Tag Archives: Ibnu Abi Hatim

Tulisan Arab Bismillahirrahmanirrahim Beserta Arti dan Keutamaan



Jakarta

Lafaz bismillahirrahmanirrahim selalu diucapkan umat Islam sebelum melakukan suatu aktivitas yang baik. Mari kita kenali tulisan Arab “bismillahirrahmanirrahim” yang benar agar bisa menulis dan membacanya dengan tepat.

Selain mengenal beberapa jenis tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim, kita akan ulas pula arti dari bismillahirrahmanirrahim. Selain itu, Anda harus mengetahui keutamaan membaca basmalah yang begitu fundamental bagi kaum Muslimin.

Beberapa Jenis Tulisan Arab Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim dapat ditulis dalam tulisan Arab dengan beberapa bentuk. Berikut ini 4 tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim yang umum digunakan.


1. Bismillahirrahmanirrahim dengan Harakat

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

2. Bismillahirrahmanirrahim tanpa Harakat (Arab Gundul)

بسم الله الرحمن الرحيم

3. Bismillahirrahmanirrahim Bentuk Memanjang

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

4. Bismillahirrahmanirrahim Huruf Unicode

Arti Bismillahirrahmanirrahim

Dilansir dari situs Kementerian Agama Kalimantan Timur, “bismillahirrahmanirrahim” bisa dibagi menjadi tiga bagian. Tiga bagian ini adalah “bismillah”, “arrahman”, dan “arrahim”.

Frasa “bismillah” terdiri dari tiga kata, yaitu “bi”, “ismi”, dan “Allah. Bi berarti dengan, ismi atau asma berarti nama, kemudian Allah. Dengan demikian, arti dari bismillah yaitu dengan nama Allah atau diterjemahkan menjadi dengan menyebut nama Allah.

Kata selanjutnya adalah “arrahman” yang berarti sifat Allah yang Maha Pengasih. Kemudian “arrahim” yang berarti sifat Allah yang Maha Penyayang.

Jika diterjemahkan secara utuh, maka arti bismillahirrahmanirrahim adalah dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Keutamaan Membaca Bismillahirrahmanirrahim

Dikutip dari nu.or.id, dijelaskan bahwa bismillah mengandung keberkahan. Sebagian ulama mewajibkan melafalkan bismillah ketika hendak beraktivitas dan berkata. Hal ini berdasarkan tafsir dari Imam Ibnu Katsir.

Bismillah dilafalkan antara lain ketika memulai khotbah, mengawali wudu, hendak masuk toilet, hendak berhubungan suami istri, hendak makan, minum, berdiri, duduk, salat, berkendara, tidur, hingga menyembelih hewan.

Berikut ini beberapa keutamaan bismillahirrahmanirrahim berdasarkan hadis dan tafsir dari para ulama.

1. Jarak Allah dengan Asma-Nya Sangat Dekat

Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang pertanyaan Sayyidina Usman tentang bismillah kepada Rasulullah.

Rasulullah menjawab, “Itu (bismillah) adalah salah satu asma Allah. Jarak Allah dan asma-Nya yang maha besar itu hanya sebatas jarak hitam mata dan putih mata saking dekatnya,” (Ibnu Abi Hatim dan HR Al-Hakim).

2. Kisah Nabi Isa AS Menulis Bismillah

Ibnu Murduwiyah meriwayatkan dari Abu Sa’id, Rasulullah bercerita bahwa Nabi Isa AS pernah belajar menulis kepada seorang guru.

Gurunya berkata, “Tulislah.” “Apa yang harus kutulis?” kata Nabi Isa. “Bismillah,” kata gurunya. “Apa itu bismillah?” tanya Nabi Isa. “Aku sendiri tidak tahu,” kata gurunya.

Nabi Isa menjawab, “Ba-nya itu baha’ullah (keelokan Allah). Sin-nya sana’uhu (keagungan-Nya). Mim-nya mamlakatuhu (kekuasaan-Nya). Allah ilahul alihah (Tuhan para tuhan). Ar-rahman rahmanud dunya (pengasih dunia). Ar-rahim rahimul akhirah (pengasih akhirat).”

3. Ayat Al Quran

Ibnu Murduwiyah dari hadits Yazid bin Khalid, dari Sulaiman bin Buraidah, dalam sebuah riwayat Abdul Karim Abi Umayyah, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebuah ayat diturunkan kepadaku, ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi selainku kecuali Sulaiman bin Dawud. Ayat itu berbunyi bismillahirrahmanirrahim,” (Ibnu Murduwiyah dan HR At-Thabarani).

4. Mendapat Keberkahan

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ketika ayat “bismillahirrahmanirrahim” turun, awan bergerak ke timur, angin menjadi tenang, laut bergelombang, dan setan dilempari di langit. Allah bersumpah dengan kebesaran dan keagungan-Nya bahwa sesuatu yang dinamai dengan nama-Nya niscaya mendapat keberkahan-Nya, (HR Abu Ya’la, Al-Hakim, dan Al-Bazzar).

5. Setan Mengecil

Diriwayatkan dari Ashim, ia mendengar Abu Tamimah bercerita tentang boncengan Rasulullah. Ketika hewan yang dikendarai oleh nabi tergelincir, ia berkata, “Celaka setan.” Rasulullah menegurnya, “Jangan bilang ‘celaka setan’, karena ia (setan) akan membesar (hingga sebesar rumah [HR Ahmad, Ibnu Murduwiyah, dan An-Nasa’i]) dan berkata, ‘Demi kekuatanku, aku akan gulingkan dia.’ Tetapi jika kau bilang, ‘Bismillah,’ maka setan akan mengecil hingga sebesar lalat,” (HR Ahmad).

6. Terlindung dari Setan

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Seandainya salah seorang dari kalian mendatangi istrinya lalu membaca ‘Bismillah. Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtana,’ niscaya jika ditakdirkan keturunan dari hubungan tersebut, maka setan tidak membahayakan anak itu selamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian tadi ulasan mengenai tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim beserta artinya. Ada banyak keutamaan membaca bismillahirrahmanirrahim yang telah dijelaskan di atas. Wallahu a’lam bishawab.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Kala Nabi Musa Salahkan Nabi Adam karena Dikeluarkan dari Surga



Jakarta

Allah SWT mengeluarkan Nabi Adam AS dari surga hingga akhirnya seluruh anak keturunan Nabi Adam AS hidup di bumi. Menurut sebuah riwayat, Nabi Musa AS pernah menyalahkan Nabi Adam AS terkait hal ini.

Hal tersebut diceritakan Imam Ibnu Katsir dalam Kitab Qashash Al-Anbiyaa’ dengan bersandar pada riwayat yang berasal dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda,

“Musa AS pernah mendebat Adam AS. Musa berkata kepada Adam, ‘Engkau telah mengeluarkan manusia dari surga hingga membuat mereka sengsara karena kesalahanmu.’ Adam menjawab, ‘Wahai Musa, engkau telah dipilih Allah dengan risalah dan kalam-Nya. Apakah engkau mencela diriku atas suatu hal yang telah ditulis Allah sebelum Dia menciptakan aku atau yang telah ditakdirkan Allah terhadap diriku sebelum Dia menciptakan aku?'” Rasulullah SAW bersabda, “Maka Adam dapat membantah argumentasi Musa.” (HR Bukhari)


Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat tersebut. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits itu dari az-Zuhri, dari Hamid bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW.

Sementara itu, Imam Ahmad meriwayatkan dari A’masyi, dari Abu Salih, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

“Adam dan Musa pernah saling berdebat. Musa berkata kepada Adam, ‘Wahai Adam, engkau telah diciptakan Allah dengan tangan-Nya sendiri. Dia telah meniupkan roh-Nya ke dalam dirimu. Namun, engkau telah menyesatkan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga.”

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Adam menjawab, ‘Adapun engkau Musa telah dipilih Allah dengan kalam-Nya. Apakah engkau mencela diriku atas suatu perbuatan yang tidak aku kerjakan? Padahal, Allah telah menetapkan hal itu atas diriku sebelum Dia menciptakan langit dan bumi?'” Beliau bersabda, “Akhirnya, Adam pun dapat membantah argumentasi Musa.” (HR Ahmad)

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dengan redaksi yang lebih panjang. Dalam riwayat tersebut, Nabi Adam AS membantah argumentasi Nabi Musa AS dengan menanyakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepadanya, yakni Kitab Taurat.

Dikeluarkannya Nabi Adam AS dari surga termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 36. Allah SWT berfirman,

فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ

Artinya: ‘Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”

Menurut hadits yang terdapat dalam Kitab Shahih Muslim, peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga.” (HR Muslim)

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com