Tag Archives: hut ri ke-80

50 Kata Mutiara Kemerdekaan Islami, Penuh Makna dan Semangat Juang


Jakarta

Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat akan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga.

Bagi umat Islam, kemerdekaan memiliki makna yang lebih dalam. Sejalan dengan ajaran agama yang menjunjung tinggi kebebasan, keadilan, dan persatuan.

Kata mutiara kemerdekaan Islami dapat menjadi inspirasi untuk menyemarakkan semangat nasionalisme dan keimanan. Rangkuman kata-kata ini memadukan nilai-nilai luhur Islam dengan semangat patriotisme, mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah anugerah terindah dari Allah SWT yang harus disyukuri dan diisi dengan amal kebaikan.


Berikut adalah 50 kata mutiara kemerdekaan Islami yang bisa Anda bagikan di media sosial, atau menjadi renungan pribadi di hari yang bersejarah ini.

Kata Mutiara Kemerdekaan Islami jelang HUT RI ke-80

  1. Kemerdekaan adalah rahmat Allah, karunia terindah yang harus kita syukuri dengan ketaatan.
  2. Bukan sekadar bebas, kemerdekaan adalah amanah untuk membangun bangsa sesuai syariat-Nya.
  3. Berjuang untuk merdeka adalah jihad, mengisi kemerdekaan adalah ibadah.
  4. Kemerdekaan adalah nafas baru bagi umat, untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi pertiwi.
  5. Bersyukurlah atas nikmat kemerdekaan, karena dengan syukur, Allah akan menambah nikmat-Nya.
  6. Para pahlawan telah memberikan kemerdekaan, tugas kita adalah menjaganya dengan iman.
  7. Semangat kemerdekaan adalah semangat persatuan, sebagaimana umat Islam bersatu dalam satu barisan.
  8. Merdeka berarti bebas beribadah tanpa rasa takut, mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa.
  9. Kemerdekaan ini adalah bukti janji Allah, bahwa pertolongan-Nya akan datang kepada mereka yang berjuang di jalan-Nya.
  10. Jadikan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk hijrah, dari kebodohan menuju ilmu, dari keterbelakangan menuju kemajuan.
  11. Darah para syuhada adalah tinta yang mengukir sejarah kemerdekaan.
  12. Jihad para pahlawan bukan hanya dengan senjata, melainkan juga dengan doa dan ketakwaan.
  13. Belajar dari para pahlawan, bahwa keikhlasan adalah kunci kemenangan.
  14. Mereka berjuang dengan kalimat tauhid, kita mengisi kemerdekaan dengan amal saleh.
  15. Kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan yang ikhlas dan tawakal kepada Allah.
  16. Pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang demi agama dan bangsa, hingga tetes darah terakhir.
  17. Semangat ‘Allahu Akbar’ telah menggetarkan penjajah, kini saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan ‘Allahu Akbar’ dalam setiap langkah.
  18. Mari lanjutkan perjuangan para pahlawan, dengan membangun generasi yang berakhlak mulia.
  19. Kemerdekaan adalah karunia dari Allah, buah dari kesabaran dan perjuangan tak kenal lelah.
  20. Hiduplah dalam kemerdekaan, matilah dalam keadaan beriman. Itulah cita-cita tertinggi.
  21. Persatuan adalah kekuatan, perpecahan adalah kelemahan. Mari rawat persatuan yang telah diperjuangkan.
  22. Ukhuwah Islamiyah adalah pondasi kuat untuk membangun Indonesia yang maju dan adil.
  23. Kemerdekaan bukan hanya milik satu golongan, tetapi milik seluruh umat, dalam bingkai persatuan.
  24. Mari bersatu, sebagaimana Allah menyatukan hati-hati kaum beriman.
  25. Bangunlah negeri ini dengan tangan-tangan yang tulus, seakan-akan membangun rumah ibadah.
  26. Kemerdekaan adalah kesempatan emas untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
  27. Jadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai sumber perpecahan.
  28. Dengan iman dan takwa, kita wujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
  29. Cintai tanah airmu, sebagaimana Nabi Muhammad mencintai Madinah.
  30. Kemerdekaan ini adalah panggung dakwah terluas, di mana kita bisa menebar kebaikan tanpa batas.
  31. Kemerdekaan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, dari hamba nafsu menjadi hamba Ilahi.
  32. Jangan sia-siakan kemerdekaan ini dengan kemaksiatan, karena itu adalah pengkhianatan.
  33. Merdeka sejati adalah ketika hati kita bebas dari rasa dengki dan iri.
  34. Rayakan kemerdekaan dengan sujud syukur, bukan dengan pesta yang melenakan.
  35. Doa terbaik untuk Indonesia adalah doa agar negeri ini selalu dalam lindungan Allah.
  36. Kemerdekaan adalah waktu untuk berbenah, membangun pribadi yang lebih baik.
  37. Jadikan setiap langkah di bumi pertiwi ini sebagai amal ibadah yang tercatat.
  38. Semoga kemerdekaan ini membawa berkah, rahmat, dan ampunan dari-Nya.
  39. Harapan terbaik untuk kemerdekaan ini adalah terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia.
  40. Kemerdekaan adalah titik awal, bukan akhir dari perjuangan.
  41. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).
  42. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
  43. “Cinta tanah air itu sebagian dari iman.” (Hadis).
  44. “Barang siapa yang berjuang di jalan Allah, maka baginya surga.” (Hadits).
  45. “Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Hadis).
  46. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
  47. “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan.” (QS. Al-A’raf: 10).
  48. “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (Hadits).
  49. “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina.” (Hadits).
  50. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (Hadis).

Semoga kata-kata mutiara ini bisa menginspirasi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi nyata dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesia!

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Teks Ceramah tentang Kemerdekaan dalam Islam: Bersyukur atas Nikmat Merdeka


Jakarta

Tanggal 17 Agustus 2025 adalah momen sakral bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari Kemerdekaan bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat perjuangan para pahlawan yang gigih merebut kebebasan.

Bagi umat Islam, kemerdekaan memiliki makna mendalam. Sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan pentingnya kebebasan, keadilan, dan persatuan.


2 Teks Ceramah tentang Kemerdekaan

Sebagai seorang penceramah, penting untuk menyampaikan pesan-pesan yang relevan dan menyentuh hati. Mengutip laman Kemenag, berikut adalah draf teks ceramah kemerdekaan dalam Islam yang bisa menjadi referensi, memadukan semangat patriotisme dengan ajaran agama.

Wajib Mensyukuri Kemerdekaan

Oleh: Dr. H. Khoirul Huda Basyir, Lc. M.Si

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 kemerdekaan Republik Indonesia. Mengenang atau memperingati sesuatu yang bersejarah dan monumental dalam perjalanan suatu bangsa tentu adalah hal yang sangat penting dan mampu menjadi media kesyukuran manusia atas anugrah kenikmatan Allah SWT. Al Quran Upaya mengajarkan kepada manusia agar selalu mengingat keagungan Allah disertai bersyukur atas nakmatNya dalam satu tarikan nafas. Allah berfirman:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu, bersykurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”. (Al Baqarah:152).

Salah satu kenikmatan terbesar yang diperoleh bangsa Indonesia adalah anugrah kemerdekaan, yaitu terbebasnya rakyat Indonesia dari belenggu dan kungkungan penjajah, saat di mana seluruh warga bangsa dapat menghirup udara kemerdekaan dan menentukan arah kehidupan di atas tanah airnya sendiri secara bebas. Dalam perspektif ajaran Islam, tentunya ada sekian banyak alasan mengapa bangsa Indonesia wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan. Setidaknya ada tiga hal utama yang perlu selalu kita ingat dan tegaskan dalam kesyukuran kemerdekaan bangsa ini:

1. Kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah SWT

Penegasan pengakuan ini bahkan diabadikan secara eksplisit oleh para pejuang dan pendiri negara ini, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke tiga yang menyatakan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Kesadaran kolektif para pejuang kemedekaan ini dengan tegas mengisyaratkan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat diperoleh karena rahmat Allah SWT, sebab secara lahiriah dan dalam perhitungan kekuatan militer, hampir mustahil bangsa ini mampu menaklukkan dan mengusir para penjajah dari bumi pertiwi tanpa ada campur tangan dari Allah SWT karena tidak sebandingnya peralatan tempur maupun pasukan perang yang dimiliki bangsa Indonesia dibanding dengan kekuatan penjah. Bagaimana bambu runcing dapat mengalahkan senjata meriam dan kendaraan tempur tank yang super canggih kala itu kalau bukan rahmat dan ma’unah Allah SWT. Sebagai bangsa kita juga amat bersyukur dan bangga betapa kemerdekaan Indonesia berhasil ditegakkan atas perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia sendiri, bukan merupakan hadiah dari penjajah atau bangsa-bangsa lain.

2. Mengenang Jasa Syuhada dan Pahlawan Kusuma Bangsa

Generasi yang hidup dan menghirup udara kemerdekaan saat ini sebagian besar adalah generasi yang tidak merasakan langsung bagaimana berat dan pedihnya perjuangan merebut dan menegakkan kemerdekaan. Kita adalah generasi pewaris yang tinggal mengisi kemerdekaan, sementara para pahlawan dan pejuang kusuma bangsa telah berkorban dengan harta dan jiwanya demi tegaknya kemerdekaan ini, dan kebanyakan dari mereka justru tidak sempat menikmati alam kemerdekaan sebagaiman kita nikmati saat ini.

Untuk itu sudah seharusnya kita berkewajiban untuk selalu mengenang dengan penuh kesyukuran akan jasa dan perjuangan mereka. Kesyukuran ini penting supaya kita tidak pernah lupa dengan sejarah sekaligus untuk menggelorakan spirit patriotisme kapada anak-anak bangsa dalam merawat NKRI. Mensyukuri jasa dan kebaikan para pejuang hakikatnya adalah mensyukuri nikmat Allah SWT sebagaimana sabda baginda Nabi Muhammad SAW:

إن أشكرَ الناس لله عز وجل أشكرُهم للناس

“Sesungguhnya manusia yang paling bersyukur kepada Allah adalah yang paling banyak bersyukur kepada sesamanya”.

3. Wujud Nyata Mencintai Tanah Air

Mencintai tanah air adalah naluri fitri manusia karena dari tanah manusia tercipta dan dari air serta udara yang dihirup manusia lahir, hidup dan tumbuh. Terdapat ungkapan dari para ulama:

حب الوطن من الايمان

“Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman”.

Pernyataan ini meskipun bukan dari Al Quran dan Hadis tapi kandungan makna dan pesan yang tersirat di dalamnya sejalan dengan ajaran Islam. Orang yang mencintai tanah air pasti akan merawat dan menjaganya dengan baik, dan dengan itu ia akan mampu menghadirkan kemaslahatan dan kesejahteraan kepada sesama, dan itu adalah tugas utama manusia sebagai khalifatullah fil ardl.

Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, semboyan حب الوطن من الايمان bahkan digelorakan oleh para ulama dan kyai untuk memantik patriotisme umat Islam dalam melawan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Tercatat dalam sejarah, adalah Hadlaratus Syaikh KH. Hasyim Asya’ari, Rais Akbar Jamiyyah Nahdlatul Ulama kala itu yang menyerukan semboyan ini dan kemudian ditegaskan dengan Resolusi Jihad yang di antara pesan utamanya adalah kewajiban bagi umat Islam untuk jihad fi sabilillah, berperang melawan penjajah dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan tanah air Indonesia. Dalam pandangan Islam, sebagaiamana dinyatakan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab, bahwa mencintai tanah air kedudukannya dengan membela agama, hal ini diisyaratkan dalam Al-Quran surat Al Mumtahanah, ayat 8:

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

Selain daripada itu, dalam faham Ahlussunnah waljamaah, hubungan agama dan negara haruslah bersifat simbiosisme mutualisme atau kebersalingan untuk menjaga, menopang dan memperkuat kedudukan satu dengan yang lain. Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghozali menyatakan:

اَلدِّيْنُ والْمُلْكُ تَوْأَمَانِ، فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ، فَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ

“Agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Agama adalah fondasi dan penguasa adalah penjaga. Sesuatu yang tidak ada fondasinya pasti mudah roboh dan sesuatu yang tidak ada penjaganya pasti cepat sirna”.

Agama akan tumbuh bersemai di wilayah negara yang damai sebagaimana negara akan eksis dan diliputi keberkahan jika ditopang oleh spiritualitas dan ajaran agama yang kuat.

Untuk itu, marilah kita ingatkan kembali kepada diri kita dan segenap tumpah darah indonesia agar menjadikan momentum peringatan kemedekaan Republik Indonesia dengan terus bersyukur melalui upaya kita semua merawat NKRI, menghargai keragaman dan kemajmukan warga bangsa serta terus memberikan doa kebaikan dan keberkahan bagi negeri Indonesia dan para pemimpinnya, kiranya Allah SWT senantiasa melindungi, memberkahi dan menjauhkan dari segala bencana, persetruan dan perpecahan terutama saat menghadapi tahun politik di mana rakyat Indonesia akan melaksanakan hajat konstitusinya, pesta demokrasi melalui pemilihan umum untuk memilih para pemimpinya. Aamiin.

Oleh: Dr. KH. Ahmad Zayadi, M.Pd. (Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI)

Pada hari yang mulia ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa adalah inti dari setiap ibadah, ruh dari setiap amal dan bekal terbaik menuju akhirat. Sebagaimana Firman Allah,

وَتَزَوَّدُوْ فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Artinya: “Berbekallah kalian, dan sebaik baik bekal adalah taqwa.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muḥammad SAW., sosok mulia yang telah memerdekan manusia dari penghambaan atas materi dan hawa nafsu kepada penghambaan kepada Ilāhī Rabbī.

Kita saat ini telah memasuki bulan Agustus, bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bulan ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah anugerah besar dari Allah SWT, hasil perjuangan panjang para pahlawan yang yang rela berkorban demi tegaknya kedaulatan dan martabat bangsa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 53:

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـئَرُوْنَۚ

“Segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. Kemudian, apabila kamu ditimpa kemudaratan, kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53)

Secara kebahasaan, kemerdekaan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata al-istiqlāl (الاستقلال), yang bermakna negara-negara merdeka. Dalam konteks kebangsaan, istiqlāl mencerminkan kemerdekaan suatu bangsa dari segala bentuk dominasi, baik kolonialisme fisik maupun hegemoni budaya dan ekonomi.

Sementara itu, dalam terminologi Islam, istiqlāl tidak berhenti pada kedaulatan semata, tetapi juga bermuara pada kesadaran kolektif untuk membangun peradaban yang merdeka dalam berpikir, berkarya, dan berakhlak. Inilah yang kemudian berkelindan dengan konsep al-ḥurriyyah (الحُرِّيَّة) atau kebebasan, yang lebih menekankan pada dimensi personal dan spiritual.

Hurriyyah dalam Islam bukanlah kebebasan tanpa batas, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab-bebas dari perbudakan hawa nafsu, tekanan struktural yang menindas, dan pemikiran yang membelenggu kebenaran. Dengan kata lain, istiqlāl adalah bentuk kebebasan kolektif dalam skala sosial dan kenegaraan, sementara hurriyyah adalah kebebasan internal yang membebaskan manusia untuk taat dan tunduk hanya kepada Allah SWT. Keduanya adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang tidak hanya maju secara lahiriah, tetapi juga diridhai oleh Allah secara batiniah.

Ibnu ‘Āsyūr dalam kitab Maqāṣid al-Syarī’ah al-Islāmiyyah menjelaskan bahwa kebebasan memiliki dua sisi. Pertama, kebebasan dari perbudakan fisik, yaitu kemerdekaan dalam arti literal. Kedua, kebebasan dalam makna batiniah, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur hidupnya sendiri dengan sadar, tanpa tekanan dan paksaan.

Syariat Islam sangat menjunjung tinggi prinsip kebebasan dalam banyak aspek. Islam menjamin kebebasan berkeyakinan (ḥurriyyah al-i’tiqād), kebebasan berbicara dan menyampaikan pendapat (ḥurriyyah al-aqwāl), kebebasan dalam belajar, mengajar, dan berkarya (ḥurriyyah al-‘ilmi wa at-ta’līm wa at-ta’līf), serta kebebasan dalam bekerja dan berwirausaha (ḥurriyyah al-a’māl). Semua bentuk kebebasan ini diarahkan bukan untuk membebaskan manusia dari nilai, tetapi justru untuk meneguhkan nilai-nilai luhur yang berlandaskan tauhid.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm menegaskan makna spiritual dari kebebasan dengan menyatakan:

إِنَّ ٱلْـحُرِّيَّةَ ٱلْـحَقِيقِيَّةَ هِيَ ٱلتَّـحَرُّرُ مِنْ عُبُودِيَّةِ ٱلنَّفْسِ وَٱلشَّهَوَاتِ، وَٱلتَّوَجُّهُ ٱلْـكَامِلُ إِلَى ٱللّٰهِ وَحْدَهُ

Artinya: “Sesungguhnya kemerdekaan yang hakiki adalah pembebasan diri dari perbudakan hawa nafsu dan syahwat, serta mengarahkan diri sepenuhnya kepada Allah semata.”

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Kemerdekaan yang diraih harus diisi dengan semangat membangun bangsa yang maju dan diridhai Allah. Ikhtiar pertama adalah membangun peradaban berbasis ilmu. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah:

وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ

Artinya: “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadalah: 11)

Ilmu adalah fondasi dari kemajuan. Tiada bangsa yang mampu melangkah ke depan tanpa menjadikan ilmu sebagai pilar utama. Sejak wahyu pertama turun dengan kata Iqra’, Islam menempatkan ilmu pada posisi tertinggi dalam membentuk peradaban.

Ikhtiar kedua adalah menegakkan akhlak kolektif dan etos kerja. Ini merupakan syarat transformasi sosial sebagaimana difirmankan Allah:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Perubahan besar dimulai dari perubahan kecil dalam diri dan lingkungan sekitar. Ini memerlukan kerja kolektif yang konsisten dan berkelanjutan. Allah juga berfirman:

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu….” (QS. At-Taubah: 105)

Dari aspek moral, Rasulullah SAW bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita isi kemerdekaan ini bukan hanya dengan perayaan simbolik, tetapi dengan tindakan nyata untuk semua orang, yakni upgrade ilmu dan keterampilan, meningkatkan produktivitas dan kualitas serta etos kerja; sekaligus tindakan kolektif yakni memelihara persatuan dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia.

Pesan penting dari para pejuang kemerdekaan bangsa ini, ialah bahwa persatuan dan akhlak mulia ini harus di ikhtiarkan secara sungguh-sungguh. Persatuan, kemajuan bangsa, dan kemuliaan akhlak lahir dari kebersamaan, al-barokatu ma’al jamaah.

Kemerdekaan adalah tanggung jawab, dan bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga amanah itu. Kemerdekaan juga menjadi modal bagi Warga Negara Indonesia untuk terus melestarikan jejak kebaikan dari para pendiri bangsa dan para pendahulu untuk terus membangun kerukunan demi terwujudnya kebaikan bersama, mewujudkan al-maslahah al-ammah.

Semoga Indonesia menjadi bangsa yang tidak hanya unggul dalam teknologi dan ekonomi, tetapi juga menjadi بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ yakni negeri yang baik dalam tatanan nilai, sistem, dan arah peradabannya serta mendapatkan limpahan ampunan dan keridhaan dari Allah SWT.

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Hukum Hormat pada Bendera Merah Putih dalam Islam, Apakah Boleh?


Jakarta

Menjelang hari kemerdekaan Indonesia, pertanyaan terkait hukum hormat pada bendera merah putih kerap dilontarkan. Sebagaimana diketahui, penghormatan kepada bendera dilakukan ketika upacara kemerdekaan pada 17 Agustus setiap tahunnya.

Adapun, bagi siswa sekolah upacara bendera rutin dilakukan setiap hari Senin selain hari kemerdekaan. Mereka juga melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.

Lantas, bagaimana pandangan ulama terkait hukum hormat kepada bendera merah putih? Apakah Islam melarangnya?


Hormat kepada Bendera Merah Putih Diperbolehkan

Pengasuh Lembangan Pengembangan Da’wah dan Ponpes Al-Bahjah, Buya Yahya, melalui ceramahnya menyebut bahwa muslim harus membedakan antara penghormatan dan ibadah. Sebagai contoh, ketika malaikat diminta sujud kepada Nabi Adam AS maka sujud yang dilakukan adalah bentuk penghormatan bukan ibadah.

“Waktu malaikat disuruh sujud kepada Nabi Adam (itu) bukan sujud ibadah, tapi penghormatan. Gak ada sujud kecuali pada Allah SWT dan penghormatan itu ada bermacam-macam,” ujarnya dalam ceramah yang ditayangkan di YouTube Al Bahjah TV. detikHikmah telah mendapat izin untuk mengutip tayangan dalam channel tersebut.

Buya Yahya mengatakan menghormati bukanlah sesuatu yang buruk asal yang dihormati merupakan kebenaran dan tidak ada ibadah khusus untuk melakukan penghormatan.

“Misalnya Anda dianjurkan menghormati orang tua, tapi gak usah pakai rukuk dan sujud. Kalau Anda menghormati orang tua pakai rukuk dan sujud yak gak boleh, haram dan sampai masuk syirik pada akhirnya,” sambungnya.

Sementara itu, terkait hormat kepada bendera merah putih Buya Yahya menilai bendera memiliki makna tersendiri.

“Bendera ada maknanya. Merah berani, putih suci. Artinya, menghormati nilai perjuangan dan nilai kesucian. Boleh (melakukan) hormat kepada bendera,” terangnya.

Menurut Buya Yahya, bendera merah putih bukan sekadar kain. Sebab, ada makna dan simbol tersendiri di balik bendera itu.

“Maka hormat (kepada) bendera merah putih adalah sah dan ini bukan sujud. Hormat kepada makna yang terkandung di balik merah putih. Yang dihormati bukan bendanya, tapi maknanya,” katanya.

Namun, lain halnya jika seseorang menghormati bendera lain yang memiliki simbol ketuhanan. Jika demikian, sama artinya dengan menyembah selain Allah SWT dan berujung pada perbuatan syirik.

“Kalau maknanya syirik mengarah kepada simbol ketuhanan ya gak boleh. Tapi bendera merah putih di Indonesia adalah aman dari kesyirikan gak ada masalah Anda hormat (pada) bendera (merah putih),” tandasnya.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

100 Ucapan Kemerdekaan Islami untuk memperingati HUT ke-80 RI


Jakarta

Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia menjadi momen berharga bagi seluruh rakyat Indonesia untuk kembali mengenang perjuangan para pahlawan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, banyak masyarakat yang ingin merayakan kemerdekaan dengan sentuhan nilai-nilai islami.

Ucapan kemerdekaan islami bukan hanya menyampaikan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Tetapi juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan, persaudaraan, dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Berikut 100 ucapan kemerdekaan islami yang bisa Anda gunakan untuk media sosial, spanduk, kartu ucapan, atau pidato singkat.


100 Ucapan Kemerdekaan Islami HUT ke-80 RI

Ucapan Doa & Syukur

1. Alhamdulillah, 80 tahun Indonesia merdeka. Semoga Allah menjaga bangsa ini dalam rahmat dan keberkahan-Nya.
2. Selamat HUT RI ke-80. Ya Allah, jadikan negeri ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
3. Syukur tak terhingga atas nikmat kemerdekaan ini. Semoga Allah senantiasa memberi keamanan bagi negeri kita tercinta.
4. 80 tahun Indonesia merdeka, semoga Allah menjaga persatuan dan menghapus segala perpecahan.
5. Merdeka! Semoga kemerdekaan ini mengantarkan kita menjadi bangsa yang beriman, bertakwa, dan penuh kasih sayang.
6. HUT RI ke-80 adalah momen bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemerdekaan. Jaga dan rawatlah nikmat ini.
7. Ya Rabb, jadikan kemerdekaan ini jalan menuju kesejahteraan rakyat dan kebaikan bangsa.
8. Selamat HUT RI ke-80, semoga Allah limpahkan keberkahan pada pemimpin dan rakyat Indonesia.
9. Kemerdekaan adalah amanah, mari kita syukuri dengan ibadah dan kerja nyata.
10. 80 tahun merdeka, semoga Allah jauhkan bangsa ini dari fitnah dan kerusakan.

Ucapan Inspiratif Islami

11. Merdeka bukan hanya bebas dari penjajah, tapi bebas dari maksiat dan kebodohan.
12. Kemerdekaan adalah karunia Allah, mari jaga dengan iman dan amal saleh.
13. Pejuang dahulu mengorbankan nyawa, mari kita perjuangkan akhlak dan kebaikan.
14. Merdeka adalah kesempatan untuk membangun negeri sesuai tuntunan Islam.
15. 80 tahun Indonesia, mari kuatkan ukhuwah dan jauhi perpecahan.
16. Kemerdekaan sejati adalah ketika hati kita tunduk pada Allah.
17. Mari isi kemerdekaan dengan ilmu, iman, dan amal yang bermanfaat.
18. Indonesia merdeka karena ridha Allah, mari kita jaga dengan taat pada-Nya.
19. Jangan sia-siakan kemerdekaan dengan perbuatan yang merusak moral bangsa.
20. Kemerdekaan adalah ladang amal untuk membangun peradaban.

Ucapan untuk Media Sosial (Singkat & Padat)

21. Merdeka! 80 tahun Indonesia, Allahu Akbar!
22. HUT RI ke-80 – Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
23. Alhamdulillah 80 tahun Indonesia merdeka.
24. Merdeka adalah rahmat Allah. Jaga baik-baik!
25. Indonesia merdeka, rakyat bahagia, Allah meridhai.
26. Dirgahayu RI ke-80! Semoga Allah berkahi negeri ini.
27. 80 tahun merdeka, mari kita kuatkan iman dan persatuan.
28. Kemerdekaan adalah amanah dari Allah.
29. Indonesia untuk semua, dalam rahmat Allah.
30. Merdeka! Allahu Akbar!

Ucapan untuk Generasi Muda

31. Wahai pemuda, isi kemerdekaan dengan karya dan iman.
32. Pemuda beriman, pemuda berkarya, itulah penjaga kemerdekaan sejati.
33. 80 tahun merdeka, giliran kita yang menjaga.
34. Jangan hanya bangga pada bendera, banggalah pada iman.
35. Generasi muda harus jadi benteng akhlak bangsa.
36. Merdeka itu butuh perjuangan setiap hari.
37. Jadilah pemuda yang menjaga negeri dengan akhlak mulia.
38. Belajar, bekerja, dan beribadah adalah cara kita mempertahankan kemerdekaan.
39. Pemuda beriman adalah pahlawan masa kini.
40. Semangat kemerdekaan ada di hati yang tak mau menyerah.

Ucapan untuk Kebersamaan & Persatuan

41. Merdeka adalah ketika kita bersatu dalam kebaikan.
42. 80 tahun merdeka, mari kuatkan tali persaudaraan.
43. Persatuan adalah benteng kemerdekaan.
44. Mari bergandengan tangan menjaga negeri.
45. Tidak ada kemerdekaan tanpa kebersamaan.
46. Kemerdekaan tumbuh dari persaudaraan yang kuat.
47. Allah mencintai hamba-Nya yang menjaga ukhuwah.
48. 80 tahun Indonesia, mari hilangkan kebencian dan iri hati.
49. Jaga persatuan, itulah jihad kita hari ini.
50. Kemerdekaan harus membuat kita saling menguatkan.

Ucapan untuk Mengingat Jasa Pahlawan

51. Doakan para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan.
52. Syuhada kemerdekaan adalah teladan kita.
53. 80 tahun merdeka, jangan lupakan pejuang yang telah tiada.
54. Pahlawan sejati berjuang demi Allah dan negeri.
55. Mari kirimkan Al-Fatihah untuk para pahlawan bangsa.
56. Kemerdekaan ini dibayar dengan darah para pejuang.
57. Hargai jasa pahlawan dengan amal yang baik.
58. Pejuang mengorbankan nyawa, kita mengorbankan ego.
59. 80 tahun merdeka adalah buah dari perjuangan tanpa pamrih.
60. Jadilah penerus perjuangan para pahlawan.

Ucapan Motivasi Ibadah & Akhlak

61. Merdeka dari dosa adalah kemerdekaan sejati.
62. 80 tahun merdeka, mari perbanyak syukur dan istighfar.
63. Negeri ini butuh pemimpin yang takut kepada Allah.
64. Jangan nodai kemerdekaan dengan kebohongan dan korupsi.
65. Bangun negeri dengan masjid, bukan hanya gedung.
66. Kemerdekaan harus membawa kita dekat pada Allah.
67. Amalkan Islam sebagai pedoman bernegara.
68. Merdeka berarti bebas untuk beribadah dengan tenang.
69. 80 tahun merdeka, mari sukseskan dakwah Islam.
70. Negeri berkah adalah negeri yang warganya taat.

Ucapan untuk Acara Resmi & Formal

71. Selamat HUT RI ke-80. Semoga Allah memberkahi langkah kita membangun negeri.
72. Atas nama keluarga besar kami, mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-80.
73. Semoga kemerdekaan ini menjadi jalan bagi terwujudnya masyarakat madani.
74. Mari wujudkan cita-cita kemerdekaan dengan iman dan kerja keras.
75. Terima kasih pahlawan, terima kasih Allah atas nikmat kemerdekaan.
76. Kemerdekaan ini adalah anugerah terbesar bagi bangsa.
77. Selamat ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Semoga jaya dan sejahtera.
78. Kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga semua warga negara.
79. Mari kita isi kemerdekaan dengan pembangunan yang berkeadilan.
80. 80 tahun Indonesia, mari bersama menuju bangsa yang berakhlak mulia.

Ucapan Bernuansa Qur’an & Hadits

81. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu'” (QS. Ibrahim: 7). Mari syukuri kemerdekaan ini.
82. Kemerdekaan adalah nikmat yang wajib dijaga, sebagaimana kita menjaga iman.
83. Allah mencintai bangsa yang bersyukur atas nikmat-Nya.
84. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mencintai tanah air dan menjaga amanah.
85. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Mari bermanfaat bagi negeri.
86. Jihad masa kini adalah membangun negeri dengan akhlak.
87. Syukurilah nikmat kemerdekaan dengan amal salih.
88. 80 tahun merdeka, mari jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman bangsa.
89. Jangan sia-siakan kemerdekaan yang Allah berikan.
90. Kemerdekaan adalah amanah Allah yang harus dijaga bersama.

Penutup & Ucapan Kreatif

91. 80 tahun Indonesia, mari rayakan dengan ibadah dan doa.
92. Kemerdekaan adalah peluang emas untuk berbuat baik.
93. Semoga Indonesia menjadi negeri yang dirindukan penduduk langit.
94. Merdeka! Mari terus berkarya untuk agama dan bangsa.
95. Kemerdekaan adalah ladang pahala bagi yang ingin membangun negeri.
96. Jadilah pejuang kebaikan di era kemerdekaan.
97. Mari jaga kemerdekaan dengan akhlak, bukan hanya senjata.
98. 80 tahun merdeka adalah panggilan untuk kita lebih baik.
99. Indonesia kuat jika iman rakyatnya kuat.
100. Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Semoga Allah selalu merahmati negeri ini.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

150 Ucapan Kemerdekaan dan Kata Mutiara Islami untuk HUT RI ke-80


Jakarta

Ucapan kemerdekaan dan kata-kata mutiara islami untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80 bisa dipasang sebagai status di media sosial seperti whatsApp, Facebook dan sebagainya. Terlebih, Indonesia menjadi negara dengan mayoritas penduduk muslim sehingga merayakan kemerdekaan dengan nilai-nilai islami bukanlah satu hal yang baru.

Dengan menyematkan ucapan kemerdekaan islami, maka muslim juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan, persaudaraan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga menyampaikan rasa syukur serta nikmat kemerdekaan.

Berikut kumpulan ucapan kemerdekaan dan kata-kata mutiara islami yang bisa dibagikan muslim kepada sesamanya.


150 Ucapan Kemerdekaan Islami dan Kata Mutiara untuk HUT RI ke-80

1. Kemerdekaan adalah ladang amal untuk membangun peradaban.
2. Merdeka! Allahu Akbar!
3. Pemuda beriman adalah pahlawan masa kini.
4. Alhamdulillah 80 tahun Indonesia merdeka.
5. Merdeka! Semoga kemerdekaan ini mengantarkan kita menjadi bangsa yang beriman, bertakwa, dan penuh kasih sayang.
6. HUT RI ke-80 adalah momen bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemerdekaan. Jaga dan rawatlah nikmat ini.
7. Ya Rabb, jadikan kemerdekaan ini jalan menuju kesejahteraan rakyat dan kebaikan bangsa.
8. Selamat HUT RI ke-80, semoga Allah limpahkan keberkahan pada pemimpin dan rakyat Indonesia.
9. Kemerdekaan adalah amanah, mari kita syukuri dengan ibadah dan kerja nyata.
10. 80 tahun merdeka, semoga Allah jauhkan bangsa ini dari fitnah dan kerusakan.
11. Merdeka bukan hanya bebas dari penjajah, tapi bebas dari maksiat dan kebodohan.
12. Kemerdekaan adalah karunia Allah, mari jaga dengan iman dan amal saleh.
13. Pejuang dahulu mengorbankan nyawa, mari kita perjuangkan akhlak dan kebaikan.
14. Merdeka adalah kesempatan untuk membangun negeri sesuai tuntunan Islam.
15. 80 tahun Indonesia, mari kuatkan ukhuwah dan jauhi perpecahan.
16. Kemerdekaan sejati adalah ketika hati kita tunduk pada Allah.
17. Mari isi kemerdekaan dengan ilmu, iman, dan amal yang bermanfaat.
18. Indonesia merdeka karena ridha Allah, mari kita jaga dengan taat pada-Nya.
19. Jangan sia-siakan kemerdekaan dengan perbuatan yang merusak moral bangsa.
20. Alhamdulillah, 80 tahun Indonesia merdeka. Semoga Allah menjaga bangsa ini dalam rahmat dan keberkahan-Nya.
21. Merdeka! 80 tahun Indonesia, Allahu Akbar!
22. HUT RI ke-80 – Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
23. 80 tahun Indonesia merdeka, semoga Allah menjaga persatuan dan menghapus segala perpecahan.
24. Merdeka adalah rahmat Allah. Jaga baik-baik!
25. Indonesia merdeka, rakyat bahagia, Allah meridhai.
26. Dirgahayu RI ke-80! Semoga Allah berkahi negeri ini.
27. 80 tahun merdeka, mari kita kuatkan iman dan persatuan.
28. Kemerdekaan adalah amanah dari Allah.
29. Indonesia untuk semua, dalam rahmat Allah.
30. Selamat HUT RI ke-80. Ya Allah, jadikan negeri ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
31. Wahai pemuda, isi kemerdekaan dengan karya dan iman.
32. Pemuda beriman, pemuda berkarya, itulah penjaga kemerdekaan sejati.
33. 80 tahun merdeka, giliran kita yang menjaga.
34. Jangan hanya bangga pada bendera, banggalah pada iman.
35. Generasi muda harus jadi benteng akhlak bangsa.
36. Merdeka itu butuh perjuangan setiap hari.
37. Jadilah pemuda yang menjaga negeri dengan akhlak mulia.
38. Belajar, bekerja, dan beribadah adalah cara kita mempertahankan kemerdekaan.
39. Syukur tak terhingga atas nikmat kemerdekaan ini. Semoga Allah senantiasa memberi keamanan bagi negeri kita tercinta.
40. Semangat kemerdekaan ada di hati yang tak mau menyerah.
41. Merdeka adalah ketika kita bersatu dalam kebaikan.
42. 80 tahun merdeka, mari kuatkan tali persaudaraan.
43. Persatuan adalah benteng kemerdekaan.
44. Mari bergandengan tangan menjaga negeri.
45. Tidak ada kemerdekaan tanpa kebersamaan.
46. Kemerdekaan tumbuh dari persaudaraan yang kuat.
47. Allah mencintai hamba-Nya yang menjaga ukhuwah.
48. 80 tahun Indonesia, mari hilangkan kebencian dan iri hati.
49. Jaga persatuan, itulah jihad kita hari ini.
50. Kemerdekaan harus membuat kita saling menguatkan.
51. Doakan para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan.
52. Syuhada kemerdekaan adalah teladan kita.
53. 80 tahun merdeka, jangan lupakan pejuang yang telah tiada.
54. Pahlawan sejati berjuang demi Allah dan negeri.
55. Mari kirimkan Al-Fatihah untuk para pahlawan bangsa.
56. Kemerdekaan ini dibayar dengan darah para pejuang.
57. Hargai jasa pahlawan dengan amal yang baik.
58. Pejuang mengorbankan nyawa, kita mengorbankan ego.
59. 80 tahun merdeka adalah buah dari perjuangan tanpa pamrih.
60. Jadilah penerus perjuangan para pahlawan.
61. Merdeka dari dosa adalah kemerdekaan sejati.
62. 80 tahun merdeka, mari perbanyak syukur dan istighfar.
63. Negeri ini butuh pemimpin yang takut kepada Allah.
64. Jangan nodai kemerdekaan dengan kebohongan dan korupsi.
65. Bangun negeri dengan masjid, bukan hanya gedung.
66. Kemerdekaan harus membawa kita dekat pada Allah.
67. Amalkan Islam sebagai pedoman bernegara.
68. Merdeka berarti bebas untuk beribadah dengan tenang.
69. 80 tahun merdeka, mari sukseskan dakwah Islam.
70. Negeri berkah adalah negeri yang warganya taat.
71. Selamat HUT RI ke-80. Semoga Allah memberkahi langkah kita membangun negeri.
72. Atas nama keluarga besar kami, mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-80.
73. Semoga kemerdekaan ini menjadi jalan bagi terwujudnya masyarakat madani.
74. Mari wujudkan cita-cita kemerdekaan dengan iman dan kerja keras.
75. Terima kasih pahlawan, terima kasih Allah atas nikmat kemerdekaan.
76. Kemerdekaan ini adalah anugerah terbesar bagi bangsa.
77. Selamat ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Semoga jaya dan sejahtera.
78. Kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga semua warga negara.
79. Mari kita isi kemerdekaan dengan pembangunan yang berkeadilan.
80. 80 tahun Indonesia, mari bersama menuju bangsa yang berakhlak mulia.
81. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu'” (QS. Ibrahim: 7). Mari syukuri kemerdekaan ini.
82. Kemerdekaan adalah nikmat yang wajib dijaga, sebagaimana kita menjaga iman.
83. Allah mencintai bangsa yang bersyukur atas nikmat-Nya.
84. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mencintai tanah air dan menjaga amanah.
85. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Mari bermanfaat bagi negeri.
86. Jihad masa kini adalah membangun negeri dengan akhlak.
87. Syukurilah nikmat kemerdekaan dengan amal salih.
88. 80 tahun merdeka, mari jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman bangsa.
89. Jangan sia-siakan kemerdekaan yang Allah berikan.
90. Kemerdekaan adalah amanah Allah yang harus dijaga bersama.
91. 80 tahun Indonesia, mari rayakan dengan ibadah dan doa.
92. Kemerdekaan adalah peluang emas untuk berbuat baik.
93. Semoga Indonesia menjadi negeri yang dirindukan penduduk langit.
94. Merdeka! Mari terus berkarya untuk agama dan bangsa.
95. Kemerdekaan adalah ladang pahala bagi yang ingin membangun negeri.
96. Jadilah pejuang kebaikan di era kemerdekaan.
97. Mari jaga kemerdekaan dengan akhlak, bukan hanya senjata.
98. 80 tahun merdeka adalah panggilan untuk kita lebih baik.
99. Indonesia kuat jika iman rakyatnya kuat.
100. Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Semoga Allah selalu merahmati negeri ini.
101. Berjuang untuk merdeka adalah jihad, mengisi kemerdekaan adalah ibadah.
102. Kemerdekaan adalah nafas baru bagi umat, untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi pertiwi.
103. Bersyukurlah atas nikmat kemerdekaan, karena dengan syukur, Allah akan menambah nikmat-Nya.
104. Para pahlawan telah memberikan kemerdekaan, tugas kita adalah menjaganya dengan iman.
105. Semangat kemerdekaan adalah semangat persatuan, sebagaimana umat Islam bersatu dalam satu barisan.
106. Merdeka berarti bebas beribadah tanpa rasa takut, mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa.
107. Kemerdekaan ini adalah bukti janji Allah, bahwa pertolongan-Nya akan datang kepada mereka yang berjuang di jalan-Nya.
108. Jadikan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk hijrah, dari kebodohan menuju ilmu, dari keterbelakangan menuju kemajuan.
109. Darah para syuhada adalah tinta yang mengukir sejarah kemerdekaan.
110. Jihad para pahlawan bukan hanya dengan senjata, melainkan juga dengan doa dan ketakwaan.
111. Belajar dari para pahlawan, bahwa keikhlasan adalah kunci kemenangan.
112. Mereka berjuang dengan kalimat tauhid, kita mengisi kemerdekaan dengan amal saleh.
113. Kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan yang ikhlas dan tawakal kepada Allah.
114. Pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang demi agama dan bangsa, hingga tetes darah terakhir.
115. Semangat ‘Allahu Akbar’ telah menggetarkan penjajah, kini saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan ‘Allahu Akbar’ dalam setiap langkah.
116. Mari lanjutkan perjuangan para pahlawan, dengan membangun generasi yang berakhlak mulia.
117. Kemerdekaan adalah karunia dari Allah, buah dari kesabaran dan perjuangan tak kenal lelah.
118. Hiduplah dalam kemerdekaan, matilah dalam keadaan beriman. Itulah cita-cita tertinggi.
119. Persatuan adalah kekuatan, perpecahan adalah kelemahan. Mari rawat persatuan yang telah diperjuangkan.
120. Ukhuwah Islamiyah adalah pondasi kuat untuk membangun Indonesia yang maju dan adil.
121. Kemerdekaan bukan hanya milik satu golongan, tetapi milik seluruh umat, dalam bingkai persatuan.
122. Mari bersatu, sebagaimana Allah menyatukan hati-hati kaum beriman.
123. Bangunlah negeri ini dengan tangan-tangan yang tulus, seakan-akan membangun rumah ibadah.
124. Kemerdekaan adalah kesempatan emas untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
125. Jadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai sumber perpecahan.
126. Dengan iman dan takwa, kita wujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
127. Cintai tanah airmu, sebagaimana Nabi Muhammad mencintai Madinah.
128. Kemerdekaan ini adalah panggung dakwah terluas, di mana kita bisa menebar kebaikan tanpa batas.
129. Kemerdekaan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, dari hamba nafsu menjadi hamba Ilahi.
130. Jangan sia-siakan kemerdekaan ini dengan kemaksiatan, karena itu adalah pengkhianatan.
131. Merdeka sejati adalah ketika hati kita bebas dari rasa dengki dan iri.
132. Rayakan kemerdekaan dengan sujud syukur, bukan dengan pesta yang melenakan.
133. Doa terbaik untuk Indonesia adalah doa agar negeri ini selalu dalam lindungan Allah.
134. Kemerdekaan adalah waktu untuk berbenah, membangun pribadi yang lebih baik.
135. Jadikan setiap langkah di bumi pertiwi ini sebagai amal ibadah yang tercatat.
136. Semoga kemerdekaan ini membawa berkah, rahmat, dan ampunan dari-Nya.
137. Harapan terbaik untuk kemerdekaan ini adalah terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia.
138. Kemerdekaan adalah titik awal, bukan akhir dari perjuangan.
139. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).
140. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
141. “Cinta tanah air itu sebagian dari iman.” (Hadis).
142. “Barang siapa yang berjuang di jalan Allah, maka baginya surga.” (Hadits).
143. “Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Hadis).
144. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
145. “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan.” (QS. Al-A’raf: 10).
146. “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (Hadits).
147. “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina.” (Hadits).
148. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (Hadis).
149. Kemerdekaan adalah rahmat Allah, karunia terindah yang harus kita syukuri dengan ketaatan.
150. Bukan sekadar bebas, kemerdekaan adalah amanah untuk membangun bangsa sesuai syariat-Nya.

Demikian ucapan kemerdekaan dan kata-kata mutiara islami yang bisa dipasang di berbagai media sosial. Dirgahayu Republik Indonesia!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Contoh Susunan Acara Tirakatan Kemerdekaan RI, Lengkap dengan Doanya


Jakarta

Malam tirakatan jelang 17 Agustus merupakan salah satu tradisi yang masih lestari di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam menjelang 17 Agustus, tepatnya tanggal 16 Agustus malam, dan dihadiri oleh warga masyarakat setempat. Tradisi ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sarat makna spiritual, kebersamaan, dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan.


Susunan Acara Malam Tirakatan HUT RI ke-80 Tahun

Berikut contoh susunan acara malam tirakatan HUT RI ke-80 tahun:

Tanggal: 16 Agustus 2025
Waktu: 19.00 – 22.00 WIB
Tempat: Balai Warga / Lapangan RT/RW / Aula RT/RW

19.00 – 19.15 | Persiapan dan Pra-Acara

Warga berdatangan dan menempati tempat duduk.
Panitia memeriksa perlengkapan acara.
Pemutaran lagu-lagu perjuangan untuk membangun suasana.

19.15 – 19.20 | Pembukaan Acara

MC membuka acara dan mengucapkan salam.
Menyampaikan tema Malam Tirakatan tahun ini.
Menjelaskan rangkaian acara secara singkat.

19.20 – 19.30 | Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Seluruh peserta berdiri.
Lagu dipandu dirigen dan diiringi musik (rekaman atau live).

19.30 – 19.40 | Mengheningkan Cipta

Dipimpin oleh MC atau tokoh masyarakat.
Mengenang jasa pahlawan dan pejuang kemerdekaan.

19.40 – 19.50 | Sambutan Ketua Panitia

Laporan singkat persiapan kegiatan HUT RI.
Ucapan terima kasih kepada seluruh warga yang berpartisipasi.

19.50 – 20.00 | Sambutan Ketua RT/RW

Pesan tentang makna kemerdekaan.
Ajakan untuk menjaga persatuan, gotong royong, dan kebersamaan.

20.00 – 20.15 | Pembacaan Teks Proklamasi & Renungan Kemerdekaan

Pembacaan teks proklamasi oleh tokoh yang ditunjuk.
Renungan singkat perjuangan kemerdekaan oleh tokoh masyarakat/veteran.

20.15 – 20.30 | Doa Bersama

Doa untuk keselamatan bangsa dan negara.
Sesuai tradisi setempat (misalnya membaca Yasin & Tahlil).

20.30 – 21.00 | Pemotongan Tumpeng & Makan Bersama

Pemotongan tumpeng oleh Ketua RT/RW.
Simbol rasa syukur atas kemerdekaan dan persatuan warga.
Dilanjutkan dengan makan bersama.

21.00 – 21.30 | Hiburan Warga

Pentas seni oleh warga (puisi kemerdekaan, lagu nasional, tarian tradisional).
Diselingi kuis ringan bertema kemerdekaan.

21.30 – 21.45 | Pengumuman Pemenang Lomba & Penyerahan Hadiah

Pengumuman hasil lomba 17 Agustus tingkat RT/RW.
Penyerahan hadiah kepada para pemenang.

21.45 – 22.00 | Penutup & Ramah Tamah

MC menutup acara dengan ucapan terima kasih.
Ramah tamah dan foto bersama warga.

Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2025

Berikut ini beberapa contoh doa yang dapat dibaca pada malam tirakatan 17 Agustus yang dapat dibacakan jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI:

1. Doa Malam Tirakatan 17 Agustus dalam Bahasa Arab

اللَّهُمَّ يَا رَبَّنَا الرَّحْمَنَ الرَّحِيمَ، نَحْمَدُكَ وَنَشْكُرُكَ عَلَى نِعْمَةِ الْحُرِّيَّةِ وَالِاسْتِقْلَالِ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَى بَلَدِنَا إِنْدُونِيسْيَا. فِي لَيْلَةِ التِّرَاكَاتَانِ هَذِهِ، نَجْتَمِعُ دُعَاءً وَتَضَرُّعًا، سَائِلِينَكَ أَنْ تَجْمَعَ قُلُوبَنَا عَلَى الْمَحَبَّةِ وَالْإِخْلَاصِ، وَأَنْ تُدِيمَ عَلَى شَعْبِنَا الْوَحْدَةَ وَالسَّلَامَ.

اللَّهُمَّ بَارِكْ فِي قَادَتِنَا وَرَعَايَاكَ، وَأَلْهِمْنَا حِكْمَةً وَقُوَّةً لِنَبْنِيَ هَذَا الْوَطَنَ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ وَالْإِيمَانِ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَنَا وَمُنَاضِلِينَا، وَاجْعَلْهُمْ فِي مَقَامٍ كَرِيمٍ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab-Latin:

Allahumma ya Rabbanaa ar-Rahmaana ar-Rahiima, nahmaduka wa nasykuruka ‘alaa ni’matil-hurriyyah wal-istiqlal allatii an’amta bihaa ‘alaa baladinaa Induunisyaa. Fii laylati at-tiraakaataan haadzihi, najtami’u du’aa-an wa tadarru’an, saa-iliinaka an tajma’a quluubanaa ‘alal-mahabbati wal-ikhlaashi, wa an tudii-ma ‘alaa sya’binaa al-wahdata was-salaam.

Allahumma baarik fii qaadatina wa ra’aayaaka, wa alhimnaa hikmatan wa quwwatan linabniya haadzaa al-wathana bil-‘ilmi wal-‘amali wal-iimaan. Warham syuhadaaa-anaa wa munaadhiliinaa, waj’alhum fii maqaamin kariimin fii jannaatin-na’iim.

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar. Wa shallallaahu wa sallama ‘alaa sayyidinaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina, wal-hamdu lillaahi Rabbil-‘aalamiin.

Ya Allah, Tuhan kami Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami memuji dan bersyukur kepada-Mu atas nikmat kemerdekaan dan kebebasan yang telah Engkau anugerahkan kepada negeri kami, Indonesia. Pada malam tirakatan ini, kami berkumpul untuk berdoa dan memohon kepada-Mu, agar Engkau mempersatukan hati kami dalam cinta dan keikhlasan, serta senantiasa menjaga persatuan dan kedamaian bangsa kami.

Ya Allah, berkahilah para pemimpin kami dan seluruh rakyat-Mu, ilhamkanlah kepada kami kebijaksanaan dan kekuatan untuk membangun negeri ini dengan ilmu, kerja keras, dan iman. Limpahkan rahmat-Mu kepada para syuhada dan pejuang kami, tempatkan mereka pada kedudukan yang mulia di surga yang penuh kenikmatan.

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

2. Doa Malam Tirakatan 17 Agustus Memohon Persatuan Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
Dengan penuh rasa syukur, kami bangsa Indonesia memanjatkan puji dan syukur ke hadirat-Mu. Engkaulah Pencipta dan Pengatur seluruh alam semesta. Hanya kepada-Mu kami berserah diri dan memohon pertolongan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah,
Atas rahmat dan karunia-Mu, malam ini kami memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bimbinglah kami agar semakin dewasa dalam berpolitik, berdemokrasi, dan memajukan pembangunan. Jadikanlah negeri ini aman, bersatu, adil, dan sejahtera.

Ya Allah, Tuhan Maha Pemersatu,
Jadikan peringatan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Jauhkan kami dari perpecahan, fitnah, dan permusuhan. Limpahkanlah rahmat-Mu dari langit dan bumi bagi kemaslahatan negeri ini.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana,
Perjalanan bangsa kami masih panjang. Lindungilah kami dari segala bencana dan marabahaya. Kokohkan tekad kami untuk membangun negeri ini menjadi bangsa yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, adil, makmur, dan sejahtera.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun,
Ampunilah dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, para pemimpin, dan para pejuang bangsa ini. Terimalah amal dan perjuangan mereka sebagai amal saleh di sisi-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kabulkanlah doa kami, jadikan kami hamba-hamba-Mu yang beruntung di dunia dan di akhirat.

Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina ‘adzaban-nar.
Shalallahu ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

3. Doa Malam Tirakatan 17 Agustus tentang Rasa Syukur atas Kemerdekaan

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الحمد لله رب العالمين
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

(A’ūdzu billāhi minasy-syaithānir-rajīm. Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Allāhumma ṣalli wa sallim ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi ajma’īn)

Allahumma ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat-Mu atas nikmat tak terhingga yang Engkau anugerahkan kepada kami. Atas kuasa dan pertolongan-Mu, kami dapat menjadi bangsa yang merdeka, yang telah kami nikmati hingga hari ini, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan yang Engkau anugerahkan kepada bangsa kami adalah nikmat yang telah ditebus dengan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan kusuma bangsa. Terimalah amal bakti mereka, ampuni dosa dan kesalahan mereka, dan muliakanlah mereka di tempat terbaik di sisi-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mulia,
Jadikanlah kami bangsa yang pandai bersyukur, yang senantiasa menghargai dan berterima kasih atas jasa para pahlawannya. Berikanlah kekuatan lahir dan batin untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu kami. Semoga kami mewarisi semangat juang para pahlawan dan meneruskan perjuangan mereka demi terwujudnya cita-cita bangsa: menjadi bangsa yang maju, adil, dan makmur.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Melindungi,
Perjuangan bangsa kami belum usai. Perjalanan sejarah kami masih panjang. Satukan tekad kami, padukan langkah kami, tingkatkan kesadaran dan kewaspadaan kami agar tetap utuh dan bersatu. Jauhkanlah kami dari perpecahan dan permusuhan, serta lindungilah dari segala marabahaya dan bencana.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun,
Ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa dan kesalahan kedua orang tua kami, para guru kami, para pahlawan, dan para pendahulu kami. Terimalah doa dan permohonan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(Rabbana ātinā fid-dunyā ḥasanah wa fil-ākhirati ḥasanah wa qinā ‘adhāban-nār. Wal-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn)

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Apa Makna Kemerdekaan Menurut Islam?


Jakarta

Kemerdekaan adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri, terutama bagi umat Islam di Indonesia. Namun, apa sebenarnya makna kemerdekaan dari sudut pandang Islam?

Memahami hal ini akan membuka wawasan kita tentang batas-batas kebebasan yang sejalan dengan syariat.


Arti Kemerdekaan

Secara umum, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kemerdekaan sebagai kebebasan, kemampuan untuk berdiri sendiri, dan tidak lagi berada di bawah penjajahan. Dalam bahasa Arab, kemerdekaan disebut sebagai al-Hurriyah.

Makna Kemerdekaan dalam Al-Qur’an dan Syariat

Dalam Islam, kemerdekaan atau al-Hurriyah memiliki makna yang sangat luas dan mendalam. Islam sangat menghargai kemerdekaan individu, termasuk kebebasan berpikir, berbicara, bahkan kebebasan dalam memilih agama, sebagaimana dijelaskan dalam buku Al Qur’an sebagai Sumber Hukum susunan Alik Al Adhim.

Hal ini diperkuat dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 256, yang artinya:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam buku Pemikiran dan Filsafat Hukum Islam karya Prof. Dr. Izomiddin MA, kemerdekaan adalah salah satu prinsip penting dalam penerapan hukum Islam. Agama Islam disebarkan bukan dengan paksaan, melainkan melalui penjelasan, demonstrasi, dan argumentasi yang kuat. Ini menunjukkan bahwa esensi kemerdekaan dalam Islam adalah kebebasan yang bertanggung jawab, baik secara individu maupun kelompok.

Selain al-Hurriyah, ada juga istilah al-Istiqla yang berarti “bebas dan lepas dari segala bentuk ikatan dan penguasaan pihak lain.” Namun, secara syariat, kemerdekaan bagi seorang Muslim adalah kondisi di mana ia sepenuhnya sadar dan berjuang untuk memposisikan dirinya sebagai hamba Allah SWT semata. Kemerdekaan sejati adalah ketika manusia tunduk hanya kepada Sang Pencipta, bukan kepada selain-Nya.

Dalam buku Sistem Masyarakat Islam dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya Dr. Yusuf Qardhawi terjemahan Abdus Salam Masykur Lc, dijelaskan bahwa kemerdekaan dalam aspek kemanusiaan mencakup beberapa hal, yaitu:

  • Kebebasan Beragama: Setiap individu memiliki hak untuk memilih keyakinannya tanpa paksaan.
  • Kebebasan Berpikir: Islam mendorong umatnya untuk menggunakan akal dalam mencari kebenaran.
  • Kebebasan Berpolitik: Warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
  • Kebebasan Bertempat Tinggal: Setiap orang bebas menentukan tempat tinggalnya.
  • Segala bentuk kebebasan hakiki dalam kebenaran: Kemerdekaan yang diberikan Islam adalah kemerdekaan yang tidak melanggar syariat dan bertujuan untuk kebaikan bersama.

Dengan demikian, makna kemerdekaan dalam Islam tidak sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah. Kemerdekaan sejati adalah ketika seorang Muslim mampu menjalankan kehidupannya sesuai dengan syariat, dengan akal dan hati yang merdeka.

Wallahu a’lam.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Merdeka Sekarang atau 300 Tahun Lagi



Jakarta

Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran para ulama. Mereka mendesak Soekarno memproklamasikan kemerdekaan pada Jumat Legi, 9 Ramadan 1364 H yang bertepatan dengan 17 Agustus 1945.

Dalam buku Sejarah Hukum Indonesia karya Prof Sutan Remy Sjahdeini, beberapa ulama Indonesia seperti KH Abdul Mukti, Syekh Musa, dan KH Hasyim Asy’ari berpendapat proklamasi kemerdekaan merupakan desakan para ulama. Mereka berpendapat, Soekarno kala itu tidak mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia karena dihalangi Inggris yang menyebut akan dibuat seperti Hiroshima dan Nagasaki.


Namun, para ulama mendorong dan mendesak Soekarno berani memproklamasikan kemerdekaan. Jika tidak dilakukan sekarang, kata mereka, Indonesia harus menunggu 300 tahun lagi untuk bisa merdeka.

“Menurut pendapat para ulama saat itu (bertepatan dengan hari Jumat Legi tanggal 9 Ramadan 1364 H bertepatan tanggal 17 Agustus 1945 M), karena apabila tidak segera memproklamirkan kemerdekaan negara dan bangsa kita sekarang, maka kita harus menunggu kemerdekaan negara dan bangsa ini selama 300 tahun mendatang,” tulis keterangan dalam buku tersebut.

detikHikmah belum menemukan narasi utuh untuk desakan itu. Namun, yang pasti, Soekarno minta nasihat dari para ulama untuk menentukan tanggal kemerdekaan Indonesia.

“Soekarno yang senantiasa meminta pendapat dan sumbang para ulama ketika hendak melakukan hal-hal penting, maka terkait dengan tanggal kemerdekaan Indonesia ia meminta nasihat kepada KH Hasyim Asy’ari mengenai waktu dan tanggal yang baik untuk proklamasi kemerdekaan,” tulis Rizem Aizid dalam buku Selayang Pandang K.H. Hasyim Asy’ari.

KH Hasyim Asy’ari kemudian menyarankan tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal itu bertepatan dengan hari Jumat, 9 Ramadan 1364 H. Pemilihan hari ini juga merupakan hasil istikharah para ulama, termasuk dari KH Hasyim Asy’ari sendiri.

“Hari Jumat dipilih karena merupakan penghulu atau rajanya hari dalam seminggu, tanggal 9 merupakan angka tertinggi dalam hitungan Jawa, sedangkan bulan Ramadan menjadi ‘rajanya’ bulan dalam setahun, karena bulan ini penuh maghfirah dan bulan yang mulia dalam Islam,” jelas Rizem Aizid.

Usulan tersebut kemudian dilaksanakan Soekarno. Pada Jumat pagi pukul 10.00 WIB, dalam kondisi puasa, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat. Ia didampingi Mohammad Hatta saat membacakan teks proklamasi yang diketik Sayuti Melik.

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.
Atas nama bangsa Indonesia,
Soekarno/Hatta.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Raja dan Putra Mahkota Saudi Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80


Jakarta

Raja Arab Saudi, Penjaga Dua Masjid Suci, Salman bin Abdulaziz Al Saud, bersama Putra Mahkota yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

Ucapan ini disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikutip dari Saudi Press Agency (SPA) dan dipublikasikan melalui akun resmi mereka di platform X (sebelumnya Twitter).

“The Custodian of the Two Holy Mosques and HRH the Crown Prince Congratulate the President of #Indonesia on Independence Day. (Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota mengucapkan selamat kepada Presiden Indonesia pada Hari Kemerdekaan.)” tulis unggahan SPA, dikutip Minggu 17 Agustus 2025.


Pesan ini menunjukkan kedekatan hubungan antara kedua negara yang terus mengalami kemajuan di berbagai bidang.

Komitmen Dua Negara untuk Memperkuat Kerja Sama

Sebelumnya, pada 2 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Istana Al-Salam, Jeddah. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyepakati peningkatan kerja sama strategis di sektor ekonomi, investasi, dan energi.

Dikutip dari laman resmi Presiden RI, nilai perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi dalam lima tahun terakhir telah mencapai USD 31,5 miliar. Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan volume perdagangan, memperkuat kerja sama bisnis melalui forum Saudi-Indonesian Business Council, serta mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).

Di bidang energi, kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi mencakup pasokan minyak, pembangunan kilang, industri petrokimia, pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, hidrogen bersih, hingga penerapan kecerdasan buatan (AI).

Kedua negara juga sepakat untuk mendorong transfer teknologi, riset bersama, serta menyusun peta jalan dalam menciptakan iklim investasi yang sehat di sektor mineral. Kesepakatan ini menjadi bagian dari visi jangka panjang yang sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.

Penguatan Layanan Haji dan Umrah

Hubungan erat juga terlihat dalam sektor transportasi, khususnya pelayanan jemaah haji dan umrah. Berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan RI, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq Bin Fawzan Al-Rabiah, di Jakarta pada 30 April 2025 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara RI dan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA). MoU ini membahas keselamatan penerbangan, keamanan, serta penambahan rute penerbangan.

Kini, pesawat dari Arab Saudi dapat mendarat di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.

Sebaliknya, penerbangan dari Indonesia bisa langsung menuju Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, dan Taif. Selain itu, pemerintah Indonesia juga meminta tambahan slot penerbangan Garuda Indonesia saat musim haji, serta pemindahan terminal kedatangan jemaah dari Terminal Haji ke Terminal 1 di Bandara Internasional Raja Abdulaziz, Jeddah.

Menteri Tawfiq menyambut positif usulan tersebut dan menyampaikan dukungan penuh untuk peningkatan kerja sama transportasi, khususnya dalam layanan haji dan umrah.

Ucapan selamat dari Raja dan Putra Mahkota Arab Saudi kepada Presiden Indonesia menggambarkan hubungan kedua negara yang erat dan saling mendukung di berbagai bidang. Indonesia dan Arab Saudi terus memperkuat kerja sama berdasarkan kepercayaan bersama, visi pembangunan jangka panjang, serta komitmen untuk menghadapi tantangan global bersama.

(inf/dvs)



Sumber : www.detik.com

Negara-negara Islam yang Pertama Mengakui Kemerdekaan Indonesia


Jakarta

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, perjuangan belum sepenuhnya selesai. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain, agar kedaulatan Indonesia diakui secara internasional.

Dalam buku Spirit Baru Hak Asasi Manusia: Pertemuan Barat dan Islam? karya Denny JA, disebutkan bahwa negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Setelah itu, dukungan datang dari Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan. Negara-negara Timur Tengah ini menjadi kelompok internasional pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan dari negara-negara Islam tersebut sangat penting bagi Indonesia yang baru merdeka. Selain karena adanya kedekatan agama dan budaya, mereka juga merasa memiliki semangat yang sama dalam menolak penjajahan. Dukungan ini kemudian membuka pintu hubungan diplomatik dan kerja sama yang masih terjalin hingga sekarang.


Daftar Negara Islam yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia

1. Mesir

Menurut buku Konsep Dasar IPS karya Sri Hastati dkk., Mesir merupakan negara pertama yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia. Kesamaan identitas sebagai negara mayoritas Muslim dan kedekatan ideologis menjadi salah satu alasan kuat di balik dukungan Mesir.

Mesir mulai mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946. Kemudian, pengakuan de jure diberikan pada 10 Juni 1947, ditandatangani oleh Perdana Menteri Mesir, disaksikan langsung oleh tokoh-tokoh Indonesia seperti A.R. Baswedan dan Agus Salim.

Dukungan Mesir ini membuka jalan bagi negara-negara lain untuk turut serta mengakui kemerdekaan Indonesia, termasuk Palestina, Belanda, hingga Vatikan.

2. Palestina

Dukungan Palestina bahkan telah muncul sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M. Zein Hassan, pada tanggal 6 September 1944, Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, bersama saudagar kaya Muhammad Ali Taher menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio dan media berbahasa Arab.

Berita ini tersebar luas selama dua hari berturut-turut, termasuk dimuat di surat kabar ternama “Al Ahram”. Muhammad Ali Taher bahkan menyatakan kesiapannya untuk mengorbankan hartanya demi membantu perjuangan Indonesia, terutama saat Agresi Militer II Belanda terjadi pada Desember 1948.

3. Arab Saudi

Arab Saudi juga menunjukkan dukungan kuat kepada Indonesia dengan memberikan pengakuan pada 18 November 1946. Hubungan bilateral antara kedua negara terus berkembang, hingga pada tahun 2017 Raja Salman melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kunjungan ini membuka peluang kerja sama di bidang ketenagakerjaan serta memberikan kemudahan bagi pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

4. Lebanon

Lebanon memberikan pengakuan resmi atas kemerdekaan Indonesia secara de jure pada 29 Juli 1947. Sejak saat itu, hubungan diplomatik kedua negara terus menguat. Kedutaan Besar RI di Beirut didirikan secara resmi pada tahun 1996. Meski Lebanon mengalami berbagai krisis, hubungan kedua negara tetap terjaga melalui bantuan sosial dan pendirian Indonesian Corner di Lebanese University.

5. Suriah

Suriah menjadi bagian dari negara yang mendukung Indonesia secara internasional. Pada Sidang PBB tahun 1947, saat terjadi Agresi Militer Belanda, Suriah tergabung dalam misi perjuangan Indonesia dan memberikan pengakuan de jure atas kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Suriah pun semakin erat.

6. Irak

Setelah Perang Dunia II berakhir, Irak mengakui Indonesia sebagai negara merdeka. Sejak tahun 1950, kedua negara menjalin hubungan diplomatik yang menghasilkan sedikitnya 15 perjanjian kerja sama dalam berbagai sektor.

7. Yaman

Yaman secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 3 Mei 1948. Hubungan kedua negara terus terjalin dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan sosial budaya. Salah satu bentuk kerja sama konkret terjadi pada tahun 2018, ketika Yaman berhasil mengekspor gandum senilai lebih dari 600 ribu dolar AS ke Indonesia.

8. Afghanistan

Dalam buku Hadir untuk Perdamaian dari Poso ke Afghanistan karya Farid Husain, tercatat bahwa Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling awal menyatakan pengakuannya terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Pengakuan ini tidak berhenti pada pernyataan semata, melainkan segera ditindaklanjuti dengan pembentukan hubungan diplomatik resmi.

Pada tahun 1954, Indonesia dan Afghanistan secara resmi membuka jalur diplomatik dua arah. Dalam tahun yang sama, pemerintah Afghanistan membangun kedutaan besar di Jakarta, memperlihatkan keseriusan dalam memperkuat hubungan antarnegara. Kemudian, pada 24 April 1955, kedua negara menandatangani perjanjian persahabatan yang menjadi dasar pengembangan hubungan bilateral ke depannya.

9. Turki

Dukungan Turki terhadap Indonesia datang pada 29 Desember 1949. Walaupun sempat mendapatkan tekanan dari pihak Belanda, Turki tetap menyatakan pengakuannya. Bahkan, Turki mendirikan kedutaan besar di Jakarta pada 10 April 1957, memperkuat kerja sama antara kedua negara hingga hari ini.

(inf/dvs)



Sumber : www.detik.com