Tag Archives: ibadah

Doa Berbuka Puasa dan Sunnah Rasulullah saat Berbuka


Jakarta

Berbuka puasa menjadi momen paling dinanti umat Islam yang menunaikan ibadah puasa. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa dan meminta apapun sebelum berbuka.

Karena doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT. Lantas seperti apa doa berbuka puasa dan artinya?

Nabi Muhammad SAW bersabda:


ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ وَالصَّا ئِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.

Artinya: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) pemimpin yang adil, (2) orang yang berpuasa ketika ia berbuka, dan (3) doa orang yang terzholimi.”

Bacaan Doa Berbuka Puasa

Ada dua versi bacaan yang dapat muslim baca ketika berbuka puasa.

Doa Buka Puasa Pertama

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أُمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت ُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .

Arab-Latin: Alloohumma laka shumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarroohimiin

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku tunduk dan patuh, dan dengan rejeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang”

Doa Buka Puasa Kedua

Dilansir dari buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah yang ditulis oleh Wulan Mulya Pratiwi terdapat doa berbuka puasa lainnya yang pernah dilantunkan Rasulullah SAW saat berbuka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَ اءَ الله

Arab-Latin: Dzahabazh zhama-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2,357)

Anjuran Rasulullah saat Berbuka Puasa

Selain doa berbuka puasa, ada tiga hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan muslim bisa mengikutinya:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Dilansir dari buku Puasa Ibadah Kaya Makna karya Budi Handrianto dianjurkan untuk menyegerakan berbuka jika memang telah masuk waktunya berbuka, Allah SWT tidak menyukai umatnya yang merasa hebat bisa menahan dirinya dan berlama-lama dalam berbuka puasa.

Seperti sabda Rasulullah SAW ini:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

2. Berbuka dengan Kurma dan Air

Anjuran Rasulullah SAW lainnya perihal berbuka selain menyegerakannya adalah berbuka dengan kurma dan air.

Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air. ” (HR.Abu Daud no. 2,356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih).

3. Makan Sebelum Salat

Dari buku Mempercepat Datangnya Rezeki Dengan Ibadah Ringan yang ditulis oleh Dr. KH. Mukhlis Allyudin dan H. Enjang AS, M.Ag. M.Si dijelaskan ketika berbuka puasa sebaiknya makan dahulu mengisi perut sebelum melaksanakan salat.

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:

“Jika santapan malam sudah terhidang, dan salat sudah (akan) dilaksanakan, dahulukan santapan malam.” (HR. Al-Bukhari dari Anas bin Malik RA.).

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Larangan Puasa 1 Syawal, Ini Dalil Hadits dan Alasannya


Jakarta

Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal adalah satu dari dua hari raya umat Islam. Rasulullah SAW melarang puasa pada hari tersebut.

Larangan puasa 1 Syawal disebutkan dalam sejumlah hadits sebagaimana dikeluarkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya. Salah satunya dari Abu ‘Ubaid. Saat itu, ia mengikuti salat Id bersama Umar bin Khaththab RA lalu dia berkata,

هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ.


Artinya: “Dua hari ini hari yang dilarang Rasulullah untuk berpuasa, yaitu Hari Raya Idul Fitri setelah kalian berpuasa (Ramadan) dan hari raya lain setelah manasik kalian.”

Dalam redaksi lain dikatakan, Umat salat sebelum khotbah. Kemudian dia berkhotbah di hadapan manusia dengan menyatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang kalian berpuasa di dua hari raya ini. Yang pertama hari kalian berbuka (1 Syawal) setelah berpuasa (Ramadan). Sedangkan hari berikutnya adalah hari kalian memakan daging kurban kalian.”

Abu Said Al-Khudri turut meriwayatkan hal serupa. Ia berkata,

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا صَوْمَ فِي يَوْمَيْنِ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى.

Artinya: “Rasulullah bersabda, ‘..dan tidak patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Idul Fitri dan Hari Adha’.”

Larangan puasa 1 Syawal juga disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Umar yang berbunyi,

عَنْ زِيَادِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَالَ رَجُلٌ نَذَرَ أَنْ يَصُومَ يَوْمًا قَالَ أَظُنُّهُ قَالَ الاِثْنَيْنِ فَوَافَقَ ذَلِكَ يَوْمَ عِيدٍ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ أَمَرَ اللَّهُ بِوَفَاءِ النَّذْرِ وَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ هَذَا الْيَوْمِ.

Artinya: “Ziyad bin Jubair berkata, ‘Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Umar dan mengatakan bahwa dirinya pernah bernazar untuk berpuasa pada suatu hari.’ Ziyad bin Jubair berkata, ‘Aku mengira dia berkata hari Senin, ternyata hari Id.’ Ibnu Umar berkata, ‘Allah memerintahkan untuk menepati nadzar, dan Rasulullah SAW melarang puasa pada hari ini’.”

Hadits-hadits tersebut dihimpun dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan, kitab kumpulan hadits shahih dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim.

Dijelaskan dalam Fiqh Puasa Wajib dan Sunnah (Syarh Kitabus Shiyaam min Bulughil Maram) karya Abu Utsman Kharisman, para ulama sepakat puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha itu adalah terlarang. Para ulama menghukumi puasa pada dua hari raya haram, baik itu puasa wajib maupun sunah.

Alasan Larangan Puasa 1 Syawal

Ulama Syafi’iyyah Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina menjelaskan, alasan larangan puasa 1 Syawal sebab Hari Raya Idul Fitri adalah hari untuk berbuka setelah sebelumnya berpuasa Ramadan.

Hal itu bersandar pada perkataan Umar RA, “Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari ini (Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha). Sebab, Hari Raya Idul Fitri merupakan hari di mana kalian harus berbuka setelah puasa, sedangkan Hari Raya Idul Adha agar kalian memakan hasil ibadah kurban.” (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan an-Nasa’i)

Jadwal 1 Syawal 1445 H/2024 M

Pemerintah RI menetapkan 1 Syawal 1445 H/2024 M jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Ketetapan ini diputuskan dalam sidang isbat penetapan awal Syawal yang digelar pada Selasa (9/4/2024) kemarin petang.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Adzan Maghrib: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Adzan Maghrib yang berkumandang menandakan datangnya waktu sholat Maghrib. Umat Islam disunnahkan membaca doa setelah adzan Maghrib rampung.

Beberapa amalan sunnah yang dapat kita lakukan saat adzan berkumandang antara lain adalah diam dan mendengarkan adzan, membaca sholawat setelah adzan selesai, serta membaca doa setelah adzan.

Doa setelah Adzan

Membaca doa setelah adzan adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Setelah muazin selesai mengumandangkan adzan, muslim dianjurkan untuk membaca doa ini sebagai bentuk penghormatan dan permohonan kepada Allah SWT.


Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy Syafrowi, berikut bacaan doa setelah adzan:

اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

Allahumma Rabba hadzihid-da’watit-tammati, wash-shalatil-qaimati, ati sayyidana Muhammadan washilah wal fadiilah, wad-darajatar rafi’ah wab’atshu maqaman mahmudalladzi wa’adtah, innaka la tukhliful-mî’aad.

Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan sholat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai Dzat Yang Paling Penyayang.”

Doa setelah Adzan Maghrib

Setelah adzan Maghrib, terdapat doa khusus yang bisa dibacakan untuk memohon berkah dan kebaikan. Doa ini dikenal sebagai doa setelah adzan Maghrib dan memiliki keutamaan tersendiri.

Dikutip dari buku Doa-Doa Rasulullah oleh Ibnu Taimiyah yang diterbitkan oleh Pustaka Azzan, berikut adalah doa setelah adzan maghrib:

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du’aika faghfir lii.

Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”

Dalil Membaca Doa setelah Adzan

Membaca doa setelah adzan merupakan amalan sunnah yang didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW. Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa Nabi menganjurkan umatnya untuk berdoa setelah mendengar adzan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya: “Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazin. Kemudian bersholawatlah untukku. Karena siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku.” (HR Muslim)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk Masjid Versi Pendek-Panjang dan Adabnya


Jakarta

Doa masuk masjid bisa dibaca muslim dan termasuk adab yang perlu diperhatikan. Terlebih, masjid merupakan rumah Allah SWT sekaligus tempat ibadah umat Islam.

Membaca doa juga dilakukan ketika keluar masjid. Hal tersebut menjadi bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Mengutip buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati karya Thoriq Aziz, anjuran membaca doa masuk masjid tercantum dalam hadits Nabi SAW.


“Jika salah satu di antara kalian itu masuk masjid, salamlah kepada Nabi SAW (bersholawat), kemudian berdoalah, Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.’ Ketua keluar, berdoalah (sebagaimana lafalnya), Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.” (HR Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan lainnya)

Doa Masuk Masjid: Arab, Latin dan Artinya

  • Doa Masuk Masjid Versi Pendek

اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Arab latin: Allahummaftha lii abwaaba rahmatika.

Artinya: “Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.”

  • Doa Masuk Masjid Versi Panjang

Berikut doa masuk masjid yang dapat diamalkan muslim seperti dinukil dari Kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Masturi Irham dan Muhammad Aniq.

أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Arab latin: A’uudzu billaahil ‘adzhiimi wa biwajhihil kariimi wa sulthaanihil qadiimi minasy syaithaanir rajiim, alhamdulillah, allahumma shalli wa sallim ‘ala muhaammadin wa ‘ala aali muhammadin, allahummaghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada Zat-Nya Yang Maha Mulia dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu dari setan yang terkutuk. Segala puji bagi Allah. Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku semua pintu rahmat-Mu.”

Adab Masuk Masjid bagi Muslim

Selain doa masuk masjid, ada beberapa adab lainnya yang bisa diamalkan muslim. Apa saja? Berikut bahasannya yang dikutip dari buku Berguru Adab kepada Imam oleh Malik Masykur.

1. Berniat yang Benar

Setelah membaca doa masuk masjid, pastikan muslim berniat yang benar. Pastikan muslim berniat untuk mencari rida Allah SWT dalam beribadah di masjid.

2. Dahulukan Kaki Kanan

Saat memasuki masjid, dahulukan kaki kanan. Sebab, Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan untuk mendahulukan tubuh bagian kanan dalam segala sesuatu yang baik.

Dari Aisyah RA berkata, “Dahulu Nabi SAW amat menyukai memulai dengan kanan dalam mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam urusannya yang penting semuanya.” (Muttafaqun ‘alaih)

3. Berzikir dan Sholawat

Ketika masuk masjid, hendaknya muslim membaca zikir dan sholawat. Ini juga diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW,

“Jika salah seorang di antara kalian masuk ke dalam masjid, hendaklah ia mengucapkan salam atas Nabi dan mengatakan, ‘Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu bagiku.’ Apabila ia hendak keluar, maka ucapkanlah salam atas Nabi dan mengatakan, ‘Ya Allah, lindungilah aku dari gangguan setan’.” (HR Ibnu Majah)

4. Salat Tahiyatul Masjid

Muslim yang baru masuk masjid dan sudah berwudhu bisa melaksanakan salat tahiyatul masjid. Amalan sunnah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana bunyi sabdanya,

“Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, maka janganlah dia duduk sampai dia mengerjakan salat sunnah dua rakaat (salat sunnah tahiyatul masjid).” (HR Bukhari dan Muslim)

Itulah doa masuk masjid dan adabnya yang dapat dipraktikkan muslim. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Qadha di Bulan Muharram


Jakarta

Puasa Senin Kamis dan qadha Ramadan menjadi ibadah yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram. Sebelum berbuka, umat Islam bisa membaca doa buka puasa sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

Puasa Senin dan Kamis adalah ibadah sunnah yang kerap dilakukan Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,

كان يَتَحَرَّى صيامَ الاثنينِ والخميسِ


Artinya: “Rasulullah biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi, & Nasa’i)

Menurut hadits lain yang terdapat dalam Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina, Rasulullah SAW suka berpuasa pada Senin dan Kamis karena hari tersebut adalah waktu dilaporkannya amal. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, saat Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa Senin dan Kamis, beliau menjawab,

إِنَّ الْأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيْسٍ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ أَوْ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ إِلَّا الْمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقُولُ : أَخِّرُهُمَا

Artinya: “Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah berkata, ‘Tangguhkanlah untuk keduanya’.” (HR Ahmad dalam Musnad Ahmad)

Selain puasa Senin dan Kamis, puasa lain yang bisa dikerjakan pada Muharram adalah qadha Ramadan. Tidak ada waktu-waktu khusus untuk mengqadha puasa, tapi jika mengacu pada keutamaan Muharram, umat Islam bisa mengerjakan puasa pada bulan ini.

Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Doa Buka Puasa Senin Kamis

Puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, menurut kesepakatan ulama. Begitu masuk waktu berbuka, umat Islam bisa mengawalinya dengan membaca doa buka puasa. Menukil kitab al-Adzkar terjemahan Ulin Nuha, berikut beberapa doa buka puasa yang bisa dipanjatkan sebagaimana terdapat dalam hadits.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR Abu Dawud)

Rasulullah SAW juga pernah membaca doa buka puasa berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Doa tersebut terdapat dalam kitab Ibnu Sunni dari riwayat Ibnu Abbas RA. Dalam riwayat yang berasal dari Muadz bin Zuhrah, Rasulullah SAW pernah membaca doa buka puasa dengan lafaz berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa a ‘alaa rizqika afthartu

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka.” (Sunan Abu Dawud)

Sunnah Rasulullah saat Buka Puasa

Selain membaca doa buka puasa, ada sejumlah sunnah yang bisa dilakukan umat Islam yang menjalankan puasa Senin Kamis atau qadha Ramadan. Berikut beberapa di antaranya sebagaimana mengacu pada hadits nabi.

1. Segera Berbuka

Menyegerakan berbuka puasa termasuk sunnah Rasul. Menurut hadits yang terdapat dalam Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa’il wa Thuruq wa Amaliyah karya Raghib As-Sirjani terjemahan Andi Muhammad Syahrir, doanya orang yang berpuasa adalah mustajab.

Diriwayatkan Abdullah bin Amru bin Al Ashr RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

2. Buka Puasa dengan Kurma atau Minum Air Putih

Sunnah buka puasa dengan kurma atau air putih disebutkan dalam hadits berikut,

“Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum salat, bila tidak ada (beliau berbuka) dengan kurma kering dan bila tidak ada beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR Abu Dawud, Hakim, dan Daruquthni. Daruquthni menyatakan hadits ini sanadnya shahih dan At-Tirmidzi menyatakan hasan gharib)

Jadwal Buka Puasa Hari Ini

Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan memasuki waktu buka puasa hari ini pukul 17.57 WIB. Adapun, jadwal salat sebagai berikut:

  • Subuh: 04.45 WIB
  • Dzuhur: 12.03 WIB
  • Ashar: 15.24 WIB
  • Maghrib: 17.57 WIB
  • Isya: 19.09 WIB

Jadwal buka puasa untuk wilayah Indonesia lainnya bisa dilihat di sini.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Niat dan Buka Puasa Lengkap


Jakarta

Puasa sebagai latihan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, yang merupakan bagian dari pelajaran mengendalikan diri. Puasa terbagi menjadi dua jenis, yakni puasa sunnah dan puasa wajib.

Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah puasa Senin Kamis. Berikut ini adalah doa puasa Senin Kamis.

Setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, beliau menjadikan hari Senin sebagai hari yang istimewa untuk berpuasa.


سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ. وَسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ. وَسُئِلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ وَ الْخَمِيسَ فَقَالَ ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ. (رواه مسلم)

Artinya: “Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, Beliau menjawab: Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan Beliau ditanya tentang puasa Asyura, Beliau menjawab: Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu. Beliau ditanya lagi tentang puasa senin kamis, lalu Beliau menjawab:Pada hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan,aku dijadikan seorang utusan {Rasul}, dan pada hari itu juga aku menerima wahyu.” (HR. Muslim dari Abi Qatadah al-Anshariy RA).

Doa Puasa Senin Kamis

1. Niat Doa Puasa Senin Kamis

Adapun bacaan niatnya yaitu:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”

2. Doa Menahan Lapar saat Puasa Senin Kamis

Mengutip buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ust. Ahmad Zacky El-Syafa. Doa dibacakan ketika merasa lapar saat menunaikan ibadah puasa Senin Kamis.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُوعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ الصَّجِيْعُ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةِ

Arab-latin: Allaahumma innni a’uudzubika minal juu’i fainnahu bi’sadh dhajii’u wa a’uudzubika minal khiyaanati fa- innahaa bi’satil bithaanati.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, sebab sesungguhnya rasa lapar adalah seburuk-buruknya teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, sebab khianat merupakan seburuk-buruk pakaian.” (HR. Abu Dawud).

3. Doa Berbuka Puasa Senin Kamis

Doa berbuka puasa ada banyak macamnya, dilansir dari buku Magnet Rezeki Keluarga karya Ustadz Arifin Ibnu Jumani, terdapat doa berbuka puasa, sebelum makan, dan doa sesudah makan.

اللهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ ه وه و وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ.

Arab-latin: Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu. Dzahabazh-zhama-u wab-tallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa-allaah.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa haus dan telah basah urat-urat, serta telah ditetapkan pahala, insyaallah.”

4. Doa Sebelum Makan (Berbuka Puasa)

Doa selanjutnya dibaca ialah doa sebelum makan pada saat berbuka puasa Senin-Kamis.

اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ.

Arab-Latin: Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa adzaaban naar, bismillaah.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan dan lindungilah kami dari siksa neraka. Dengan menyebut nama Allah.”

5. Doa Sesudah Makan (Berbuka Puasa)

الْمُسْلِمِينَ. الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا من

Arab-latin: Alhamdulillaahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.”

Demikianlah doa-doa yang dapat dibacakan ketika mengerjakan puasa Senin Kamis, supaya puasa diterima oleh Allah SWT.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Sesudah Sholat Tahajud, Arab Latin dan Terjemahan


Jakarta

Doa sesudah sholat Tahajud adalah doa yang dilafalkan sesudah sholat Tahajud. Ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan banyak keutamaannya.

Dalam buku Keistimewaan Salat Tahajud karya Alik Al Adhim, sholat Tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan malam hari dan didahului dengan tidur. Sholat ini termasuk dalam sunnah rawatib ghairu muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk melakukannya.

Seperti disebutkan dalam hadits Rasulullah,


“Seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu ialah sholat sunnah di waktu malam.” (HR Muslim)

Dengan mengerjakan sholat tahajjud, Allah akan menempatkan kita di tempat yang terpuji. Seperti firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا –

Artinya: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Waktu Sholat Tahajjud

Ust. Hamdi El-Natary dalam bukunya Shalat Tahajud Cara Rasulullah SAW Sesuai Al-Qur’an dan Hadits menjelaskan mengenai waktu mengerjakan sholat Tahajud. Ada waktu-waktu utama untuk mengerjakannya sebagai berikut:

  • Utama: sepertiga malam pertama setelah waktu Isya, sekitar pukul 22.00.
  • Lebih utama: sepertiga malam kedua, dari pukul 22.00 hingga 01.00.
  • Paling utama: sepertiga malam terakhir, dari pukul 01.00 hingga menjelang subuh.

Doa Sesudah Sholat Tahajud

Sebaiknya setelah mengerjakan sholat Tahajud, tidak segera bangun meninggalkan tempat sholat. Sebab ada doa yang dapat dilafalkan setelah sholat tahajud.

Mengutip buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh dan Dhuha, berikut adalah doa sesudah sholat Tahajud beserta latin dan artinya:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Arab Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâawati wal ardhi wa man fi hinna. Walakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a’lantu, wa ma anta a’lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dapat dilanjutkan dengan membaca doa di bawah ini:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wafil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaabannaar.

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Sebelum dan Bangun Tidur Lengkap dengan Adabnya



Jakarta

Doa tidur tidak hanya doa sebelum tidur, adapula doa setelah bangun tidur. Doa tersebut bisa umat Muslim panjatkan ketika sebelum tidur dan sesudah bangun tidur.

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Berdoa adalah amalan paling sederhana dan paling mudah untuk dikerjakan.

Mengutip buku Bahan Ajar Psikologi untuk Keperawatan oleh Mustayah dkk., tidur merupakan suatu keadaan di mana kesadaran terhadap rangsangan lingkungan menjadi berkurang. Tidur adalah suatu perilaku fisiologis yang umum terjadi pada manusia.


Berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur merupakan anjuran dan ajaran langsung dari Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi, dari Hudzaifah dan Abu Dzarr, mereka mengatakan; jika hendak tidur Rasulullah berdoa, “Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan aku mati.” Sedangkan ketika bangun tidur, beliau berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kamu kembali setelah Dia mematikan kami. Hanya kepadanya kami kembali.” (HR Tirmidzi)

Bacaan Doa Tidur

Menukil dari buku Berdzikir di dalam Halqah dan Doa Ketika Bangun Tidur: Seri Doa dan Dzikir oleh Imam Nawawi, berikut ini bacaan doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur:

1. Doa Sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Arab latin: “Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut.”

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (Sahih Bukhari, At-Tauhid: 6845).

2. Doa Setelah Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Arab latin: Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.”

Adab Tidur

Mengutip Buku Pintar Doa untuk Anak oleh Abu Ezza, adapun adab yang dapat umat Muslim lakukan saat sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Berikut adabnya:

1. Adab Sebelum Tidur

Berikut ini adalah beberapa adab sebelum tidur:

1. Berwudhu.
2. Membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
3. Membereskan tempat tidur dan sprei sebelum berbaring di atasnya.
4. Memakai pakaian yang menutupi anggota tubuh.
5. Tidak tidur tengkurap karena posisi ini dapat membahayakan kesehatan.
6. Menutup pintu, jendela dan mematikan lampu.
7. Berdoa.

2. Adab Setelah Bangun Tidur

Adapun adab setelah bangun tidur sebagai berikut:

1. Bangun pagi sebelum matahari terbit.
2. Berdoa dan berdzikir.
3. Membersihkan diri kemudian berwudhu dan sholat.
4. Tidak membiasakan diri tidur kembali setelah matahari terbit atau menunda mengerjakan sholat.
5. Berkumur dan menggosok gigi setelah bangun tidur.
6. Membuka pintu dan jendela yang tertutup di kamar tidur setelah bangun tidur.
7. Merapihkan tempat tidur.

Demikian doa sebelum tidur dan sesudah bangun tidur beserta adabnya. Semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa, Tata Cara dan Waktu Terbaik Memotong Kuku dalam Islam


Jakarta

Menjaga kebersihan tubuh merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam. Salah satu bentuk menjaga kebersihan adalah dengan memotong kuku secara rutin.

Menurut buku Fakta Ilmiah Amal Sunnah Rekomendasi Nabi karya Haviva, kotoran yang berada di celah-celah kuku dapat mencegah air menyentuh pori-pori saat berwudhu. Oleh karena itu, memotong kuku penting agar wudhu seorang Muslim dianggap sah.

Selain menjaga kebersihan, memotong kuku juga memiliki tata cara tersendiri dalam Islam. Tata cara potong kuku bisa diawali dengan doa.


Doa Potong Kuku

Dalam Islam, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca saat memotong kuku. Doa ini menjadi salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam rangka menjaga kesucian dan kebersihan tubuh, yang merupakan bagian penting dari ibadah.

Berikut adalah doa yang bisa dibaca saat memotong kuku, sebagaimana tercantum dalam buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan karya Ali Akbar bin Aqil.

بِسْمِ اللهِ وَ بِاللهِ، وَ عَلَى سُنَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Arab latin: Bismillaah wa billaah, wa ‘alaa sunnati sayyidinaa Muhammad wa aali sayyidinaa Muhammad.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah dan dengan pertolongan Allah, serta mengikuti jejak junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Cara Potong Kuku dalam Islam

Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari menyatakan bahwa tidak ada hadits yang sahih mengenai urutan memotong kuku yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Meski begitu, Rasulullah SAW pernah memberikan contoh untuk memulai segala sesuatu dari sisi kanan.

Berikut ini adalah tata cara memotong kuku tangan yang baik, sebagaimana dijelaskan dalam buku Jangan Remehkan Amalan-amalan Ringan karya Abdul Aziz Sa’dua.

  1. Jari telunjuk tangan kanan
  2. Jari tengah tangan kanan
  3. Jari manis tangan kanan
  4. Jari kelingking tangan kanan (tinggalkan ibu jari tangan kanan)
  5. Jari kelingking tangan kiri
  6. Jari manis tangan kiri
  7. Jari tengah tangan kiri
  8. Jari telunjuk tangan kiri
  9. Ibu jari tangan kiri
  10. Ibu jari tangan kanan

Waktu Potong Kuku

Dikutip dari buku Safinah Simple Series karya Zackiyah Ahmad, waktu potong kuku yang terbaik berdasarkan suatu hadits di bawah ini.

“Rasulullah memotong kuku dengan dan menggunting kumis pada hari Jumat sebelum beliau pergi salat.” (Riwayat Baihaqi dan Thabrani).

Hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan Thabrani ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW biasa memotong kuku dan menggunting kumis pada hari Jumat sebelum beliau berangkat untuk melaksanakan salat Jumat.

Hadits ini menunjukkan bahwa Jumat adalah waktu yang sangat baik dan dianjurkan untuk melakukan kebersihan diri, termasuk memotong kuku dan merapikan kumis. Hal ini sejalan dengan kebiasaan Rasulullah SAW.

Dengan memotong kuku waktu tersebut, seorang muslim mengikuti contoh Rasulullah SAW, sekaligus memuliakan hari Jumat yang dikenal sebagai hari yang penuh berkah dalam Islam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Mandi Wajib setelah Haid dan Berhubungan Badan


Jakarta

Doa mandi wajib perlu dibaca setiap muslim yang menyucikan diri dari hadas besar ketika hendak mengerjakan ibadah. Pastikan sudah tahu bacaan doa mandi wajib sebelum mengerjakannya.

Hadas besar dapat dibersihkan dengan mandi wajib atau dikenal juga dengan sebutan mandi besar dan mandi junub.

Perintah mandi besar ketika berhadas besar telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al Ma’idah ayat 6. Allah SWT berfirman,


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Siapa yang Harus Mandi Wajib?

Merangkum buku Panduan Muslim sesuai Al-Qur’an dan As Sunnah yang ditulis Dr. Abu Zakariya Sutrisno, M.Sc dijelaskan beberapa sebab yang membuat seorang muslim baligh harus mandi wajib.

  • Keluar mani, baik laki-laki maupun perempuan
  • Melakukan hubungan suami istri
  • Seseorang yang baru masuk Islam
  • Kematian, jika seorang muslim meninggal maka mayitnya wajib dimandikan, kecuali seorang yang syahid di medan perang
  • Selesai haid bagi perempuan
  • Selesai nifas bagi perempuan yang melahirkan

Doa Mandi Wajib setelah Haid dan Berhubungan

Doa atau niat mandi wajib dapat dibaca ketika mulai menyiramkan air ke tubuh. Berikut doa niat mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal jinâbati fardhollillahi ta’ala.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah Ta’ala.

Rukun dan Sunnah Mandi Wajib

Berikut beberapa rukun dan sunnah mandi wajib yang harus diketahui setiap muslim. Mengutip buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa dan Zikir oleh Zakaria R. Rachman dan kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam Ghazali dari laman Kemenag, berikut rinciannya:

1. Rukun Mandi wajib

  • Niat
  • Menyiramkan atau mengalirkan air ke seluruh badan dan meratakannya dimulai dari rambut kepala

2. Sunah Mandi Wajib

  • Mencuci tangan sebanyak tiga kali
  • Membersihkan segala najis yang menempel di badan
  • Berwudhu seperti wudhunya orang yang hendak salat sebelum mandi
  • Mengguyur kepala tiga kali
  • Diawali dengan mengalirkan air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dilanjutkan bagian kiri tiga kali
  • Menggosok seluruh badan sampai bersih sebanyak tiga kali
  • Menyela rambut dan jenggot
  • Mengalirkan air ke lipatan kulit dan pangkal rambut

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com