena kabahagianku ada pada keimananku.
Keimanan ada dalam hatiku.
Tiada yang bisa kuasai hatiku kecuali Allah SWT.
Iman adalah sumber keamanan lahir dan batin.
Tiada iman hanya fatamorgana.

Maka ingatlah selalu, ” Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik ( hayatan thayyibah ).” ( an-Nahl : 97 ).

Jabatan dan kedudukan tinggi bukan segalanya, karena hal itu bersifat sementara ( fana ). Tidak ada seseorang menjabat seterusnya ( selama-lamanya ) paling tidak ia berakhir saat meninggal dunia. Kembali kepada-Nya merupakan suatu kepastian dan waktunya tidak maju maupun mundur ( sepenuhnya menjadi kewenangan Allah SWT. surah Luqman ayat 34 ). Oleh karena itu, khusus bagi para pejabat yang berkedudukan tinggi ingatlah selalu akan kematian. Dengan mengingat kematian, engkau akan menghindarkan keinginan keduniawian dan akan memperbanyak bekal untuk akhirat.

Jika kondisi seseorang sudah mencapai tahap bersyukur saat memperoleh anugerah dan bersabar saat ada ujian serta menyadari bahwa segala sesuatu yang menimpa dirinya adalah kehendak-Nya. Disamping itu, husnul khatimah sudah menjadi ukuran kesuksesan maka ia akan jauh dari post power syndrome. Semoga Allah SWT. memberikan penerangan agar tujuan hidup kita tidak tersesat.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Menag: Maaf Atas Segala Kekurangan



Jakarta

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambut kepulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 63 Embarkasi Jakarta (JKG-63) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Menag menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan selama pelayanan jemaah di Tanah Suci

“Selamat datang di Tanah Air. Selamat bertemu kembali dengan keluarga di rumah, kami atas nama pemerintah memohon maaf jika selama memberikan pelayanan selama di Tanah Suci ada kekurangan di sana-sini. Kami mohon keikhlasannya untuk dimaafkan,” ujar Menag RI Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu (21/7/2024).

Menag mendoakan jemaah haji Indonesia mendapatkan predikat haji yang mabrur dan mabrurah. Dia meminta jemaah agar mendoakan jemaah haji yang masih berada di Tanah Air, termasuk jemaah yang wafat di Tanah Suci.


“Pesan saya tolong dijaga kemabruran ini. Karena menjaga kemabruran tidak lebih mudah dibanding mencapai kemabruran itu sendiri,” kata Yaqut.

“Semoga saudara kita yang wafat, husnul khatimah, diterima seluruh amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah,” imbuhnya.

Hadir Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Cecep Khoirul Anwar, seta pejabat Kemenag lainnya.

Sementara, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif mengatakan pelayanan yang diberikan oleh petugas haji dilakukan sampai tuntas.

“Ini adalah sebuah perjuangan panjang yang tak kenal lelah. Kami mengucapkan beribu terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas yang tak kenal lelah, baik di Tanah Suci maupun di tanah air,” kata Hilman.

Selain kepada para petugas, apresiasi dari pemerintah dan mitra kerja di Arab Saudi juga disampaikan kepada para jemaah haji Indonesia.

“Mereka berterima kasih kepada jemaah haji Indonesia. Karena jemaah haji Indonesia adalah jemaah yang dianggap paling tertib dan disiplin dibanding jemaah lain. Mereka dengan senang hati melayani jemaah haji Indonesia,” kata Hilman.

Jemaah kloter JKG-63 yang berjumlah 388 jemaah dan 5 petugas haji mendarat di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 06.40 WIB. Jemaah selanjutnya diantar ke Asrama Haji Pondok Gede dan sampai sekitar pukul 07.20 WIB.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

4 Versi Doa Meraih Kematian Husnul Khatimah, Yuk Amalkan!


Jakarta

Husnul khatimah dimaknai sebagai akhir yang baik. Artinya, ketika seseorang wafat dalam keadaan husnul khatimah maka ia meninggal dalam kondisi yang baik.

Menurut buku Cermin Muslim: Petikan Hikmah Bekal Pribadi Muslim susunan Dr Muhammad Irfan Helmy Lc MA, secara Islam orang yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah saat-saat terakhir kehidupannya diwarnai dengan amal saleh hingga ajal menjemput.

Berkaitan dengan husnul khatimah, ada doa yang dapat diamalkan kaum muslimin agar meninggal dalam kondisi baik. Apa saja?


4 Versi Doa Memohon Husnul Khatimah

1. Doa Meraih Kematian Husnul Khatimah Versi Pertama

Dikutip dari buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa susunan Ahmad Zacky El-Syafa, berikut doa agar husnul khatimah,

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ

Arab latin: Allahummaj’al khaira ‘umrii aakhirahu wa khaira amalii khwaatimahu wa kharra ayyamii yauma lawaaika fiih

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada penghujungnya dan sebaik-baik amalku (juga) pada penghujungnya dan sebaik-baik hari-hariku adalah dari pertemuan dengan-Mu.”

2. Doa Meraih Kematian Husnul Khatimah Versi Kedua

Doa selanjutnya diambil dari surat Ali Imran ayat 193 yang berbunyi,

رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَٰنِ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ فَـَٔامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ

Arab latin: Rabbanā innanā sami’nā munādiyay yunādī lil-īmāni an āminụ birabbikum fa āmannā rabbanā fagfir lanā żunụbanā wa kaffir ‘annā sayyi`ātinā wa tawaffanā ma’al-abrār

Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,” maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.”

3. Doa Meraih Kematian Husnul Khatimah Versi Ketiga

Selanjutnya, doa meraih kematian husnul khatimah terdapat dalam surat Al A’raf ayat 126,

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ ࣖ ١٢٦ …

Arab latin: … Rabbana afrigh ‘alayna shabran wa tawaffana muslimin.

Artinya: “… Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)”

4. Doa Meraih Kematian Husnul Khatimah

اللَّهمَّ أحسِنْ عاقبتَنا في الأمورِ كلِّها ، وأجِرْنا من خِزيِ الدُّنيا وعذابِ الآخرةِ

Arab latin: Allahumma ahsin ‘aaqibatana fil umuuri kullihaa wa ajirnaa min khizyid dun-yaa wa ‘adzaabil aakhirah.

Artinya: “Ya Allah, baguskanlah akhir dari segala urusan kami dan hindarkanlah kami dari kehinaan godaan dunia dan siksa di akhirat nanti.”

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

4 Doa agar Husnul Khatimah yang Bisa Diamalkan


Jakarta

Meninggal dalam keadaan husnul khatimah merupakan sebuah keberuntungan. Sebagai salah satu ikhtiar, seorang hamba bisa memanjatkan doa agar husnul khatimah.

Merujuk pada buku Istiqomah until Husnul Khotimah karya Ririn Rahayu dan Umar Habib, husnul khatimah artinya seorang muslim tutup napas di dunia dalam keadaan iman yang penuh kepada Allah SWT. Mereka tutup usia dengan amal-amal saleh yang kelak akan menjadi penerangnya untuk menuju menghadap Ilahi.

Terdapat beberapa doa yang bisa dibaca oleh setiap muslim jika ia menginginkan husnul khatimah. Begini doa husnul khatimah.


Doa Husnul Khatimah: Arab, Latin, Artinya

Merangkum buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah karya M. Quraish Shihab dan buku Doa-doa Menjelang Kiamat karya Ziyad Syarif, berikut bacaan doa husnul khatimah yang bisa dipanjatkan umat Islam.

Doa Husnul Khatimah Versi Pertama

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

Bacaan latin: Rabbana afrigh ‘alayna shabran wa tawaffana muslimin

Artinya: “Tuhan kami! Tuangkanlah kesabaran (ke dalam hati kami sehingga memenuhi relung-relungnya) dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).”

Doa Husnul Khatimah Versi Kedua

اَنْتَ وَلِي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَّالْحِقْنِي بِالصَّلِحِينَ

Bacaan latin: Anta waliy fi ad-dunya wa al-akhirah, tawaffani musliman wa alhiqni bi ash-shalihin

Artinya: “Tuhan Pemeliharaku, Engkau adalah Pembelaku (yang paling dekat kepadaku) dalam kehidupan dunia ini (demikian juga) di akhirat nanti. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim (yang berserah diri dengan tulus kepada-Mu) dan ikutkanlah aku dalam kelompok orang-orang yang saleh (yakni yang selalu melakukan aktivitas yang baik dan bermanfaat).”

Doa Husnul Khatimah Versi Ketiga

اللهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِالْحُسْنَى وَ ارْزُقْنَا مُرَافَقَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ النَّظْرَ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيمِ اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي قَبْلَ الْمَوْتِ تَوْبَةً وَعِنْدَ الْمَوْتِ شَهَادَةً وَبَعْدَ الْمَوْتِ جَنَّةً اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُسْنَ الْخَاتِمَةِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَارِنَا آخِرَهُ وَ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهُ وَ خَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّمَ

Bacaan latin: Allahumma ikhtim lana bi al-husna wa urzuqna murafaqah nabiyyik Muhammad shalla Allah ‘alay-hi wa sallam wa an-nazhra ila wajhik al-karim. Allahumma urzuqni qabla al-mawt tawbah wa ‘inda al-mawt syahadah wa ba’da al-mawt jannah. Allahumma urzuqni husna al-khatimah. Allahumma ij’al khayra a’marina akhirahu wa khayra a’malina khawatimahu wa khayra ayyamina yawm liqa’ika wa shalla Allah ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih wa shahbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan akhir yang baik, anugerahilah kami rezeki berupa keberadaan bersama Rasul-Mu Muhammad SAW serta memandang ke wajah-Mu Yang Mahamulia. Ya Allah, anugerahilah aku pengampunan sebelum wafat, dan syahadat pada saat kematian dan surga setelah kematian. Ya Allah, anugerahilah aku husnul khatimah/akhir yang baik. Ya Allah, jadikanlah perjalanan hidup kami yang terbaik adalah akhirnya, amal-amal kami yang terbaik adalah kesudahannya, dan hari terbaik kami adalah hari pertemuan dengan-Mu.”

Doa Husnul Khatimah Versi Keempat

رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ . رَبَّنَا وَعَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Bacaan latin: Rabbana faghfirlana dzunubana wakaffir ‘anna sayyi-atina watawaffana ma’al abraar rabbana wa-atina maa wa’adtana ‘ala rusulika wala tukhzina yaumal qiyamati innaka laka tukhliful mi’ad.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Wahai Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Kelancaran Urusan Pekerjaan Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa kelancaran urusan pekerjaan bisa diamalkan pagi hari saat hendak memulai hari. Memanjatkan doa sehari-hari pada dasarnya diperintahkan Allah SWT apalagi setiap manusia diuji dengan urusannya masing-masing.

Perintah Allah SWT kepada hambanya untuk berdoa meminta pertolongan termaktub dalam surah Gafir ayat 60. Allah SWT berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Doa Kelancaran Urusan Pekerjaan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini daftar bacaan-bacaan doa meminta kelancaran urusan yang dirangkum dari buku-buku doa.

1. Doa Kelancaran Urusan Versi Pertama

رَبِّ اشْرَحْلِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِسَانِي يَفْقَهُ قَوْلِي

Rabbisy rohlii shadrii wayassirlii amrii wahlul’uqdatam minlisaanii yafqahuu qaulii

Artinya: “Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah pekerjaanku, dan lancarkanlah lidahku agar mereka paham akan pembicaraanku.”

Doa ini termatub dalam buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH Sulaeman Bin Muhammad Bahri.

2. Doa Kelancaran Urusan Versi Kedua

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim

Artinya: Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan kecuali Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘arsy yang agung.

Doa ini dijelaskan dalam buku Doa dan Zikir Orang Sukses karya Zaki Zamani.

3. Doa Kelancaran Urusan Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي وَتُرَدُّ بِهَا الْفَتِي عَنِّي وَتُصْلِحُ بِهَا دِيْنِي وَتَحْفَظُ بِهَا غَابِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِى وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِى وَتُعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

Allaahumma innii as-aluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qalbii. Wa tajma’u bihaa syamlii. Wa turaddu bihaa ulfatii annii wa tushlihu bihaa diinii wa tahfazhu bihaa ghaa-ibii wa tarfa’u bihaa syaahidii wa tuzakkii bihaa ‘amalii, Wa tubayyidhu bihaa waj-hii wa tulhimunii bihaa rusydii wa tu’shimunii bihaa min kulli suu-in.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi- Mu yang dengannya hatiku mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai, dan terhimpun segala yang terpisah- pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa yang dekat denganku, disucikan segala perbuatanku dan dicerahkan wajahku, diberi ilham menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek.”

Doa ini dapat diamalkan istri untuk kelancaran urusan suaminya seperti dijelaskan dalam buku Ajaibnya Dzikir Dan Doa Khusus Istri karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy.

Selain membaca doa-doa dilancarkan urusan, muslim juga dapat mengamalkan sholawat nariyah. Mengutip buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Haddad karya Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, membaca sholawat nariyah sebanyak 41 atau 100 kali setiap hari, insyaallah akan dihilangkan segala kesulitannya, dimudahkan urusannya, dan diangkat derajatnya.

Berikut bacaan sholawat nariyah selengkapnya,

اللهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَّمْ سَلَامًا تَامَّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ انِ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الكَرِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman ‘ala sayyidinaa muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu wa tanfariju bihil kurabu wa tuqdhaa bihil hawaaiju wa tunaalu bihir raghaaibu wa husnul kha- waatimi wa yustasyqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘ala aalihi wa shahbihi fii kulli lamhatin wanafasin bi ‘ada- da kulli ma’luumin laka

Artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami, Nabi Muhammad saw., semoga terurai dengan berkahnya segala ikatan dan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala hajat dan tercapai segala keinginan dan husnul khatimah (penghujung hidup yang baik) dicurahkan hujan (rahmat) oleh Allah SWT. Dengan berkahnya yang mulia dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan napas banyak pengetahuan wahai Tuhan kami.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com